Bab Final Revisi Fishbonebbhkhk
Bab Final Revisi Fishbonebbhkhk
PENDAHULUAN
1
melaksanakan SK Gubernur tersebut dengan menerapkan pola-pola
pelayanan kesehatan baik secara Individu maupun Kesehatan Masyarakat
yang mengacu kepada SPM tersebut. Melalui Visi dan Misi yang telah
dicanangkan oleh Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok diharapkan
pencapaian tersebut dapat dilakukan secara optimal.
2
Wilayah Kotamadya Jakarta Utara terdiri dari 6 Kecamatan, 31
Kelurahan, 405 RW, dan 4706 RT sesuai dengan Peraturan Daerah No.
55 Tahun 2001.
3
Tabel 1.1 Kecamatan dan Kelurahan di Jakarta Utara
Kecamatan Kelurahan
Penjaringan Kamal Muara, Kapuk Muara, Pejagalan,
Pluit, Penjaringan
Pademangan Pademangan Timur, Pademangan Barat,
Ancol
Tanjung Priok Sunter Agung, Sunter Jaya, Kebon
Bawang, Papanggo, Warakas, Sungai
Bambu, Tanjung Priok
Koja Tugu Selatan, Tugu Utara, Koja, Lagoa,
Rawa Badak Utara, Rawa Badak Selatan
Kelapa Gading Kelapa Gading Barat, Kelapa Gading
Timur, Pegangsaan Dua
Tanjung Priok Sukapura, Rorotan, Tanjung Priok,
Marunda, Semper Barat, Semper Timur,
Kali Baru
4
Sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah
Khusus Ibu kota Jakarta Nomor : 1251 Tahun 1986, luas wilayah
Kecamatan Tanjung Priok adalah 22,5174 km2, yang terdiri atas 103
RW dan 1270 RT dengan luas masing-masing kelurahan sebagai
berikut:
1.
Kelurahan Sunter Agung : 7,0226 km2
2.
Kelurahan Sunter Jaya : 4,5817 km2
3.
Kelurahan Kebon Bawang : 1,7270 km2
4.
Kelurahan Papanggo : 2,8018 km2
5.
Kelurahan Warakas : 1,0884 km2
6.
Kelurahan sungai Bambu : 2,3640 km2
7.
Kelurahan Tanjung Priok : 5,5400 km2
5
1.1.1.2 Keadaan Demografi
Pada akhir tahun 2013 menurut data Biro Pusat Statistik
Jakarta Utara, Kecamatan Tanjung Priok memiliki keadaan
demografi sebagai berikut:
1.
Jumlah Penduduk : 391.881 Jiwa
a. Laki-laki : 200.493 Jiwa
b. Perempuan : 191.388 Jiwa
2.
Jumlah Rumah Tangga (RT) : 121.646 KK
3.
Kepadatan Penduduk : 17.403 Jiwa/km2
6
Tabel 1.2 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk
Kecamatan Tanjung Priok Jakarta Utara Tahun 2013
No Kelurahan Luas Penduduk Kepadatan Rasio
Area Laki-Laki Perempuan Jumlah Penduduk Jenis
(Km2) Kelamin
1 Sunter Agung 70,226 41.813 40.563 82.376 11.730,1 103,08
2 Sunter Jaya 45,817 35.562 33.525 69.087 15.078,9 106,08
3 Kebon Bawang 17,270 33.512 30.388 63.9 37.000,6 110,28
4 Papanggo 28,018 23.583 22.28 43.863 16.369,1 105,85
5 Warakas 10,884 28.078 26.136 54.216 49.810,7 107,43
6 Sungai Bambu 23,640 19.94 18.222 38.162 16.143,0 109,43
7 Tanjung Priok 55,400 23.644 22.432 46.076 8.317,0 105,40
Jumlah 225,174 206.132 193.546 399.678 177.49,74 106,50
Sumber : BPS Kodya Jakarta Utara Kecamatan Tanjung Priok Dalam
Angka (2013)
Berdasarkan tabel diatas, dari tujuh kelurahan yang ada, kepadatan penduduk
tertinggi dicapai oleh Kelurahan Warakas, yaitu sebesar 49.810,7 jiwa/km2.
Banyaknya lahan yang digunakan sebagai tempat tinggal merupakan sebab
padatnya Kelurahan Warakas. Sedangkan tingkat kepadatan penduduk terendah
dicapai oleh Kelurahan Tanjung Priok yaitu sebesar 8.317,0 jiwa/km2, dimana
lahannya banyak digunakan untuk industri dan perdagangan.(Laporan tahunan
Puskesmas Tanjung Priok, 2013)
7
Tabel 1.3 Jumlah Penduduk, Kepala Keluarga (KK), Rukun Warga (RW)
dan Rukun
Tetangga (RT) di wilayah Kecamatan Tanjung Priok Jakarta Utara Tahun
2013
No Kelurahan Jumlah Kepala RW RT
Pendudu Keluarga
k (KK)
1 Sunter Agung 82.376 29.642 20 280
2 Sunter Jaya 69.087 21.882 14 222
3 Kebon Bawang 63.9 29.113 16 196
4 Papanggo 45.863 14.477 13 127
5 Warakas 54.214 25.528 14 183
6 Sungai Bambu 38.162 18.882 10 104
7 Tanjung Priok 46.076 25.392 16 158
Jumlah 399.678 164.916 103 1270
Sumber : BPS Kodya Jakarta Utara Kecamatan Tanjung Priok Dalam Angka
(2013)
Grafik 1.1 Jumlah Penduduk, Kepala Keluarga (KK), Rukun Warga (RW)
dan Rukun Tetangga (RT) di Wilayah Kecamatan Tanjung Priok Jakarta
Utara Tahun 2013
8
Sumber : BPS Kodya Jakarta Utara Kecamatan Tanjung Priok Dalam Angka
(2013)
9
c. Fasilitas Kesehatan
Kecamatan Tanjung Priok memiliki beberapa fasilitas
kesehatan. Berdasarkan data terakhir tahun 2012, ada sebanyak
8 Rumah Sakit, satu Puskesmas Kecamatan, 13 Puskesmas
Kelurahan, dan 142 Posyandu aktif (Puskesmas Tanjung Priok,
2013).
10
Tabel 1.4 Fasilitas Kesehatan di Kecamatan Tanjung Priok
Jakarta Utara Tahun 2013
No Fasilitas Kesehatan Jumlah No Fasilitas Kesehatan Jumlah
11
pemerintah. Sebagai organisasi pelayanan mandiri, kewenangan
yang dimiliki puskesmas juga meliputi kewenangan merencanakan
kegiatan sesuai masalah kesehatan di wilayahnya, kewenangan
menetukan kegiatan yang termasuk public goods atau private
goods serta kewenangan menentukan target kegiatan sesuai kondisi
geografi puskesmas. Jumlah kegiatan pokok puskesmas diserahkan
pada setiap puskesmas sesuai kebutuhan masyarakat dan
kemampuan sumber daya yang dimiliki namun puskesmas tetap
melaksanakan kegiatan pelayanan dasar yang menjadi kesepakatan
nasional (Trihono, 2005).
Peran puskesmas adalah sebagai ujung tombak dalam
mewujudkan kesehatan nasional secara komprehensif yang
meliputi promotif (peningkatan kesehatan), preventif
(pencegahan), kuratif (pengobatan), rehabilitatif (pemulihan
kesehatan). Tidak sebatas pada aspek kuratif dan rehabilatatif saja
seperti rumah sakit. Puskesmas merupakan salah satu jenis
organisasi yang sangat dirasakan oleh masyarakat umum. Seiring
dengan semangat reformasi dan otonomi daerah maka banyak
terjadi perubahan yang mendasar dalam sektor kesehatan yaitu
terjadinya perubahan paradigma pembangunan kesehatan menjadi
paradigma sehat (Trihono, 2005).
Dengan paradigma baru ini, mendorong terjadi perubahan
konsep yang sangat mendasar dalam pembangunan kesehatan,
antara lain :
1. Pembangunan kesehatan yang semula lebih menekankan
pada upaya kuratif dan rehabilitatif menjadi lebih fokus pada
upaya preventif dan kuratif tanpa mengabaikan kuratif-
rehabilitatif
2. Pelaksanaan upaya kesehatan yang semula lebih bersifat
terpilah-pilah (fragmented) berubah menjadi kegiatan yang
terpadu (integrated).
3. Sumber pembiayaan kesehatan yang semula lebih banyak
dari pemerintah berubah menjadi pembiayaan kesehatan lebih
banyak dari masyarakat.
12
4. Pergeseran pola pembayaran dalam pelayanan kesehatan
yang semula fee for service menjadi pembayaran secara pra-
upaya.
5. Pergeseran pemahaman tentang kesehatan dari pandangan
komsutif menjadi investasi.
6. Upaya kesehatan yang semula lebih banyak dilakukan oleh
pemerintah akan bergeser lebih banyak dilakukan oleh
masyarakat sebagai mitra pemerintah (partnership).
7. Pembangunan kesehatan yang semula bersifat terpusat
(centralization) menjadi otonomi daerah (decentralization).
8. Pergeseran proses perencanaan dari top down menjadi
bottom up seiring dengan era desentralisasi (Munin JA, 2004).
13
Pelayanan tersebut ditujukan kepada semua penduduk, tidak
membedakan jenis kelamin, umur, sejak pembuahan dalam
kandungan sampai meninggal. (Trihono, 2005)
14
melalui peningkatan pengetahuan dan kemampuan, menuju
kemandirian hidup.
3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan :
Puskesmas akan selalu berupaya menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang sesuai dengan standard dan memuaskan
masyarakat, mengupayakan pemerataan pelayanan kesehatan
serta meningkatkan efisiensi pengelolaan dana, sehingga dapat
dijangkau oleh seluruh anggota masyarakat.
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga
dan masyarakat beserta lingkungannya : Puskesmas akan selalu
berupaya memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah
dan menyembuhkan penyakit, serta memulihkan kesehatan
perorangan, keluarga dan masyarakat yang berkunjung dan
bertempat tinggal di wilayah kerjanya, tanpa diskriminasi dan
dengan menerapkan kemajuan ilmu dan teknologi kesehatan
yang sesuai. (Trihono, 2005)
15
samping itu puskesmas aktif memantau dan melaporkan
dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap program
pembangunan di wilayah kerjanya. Khusus untuk
pembangunan kesehatan, upaya yang dilakukan puskesmas
adalah mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan
penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan
pemulihan kesehatan (Trihono, 2005).
2. Pusat Pemberdayaan Masyarakat
Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama
pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia
usaha memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani
diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif
dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk
sumber pembiayaannya, serta ikut menerapkan,
menyelenggarakan dan memantau progran kesehatan.
Pemberadayaan perorangan, keluarga dan masyarakat ini
diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan situasi,
khususnya sosisal budaya masyarakat setempat (Trihono,
2005).
3. Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan
pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh,
terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat
pertama yang menjadi tanggung jawab puskesmas meliputi :
a. Pelayanan kesehatan perorangan
Pelayanan yang bersifat pribadi (private goods) dengan
tujuan utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan
kesehatan perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharan
kesehatan dan pencegahan penyakit. Pelayanan perorangan
tersebut adalah rawat jalan dan untuk puskesmas tertentu
ditambah dengan rawat inap (Trihono, 2005).
b. Pelayanan kesehatan masyarakat
Pelayanan yang bersifat publik (public goods) dengan
tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan
serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan
16
penyakit dan pemulihan kesehatan. Pelayanan kesehatan
masyarakat tersebut antara lain adalah promosi kesehatan,
pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan
gizi, peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana,
kesehatan jiwa masyarakat serta berbagai program
kesehatan masyarakat lainnya (Trihono, 2005).
17
5. Bekerja sama dengan sektor-sektor yang bersangkutan
dalam melaksanakan program Puskesmas (Trihono, 2005)
18
yang tersusun rapi serta sistem evaluasi dan pemantauan yang
akurat (Trihono, 2005).
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang bertanggung-jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.
1. Unit Pelaksana Teknis
Sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPTD) dinas kesehatan
kabupaten/kota, puskesmas berperan menyelenggarakan
sebagian dari tugas teknis operasional dinas kesehatan
kabupaten/kota dan merupakan unit pelaksana tingkat pertama
serta ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia
(Trihono, 2005).
2. Pembangunan Kesehatan
Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya
kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal
(Trihono, 2005).
3. Pertanggungjawaban Penyelenggaraan
Penanggungjawab utama penyelenggaraan seluruh upaya
pembangunan kesehatan di wilayah kabupaten/kota adalah
dinas kesehatan kabupaten/kota, sedangkan puskesmas
bertanggungjawab hanya untuk sebagian upaya pembangunan
kesehatan yang dibebankan oleh dinas kesehatan
kabupaten/kota sesuai dengan kemampuannya (Trihono, 2005).
4. Wilayah kerja
Secara nasional, standar wilayah kerja puskesmas adalah satu
kecamatan. Tetapi apabila di satu kecamatan terdapat lebih dari
satu puskesmas, maka tanggungjawab wilayah kerja dibagi
antar puskesmas, dengan memperhatikan kebutuhan konsep
wilayah (desa/kelurahan atau RW). Masing-masing puskesmas
tersebut secara operasional bertanggungjawab langsung kepada
dinas kesehatan kabupaten/kota (Trihono, 2005).
19
Upaya kesahatan wajib Puskesmas adalah upaya yang
ditetapkan berdasarkan komitmen nasional, regional dan global
serta mempunyai daya ungkit tinggi untuk peningkatan derajat
kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan wajib ini diselenggarakan
oleh setiap puskesmas yang ada di seluruh wilayah Indonesia
(Trihono, 2005).
20
Kesehatan Penyehatan pemukiman Cakupan air bersih
Lingkungan Cakupan jamban keluarga
Cakupan SPAL
Cakupan rumah sehat
Kesehatan Ibu dan ANC Cakupan K1, K4
Anak Pertolongan persalinan Cakupan linakes
MTBS Cakupan MTBS
Imunisasi Cakupan imunisasi
Keluarga Pelayanan Keluarga Berencana Cakupan MKET
Berencana
Pengendalian Diare Cakupan kasus diare
Penyakit Menular ISPA Cakupan kasus ISPA
Malaria Cakupan kasus malaria
Cakupan kelambunisasi
Tuberkulosis Cakupan penemuan kasus
Angka penyembuhan
Gizi Distribusi vit A/ Fe / cap Cakupan vit A /Fe / cap
yodium yodium
PSG % gizi kurang / buruk,
SKDN
Promosi Kesehatan % kadar gizi
Pengobatan Medik dasar Cakupan pelayanan
UGD Jumlah kasus yang
ditangani
Laboratorium sederhana Jumlah pemeriksaan
Sumber : Trihono. 2005. Manajemen Kesehatan, Arrimes, ed.
21
5. Upaya Kesehatan Kebidanan dan
Kandungan
6. Upaya Kesehatan Mata
7. Upaya Kesehatan Jiwa
8. Upaya Kesehatan Usia Lanjut
9. Upaya Pemberian Terapi Rumatan
Metadon (Trihono, 2005)
Upaya kesehatan pengembangan puskesmas dapat pula bersifat
upaya inovasi yaitu upaya lain di luar upaya puskesmas tersebut di
atas yang sesuai dengan kebutuhan. Pengembangan dan
pelaksanaan upaya inovasi ini adalah dalam rangka mempercepat
tercapainya visi puskesmas (Trihono, 2005).
Pemilihan upaya kesehatan pengembangan ini dilakukan oleh
puskesmas bersama dinas kesehatan kabupaten/kota dengan
mempertimbangkan masukan dari Konkes/BPKM/BPP. Upaya
kesehatan pengembangan dilakukan apabila upaya kesehatan wajib
puskesmas telah terlaksana secara optimal dalam arti target
cakupan serta peningkatan mutu pelayanan telah tercapai.
Penetapan upaya kesehatan pengembangan pilihan puskesmas ini
dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota. Dalam keadaan
tertentu upaya kesehatan pengembangan puskesmas dapat pula
ditetapkan sebagai penugasan oleh dinas kabupaten/kota (Trihono,
2005).
Apabila puskesmas belum mampu menyelenggarakan upaya
kesehatan pengembangan, padahal telah menjadi kebutuhan
masyarakat, maka dinas kesehatan kabupaten/kota bertanggung
jawab dan wajib menyelenggarakannya. Untuk itu dinas kesehatan
kabupaten/kota perlu dilengkapi dengan berbagai unit fungsional
lainnya (Trihono, 2005).
Penyelenggaraan upaya kesehatan wajib dan upaya
pengembangan harus menerapkan azas penyelenggaraan
puskesmas secara terpadu. Azas penyelenggaraan tersebut
dikembangkan dari ketiga fungsi puskesmas. Dasar pemikirannya
adalah pentingnya menerapkan prinsip dasar dari setiap fungsi
puskesmas dalam menyelenggarakan setiap upaya puskesmas, baik
22
upaya kesehatan wajib maupun upaya kesehatan pengembangan
(Trihono, 2005).
23
b. Memantau dampak berbagai upaya pembangunan terhadap
kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.
c. Membina setiap upaya kesehatan strata pertama yang
diselenggarakan oleh masyarakat dan dunia usaha di
wilayah kerjanya.
d. Menyelenggarakan upaya kesehatan strata pertama (primer)
secara merata dan terjangkau di wilayah kerjanya. (Trihono,
2005)
2. Azas pemberdayaan
masyarakat
Puskesmas wajib memberdayakan perorangan, keluarga dan
masyarakat, agar berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap
program puskesmas. Untuk ini, berbagai potensi masyarakat
perlu dihimpun melalui pembentukan Badan Penyantun
Puskesmas (BPP). Beberapa kegiatan yang harus dilaksanakan
oleh puskesmas dalam rangka pemberdayaan masyarakat antara
lain :
a. KIA : Posyandu, Polindes, Bina Keluarga Balita (BKB)
b. Pengobatan : Posyandu, Pos Obat Desa (POD)
c. Perbaikan Gizi : Panti Pemulihan Gizi, Keluarga Sadar Gizi
(Kadarzi)
d. Kesehatan Lingkungan : Kelompok Pemakai Air (Pokmair),
DesaPercontohan Kesehatan Lingkungan (DPKL)
e. UKS : Dokter Kecil, Saka Bakti Husada (SBH), Pos
Kesehatan Pesantren (Poskestren)
f. Kesehatan Usia Lanjut : Posyandu Usila, Panti Wreda
g. Kesehatan Jiwa : Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa
Masyarakat (TPKJM) (Trihono, 2005)
3. Azas Keterpaduan
Untuk mengatasi keterbatasan sumber daya serta diperolehnya
hasil yang optimal, penyelenggaraan setiap program puskesmas
harus diselenggarakan secara terpadu. Ada dua macam
keterpaduan yang perlu diperhatikan yaitu :
a. Keterpaduan Lintas Program
Upaya memadukan penyelengaraan berbagai upaya
kesehatan yang menjadi tanggung jawab Puskesmas.
Contoh keterpaduan lintas program antara lain :
24
1) Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) : keterpaduan
KIA dengan P2M, gizi, promosi kesehatan &
pengobatan.
2) UKS : keterpaduan kesehatan lingkungan dengan
promosi kesehatan, pengobatan, kesehatan gigi,
kesehatan reproduksi remaja dan kesehatan jiwa.
3) Puskesmas keliling : keterpaduan pengobatan dengan
KIA/KB, Gizi, promosi kesehatan, & kesehatan gigi.
4) Posyandu : keterpaduan KIA dengan KB, gizi, P2M,
kesehatan jiwa & promosi kesehatan (Trihono, 2005).
b. Keterpaduan Lintas Sektor
Upaya memadukan penyelenggaraan program puskesmas
dengan program dari sektor terkait tingkat kecamatan,
termasuk organisasi kemasyarakatan dan dunia usaha.
Contoh keterpaduan lintas Sektoral antara lain :
1) UKS : keterpaduan sektor kesehatan dengan camat,
lurah/kepala desa, pendidikan & agama.
2) Promosi Kesehatan : keterpaduan sektor kesehatan
dengan dengan camat, lurah/kepala desa, pendidikan,
agama dan pertanian.
3) KIA : keterpaduan sektor kesehatan dengan camat,
lurah/kepala desa, organisasi profesi, organisasi
kemasyarakatan, PKK dan PLKB.
4) Perbaikan Gizi : keterpaduan sektor kesehatan dengan
camat, lurah/kepala desa, pendidikan, agama, pertanian,
koperasi, dunia usaha dan organisasi kemasyarakatan.
5) Kesehatan Kerja : keterpaduan sektor kesehatan dengan
dengan camat, lurah, kepala desa, tenaga kerja dan
dunia usaha (Trihono, 2005).
4. Azas Rujukan
Sebagai sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama,
kemampuan yang dimiliki oleh puskesmas terbatas. Pada hal
puskesmas berhadapan langsung dengan masyarakat dengan
berbagai permasalahan kesehatan. Untuk membantu puskesmas
menyelesaikan berbagai masalah kesehatan tersebut dan juga
untuk meningkatkan efisiensi, maka penyelenggaraan setiap
25
program puskesmas harus ditopang oleh azas rujukan (Trihono,
2005).
Rujukan adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab
atas penyakit atau masalah kesehatan yang diselenggarakan
secara timbal balik, baik secara vertikal dalam arti dari satu
strata sarana pelayanan kesehatan ke strata sarana pelayanan
kesehatan lainnya, maupun secara horizontal dalam arti antar
strata sarana pelayanan kesehatan yang sama (Trihono, 2005).
Ada dua macam rujukan, yaitu:
a. Rujukan Medis
Apabila suatu puskesmas tidak mampu menangani suatu
penyakit tertentu, maka puskesmas tersebut dapat merujuk
ke sarana pelayanan kesehatan yang lebih mampu (baik
vertikal maupun horizontal). Rujukan upaya kesehatan
perorangan dibedakan atas :
1) Rujukan Kasus untuk keperluan diagnostik, pengobatan
tindakan medis (contoh: operasi) dan lain-lain.
2) Rujukan Bahan Pemeriksaan (spesimen) untuk
pemeriksaan laboratorium yang lebih lengkap.
3) Rujukan Ilmu Pengetahuan antara lain mendatangkan
tenaga yang lebih kompeten untuk melakukan
bimbingan tenaga puskesmas dan atau
menyelenggarakan pelayanan medis spesialis di
puskesmas (Trihono, 2005).
b. Rujukan Kesehatan
Rujukan kesehatan masyarakat dibedakan atas tiga macam :
1) Rujukan sarana dan logistik, antara lain peminjaman
peralatan fogging, peminjaman alat laboratorium
kesehatan, peminjaman alat audio visual, bantuan obat,
vaksin, bahan habis pakai dan bahan pakaian.
2) Rujukan tenaga, antara lain tenaga ahli untuk
penyidikan kejadian luar biasa, bantuan penyelesaian
masalah hukum kesehatan, gangguan kesehatan karena
bencana alam.
3) Rujukan operasional, yakni menyerahkan sepenuhnya
kewenangan dan tanggung jawab penyelesaian
26
masalah kesehatan masyarakat dan atau
penyelenggaraan kesehatan masyarakat ke periode
dinas kesehatan kabupaten/kota. Rujukan operasional
diselenggarakan apabila puskesmas tidak mampu
(Trihono, 2005).
27
Pada renovasi tahun 1999 Puskesmas Kecamatan Tanjung
Priok menempati lokasi sementara di Jl.Gadang No.10 dan kembali
beroperasi di Jl. Bugis No.63 pada Bulan Desember 2001 (Laporan
tahunan Puskesmas Tanjung Priok, 2012).
Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok dipimpin oleh seorang
Kepala Puskesmas yang saat ini dijabat oleh dr. Yudi Dimyati,
setelah sebelumnya mengalami beberapa kali pergantian
kepemimpinan, yakni berturut-turut : dr.Ina Fida Atmadja,
dr.Sukardjono, dr.Sunarto, dr.Samuel, dr.Fatimah, dr.Harsianti,
dr.Magda, dr. Lingkan A.R Walalangi, dr.Clara Fransisca, dr.Juliet
MN pieter (Puskesmas Tanjung Priok, 2014).
Pada 1 April 2000, 5 Puskesmas Kecamatan menjadi uji coba
swadana dan pada 1 Maret 2001, seluruh Puskesmas Kecamatan
menjadi uji coba Swadana, termasuk Puskesmas Kecamatan
Tanjung Priok. Pada tahun 2007 Puskesmas Kecamatan Tanjung
Priok menjadi BLUD bertahap (Laporan tahunan Puskesmas
Tanjung Priok, 2013).
Puskesmas Unit Swadana merupakan Puskesmas yang diberi
wewenang mengelola sendiri penerimaan fungsionalnya untuk
keperluan operasional secara langsung dan mengoptimalkan
mobilisasi potensi pembiayaan masyarakat dalam rangka
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan (Laporan tahunan
Puskesmas Tanjung Priok, 2013).
28
dan Kejadian Luar Biasa (KLB) bidang kesehatan di
masyarakat.
2. Penguatan pelayanan kesehatan masyarakat dengan
meningkatkan peran serta masyarakat dan kemitraan lintas
sektor dalam penanganan kasus penyakit menular (DBD,
TB, Chikungunya, Leptospirosis) dan perilaku hidup bersih
sehat.
3. Menyelenggarakan pembangunan kesehatan melalui
managemen kesehatan dan penerapan kaedah Good
Governance.
29
x) Pengumpulan dan pengolahan data seluruh hasil pelaksanaan
tugas dan fungsi yang diselenggarakan oleh puskesmas
kelurahan.
y) Pengolahan data seluruh hasil pelaksanaan fungsi puskesmas
kecamatan.
z) Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan
fungsi puskesmas kecamatan secara berkala setiap bulan dan
setiap triwulan kepada Kepala Dinas Kesehatan Propinsi DKI
Jakarta melalui Suku Kepala Dinas Kesehatan(Laporan tahunan
Puskesmas Tanjung Priok, 2012).
30
Tabel 1.7 Perincian Jumlah Pegawai di Puskesmas se-Kecamatan
Tanjung Priok Tahun 2013
No Unit Kerja/ Puskesmas Pegawai Total
PNS Non PNS
L P L P L P Jumlah
1 Kec. Tanjung priok 15 28 6 21 21 49 70
2 Kel. Warakas 1 12 1 8 2 20 22
3 Kel. Sunter Jaya I 0 3 1 3 1 6 7
4 Kel. Sunter Jaya II 0 2 0 4 0 6 6
5 Kel. Papanggo I 1 5 1 0 2 5 7
6 Kel. Papanggo II 0 6 1 1 1 7 8
7 Kel. Sungai Bambu 1 5 1 1 2 6 8
8 Kel. Kebon Bawang I 0 6 2 0 2 6 8
9 Kel. Kebon Bawang II 0 4 0 2 0 6 6
10 Kel. Kebon Bawang III 0 5 2 0 2 5 7
11 Kel. Sunter Agung I 1 6 2 0 3 6 9
12 Kel. Sunter Agung II 1 4 1 0 2 4 6
13 Kel. Sunter Agung III 0 4 1 0 1 4 5
14 Kel. Tanjung Priok 1 3 0 1 3 1 4
Jumlah 21 93 19 43 40 136 176
31
5.
Fax : 1 unit
6.
Radio panggil : 1 unit
7.
Komputer : 15 unit
8.
Monitor : 9 unit
9.
Laptop : 4 unit
10.
Printer : 15 unit
11.
LCD proyektor : 3 unit (2 baik, 1 rusak total)
12.
AC : 39 unit
13.
Mobil Puskesmas keliling : 3
14.
Motor :3
15.
Swing fog : 20 (10 baik, 6 rusak ringan, 4 rusak
total)
16.
Dental unit :3
17.
Rontgen unit :2
18.
Unit mata :1
19.
Humalizer :1
32
1) Klinik KI dan KA
2) Klinik KB
3) Klinik Imunisasi
d. Pelayanan kesehatan rawat inap dan rumah bersalin
e. Pelayanan kesehatan lain-lain
1) Pelayanan kesehatan bagi keluarga miskin (Gakin)
2) Pelayanan untuk lansia
3) Program terapi rumatan metadon (PTRM)
f. Pelayanan kesehatan Gadar Bencana
1) Gadar banjir
2) Gadar kebakaran dan bencana lain
3) Gadar hari besar
Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan pada masyarakat,
jam kerja Puskesmas dibagi dua, sesuai dengan SK Kepala Dinas
tentang pengaturan jam kerja Puskesmas di lingkungan Dinas
Kesehatan DKI Jakarta sebagai berikut:
a. Untuk Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok, pelayanan
dimulai dari pukul 07.30 s/d 16.00 WIB dari hari Senin hingga
Kamis, Jumat dari pukul 07.00 s/d 16.30 WIB. Untuk layanan
sore, kegiatan pelayanan dimulai dari pukul 16.00 s/d 20.00
WIB. Layanan dilaksanakan oleh instalasi Layanan 24 Jam
(IGD).
b. Untuk Puskesmas kelurahan di wilayah Kecamatan Tanjung
Priok, pelayanan dimulai dari pukul 07.30 s/d 16.00 WIB dari
hari Senin hingga Kamis, sedangkan Jumat dari pukul 07.00
s/d 16.30 WIB. ( Profil Kecamatan Tanjung Priok 2013)
33
8 Tonsilitis 5.513
9 Infeksi penyakit usus yang lain 2.036
10 Kecelakaan dan ruda paksa 1.937
Sumber: Laporan Tahunan gizi da PPSM Puskesmas Kcamatan Tanjung Priok
2013
Sumber : BPS Kodya Jakarta Utara Kecamatan Tanjung Priok Dalam Angka
(2013)
34
kesehatan lainnya, baik negri maupun swasta yang ada di wilayah
Kecamatan Tanjung Priok, untuk memudahkan pasien jika harus
mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih memadai (harus
dirujuk), mitra tersebut antara lain:
1) RS Koja
2) RS Umum Pelabuhan (RS Tugu)
3) RS Penyakit Infeksi Sulianti Saroso
4) RS Sukmul
5) RS Cipto Mangunkusumo
Tabel 1.9 Jumlah Kunjungan Umum, Askes , Jamsostek, RB , Gakin dan Non
Gakin
Se-Kecamatan Tanjung Priok Tahun 2013
No Bulan Umum ASKES JAMSOSTEK RB Gakin Non Jumlah
Gakin
1 Januari 21,111 1,801 645 95 1,311 6,859 31,727
2 Februari 21,226 1,853 654 46 1,093 8,966 33,792
3 Maret 14,100 1,544 540 91 1,200 13,220 30,604
4 April 14,098 1,608 570 93 213 14,521 31,010
5 Mei 15,021 1,885 552 111 145 12,593 30,196
6 Juni 11,380 1,736 438 79 54 13,910 27,518
7 Juli 11,882 1,702 551 90 66 13,925 28,126
8 Agustus 10,146 1,752 384 100 66 13,435 25,783
9 September 11,545 1,804 462 114 47 17,480 31,338
10 Oktober 12,369 1,680 433 105 37 15,627 30,146
11 November 12,131 1,717 403 96 48 14,904 29,203
12 Desember 9,057 1,631 424 85 18 18,742 29,872
Jumlah 164,066 20,713 6,056 1,105 4,289 164,182 359,315
Sumber: Laporan SP2TP (2013)
35
Tabel 1.10 Jumlah Kunjungan Berdasarkan Poli di Puskesmas Se-KecamatanTanjung Priok Tahun 2013
No Poli Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des Jumlah
1 BP. Umum 16.08 17.461 14.254 14.808 14.449 13.097 14.32 12.315 16.361 15.644 15.096 15.271 179.156
2 BP. Gigi 3.192 3.148 3.188 3.602 3.493 3.073 2.821 2.348 3.022 3.043 2.859 2.889 36.678
3 KIA 1.827 2.267 2.504 2.559 1.931 1.598 1.872 1.58 1.723 1.913 1.511 1.984 23.269
4 KB 867 734 872 796 810 741 743 663 757 729 845 766 9.323
5 Mata 333 390 363 394 684 328 385 416 518 412 407 378 5.008
6 Laboratorium 920 1.083 979 1.267 921 864 1.12 821 728 861 718 911 11.193
7 Rontgen 122 179 159 152 136 174 179 78 103 125 124 116 1.647
8 MTBS 1.045 1.281 1.441 962 1.235 1.124 849 885 1.087 1.089 1.046 1.152 13.196
9 Sp.Anak 132 156 159 118 115 86 55 87 108 95 54 88 1.253
10 Metadon 2.407 2.407 2.203 2.483 2.483 2.549 2.42 2.428 2.428 2.37 2.422 2.37 28.97
11 RB 95 46 91 93 111 79 90 100 114 105 96 85 1.105
12 Gizi 41 26 24 26 21 24 30 8 33 20 33 28 324
13 UGD 4.104 3.902 3.521 2.9 3.02 3.086 2.705 3.455 2.931 2.975 2.871 3.115 38.585
14 Keur 12 50 63 79 81 93 58 92 629 109 71 57 1.394
15 IMS & AIDS 106 156 265 299 234 232 188 193 311 229 527 368 3.108
16 PAL 176 174 156 66 89 76 85 96 238 228 224 128 1.736
17 Akupuntur 62 104 138 93 204 43 23 11 53 53 68 25 837
Jumlah 31.727 33.792 30.604 31.01 30.196 27.518 28.156 25.783 31.338 30.146 29.203 29.872 359.345
Sumber : Laporan SP2TP (2013)
36
Tabel 1.11 Jumlah Kunjungan Berdasarkan Poli di Puskesmas
Kecamatan Tanjung Priok Tahun 2013
Poli/Unit Tahun 2012 Tahun
2013
BP Umum 30.11 37.46
BP Gigi 9.992 36.678
KIA 9.17 23.269
KB 1.811 9.323
Sp. Mata 4.237 5.008
Laboratorium 11.144 11.193
Rontgen 2783 1.647
MTBS 4.228 13.196
Sp. Anak 2.427 1.253
Metadon 28.111 28.97
RB 754 1.105
Gizi 353 324
Poli 24 Jam 32.802 38.585
37
Grafik 1.3 Perbandingan jumlah Kunjungan Berdasarkan Poli di Puskesmas
38
Kecamatan untuk di Puskesmas Kelurahan hanya memiliki tenaga kesehatan
pembantu bukan tenaga kesahatan tetap untuk kesehatan lingkungan.
Setiap pelaksanaan program kesehatan lingkungan Puskesmas
Kecamatan yang melaksanakan sedangkan Puskesmas Kelurahan hanya
memberikan satu tenaga bantuan. Selain itu Puskesmas Kecamatan dibantu
oleh kader dan setiap RT di kelurahan hanya memiliki satu kader untuk
membantu tenaga kesahatan program kesehatan lingkungan.
Lokasi petugas kesehatan lingkungan terletak di Puskesmas Kelurahan
Papanggo I dikarena Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok sedang di renovasi.
Alat yang dimiliki oleh Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok untuk
melaksanakan program kesehatan lingkungan hanya salinometer. Sedangkan
alat lain yang diperlukan Puskesmas Kecamatan meminjam di Suku Dinas
Jakarta Utara.
39
6. Hygiene makanan, termasuk hygiene susu
7. Pengendalian pencemaran udara
8. Pengendalian radiasi
9. Kesehatan kerja
10. Pengendalian kebisingan
11. Perumahan dan pemukiman
12. Aspek kesling dan transportasi udara
13. Perencanaan daerah dan perkotaan
14. Pencegahan kecelakaan
15. Rekreasi umum dan pariwisata
16. Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan
epidemi/wabah, bencana alam dan perpindahan penduduk
17. Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin
lingkungan
40
a. Penyehatan Sumber Air Bersih (SAB)
41
Tabel 1.11 Jumlah Populasi dan Sampel DAM di
Puskesmas Kecamatan tanjung Priok, Jakarta Utara tahun
2014
1 Tanjung Priok 17 5
2 Kebon Bawang 20 4
3 Sungai Bambu 11 3
4 Warakas 16 11
5 Papanggo 14 3
6 Sunter Agung 31 11
7 Sunter Jaya 17 6
Jumlah 126 40
42
Tabel 1.12 Hasil Pemeriksaan Laboratorium Kualitas Air
Sampel Depot Air Minum Puskesmas Kecamatan Tanjung
Priok, Jakarta Utara 2014
1 Tanjung 5 0 5 2 3 2 33
Priok
2 Kebon 4 0 4 0 4 1 3
Bawang
3 Sungai 3 0 3 0 0 1 2
Bambu
4 Warakas 11 0 11 2 9 8 3
5 Papanggo 3 0 3 0 3 1 2
6 Sunter 11 0 11 0 11 2 9
Agung
7 Sunter 6 0 6 0 6 0 6
Jaya
Kec 40 0 40 4 36 15 25
Tanjung
Priok
43
Kesimpulan dari hasil pemeriksaan sampel air DAM diatas,
sebagaimana dalam tabel berikut ini:
44
kecelakaan, pencemaran lingkungan serta gangguan kesehatan
lainnya.
3 Sarana 178 20 19 1 95
Ibadah
4 Pasar 14 7 2 5 29
5 Salon 38 10 10 0 100
45
d. Penyehatan tempat Pengolahan Makanan (TPM)
JUMLAH
JUMLAH PRESENTASE
YANG
JENIS JUMLAH YANG YANG
NO TIDAK
TPM DIPERIKSA MEMENUHI MEMENUHI
MEMENUHI
SYARAT SYARAT
SYARAT
Rumah
1 50 31 19 62%
makan
46
Menindak lanjuti pembinaan kesehatan lingkungan di
sekolah, tahun 2014 diadakan pengambilan sampel jajanan anak
sekolah pada 35 sekolah diseluruh wilayah kecamatan Tanjung
Priok, dengan 107 jenis makanan dan minuman yang berbeda.
TIDAK PRESENTASE
JENIS JUMLAH MEMENU
MEMENU YANG TIDAK
NO PEMERIKS DIPERIKS HI
HI MEMENUHI
AAN A SYARAT
SYARAT SYARAT
1 Formalin 51 51 0 0%
2 Borak 51 50 1 1,9%
3 Pewarna 29 11 18 62%
4 Pemanis 27 21 6 22%
Tabel 1.17 Hasil pemeriksaan laboratorium sampel jajanan anak sekolah yang
tidak memenuhi syarat
47
es sirup (2)
4 Pewarna brilliant blue (4 sampel) Es krim, bolu, es, chiki warna warni
e. Pengendalian Vektor
Pengendalian vektor yang dilakukan oleh Puskesmas pada
dasarnya adalah pengendalian nyamuk aedes aegypti dan lalat.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan maksud untuk memotong mata
rantai penularan penyakit dengan mengurangi atau meniadakan
binatang-binatang pembawa bibit penyakit aantara lain lalat, kecoa,
tikus, dan nyamuk. Dalam program penyehatan lingkungan, yang
paling mendapat perhatian adalah pengendalian vektor nyamuk
aedes aegypti sebagai penular penyakit demam berdarah, karena
secara kuantitatif Kecamatan Tanjung Priok menempati urutan
kedua dengan kasus demam berdarah tertinggi se Kodya Jakarta
Utara pada periode bulan Januari-April tahun 2015.
48
Tabel 1.18 Data Kasus Dbd Se Jakarta Utara di Puskesmas
Kecamatan Tanjung Priok Tahun 2015
No Kecamatan Januari Februari Maret April Jumlah
1 Cilincing 25 44 50 96 215
3 Koja 32 43 52 76 203
4 Pademangan 9 21 14 31 75
5 Penjaringan 21 13 18 37 89
Sumber data: Internet dinkes DKI print out 29 Juni 2015, jam 11.00 WIB
1 Kebon 2 3 10 11 26
Bawang
2 Papanggo 2 2 3 7 14
3 Sungai 2 4 4 11 21
Bambu
4 Sunter 14 12 22 36 84
Agung
5 Sunter Jaya 2 11 11 28 52
49
6 Tanjung 1 5 5 10 21
Priok
7 Warakas 0 8 7 15 30
Sumber data: Internet dinkes DKI print out 29 Juni 2015, jam 11.00 WIB
50
dilaksanakan, Puskesmas memberikan penyuluhan selanjutnya
masyarakat ikut bertanggung jawab ikterhadap lingkungannya.
51
e. Pengendalian Vektor
Hasil program pengendalian vector di Kecamatan Tanjung Priok
Januari April
Jml rumah yg
No. Kelurahan Jml lokasi kegiatan Jml Jml Total
dilakukan tindakan
RW Prosentase
RT yg Rmh Rmh (-) ABJ CI LARVASID
yg RW RW 3-M
diperiksa diperiksa diperiksa (%) (%) A
ada diperiksa
52
Bambu
53
Tabel 1.21 Rekapitulasi Data Hasil Angka Bebas Jentik
Bulan Januari April Tahun 2015 Di Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok
No Nama Puskesmas ABJ % Target 1 Tahun
Kelurahan
4 Papanggo I 94,24 95 %
5 PapanggoII 94,45 95 %
13 Warakas 92,33 95 %
Total 7212 95 %
54
Sumber : Data Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok (2015)
55
1.1.5 Identifikasi Masalah
Sasaran program pengendalian vektor adalah angka bebas jentik pada
setiap kelurahan di Kecamatan Tanjung Priok. Setelah didapatkan
identifikasi masalah dari program Pemberantasan Sarang Nyamuk di
Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok maka dengan cara menghitung dan
membandingkan nilai kesenjangan antara apa yang diharapkan (expected)
dengan apa yang telah terjadi (observed) akan dipilih dua masalah yang
menjadi prioritas utama untuk diselesaikan. Selanjutnya dilakukan
perumusan masalah untuk membuat perencanaan yang baik sehingga
masalah yang ada dapat diselesaikan.
Dari berbagai hasil pencapaian program kegiatan pemberantasan sarang
nyamuk yang dievaluasi di Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok periode
Januari April 2015 maka didapatkan identifikasi masalah sebagai berikut:
1. Cakupan angka bebas jentik (ABJ) pada rumah warga di Wilayah
Puskesmas Kelurahan Kebun Bawang I periode Januari April 2015
sebesar 94,57 %
54
8. Cakupan angka bebas jentik (ABJ) pada rumah warga di Wilayah
Puskesmas Kelurahan Sunter Agung II periode Januari April 2015
sebesar 88,32 %
10. Cakupan angka bebas jentik (ABJ) pada rumah warga di Wilayah
Puskesmas Kelurahan Sunter Jaya I periode Januari April 2015
sebesar 9 3,66 %
11. Cakupan angka bebas jentik (ABJ) pada rumah warga di Wilayah
Puskesmas Kelurahan Sunter Jaya II periode Januari April 2015
sebesar 95,19 %
12. Cakupan angka bebas jentik (ABJ) pada rumah warga di Wilayah
Puskesmas Kelurahan Tanjung Priok periode Januari April 2015
sebesar 83,48 %
13. Cakupan angka bebas jentik (ABJ) pada rumah warga di Wilayah
Puskesmas Kelurahan Warakas periode Januari April 2015 sebesar
92,33 %
14. Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada rumah
yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Kebon Bawang 1
periode Januari April 2015 sebesar 0,2 %
15. Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada pada
rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Kebon
Bawang 2 periode Januari April 2015 sebesar 0 %
16. Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada pada
rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Kebon
Bawang 3 periode Januari April 2015 sebesar 0 %
17. Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada pada
rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Papanggo 1
periode Januari April 2015 sebesar 0 %
18. Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada pada
rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Papanggo 2
periode Januari April 2015 sebesar 0 %
55
19. Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada pada
rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Sungai
Bambu periode Januari April 2015 sebesar 0 %
20. Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada pada
rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Agung
1 periode Januari April 2015 sebesar 0 %
21. Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada pada
rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Agung
2 periode Januari April 2015 sebesar 0 %
22. Cakupan jumlah rumah yang diberikan larvasida pada pada rumah
yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Agung 3
periode Januari April 2015 sebesar 0 %
23. Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada pada
rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Jaya 1
periode Januari April 2015 sebesar 0 %
24. Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada pada
rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Jaya 2
periode Januari April 2015 sebesar 0 %
25. Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada pada
rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Tanjung Priok
periode Januari April 2015 sebesar 0 %
26. Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada pada
rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Warakas
periode Januari April 2015 sebesar 0 %
27. Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang
diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Kebon Bawang 1 periode
Januari April 2015 sebesar 58%
28. Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang
diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Kebon Bawang 2 periode
Januari April 2015 sebesar 89 %
29. Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang
diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Kebon Bawang 3 periode
Januari April 2015 sebesar 0 %
56
30. Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang
diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Papanggo 1 periode
Januari April 2015 sebesar 0 %
31. Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang
diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Papanggo 2 periode
Januari April 2015 sebesar 0 %
32. Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang
diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Sungai Bambu periode
Januari April 2015 sebesar 0 %
33. Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang
diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Agung 2 periode
Januari April 2015 sebesar 0 %
34. Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang
diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Agung 3 periode
Januari April 2015 sebesar 0 %
35. Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang
diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Jaya 1 periode
Januari April 2015 sebesar 0%
36. Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang
diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Jaya 2 periode
Januari April 2015 sebesar 0%
37. Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang
diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Tanjung Priok periode
Januari April 2015 sebesar 0 %
38. Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang
diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Warakas periode Januari
April 2015 sebesar 0 %
57
masalah untuk membuat perencanaan yang baik sehingga masalah yang ada
dapat diselesaikan. Rumusan masalah meliputi 4 W 1 H (What, Where, When,
Whose, How much). Rumusan masalah dari program pengendalian vector
Puskesmas adalah sebagai berikut :
10. Cakupan angka bebas jentik (ABJ) pada rumah warga di Wilayah
Puskesmas Kelurahan Sunter Jaya I periode Januari April 2015
sebesar 93,66 % kurang dari target sebesar 95%
58
11. Cakupan angka bebas jentik (ABJ) pada rumah warga di Wilayah
Puskesmas Kelurahan Sunter Jaya II periode Januari April 2015
sebesar 95,19 % lebih dari target sebesar 95%
12. Cakupan angka bebas jentik (ABJ) pada rumah warga di Wilayah
Puskesmas Kelurahan Tanjung Priok periode Januari April 2015
sebesar 83,48 % kurang dari target sebesar 95%
13. Cakupan angka bebas jentik (ABJ) pada rumah warga di Wilayah
Puskesmas Kelurahan Warakas periode Januari April 2015 sebesar
92,33 % kurang dari target sebesar 95%
14. Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada rumah
yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Kebon Bawang 1
periode Januari April 2015 sebesar 0,2 % kurang dari target sebesar
100%
15. Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada pada
rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Kebon
Bawang 2 periode Januari April 2015 sebesar 0 % kurang dari target
sebesar 100%
16. Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada pada
rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Kebon
Bawang 3 periode Januari April 2015 sebesar 0 % kurang dari target
sebesar 100%
17. Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada pada
rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Papanggo 1
periode Januari April 2015 sebesar 0 % kurang dari target sebesar
100%
18. Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada pada
rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Papanggo 2
periode Januari April 2015 sebesar 0 % kurang dari target sebesar
100%
19. Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada pada
rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Sungai
Bambu periode Januari April 2015 sebesar 0 % kurang dari target
sebesar 100%
20. Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada pada
rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Agung
59
1 periode Januari April 2015 sebesar 0 % kurang dari target sebesar
100%
21. Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada pada
rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Agung
2 periode Januari April 2015 sebesar 0 % kurang dari target sebesar
100%
22. Cakupan jumlah rumah yang diberikan larvasida pada pada rumah
yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Agung 3
periode Januari April 2015 sebesar 0 % kurang dari target sebesar
100%
23. Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada pada
rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Jaya 1
periode Januari April 2015 sebesar 0 % kurang dari target sebesar
100%
24. Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada pada
rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Jaya 2
periode Januari April 2015 sebesar 0 % kurang dari target sebesar
100%
25. Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada pada
rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Tanjung Priok
periode Januari April 2015 sebesar 0 % kurang dari target sebesar
100%
26. Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada pada
rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Warakas
periode Januari April 2015 sebesar 0 % kurang dari target sebesar
100%
27. Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang
diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Kebon Bawang 1 periode
Januari April 2015 sebesar 58% kurang dari target sebesar 100%
28. Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang
diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Kebon Bawang 2 periode
Januari April 2015 sebesar 89 % kurang dari target sebesar 100%
29. Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang
diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Kebon Bawang 3 periode
Januari April 2015 sebesar 0 % kurang dari target sebesar 100%
60
30. Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang
diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Papanggo 1 periode
Januari April 2015 sebesar 0 % kurang dari target sebesar 100%
31. Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang
diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Papanggo 2 periode
Januari April 2015 sebesar 0 % kurang dari target sebesar 100%
32. Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang
diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Sungai Bambu periode
Januari April 2015 sebesar 0 % kurang dari target sebesar 100%
33. Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang
diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Agung 2 periode
Januari April 2015 sebesar 0 % kurang dari target sebesar 100%
34. Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang
diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Agung 3 periode
Januari April 2015 sebesar 0 % kurang dari target sebesar 100%
35. Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang
diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Jaya 1 periode
Januari April 2015 sebesar 0% kurang dari target sebesar 100%
36. Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang
diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Jaya 2 periode
Januari April 2015 sebesar 0% kurang dari target sebesar 100%
37. Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang
diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Tanjung Priok periode
Januari April 2015 sebesar 0 % kurang dari target sebesar 100%
38. Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang
diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Warakas periode Januari
April 2015 sebesar 0 % kurang dari target sebesar 100%
61
BAB II
1. Menetapkan kriteria
2. Memberikan bobot masalah
3. Menentukan skoring tiap masalah
62
1.1.1. Non-Scoring Technique
Bila tidak tersedia data, maka cara penetapan prioritas masalah
yang lazim digunakan adalah teknik non scoring.
A. Metode Delbecq
Menetapkan prioritas masalah menggunakan tekhnik ini
dilakukan melalui diskusi dan kesepakatan sekelompok orang,
namun yang tidak sama keahliannya. Sehingga untuk menentukan
prioritas masalah, diperlukan penjelasan terlebih dahulu untuk
memberikan pengertian dan pemahaman peserta diskusi, tanpa
mempengaruhi peserta diskusi. Hasil diskusi ini adalah prioritas
masalah yang disepakati bersama.
B. Metode Delphi
Yaitu masalah masalah didiskusikan oleh sekelompok orang
yang mempunyai keahlian yang sama melalui pertemuan khusus.
Para peserta diskusi diminta untuk mengemukakan pendapat
mengenai beberapa masalah pokok. Masalah yang terbanyak
dikemukakan pada pertemuan tersebut, menjadi prioritas masalah.
a. Metode Bryant
Terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi yaitu:
1. Prevalence
Besarnya masalah yang dihadapi
63
2. Seriousness
Pengaruh buruk yang diakibatkan oleh suatu masalah dalam
masyarakat dan dilihat dari besarnya angka kesakitan dan angka
kematian akibat masalah kesehatan tersebut.
3. Manageability
Kemampuan untuk mengelola dan berkaitan dengan sumber daya
4. Community concern
Sikap dan perasaan masyarakat terhadap masalah kesehatan
tersebut. Parameter diletakkan pada baris dan masalah-masalah
yang ingin dicari prioritasnya diletakkan pada kolom. Kisaran skor
yang diberikan adalah satu sampai lima yang ditulis dari arah kiri
ke kanan sesuai baris untuk tiap masalah. Kemudian dengan
penjumlahan dari arah atas ke bawah sesuai kolom untuk masing-
masing masalah dihitung nilai skor akhirnya. Masalah dengan nilai
tertinggi dapat dijadikan sebagai prioritas masalah. Tetapi metode
ini juga memiliki kelemahan yaitu hasil yang didapat dari setiap
masalah terlalu berdekatan sehingga sulit untuk menentukan
prioritas masalah yang akan diambil.
1. Magnitude
Berapa banyak penduduk yang terkena masalah atau penyakit yang
ditunjukkan dengan angka prevalensi
2. Severity
Besarnya kerugian yang timbul yang ditunjukkan dengan case
fatality rate masing- masing penyakit.
64
3. Vulnerability
Sejauh mana ketersediaan teknologi atau obat yang efektif untuk
mengatasi masalah tersebut
5. Affordability
Menunjukkan ada tidaknya dana yang tersedia
1. Emergency
Emergency menunjukkan seberapa fatal suatu permasalahan
sehingga menimbulkan kematian atau kesakitan. Parameter yang
digunakan dalam kriteria ini adalah CFR (Case Fatality Rate), jika
masalah yang dinilai berupa penyakit. Adapun jika yang dinilai
adalah masalah kesehatan lain, maka digunakan parameter
kuantitatif berupa angka kematian maupun angka kesakitan yang
dapat ditimbulkan oleh permasalahan tersebut. Misalnya masalah
K1, maka yang digunakan sebagai parameter adalah angka
kematian ibu dan lain sebagainya.
2. Greetes member
Kriteria ini digunakan untuk menilai seberapa banyak
penduduk yang terkena masalah kesehatan tersebut. Untuk masalah
65
kesehatan yang berupa penyakit, maka parameter yang digunakan
adalah prevalence rate.Sedangkan untuk masalah lain, maka
greetes member ditentukan dengan cara melihat selisih antara
pencapaian suatu kegiatan pada sebuah program kesehatan dengan
target yang telah ditetapkan.
3. Expanding Scope
Menunjukan seberapa luas pengaruh suatu permasalahan
terhadap sektor lain diluar sektor kesehatan. Parameter lain yang
digunakan adalah seberapa luas wilayah yang menjadi masalah,
berapa banyak jumlah penduduk di wilayah tersebut, serta berapa
banyak sektor di luar sektor kesehatan yang berkepentingan dengan
masalah tersebut.
4. Feasibility
Kriteria lain yang harus dinilai dari suatu masalah adalah
seberapa mungkin masalah tersebut diselesaikan. Parameter yang
digunakan adalah ketersediaan sumber daya manusia berbanding
dengan jumlah kegiatan, fasilitas terkait dengan kegiatan
bersangkutan yang menjadi masalah, serta ada tidaknya anggaran
untuk kegiatan tersebut.
5. Policy
Berhubung orientasi masalah yang ingin diselesaikan
adalah masalah kesehatan masyarakat, maka sangat penting untuk
menilai apakah masyarakat memiliki kepedulian terhadap masalah
tersebut serta apakah kebijakan pemerintah mendukung
terselesaikannya masalah tersebut.Hal tersebut dapat dinilai dengan
apakah ada seruan atau kebijakan pemerintah yang concern
terhadap masalah tersebut, apakah ada lembaga atau organisasi
masyarakat yang concern terhadap permasalahan tersebut, serta
apakah masalah tersebut terpublikasi diberbagai media.
Metode ini memakai lima kriteria yang tersebut di atas
untuk penilaian masalah dan masing-masing kriteria harus
diberikan bobot penilaian untuk dikalikan dengan penilaian
masalah yang ada sehingga hasil yang didapat lebih objektif. Pada
66
metode ini harus ada kesepakatan mengenai kriteria dan bobot
yang akan digunakan.
Dalam menetapkan bobot, dapat dibandingkan antara
kriteria yang satu dengan yang lainnya untuk mengetahui kriteria
mana yang mempunyai nilai bobot yang lebih tinggi. Nilai bobot
berkisar satu sampai lima, dimana nilai yang tertinggi adalah
kriteria yang mempunyai bobot lima.
Bobot 5 : paling penting
Bobot 4 : sangat penting sekali
Bobot 3 : sangat penting
Bobot 2 : penting
Bobot 1 : cukup penting
2.1.3.1 Emergency
Emergency menunjukkan seberapa fatal suatu permasalahan
sehingga menimbulkan kematian atau kesakitan.Parameter yang digunakan
dalam kriteria ini adalah CFR (Case Fatality Rate), jika masalah yang
dinilai berupa penyakit. Adapun jika yang dinilai adalah masalah
kesehatan lain,maka parameter yang digunakan berupa proxy CFR yaitu
suatu angka yang digunakan untuk masalah - masalah yang tidak
berhubungan dengan penyakit. Nilai proxy CFR ditentukan berdasarkan
hasil diskusi, argumentasi, serta justifikasi.
67
Tabel 2.1 Penentuan CFR dan Proxy Tiap Masalah
Skala Score
100 - 110 1
111 - 120 2
121 - 130 3
131 - 140 4
141 - 150 5
151 - 160 6
161 - 170 7
171 - 180 8
181 - 190 9
191 - 200 10
68
Tabel.2.2 Penentuan Score Emergency
(%) (%)
1 Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di Wilayah 95 95,47 190,47 9
Puskesmas Kelurahan Kebon Bawang 1 periode Januari April 2015 sebesar
95,47%
2 Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di Wilayah 95 95,57 190,57 9
Puskesmas Kelurahan Kebon Bawang 2 periode Januari April 2015 sebesar
95,57%
3 Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di Wilayah 95 91,71 186,71 9
Puskesmas Kelurahan Kebon Bawang 3 periode Januari April 2015 sebesar 91,71
%
4 Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di Wilayah 95 94,24 189,24 9
Puskesmas Kelurahan Papanggo 1 periode Januari April 2015 sebesar 94,24 %
5 Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di Wilayah 95 94,45 189,45 9
Puskesmas Kelurahan Papanggo 2 periode Januari April 2015 sebesar 94,45 %
6 Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di Wilayah 95 94,87 189,87 9
Puskesmas Kelurahan Sungai Bambu periode Januari April 2015 sebesar 94,87%
7 Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di Wilayah 95 94,76 189,76 9
69
Puskesmas Kelurahan Sunter Agung 1 periode Januari April 2015 sebesar 94,76 %
8 Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di Wilayah 95 88,32 183,32 9
Puskesmas Kelurahan Sunter Agung 2 periode Januari April 2015 sebesar 88,32 %
9 Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di Wilayah 95 96,04 191,04 10
Puskesmas Kelurahan Sunter Agung 3 periode Januari April 2015 sebesar96,04%
10 Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di Wilayah 95 93,66 188,06 9
Puskesmas Kelurahan Sunter Jaya 1 periode Januari April 2015 sebesar 93,66 %
11 Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di Wilayah 95 95,19 190,19 9
Puskesmas Kelurahan Sunter Jaya 2 periode Januari April 2015 sebesar 95,19 %
12 Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di Wilayah 95 83,48 178,48 8
Puskesmas Kelurahan Tanjung Priok periode Januari April 2015 sebesar 83,48 %
13 Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di Wilayah 95 92,33 187,33 9
Puskesmas Kelurahan Warakas periode Januari April 2015 sebesar %
14 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada rumah yang 100 2 102 1
diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Kebon Bawang 1 periode Januari
April 2015 sebesar 0,2 %
15 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada pada rumah yang 100 0 100 1
diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Kebon Bawang 2 periode Januari
April 2015 sebesar 0 %
16 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada pada rumah yang 100 0 100 1
diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Kebon Bawang 3 periode Januari
70
April 2015 sebesar 0 %
17 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada pada rumah yang 100 0 100 1
diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Papanggo 1 periode Januari April
2015 sebesar 0 %
18 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada pada rumah yang 100 0 100 1
diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Papanggo 2 periode Januari April
2015 sebesar 0 %
19 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada pada rumah yang 100 0 100 1
diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Sungai Bambu periode Januari April
2015 sebesar 0 %
20 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada pada rumah yang 100 0 100 1
diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Agung 1 periode Januari April
2015 sebesar 0 %
21 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada pada rumah yang 100 0 100 1
diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Agung 2 periode Januari April
2015 sebesar 0 %
22 Cakupan jumlah rumah yang diberikan larvasida pada pada rumah yang diperiksa di 100 0 100 1
Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Agung 3 periode Januari April 2015 sebesar
0%
23 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada pada rumah yang 100 0 100 1
diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Jaya 1 periode Januari April
2015 sebesar 0 %
71
24 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada pada rumah yang 100 0 100 1
diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Jaya 2 periode Januari April
2015 sebesar 0 %
25 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada pada rumah yang 100 0 100 1
diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Tanjung Priok periode Januari April
2015 sebesar 0 %
26 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada pada rumah yang 100 0 100 1
diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Warakas periode Januari April 2015
sebesar 0 %
27 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang diperiksa di 100 50 150 5
Wilayah Puskesmas Kelurahan Kebon Bawang 1 periode Januari April 2015
sebesar 58%
28 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang diperiksa di 100 89 189 9
Wilayah Puskesmas Kelurahan Kebon Bawang 2 periode Januari April 2015
sebesar 89 %
29 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang diperiksa di 100 0 100 1
Wilayah Puskesmas Kelurahan Kebon Bawang 3 periode Januari April 2015
sebesar 0 %
30 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang diperiksa di 100 0 100 1
Wilayah Puskesmas Kelurahan Papanggo 1 periode Januari April 2015 sebesar 0
%
31 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang diperiksa di 100 0 100 1
Wilayah Puskesmas Kelurahan Papanggo 2 periode Januari April 2015 sebesar 0
72
%
32 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang diperiksa di 100 0 100 1
Wilayah Puskesmas Kelurahan Sungai Bambu periode Januari April 2015 sebesar
0%
33 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang diperiksa di 100 100 200 10
Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Agung 1 periode Januari April 2015 sebesar
100 %
34 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang diperiksa di 100 0 100 1
Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Agung 2 periode Januari April 2015 sebesar
0%
35 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang diperiksa di 100 0 100 1
Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Agung 3 periode Januari April 2015 sebesar
0%
36 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang diperiksa di 100 0 100 1
Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Jaya 1 periode Januari April 2015 sebesar
0%
37 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang diperiksa di 100 0 100 1
Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Jaya 2 periode Januari April 2015 sebesar
0%
38 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang diperiksa di 100 0 100 1
Wilayah Puskesmas Kelurahan Tanjung Priok periode Januari April 2015 sebesar
0%
73
39 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang diperiksa di 100 0 100 1
Wilayah Puskesmas Kelurahan Warakas periode Januari April 2015 sebesar 0 %
74
2.1.3.2. Greetes Members
Greetes member menunjukkan berapa banyak penduduk yang
terkena masalah atau penyakit yang ditunjukkan dengan angka prevalens.
Semakin besar selisih antara target dan cakupan maka akan semakin besar
score yang didapatkan.
0-5 1 51 - 55 11
6 - 10 2 56 - 60 12
11 - 15 3 61 - 65 13
16 - 20 4 66 - 70 14
21 - 25 5 71 - 75 15
26 - 30 6 76 - 80 16
31 - 35 7 81 - 85 17
36 - 40 8 86 - 90 18
41 - 45 9 91 - 95 19
46 - 50 10 96 - 100 20
Keterangan:
75
Tabel.2.4 Penentuan Score Greetes Member
1 Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di Wilayah 95 95,47 0,4 1
Puskesmas Kelurahan Kebon Bawang 1 periode Januari April 2015 sebesar
95,47%
2 Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di Wilayah 95 95,57 0,5 1
Puskesmas Kelurahan Kebon Bawang 2 periode Januari April 2015 sebesar
95,57%
3 Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di Wilayah 95 91,71 3,2 1
Puskesmas Kelurahan Kebon Bawang 3 periode Januari April 2015 sebesar 91,71
%
4 Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di Wilayah 95 94,24 0,7 1
Puskesmas Kelurahan Papanggo 1 periode Januari April 2015 sebesar 94,24 %
5 Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di Wilayah 95 94,45 0,5 1
Puskesmas Kelurahan Papanggo 2 periode Januari April 2015 sebesar 94,45 %
6 Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di Wilayah 95 94,87 0,1 1
Puskesmas Kelurahan Sungai Bambu periode Januari April 2015 sebesar 94,87%
7 Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di Wilayah 95 94,76 0,3 1
Puskesmas Kelurahan Sunter Agung 1 periode Januari April 2015 sebesar 94,76 %
76
8 Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di Wilayah 95 88,32 6,7 2
Puskesmas Kelurahan Sunter Agung 2 periode Januari April 2015 sebesar 88,32 %
9 Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di Wilayah 95 96,04 1,04 1
Puskesmas Kelurahan Sunter Agung 3 periode Januari April 2015 sebesar96,04%
10 Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di Wilayah 95 93,66 1,3 1
Puskesmas Kelurahan Sunter Jaya 1 periode Januari April 2015 sebesar 93,66 %
11 Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di Wilayah 95 95,19 0,19 1
Puskesmas Kelurahan Sunter Jaya 2 periode Januari April 2015 sebesar 95,19 %
12 Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di Wilayah 95 83,48 11,52 3
Puskesmas Kelurahan Tanjung Priok periode Januari April 2015 sebesar 83,48 %
Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di Wilayah 95 92,33 2,67 1
Puskesmas Kelurahan Warakas periode Januari April 2015 sebesar %
13
14 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada rumah yang 100 2 99,8 20
diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Kebon Bawang 1 periode Januari
April 2015 sebesar 0,2 %
15 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada pada rumah yang 100 0 100 20
diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Kebon Bawang 2 periode Januari
April 2015 sebesar 0 %
16 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada pada rumah yang 100 0 100 20
diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Kebon Bawang 3 periode Januari
April 2015 sebesar 0 %
77
17 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada pada rumah yang 100 0 100 20
diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Papanggo 1 periode Januari April
2015 sebesar 0 %
18 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada pada rumah yang 100 0 100 20
diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Papanggo 2 periode Januari April
2015 sebesar 0 %
19 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada pada rumah yang 100 0 100 20
diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Sungai Bambu periode Januari April
2015 sebesar 0 %
20 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada pada rumah yang 100 0 100 20
diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Agung 1 periode Januari April
2015 sebesar 0 %
21 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada pada rumah yang 100 0 100 20
diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Agung 2 periode Januari April
2015 sebesar 0 %
22 Cakupan jumlah rumah yang diberikan larvasida pada pada rumah yang diperiksa di 100 0 100 20
Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Agung 3 periode Januari April 2015 sebesar
0%
23 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada pada rumah yang 100 0 100 20
diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Jaya 1 periode Januari April
2015 sebesar 0 %
24 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada pada rumah yang 100 0 100 20
diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Jaya 2 periode Januari April
78
2015 sebesar 0 %
25 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada pada rumah yang 100 0 100 20
diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Tanjung Priok periode Januari April
2015 sebesar 0 %
26 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada pada rumah yang 100 0 100 20
diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Warakas periode Januari April 2015
sebesar 0 %
27 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang diperiksa di 100 50 50 10
Wilayah Puskesmas Kelurahan Kebon Bawang 1 periode Januari April 2015
sebesar 58%
28 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang diperiksa di 100 89 21 5
Wilayah Puskesmas Kelurahan Kebon Bawang 2 periode Januari April 2015
sebesar 89 %
29 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang diperiksa di 100 0 100 20
Wilayah Puskesmas Kelurahan Kebon Bawang 3 periode Januari April 2015
sebesar 0 %
30 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang diperiksa di 100 0 100 20
Wilayah Puskesmas Kelurahan Papanggo 1 periode Januari April 2015 sebesar 0
%
31 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang diperiksa di 100 0 100 20
Wilayah Puskesmas Kelurahan Papanggo 2 periode Januari April 2015 sebesar 0
%
79
32 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang diperiksa di 100 0 100 20
Wilayah Puskesmas Kelurahan Sungai Bambu periode Januari April 2015 sebesar
0%
33 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang diperiksa di 100 100 0 1
Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Agung 1 periode Januari April 2015 sebesar
100 %
34 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang diperiksa di 100 0 100 20
Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Agung 2 periode Januari April 2015 sebesar
0%
35 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang diperiksa di 100 0 100 20
Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Agung 3 periode Januari April 2015 sebesar
0%
36 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang diperiksa di 100 0 100 20
Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Jaya 1 periode Januari April 2015 sebesar
0%
37 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang diperiksa di 100 0 100 20
Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Jaya 2 periode Januari April 2015 sebesar
0%
38 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang diperiksa di 100 0 100 20
Wilayah Puskesmas Kelurahan Tanjung Priok periode Januari April 2015 sebesar
0%
39 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang diperiksa di 100 0 100 20
80
Wilayah Puskesmas Kelurahan Warakas periode Januari April 2015 sebesar 0 %
81
2.1.3.3Expanding Scope
1. Expanding Scope menunjukkan seberapa luas pengaruh suatu
permasalahan terhadap sektor lain diluar kesehatan. Berapa banyak
jumlah bayi di wilayah tersebut, serta ada tidaknya score di luar sektor
kesehatan yang berkepentingan dengan masalah tersebut.
2. Jumlah sasaran tertinggi terdapat di Kelurahan Sunter Agung adalah 6.401
rumah dan jumlah rumah paling sedikit terdapat di Sungai Bambu yaitu
2.758 rumah, dan untuk jumlah sasaran Kecamatan Tanjung Priok 34.598
rumah, dengan ini maka skoring penilaian didasarkan atas jumlah rumah
pada interval-interval tertentu. Jarak antar interval adalah 1000.
3. Untuk keterpaduan lintas sektor didapatkan hasil yang sama pada seluruh
puskesmas kelurahan dan kecamatan, yaitu didapatkan adanya
keterpaduan lintas sektor pada seluruh puskesmas kelurahan dan
kecamatan.
1 <1.000
2 1.000 2.000
3 2.001 3.000
4 3.001 - 4000
5 4.001 5.000
6 5.001 6.000
7 6.001 7.000
82
Tabel 2.6 Penentuan Score Expanding Scope
N0 MASALAH SCORE
1 Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Kebon Bawang 1 2
periode Januari April 2015 sebesar 95,47%
2 Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Kebon Bawang 2 2
periode Januari April 2015 sebesar 95,57%
3 Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Kebon Bawang 3 3
periode Januari April 2015 sebesar 91,71 %
4 Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Papanggo 1 1
periode Januari April 2015 sebesar 94,24 %
5 Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Papanggo 2 1
periode Januari April 2015 sebesar 94,45 %
6 Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Sungai Bambu 1
periode Januari April 2015 sebesar 94,87%
7 Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Agung 1 5
periode Januari April 2015 sebesar 94,76 %
8 Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Agung 2 2
periode Januari April 2015 sebesar 88,32 %
9 Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Agung 3 1
83
periode Januari April 2015 sebesar96,04%
10 Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Jaya 1 2
periode Januari April 2015 sebesar 93,66 %
11 Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Jaya 2 2
periode Januari April 2015 sebesar 95,19 %
12 Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Tanjung Priok 7
periode Januari April 2015 sebesar 83,48 %
Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Warakas periode 5
Januari April 2015 sebesar %
13
14 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas 1
Kelurahan Kebon Bawang 1 periode Januari April 2015 sebesar 0,2 %
15 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas 0
Kelurahan Kebon Bawang 2 periode Januari April 2015 sebesar 0 %
16 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas 0
Kelurahan Kebon Bawang 3 periode Januari April 2015 sebesar 0 %
17 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas 0
Kelurahan Papanggo 1 periode Januari April 2015 sebesar 0 %
18 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas 0
Kelurahan Papanggo 2 periode Januari April 2015 sebesar 0 %
19 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas 0
84
Kelurahan Sungai Bambu periode Januari April 2015 sebesar 0 %
20 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas 0
Kelurahan Sunter Agung 1 periode Januari April 2015 sebesar 0 %
21 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas 0
Kelurahan Sunter Agung 2 periode Januari April 2015 sebesar 0 %
22 Cakupan jumlah rumah yang diberikan larvasida pada pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan 0
Sunter Agung 3 periode Januari April 2015 sebesar 0 %
23 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas 0
Kelurahan Sunter Jaya 1 periode Januari April 2015 sebesar 0 %
24 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas 0
Kelurahan Sunter Jaya 2 periode Januari April 2015 sebesar 0 %
25 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas 0
Kelurahan Tanjung Priok periode Januari April 2015 sebesar 0 %
26 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas 0
Kelurahan Warakas periode Januari April 2015 sebesar 0 %
27 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan 2
Kebon Bawang 1 periode Januari April 2015 sebesar 58%
28 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan 2
Kebon Bawang 2 periode Januari April 2015 sebesar 89 %
29 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan 0
Kebon Bawang 3 periode Januari April 2015 sebesar 0 %
85
30 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan 0
Papanggo 1 periode Januari April 2015 sebesar 0 %
31 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan 0
Papanggo 2 periode Januari April 2015 sebesar 0 %
32 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan 0
Sungai Bambu periode Januari April 2015 sebesar 0 %
33 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan 5
Sunter Agung 1 periode Januari April 2015 sebesar 100 %
34 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan 0
Sunter Agung 2 periode Januari April 2015 sebesar 0 %
35 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan 0
Sunter Agung 3 periode Januari April 2015 sebesar 0 %
36 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan 0
Sunter Jaya 1 periode Januari April 2015 sebesar 0 %
37 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan 0
Sunter Jaya 2 periode Januari April 2015 sebesar 0 %
38 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan 0
Tanjung Priok periode Januari April 2015 sebesar 0 %
39 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan 0
Warakas periode Januari April 2015 sebesar 0 %
86
2.1.3.4. Feasibility
Menunjukkan sejauh mana kemungkinan program kerja yang
terdapat di puskesmas dapat atau tidak dilaksanakan.Untuk menilai hal
tersebut digunakan sistem scoring dilihat dari ketersediaan sumber daya
manusia, program kerja, material, serta transportasi yang efektif serta
efisien untuk mengatasi masalah tersebut.
1 1:211-1:230 6 1:111-1:130
2 1:191-1:210 7 1:91-1:110
3 1:171-1:190 8 1:71-1:90
4 1:151-1:170 9 1:51-1:70
5 1:131-1:150 10 1:30-1:50
87
Tabel 2.8 Scoring Rasio Tenaga Kesehatan Dengan Jumlah Sasaran Di
Wilayah Kecamatan/Kelurahan Tanjung Priok Periode Januari April 2015
Kel. Kebun 1 69 1: 69 8
Bawang 1
Kel. Kebun 1 68 1:68 8
Bawang 2
Kel. Kebun 1 48 1:48 10
Bawang 3
Kel. Papanggo1 1 67 1:67 8
Kel. Papanggo 2 1 34 1:34 10
Kel. Sungai Bambu 1 104 1:104 7
Kel. Sunter Agung 1 96 1:96 7
1
Kel. Sunter Agung 1 95 1:95 7
2
Kel. Sunter Agung 1 36 1:36 10
3
Kel. Sunter Jaya 1 1 65 1:65 8
Kel. Sunter Jaya 2 1 57 1:57 9
Kel.Tanjung Priok 1 145 1:145 5
Kel. Warakas 1 176 1:176 2
88
Kategori fasilitas digolongkan menjadi dua yaitu
ketersediaan obat dan ketersediaan alat. Penilaian berdasarkan ada
dalam jumlah mencukupi, ada namun kurang mencukupi dan tidak
ada sama sekali. Digolongkan cukup bila dari kegiatan pelaksanaan
program tidak ada masalah yaitu selalu tersedia dan diberi nilai
dua. Digolongkan kurang bila tersedia namun jumlah kurang, atau
terlambat datang, atau ada namun tidak layak pakai dan diberi nilai
satu.Dan tidak ada bila tidak tersedia dan diberi nilai nol.
Dana Score
89
Ada dan cukup 2
Ada tapi kurang 1
Tidak ada 0
90
Tabel 2.11 Penentuan Score Feasibility
OBAT ALAT
1 Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas 9 2 2 2 15
Kelurahan Kebon Bawang 1 periode Januari April 2015 sebesar 95,47%
2 Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas 8 2 2 2 14
Kelurahan Kebon Bawang 2 periode Januari April 2015 sebesar 95,57%
3 Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas 10 2 2 2 16
Kelurahan Kebon Bawang 3 periode Januari April 2015 sebesar 91,71 %
4 Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas 7 2 2 2 13
Kelurahan Papanggo 1 periode Januari April 2015 sebesar 94,24 %
5 Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas 8 2 2 2 14
Kelurahan Papanggo 2 periode Januari April 2015 sebesar 94,45 %
6 Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas 6 2 2 2 12
Kelurahan Sungai Bambu periode Januari April 2015 sebesar 94,87%
7 Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas 5 2 2 2 11
Kelurahan Sunter Agung 1 periode Januari April 2015 sebesar 94,76 %
8 Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas 7 2 2 3 14
Kelurahan Sunter Agung 2 periode Januari April 2015 sebesar 88,32 %
9 Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas 7 2 2 3 14
91
Kelurahan Sunter Agung 3 periode Januari April 2015 sebesar96,04%
10 Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas 3 2 2 2 9
Kelurahan Sunter Jaya 1 periode Januari April 2015 sebesar 93,66 %
11 Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas 4 2 2 2 10
Kelurahan Sunter Jaya 2 periode Januari April 2015 sebesar 95,19 %
12 Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas 1 2 2 2 7
Kelurahan Tanjung Priok periode Januari April 2015 sebesar 83,48 %
13 Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas 9 2 2 2 15
Kelurahan Warakas periode Januari April 2015 sebesar %
14 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada rumah yang diperiksa di 8 2 2 2 14
Wilayah Puskesmas Kelurahan Kebon Bawang 1 periode Januari April 2015 sebesar
0,2 %
15 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada pada rumah yang 10 2 2 2 16
diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Kebon Bawang 2 periode Januari April
2015 sebesar 0 %
16 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada pada rumah yang 7 2 2 2 13
diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Kebon Bawang 3 periode Januari April
2015 sebesar 0 %
17 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada pada rumah yang 8 2 2 2 14
diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Papanggo 1 periode Januari April 2015
sebesar 0 %
18 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada pada rumah yang 6 2 2 2 12
92
diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Papanggo 2 periode Januari April 2015
sebesar 0 %
19 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada pada rumah yang 5 2 2 2 11
diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Sungai Bambu periode Januari April 2015
sebesar 0 %
20 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada pada rumah yang 7 2 2 3 14
diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Agung 1 periode Januari April 2015
sebesar 0 %
21 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada pada rumah yang 7 2 2 3 14
diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Agung 2 periode Januari April 2015
sebesar 0 %
22 Cakupan jumlah rumah yang diberikan larvasida pada pada rumah yang diperiksa di 3 2 2 2 9
Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Agung 3 periode Januari April 2015 sebesar 0 %
23 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada pada rumah yang 4 2 2 2 10
diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Jaya 1 periode Januari April 2015
sebesar 0 %
24 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada pada rumah yang 3 2 2 3 10
diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Jaya 2 periode Januari April 2015
sebesar 0 %
25 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada pada rumah yang 9 2 2 2 15
diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Tanjung Priok periode Januari April 2015
sebesar 0 %
93
26 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada pada rumah yang 8 2 2 2 14
diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Warakas periode Januari April 2015
sebesar 0 %
27 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang diperiksa di 10 2 2 2 16
Wilayah Puskesmas Kelurahan Kebon Bawang 1 periode Januari April 2015 sebesar
58%
28 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang diperiksa di 8 2 2 2 14
Wilayah Puskesmas Kelurahan Kebon Bawang 2 periode Januari April 2015 sebesar
89 %
29 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang diperiksa di 6 2 2 2 12
Wilayah Puskesmas Kelurahan Kebon Bawang 3 periode Januari April 2015 sebesar 0
%
30 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang diperiksa di 5 2 2 2 11
Wilayah Puskesmas Kelurahan Papanggo 1 periode Januari April 2015 sebesar 0 %
31 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang diperiksa di 7 2 2 3 14
Wilayah Puskesmas Kelurahan Papanggo 2 periode Januari April 2015 sebesar 0 %
32 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang diperiksa di 7 2 2 3 14
Wilayah Puskesmas Kelurahan Sungai Bambu periode Januari April 2015 sebesar 0 %
33 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang diperiksa di 4 2 2 2 10
Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Agung 2 periode Januari April 2015 sebesar 0 %
34 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang diperiksa di 3 2 2 3 10
Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Agung 3 periode Januari April 2015 sebesar 0 %
94
35 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang diperiksa di 1 2 2 2 7
Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Jaya 1 periode Januari April 2015 sebesar 0 %
36 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang diperiksa di 9 2 2 2 15
Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Jaya 2 periode Januari April 2015 sebesar 0 %
37 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang diperiksa di 8 2 2 2 14
Wilayah Puskesmas Kelurahan Tanjung Priok periode Januari April 2015 sebesar 0 %
38 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang diperiksa di 10 2 2 2 16
Wilayah Puskesmas Kelurahan Warakas periode Januari April 2015 sebesar 0 %
95
2.1.3.5. Policy
Untuk dapat menyelesaikan masalah ini, maka aspek lain yang
harus dipertimbangkan dari suatu masalah tersebut menjadi concern
masyarakat dan pemerintah. Hal ini dapat dilihat dari bagaimana kebijakan
yang dibuat oleh pemerintah terhadap masalah tersebut.Parameter yang
digunakan sebagai hasil justifikasi ditentukan bahwa untuk mengetahui hal
tersebut dilihat dari seberapa seringnya masalah tersebut dipublikasikan di
berbagai media.
Parameter tersebut diberikan nilai berdasarkan parameter yang
paling mungkin sampai ke masyarakat.Publikasi suatu informasi kesehatan
di media elektronik memiliki jangkauan yang lebih luas diberikan
nilai15.Sedangkan kebijakan pemerintah berupa undang-undang yang
mengatur jumlah anak diberikan nilai 10. Begitupun dengan publikasi
informasi dalam bentuk media cetak diberikan nilai 5. Maka pada
publikasi informasi yang diberikan secara penyuluhan diberikan nilai 1
dan tidak ada diberikan diberikan nilai 0. Penjumlahan dari nilai tersebut
dijadikan score.
Parameter Score
Baliho 5
Media Elektronik TV 3
Radio 1
96
Tabel 2.13 Penentuan Score Policy
97
7 Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di 3 5 8
Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Agung 1 periode Januari
April 2015 sebesar 94,76 %
8 Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di 3 5 8
Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Agung 2 periode Januari
April 2015 sebesar 88,32 %
9 Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di 3 5 8
Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Agung 3 periode Januari
April 2015 sebesar96,04%
10 Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di 3 5 8
Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Jaya 1 periode Januari
April 2015 sebesar 93,66 %
11 Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di 3 5 8
Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Jaya 2 periode Januari
April 2015 sebesar 95,19 %
12 Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di 3 5 8
Wilayah Puskesmas Kelurahan Tanjung Priok periode Januari
April 2015 sebesar 83,48 %
Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di 3 5 8
Wilayah Puskesmas Kelurahan Warakas periode Januari April
13 2015 sebesar %
14 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada 3 5 8
rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Kebon
98
Bawang 1 periode Januari April 2015 sebesar 0,2 %
15 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada 3 5 8
pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Kebon Bawang 2 periode Januari April 2015 sebesar 0 %
16 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada 3 5 8
pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Kebon Bawang 3 periode Januari April 2015 sebesar 0 %
17 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada 3 5 8
pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Papanggo 1 periode Januari April 2015 sebesar 0 %
18 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada 3 5 8
pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Papanggo 2 periode Januari April 2015 sebesar 0 %
19 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada 3 5 8
pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Sungai Bambu periode Januari April 2015 sebesar 0 %
20 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada 3 5 8
pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Sunter Agung 1 periode Januari April 2015 sebesar 0 %
21 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada 3 5 8
pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Sunter Agung 2 periode Januari April 2015 sebesar 0 %
99
22 Cakupan jumlah rumah yang diberikan larvasida pada pada rumah 3 5 8
yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Agung 3
periode Januari April 2015 sebesar 0 %
23 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada 3 5 8
pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Sunter Jaya 1 periode Januari April 2015 sebesar 0 %
24 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada 3 5 8
pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Sunter Jaya 2 periode Januari April 2015 sebesar 0 %
25 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada 3 5 8
pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Tanjung Priok periode Januari April 2015 sebesar 0 %
26 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada 3 5 8
pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Warakas periode Januari April 2015 sebesar 0 %
27 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah 3 5 8
yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Kebon Bawang 1
periode Januari April 2015 sebesar 58%
28 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah 3 5 8
yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Kebon Bawang 2
periode Januari April 2015 sebesar 89 %
29 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah 3 5 8
yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Kebon Bawang 3
100
periode Januari April 2015 sebesar 0 %
30 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah 3 5 8
yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Papanggo 1
periode Januari April 2015 sebesar 0 %
31 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah 3 5 8
yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Papanggo 2
periode Januari April 2015 sebesar 0 %
32 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah 3 5 8
yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Sungai Bambu
periode Januari April 2015 sebesar 0 %
33 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah 3 5 8
yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Agung 2
periode Januari April 2015 sebesar 0 %
34 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah 3 5 8
yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Agung 3
periode Januari April 2015 sebesar 0 %
35 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah 3 5 8
yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Jaya 1
periode Januari April 2015 sebesar 0 %
36 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah 3 5 8
yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Jaya 2
periode Januari April 2015 sebesar 0 %
101
37 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah 3 5 8
yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Tanjung Priok
periode Januari April 2015 sebesar 0 %
38 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah 3 5 8
yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Warakas periode
Januari April 2015 sebesar 0 %
102
Tabel 2.14 Penentuan Masalah 1-39 Program Kesehatan Lingkungan
menurut Metode MCUA di Kecamatan Tanjung Priok Periode Januari
April 2015
N BN N BN N BN N BN N BN
1 Emergency 5 9 45 9 45 9 45 9 45 9 45
2 Greatest 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 4
Member
3 Expanding 3 2 6 2 6 3 9 1 3 1 3
Scope
4 Feasibility 2 15 30 14 28 16 32 13 26 14 28
5 Policy 1 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8
Jumlah 93 91 98 86 88
N BN N BN N BN N BN N BN
1 Emergency 5 9 45 9 45 9 45 10 50 9 45
2 Greatest 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 4
Member
3 Expanding 3 1 3 5 15 2 6 1 3 2 6
Scope
4 Feasibility 2 11 22 12 24 14 28 14 28 9 18
5 Policy 1 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8
Jumlah 82 147 91 93 81
103
N BN N BN N BN N BN N BN
1 Emergency 5 9 45 8 40 9 45 1 5 1 5
2 Greatest 4 1 4 1 4 1 4 20 80 20 80
Member
3 Expanding 3 2 6 7 21 5 15 1 3 0 0
Scope
4 Feasibility 2 10 20 7 14 15 30 14 28 16 32
5 Policy 1 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8
N BN N BN N BN N BN N BN
1 Emergency 5 1 5 1 5 1 5 1 5 1 5
2 Greatest 4 20 80 20 80 20 80 20 80 20 80
Member
3 Expanding 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Scope
4 Feasibility 2 13 26 14 28 12 24 11 22 14 28
5 Policy 1 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8
N BN N BN N BN N BN N BN
1 Emergency 5 1 5 1 5 1 5 1 5 1 5
104
2 Greatest 4 20 80 20 80 20 80 20 80 20 80
Member
3 Expanding 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Scope
4 Feasibility 2 14 28 9 18 10 20 10 20 15 30
5 Policy 1 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8
N BN N BN N BN N BN N BN
1 Emergency 5 1 5 1 5 1 5 1 5 1 5
2 Greatest 4 20 80 20 80 20 80 20 80 20 80
105
Member
3 Expanding 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Scope
4 Feasibility 2 14 28 14 28 10 20 10 20 7 14
5 Policy 1 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8
Keterangan :
MS-2 Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di
Wilayah Puskesmas Kelurahan Kebon Bawang 2 periode Januari
April 2015 sebesar 95,57%
MS-3 Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di
Wilayah Puskesmas Kelurahan Kebon Bawang 3 periode Januari
April 2015 sebesar 91,71 %
MS-4 Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di
Wilayah Puskesmas Kelurahan Papanggo 1 periode Januari April
2015 sebesar 94,24 %
106
MS-5 Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di
Wilayah Puskesmas Kelurahan Papanggo 2 periode Januari April
2015 sebesar 94,45 %
MS-6 Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di
Wilayah Puskesmas Kelurahan Sungai Bambu periode Januari
April 2015 sebesar 94,87%
MS-7 Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di
Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Agung 1 periode Januari
April 2015 sebesar 94,76 %
MS-8 Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di
Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Agung 2 periode Januari
April 2015 sebesar 88,32 %
MS-9 Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di
Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Agung 3 periode Januari
April 2015 sebesar96,04%
MS-10 Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di
Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Jaya 1 periode Januari
April 2015 sebesar 93,66 %
MS-11 Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di
Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Jaya 2 periode Januari
April 2015 sebesar 95,19 %
MS-12 Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di
Wilayah Puskesmas Kelurahan Tanjung Priok periode Januari
April 2015 sebesar 83,48 %
Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di
Wilayah Puskesmas Kelurahan Warakas periode Januari April
MS-13 2015 sebesar 0 %
MS-14 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada
rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Kebon
Bawang 1 periode Januari April 2015 sebesar 0,2 %
MS-15 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada
pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Kebon
Bawang 2 periode Januari April 2015 sebesar 0 %
MS-16 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada
pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Kebon
Bawang 3 periode Januari April 2015 sebesar 0 %
107
MS-17 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada
pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Papanggo 1 periode Januari April 2015 sebesar 0 %
MS-18 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada
pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Papanggo 2 periode Januari April 2015 sebesar 0 %
MS-19 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada
pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Sungai Bambu periode Januari April 2015 sebesar 0 %
MS-20 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada
pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter
Agung 1 periode Januari April 2015 sebesar 0 %
MS-21 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada
pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter
Agung 2 periode Januari April 2015 sebesar 0 %
MS-22 Cakupan jumlah rumah yang diberikan larvasida pada pada rumah
yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Agung 3
periode Januari April 2015 sebesar 0 %
MS-23 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada
pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter
Jaya 1 periode Januari April 2015 sebesar 0 %
MS-24 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada
pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter
Jaya 2 periode Januari April 2015 sebesar 0 %
MS-25 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada
pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Tanjung Priok periode Januari April 2015 sebesar 0 %
MS-26 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan larvasida pada
pada rumah yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Warakas periode Januari April 2015 sebesar 0 %
MS-27 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah
yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Kebon Bawang 1
periode Januari April 2015 sebesar 58%
MS-28 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah
yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Kebon Bawang 2
periode Januari April 2015 sebesar 89 %
108
MS-29 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah
yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Kebon Bawang 3
periode Januari April 2015 sebesar 0 %
MS-30 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah
yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Papanggo 1
periode Januari April 2015 sebesar 0 %
MS-31 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah
yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Papanggo 2
periode Januari April 2015 sebesar 0 %
MS-32 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah
yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Sungai Bambu
periode Januari April 2015 sebesar 0 %
MS-33 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah
yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Agung 2
periode Januari April 2015 sebesar 0 %
MS-34 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah
yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Agung 3
periode Januari April 2015 sebesar 0 %
MS-35 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah
yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Jaya 1
periode Januari April 2015 sebesar 0 %
MS-36 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah
yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Jaya 2
periode Januari April 2015 sebesar 0 %
MS-37 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah
yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Tanjung Priok
periode Januari April 2015 sebesar 0 %
MS-38 Cakupan jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah
yang diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Warakas periode
Januari April 2015 sebesar 0 %
109
justifikasi karena adanya keterbatasan sumber daya, tenaga, waktu
dan dana yaitu :
110
Rangkaian kegiatan manajemen untuk menghimpun
semua sumber daya (potensi) yang dimiliki oleh organisasi dan
memanfaatkannya secara efisien untuk mencapai tujuan
organisasi.
Actuating (panggerak pelaksanaan):
Proses bimbingan kepada staf agar mereka mampu
bekerja secara optimal menjalankan tugas-tugas pokoknya
sesuai dengan keterampilan yang telah dimiliki, dan dukungan
sumber daya yang tersedia.
Controlling (monitoring):
Proses untuk mengamati secara terus-menerus
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana kerja yang sudah
disusun dan mengadakan koreksi jika terjadi penyimpangan.
111
dominan adalah melalui cara diskusi, argumentasi, justifikasi dan pemahaman
program yang cukup.
Menggunakan gambar diagram tulang ikan (fishbone) dapat diketahui
akar penyebab masalah yang paling dominan dalam program imunisasi dasar
di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok periode Januari April
2015.
Dari lima akar penyebab masalah diatas, dipilih tiga akar penyebab
masalah yang paling dominan, berdasarkan data, informasi, observasi
112
langsung juga pemahaman yang cukup. Ketiga akar penyebab masalah
yang paling dominan tersebut adalah :
1. Kurang dana dari pemerintah
2. Kurang tenaga kerja
3. Kurang optimal pengawasan dari kepala program
113
1. Adanya permasalahan anggaran antar pemerintah pusat dan daerah
2. Kurangnya optimal staf yang bekerja
3. Kuranng diadakannya rapat dalam pelaksanaan kegiatan
114
Diagram 2.1 Fishbone Cakupan Jumlah Rumah Bebas Jentik Pada Rumah Yang Diperiksa Di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Sungai Bambu Periode Januari April 2015
Money Man
Methood Material
Method
Material Money
Man
Kurangnya koordinasi
Tersedianya jumlah alat Adanya permasalahan Petugas memerlukan
dalam pencatatan
tidak sesuai dengan antar pemerintah pusat bantuan dari petugas lain
program PSN Cakupan
kebutuhan
Tidakadanyaaturanbakub jumlah rumah
erkaitandenganpencatata
Pendistribusian alat yang Lambatnya anggaran Sulitnya meminta
tidak merata bantuan petugas dari bebas jentik
ndanpendataankegiatan pemerintah yang
turun program lain pada rumah
yang diperiksa
Kurangnya Pengalokasian di Wilayah
kurangnya koordinasi Kurangnya
kemampuan petugas dana belum sesuai Puskesmas
petugas dalam koordinasi
mengenai pencatatan dengan
pendistribusian alat lintas program Kelurahan
data yang baik kepentingan
Sunter Jaya 1
setiap program
periode
Sulitnya Petugas Harapan petugas
Kurangnya Pengolahan Januari
penjangkauan akan pahamnya
kurang komunikasi data yang
seluruh cakupan
mensosialisasi masyarakat tentang April
rumah warga antar lambat
kan program petugas PSN masih belum 2015sebesar
tercapai 93,66
PSN
Kurangnya
Komunikasi hanya satu %dibawah
kerjasama antar
arah, yaitu petugas Tenaga target yaitu
petugas kesehatan
tidak Tidak ada rapat kesehatan 95%
terdapat yang dilakukan Kurangnya yang kurang
penyediaan sebelum Staf tidak
transportasi pengarahan bekerja secara kooperatif
untuk
pelaksanaan dari pimpinan
kegiatan optimal 116
petugas program
Environme Planning Organizing Actuating Controlling
nt
BAB III
MENETAPKAN ALTERNATIF CARA PEMECAHAN MASALAH
1. Mudah dilaksanakan
Diberi nilai tertinggi pada masalah yang paling
mungkin diselesaikan dengan sempurna dan diberi nilai
terendah pada masalah yang paling sulit diselesaikan.
2. Murah biayanya
Diberi nilai tertinggi pada masalah yang paling murah
biaya pelaksanaannya dan diberi nilai terendah pada masalah
yang paling mahal biaya pelaksanaannya.
110
4. Waktu penerapan sampai masalah terpecahkan tidak lama
Diberi nilai tertinggi pada masalah yang paling dapat
diselesaikan dengan cepat dan diberi nilai terendah pada
masalah yang memerlukan waktu paling lama dalam
penyelesaiannya.
3.2. Cakupan Jumlah Rumah Bebas Jentik Pada Rumah Yang Diperiksa
Di Wilayah Puskesmas Kelurahan Sungai Bambu Periode Januari
April 2015 Sebesar 94,87% Dibawah Target Yaitu 95 % Dengan Final
Score 82
Dari lima akar penyebab masalah diatas, dipilih tiga akar penyebab
masalah yang paling dominan, berdasarkan data, informasi, observasi
langsung juga pemahaman yang cukup. Ketiga akar penyebab masalah yang
paling dominan tersebut adalah :
Tabel 3.1. Cakupan Jumlah Rumah Bebas Jentik Pada Rumah Yang
Diperiksa Di Wilayah Puskesmas Kelurahan Sungai Bambu periode
Januari April 2015
111
Keterangan :
3.3. Cakupan Jumlah Rumah Bebas Jentik Pada Rumah Yang Diperiksa
Di Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Jaya 1 Periode Januari
April 2015 Sebesar 93,66 % Dibawah Target Yaitu 95 % Dengan Final
Score 81
Dari sembilan akar penyebab masalah diatas, dipilih tiga akar penyebab
masalah yang paling dominan, berdasarkan data, informasi, observasi
langsung juga pemahaman yang cukup. Ketiga akar penyebab masalah yang
paling dominan tersebut adalah :
1. Adanya permasalahan anggaran antar pemerintah pusat dan daerah
Alternatif pemecahan masalah: mengumpulkan dana untuk setiap program
sehingga ketika memiliki masalah mengenai anggaran daerah program
dapat tetap berjalan dengan baik
2. Kurang optimalnya staf yang bekerja
Alternatif pemecahan masalah: menambah staf untuk kesehatan
lingkungan agar program dapat berjalan optimal
3. Tenaga kesehatan yang kurang kooperatif
Alternatif pemecahan masalah: meningkatkan kooperatif petugas
kesehatan
112
Tabel 3.1. MCUA Alternatif Pemecahan Masalah Cakupan Jumlah Rumah
Bebas Jentik Pada Rumah Yang Diperiksa Di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Sunter Jayam 1 periode Januari April 2015
Keterangan :
113
BAB IV
RENCANA PELAKSANAAN PEMECAHAN MASALAH
4.1. Menyusun Rencana Kegiatan Pemecahan Masalah
Setelah ditemukannya alternatif pemecahan masalah maka sampailah
pada tahap penyusunan rencana pemecahan masalah. Dalam tahap ini,
diharapkan dapat mengambil keputusan-keputusan untuk memecahkan akar
masalah yang dianggap paling dominan. Perencanaan adalah upaya menyusun
berbagai keputusan yang bersifat pokok yang dipandang paling penting dan
akan dilakukan menurut urutannya guna mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Berikut ini adalah tabel yang menjelaskan rencana memecahkan
masalah.
4.1.1. Cakupan Jumlah Rumah Bebas Jentik Pada Rumah Yang Diperiksa Di
Wilayah Puskesmas Kelurahan Sungai Bambu periode Januari April
2015
Agar dapat melaksanakan alternatif pemecahan masalah, Cakupan
jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang diperiksa di
Wilayah Puskesmas Keluraha Sunter Agung 1 periode Januari-April 2015,
yang didapatkan dalam BAB III, maka dibuat rencana usulan kegiatan
sebagai berikut:
114
Tabel 4.1 Rencana Pemecahan Masalah Cakupan Jumlah Rumah Bebas Jentik Pada Rumah Yang Diperiksa Di
Wilayah Puskesmas Kelurahan Sungai Bambu periode Januari-April 2015
115
4.1.2. Cakupan Jumlah Rumah Bebas Jentik Pada Rumah Yang
Diperiksa Di Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Jaya 1
Periode Januari April 2015
Agar dapat melaksanakan alternatif pemecahan masalah, Cakupan
jumlah rumah yang dilakukan tindakan 3M pada rumah yang
diperiksa di Wilayah Puskesmas Kelurahan Kebon Bawang 2 periode
Januari April 2015, yang didapatkan dalam BAB III, maka dibuat
rencana usulan kegiatan sebagai berikut:
116
Tabel 4.2 Rencana Pemecahan Masalah Cakupan Jumlah Rumah Bebas Jentik Pada Rumah Yang Diperiksa Di Wilayah
Puskesmas Kelurahan Sunter Jaya 1 periode Januari April 2015
117
4.2. Rencana Pelaksanaan Pemecahan Masalah
Setelah menyusun rencana pemecahan masalah, maka akan dilakukan
rencana pelaksanaan pemecahan masalah yang disusun berdasarkan rencana
usulan kegiatan. Perencanaan pelaksanaan pemecahan masalah disajikan dalam
bentuk tabel gan chart berikut ini :
No Kegiatan Bulan
Januari Februri Maret April
1 Membuat uang kas untuk
setiap kegiatan.
2 Menyimpan sisa dana pada
kegiatan yang telah terlaksana
sebelumnya
3 Menambah tenaga kerja baru Mg ke-1
untuk program kesehatan
lingkungan
4 Membentuk kader untuk Mg ke-1
menambah tenaga kerja
5 Pada setiap kegiatan yang
terlaksana harus melaporkan
kegiatan tersebut kepada
kepala program
118
Tabel 4.4 Rencana Pelaksanaan Rumah Bebas Jentik Pada Rumah Yang
Diperiksa Di Wilayah Puskesmas Kelurahan Sunter Jaya 1 Periode Januari -
April 2015
No Kegiatan Bulan
Januari Februri Maret April
1 Membuat uang kas untuk
setiap kegiatan.
2 Menyimpan sisa dana pada
kegiatan yang telah terlaksana
sebelumnya
3 Menambah tenaga kerja baru Mg ke-1
untuk program kesehatan
lingkungan
4 Membentuk kader untuk Mg ke-1
menambah tenaga kerja
5 Menjadwal kegiatan yang Mg ke-3
akan dilaksanakan
119
BAB V
Penutup
Simpulan
Setelah melewati berbagai proses maka didapatkan satu program
kesehatan dasar Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok yang dievaluasi yaitu
program Kesehatan Lingkungan didapatkan beberapa masalah yang
teridentifikasi melewati diskusi dan justifikasi sehingga didapatkan prioritas
masalah selama bulan Januari April 2015, yaitu:
1. Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di Wilayah
Puskesmas Kelurahan Sungai Bambu periode Januari April 2015 sebesar
94,87% dibawah target yaitu 95 % dengan final score 82
2. Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di Wilayah
Puskesmas Kelurahan Sunter Jaya 1 Periode Januari April 2015 Sebesar
93,66 % Dibawah Target Yaitu 95 % Dengan Final Score 81
Selanjutnya kedua prioritas masalah diatas dicari akar penyebab masalah
yang paling dominan dan setelah dilakukan diskusi, argumentasi dan justifikasi
maka dapat disimpulkan akar penyebab masalah yang dominan dari kedua
prioritas masalah sebagai berikut :
120
Akar penyebab masalah dominan :
Saran
Berdasarkan permasalahan program kesehatan dasar tersebut, disarankan atau
direkomendasikan beberapa hal kepada Kepala Puskesmas Kecamatan Tanjung
Priok sebagai berikut :
1. Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di Wilayah
Puskesmas Kelurahan Sungai Bambu periode Januari April 2015 sebesar
94,87% dibawah target yaitu 95 % dengan final score 82:
Mengumpulkan dana untuk simpanan pada setiap kegiatan
a. Membuat uang kas untuk setiap kegiatan.
b. Menyimpan sisa dana pada kegiatan yang telah terlaksana
sebelumnya
Menambah tenaga kerja kesehatan lingkungan
a. Menambah tenaga kerja baru untuk program kesehatan lingkungan
b. Membentuk kader untuk menambah tenaga kerja
Mengoptimalkan pengawasan dari kepala program kesehatan lingkungan
Pada setiap kegiatan yang terlaksana harus melaporkan kegiatan tersebut
kepada kepala program
2. Cakupan jumlah rumah bebas jentik pada rumah yang diperiksa di Wilayah
Puskesmas Kelurahan Sunter Jaya 1 Periode Januari April 2015 Sebesar
93,66 % Dibawah Target Yaitu 95 % Dengan Final Score 81:
Mengumpulkan dana untuk setiap program.
a. Membuat uang kas untuk setiap kegiatan.
b. Menyimpan sisa dana pada kegiatan yang telah terlaksana
sebelumnya
Menambah staf untuk kesehatan lingkungan
a. Menambah tenaga kerja baru untuk program kesehatan lingkungan
b. Membentuk kader untuk menambah tenaga kerja
121
Mengadakan rapat sebelum melaksanakan kegiatan
Menjadwal kegiatan yang akan dilaksanakan
122
DAFTAR PUSTAKA
123