OLEH
ALBINO DE ARAUJO
10.01.02.435
EKONOMI
AKUNTANSI
VI/B
UNIVERSIDADE DA PAZ
(UNPAZ)
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul
Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen dengan baik dan tepat pada
waktunya.
Makalah ini disusun dengan materi yang rinci dengan harapan dapat
menambah dan memperluas wawasan mahasiswa/i untuk mengetahui pentingnya
pengambilan keputusan dalam manajemen. Alur pemaparannya dibuat sedemikian
rupa dengan bahasa yang sederhana agar para pembaca lebih mudah untuk
memahaminya.
Kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan agar dalam
membuat makalah selanjutnya penulis lebih teliti lagi.
Akhir kata penulis ucapkan terma kasih kepada dosen selaku mata kuliah
teori pengambilan keputusan dan rekan-rekan yang turut berpartisipasi dalam
menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I PEDAHULUAN..................................................................................................... 1
ii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Salah satu komponen terpenting dari proses pembuatan keputussan adalah
kegiatan pengumpulan Informasi darimana suatu apresiasi mengenai situasi
keputusan dapat dibuat.
Pembuat keputusan bisa perorangan atau kelompok baik untuk kepentingan
sendiri mauapun kepentingan kelompok.
Lingkungan keputusan dapat sampai tak terbatas.
Empat Kategori Keputusan
1. Keputusan dalam keadaan ada kepastian ( certainty )
Suasana dikatakan certainty jika semua informasi yang diperlukan untuk
membuat keputusan diketahui secara sempurna dan tidak berubah. Sebagai
contoh dalam merumuskan model.
2. Keputusan dalam keadaan resiko ( risk )
Suasana dikatakan risk jika informasi sempurna tak tersedia, tetapi seluruh
peristiwa yang akan terjadi beserta probabilitasnya diketahui. Untuk
mempelajari keputusan dalam suasana risk, pemahaman teori probabilitas
amat berperan.
3. Keputusan dalam keadaan ketidakpastian (Uncertainty)
Suasana dikatakan uncertainty jika seluruh peristiwa yang mungkin terjadi
diketahui, tetapi tanpa mengetahui probabilitasnya masing-masing.
4. Keputusan dalam keadaan ada konflik (conflict)
Suasana konflik muncul jika kepentingan dua atau lebih pengambil
keputusan berada dalam pertarungan. Satu pihak pengambil keputusan
tidak hanya memikirkan pada tindakannya sendiri, tetapi juga tertarik pada
tindakan pesaing.
2
1.3 Tujuan Permasalahan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah :
1. Mempelajari bagaimana mengambil keputusan yang efektif.
2. Mengambil keputusan sesuai dengan metode dan teori pengambilan keputusan.
1.4 Manfaat
Manfaat dari makalah ini, yaitu:
1. Wawasan mahasiswa/i bertambah luas.
2. Keputusan dalam manajemen dapat efektif dan efisien.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
4
maupun pelaksana mau mentaati hukumannya atau ketentuannya, maka tidak
sama dengan mentaati perintah. Wewenang tinggal dijalankan, tetapi itu
merupakan wewenang dari hukum situasi.
5. Ralph C. Davis
Keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan
tegas. Suatu keputusan merupakan jawaban yang pasti terhadap suatu
pertanyaan. Keputusan harus dapat menjawab pertanyaan tentang apa yang
dibicarakan dalam hubungannya dengan perencanaan. Keputusan dapat pula
berupa tindakan terhadap pelaksanaan yang sangat menyimpang dari rencana
semula.
Dari pengertian-pengertian keputusan diatas, dapat ditarik kesimpulan
bahwa keputusan merupakan suatu pemecahan masalah sebagai suatu hokum
situasi yang dilakukan melalui pemilihan satu alternative dari beberapa alternative.
Keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan
tegas. Hal itu berkaitan dengan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mengenai apa
yang harus dilakukan dan seterusnya mengenai unsur-unsur perencanaan. Dapat
juga dikatakan bahwa keputusan itu sesungguhnya merupakan hasil proses
pemikiran yang berupa pemilihan satu diantara beberapa alternatif yang dapat
digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.
Keputusan itu sendiri merupakan unsur kegiatan yang sangat vital. Jiwa
kepemimpinan seseorang itu dapat diketahui dari kemampuan mengatasi masalah
dan mengambil keputusan yang tepat. Keputusan yang tepat adalah keputusan yang
berbobot dan dapat diterima bawahan. Ini biasanya merupakan keseimbangan
antara disiplin yang harus ditegakkan dan sikap manusiawi terhadap bawahan.
Keputusan yang demikian ini juga dinamakan keputusan yang mendasarkan diri
pada human relations.
5
Pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku dari dua
alternatif atau lebih (tindakan pimpinan untuk menyelesaikan masalah yang
dihadapi dalam organisasi yang dipimpinnya dengan melalui pemilihan satu
diantara alternatif-alternatif yang dimungkinkan).
2. Sondang P. Siagian
Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap
hakikat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta dan data, penentuan yang
matang dari alternatif yang dihadapi dan pengambilan tindakan yang menurut
perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat.
3. James A. F. Stoner
pengambilan keputusan adalah proses yang digunakan untuk memilih
suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah.
Dari definisi diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa keputusan itu
diambil dengan sengaja, tidak secara kebetulan, dan tidak boleh sembarangan.
Masalahnya telebih dahulu harus diketahui dan dirumuskan dengan jelas,
sedangkan pemecahannya harus didasarkan pemilihan alternatif terbaik dari
alternatif yang ada agar dapat lebih diterima oleh semua pihak.
6
BAB III
PEMBAHASAN
7
1. Teori Rasional Komprehensif
Barangkali teori pengambilan keputusan yang biasa digunakan dan diterima
oleh banyak kalangan adalah teori rasional komprehensif yang mempunyai
beberapa unsur :
a. Pembuatan keputusan dihadapkan pada suatu masalah tertentu yang dapat
dibedakan dari masalah-masalah lain atau setidaknya dinilai sebagai
masalah-masalah yang dapat diperbandingkan satu sama lain (dapat
diurutkan menurut prioritas masalah).
b. Tujuan-tujuan, nilai-nilai atau sasaran yang menjadi pedoman pembuat
keputusan sangat jelas dan dapat diurutkan prioritasnya/kepentingannya.
c. Bermacam-macam alternatif untuk memecahkan masalah diteliti secara
saksama.
d. Asas biaya manfaat atau sebab-akibat digunakan untuk menentukan
prioritas.
e. Setiap alternatif dan implikasi yang menyertainya dipakai untuk
membandingkan dengan alternatif lain.
f. Pembuat keputusan akan memilih alternatif terbaik untuk mencapai tujuan,
nilai, dan sasaran yang ditetapkan
2. Teori Inkremental
Teori ini dalam mengambil keputusan dengan cara menghindari banyak
masalah yang harus dipertimbangkan dan merupakan madel yang sering
ditempuh oleh pejabat-pejabat pemerintah dalam mengambail keputusan. Teori
ini memiliki pokok-pokok pikiran sebagai berikut:
a. Pemilihan tujuan atau sasaran dan analisis tindakan empiris yang diperlukan
untuk mencapanya merupakan hal yang saling terkait.
b. Pembuat keputusan dianggap hanya mempertimbangkan beberapa alternatif
yang langsung berhubungan dengan pokok masalah, dan alternatif-alternatif
ini hanya dipandang berbeda secara inkremental atau marjinal.
c. Setiap alternatif hanya sebagian kecil saja yang dievaluasi mengenahi sebab
dan akibatnya.
d. Masalah yang dihadapi oleh pembuat keputusan di redifinisikan secara
teratur dan memberikan kemungkinan untuk mempertimbangkan dan
menyesuaikan tujuan dan sarana sehingga dampak dari masalah lebih dapat
ditanggulangi.
8
e. Tidak ada keputusan atau cara pemecahan masalah yang tepat bagi setiap
masalah. Sehingga keputusan yang baik terletak pada berbagai analisis yang
mendasari kesepakatan guna mengambil keputusan.
f. Pembuatan keputusan inkremental ini sifatnya dalah memperbaiki atau
melengkapi keputusan yang telah dibuat sebelumnya guna mendapatkan
penyempurnaan.
3. Teori Pengamatan Terpadu (Mixed Scaning Theory)
Beberapa kelemahan tersebut menjadi dasar konsep baru yaitu seperti yang
dikemukakan oleh ahli sosiologi organisasi Aitai Etzioni yaitu pengamatan
terpadu (Mixid Scaning) sebagai suatu pendektan untuk mengambil keputusan
baik yang bersifat fundamental maupun inkremental. Keputusan-keputusan
inkremental memberikan arahan dasar dan melapangkan jalan bagi keputusan-
keputusan fundamental sesudah keputusan-keputusan itu tercapai. Model
pengamatan terpadu menurut Etzioni akan memungkinkan para pembuat
keputusan menggunakan teori rasional komprehensif dan teori inkremental
pada situasi yang berbeda-beda. Model pengamatan terpadu ini pada
hakikatnya merupakan pendekatan kompromi yang menggabungkan
pemanfaatan model rasional komprehensif dan model inkremental dalam
proses pengambilan keputusan.
Selain teori-teori diatas ada juga metode yang digunakan untuk
mengambil keputusan dalam sebuah organisasi, yaitu:
1. Metode Konservatif/Konvensional
Menurut lend plom anda akan dinilai konservatif bila dalam membuat
keputusan,anda merujuk pada pengalaman orang lain yang memiliki masalah
yang sama. Anda ingin menginginkan sebuah masalah berjalan apa adanya dan
menghindari banyak pertentangan. Oleh karena itu anda mengikuti cara orang
lain dalam hal ini dan tidak memberikan ruang bagi tumbuhnya kretivitas
dalam diri anda.keputusan yang anda ambil mungkin saja cepat mengatasi
msalah dan dalam beberapa kasus terbukti banyak berhasil.
Metode ini memiliki beberapa keistimewaan yang disebut dengan istilah
incrementalisme, yaitu memulai sesuatu dari apa yang telah dicapai atau
dirancang oleh orang lain.
Akan tetapi ada jika anda memakai teori ini maka :
a. Anda tidak memiliki daya cipta yang tinggi.
9
b. Anda gemar meniru orang lain dan mengekor nilai nilai lama.
c. Solusi yang terbatas dan strategi kebijakan yang satu arah bertumpu pada
kebiasaan masa lalu, tidak memberikan ruang kreativitas untuk melahirkan
pemikiran pemikiraan baru.
d. Ketergantungan kepada masa lalu mengikat ruang gerak kreatifitas.
e. Perkembngan ilmu manajemen baru menawarkan metode metode baru
dalam membuat keputusan keputusan yang efektif.
2. Metode Rasional
Pendekatan ilmiah dalam pembuatan keputusan ini tidak hanya semata-
mata menerima suatu cara oleh karena cara itu di waktu yang lampau telah
dipakai dengan hasil baik, melainkan menetapkan dengan seksama persoalan-
persoalan yang dihadapi, membuat suatu patokan sebagai pegangan untuk
bekerja, mengumpulkan bahan-bahan untuk mencapai cara pemecahan
sementara, dan memeriksa kembali cara pemecahan tersebut. Dengan demikian,
pembuatan keputusan berdasarkan ilmu pengetahuan (ilmiah) itu adalah suatu
cara yang berupa pemeriksaan dan analisis yang logis, yang membawa kepada
suatu rencana yang efektif.
Metode pemecahan masalah ini disebut oleh Dr.Alawiat sebagai contoh
yang baik.metode ini berdasarkan prilaku seorang ekonom yang secara detail
mengumpulkan data, mendiagnosis masalah,menilai berbagai kemungkinan,
kemudian memilih alternatif yang paling logis.prinsip seseorang dalam
mengambil keputusan adalah mencari solusi yang terbaik dan paling
ideal.denagan demikian anda akan menjadi seseorang yang yang pragmatis dan
realistis.
3. Metode Pemograman Linier
Terdiri atas dasar 2 kata, yaitu LINIER yang mempunyai arti bahwa
fungsi matematik yang digunakan dalam model adalah fungsi linier, dan yang
kedua programming , kata ini tidak ada hubunganya dengan program komputer.
Dengan demikian , secara harfiah linier programming dapat diartikan sebagai
teknik perencanaan guna pengambilan keputusan dengan menggunakan fungsi
matematika yang berbentuk model linier .oleh karena itu dalam penerapanya
,linier programming memiliki perencanaan kegiatan kegiatan untuk mencapai
hasil yang optimaldengan mempertimbangkan alternatif alternatif.
10
Dengan demikian maka definisi dari linier programming adalah: sesuatu modal
matematik /teknik matematik tyang digunakan untuk mencari cara terbaik
dalam mengendalikan sumber daya yang terbatas pada kegiatan kegiatan yang
saling berkompetensi dengan menggunakan model linier.
Perkembangan ilmu ini bermula ketika PD II ,angkatan perang inggris
dan amerika serikat dihadapkan pada maslah yang kompleks,yaitu
mengalokasikan sumber daya tentara dan perlengkapan yang terbatas untuk
berbagai kegiatan operasi perang yang luar biasa besar skalanya.kunci sukses
kedua angkatan tersebut adalah keberhasilan mereka dalam proses
pengambilan keputusan yang tepat untuk mengirim jumlah pasukan beserta
logistiknya ke berbagai tempat yang membutuhkan.keputuan tersebut ternyata
bersumber pada suatu tim yang terdiri dari pada ilmuwan yang melakukan
penelitian .
4. Metode Pemograman Integrer
Dalam kehidupan sehari hari snagt banyak pengambil keputusan yang
membutuhkan solusi optimal yang berbentuk bilanga. Industriawan pesawat
mempertanyakan berapa pesawat yang harus diproduksi tahun ini?,
pengusaha akan bertanya berapa jumlah karyawan yang harus diterima
berdasarkan tambahan investasi ?, atau developer yang menanyakan , berapa
gedung yang harus dibangun tahun ini? mungkinkah manajer yang ditanya
akan menjawab 2 setengah atau 6 setengah, tentu tidak mungkin.
Contoh kasusnya seperti ini : suatu perusahaan otomotif memproduksi
dua jenis mobil, yaitu truk dan bus. Keuntungan perunit truk adalah Rp. 10 juta,
sedangkan bus adalah 50 juta. Untuk memproduksi 1 unit truk diperlukan biaya
Rp. 10 juta dan bus untuk bus Rp. 100 juta.modal yang tersedia hanya Rp. 200
juta.dengan alasan pemasaran, truk tidak bisa dijual lebih dari 2 unit perbulan.
Bagaimana strategi produk perusahaan tersebut agar keuntungan yang
diraihnya sebesar mungkin ?
5. Metode Peramalan
Kita sering menjumpai atau mendengar kata peramalan dan tuirunanya,
mislanya :ramalan cuaca , ramalan pertumbuhan ekonomi, ramalan situasi
pilotik bahkan ramalan nasib semua kata peramalan yang disebutkan tadi
mempunyai kesamaan dalam melihatatau memprediksi suatu kejadian dimasa
mendatang,tapi caranya tidak perlu sama,.cara meramal pertukmbuhan ekonomi
11
tentu berbeda dengan cara meramal nasib yang dilakukn oleh para
astrologmaupun ; paranormal.
Pada diskusi ini peramalan (forecasting) didefinisikan sebagai alat / teknik
untuk memprediksi atau memperkirakan suatu nilai pada masa yang akan
datang dengan memperhatokan data atau informasi yang relevan , baik data
masa lalu maupun data saat ini, sudah barang tentu pelamaran yang dipelajari
disini bukanlah suatu peramalan yang menggunakan teknik yang dipakai oleh
para normal, melainkan suatu peramalan yang menggunakan suatu kerangka
kerja atau teknik kuantitatif yang baku dan kaidah kaidah yang dapat
dijelaskan secara matematik maupun statistik.
Teknik ini sangat berguna untuk melihat gambaran gambaran tentang
masa depan sehingga kita dapat mengantisipasinya dengan baik apa yang akan
terjadi,mislanya sebuah perusahaan pembuat printer komputer dapat
memberikan berpa permintaan printer laser, misalnya di bula-bulan mendatang
perusahaan tersebut dapat memperkirakan dengan baik berapa besarnya
prodiksi printertersebut saat ini.akibatnya perusahaan tersebut bisa tepat dlam
menga,bil keputusan untuk memproduksi printer tersebut.
Diagram Berikut Meringkas Cara-cara Menentukan Metode Pengambilan
Keputusan Didasarkan Pada Sifat Masalah
Keterangan :
K = Kualitas
P = Penerimaan
12
ideal. Menurut pemahaman kami, ittikhadz al qarar itu juga mencakup tiga
langkah sebelumnya, yaitu ibtikar al badail (menemukan alternatif yang inovatif),
menilainya, lalu memilih alternatif yang paling ideal.
Istilah ishdar al qarar dimaksudkan sebagai marhalah atau tahap akhir
dari perjalanan proses pengambilan keputusan. Tidak ada makna apa-apa bagi
suatu keputusan yang ideal sekalipun jika tanpa tanfidz atau ralisasi, yakni
pembuktiannya. Keputusan tidak akan ada artinya jika dikeluarkan selintas tanpa
disertai perangkat yang mesti disiapkan untuk merealisasikannya.
Tidak bermakna pula, jika suatu keputusan diserahkan sepenuhnya kepada
anggota tanpa kontrol, apalagi selanjutnya staf kita menyerahkan keputusan
sepenuhnya kepada bawhannya. Memang masing-masing mereka akan berusaha
dengan sungguh-sungguh untuk merealisasikan dan membuktikan segala
penunjangnya. Namun jika begitu keadaannya, pada akhirnya jumlah
keputusannya akan menjadi banyak sekali sesuai dengan jumlah pelaksanaannya.
13
Jika ia tidak baik, maka tidak ada jalan lain bagiku kecuali mendidiknya lewat
tongkat ini.
Lalu lepaslah tongkat yang ia pegang itu mengikuti segala keputusan
mimpinya. Apakah yang kemudian terjadi? Kendi madu itu pecah terkena tongkat,
lalu mengalirlah madu itu ke kepalanya. Seraya menjilat kelezatan sisa-sisa madu
dengan lidahnya, tiba tiba padamlah api mimpinya, sedangkan harapan pun
masih mengalir dengan derasnya, tetapi apa boleh buat, segalanya telah hancur.
(demikianlah kisah kendi madu itu).
Pelajarannya, cukuplah sebenarnya bagi si penganggur tadi untuk segera
menetapkan satu keputusan, kemudian segera merealisasikannya. Jangan malah
tidur (bermimpi). Banyak keputusan yang tidak mempunyai langkah konkret
sehingga tidak lebih dari sekadar mimpi kosong belaka.
14
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Sebagai Kesimpulan, kami ingin memberikan tambahan sebagai
kesimpulan yang lebih jelas dan mudah dipahami oleh pembaca. Berikut ini dua
puluh lima kiat terbaik (emas) yang menjadi landasan dan ukuran dalam membuat
keputusan kreatif, efektif, dan praktis.
1. Sebelum membuat keputusan, berdoalah kepada Allah yang maha kuasa.
2. Siapkan perangkat ilmu (teori, metodologi) yang cukup sebelum membuat
keputusan.
3. Melakukan musyawarah(sharing experiences) untuk membuat keputusan.
4. Lebih mengedepankan pertimbangan rasio daripada emosi dalam membuat
keputusan.
5. Hati-hati dari pengaruh (pihak lain), dan jangan lengah serta tidak boleh tertipu
(terprovokasi).
6. Memperhatikan aspek keseimbangan dalam mengkaji keputusan.
7. Harus teguh-kukuh dan tidak ragu dalam mengambil keputusan.
8. Bersegerahlah dalam merealisasikan segala keputusan.
9. Tidak sentralistik (kondisi yang otonom)
10. Pentingnya dinamika pertentangan dalam mengambil keputusan.
11. Segala bentuk keputusan yang telah diambil perlu dihormati secara
proporsional tetapi jangan mensakralkan.
12. Moderat dalam keputusan, antar realitas dan cita-cita yang ideal.
13. Memilih waktu yang tepat untuk mengambil keputusan.
14. Mesti ada tata aturan yang jelas dalam mekanisme komunikasi secara vertikas
dan horizontal.
15. Memuaskan para eksekutor daripada meggunakan pemaksaan.
16. Sederhana dalam kuantitas (jumlah) keputusan yang di ambil.
17. Perlu adanya inovasi dan kreatifitas baru dalam membuat keputusan.
18. Mesti mengedepankan sikap optimistik daripada sikap pesimistis.
19. Kealpaan itu merupakan tabiat manusia.
20. Berani bertanggungjawab ketika mengambil keputusan.
15
21. Hindari upaya mengambil keputusan dari menara gading (otoriter).
22. Sinergikan antara pengalaman orang tua dan semangat anak muda.
23. Tidak menjadi Yes Man, tidak meniru orang lain secara membabi buta dalam
membuat keputusan.
24. Mengedepankan sikap lemah lembut daripada cara keras dan paksa.
25. Jangan sembarang menolak opini terlalu dini.
4.2 Saran
1. Dalam mengambil keputusan dalam manajemen, kita perlu mempelajari
beberapa aspek yang sudah ada dalam Pemabahasan makalah ini, kita semua
pasti tidak menginginkan keputusan yang kita ambil adalah ketusan yang bisa
membuat kita menyesal di kemudian hari. Untuk itu dalam makalah ini sangat
perlu dan dibutuhkan oleh semua orang khususnya mahasiswa yang masih
memerlukan ilmu dan pengetahuan dalam pengambilan keputusan untuk
menentukan kehidupan dimasa yang akan datang agar menjadi manusia yang
lebih baik.
2. Disarankan kepada dosen selaku mata kuliah teori pengambilan keputusan agar
sering memberikan tugas makalah seperti ini supaya dapat melatih mahasiswa/i
dalam menulis sebuah karya tulis dengan benar.
16
DAFTAR PUSTAKA
17