Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TARUTUNG


Jl. AGUS SALIM No. 1 TARUTUNG 22411
Telp. ( 0633 ) 21303 ; Fax. : ( 0633 ) 21303 / ( 0633 ) 20450
Website: http://www.taputkab.go.id ; E-mail : rsutarutung@yahoo.co.id

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TARUTUNG

NOMOR

TENTANG
PENYELENGGARAAN PELAYANAN RUJUKAN KASUS MATERNAL DAN
NEONATAL DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TARUTUNG

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TARUTUNG

MENIMBANG : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah


Sakit Umum Daerah Tarutung, maka diperlukan
penyelenggaraan Kebijakan Pelayanan Rujukan Kasus Maternal
dan Neonatal di Rumah Sakit Umum Daerah Tarutung

b. Bahwa agar pelayanan penyelenggaraan Kebijakan dapat


terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan Direktur
Rumah Sakit Umum Daerah Tarutung sebagai landasan bagi
penyelenggaraan Kebijakan Pelayanan Rujukan Kasus Maternal
dan Neonatal di Rumah Sakit Umum Daerah Tarutung

c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud


dalam a dan b, perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur
Rumah Sakit Umum Daerah Tarutung .

MENGINGAT : 1. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1992


tentang Kesehatan (Lembaran Negara RI Tahun 1992 Nomor
100, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3495)
2. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002
tentang Perlindungan Anak
3. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004
tentang Praktek Kedokteran (Lembaran Negara RI tahun 2004
Nomor 116, Tmbahan Lembaran Negara RI Nomor 4431).
4. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit.
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah
Sakit.
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
131/Menkes/SK/II/2004 tentang Sistem Kesehatan Nasional,
diatur Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan
Masyarakat.
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1575/Menkes/Per/XI/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Departemen Kesehatan.
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1045/Menkes/Per/XI/2006 tentang Pedoman Organisasi Rumah
Sakit di Lingkungan Departemen Kesehatan.
9. Peratuan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
512/Menkes/Per/XI/2007 tentang Izin Praktek dan Pelaksanaan
Praktik Kedokteran.
10. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
604/Menkes/SK/VIII/2008 tentang Pedoman Pelayanan
Maternal Perinatal Pada Rumah Sakit Umum Kelas B, C dan
Kelas D

M E M U T U S K AN

MENETAPKAN : SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR TENTANG KEBIJAKAN


PENYELENGGARAAN PELAYANAN RUJUKAN KASUS
MATERNAL DAN NEONATAL DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH TARUTUNG

Kesatu : Memberlakukan Kebijakan Penyelenggaraan Pelayanan Rujukan


Kasus Maternal dan Neonatal di Rumah Sakit Umum Daerah
Tarutung sebagaimana terlampir dalam keputusan ini

Kedua : Kebijakan Penyelenggaraan Pelayanan Rujukan Kasus Maternal


dan Neonatal di Rumah Sakit Umum Daerah Tarutung ini
dimaksudkan sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan
pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Tarutung
Ketiga : Kebijakan Penyelenggaraan Pelayanan Rujukan Kasus Maternal
dan Neonatal di Rumah Sakit Umum Daerah Tarutung ini merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari ketentuan Direktur Rumah Sakit
Keempat : Hal-hal yang belum diatur atau belum cukup diatur dalam surat
keputusan ini akan diatur kemudian
Kelima : Apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam surat
keputusan ini, akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya
Keenam : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di : Tarutung
Pada Tanggal

DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TARUTUNG

dr. HENNY GANDA NAINGGOLAN


PEMBINA
NIP 19710915 200312 1 001
Lampiran Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Tarutung
Nomor :
Tanggal : 2017

KEBIJAKAN TENTANG
PELAYANAN RUJUKAN KASUS MATERNAL DAN NEONATAL
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TARUTUNG

1. Sistem rujukan adalah sistim jaringan pelayanan kesehatan yang memungkinkan


terjadinya pelimpahan tanggung jawab atas problem yang timbul baik secara vertikal
maupun horizontal kepada yang lebih mampu
2. Rujukan medis terdiri dari rujukan pasien dan rujukan laboratorium
3. Rujukan pasien dilakukan oleh unit pelayanan kesehatan (dalam hal ini pelayanan
maternal dan neonatal) yang kurang mampu kepada unit pelayanan kesehatan yang lebih
mampu dan sebaliknya unit pelayanan kesehatan yang lebih mampu akan mengembalikan
pasien ke unit yang mengirim untuk pengawasan/ melanjutkan hal diperlukan
4. Keluarga yang akan dirujuk diberikan penjelasan yang cukup bahwa tindakan yang
dilakukan adalah untuk menyelamatkan ibu dan bayinya
5. Rujukan harus di buat oleh seorang yang mempunyai kompetensi dan wewenang untuk
merujuk, mengetahui kompetensi sasaran/ tujuan rujukan dan mengetahui kondisi serta
kebutuhan objek yang dirujuk
6. Untuk menjamin keadaan umum pasien agar tetap dalam kondisi stabil selama perjalanan
menuju ketempat rujukan maka :
a. Sarana transportasi yang digunakan harus dilengkapi alat resusitasi, cairan infuse,
oksigen dan dapat menjamin pasien sampai ke tempat rujukan tepat waktu
b. Pasien didampingi oleh tenaga kesehatan yang mahir tindakan kegawat daruratan
c. Sarana transportasi/ petugas kesehatan pendamping memiliki system komunikasi
7. Rujukan pasien/ specimen ke fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih tinggi dan atau
lengkap hanya dapat dilakukan apabila :
a. Dari hasil pemeriksaan medis, sudah terindikasi bahwa keadaan pasien tidak dapat
diatasi
b. Pasien memerlukan pelayanan medis spesialis dan sub spesialis yang tidak tersedia di
fasilitas pelayanan semula
c. Pasien memerlukan pelayanan penunjang medis yang lebih lengkap yang tidak
tersedia di fasilitas pelayanan semula
d. Pasien atau keluarganya menyadari bahwa rujukan dilaksanakan karena alasan medis
e. Rujukan dilaksanakan ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat yang diketahui
mempunyai tenaga dan sarana yang dibutuhkan menurut kebutuhan medis atau
penunjang medis sesuai dengan rujukan wilayahnya
f. Rujukan tanpa alasan medis dapat dilakukan apabila suatu rumah sakit kelebihan
pasien (jumlah tempat tidur tidak mencukupi)
g. Rujukan sebagaimana dimaksud huruf (f) dirujuk ke Rumah Sakit yang setara atau
sesuai dengan jaringan pelayanannya
8. Rumah Sakit dilarang merujuk dan menentukan tujuan atas dasar kompensasi/ imbalan
dari fasilitas pelayanan kesehatan.

Ditetapkan di : Tarutung
Pada tanggal :
DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TARUTUNG

dr. HENNY GANDA NAINGGOLAN


PEMBINA
NIP 19710915 200312 1 001

Anda mungkin juga menyukai