Assalamualaikum wr.wb..
Alhamdulillahirobbilalamin kita panjatkan puji serta syukur kehadirat ALLAH SWT, karena atas
Rahmat-Nya MISC HIPPOCAMPUS di BLOK 5 ini kembali hadir untuk teman-teman KU2012 semua.
Mudah-mudahan teman2 gak bosen yaa..
Blok 4 kemarin kita sudah belajar tentang demam, nyeri, dan siklus krebs. Kali ini di Blok 5
Regulasi dan Metabolisme dengan PJ Blok kita dr. Wawan makin buanyaaak lagi nih materi-
materinya dan siklus-siklus pastinya. Tapi, insyaAlloh dengan sedikit pencerahan dari materi di MISC
ini temen-temen bisa dapet gambarannya dan SUKSES+dimudahkan di ujian blok nanti dan KU2012
lulus semua.. Aamiin Yaa Rabbalalamin.
Tidak lupa kami mengucapkan selamat ulangtahun untuk anggota MISC HIPPOCAMPUS kami
tercinta yaitu RATUL (Editor) & CHOIR (Sekretaris) semoga menjadi dokter yang sukses dunia akhirat
dan lulus di blok 5 ini pastinya..
Jika ada kritik dan saran untuk kami bisa teman-teman sampaikan kepada langsung ataupun
melalui media sosial yang lainnya..
Terimakasiih.
Wassalamualaikum wr.wb
Tingginya cita, menyempitkan waktu santaimu. Dalamnya ilmu, meluaskan jalan baktimu.
Ketika ilmu yang dibincangkan lebih banyak daripada yang diasup seharian; hampa dan
ngilu menyesak ke kerongkongan. Tabiat ilmu berlelah-lelah. Sebab ia jalan tuk naik ke
ketinggian; pendakiannya terjal, udaranya menipis, sesak, dan payah
HAEMODYNAMIC DISORDER
dr. Indrayanti, sp.PA
Rabu, 27 Maret 2013
12.30-14.30
Sebelum kita masuk dalam pembahasan marilah kita kenali dulu apa aja sih yang masuk dalam
gangguan Hemodinamik itu?
1. Edema 4. Hemostatis dan trombosis 7. Shock
2. Hiperemi dan kongesti 5. Infark
3. Hemoragi 6. Dehidrasi
Hal-hal inilah yang masuk dalam golongan gangguan hemodinamik. Di bawah ini kita akan
membahas satu persatu masalah itu.
Dalam tubuh kita mengandung banyak sekali cairan. Berikut proporsi dari air, sodium (Na) dan
Potasium (K) dalam tubuh kita:
EDEMA
Abnormalnya akumulasi cairan di ruang jaringan interstitial
atau rongga tubuh.
Edema dari 2 macam edema lokal dan edema general (di
seluruh tubuh), biasanya edema general disebut juga sebagai
anasarka.
Patogenesis : Edema terjadi karena adanya peningkatan gaya
Layouter: Fajrini
atau tekanan (hidrostatik dan osmotik) sehingga terjadi
perpindahan cairan dari ruang intravaskular ke interstisial
atau interselular. Tekanan osmotik diatur oleh protein albumin. Sedangkan tekanan hidrostatik
disebabkan oleh adanya pompa jantung.
Homeostatis
Editor: Lisdar & Intan
1
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
Haemodynamic Disorder MISC 2012
Jenis Edema
Edema mempunyai beberapa jenis di antaranya:
1. Edema Anasarka: edema umum di seluruh jaringan sub-kutan.
2. Edema Hidrotoraks: edema di rongga dada.
3. Edema Hidroperikardium: edema pada rongga perikardium.
4. Edema Hidroperitoneum: edema pada ruang perut (asites).
2 2
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 Haemodynamic Disorder
A. Glomerulopati disertai dengan hilangnya protein sindroma nefrotik adalah sebuah kelainan
ginjal bawaan (kongenital) yang berkembang sebelum lahir atau dalam beberapa bulan
pertama kehidupan seorang anak. Sindrom nefrotik biasanya mengarah ke stadium akhir
penyakit ginjal dan membutuhkan dialisis atau transplantasi ginjal pada tahun kedua atau ketiga
kehidupan.
B. Sirosis hepatis adalah penyakit degeneratif kronis di mana sel-sel hati normal menjadi rusak
dan kemudian digantikan oleh jaringan parut.
C. Malnutrisi adalah kekurangan gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan, perkembangan, dan
kebutuhan energi tubuh.
D. Gastroenteropati disertai hilangnya protein. (Protein ga bisa diserap dengan baik)
III. Retensi Sodium (Na)
A. Intake garam berlebihan dengan penurunan fungsi ginjal
B. Peningkatan reabsorpsi sodium oleh tubulus
1. Penurunan perfusi ginjal
2. Peningkatan sekresi renin angiotensin aldosteron
IV. Obstruksi Limfatik
A. Radang
B. Neoplasma: adalah massa abnormal dari jaringan yang terjadi ketika sel-sel membelah lebih
dari yang seharusnya atau tidak mati ketika mereka seharusnya mati.
Bisa terjadi penyakit kaki gajah (elefantiasis) yang disebabkan oleh cacing darah.
C. Post operasi
D. Post radiasi
V. Radang
A. Radang akut
B. Radang kronis
C. Angiogenesis: perkembangan pembuluh darah baru.
Patogenesis Edema
Layouter: Fajrini
ini.
3
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
Haemodynamic Disorder MISC 2012
Lokalisasi peningkatan volume darah dalam kapiler dan pembuluh kecil jaringan atau bagian dari
tubuh.
Hiperemia
Peningkatan volume darah dalam vasa kecil dan kapilar jaringan/bagian tubuh.
Pada bagian yang terjadi hiperemi akan terjadi peningkatan warna merah pada bagian tubuh yang
terkena dilatasi arteria.
Hiperemia aktif pembuluh darah aktif berdilatasi untuk menampung darah disebut
HIPEREMIA.
Editor: Lisdar & Intan
Hiperemia pasif pembuluh darah terpaksa berdilatasi, untuk menampung lebih banyak
volume darah dari biasanya disebut KONGESTI.
Dilatasi arterial dan arteriolar karena:
Mekanisme neurogenik simpatetik .
Lepasnya substansi vasoaktif.
Klinis terjadi misalnya pada radang, latihan, emosional dan febris.
4
4 4
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 Haemodynamic Disorder
Kongesti
Akibat dari obstruksi darah vena atau peningkatan tekanan balik dari gagal jantung kongestif (CHF-
Congestive Heart Failure).
Kongesti akut, timbul pada shock, radang akut, atau gagal jantung kanan akut.
Kongesti kronis ada 2, yaitu:
Kongesti paru kronis, paling sering karena gagal jantung kiri atau stenosis mitralis kongesti
kapier alveoli pecah perdarahan degradasi eritrosit hemosiderin heart-failure
cells brown induration
Kongesti hati dan tungkai bawah kronis, biasanya karena gagal jantung kanan nutmeg liver
(kombinasi dilatasi dan kongesti v.centralis dikelilingi sel hati sering dengan perlemakan
yang berwarna kuning kecoklatan)
Layouter: Fajrini
Retensi air & elektrolit cairan tubuh edema.
HEMORAGI
Lokal peningkatan volume darah dalam kapiler dan pembuluh kecil jaringan atau bagian dari tubuh.
Etiologi
Trauma Diatesis hemoragik vasa darah kecil/kapiler
Aterosklerosis (sistemik) (diatesis: ada perdarahan tapi
Editor: Lisdar & Intan
Jenis
Berdasarkan lokasi dan kejadian jenis hemoragi dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Hemoragi eksterna
2. Hemoragi interna
Hematoma : perdarahan dalam jaringan (memar)
5
5
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
Haemodynamic Disorder MISC 2012
2. Petechiae
Microhemorrhages periorbital muncul sebagai fokus merah (ditunjuk oleh
panah).
Homeostasis
Layouter: Fajrini
Editor: Lisdar & Intan
6 6
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 Haemodynamic Disorder
Layouter: Fajrini
7
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
Haemodynamic Disorder MISC 2012
TROMBOSIS
Koagulasi intravaskular darah, sering menyebabkan gangguan signifikan aliran darah.
Pembentukan masa jendalan darah di dalam sistem kardiovaskuler yang tak terputus. Massa tersebut
disebut trombus. Trombus dapat pecah membentuk embolus yang ikut aliran darah dan mengendap
di tempat jauh, ini disebut tromboembolisme. Akibat potensial trombosis dan embolisme adalah
nekrosis iskhemik sel dan jaringan yang disebut infarksi.
Segitiga Virchow
Pada segitiga Virchow, ada 3 hal yang harus
dipertimbangkan:
1. Endothel
Merupakan faktor yang berpengaruh
paling besar dalam trombogenesis dan
satu-satunya yang dapat menimbulkan
pembentukan trombus sendiri.
Merupakan faktor yang berpengaruh
paling besar dalam trombogenesis dan
satu-satunya yang dapat menimbulkan
pembentukan trombus sendiri.
2. Status faktor koagulasi
Jika terjadi perubahan pada darah atau
mekanisme penjendalan yang berlebihan menimbulkan kecenderungan terjadi trombosis.
3. Aliran darah
Aliran darah, normalnya laminer, yaitu aliran yang pelan, rapi, teratur, material padat di
tengah dan eritrosit lebih banyak di tengah.
Layouter: Fajrini
8 8
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 Haemodynamic Disorder
Faktor jaringan yang dilepaskan dari faktor endotel yang mengalami jejas, mengaktifkan
ekstrinsik pathway.
Platelet pada waktu kontak, misalnya dengan kolagen, platelet mengalami perubahan-
perubahan: adhesi, sekresi dan agregasi.
Adhesi antar platelet dan kolagen permukaan lain ditimbulkan adanya faktor Von Willebrand
(VWF) yang bertindak sebagai perekat. Adhesi segera diikuti sekresi, ADP, serotonin dan
berbagai isi platelet.
Segera dengan adanya pengaruh trombin, tromboksan A2, dan kenaikan ADP platelet, platelet-
platelet lain berkontraksi dan terbentuk masa agregasi platelet yang irreversible.
B. FAKTOR PENGHAMBAT
Sel endothel berisi antiplatelet dan antikoagulan.
Sifat antiplatelet: platelet yang mengalir dalam darah tidak menempel pada membran
plasma dan bukan tergantung pada produksi prostasiklin (PG-2). Bila platelet teraktivasi (ada jejas),
platelet dicegah perlekatannya dengan endotel sekitar yang tidak mengalami trauma oleh
penghambat agregasi platelet dan vasodilator protein. PGI-2 disintesa dalam endotel yang
dirangsang oleh trombin dan faktor-faktor lain yang diproduksi selama koagulasi.
Sifat antikoagulan: diperantarai oleh dua molekul permukaan sel, senyawa yang
menyerupai heparin dan protein trombomodulin. Senyawa secara serupa heparin (heparansulfat)
bila mengikat protein antitrombin III, protein ini akan bersifat antikoagulan untuk menginaktivasi
trombin dan beberapa faktor koagulan (faktor Xa, IXa). Ikatan trombomodulin dan trombin
menyebabakan aktivasi protein C oleh trombin dipercepat. Protein C yang teraktivasi menghambat
penjendalan dengan pemecahan proteolisis faktor V dan VII. Trombin yang terikat trombomodulin,
aktivasi okoagulan berkurang.
Layouter: Fajrini
Editor: Lisdar & Intan
9
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
Haemodynamic Disorder MISC 2012
Antitrombotik Protrombotik
Menghambat agregasi Memacu agregasi
trombosit trombosit
PGI2 ADPase Faktor von Willebrand
NO Platelet activating factor (PAF)
Antikoagulan mengikat Faktor Prokoagulan
dan menghambat trombin
Molekul laksana-heparin akselerasi Faktor jaringan
antitrombin- III Faktor pengikat IXa & Xa
Protein C/S aktivasi Faktor V
trombomodulin
Makroglobulin Alfa2 Menghambat Fibrinolisis
Fibrinolisis t-PA inhibitor
Aktivator plasminogen jaringan (t-PA)
Status Hiperkoagulabel
PRIMER (genetik)
Defisiensi antitrombin III
Defisiensi Protein C
Defisiensi Protein S
Defek fibrinolisis
Defek kombinasi yang lain (?)
SEKUNDER (dapatan)
Risiko Tinggi
Immobilisasi lama Lekemia akut
Infark miokard Kelainan Mieloproliferatif
Kerusakan jaringan (termasuk operasi, Katup jantung buatan
kombustio, fraktur) DIC
Gagal jantung Trombositopenia trombotik
Kanker Homosistinuria
Layouter: Fajrini
Risiko Rendah
Fibrilasi atrium Hiperlipidemia
Kardiomiopati Antikoagulan lupus
Sindroma nefrotik Anemia sel sabit (sickle cell anemia)
Kehamilan lanjut Merokok
Post partum Trombositosis
Kontrasepsi oral
Editor: Lisdar & Intan
InfoMed
Selama berabad-abad, cabai telah digunakan sebagai obat untuk peradangan serta melancarkan sirkulasi
darah. Dengan darah yang mengalir lebih cepat, tubuh akan lebih cepat menggantikan sel-sel yang rusak
dan juga mengeluarkan toksin dari tubuh. Cabai menyehatkan jantung dengan cara mencegah pembekuan
darah. Cabai juga membantu menguatkan dinding pembuluh darah karena kandungan vitamin A dan C.
10
10 10
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 Haemodynamic Disorder
Layouter: Fajrini
Editor: Lisdar & Intan
11
11
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
Haemodynamic Disorder MISC 2012
Nasib Trombus
Layouter: Fajrini
Editor: Lisdar & Intan
12
12 12
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 Haemodynamic Disorder
Trombus Mural
Layouter: Fajrini
4. Agonal
Terbentuk pada saat akhir kahidupan pada kematian yang lambat.
Terutama terdiri dari fibrin kekuningan.
Biasanya melekat pada apeks ventrikel kanan sebagai massa.
Karakteristik Morfologi Trombus dan Jendalan Darah
1. Trombus arterial
Terbentuk di daerah aliran darah cepat (arteri).
Garis Zahn: pada trombus masak tampak lapisan abu-abu gelap (trombosit) dengan fibrin (lebih
Editor: Lisdar & Intan
terang).
Dapat terjadi organisasi aliran darah membaik lagi.
2. Trombus venosa
Di daerah aliran darah lambat (vena).
Predisposisi: stasis venosa istirahat total.
Merah gelap, eritrosit jauh lebih banyak.
Tromboflebitis.
13
13
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
Haemodynamic Disorder MISC 2012
EMBOLISM
Penyumbatan beberapa bagian sistem kardiovaskuler oleh masa yang ditransportasikan ke tempat
tersebut melalui aliran darah.
Jenis Emboli
1. Tromboembolisme
Emboli dari fragmen trombi, yang pecah paling sering.
Emboli pulmonum: penyebab penting kemtaian mendadak
(kehamilan, immobilisasi total, CHF trombosis venosa
emboli).
Emboli arterial: Lokasinya di atrium kiri (mitral stenosis dengan
fibrilasi atrium), infark miokard trombus mural emboli,
infark otak thrombus.
Emboli paradoksal: emboli kiri berasal dari sirkulasi venosa tetapi
mendapat aliran arterial melalui left to-right-shunt (foramen ovale
paten atau ASD Atrial Septal Defect).
2. Saddle embolus
Masa emboli yang tersangkut pada bifurcatio arteri pulmonalis yang
besar.
Saddle Embolus
3. Emboli lain
Emboli lemak: butiran-butiran kecil lemak dalam sirkulasi darah.
Emboli udara: adanya gelembung-gelembung gas yang tak terlarut dalam darah terutama
Nitrogen karena kelarutannya rendah, contoh: penyakit caisson (decrompression sickness).
Emboli air ketuban.
Lain-lain (fragmen plak arteriosklerotik, sekumpulan jaringan dengan infeksi, fragmen tumor).
Layouter: Fajrini
Editor: Lisdar & Intan
14
14 14
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 Haemodynamic Disorder
INFARK
Infarction adalah nekrosis akibat iskemia yang disebabkan oleh terhalangnya suplai darah, jaringan
nekrotik disebut sebagai nekrosis infarctis dihasilkan dari iskemia yang disebabkan oleh terhalangnya
suplai darah, jaringan nekrotik disebut sebagai infark. (nekrosis: kematian sel yang tak terprogram;
infark: kematian sel dalam jaringan yang hidup).
Iskemia
Yaitu kurangnya suplai darah.
Terjadi bila aliran darah terhenti sama sekali
(iskemia lengkap)/rendah (iskemia parsial).
Sumbatan arteri lebih penting dan banyak
Layouter: Fajrini
daripada sumbatan vena.
Sumbatan arteri lengkap: trombosis dan
emboli.
Sumbatan arteri parcial: atheroma.
Akibat iskemia pada organ tergantung pada
suseptibilitas organ, yang ditentukan oleh:
a. Anatomi dan fisiologi pembuluh jaringan.
b. Metabolisme jaringan.
Editor: Lisdar & Intan
Akibat Iskemia
Suseptibilitas
15
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
Haemodynamic Disorder MISC 2012
c) Overlap (tumpang tindih): usus.
2. End-arteries susceptible (rentan)
a) Ginjal, limpa dan otak selain darah vaskularisasi sirkulus Willisi.
b) Sumbatan mendadak (akut) infark.
c) Sumbatan pelan-pelan (kronis) kolateral.
b. Sifat metabolisme jaringan
1. Metabolisme erobik tinggi, bahan bakar intraseluler kurang tergantung pada suplai dari
luar rentan.
2. Metabolisme anerobik tinggi, bahan bakar intraseluler cukup tidak tergantung pada
suplai dari luar resisten.
GINJAL
Biasanya akibat komplikasi pembentukan trombus di jantung kiri karena
USUS
Obstruksi pucat kongesti statis hemoragi + infeksi bakteri gangren.
LIMPA
Cukup banyak dijumpai akibat emboli (end-arteries).
Akibat Obstruksi Arterial
Arteri dengan kolateral baik
Layouter: Fajrini
a. Obstruksi
- Kontraksi reflek vasa lain tekanan darah lokal turun pucat
- Denyut nadi distal hilang tekanan darah lokal turun pucat
b. Dilatasi vasa kolateral
Darah mengisi vasa distal obstruksi
Denyut nadi muncul kembali jaringan kembali normal.
c. Dilatasi permanen tekanan vasa kolateral naik hipertropi otot dan jaringan elastis dinding
vena.
Organisasi obstruksi arteri jaringan ikat fibrous sangat jarang rekanalisasi.
Editor: Lisdar & Intan
End arteries
a. Tahap kolateral: misal arteri lienalis.
b. Anastomosis kapiler: arteri renalis, arteri coronaria.
c. Anastomosis arterial tetapi terlalu kecil untuk memenuhi kebutuhan: arteri mesenterica
superior.
16
16 16
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 Haemodynamic Disorder
Gambar Infark
Layouter: Fajrini
Editor: Lisdar & Intan
17
17
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
Haemodynamic Disorder MISC 2012
DEHIDRASI
Gangguan keseimbangan cairan tubuh berupa: keluarnya cairan > masuknya.
Jenis
1. Dehidrasi primer (water depletion).
Terjadi akibat pemasukan cairan yang sedikit/kehilangan cairan tanpa elektrolit.
Olahraga yang berat disertai keluarnya keringat yang banyak.
Etiologi:
Gangguan menelan
Hidrofobia (penyakit mental yang disertai penolakan minum air, misal pada tetanus, disuruh
minum air terus, bisa jadi kejang).
Lemah.
Koma.
Berkeringat banyak, kurang minum (ex: bila di gurun pasir).
Mekanisme dehidrasi sekunder: Kehilangan sodium hipotoni ekstrasel (sebagian air masuk
ke sel sehingga sel tidak merasa kehilangan air) osmosis menurun ADH dihambat
ekskresi urin meningkat (agar tercapai CES yang normal) volume plasma dan cairan
Layouter: Fajrini
Gejala dehidrasi sekunder: Nausea, Vomitus, Kejang, Sakit kepala, Lesu dan lemah.
Akibat:
a) Vol.darah menurun curah jantung HIPOTENSI koma filtrasi glomerulus
timbunan nitrogen, hemokonsentrasi dan gangguan keseimbangan asam-basa.
b) Kegagalan sirkulasi perifer kematian.
Editor: Lisdar & Intan
Tanda Klinis dehidrasi: Mulut kering, turgor kulit buruk, bola mata lembek pd kasus berat,
mata tamapak cekung, pemeriksaan darah (hematokrit, berat jenis plasma, kadar ureum dan
natrium).
3. Campuran 1 dan 2.
18
18 18
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 Haemodynamic Disorder
SHOCK
Adalah kolaps sirkulasi dengan hipoperfusi resultan dan penurunan oksigenasi jaringan.
Definisi: Suatu keadaan tertekan/terganggunya fungsi vital tubuh akibat berkurangnya volume
darah efektif secara akut dan berat.
Klinis: Kolaps kardiovaskular dengan tanda khas: hipotensi, hiperventilasi, dan penurunan
kesadaran.
Patogenesis Syok
Layouter: Fajrini
Editor: Lisdar & Intan
19
19
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
Haemodynamic Disorder MISC 2012
Perubahan reaktif
A. Perubahan awal syok (otak dan jantung belum terlibat karena mempunyai mekanisme
otoregulator tensi 50 60 mmHg).
20 20
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 Haemodynamic Disorder
SEPTIK
Mekanisme dasar: dilatasi perifer & pooling darah, aktivasi/jejas endotel, kerusakan akibat
lekosit, DIC.
Akibat infeksi bakteri hebat: septisemia gram positif dan negatif.
Bentuk Syok yang Lain (Jarang)
Syok Neurogenik : Karena kecelakaan, anestesia, trauma pada medula spinalis vasodilatasi
perifer masif.
Syok septik : Reaksi hipersensitif tipe I umum.
Pelepasan Lipopolisaccharide (LPS)
Hubungannya dengan syok
Layouter: Fajrini
Editor: Lisdar & Intan
21
21
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
Haemodynamic Disorder MISC 2012
LATIHAN MCQ
1. Pernyataan di bawah ini yang benar untuk cardiac output (volume semenit jantung) adalah ..
A. besarnya dapat diukur dengan metoda pengenceran zat warna
B. pada orang dewasa sehat besarnya adalah 8 L/menit
C. besarnya dapat diperkirakan dengan perekaman ekg
D. ada perbedaan yang sangat mencolok antara ventrikel kanan dan kiri
E. dapat ditaksir dengan pemeriksaan echokardiografi
2. Pernyataan di bawah ini sesuai untuk test orthostatik adalah .....
A. pada saat berdiri darah terkumpul di bagian paling bawah kira-kira sebesar 100 ml.
B. seseorang yang menjalani test orthostatik perut terasa mual
C. respons tekanan darah lebih tinggi daripada saat berbaring
D. pada 30 detik pertama saat berdiri tekanan darah lebih rendah bila dibandingkan
berbaring
E. aktivitas saraf simpatis pada orang sehat menurun
3. Pernyataan di bawah ini adalah benar untuk tekanan diastolik ......
A. tekanan yang dihasilkan oleh pemompaan jantung sehingga menimbulkan bunyi
jantung pertama
B. tekanan yang dihasilkan oleh pemompaan jantung sehingga menimbulkan bunyi
jantung kedua
C. desakan kuat pada saat ventrikel memompa darah ke sistim sirkulasi
D. tekanan terendah di aorta pada saat ventrikel kiri relaksasi
E. tekanan terendah ventrikel kiri pada saat ventrikel relaksasi
4. Tekanan darah akan meningkat apabila ......
A. frekuensi denyut jantung mengalami penurunan
B. volume sekuncup tetap
C. arteriola mengalami dilatasi
D. pembuluh kapasitans mengalami konstriksi
E. kekuatan jantung memompa darah melemah
5. Hukum Frank-Starling pada sistim sirkulasi berkaitan dengan .....
A. volume semenit jantung
B. kekuatan kontraksi otot ventrikel
C. kelenturan pembuluh aorta
D. luas penampang pembuluh darah
Layouter: Fajrini
22 22
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 Haemodynamic Disorder
Layouter: Fajrini
A. Cairan melintasi dinding kapiler keluar menuju jaringan interstitial
B. Cairan interstisial ditarik kembali ke lumen kapiler
C. Cairan tetap tinggal di dalam lumen kapier
D. Makromolekul melintasi dinding kapiler keluar menuju jaringan interstitial
E. Makromolekul ditarik kembali ke lumen kapiler
ComMed
Editor: Lisdar & Intan
ALHAMDULILLAH . . .
23
23
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
sympathomimetic MISC 2012
SYMPATHO-MIMETIC
dr. H. Akhmad Edy Purwoko, M.Kes
Senin, 25 Maret 2013 / 12.30-13.30
Neurotransmitter Effects
Sebelumnya kita sudah mempelajari neurotransmiter. Neurotransmiter ada yang efeknya
menstimulasi dan ada yang menginhibisi. Semua neuron motorik somatik merilis zat neurotrasmiter
Asetilkolin (ACh), yang memiliki efek rangsang. ANS terdiri dari:
Serat preganglionik melepaskan neurotransmiter berupa AcH
Serat postganglionik melepaskan neurotrasmiter norepinephrine atau AcH dan efeknya baik
stimulasi atau inhibisi.
Efek ANS pada organ target tergantung pada neurotransmitter yang dilepaskan dan jenis reseptor
efektor.
24
24 24
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 sympathomimetic
Cholinergic Receptors
Kedua jenis reseptor yang mengikat AcH yaitu nikotinat dan muscarinic
Ini obat yang dinamai berdasarkan obat yang berikatan padanya dan meniru efek asetilkolin.
Nicotinic Receptors
Reseptor nicotinic ditemukan pada:
Akhiran saraf motorik (somatik target)
Semua ganglionic neuron divisi baik simpatis dan parasimpatis
Hormon-sel yang memproduksi adalah medula adrenal
Efek dari ikatan asetilkolin dengan reseptor adalah menstimulasi.
Layouter: Fajrini
Editor: Lisdar & Intan
25
25
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
sympathomimetic MISC 2012
Muscarinic Receptors
Reseptor muscarinic terdapat pada semua sel efektor yang dirangsang oleh serat kolinergik
postganglionik.
Pengaruh ikatan dengan asetilkolin:
Dapat berupa penghambat atau rangsang.
Tergantung pada jenis reseptor dari organ target.
Adrenergic Receptors
Kedua jenis reseptor adrenergik adalah alpha dan beta.
Setiap jenis memiliki dua atau tiga subclass (1 di pembuluh darah, 2 di akhiran syaraf, 1 di
jantung, 2 di bronchus, 3 di jaringan adiposa ).
Sebuah pengecualian - NE mengikat reseptor 1 jantung efeknya adalah untuk stimulasi. Efeknya
memperkuat kontraksi, mempercepat frekuensi dan meningkatkan konduksi.
Persyarafan organ-organ itu ada dual inervasi dan non dual inervasi
Dual Innervation of the Iris Without Dual Innervation
Sympathetic and Vasomotor Tone
Layouter: Fajrini
Editor: Lisdar & Intan
26
26 26
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 sympathomimetic
Divisi simpatik memprioritaskan pembuluh darah ke otot skeletal dan jantung pada saat
darurat.
Vasokonstriksi pembuluh darah ke kulit untuk meminimalkan pendarahan jika cedera terjadi
selama stres atau latihan.
Autonomic Pharmacology
Anatomi:
Sistem saraf otonom (ANS) diklasifikasikan menjadi:
Simpatik (thoracolumber).
Parasimpatis (craniosacral).
Saraf otonom terdiri dari:
Preganglionik yang mengambil berasal dari SSP (Sistem Saraf Pusat)
Postganglionik yang mengambil berasal dari ganglia otonom.
Ganglia Autonimic di mana ujung preganglionik dan mulai postganglionik (stasiun relay).
Sistem saraf otonom memiliki banyak jaringan dan organ (pembuluh darah, ventrikel, pupillae dilator
dan otot piloerector tidak disediakan oleh parasimpatis).
Layouter: Fajrini
secara anatomis merupakan saraf simpatis tetapi secara fisiologis melepaskan asetilkolin. Oleh karena
itu sistem saraf otonom lebih baik dibagi berdasarkan transmitor yang dilepaskan oleh ujung serabut
saraf itu jika terstimulasi, menjadi serabut saraf kolinergik dan noradrenergik.
Serabut saraf yang mensintesis dan melepaskan acetylcholine (ACh) sebagai transmittor pada
waktu terstimulasi merupakan serabut saraf kolinergik. Ini meliputi serabut preganglioner otonom,
serabut kolinerik di dalam sistem saraf pusat, serabut somatomotorik, serabut postganglioner
parasimpatis dan beberapa serabut di dalam system saraf simpatis. Serabut saraf yang mensintesis
Editor: Lisdar & Intan
dan melepaskan NA (noradrenalin) sebagai transmitornya pada waktu terstimulasi disebut serabut
saraf noradrenergik dan sering disebut juga saraf adrenergik, meliputi serabut saraf noradrenergik di
dalam sistem saraf pusat dan hampir semua serabut postganglioner saraf simpatis.
ACh disintesis di dalam sitoplasma ujung saraf kolinergik dari acethylcoenzyme A (dibuat oleh
mitokondria dalam sitoplasma pada ujung saraf itu) dan choline (diambil dari cairan ekstraseluler)
dengan katalisator acethylcholinetransferase. Transport aktif kolin dari luar sel menggunakan suatu
carrier yang bersifat Na+-dependent dan dapat dihambat oleh hemikolinium. ACh kemudian
27
27
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
sympathomimetic MISC 2012
dimasukkan ke dalam vesikel (granul) penyimpan dengan transport aktif yang menggunakan suatu
carrier yang dapat dihambat oleh vesamicol. Sintesis ACh berlangsung sangat cepat dan tiap vesikel
dapat berisi 1.000 - 50.000 molekul ACh. Setelah dilepaskan ke dalam celah sinaptik ACh dapat
menstimulasi reseptor kolinergik nikotinik (N) atau muskarinik (M) pra atau pasca-sinaptik, atau
segera dihidrolisis oleh acetylcholinesterase (AChE) menjadi kolin dan asetat.
Dalam sistem saraf noradrenergik, transmitor NA disintesis dari tirosin yang dimasukkan ke
dalam ujung saraf simpatis secara aktif oleh suatu carrier lalu dihidroksilasi oleh tyrosine hydroxylase
menjadi dopa yang selanjutnya mengalami dekarboksilasi menjadi dopamin. Dopamin lalu
dimasukkan kedalam vesikel penyimpan secara aktif dengan carrier yang dapat dihambat oleh
reserpin. Di dalam vesikel dopamin diubah menjadi NA oleh dopamine b-hydroxylase, sehingga selain
NA, dopamin dan dopamine b-hydroxylase pada waktu ada stimulasi ATP juga ikut dicurahkan ke
dalam celah sinaptik.
Proses pelepasan transmittor ke dalam celah sinaptik terjadi secaca exocytosis. Setelah impuls
mencapai ujung saraf, terjadi fusi antara membran vesikel penyimpan transmitor dengan membran
sel (ujung saraf), kemudian terjadi lisis membran hasil fusi itu. Isi vesikel seolah dicurahkan ke dalam
celah sinaptik. Transmitor (NA atau ACh) di dalam celah sinaptik dapat terjadi hal berikut:
a. Mengaktivasi reseptor pra- atau pasca-sinaptik sehingga menimbulkan efek,
b. Diambil lagi oleh ujung saraf (neuronal uptake) atau oleh jaringan di sekitar ujung saraf (extra-
neuronal uptake),
c. Mengalami deaminasi oleh MAO, atau diubah menjadi normetanefrin oleh COMT.
Stimulasi reseptor pascasinaptik (r-M, N, -a dan-b) menimbulkan proses biokimiawi, biofisik atau
biomekanik pada sel efektor dengan melibatkan enzim atau substansi kimia lain di dalam sel antara
lain adenilat siklase, guanilat siklase, ATP (adenosine triphosphate), ADP (adenosinediphosphate),
GMP (guanosinemonophosphate), cAMP (cyclicadenosinemonophosphate) dan cGMP (cyclic
guanosine monophosphate). Akibat dari rangkaian proses itu dapat timbul Kontraksi atau relaksasi
otot polos, sekresi kelenjar dan sebagainya sebagai respons efektor pada stimulasi saraf yang
berkaitan.
Fisiologi:
Layouter: Fajrini
Simpatis dan parasimpatis menghasilkan fungsi timbal balik, contohnya jika seseorang
menghasilkan peningkatan fungsi fisiologis yang lain akan menghasilkan fungsi penurunan, denyut
jantung meningkat misalnya oleh stimulasi simpatik sementara menurun oleh stimulasi parasimpatis.
Aturan ini berlaku kecuali:
1. Konduksi atrium & sekresi saliva kedua sistem akan meningkatkannya.
2. Parasimpatis menghasilkan ereksi dan simpatik menghasilkan ejakulasi (efek komplementer)
Pembagian parasimpatik penting untuk mempertahankan fungsi tubuh seperti proses
pencernaan dan pembuangan limbah, dan diperlukan untuk kehidupan. Sebagai contoh parasimpatis
Editor: Lisdar & Intan
28 28
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 sympathomimetic
Layouter: Fajrini
Editor: Lisdar & Intan
29
29
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
sympathomimetic MISC 2012
Layouter: Fajrini
Editor: Lisdar & Intan
30
30 30
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 sympathomimetic
Simpatomimetik
Definisi: simpatomimetik adalah obat yang menghasilkan efek yang sama dengan stimulasi saraf
simpatik.
Efek obat simpatomimetik pada
tubuh antara lain stimulasi (kontraksi)
otot polos dinding pembuluh darah pada
kulit dan mukosa sehingga timbul
vasokonstriksi, stimulasi jantung yang
berakibat meningkatnya kontraksi
jantung (kekuatannya: inoktropik positif
dan frekuensinya: kronotropik positif),
inhibisi (relaksasi) otot polos usus dan
bronkus (bronkodilatasi), inhibisi otot
polos dinding pembuluh darah di dalam
bundel otot rangka (vasodilatasi),
stimulasi sistem saraf pusat (timbul
peningkatan kewaspadaan) dan efek metabolik berupa peningkatan pemecahan glikogen
(glikogenolisis) dan pemecahan lemak (lipolisis).
Dalam sistem saraf simpatis transmitor yang berperan ialah NA (noradrenalin) yang disintesis di
dalam ujung saraf itu dari tirosin. Di dalam sitoplasma tirosin dihidroksilasi (tyrosine hydroxylase)
menjadi dopa yang kemudian mengalami dekarboksilasi menjadi dopamin. Dopamin dimasukkan ke
dalam vesikel penyimpan transmitor secara aktif menggunakan suatu carrier, dan proses ini dapat
dihambat oleh reserpin. Di dalam vesikel dopamin diubah menjadi noradrenalin oleh enzim dopamine
b-hydroxylase. Oleh sebab itu selain noradrenalin, dopamin dan enzim itu di dalam vesikel juga
terdapat ATP yang ikut dilepaskan bersama transmitor ke dalam celah sinaptik pada waktu terjadi
pacuan sarafi, yang terjadi secara exocytosis. NA yang dilepaskan pada waktu ada stimulasi sarafi itu
dapat mengaktivasi adrenoseptor pra- atau pasca-sinaptik, atau mengalami uptake, neuronal atau
extra-neuronal uptake, atau diinaktivasi dengan deaminasi oleh MAO atau diubah menjadi
Layouter: Fajrini
normetanefrin oleh COMT. Stimulasi adrenoseptor pascasinaptik menimbulkan efek misalnya
vasokonstriksi, stimulasi jantung, bronkodilatasi dan relaksasi usus. Menurut Ahlquist (1948) ada 2
tipe adrenoseptor yang menyebabkan ada perbedaan efek itu.
Adrenoseptor alfa () yang bertanggung jawab atas fungsi eksitatif (misalnya vasokonstriksi dan
kontraksi otot dilator pupil), dan inhibisif (misalnya relaksasi otot polos usus) dan
Adrenoseptor beta () yang bertanggung jawab atas fungsi inhibisif (vasodilatasi pembuluh darah
di dalam bundel otot rangka, relaksasi otot uterus dan bronkus) dan fungsi eksitatif yaitu stimulasi
Editor: Lisdar & Intan
jantung.
Pembagian adrenoseptor oleh Ahlquist dilanjutkan oleh Lands (1967) yang membagi
adrenoseptor- menjadi 2 subtipe yaitu subtipe-1 pada jantung dan sub-tipe-2 pada bronkus dan
uterus.
31
31
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
sympathomimetic MISC 2012
Saat ini ada 6 subtipe adrenoseptor- yaitu adrenoseptor-1A, 1B, 1D, 2A, 2B dan 2C.
Adrenoseptor- dibagi menjadi subtipe-1 pada jantung, subtipe-2 pada bronkus dan uterus serta
subtipe-3 pada sel lemak.
Stimulasi adrenoseptor-1 berakibat hidrolisis polifosfoinositida, sintesis inositol 1,4,5-
triphosphate (IP3) dan diacylglycerol (DAG). Pada otot polos stimulasi adrenoseptor-a1 menimbulkan
infuks Ca2+, dan pada beberapa otot polos lainnya menyebabkan pemecahan polifosfoinositida
menjadi IP3 dan DAG. IP3 memacu pelepasan Ca2+ dari ikatan-simpanannya, meningkatkan Ca2+ pada
endoplasmic reticulum sehingga memacu potein kinase yang calcium-dependent. IP3 segera
difosforilasi menjadi inositol.
Stimulasi adrenoseptor-2 menghambat adenylate cyclase sehingga berakibat cAMP
intraseluler turun. Bagaimana reaksi selanjutnya belum diketahui dengan jelas.
Stimulasi reseptor-1, -2 dan -3 mengaktivasi adenylate cyclase sehingga konversi AMP
menjadi cAMP meningkat. Berbeda dengan bronkus, pada otot jantung stimulasi reseptor-
menyebabkan influk Ca2+ naik dan sekuestrasi Ca2+ turun, akibatnya timbul kontraksi. Pada bronkus
aktivasi adrenoseptor-2 justru meningkatkan cAMP dan ini meningkatkan sekuestrasi Ca2+ sehingga
Ca2+ bebas yang siap digunakan untuk kontraksi turun, berakibat relaksasi otot.
Klasifikasi:
Ada klasifikasi yang berbeda, namun yang paling tepat adalah:
I: Klasifikasi menurut struktur kimia:
Layouter: Fajrini
II. Klasifikasi menurut modus tindakan dan jenis reseptor I-A- langsung beraksi
Editor: Lisdar & Intan
32
32 32
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 sympathomimetic
Aktivasi respon-
respon 1. Stimulasi
reseptor-reseptor 1 oleh
cathecolamin menimbulkan
aktivasi protein
Layouter: Fajrini
penghubung G. Sub unit
alfa protein G ini
mengaktivasi efektornya,
phospholipase C , yang
menimbulkan rilis IP3
(inositol 1,4,5 triphosphate)
dan DAG (diacylglyserol)
Editor: Lisdar & Intan
dari phosphatidylinositol
4,5-biphosphat (Ptdlns 4,5
P2). IP3 menstimulasi rilis
simpanan kalsium yang tersebar , menyebabkan peningkatan konsentrasi Ca2+ sitoplasma . Ca2+
kemudian mengaktivasi protein kinase yang bergantung - Ca2+ yang pada gilirannya memfosforilasi
substrat mereka. DAG mengaktivasi protein kinase C.
33
33
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
sympathomimetic MISC 2012
Aktivasi dan inhibisi (penghambatan) adenyl cyclase oleh agonis agonis yang berikatan dengan
reseptor reseptor cathecolamin.
Pengikatan dengan adrenoseptor menstimulasi adenyl cyclase melalui aktivasi protein G
stimulatorik Gs yang menimbulkan disosiasi subunit alfanya yang dimuati GTP Sub unit alfas ini secara
langsung mengaktivasi adenyl cyclase, menghasilkan peningkatan Laju sintesis cAMP. Ligan-ligan
adrenoseptor alfa2 menghambat adenyl cyclase melalui terjadinya disosiasi protein G inhibitorik G1,
menjadi subunitnya: misalnya Sub unit alfa1 dimuati GTP dan sebuah subunit beta-gama. Mekanisme
subunit-subunit ini yang menghambat adenylyl cyclase tidak jelas. cAMP berkaitan dengan subunit
regulatorik (R) dari protein kinase yang bergantung-cAMP, menimbulkan liberasi subunit katalitik aktif
(C) yang memfosforilasi substrat protein spesifik dan memodifikasi aktivitas mereka. Unit-unit
katalitik ini juga memfosforilasi cAMP response elemen binding protein (CREB), yang memodifikasi
Layouter: Fajrini
ekspresi gen.
Adrenergic Drugs
Keperluan terapeutik yang tergantung pada reseptor yang mereka rangsang dan sejauh mana -
reseptor alpha-adrenergik, beta-adrenergik, dan dopamin.
Kebanyakan obat adrenergik merangsang reseptor alfa dan beta meniru aksi norepinefrin dan
epinefrin. Obat dopaminergik bertindak terutama pada SNS reseptor distimulus oleh dopamin.
Editor: Lisdar & Intan
CATECHOLAMINES
Merangsang sistem saraf, menyempitkan pembuluh darah perifer, meningkatkan tingkat
jantung, dan melebarkan saluran pernapasan. Bisa alami atau sintetis dan termasuk di dalamnya:
dobutamin, dopamin, epinefrin, norepinefrin, dan isoproterenol. Aktivasi reseptor beta sebagian
34
besar menghasilkan respon penghambatan kecuali dalam sel-sel hati di mana norepinefrin
menghasilkan efek rangsang. Efek klinis katekolamin tergantung pada dosis dan cara pemberian.
34 34
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 sympathomimetic
Farmakokinetik:
Tidak diberikan secara oral,
bila diberikan sublingually diserap
dengan cepat melalui selaput
lendir, bila diberikan SC (sub kutan)
penyerapan diperlambat karena
vasokonstriksi sekitar tempat
suntikan, bila diberikan
penyerapan IM (intra muscular)
lebih cepat.
Luas didistribusikan ke
seluruh tubuh, terutama
dimetabolisme oleh hati,
terutama diekskresikan dalam
urin.
Farmakodinamik:
Terutama langsung
bertindak. Aktivasi reseptor alpha
menghasilkan respon rangsang
kecuali untuk relaksasi usus.
Katekolamin yang merangsang
reseptor beta2- digunakan untuk
mengobati asma bronkial akut dan
kronis, emfisema, bronkitis, dan reaksi hipersensitivitas terhadap obat akut. Dopamin yang
merangsang reseptor dopaminergik digunakan untuk meningkatkan aliran darah ke ginjal.
Positif inotropik efek - jantung berkontraksi lebih kuat.
Positif chronotropic efek - jantung berdetak lebih cepat.
Efek positif dromotropic - meningkatkan konduksi melalui nodus AV.
Layouter: Fajrini
Pharmacotherapeutics:
Gunakan tergantung pada situs reseptor tertentu yang diaktifkan.
Norepinefrin - aktivitas alfa.
Dobutamine dan isoproterenol - aktivitas beta.
Epinefrin - alpha dan aktivitas beta.
Dopamin - dopaminergik, beta, dan aktivitas alpha.
Katekolamin yang merangsang reseptor alpha digunakan untuk mengobati hipotensi
disebabkan oleh hilangnya nada vasomotor atau perdarahan.
Editor: Lisdar & Intan
Katekolamin yang merangsang reseptor beta1- digunakan untuk mengobati bradikardia, blok
jantung, cardiac output yang rendah, takikardia atrium paroksismal atau junctional, fibrilasi ventrikel,
detak jantung, dan serangan jantung.
Katekolamin yang merangsang reseptor beta2- digunakan untuk mengobati asma bronkial akut
dan kronis, emfisema, bronkitis, dan reaksi hipersensitivitas terhadap obat akut.
Dopamin yang merangsang reseptor dopaminergik digunakan untuk meningkatkan aliran darah
ke ginjal.
35
35
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
sympathomimetic MISC 2012
ADRENALIN
Sumber: adrenalin disekresikan oleh A-sel oleh medula adrenal.
Struktur Kimia: adrenalin adalah sebuah katekolamin, terbentuk
dari noradrenalin oleh aksi n-metil transferase yang hadir hanya dalam
medula adrenal.
Sifat kimia: adrenalin tidak stabil di udara karena cepat oksidasi
adrenochrome, sehingga biasanya disediakan dalam larutan asam
lemah.
Adrenalin (ephinephrine) merupakan amin biogenik yang secara
alami disintesis oleh medula kelenjar adrenal dan mempunyai efek
menaikkan tekanan darah (vasopressor) yang sangat kuat. Adrenalin
meningkatkan tekanan darah melalui aktivasi adrenoseptor-1 jantung
(kronotropik dan inotropik positif) sehingga curah jantung naik, dan
stimulasi adrenoseptor- pada otot polos dinding pembuluh darah kulit
dan mukosa menimbulkan vasokonstriksi. Efek vasokonstriksi adrenalin
terutama terjadi pada arteriola kecil dan sfingter prekapiler sehingga
menaikkan tahanan periferi. Pada dosis kecil adrenalin juga
mengaktivasi reseptor-2 pada otot polos dinding pembuluh darah di
dalam bundel otot rangka dan pembuluh darah koroner, berakibat
vasodilatasi. Pada pemberian adrenalin dosis besar terjadi dominasi
aktivasi adrenoseptor-1 sehingga tahanan perifer meningkat, dan
aktivasi adrenoseptor-1 yang menimbulkan kenaikan curah jantung.
Kedua hal itu berakibat tekanan darah naik tetapi jika sebelum diberi
adrenalin sudah lebih dahulu diberi obat -blockers adrenalin justru
menurunkan tekanan darah karena vasodilatasi pembuluh darah di
dalam bundel otot rangka.
Pada saluran nafas adrenalin menstimulasi adrenoseptor-2 otot
polos bronkus sehingga timbul bronkodilatasi. Efek itu tampak lebih
jelas jika sebelumnya sudah ada bronkokonstriksi (misalnya penderita
Layouter: Fajrini
36 36
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 sympathomimetic
Farmakokinetik:
Penyerapan:
Oral: penyerapan ada (adrenalin dihancurkan oleh sekresi GIT dan teroksidasi oleh MAO
enzim dalam epitel usus).
Sub Kutan: penyerapan lambat (adrenalin menghasilkan vasokonstriksi kulit & m.m.
pembuluh darah).
Intramuscular: penyerapan cepat (adrenalin menghasilkan vasodilatasi pembuluh darah otot
rangka).
Distribusi: Tidak menembus Barrier .
Metabolisme: Bagian Mayor dimetabolisme oleh enzim COMT & MAO ke VMA. Bagian kecil yang
diambil oleh ujung saraf adrenergik yang kemudian dirilis pada kedatangan potensial aksi saraf.
Ekskresi: urin
Layouter: Fajrini
Farmakodinamik:
Mekanisme tindakan:
Adrenalin adalah agonis selektif non untuk semua reseptor adrenergik.
1 merangsang PLC fosfolipid membran IP3 + DAG Ca2 + kalmodulin
efek
Editor: Lisdar & Intan
2 cAMP
1, 2 & 3 cAMP
Keterangan:
PLC: Phospholipase C
IP3: inositol 1,4,5 trifosfat
DAG : diasilgliserol
37
37
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
sympathomimetic MISC 2012
Efek:
Lokal: diterapkan pada selaput lendir menghasilkan decongestion. Hal ini dapat menghentikan
pendarahan dari hidung (hemostasis).
Pada mata: adrenalin dengan cepat dihancurkan oleh air mata alkali, bagaimanapun, dipivefrin
adrenalin derivatif stabil dan menurunkan tekanan intraokular.
Sistemik: Kardiovaskular Efek:
Jantung: adrenaline merangsang semua sifat-sifat hati COP.
Pembuluh darah:
Vasokontriksi pembuluh darah dan coetaneous mm perifer resistensi
Vasodilatasi otot koroner & rangka resistensi perifer
Tekanan darah: tergantung dengan dosis
Dosis kecil: jatuh awal diikuti oleh kenaikan.
Dosis besar: bangkit dari awal.
N.B: Pengembalian adrenalin: penurunan tekanan darah setelah phentolamine
Katekolamin sintetik memiliki durasi pendek yang dapat membatasi kegunaan terapi mereka.
Interaksi obat/efek samping: Bisa serius termasuk hiper dan hipotensi, aritmia, kejang, dan
hiperglikemia.
NON-CATECHOLAMINES
Penggunaan meliputi:
Konstriksi pembuluh lokal atau sistemik darah - fenilefrin (Neo-Synephrine).
Hidung, decongestion, mata dan pelebaran bronkiolus - albuterol (Proventil / Ventolin).
Relaksasi otot polos - terbutaline sulfat (Brethine, Bricanyl).
Noradrenalin
Noradrenalin (NA) atau
norephinephrine merupakan
transmitor pada sistem saraf
Layouter: Fajrini
38 38
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 sympathomimetic
Efedrin
Efedrin, suatu alkaloida dari tanaman efedra mempunyai efek mirip adrenalin yang timbul
melalui aksinya pada adrenoseptor- dan - secara langsung. Efedrin juga menghambat neuronal
uptake NA, meningkatkan pelepasan NA oleh ujung saraf simpatis dan stimulasi sistem saraf pusat. Di
dalam klinik efedrin banyak digunakan sebagai bronkodilator dalam sediaan obat asma bronkial, dan
dekongestan.
Amfetamin
Amfetamin merupakan obat simpatomimetik dengan efek sentral yang kuat. Amfetamin
meningkatkan tonus simpatis dengan cara meningkatkan pelepasan NA. Amfetamin juga merangsang
pusat pernafasan dan mengurangi depresi sentral oleh obat tertentu. Efek amfetamin pada sistem
saraf pusat meliputi naiknya kewaspadaan, hilang rasa kantuk dan lelah, perbaikan perasaan hati
(mood), rasa percaya diri dan daya konsentrasi meningkat. Efek ini sering disalahgunakan terapi jika
stimulasi sistem saraf pusat berlanjut, akan timbul euforia, aktivitas motorik naik, banyak bicara dan
tidak dapat diam. Turunan amfetamin seperti STP (serenity, tranquility and peace) yang berisi DOM
(2,5-dimethoxy-4-methylamphetamine), MDMA (3,4-methylenedioxymethamphetamine) atau
ecstacy, MDA (methylenedioxyamphetamine) selain efek simpatomimetik juga mempunyai efek
halusinasi dan menimbulkan ketergantungan. Zat itu menimbulkan euforia, halusinasi dan efek lain
misalnya distorsi persepsi sensorik visual, auditori. Turunan amfetamin juga dapat menimbulkan
Layouter: Fajrini
keadaan seperti psikosis. Penggunaan obat ini dalam waktu lama dapat timbul akibat negatif misalnya
adiksi, kelelahan, bahkan depresi baik mental maupun fisik, gangguan vasomotor, disforia, kacau pikir
dan delirium. Amfetamin juga mempunyai efek anorektik melalui pengaruhnya pada pusat makan di
hipotalamus. Efek ini sering digunakan secara salah sebagai obat pengurus badan.
Fenilefrin
Fenilefrin menstimulasi adrenoseptor- secara langsung, hanya sedikit efeknya pada reseptor-
Editor: Lisdar & Intan
dan pengaruhnya pada pelepasan NA juga kecil. Fenilefrin sering digunakan sebagai dekongestan
dan diberikan sebagai obat tetes atau semprot hidung. Fenilefrin juga digunakan sebagai midriatikum
yang baik sebab midriasis yang ditimbulkan tidak disertai sikloplegia. Pada anesthesia lokal fenilefrin
digunakan sebagai campuran obat anestetik untuk menghambat absorpsi obat anestetik lokal agar
efeknya lebih lama.
39
39
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
sympathomimetic MISC 2012
Farmakoterapetik:
Merangsang sistem saraf simpatik dan menghasilkan berbagai efek
dalam tubuh.
Contoh - ritodrin (Yutopar) - digunakan untuk menghentikan
persalinan prematur.
Interaksi obat/efek samping: Diambil dengan monoamine oxidase
Layouter: Fajrini
Alpha1 Agonists
Vasokonstriksi yang sangat besar.
Meningkatkan beban dan tekanan darah bila diberikan secara
sistemik.
Penurunan penyerapan obat dan perdarahan jika diberikan secara
Editor: Lisdar & Intan
topikal.
40
40 40
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 sympathomimetic
Layouter: Fajrini
Editor: Lisdar & Intan
41
41
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
sympathomimetic MISC 2012
Layouter: Fajrini
Editor: Lisdar & Intan
42
42 42
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 sympathomimetic
Layouter: Fajrini
darah secara drastis sehingga berakibat perfusi darah ke organ vital turun
sampai tingkat kritis. Dilihat dari penyebab utamanya syok dapat dikelompokkan
ke dalam syok hipovolemik, kardiogenik, septik dan anafilaktik. Pada syok
hipovolemik kehilangan cairan darah merupakan penyebab syok sehingga
penggantian cairan atau darah yang hilang merupakan tindakan yang tepat dan
obat simpatomimetik tidak bermanfaat sebab obat itu justru dapat lebih
menurunkan perfusi darah ke dalam jaringan. Pada syok kardiogenik yang
Editor: Lisdar & Intan
43
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
sympathomimetic MISC 2012
kuatnya. Vasokonstriksi akibat stimulasi reseptor-1 berakibat tekanan darah naik dan edema mukosa
berkurang. Naiknya kontraksi jantung akibat stimulasi adrenoseptor-1 berakibat lebih meningkatnya
tekanan darah sedangkan stimulasi adrenoseptor-2 berakibat bronkodilatasi, vasodilatasi koroner
dan dalam bundel otot rangka. Seperti obat simpatomimetik lainnya, adrenalin hanya punya manfaat
untuk syok anafilaksi pada tahap awal sebab pada syok tahap lanjut adrenalin justru lebih
mengurangi perfusi darah jaringan.
Pasa asma bronkial, adrenalin, isoprenalin, efedrin, salbutamol dan terbutalin mempunyai efek
melebarkan bronkus (bronkodilatasi) melalui stimulasi adrenoseptor-2 pada otot polos bronkus.
Terbutalin dan salbutamol yang selektif pada reseptor-2 berefek bronkodilatasi, dan efek samping
yang terkait dengan stimulasi reseptor-1 minimal. Adrenalin selain menimbulkan bronkodilatasi
juga menimbulkan efek samping berupa naiknya tekanan darah secara drastis dan aritmia
akibat dari stimulasi reseptor- dan -1.
Obat simpatomimetik digunakan sebagai midriatikum. Biasanya, untuk pemeriksaan bagian
dalam bola mata diperlukan obat yang berefek melebarkan pupil (midriasis). Obat antimuskarinik
(misalnya homatropin) memblok r-M sehingga menimbulkan midriasis. Efek midriasis yang
ditimbulkan oleh obat antimuskarinik disertai dengan sikloplegia sehingga dapat berakibat
pengelihatan penderita kabur. Obat simpatomimetik yang menimbulkan midriasis dengan memacu
reseptor-a pada otot polos iris pars radier tidak disertai sikloplegia sebagaimana yang terjadi pada
pemberian obat antimuskarinik.
Daftar Pustaka
Graham-Smith, D. G. and Aronson, J. K., 2003, Oxford textbook of
Clinical Pharmacology and Drug Therapy, 3rd. ed., Oxford UK.
Katzung, B.G., (Editor), (1998), Basic and Clinical Pharmacology, 7th
ed., Appleton & Lange, Connecticut.
Editor: Lisdar & Intan
Page, C.P., Curtis, M.J., Sutter, M.C., Walker, M, JA. and Hoffman,
B.B., (1997) Integrated Pharmacology, Mosby, Barcelona.
Rang, H.P., Dale, M.M, Ritter, J.M. and Moore, P.K., 2003,
Pharmacology, 5th ed., Churchill Livingstone, London UK.
PPT kuliah Akhmad Edy Purwoko (Pharmacology & Toxicology Dept. FMMS MUY)
Els materi Ngatidjan, dr., MSc., Sp.FK. Bagian Farmakologi dan Toksikologi Fakultas Kedokteran
44 UGM Dosen Luar Biasa pada Fakultas Kedokteran UMY
44 44
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 sympathomimetic
ALHAMDULILLAHIROBBILALAMIN
Latihan MCQ
1. Diantara obat dibawah ini yang memiliki reseptor 2 saja adalah ...
a. Terbutaline c. Epinephrine e. Isoprotenol
b. Dopamine d. Ephedrine
2. Berikut ini merupakan peran dari catecholamine, kecuali
a. Menstimulasi system saraf d. Dilatasi bronchial
b. Konstriksi pembuluh darah perifer e. Relaksasi otot polos
c. Meningkatkan heart rate
3. Berdasarkan farmakokinetiknya, obat non-catecholamine akan dimetabolisme di dan
dieksresi oleh
a. OtakGinjal c. OtotGinjal e. HeparGinjal
b. GinjalPulmo d. GinjalKulit
4. Di bawah ini merupakan jenis katekolamin kecuali
a. Adrenaline c. Isoprenaline e. Dopamine
b. Noradrenaline d. Methoxamine
5. Apa yang membuatmu ga bisa fokus ?
a. Jawabannya ada di dalam pikiran d. Kok soalnya kepo?
b. Rahasia e. Abaikan soal ini
c. Mau tau aja atau mau tau banget?
Layouter: Fajrini
Editor: Lisdar & Intan
45
45
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
Hydrostatic and hydrodynamic MISC 2012
Dosen :
Hydrostatic, Haemodinamic & Tri Pitara Mahanggoro, S.Si.,M.Kes
Blood Pressure Regulation Waktu :
Selasa, 26 Maret 2013
Hay teman-teman see us again. Ni dia materi pak tri pitara,, oi oi editor nya ada 2 + 1 ni,, klarifikasi aja, kan
pak tri pitara ada dua tuh materinya yang selasa ma rabu, karena beliau menggabungkannya jadi 1 alhasil
beginilah hasilnya,, jangan dibuat bingung yaaaaak.. tetep SEMANGAAAAAT (^^,)
1. PENGERTIAN HAEMODINAMIK
Haemodinamik adalah ilmu yang mempelajari pergerakan darah dan daya-daya yang
berperan didalamnya.
Dorland : Ilmu yang mempelajari pergerakan darah dan gaya-gaya yang mempengaruhinya.
2. Arteriol
Memiliki cabang-cabang kecil yang terakhir dari
sistem arteri.
Memiliki dinding otot yang kuat (agar mampu
Editor: Mentari & Ifa
46 46
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 Hydrostatic and hydrodynamic
3. Kapiler
Memiliki dinding yang sangat tipis, dan memiliki banyak pori-pori kapiler yang kecil,
permeable atau mudah dimasuki oleh air dan zat bermolekul kecil lainnya.
Fungsi : pertukaran cairan, zat makanan, elektrolit, hormon dan bahan-bahan lainnya antara
darah dan cairan interstitial.
4. Venula
Mengumpulkan darah dari kapiler dan ntar secara bertahap akan bergabung menjadi vena
yang semakin besar.
Venula dindingnya juga tipis seperti kapiler
5. Vena
Memiliki otot yang cukup kuat untuk bisa berkontraksi maka oleh sebab itu vena berperan
sebagai penampung darah yang bisa dikendaliin, baik itu dalam jumlah besar maupun kecil,
tergantung kebutuhan sirkulasinya
Vena juga menyimpan sebagian banyak darah yang ada di tubuh yang disebut dengan
kapasitas pembuluh darah.
Cairan yang masuk itu digunakan sama tuuh Cuma 5 liter dan sisanya masuk ke pembuluh
darah kapasitan, makanya pembuluh darah kapasitan juga dinamakan gudang air.
Fungsi : saluran untuk mengangkut darah dari venula kembali ke jantung.
Berperan utama sebagai penampung utama darah ekstra. Dinding vena tipis karena tekanan
di sistem vena rendah nggak kayak di arteri.
Layouter: Yoga
Editor: Mentari & Ifa
Gambar 2 - Macam Pembuluh Darah dan Ciri Khasnya (Sherwood 7th Ed., 348)
47
47
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
Hydrostatic and hydrodynamic MISC 2012
osmotik= 0 mmHg
6. HYDROSTATIC PRESSURE
Hydrostatik pressure atau tekanan hidrostatik adalah
dorongan atau tekanan di dalam pembuluh atau kapiler
yang dihasilkan oleh kontraksi jantung dan tekanan
darah.
Tekanan hidrostatik memberikan suatu dorongan di
dalam pembuluh atau kapiler, dan secara alami akan
Editor: Mentari & Ifa
1
MISC 2011 B5 C2 P4
48 48
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 Hydrostatic and hydrodynamic
Contoh :
jika ventrikel kiri gagal dan tidak mampu memompa darah secara efektif, volume dan
tekanan pada atrium kiri, vena paru dan kapiler paru akan mengalami peningkatan. Darah
akan kembali keatas, peningkatan tekanan dan cairan dipaksa keluar dari kapiler paru.
Cairan yang di ekstrusi akan berkumpul di celah antara alveoli dan kapiler, dan menyebabkan
mengurangnya pertukaran CO2 dan O2. Cairan akhirnya menyebabkan alveoli collapse dan
efek lebih lanjutnya mengurangi pertukaran gas. Ini dikenal sebagai edema paru.
Layouter: Yoga
Editor: Mentari & Ifa
Gambar 4 Ilustrasi Berbagai Keseimbangan T.H. (CHP) & T.O. (BCOP ). Dikutip dari : Sherwood, 7th Ed, p724
49
49
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
Hydrostatic and hydrodynamic MISC 2012
b. Denyut jantung
Denyut jantung itu didefinisikan dari jumlah
kontraksi selama 5 menit.
Jantung itu mempunyai sifat atau karakter
yang disebut automaticity yang artinya dia
bisa menghasilan impulsnya sendiri. hal ini
dipicu melalui sistem konduksi dengan node
sinoatrial yang menjadi alat pacu jantungnya.
Denyut jantung juga dapat dipengaruhi untuk
menambah atau mengurangi laju pemompaan
oleh beberapa faktor diluar jantung. Faktor
utamanya adalah hormon dan system saraf
autonom yang terdiri dari sistem simpatik dan
parasimpatik.
Pengaruh sistem saraf otonom di hati:
1) Kenaikan stimulasi oleh system simpatik
Layouter: Yoga
Sistem simpatik dan parasimpatik mengontrol denyut jantung melalui pusat control
kardiovaskular yang terletak di batang otak. Pengontrol pusat kardiovaskuler terdiri 2 bagian:
cardioexcitatory dan cardioinhibitory, jadi ada 2 bagian yang merangsang dan ada juga
bagian yang menghalangi,
1) Pusat kardioexcitatory: menaikkan denyut jantung dengan menaikkan stimulasi simpatik
dan menurunkan stimulasi parasimpatik
50 2) Pusat kardioinhibitori: menurunkan denyut jantung dengan menurunkan stimulasi
simpatik dan menaikkan stimulasi parasimpatik
50 50
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 Hydrostatic and hydrodynamic
Stimulasi saraf akan langsung memberi tanggapan dalam denyut jantung dan kekuatan
kontraksi ventrikel, tetapi masih ada hormon juga yang bisa ningkatin denyut jantung melalui
rilis epinephrine dan norepinefrin.
c. stroke volume
o stroke volume itu ibaratnya volume darah yang dikeluarkan dari ventrikel kiri pada
setiap kontraksinya.
o stroke volume ditentukan oleh beberapa faktor yaitu preload, kontraksi myocardial dan
afterload
o preload :
tekanan yang dihasilkan di ventrikel kiri pada akhir diastolic. simplenya, tekanan preload
itu dibuat oleh volume darah yang ada di ventrikel kiri pada akhir diastolic.
o saat darah mengisi ventrikel kiri, serat-serat otot meregang untuk menampung darah.
Hamparan serat otot pada akhir diastolic menentukan kekuatan yang tersedia untuk
mengeluarkan darah dari ventrikel, nah hal tersebut terkenal dengan istilah HUKUM
STARLING, sebagai peningktan volume darah di ventrikel kiri, peregangan meningkat
pada serat otot dan menghasilkan kekuatan kontraksi yang sepadan. Nah biar memiliki
stroke volume yang memadai, serambi kiri harus mampu menghasilkan kekuatan yang
cukup untuk bisa mengeluarkan volume darah dengan efektif
o afterload :
Resistensi di aorta yang harus diatasi oleh kontraksi ventrikel kiri untuk ngeluarin darah.
Gaya yang dihasilkan oleh ventrikel kiri harus mengatasi tekana dalam aorta untuk bisa
memindahkan daerah kedepan.
Oke next kita ngebahas Pulse pressure. Apa itu pulse pressure? Pulse pressure adalah selisih
hitungan sistolik dan diastolik. tekanan darah sempit (narrow pulse pressure) didefinisikan 25%
nya sistolik jadi misal sistolik 132, narrow pulse pressurenya jadi 25% dari 132 yaitu 33mmHg.
Layouter: Yoga
sistemik dinilai pada fase relaksasi (diastolik)
dan itu menunjukkan istirahatnya tekanan
pada pembuluh darah.
Mengapa? Sebab apabila tekanan darah
sistolik itu diciptakan oleh gelombang darah
yang dikeluarkan ventrikel kiri pada saat
kontraksi, nah pada saat itu juga, dia
meningkatkan tekanan di dalam pembuluh
darah diluar tekanan iistirahat mereka.
Editor: Mentari & Ifa
51
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
Hydrostatic and hydrodynamic MISC 2012
semakin tinggi tekanan darah diastolik, semakin besar perlawanan terhadap darah yang
dikeluarkan dari ventrikel kiri, yang berarti ventrikel kiri harus bekerja lebih keras untuk
memompa darah.
Efek dari system saraf otonom di resistensi system vaskular:
1) Stimulasi simpatik akan menyebabkan vasokontriksi, yang menurunkan diameter pembuluh
darah dan menaikkan resistensi sistem vaskular
2) Stimulasi parasimpatik akan menyebabkan vasodilatasi, yang menaikkan diameter
pembuluh darah dan menurunkan resistensi sistem vaskuler
3) Propherty alpha 1 di epinefrin
dan narepinefrin yang dirilis
dalam menanggapi
rangsangan simpatik
menyebabkan vasokonstriksi
yang menurunkan diameter
pembuluh dan meningkatkan
resistensi pembuluh darah
sistemik.
Tekanan darah systolik itu
ibaratnya indikator relatif dari
cardiac output dan diastoliknya itu
mengukur resistensi system
vaskular, jadi kalo tekanan
systoliknya itu berkurang jadi
pertanda berkurangnya curah
jantung kita. Gambar 7 - Aliran Darah dalam Berbagai Tingkat Resistensi (SWD, 7th, p354)
Layouter: Yoga
Editor: Mentari & Ifa
Gambar 8 Ringkasan efek-efek sistem saraf simpatis dan parasimpatis pada faktor yang mempengaruhi tekanan darah arteri
52 (Sherwood 7th, ed., p379)
52 52
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 Hydrostatic and hydrodynamic
10. MICROCIRCULATION
Microcirculation ialah aliran darah yang melalui pembuluh darah kecil yaitu venula, arteriola,
kapiler (penghubung antara vena dan arteri, tepatnya diantara venula dan arteriola).
Pembuluh darah adalah tempat pertukaran nutrisi, oksigen, CO2, glukosa, produk limbah dan
zat metabolisme antara darah dan sel.
Metaterioles :
semacam channel yang menghubungkan venula, arteriola, cabang dari ameteteriola inilah
kapiler itu
Precapillary spinchter :
merupakan katup yang mengontrol pergerakan darah yang melewati kapiler, apabila
Layouter: Yoga
precipillary spinchter berelaksasi, maka darah akan bergerak melewati kapiler. Dan apabila
berkontraksi laju darah yang menuju ke kapiler akan tertutup dan terhenti
3 regulasi pengaruh yang mengontrol laju darah melewati kapiler:
a. Faktor lokal:
Ditemukan disekitar dan diantara bangunan kapiler, seperti temperature, hypoxia,
acidosis. Dan histamine
b. Faktor neural :
Berasosiasi dengan system saraf simpatik dan parasimpatik di arteriola dan spinchter
prekapiler, faktor neural lah yang menyebabkan arteriola berkonstriksi dan berdilatasi,
Editor: Mentari & Ifa
53
53
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
Hydrostatic and hydrodynamic MISC 2012
54
54 54
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 Hydrostatic and hydrodynamic
b. Chemoreseptor tugasnya adalah memonitor isi oxygen, karbondioksida, ion hydrogen dan pH
darah. Stimulasi terbesar ketka mengubah tekanan darah terjadi pada saat oxygen di arterial
darah berkurang. Kenaikan karbondioksida dan penurunan pH (menjadi lebih asam)
mempunyai pengaruh pada kenaikan tekanan darah. Kenaikan tekanan darah inilah yang akan
memperbaiki pengiriman oxygen ke sel otak dan pengeluaran karbondioksida.
Layouter: Yoga
Editor: Mentari & Ifa
55
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
Hydrostatic and hydrodynamic MISC 2012
56
56 56
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 Hydrostatic and hydrodynamic
Layouter: Yoga
berbaring. Setelah orang tersebut berdiri, tekanan arteri di
kepala dan tubuh bagian atas cenderung menurun, dan
berkurangnya tekanan bisa menyebabkan hilangnya
kesadaran.
Gambar 16 - Guyton, 11th Ed. p209
Editor: Mentari & Ifa
57
57
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
Hydrostatic and hydrodynamic MISC 2012
Wawasan Tambahan
Efek gravitasi. Saat berdiri, tekanan darah pada pergelangan kaki ~90 mmHg lebih tinggi daripada tempat setinggi jantung
akibat berat kolom darah antara kaki dengan jantung. Begitu juga, tekanan di kepala ~30 mmHg lebih rendah daripada
tempat setinggi jantung. Tekanan darah selalu diukur setinggi jantung. Gratvitasi tidak mempengaruhi gaya dorong antara
arteri dengan vena karena tekanan arteri dan vena dipengaruhi sama kuat. (At A Glance, Sistem Kardiovaskular, p45)
Hipotensi ortostatik (postural) adalah keadaan hipotensif sesaat yang terjadi karena insufisiensi respons kompensatorik
terhadap perubahan darah akibat gravitasi saat seseorang berpindah dari posisi horizontal ke posisi vertikal(posisi berbaring
ke duduk atau berdiri), Khususnya setelah tirah berbaring lama.
Ketika seseorang berubah dari berbaring menjadi berdiri, penumpukan darah divena-vena tungkai akibat gravitasi
menurunkan aliran balik vena, mengurangi isi sekuncup dan karenanya menurunkan curah jantung dan tekanan darah.
(Sherwood ed.6, p411)
Hipotensi Ortostatik/postural Ditandai dengan sakit kepala ringan, pusing, kelemahan, kelelahan, kehilangan energi, gangguan visual,
dispnea, ketidaknyamanan kepala dan leher, dan hampir pingsan atau pingsan (Gilden, 1993 dala Potter & Perry, 1999).
Postur. Perubahan postur memberikan suatu contoh yang baik tentang refleks baroreseptor akut. Ketika kita berdiri dari posisi berbaring,
darah akan terkumpul di vena-vena tungkai, menyebabkan penurunan CVP; sehingga curah jantung dan MAP akan menurun pula
(hipotensi postural).
Letupan baroreseptor berkurang dan refleks baroreseptor teraktivasi. Venokonstriksi mengurangi pengumpulan darah di tungkai dan
meningkatkan denyut jantung dan kontraktilitas jantung, mengembalikan curah jantung menjadi normal; vasokontriksi perifer
membantu mengembalikan MAP.
Rasa pusing atau pandangan gelap mendadak ([blackout], sinkop) yang berlangsung sementara, yang kadang-kadang dialami ketika
bangun terlalu cepat, disebabkan oleh turunnya perfusi serebral yang terjadi sebelum curah jantung dan MAP dapat dikoreksi. (At A
Glance, Sistem Kardiovaskular, p45)
Hipotensi ortostatik yang terjadi dan berkurangnya aliran darah ke otak menyebabkan pasien pusing atau bahkan pingsan. Karena
mekanisme-mekanisme kompensasi postural tertekan selama tirah baring lama maka pasien kadang-kadang diletakkan ditempat tidur
yang dapat dimiringkan sehingga posisi mereka dapat diubah secara bertahap dari horizontal ke tegak. Hal ini memungkinkan tubuh
melakukan penyesuaian-penyesuaian secara perlahan terhadap perubahan darah akibat gravitasi. (Sherwood ed.6, p411)
Layouter: Yoga
Editor: Mentari & Ifa
58
58 58
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 Hydrostatic and hydrodynamic
Konsep ini berlaku untuk fluida (aliran zat cair atau gas) yang dalam tubuh kita dapat diterapkan dalam
sistem kardiovaskuler dan kardiorespirasi.
Zat cair dengan struktur molekul yang berjarak dekat, mudah berubah (sesuai dengan posisi
berada/adaptif) akan dipengaruh gravitasi dalam pergerakannya (alirannya) yang akan menimbulkan
tekanan hidrostatik.
Gravitasi
Tekanan Hidrostatik
paling besar
Analogikan tabung tersebut dengan tubuh kita yang berisi zat cair atau komponen darah dalam
sirkulasi . Hal itulah yang terjadi saat kita berdiri dan berbaring dengan tekanan zat cair dalam tubuh
yang tegak lurus.
Sedangkan untuk zat gas dengan struktur molekul yang berjarak jauh dan amorfis yang dapat
menimbulkan energi mekanik yang besar, zat gas juga menempati ruang yang kosong sehingga tidak
dipengaruhi oleh adanya gaya gravitasi. Tekanan berasal dari energi kinetik yang salah satunya
Layouter: Yoga
menimbulkan terikatnya oksigen dengan hemoglobin.
Selain itu zat cair dalam pipa yang kita analogikan dengan darah dalam pembuluh tadi juga memiliki
konsep haemodinamika. Penyebab dari bentuk parabolik adalah sebagai
berikut, molekul cairan yang mengenai dinding
hampir tidak dapat bergerak karena pelekatan
dengan dinding pembuluh (adhesi). Lapisan
molekul berikutnya tergelincir di atas lapisan
Editor: Mentari & Ifa
59
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
Hydrostatic and hydrodynamic MISC 2012
Kecepatan aliran air dalam pipa dipipa dipengaruhi oleh diameter pipa dan gaya gesek. Adhesi dengan
permukaan pipa dan viskositas atau kekentalan atau konsentrasi yang mempengaruhi kemerataan
kecepatan air. Hal ini juga yang terjadi dalam sirkulasi kita, di dalam tubuh gaya gesek bisa menjadi
lebih besar dengan adanya asam lemak dan derivatnya yang dapat menyempitkan pembuluh darah
atau biasa disebut dengan arteriosklerosis (dapat terjadi di ventrikel jantung, aorta, vena dll).
lemak
nekrosis
Jadi aliran darah yang melalui pembuluh darah ditentukan oleh dua faktor:
(1) perbedaan tekanan darah diantara ke dua ujung pembuluh kadang disebut gradien tekanan di
sepanjang pembuluh darah (daya yang mendorong darah melalui pembuluh)
(2) rintangan bagi aliran darah yang melalui pembuluh, disebut resistensi pembuluh darah.
P1 P2
Aliran Darah
Resistensi
Aliran melalui pembuluh dapat dihitung dengan rumus berikut, Hukum Ohm:
P
F=
R
Layouter: Yoga
Keterangan:
- F: aliran darah
- P: perbedaan tekanan
- R: resistensi
Editor: Mentari & Ifa
60
60 60
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 Hydrostatic and hydrodynamic
Dalam setiap stroke volume (volume sekuncup jantung), aliran darah akan mengalami beberapa
hambatan pada pecabangan aorta menjadi arteri, arteri menjadi arteriol, dan arteriol menjadi kapiler.
Darah akan keluar dari jantung kemudian terkena hambatan dipercabangan aorta menjadi arteri dan
membalik melalui aorta lagi dan membuat aorta berubah bentuk.
Karena Aorta merupakan pembuluh dengan dinding terelastis, terlebar dan terbesar di banding arteri
lainnya. Hal ini berbeda dengan hambatan di percabangan yang lainnya yang mudah pecah dengan
tekanan tertentu. Karena elastis aorta juga merupakan pembuluh yang mengendalikan tekanan tidak
tinggi sekali (resistan).
Denyut nadi (heart rate atau denyut jantung) terjadi karena adanya perubahan bentuk aorta tersebut.
selain itu, tekanan darah (ditimbulkan oleh aliran darah yang menekan atau mendesak dinding dinding
pembuluh) berperan dalam menentukan besarnya lekukan yang terjadi.
Besarnya tekanan cairan dalam pipa ditentukan oleh panjang pipa (berhubungan dengan adanya
konsep adhesi), besarnya atau diameter pipa (sesuai dengan Hukum Boyle), terjadi perubahan
diameter, kekentalan (viskositas) zat cair, besarnya tekanan itu sendiri (pompa).
61
61
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
Hydrostatic and hydrodynamic MISC 2012
Jumlah Plasma
- Dehidrasi akan berakibat hipovolemia yang akan merangsang baroreseptor.
Kemampuan pompa Jantung
- Sistole normal : 110 130 mmHg
- Diastole normal: 70 80 mmHg
- Selisih sistole diastole disebut tekanan nadi, apabila kurang dari 40 akan kolaps, sedangkan
bila lebih dari 40 menandakan adanya suatu masalah
Pada saat tekanan darah tinggi (hipertensi)
Darah yang akan mengalir pada aorta akan membalik masuk jantung (ventrikel kiri ) akan
menyebabkan otot jantung hipertrofi, aliran ini juga dapat membalik sampai paru paru yang akan
menyebabkan kongesti kemudian sesak napas dan gagal jantung. Kemudian aliran ini juga akan
kembali ke jantung (atrium kanan kemudian ventrikrl kiri) dan masuk ke sirkulasi vena, hal ini yang
mengakibatakan kaki bengkak pada penderita gagal jantung.
Catatan: dehidrasi tidak berpengaruh terhadap viskositas tetapi berpengaruh pada jumlah plasma.
Gambar 17 - Kesimpulan Penentu Tekanan Arteri Rerata (Sherwood, 6th Ed., p405)
Tekanan Darah Arteri Rerata
Lampiran
Layouter: Yoga
Editor: Mentari & Ifa
62
62 62
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 Hydrostatic and hydrodynamic
1. Pernyataan di bawah ini yang benar untuk cardiac output (volume semenit jantung) adalah ..
A. besarnya dapat diukur dengan metoda pengenceran zat warna
B. pada orang dewasa sehat besarnya adalah 8 L/menit
C. besarnya dapat diperkirakan dengan perekaman ekg
D. ada perbedaan yang sangat mencolok antara ventrikel kanan dan kiri
E. dapat ditaksir dengan pemeriksaan echokardiografi
Layouter: Yoga
C. kelenturan pembuluh aorta
D. luas penampang pembuluh darah
E. kondisi katup-katup jantung
7. Pernyataan di bawah ini adalah benar untuk volume semenit jantung .....
A. merupakan perkalian antara volume sekuncup dengan frekuensi jantung
B. merupakan hasil bagi antara volume sekuncup dengan frekuensi denyut jantung
C. perkalian antara volume sekuncup dengan pembuluh tahanan
D. merupakan hasil bagi antara tekanan darah dengan volume sekuncup
63 E. hasil bagi antara tekanan darah dengan pembuluh tahanan
63
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
Hydrostatic and hydrodynamic MISC 2012
10. Penyebab derasnya aliran darah pada otot skelet akibat pemacuan saraf simpatis karena ..
A. seluruh pembuluh darah tubuh mengalami vasodilatasi
B. menurunnya kekuatan kontraksi otot jantung
C. vasodilatasi pembuluh darah otot skelet
D. menurunnya frekuensi denyut jantung
E. meningkatnya pembongkaran glikogen hepar
11. Efek pemacuan saraf simpatis pada sistim kardiovasa tidak akan menimbulkan .....
A. bertambahnya kekuatan kontraksi otot jantung
B. meningkatnya volume semenit jantung
C. penurunan aliran darah pada organ-organ tertentu
D. meningkatnya aliran darah pada organ-organ tertentu
E. vasokonstriksi pada otot skelet
12. Efek pemacuan saraf parasimpatis pada sistim kardiovasa adalah .....
A. menurunkan frekuensi denyut jantung
B. meningkatkan kekuatan kontraksi otot jantung
C. menaikan volume semenit jantung
D. menimbulkan vasodilatasi pembuluh darah otot skelet
E. menurunkan elastisitas pembuluh aorta
Layouter: Yoga
14. Kekuatan yang disebabkan oleh darah yang dipompa oleh jantung disebut apa ?
A. Tekanan hidrostatik D. Tekanan jantung
B. Tekanan osmotik koloid E. Tekanan mekanis
Editor: Mentari & Ifa
C. Tekanan darah
64 64
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 Regulation of metabolism and nutrition
Regulasi Metabolisme
Glukoneogenesis
Post Prandial
Peran Epinefrin terhadap Lipolisis
Layouter: Qura
Regulasi metabolisme
Pengaturan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein dalam keadaan setelah makan (post
prandial), di antara makan, dan kelaparan (starvation) atau puasa (fasting), secara hormonal dan
sarafi.
Agar mudah, metabolisme yang ada di dalam tubuh kita, dibagi menjadi 3 periode, yaitu:
1. Setelah makan
2. Diantara makan
3. Puasa atau kelaparan
Ada sebagian orang yang mengatakan bahwa istilah puasa atau fasting itu jeda waku di antara
Editor: Fira & Intan
6
5
65
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
Regulation of metabolism and nutrition MISC 2012
Post Prandial
Produk utama pencernaan karbohidrat adalah glukosa. Dalam darah perifer, kadar normal
glukosa plasma adalah 70-110 mg/dL (3,9-6,1 mmol/L) dan dalam darah arteri kadar glukosa plasma
adalah 15-30 mg/dL.
Pada proses absorbsi di saluran cerna, monosakarida akan diserap oleh alat transport yang
bersamaan dengan Na. Oleh sebab itu, pada saat kondisi tertentu ketika memberikan asupan
glukosa lewat oral, harus disertai Na supaya penyerapannya lebih mudah.
Pada proses abrobsi, sebagian fruktosa akan diubah menjadi glukosa. Kemudian, setelah
diabsorbsi, ada Alimentary canal, yang akan dipecah menjadi monosakarida, kemudian akan
diserap dan masuk ke vena porta, yaitu vena dari usus halus ke hepar dan tempat dimana kadar
glukosanya paling tinggi dibandingkan tempat-tempat yang lain.
Ketika kita habis makan, kadar gula darah yang paling tinggi terdapat di vena porta hingga
Layouter: Qura
mencapai 150mg/dm. Karena vena porta menuju ke hepar, maka di hepar akan terjadi proses
yang namanya pengambilan glukosa. Setelah itu, glukosa akan mengalir ke sistemik melalui
vena hepaticum. Glukosa disimpan di hepar, dan ada sebagian yang menjadi glikogen. Di otot
juga akan terjadi penggunaan glukosa, dan disimpan menjadi glikogen.
Kadar gula darah perlu dipertahankan pada kondisi normal, karena sel saraf tidak bisa bekerja
ketika kadar gula rendah. Ketika kadar gula meningkat, pankreas akan mengeluarkan hormon
yang disebut hormon insulin. Kalau kadar gula normal, yaitu sekitar 100 mg/dl, maka tidak ada
Editor: Fira & Intan
Setelah makan
Yang disebut setelah makan adalah sampai dengan 4 jam setelah makan
Metabolisme yang terjadi melliputi:
1. Glukosa
Oksidasi glukosa (50%) untuk menghasilkan ATP
66 66
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 Regulation of metabolism and nutrition
Glikogenesis (50%) sebagian besar disimpan di hepar dan sebagian kecil disimpan di
otot (40% di hepar dan 10% di otot skelet)
2. Lemak
Lipogenesis = proses deposisi lemak dan meliputi proses sintesis asam lemak dan
kemudian sintesis trigliserida yang terjadi di hati pada daerah sitoplasma, mitokondria,
dan jaringan adipose. (IPD edisi V jilid 3 hal 1975)
3. Protein
Deaminasi asam amino (pengeluaran gugus amino dari asam amino melalui transaminasi)
(Guyton, hal 899) masuk ke siklus Krebs menghasilkan ammoniak, yaitu toksik bagi
tubuh, oleh hepar akan diubah menjadi urea dan dibuang melalui urin.
Sintesis protein
Proses-proses tersebut bisa terjadi karena ada hormon-hormon yang berperan di dalamnya,
yaitu:
Utama: Insulin (disekresi oleh sel langerhans pancreas)
Akan meningkatkan penyimpanan glukosa
Peran insulin:
Membantu masuknya glukosa ke dalam sel, untuk penyimpanan lemak, saintesis protein.
Yang lainnya: Hormon kelenjar tiroid (pada T3 dan T4) untuk sintesis protein yang utama,
insulin-like growth factor, estrogen, dan testosteron
Layouter: Qura
makan
Tetapi, pada saat kita tidak makan, glukosa dalam darah perlu dipertahankan normal, pada
saat itu sel pankreas akan mensekresi glukagon, salah satunya melalui glikogenolisis.
6
7
67
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
Regulation of metabolism and nutrition MISC 2012
Metabolisme lipid
Asam amino, yaitu yang essensial maupun non essensial, semuanya akan mengalami
deaminasi, setelah proses itu dia baru bisa masuk siklus Krebs.
Oleh sebab itu, pada pasien-pasien dengan kegagalan hepar, titik proteinnya harus
rendah untuk membentuk ammoniak, karena heparnya sudah malfungsi, sehingga tidak
bisa mengubah ammoniak menjadi urea, dan akan menjadi penumpukan urea.
Editor: Fira & Intan
68 68
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 Regulation of metabolism and nutrition
Diantara makan
Diantara makan yaitu setelah 4 jam kita makan, dan belum makan lagi, misalnya:
sebelum makan siang, sebelum makan malam, dan yang paling penting adalah saat tidur
Meliputi:
Karbohidrat
o glikogenolisis
o glukoneogenesis
gliserol
asam amino
asam laktat
Lemak:
o lipolisis
o beta oksidasi
Oksidasi asam laktat bisa digunakan untuk membentuk ATP hanya oleh hepar dan
bisa menjadi glikogen di dalam hepar
Untuk menjaga kadar darah tetap normal, ada proses glikogenolisis
Kalo simpanannya hampipr habis, ada proses kedua, yaitu glukoneogenesis, yaitu
pembentukan glukosa yang bukan dari karbohidrat
Oleh sebab itu, pada pasien DM ada tiga pengukuran kadar gula darah
o Kadar Gula Darah Sewaktu (GDS)
o Kadar gula darah puasa setelah makan malam, 10 jam tidak makan lagi (yang
paling valid)
o Kadar gula darah 2 jam post prandial
Kadar gula darah puasa mencerminkan fungsi hepar untuk glikogenolisis
Insulin memacu glikogenesis, yaitu pembentukan glikogen. Kalau tidak ada insulin, maka
akan berat sebelah ke glikogenolisis atau glikoneogenesis.
Hormon yang berperan :
o Glukagon
o Epinefrin
o Kortisol Yang menyebabkan stress; mau ujian stress, mau praktikum stress,
dll. yang menyebabkan hormon Kortisol naik, dan jika naik terus menerus
bisa menyebabkan DM karena meningkatkan kadar gula darah
Glukoneogenesis
Layouter: Qura
Editor: Fira & Intan
6
9
69
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
Regulation of metabolism and nutrition MISC 2012
Kenapa harus terjadi glukoneogenesis? Karena ada sel-sel tertentu yang hanya bisa
menggunakan glukosa, yaitu: neurondan sel darah merah.
Peran Epinefrin terhadap Lipolisis
Post Meal
Fasting
Layouter: Qura
Editor: Fira & Intan
70 70
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 Regulation of metabolism and nutrition
Diantara makan
Dimulai dari pemecahan glikogen, yaitu di liver, glikogen glukosa, atau glukoneogenesis
glukosa
Asam lemak dari lipolisis akan mengalami proses beta oksidasi ATP dan benda keton
Benda keton dalam kadar yang rendah tidak berbahaya dan bisa digunakan sebagai ATP
pada jantung
Layouter: Qura
Metabolisme Antara
Ada 3 molekul yang dihasilkan pada metabolisme antara, yaitu:
o Glukosa 6 fosfat:
Glikolisis
Glikogenesis
Pelepasan glukosa ke dalam darah
Sintesis asam nukleat (DNA dan RNA)
Editor: Fira & Intan
o Asam piruvat
menjadi asam laktat
menjadi alanine
Glukoneogenesis
menjadi asetil koenzim A
o Asetil koA
Siklus Krebs
Sintesis Lipid (TG), cholesterol
Sintesis benda keton
7
1
71
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
Regulation of metabolism and nutrition MISC 2012
Alhamdulillahirobbilalamin..
Selamat belajar teman-teman KU 2012
1. Kadar glukosa darah 2 jam setelah makan sebesar 450 mg/dL disebabkan oleh
a. Terlalu banyak makan
b. Glikogenesis, lipogenesis, dan glikolisis terhambat
c. Glikogenesis dan glukoneogenesis meningkat
d. Masuknya glukosa dalam hepatosit terhambat
e. Ginjal tidak mampu mensekresi glukosa darah
2. Seorang wanita berusia 25 tahun yang mengidap diabetes mellitus tipe I terkontrol berubah
menjadi ketoasidosis diabetik karena 2 hari menderita ISK (Infeksi Saluran Kemih). Hal ini
Editor: Fira & Intan
mungkin terjadi akibat menurunnya efek insulin pada hati, lemak, dan otot. Hal ini terjadi
karena efek antagonis hormon..
a. Aldosteron
b. Leptin
c. ACTH
d. Tiroksin
e. Glukagon
72 72
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 Regulation of metabolism and nutrition
3. Proses apa saja kah yang terjadi sebelum makan malam (diantara makan)? Kecuali..
a. Glikogenolisis
b. Glukoneogenesis dari asam amino
c. Lipolisis
d. Beta oksidasi
e. Deaminasi asam amino
4. Hormon yang bekerja saat 4 jam setelah makan adalah..
a. Glukagon
b. Epinefrin
c. Kortisol
d. ACTH
e. Insulin
5. Dari mana sajakah Asetyl KoA dapat terbentuk, kecuali
a. Asam piruvat
b. Benda keton
c. Phospholipid
d. Asam Amino tertentu
e. Trigliserid
Pembahasan
1. Jawaban: D
Sekresi insulin oleh sel beta pankreas dipicu terutama oleh kadar gula darah. Pada kadar gula
darah yang rendah (saat puasa), kadar insulin rendah, sehingga glukoneogenesis hati dan
glikogenolisis meningkat. Setelah makan kadar glukosa akan meningkat karena mendapat
suplai glukosa dari makanan tersebut. keadaan ini memicu sekresi insulin. Insulin yang
disekresikan akan memasukkan glukosa dari darah ke jaringan sehingga kadar darah
postpandrial tidak terlalu tinggi. Pada penderita DM (terjadi resistensi insulin pada DM tipe 2
atau kurangnya sekresi insulin karena kerusakan sel beta pankreas pada DM tipe 1), hal ini
mengakibatkan terjadinya gangguan pemasukkan glukosa dari darah ke jaringan atau sel
tubuh, sehingga kadar gula darah postpandrial meningkat.
Layouter: Qura
2. Jawaban: E
Ketoasidosis diabetik (KAD) disebabkan kekurangan insulin, baik absolut maupun relatif. Selain
itu juga terjadi kelebihan ekskresi counter regulatory hormone, yaitu glukagon, katekolamin,
kortisol, dan hormon pertumbuhan (GH). Hl ini menyebabkan peningkatan glukoneogenesis,
glikogenolisis, dan pembentukan bend keton.
3. Jawaban: E
4. Jawaban E
5. Jawaban: -----
Editor: Fira & Intan
Sumber:
1. Kuliah dr. Ikhlas M. Jennie PhD
2. Ferdianto, Hengki., Fikar, Arsyad.(2009). UKDI ready. Jakarta: Penerbit Erlangga.
7
3
73
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
Accumulation of intracellular MISC 2012
ACCUMULATION OF INTRACELLULAR
COMPOUNDS ON OBESITY
dr. Agus Suharto, Sp. PA
Rabu, 3 April 2013
12.30-13.30 WIB
Komponen normal:
Fatty change (penimbunan lemak):
Hepatitis alkoholik, obesitas.
Glikogen, protein storage defisiensi
enzim.
Komponen abnormal:
Editor: Chamim & Intan
74 74
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 Accumulation of intracellular
LEMAK
Normal ditemukan pada hati, jantung, ginjal
dan otot skelet
Normal asam lemak dari jaringan adiposa
dimetabolisme (oksidasi dan diubah) oleh hati
menjadi trigliserida. Sebagian besar trigliserida
di sekresi sebagai lipoprotein
Bila ada kenaikan asam lemak bebas (DM), atau
metabolisme lemak intrahepatic terganggu
(alkoholisme) akumulasi lemak dalam sel hati
perlemakan hati
Layouter: Fajrini
75
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
Accumulation of intracellular MISC 2012
Metabolisme Lemak
pada Hepar
GLIKOGEN
Glikogen: polimer rantai panjang glukosa
Dibentuk dan sebagian besar disimpan di hati, sebagian kecil di otot
Didepolimerasi menjadi glukosa dan dilepaskan dari sel hati bila diperlukan
Didegradasi melalui tahapan-tahapan oleh bermacam-macam enzim, pada setiap tahapan dapat
terjadi defisiensi karena kesalahan metabolism sejak lahir glycogen storage disease
Glycogen storage disease dapat mengenai hati, jantung, otot skelet, dari asimtomatik (tanpa
gejala), ringan, sampai progresif dan fatal
Normal: jumlah glikogen yang disimpan dalam sel diatur oleh kadar gula dalam darah
hiperglikemia meningkatkan penyimpanan glikogen
DM yang tak terkontrol hepatosit dan sel epitel tubulus ginjal membesar karena glikogen yang
berlebihan
KOLESTEROL
Komponen pokok semua membran plasma
Bila disimpan berlebihan aterosklerosis & penyakit kardiovaskular
Aterosklerosis
Awal: akumulasi kolesterol dan kolesterol ester dalam makrofag pada tunika intima
Kholesterol dalam sel otot polos
76 76
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 Accumulation of intracellular
Protein Abnormal
Akuisita (didapat) maupun herediter (diturunkan)
Penyimpangan struktur tersier protein disebabkan:
Mutasi yang diturunkan perubahan urutan asam amino primer normal
Defek akuisita pelipatan (folding) protein
Defisiensi 1-antitrypsin
Diturunkan
Mutasi gena peng#kode 1-antitrypsin protein tak larut tak bias dibuang oleh hepatosit
jejas dan sirosis
Penyakit prion
Terutama pada kelompok penyakit neurodegeneratif (spongiform encephalopathies)
akumulasi protein terlipat abnormal konversi struktur-heliks normal menjadi lembaran -
pleated (terlipat-lipat)
Sebab: mutasi yang diturunkan, atau paparan bentuk protein yang abnormal
Layouter: Fajrini
Badan Lewy (-synuclein)
Terlihat di substansia nigra pada penyakit Parkinson
Kekusutan neurofibrilar (protein tau)
Pada neuron korteks pada penyakit Alzheimer
Badan Mallory (filamen intermediate)
Inklusi hepato selular pada jejas hati alkoholik
Editor: Chamim & Intan
77
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
Accumulation of intracellular MISC 2012
LIPOFUSCIN
Disebut pula pigmen wear and tear, tersusun atas
granula coklat keemasan, ditemukan pada sel-sel
yang terdiferensiasi terminal (sel neuron atau sel
otot jantung) dan sel hepatosit.
Komponen normal pada kebanyakan sel,
jumlahnya meningkat dengan bertambahnya
umur. Lebih jelas pada organ yang mengalami
atrofi.
Berasal dari turn over normal komponen
membran sel.
Lipofuscin pada hepar
Terbentuk kompleks protein-lemak heterogen
yang lebih tahan digesti produk tak larut disimpan sebagai lysosome-derived residual bodies
Pigmen tidak mengganggu fungsi sel
MELANIN
organ lain
Terletak di organela intrasel (melanosom), hasil
polimerisasi produk oksigenasi tertentu tirosin
PIGMEN EKSOGEN
Antrakosis: akumulasi pigmen karbon di dalam paru dan limfonodi regional
Pigmen masuk melalui inhalasi umumnya berasal dari pembakaran bahan bakar fosil
Pigmen terakumulasi dalam makrofag di alveolus paru dan limfonodi hilus dan mediastinum
Tatto: masuknya pigmen logam tak larut dan imen tanaman ke dalam kulit. Pigmen difagosit
makrofag dan menetap seumur hidup
78 78
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 Accumulation of intracellular
Layouter: Fajrini
Glossarium
Courtesy of Dorland Dictionary
Hemosiderosis : peningkatan simpanan besi jaringan, fokal, atau menyeluruh tanpa disertai
kerusakan jaringan.
Pigmen : setiap bahan pewarna pada tubuh. Pewarna atau bahan pewarna. Preparat
Editor: Chamim & Intan
79
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
Accumulation of intracellular MISC 2012
LATIHAN MCQ
1. Tiger skin/Tigered effect adalah gambaran perlemakan pada organ di bawah:
A. Hati C. Lien E. Otot seran lintang
B. Jantung D. Hati
2. Timbunan lemak pada dinding kandung empedu adalah:
A. Atherosclerosis C. Cholesterolosis E. Hamartoma
B. Xanthoma D. Lipoma
3. Penimbunan intraseluler di bawah ini merupakan bahan yang normal terdapat dalam sel KECUALI:
A. Lemak C. Glikogen E. Air
B. Protein D. Hemosiderin
4. Penimbunan intaseluler terjadi karena hal di bawah,
KECUALI :
A. Gangguan metabolisme C. Gangguan transport
B. Gangguan packing D. Gangguan sekresi
5. Di bawah ini termasuk timbunan lemak KECUALI:
A. Atherosclerosis
B. Xanthoma
C. Russel bodies
D. Cholesterolosis
E. Cholesterol ester
6. Berikut ini merupakan contoh komponen abnormal pada tubuh manusia adalah, kecuali .
a. Hemosiderin overload d. Lipofuchsin
b. Cu pada penyakit Wilson e. Abstain
c. Pigmen Carbon pada pulmo
7. Menurut ajaran Islam, penggunaan tattoo dilarang. Apabila di analisis secara medis, salah satu
alasan mengapa tattoo tidak dianjurkan untuk digunakan adalah
a. Abstain
b. Penggunaan jarum steril
c. Pigmen tato adalah pigmen logam tak larut
d. Salah semua
8. Zat berikut ini tidak bisa dimetabolisme tubuh dan berasal dari
luar tubuh
a. Silikon d. Melanin
Layouter: Fajrini
b. Lipofuchsin e. Mineral
c. Abstain
9. Semua bahan eksogen yang tertimbun dalam sel
biasanya terletak di dalam manakah ?
A. Limfosit
B. Lekosit
C. Makrofag
D. Trombosit
Editor: Chamim & Intan
80 80
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 Regulation of body fluid and electrolyte
PENDAHULUAN
Distribusi dan Komposisi Cairan Tubuh
Homeostasis
Everything is water
(Thales, 600 SM) Distribusi cairan tubuh sangat berperan untuk mengatur
kesetimbangan tubuh kita. Bila cairan dalam tubuh mengalami kekurangan
Segala hal itu air, atau kelebihan, maka tubuh akan melakukan kompensasi untuk
kita tidak bisa hidup mengembalikan cairan tubuh ke normal kembali
tanpa air, tau nggak
Volume : 70% berat tubuh bebas lemak
teman-teman kalau 51-
71 % bagian tubuh adalah Volume cairan tubuh setiap orang pasti berbeda-beda, tergantung
air. Nah cairan dalam dari usia, kandungan lemak tubuh, serta jenis kelamin.
tubuh kita itu bisa berupa
o TBW laki (usia 17-40 thn): 60% BB
: darah, sisanya berupa o TBW perempuan : 51% BB
larutan seperti gel. Tubuh o TBW manula : 45-50% BB
manusia juga mirip
seperti pudding, karena TBW laki-laki lebih banyak dari pada perempuan, karena pada laki-
terlalu banyaknya cairan. laki lebih banyak terkandung otot. Yang mana otot adalah organ yang paling
banyak menyimpan air, sedangkan pada wanita banyak mengandung
lemak, lemak ini tidak bisa menyerap air sehingga TBW nya rendah.
Sedangkan pada manula, TBW nya menurun karena kulitnya menurun udah keriput dan
Layouter: Eky
ototnya sudah degenerative.
81
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
Regulation of body fluid and electrolyte MISC 2012
Elektrolit :
kation : Na, K, Ca, Mg
anion: Cl, HCO3, HPO4, SO4
Non elektrolit :
protein, urea, glukosa, O2, CO2, asam organic
Kation
Anion
Layouter: Eky
82 82
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 Regulation of body fluid and electrolyte
Bikarbonat (HCO3-)
Bagian dari bikarbonat buffer
system
Bereaksi dengan asam kuat untuk
membentuk asam karbonat dan
suasana garam untuk menurunkan
PH
83
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
Regulation of body fluid and electrolyte MISC 2012
KESEIMBANGAN CAIRAN
Agar tubuh mengalami hidrasi yang cukup, cairan yang masuk harus sama dengan cairan
yang keluar dari tubuh
Cairan Masuk:
Cairan Keluar :
Kenaikan osmolalitas plasma memicu rasa haus dan pelepasan ADH. Bila osmolaritas
plasma naik, maka cairan tubuh akan mengalami penurunan. Hal ini menyebabkan haus, terus ADH
keluar kembalinya jadi dikit dan kental. Semua proses tersebut terjadi secara involunter/ tidak
disadari.
Layouter: Eky
Editor: Tina & Nasya
84 84
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 Regulation of body fluid and electrolyte
Layouter: Eky
muntah-muntah, atau diarrhea
pendarahan hebat
luka bakar
Nah, kenapa kalau orang yang terkena luka bakar disolasi dari lingkungan luar dan diiinfus??
Karena stratum corneumnya kan rusak sehingga bisa menyebabkan tubuh kehilangan banyak cairan
tanpa disadari serta tubuh akan mudah terkena infeksi.
Editor: Tina & Nasya
85
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
Regulation of body fluid and electrolyte MISC 2012
Keterangan gambar :
Layouter: Eky
Ketika osmolaritas naik, konsentrasi ion Na+ dalam plasma juga akan naik, sehingga
menstimulasi osmoreseptor di hipotalamus. Kemudian kelenjar pituitary posterior juga terstimulasi
untuk mengeluarkan ADH yang targetnya adalah ductus collectives di ginjal. Jika plasma turun terus
menerus, tekanan darah juga akan turun sampai 10-15% menyebabkan baroreseptor di atrium dan
pembulluh darah besar menstimulasi ADH keluar. Nah, hal tersebut berefek pada reabsorbsi air.
Hasilnya, kalau urine tidak sedikit, berarti osmolaritasnya yang turun dan plasmanya naik kembali. Ini
jadi feedback negatif buat osmoreseptor di hipotalamus.
Editor: Tina & Nasya
86 86
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 Regulation of body fluid and electrolyte
KESEIMBANGAN ELEKTROLIT
Elektrolit bisa berupa : garam, asam dan basa. Keseimbangan elektrolit biasanya mengacu pada
keseimbangan garam saja.
Nilai normal Na/sodium dalam tubuh adalah 135-145 meq/L. Sodium memegang posisi
sentral dalam cairan dan keseimbangan Elektrolit.
Garam Sodium
90-95% zat terlarut di dalam CES
Kontribusi 280 mOsm dari 300 mOsm konsentrasi zat terlarut di CES
Sodium merupakan kation terbesar di CES
Sodium merupakan satu-satunya kation yang menimbulkan tekanan osmotik
Peran sodium dalam mengontrol volume CES dan distrubusi air tubuh karena:
Sodium tekanan osmotik
Sodium menembus ke dalam sel dan dipompa keluar melawan gradien
elektrokimiawinya
Kadar sodium di CES tetap konstan
Perubahan kadar sodium plasma mempengaruhi:
Volume plasma, tekanan darah
Layouter: Eky
Vol. CIS dan interstisil
Mekanisme pengawasan asam basa ginjal adalah berpasangan dengan pengangkutan ion sodium.
Reabsorpsi Sodium
65% sodium di dalam filtrat direabsorpsi di tubulus proksimalis
Editor: Tina & Nasya
87
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
Regulation of body fluid and electrolyte MISC 2012
Keadaan ini diperantarai oleh juxtaglomerularis yang melepaskan renin sebagai jawaban thd:
a. stimulasi saraf simpatis
b. penurunan osmolalitas filtrat
c. penurunan regangan (o.k penurunan T.D)
d. Renin mengkatalisis produksi angiotensin II, yang menyegerakan pelepasan
aldosteron
e. Sel korteks adrenal secara langsung dipicu untuk melepaskan aldosteron o.k kenaikan
ion K di CES
f. Aldosteron produksi urine menurun dan meningkatkan volume darah.
Layouter: Eky
88 88
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 Regulation of body fluid and electrolyte
Estrogen
Meningkatkan rabsorpsi NaCl tubulus renalis
Retensi air selama siklus menstruasi
Edema selama kehamilan
Progesteron
Menurunkan reabsorpsi sodium
Diuretik sodium dan air
Glukokortikoid meningkatkan reabsorpsi sodium dan memicu terjadinya edema
Kadar ion potassium CIS-CES relative mempengaruhi potensial membran istirahat sel . Nilai
normal potassium / kalium dalam tubuh adalah 3,5-5,0 meq/L apabila lebih dari atau kurang dari nilai
normal tersebut maka akan :
89
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
Regulation of body fluid and electrolyte MISC 2012
PENGARUH ALDOSTERON
Catatan : Kadar potassium CES dikontrol melalui regulasi feedback pelepasan aldosteron
REGULASI KALSIUM
Nilai normal kalsium dalam tubuh adalah 4,3- 5,3 meq/L. Kalsium ion di CES penting untuk :
pembekuan darah
permiabilitas membran sel
aktivitas sekresi
Hypocalcemia
Meningkatkan eksitabilitas
Menyebabkan kejang otot (tetany)
Hiperkalsemia
Kadar Kalsium yang normal (4,3-5,3 meq/L) atau tinggi menghambat sekresi PTH pelepasan
kalsium tulang dihambat kalsium dibuang melalui feces dan urin dalam jumlah besar kemudian fosfat
ditimbun.
90 90
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 Regulation of body fluid and electrolyte
PENGARUH KALSITONIN
REGULASI ANION
Layouter: Eky
Asam lemah dissosiasi sebagian di dalam air dan efisien dalam mencegah perubahan pH
Basa kuat mudah mengalami dissosiasi di dalam air
Basa lemah menerima ion H lebih lambat (ion HCO3 dan NH3)
a. bikarbonat
b. fosfat
c. protein
Editor: Tina & Nasya
ion H dilepaskan bersenyawa dengan ion bikarbonat asam karbonat (asam lemah)
pH larutan menurun sedikit
91
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
Regulation of body fluid and electrolyte MISC 2012
Protein intrasel dan plasma merupakan buffer yang amat kuat dan dalam jumlah besar
Beberapa asam amino memiliki :
- Kelompok asam organik bebas, asam lemah
- Kelompok basa lemah (group mino)
Molekul amphoterik, molekul protein yang dapat berfungsi sebagai asam maupun basa
lemah
alkalosis respiratorik
Mekanisme Renal
Mencegah asidosis metabolik, dengan membuang : fosfor, urat, asam laktat dan keton
Pengaturan asam basa yang paling akhir adalah ginjal
Mekanisme utama
konservasi atau membentuk ion bikarbonat
Editor: Tina & Nasya
92 92
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 Regulation of body fluid and electrolyte
DEHIDRASI
DEHIDRASI
DEFINISI
Keadaan dari hyperhidrasi jadi euhidrasi atau dari euhidrasi jadi hypohidrasi
Adalah kehilangan air dari kompartemen ECF yang menyebabkan peningkatan konsentrasi
NaCl dan protein plasma
Adalah kehilangan air dan elektrolit yang penting bagi keperluan badan
DEHIDRASI FISIOLOGIS
FAKTOR RISIKO
BAYI
Luas permukaan tubuh besar
Dalam inkubator
OBESITAS
LANSIA
PASIEN TIRAH BARING
KATEGORI
Layouter: Eky
Dehidrasi sedang (moderate)
Kehilangan 10% dari cairan badan
Harus ditangani segera
93
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
Regulation of body fluid and electrolyte MISC 2012
Haus
Pusing (dizziness), bingung
Demam
Kram otot
94 94
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 Regulation of body fluid and electrolyte
Cekung di dahi
Mata cekung
Tangisan sedikit
Mulut kering
Abdomen cekung
Turgor kulit (-)
Kompensasi tubuh:
Rasa haus
Meningkatkan asupan garam
Sensor:
Baroreseptor
Osmoreseptor
Layouter: Eky
Editor: Tina & Nasya
Alhamdulillah selesai.
Semoga bermanfaat ya teman-teman
Go Go KU UMY 2012!!!!
95
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
Regulation of body fluid and electrolyte MISC 2012
b. Progesteron
c. ADH
d. Aldosteron
e. Calsitonin
6. Jika terdapat pasien di UGD didiagnosis dehidrasi. Diketahui usianya 68 tahun, dengan tinggi
badan 168cm dan berat badan 60kg. Berapakah banyak cairan dalam tubuhnya?
a. 27kg
Editor: Tina & Nasya
b. 28kg
c. 37kg
d. 26kg
e. 36kg
96 96
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 Dyslipidemia
DISLIPEDEMIA CONTENTS
1. Pengertian Lipid
2. Lipoprotein
Dr. Adang M. Gugun, M.Kes, Sp.PK
3. Klasifikasi Lipid
Rabu, 03 April 2013 Universitas Muhammadiyah
4. Arterosklerosis
10.30 11.30 Yogyakarta
Bismillahirrohmannirohim
Dislipidemia adalah suatu gangguan profil lemak dalam darah. Profil lemak mengalami
jumlah yang abnormal. Bisa kelebihan atau kekurangan. Keadaan ini bisa mengakibatkan dampak yang
fatal bagi tubuh.
LIPID
Lemak terdapat di seluruh tubuh
o Di dalam tubuh lemak menempati tempat yang khusus yaitu jaringan adiposa.
Jaringan ini tersedia diseluruh tubuh. Sehingga sangat mudah menemukan lemak
dalam tubuh.
Pegang peranan penting dalam seluruh aspek kehidupan biologik
o Hal ini berhubungan dengan hormon. Fungsi biologis akan terganggu jika kekurangan
hormon.
Pembentukan hormon/perkusor hormon
o Salah satu macam lemak adalah kolesterol. Kolesterol sangat penting untuk perkusor
atau bahan dasar pembuatan hormon.
Menyimpan cadangan energi
o Energi yang akan dihasilkan dari metabolisme lemak adalah 129 ATP. Sangat beda
dengan hasil metabolisme karbohidrat. Inilah simpanan cadangan energi terbesar
dalam tubuh kita.
Pembentukan struktru bio membran
o Penyusun membran terbesar adalah fosfolipid dan letaknya ditengah-tengah
glikoprotein
Mempertahankan suhu badan
o Untuk mempertahankan suhu tubuh kita agar tetap normal dan tidak terpengaruh Layouter: Eky
oleh suhu lingkungan yang ekstrim, maka lemak mampu menjaga suhu tubuh tetap
konstan.
Bantalan terhadap trauma
o Lemak kan tersebar di seluruh tubuh, bahkan dikulit juga kan ada lemaknya. Jadi dapat
mengurangi efek ketika terbentur.
Editor: Ami & Nasya
Pada dekade terakhir : Kandungan lemak dalam tubuh yang berlebihan akan berdampak pada
penebalan pembuluh darah atau disebut juga atherosclerosis.
97
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
Dyslipidemia MISC 2012
LIPID :
Lemak Netral
(Triglyceryda) Kolesterol
Ester
Lipid bersifat hidrofobik (takut terhdap air). Sehingga lipid tidak akan tercampur dengan air
(tidak larut dalam air). Keadaan ini sebenarnya bisa berbahaya bagi tubuh. Karena jika lemak tidak
dapat larut dalam air, lemak tidak dapat diangkut oleh darah. Agar dapat larut dalam darah (bersifat
homogen), maka dibentuk emulgator. Dalam hal ini emulgator lipid adalah Apolipoprotein yang
merupakan komponen protein dari lipoprotein.
Susunan Lipoprotein:
Bagian luar Hydrophilic terdiri atas :
Layouter: Eky
1. Apolipoprotein
2. Lipid polar (bag luar)
3. Kolesterol bebas
4. Fosfolipid
Dalam inti :
1. Triglycerida
Editor: Ami & Nasya
2. Cholesterol ester
JENIS-JENIS LIPOPROTEIN :
1. Chylomicrons
Lippoprotein ini bertugas mengangkut lemak makanan, dibentuk oleh dan meninggalkan sel
epitel intestnal ke hati untuk proses metabolisme lipid.
98 98
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 Dyslipidemia
Lipid yang terbanyak (> 80% terkandung di dalam tubuh) tryglycerida yang sifatnya eksogen.
Sebagian besar kolesterol dan fosfolipid yang diabsorbsi dari saluran pencernaan memasuki
kilomikron. Kemudian ditranspor dari pembuluh limfe melaui duktus thoracicus dan masuk ke
dalam darah vena yang bersirkulasi pada pertemuan vena jugularis dan subclavia.
Setelah memasuki sirkulasi, kilomikron melakukan kontak dengan lipoprotein lipase jaringan
untuk menghasilkan energi dan resintesis.
Setelah IDL terhidrolisis oleh LPL (Lippoprotein Lipase) jaringan kehilangan sedikit tryglycerida
LDL
Jumlah cholesterol seimbang dengan jumlah tryglyserida
Apolipoprotein mempunyai beberapa tipe. Tipe yang terbanyak digunakan adalah Apo-B dan E.
a. Dalam keadaan normal, IDL kemudian berkurang lipidnya dan berubah menjadi LDL
Metabolisme LDL terjadi di hepar dan jaringan perifer
LDL menempel di daerah membran sel (Coated Pits) pada reseptor dengan afinitas tinggi
Ikatan LDL masuk melalui navigasi di Coaten Pits putus endocytic vesicles
Bila LDL menignkat, scavenger cell akan mengambil lippoprotein dihancurkan. Reseptor di
makrofag secara cepat mengikat dan memasukkan :
LDL teroksidasi makrofag penuh cholesterol ester sel busa pada dinding arteri plaque
Layouter: Eky
atherosclerosis disfungsi endotel
99
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
Dyslipidemia MISC 2012
Jenis-jenis Lipoprotein
TR :trigliserida
K : kholesterol
FL :fosfolipid
P : protein
hidrofilik.
100 100
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 Dyslipidemia
Klasifikasi
1. Densitas (Berat Jenis) diukur dengan teknik ultrasentrifuge
1) Lp.densitas sangat rendah
Khilomikron : 0,95
VLDL : 0,95 1,006
2) Lp.densitas rendah
ILDL (LDL.1) : 1,006 1,019
LDL (LDL.2) : 1,019 1,063
3) Lp.densitas tinggi
HDL (HDL.1) : 1,063
(HDL.2) : 1,063 1,125
(HDL.3) : 1,125 1,210
Lipid yang paling mudah mengendap adalah lipid dengan berat jenis yang paling besar.
3. Ukurannya
Layouter: Eky
Menentukan ukuran molekul melalui elektroforesa
K.Berg (1963):
Hasil elektrofores eLp(a)
Bergerak pada pre
Densitas antara LDL dan HDL (1,050 1,100)
Struktur mirip LDL : Lipid (65%), protein (27%), KH (8%)
Khas Atherogenik
101
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
Dyslipidemia MISC 2012
102 102
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 Dyslipidemia
Kerusakan endotel vaskuler meningkatkan paparan meolekul adhesi pada sel endotel
tersebut untuk melepaskan nitric oxida dan zat lain yang membantu mencegah
perlekatan makromolekul, trombosit, dan monosit pada endotel. Setelah kerusakan
endotel vasculer terjadi, monosit dan lipid ( kebanyakan berupa lippoproetin
berdensitas rendah) yang beredar, mulai menumpuk di tempat yang mengalami
kerusakan. Kemudian masuklah LDL yang berlebihan kedalam tunica intima. Di tunica
intima banyak terkandung oksidan, terjadi stress oksidasi. Sehingga LDL teroksidasi dan
memicu monosit masuk ke jaringan dan ketika masuk ke jaringan , monosit akan
berubah menjadi makrofag akan menjadi sel sabun dan membentuk fatty streak.
Kemudian jika sel sabun (fatty streak) ini menumpuk menjadi besar dan bersatu dan
jaringan otot polos serta jaringan fibrosa disekitarnya berproliferasi untuk membentuk
plak yang makin lama makain besar sehingga terjadi penebalan (fibrosis) plak yang
terbentuk akan menghalangi aliran darah. Sehingga alairan darah akan terhambat. Hal
ini menyebabkan pasokan aliran darah berkurang bahkan jika tidak ditangani akan
menyebabkan arteri kaku dan tidak lentur. Garam kalsium seirng kali mengendap
bersma dengan kolesterol dan lipid yang lain dari plak yang menimbulkan klasifikasi
sekeras tulang yang dapat membuat arteri seperti saluran kaku dan mudah robek.
Layouter: Eky
fisik, atau mengontrol tekanan darah secara efektif dengan obat-obatan
antihipertensi bila hipertensi sudah terjadi.
3) Mengontrol kadar glukosa darah secara efektif dengan insulin atau obat-obatan
lainnya.
4) Menghindari rokok
Finish - Alhamdulillah ^^
Editor: Ami & Nasya
103
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
Dyslipidemia MISC 2012
6. Dari Ketentuan-ketentuan di bawah ini manakah yang menunjukkan profil lipid yang ideal dalam
tubuh ?:
A. Rasio LDL/HDL < 4,5
B. Kolesterol Total > 200 mg/dl
C. Kolesterol HDL < 35 mg/dl
D. Kolesterol LDL >130 mg/dl
E. Trigliserida > 150 mg/dl
7. Jenis lipoprotein manakah yang berperan mengangkut lipid ke dalam sel/jaringan?
Editor: Ami & Nasya
A. HDL
B. Khilomikron
C. VLDL
D. Trigliserida
E. LDL
104 104
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 Dyslipidemia
8. Substansi manakah yang berperan sebagai pengangkut lipid dalam sirkulasi tubuh?
A. Apoprotein
B. Phospholipid
C. Trigliserida
D. Glikoprotein
E. Kolesterol bebas
9. Substansi manakah yang mendukung proses atherosclerosis yang distimulasi oleh LDL?
A. Antioksidan
B. Oksidan
C. HDL
D. Fibrinogen
E. Aporpotein
10. Berikut pembagian lipid berdasarkan elektroforesa
A. Pre Lipoprotein (LDL)
B. Lipoprotein (HDL)
C. Lipoprotein (VLDL)
D. Lipoprotein (LDL)
E. Lipoprotein (HDL)
11. Sel jenis manakah yang ikut berperan dalam proses atherosclerosis?
A. Netrofil
B. Limfosit
C. Eosinofil
D. Makrofag
E. sel Scavenger
Layouter: Eky
Editor: Ami & Nasya
105
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
Patogenesis of shock MISC 2012
Dosen :
dr. Agus Suharto, Sp. PA
Pathogenesis Of Shock Waktu :
Selasa, 2 April 2013
Layouter: Yoga
Editor: Hilmi & Nasya
106 106
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 Patogenesis of shock
1. DEFINISI
Syok yaitu suatu keadaan gangguan hemodinamik dan metabolisme oleh karena gagalnya sistem
peredaran darah untuk mempertahankan pasokan darah ke mikrosirkulasi, yang berakibat
perfusi (aliran darah yang membawa O2) ke organ vital tidak mencukupi.
Dalam arti klinis, syok adalah kolaps kardiovaskular dengan tanda khas, seperti hipotensi,
hiperventilasi, dan penurunan kesadaran.
2. PERUBAHAN REAKTIF
2.1. Perubahan awal syok
Pada fase ini, akan terjadi perubahan-perubahan yang bersifat reversible atau bisa pulih kembali.
Otak dan jantung tidak terlibat karena mempunyai mekanisme otoregulasi tensi 50-60
mmHg.
Saat keadaan tubuh kita seperti ini, tubuh kita akan melakukan kompensasi dengan cara
menstimulasi reseptor sentral untuk memicu reaksi saraf simpatis dan medula kelenjar adrenal
untuk mengeluarkan katekolamin yang banyak, dan akhirnya menyebabkan vasokontriksi
arteriola dan venula. Vasokontriksi ini akan meningkatkan tekanan darah untuk menjaga aliran
Layouter: Yoga
darah agar tetap normal. Selain itu, vasokontriksi ini akan mempengaruhi kerja dari organ-organ
dalam tubuh, seperti :
Sekresi pada organ hati menurun.
Kulit menjadi pucat karena penurunan aliran darah (vasokontriksi).
Ginjal akan melakukan reabsorbsi besar-besaran untuk menjaga jumlah cairan dalam tubuh
(renin-angiotensin) sehingga terjadi oliguria (urine nya sedikit) anuria (urine nya tidak ada)
uremia (ada penumpukan urea dalam darah karena ginjal tidak dapat mengeluarkan urea
dalam tubuh).
Editor: Hilmi & Nasya
107
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
Patogenesis of shock MISC 2012
masih positif.
By: siapaya
5. Koma:
pasien tidak dapat bereaksi terhadap stimulus apapun,
refleks pupil terhadap cahaya tidak ada, ini adalah tingkat
kesadaran yang paling rendah.
6. Delirium :
keadaan kesadaran yang menurun serta kacau, biasanya
disertai disorientasi, iritatif dan salah persepsi terhadap
sensorik sehingga sering terjadi halusinasi.
(Diagnosis Fisis Pada Anak, p24)
108 108
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 Patogenesis of shock
Layouter: Yoga
3. TAHAPAN SYOK
3.1. Tahap non progresif (tahap kompensasi)
Mekanisme kompensasi sirkulasi pada syok yang menimbulkan pemulihan sempurna tanpa
dibantu terapi dari luar.
3.2. Tahap progresif
Pada tahap ini, apabila pasien tidak segera ditangani akan semakin memburuk dan mengancam
jiwa.
3.3. Tahap irreversible
Editor: Hilmi & Nasya
Tahap ini, pasien tidak dapat tertolong lagi karena terjadi kerusakan sel yang lebih lanjut.
109
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
Patogenesis of shock MISC 2012
komplikasi, karena jika terjadi trauma berat, maka jantungnya juga akan cidera
4) Pada paru, akan terjadi hiperventilasi yang menyebabkan sesak nafas kemudian menjadi
kongesti (tekanan pada vena), dan edema (akumulasi cairan pada jaringan), sehingga terjadi
syok yang menimbulkan paru-paru basah (pada paru-paru akan terjadi sesak nafas sebelah).
5) Ginjal : Glomerular Filtration Rate nya menurun, sehingga terjadi akut iskemia tubular
(oliguria) dan bila berlanjut, tubulus-tubulusnya akan terjadi nekrosis dan menyebabkan
anuria, bila terjadi anuria, maka mekanisme pengeluaran urine akan tertimbun didalam
darah yang menyebabkan uremia.
6) Pada adrenal terjadi peningkatan produksi aldosteron, glukokortikoid, katekolamin.
Editor: Hilmi & Nasya
7) Pada traktus gastrointestinal, akan terjadi hemoragi (pendarahan) pada kolon, dan terjadi
ulkus curling (gastric/duodenal ulkus yang dihubungkan dengan syok karena luka bakar atau
terbakar berat)
8) Pada otak terjadi infark, bila tekanan darah menurun, <50-60 mmHg akan terjadi kerusakan
otak dan jantung, dimana tekanan darah yang rendah, sub sirkulasi coronary-nya menurun,
dan menyebabkan ischemia myocard dan kerja jantung akan menurun dan berimbas pada
tekanan darah yang akan lebih rendah lagi.
110 110
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 Patogenesis of shock
6. KLASIFIKASI SYOK
1) SYOK HIPOVOLEMIK : 2) SYOK SEPTIK 3) SYOK KARDIOGENIK
PERDARAHAN KARENA INFEKSI KARENA KEGAGALAN
DEHIDRASI JANTUNG
7.2. HIPOVOLEMIK
Terjadi karena volume darah atau plasma
tidak adekuat, dapat pula karena hemoragi
(pendarahan), kehilangan cairan (diare dan
muntah), vomitus, luka bakar (kombustio),
dan trauma yang menyebabkan pendarahan
yang banyak sehingga menyebabkan syok
(hipovolemik).
7.3. SEPTIK
Mekanisme dasarnya adalah dilatasi perifer
& penimbunan darah (pooling darah),
Layouter: Yoga
kemudian terjadi aktivasi/jejas endotel yang
menyebabkan kerusakan lekosit, kemudian
terjadi DIC (koagulasi di seluruh
tubuh/sistemik)
Akibat infeksi bakteri hebat : septisemia
gram positif dan negatif (kerusakan jaringan
yang menyebar dikarenakan toxin bakteri).
Editor: Hilmi & Nasya
8. SYOK HEMORAGIK
Perdarahan berat hipovolume hipotensi syok peningkatan catecholamine
vasokonstriksi arteriole dan venulae
Pembuluh darah pada alat vital (otak dan jantung) tak terpengaruh
Diffusi cairan ekstra ke intravaskuler mengkompensasi kurangnya cairan
Curah jantung dipertahankan perfusi jaringan dipertahankan
111
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
Patogenesis of shock MISC 2012
9. SYOK SEPTIK
Penyebab endotoksin bakteri gram negatif
Vasodilatasi vasa darah prakapiler
Vasospasme vasa darah pascakapiler
Terjadi penumpukan (pooling darah)
Kerusakan dinding kapiler ekstravasasi cairan ke ruang ekstra vaskuler
Kerusakan endotil pembekuan intravaskuler DIC
Kontraksi otot jantung lemah
Volume darah ke jantung berkurang dan kontrkasi otot jantung lemah curah jantung
berkurang hipotensi warm hypotensive phase
Kompensasi vasokonstriksi vasa darah, kecuali vasa ke organ vital suhu badan dingin
cold hypotensive phase
Syok septik nekrosis pada ginjal
Alhamdulillah selesai
Skenario : wanita 17 tahun dengan keluhan diare lebih dari 20x merasa lemas, badan teraba panas.
Beberapa saat kemudian tidak sadarkan diri. Pada pasien diatas setelah mendapat terapi cairan
intravena RL kondisinya membaik.
1. Termasuk syok manakah penderita ini menurut klasifikasi patologis ?
A. syok kardiogenik
B. syok hipovolemik
C. syok anafilaktik
D. syok septik
E. syokneurogenik
2. Manakah proses syok dibawah ini yang patogenesisnya sama dengan syok pada skenario diatas ?
A. syok karena transfusi yang tidak sesuai
B. syok karena perdarahan
Layouter: Yoga
112 112
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 Patogenesis of shock
Pada pasien di atas setelah mendapat terapi cairan intravena kondisinya membaik. Pada hari ke-3
badannya panas sampai menggigil, tekanan darah 50/-, kesadarannya menurun.
5. Manakah jenis syok penderita pada skenario tersebut diatas?
A. syok kardiogenik
B. syok hipovolemik
C. syok anafilaktik
D. syok septik
E. syok neurogenik
6. Pada syok karena sepsis, apakah perubahan mikrosirkulasi yang penting ?
A. vasodilatasi
B. maldistribusi aliran darah
C. perubahan permiabilitas pembuluh darah
D. tahanan resistensi kapiler naik karena pengaruh nitratoksida
E. vasokonstriksi
7. Pada kasus lain akibat dari perdarahan yang banyak akan mengakibatkan jenis syok apakah?
A. syok kardiogenik
B. syok hipovolemik
C. syok anafilaktik
D. syok septik
E. syok neurogenik
8. Manakah prognose syok kardiogenik karena infark myocard ?
A. bagus
B. Buruk
C. Sangat Baik
D. Sedang-sedang saja
E. Infark luas prognosanya tetap baik
Layouter: Yoga
Editor: Hilmi & Nasya
113
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
The chemistry of protein and Lipid MISC 2012
and lipids
Dosen :
Dra. Salmah Orbaniyah, Apt. M.Kes
The Chemistry of Protein & Lipid
Waktu :
Selasa, 5 April 2013
Hallo teman-teman. Kita berjumpa lagi dengan lipid, semoga jangan pada bosen ya denger kata lipid
1. LIPID
Lipid adalah kelompok senyawa heterogen yang berhubungan karena sifat fisikanya dari
pada sifat kimianya.
Kelompok senyawa majemuk yang larut dalam pelarut organik , tetapi tidak larut dalam air.
Lipid merupakan cadangan energi terbesar di samping karbohidrat.
Merupakan ester antara gliserol dan asam lemak. Lipid/lemak sering disebut gliserida,
sedang monogliserid jika gugus OHnya 1, digliserid jika gugus OHnya 2, dan
trigliserida/triasilgliserol jika gugus OHnya 3.
Disimpan dalam sel-sel lemak pada jaringan adiposa dalam bentuk trigliserida. Artinya tri-
asil-gliserol adalah tersusun atas 3 mol asam lemak dan 1 mol gliserol.
Hati-hati!!! Trigliserida atau triasilgliserol beda dengan trigliserol , jangan sampai putri ini tertukar..
Trigliserida mempunyai unsur C, H, O, ada molekul yang mengandung OH (gliserol) diikat oleh
asam lemak. Contoh: 3 asam lemak palmitat namanya jadi gliseril tripalmitat.
Penyampai kimia.
Insulasi Barier, untuk menghindari panas, tekanan listrik dan fisik.
Kofaktor/prekursor enzim, untuk aktivitas enzim seperti fosfolipid dalam darah, koenzim A,
dan sebagainya.
Hormon dan vitamin, prostaglandin: asam arakidonat adalah prekursor untuk biosintesis
prostaglandin, hormon steroid, dan lain-lain.
114 114
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 The chemistry of protein and Lipid
and lipids
2. Lipid gabungan (Majemuk) yaitu ester asam lemak yang mempunyai gugus tambahan, contohnya
fosfolipid, cerebrosida.
Fosfolipid : kelompok lipid yang selain mengandung asam lemak dan alkohol juga
mengandung residu asam fosfat. Lipid ini sering mengandung basa yang mempunyai nitrogen
dan substansi lain, misalnya gliserofosfolipid , alkohol yang memiliki gliserol, dan alkohol pada
stingofosfolipid adalah spingosin.
Glikolipid : lipid yang mengandung asam lemak, sfingosin, dan karbohidrat.
Lipoprotein
3. Derivate lipid, yaitu senyawa yang dihasilkan oleh proses hidrolisis lipid, contohnya asam lemak,
gliserol dan sterol. *Sterol : kolesterol, ergosterol.
Fosfolipid adalah lipid yang mengandung ester fosfat. Merupakan bagian dari membran sel
Layouter: Yoga
makhluk hidup, bersama dengan protein, glikolipid dan kelesterol contohnya lesitin. fungsi
biologik sebagai surfaktan paru untuk mencegah perlekatan dinding alveoli dengan paru ketika
ekspirasi.
Kolesterol adalah jenis lemak yang paling dikenal oleh masyarakat. Masuk dalam golongan sterol.
Kolesterol merupakan komponen utama pada struktur selaput sel dan merupakan komponen
utama sel otak dan saraf. Kolesterol merupakan bahan perantara untuk pembentukan sejumlah
komponen penting seperti vitamin D (untuk membentuk &mempertahankan tulang yang sehat),
hormon seks (contohnya Estrogen & Testosteron) dan asam empedu (untuk fungsi pencernaan.
Editor: Rosita & Nasya
115
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
The chemistry of protein and Lipid MISC 2012
and lipids
Macam-macam lipoprotein darah:
1) Kilomikron membawa trigliserida (lemak) dari usus ke hati, ke otot rangka, dan ke jaringan
adiposa.
2) Lipoprotein densitas sangat rendah (VLDL) membawa trigliserida (baru disintesis) dari hati ke
jaringan adiposa.
3) Intermediate-density lipoproteins (IDL) are intermediate between VLDL and LDL. They are
not usually detectable in the blood.
4) Lipoprotein densitas rendah (LDL) membawa kolesterol dari hati ke sel-sel tubuh. LDL
kadang-kadang disebut sebagai "kolesterol jahat".
5) Lipoprotein densitas tinggi (HDL) mengumpulkan kolesterol dari jaringan tubuh, dan
membawanya kembali ke hati. HDL sering disebut sebagai "kolesterol baik".
2) Lemak nabati
Berasal dari tanaman.
Biji-biji palawija, Contoh : minyak jagung, biji kapas
Kulit buah tanaman tahunan, Contoh : minyak zaitun, minyak kelapa sawit
Biji-biji tanaman tahunan, Contoh : kelapa, coklat, inti sawit
2. ASAM LEMAK
Jenis asam lemak yang lazim: asam lemak rantai lurus, dengan jumlah atom C genap (10-20) tidak
ada gugus fungsional lain selain gugus karboksilat. Contoh asam palmitat kenapa gugus atom Cnya
genap:
1) Mempunyai atom C 16
2) Dari 16 akan mengalami metabolisme B-oskidasi
Editor: Rosita & Nasya
116 116
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 The chemistry of protein and Lipid
and lipids
2.1. Asam lemak berbeda satu dengan lainnya dalam hal,
a. panjang rantai C
b. tingkat kejenuhannya
2.2. MACAM-MACAM ASAM LEMAK BERDASARKAN KEJENUHANNYA :
a. asam lemak jenuh
b. asam lemak tak jenuh
Asam lemak tidak lain adalah asam alkanoat atau asam karboksilat dengan rumus kimia R-COOH
or R-CO2H. Contoh yang cukup sederhana misalnya adalah H-COOH yang adalah asam format,
H3C-COOH yang adalah asam asetat, H5C2-COOH yang adalah asam propionat, H7C3-COOH yang
adalah asam butirat dan seterusnya mengikuti gugus alkil yang mempunyai ikatan valensi tunggal,
sehingga membentuk rumus bangun alkana. Karena berguna dalam mengenal ciri-cirinya, asam
lemak dibedakan menjadi asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Asam lemak jenuh hanya
memiliki ikatan tunggal di antara atom-atom karbon penyusunnya, sementara asam lemak tak
jenuh memiliki paling sedikit satu ikatan ganda di antara atom-atom karbon penyusunnya.
Asam lemak merupakan asam lemah, dan dalam air terdisosiasi sebagian. Umumnya
berfase cair atau padat pada suhu ruang (27 Celsius). Semakin panjang rantai C penyusunnya,
semakin mudah membeku dan juga semakin sukar larut.
Layouter: Yoga
(mempunyai 1 (satu) ikatan rangkap)
Asam lemak tak jenuh ganda (PUFA)
(mempunyai 2 (dua) atau lebih ikatan rangkap)
117
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
The chemistry of protein and Lipid MISC 2012
and lipids
ASAM LEMAK TAK JENUH GANDA
EPA (eikosa penta enoic acid) dan DHA(decosa hexa enoic acid) penting untuk masa pertumbuhan
emas otak. Nutrisi yang penting untuk perkembangan sensori,kognitif, sistem saraf motorik
selama masa emas pertumbuhan. Selain itu penting dalam pertumbuhan retina dan penglihatan.
Banyak terdapat pada ganggang laut atupun ikan.
Asam linoleat
C = 18 (omega 6)
HOOC-C-C-C-C-C-C-C-C=C-C-C=C-C-C-C-C-C
Kenapa disebut omega 6? Atom C yang paling kanan itu atom C ke 18, yang disebut omega. Mulai
hitung ke kiri sampai pada ikatan rangkapnya. Jumlahnya kan 6 maka disebut omega 6.
Diperlukan oleh tubuh dan tubuh tidak dapat mensintesa sendiri harus diperoleh dari
makanan. Asam linoleat (-6) & asam linolenat (-3), asam Arakhidonat dapat disintesa dari
asam Linoleat. Merupakan bagian Integral dari fosfolipid yang diperlukan untuk membentuk
membran sel.
Asam Lemak Non Essensial Asam lemak yang dapat disentesa tubuh.
3. SIFAT/CIRI-CIRI LEMAK :
o Sebagian besar berbentuk lemak netral/trigliserida
Editor: Rosita & Nasya
118 118
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 The chemistry of protein and Lipid
and lipids
5. FUNGSI BAGI TUBUH
1) Sebagai sumber energi
o 1 gram lemak 9 Kal
o 1 gram KH 4 Kal
o 1 gram protein 4 Kal
3) Komponen struktur .
Simpanan lemak bawah kulit & sekitar organ
internal sebagai bantalan & pendukung
organ tubuh .
Bagian integral dari berbagai sel & jaringan
tubuh.
Lemak subkutan berfungsi untuk mencegah Poin 2
kehilangan panas secara cepat dari kulit
(mengatur suhu tubuh).
4) Sparer (penghemat) protein & vitamin.
Ketika cadangan glukosa habis, lemak akan diubah jadi glukosa supaya mencegah perombakan
protein.
5) Suplai asam lemak essensial .
6) Pembawa vitamin larut lemak. Pelarut vitamin A,D,E,K.
7. KEBUTUHAN LEMAK
Hal yang berkaitan dengan kebutuhan lemak :
Layouter: Yoga
1. Kebutuhan tubuh akan lemak : 2025% total energi (PUGS pesan no 4)
2. Perbandingan antara konsumsi asam lemak jenuh, tak jenuh tunggal & ganda
o As.lemak tak jenuh : jenuh =2:1
o As.lemak tak jenuh ganda : tunggal : jenuh = 1 : 1 : 1
o Lemak nabati : hewani =2:1
3. Jumlah & jenis lemak yg sebaiknya dikonsumsi
a. Lemak & kemudahan proses pencernaan :
As.lemak tak jenuh ganda paling mudah dicerna
Editor: Rosita & Nasya
119
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
The chemistry of protein and Lipid MISC 2012
and lipids
SUMBER LEMAK
120 120
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 The chemistry of protein and Lipid
and lipids
8. EFEK TERHADAP KESEHATAN
8.1 KEKURANGAN :
o Defisiensi lemak penambahan penyediaan energi katabolisme protein memicu simpanan
lemak peningkatanan Berat Badan.
o Gejala vitamin larut lemak . vitamin A,D,E,K tidak dapat diabsorbsi karena larut bersama lemak.
o Defisiensi asam lemak essensial pertumb.terhambat & penyakit kulit pada bayi.
o Ingat !!!!! Omega 3 dan 6 penting untuk proses pertumbuhan, termasuk dalam golongan asam
lemak essensial.
8.2. KELEBIHAN :
Bila banyak konsumsi lemak, maka lemak akan disimpan di 3 tempat tersebut makanya tubuh
keliatan gemuk.
Layouter: Yoga
Editor: Rosita & Nasya
121
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
The chemistry of protein and Lipid MISC 2012
and lipids
LDL membawa lemak ke sel jaringan dan pembuluh darah. Bila yang ditimbun banyak akan
menyebabkan overweight dan resiko terbentuknya plak menyebabkan penyempitan pembuluh
darah dan dapat mengakibatkan penyakit jantung koroner karena suplai darah terhambat.
3. PROTEIN
o Molekul yang sangat vital untuk organisme terdapat di semua sel sebagai zat
pembangun.
o Polimer disusun oleh 20 macam asam amino standar.
122 122
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 The chemistry of protein and Lipid
and lipids
3.2. Fungsi Protein
1) Katalisis enzimatik
Hampir semua reaksi kimia dalam sistem biologi dikatalisis oleh enzim dan hampir semua enzim
adalah protein.
2) Transportasi dan penyimpanan
Berbagai molekul kecil dan ion-ion ditansport oleh protein spesifik. Misalnya transportasi oksigen
di dalam eritrosit oleh hemoglobin dan transportasi oksigen di dalam otot oleh mioglobin.
3) Koordinasi gerak
Kontraksi otot dapat terjadi karena pergeseran dua filamen protein. Contoh lainnya adalah
pergerakan kromosom saat proses mitosis dan pergerakan sperma oleh flagela.
4) Penunjang mekanis
Ketegangan kulit dan tulang disebabkan oleh kolagen yang merupakan protein fibrosa.
5) Proteksi imun
Antibodi merupakan protein yang sangat spesifik dan dapat mengenal serta berkombinasi dengan
benda asing seperti virus, bakteri dan sel dari organisma lain.
6) Membangkitkan dan menghantarkan impuls saraf
Respon sel saraf terhadap rangsang spesifik diperantarai oleh oleh protein reseptor. Misalnya
rodopsin adalah protein yang sensitif terhadap cahaya ditemukan pada sel batang retina. Contoh
lainnya adalah protein reseptor pada sinapsis.
7) Pengaturan pertumbuhan dan diferensiasi
Pada organisme tingkat tinggi, pertumbuhan dan diferensiasi diatur oleh protein faktor
pertumbuhan. Misalnya faktor pertumbuhan saraf mengendalikan pertumbuhan jaringan saraf.
Selain itu, banyak hormon merupakan protein.
Layouter: Yoga
Gugus R rantai samping yang berbeda-beda pada setiap jenis asam amino
Gugus R yang berbeda-beda tersebut menentukan:
o Struktur
o Ukuran
o Muatan elektrik
o Sifat kelarutan di dalam air
Editor: Rosita & Nasya
123
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
The chemistry of protein and Lipid MISC 2012
and lipids
3.4. Nama-nama asam Amino Standar
terionisasi
124 124
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 The chemistry of protein and Lipid
and lipids
1) Asam amino non polar
Memiliki gugus R alifatik
Glisin, alanin, valin, leusin, isoleusin dan prolin
Bersifat hidrofobik. Semakin hidrofobik suatu asam amino seperi Isoleusin (I) biasa
terdapat di bagian dalam protein.
Prolin berbeda dengan asam aamino siklis. Tapi mempunyai banyak kesamaan sifat
dengan kelompok alifatis ini.
Umum terdapat pada protein yang berinteraksi dengan lipid.
Layouter: Yoga
Editor: Rosita & Nasya
125
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
The chemistry of protein and Lipid MISC 2012
and lipids
3) Asam amino dengan gugus R aromatik
Fenilalanin, tirosin dan triptofan.
Bersifat relatif non polar hidrofobik.
Fenilalanin bersama dgn Valin, Leusin & Isoleusin asam amino paling hidrofobik.
Tirosin gugus hidroksil , triptofan cincin indol.
Sehingga mampu membentuk ikatan hidrogen penting untuk menentukan struktur
ensim.
Asam amino aromatik mampu menyerap sinar UV 280 nm sering digunakan untuk
menentukan kadar protein.
4) Asam amino dengan gugus R bermuatan positif
Lisin, arginin, dan histidin.
Mempunyai gugus yang bersifat basa pada rantai sampingnya.
Bersifat polar terletak di permukaan protein dapat mengikat air.
Histidin mempunyai muatan mendekati netral (pada gugus imidazol) disbanding.
o lisin gugus amino.
o arginin gugus guanidine.
Karena histidin dapat terionisasi pada pH mendekati pH fisioligis sering berperan dalam
reaksi ensimatis yang melibatkan pertukaran proton.
5) Asam amino dengan gugus R bermuatan negatif
o Aspartat dan glutamat
o Mempunyai gugus karboksil pada rantai sampingnya bermuatan (-) / acid pada pH 7
Layouter: Yoga
6) Ikatan Peptida
Kedua puluh macam asam amino saling berikatan, dengan urutan yang beraneka ragam
untuk membentuk protein. Proses pembentukan protein dari asam-asam amino ini
dinamakan sintesis protein. Ikatan antara asam amino yang satu dengan lainnya disebut
ikatan peptida. Ikatan peptida ini dapat disebut juga sebagai ikatan amida.
Pada protein atau rantai asam amino, gugus karboksil (-COOH) berikatan dengan gugus
Editor: Rosita & Nasya
amino (-NH2). Setiap terbentuk satu ikatan peptida, dikeluarkan 1 molekul air (H2O).
126 126
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 The chemistry of protein and Lipid
and lipids
2) Struktur sekunder
Struktur sekunder protein bersifat reguler, pola lipatan berulang dari rangka protein. Dua pola
terbanyak adalah alpha helix dan beta sheet. Struktur ini merupakan gabungan dari beberapa
struktur primer.
3) Struktur tersier
Struktur tersier protein adalah lipatan secara keseluruhan dari rantai
polipeptida sehingga membentuk struktur 3 dimensi tertentu. Sebagai contoh,
Layouter: Yoga
struktur tersier enzim sering padat, berbentuk globuler
4) Struktur kuartener
Beberapa protein tersusun atas lebih dari satu rantai polipeptida. Struktur
kuartener menggambarkan subunit-subunit yang berbeda dipak bersama-sama
membentuk struktur protein. Sebagai contoh adalah molekul hemoglobin manusia
yang tersusun atas 4 subunit
Editor: Rosita & Nasya
127
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
The chemistry of protein and Lipid MISC 2012
and lipids
modifikasi prolin dlm proses modifikasi
posttranslasi, oleh prokolagen prolin
hidroksilase.
Modifikasi lisin. Terdapat di kolagen dan miosin (protein kontraksi pada otot) dan berperan
untuk sisi terikatnya polisakarida.
Beberapa ditemukan asam amino nonstandar yang tidak menyusun protein merupakan
senyawa antara metabolisme (biosintesis arginin dan urea).
Alhamdulillah selesai
3. Asam lemak berikut yang merupakan asam lemak tak jenuh adalah asam ..
A. stearat B. palmitat C. linoleat D. miristat
5. Glutation dikenal sebagai pelindung sel dari pengaruh oksidan & ion logam karena adanya gugus..
A. tiol B. alkohol C. keton D. karboksilat
7. Degradasi protein menghasilkan bau busuk antara lain karena terbentuknya gas .....
128 128
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 The chemistry of protein and Lipid
and lipids
A. H2S B. CO2 C. CH4 D. NO2
10. Peningkatan Lipoprotein berikut dapat menyebabkan naiknya kadar kolesterol darah....
A. VLDL D. HDL
B. LDL E. Kilomikron
C. IDL
Layouter: Yoga
-Fisiologi Dari sel ke sistem, Sherwood, p778
-Jurnal IPB
By: siapaya
Editor: Rosita & Nasya
129
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
Integration, regulation, queue and control MISC 2012
INTEGRASI
Proses penciptaan manusia diawali dengan penciptaan ruh. Secara primordial manusia
adalah makhluk ruhani.
Proses selanjutnya adalah penciptaan jasmani manusia yang terbentuk dari perpaduan
spermatozoa dari seorang ayah dan sel telur seorang ibu. Perpaduan ini berlanjut menjadi janin (QS.
at-Taariq:86; Ayat: 5,6,7).
.. . .
Maka, hendaklah manusia merenungkan, dari apa ia diciptakan. Ia diciptakan dari air yang terpancar,
yang keluar dari antara tulang sulbi dan tulang dada.
Layouter: Eky
130 130
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 Integration, regulation, queue and control
Keimanan memiliki dimensi ruhani yang diwujudkan dalam amal (fisik), sedangkan amal soleh
memiliki dimensi fisik yang dilandasi ruhani (spiritualitas). Jadi antara ruhani dan jasmani merupakan
satu kesatuan ibarat keping mata uang yang tidak bisa dipisahkan antara permukaan satu dengan
permukaan lainnya.
Akal
Nafsu
Qalbu
Ruh (fitrah ilahiyah)
panca indera,
susunan syaraf
kardiovaskular
respirasi
gastrointestinal
Semuanya bekerja secara terpadu membentuk sistem kerja yang harmonis dan seimbang
(homeostasis). Adanya gangguan salah satu fungsi akan berakibat terganggunya homestasis dan
diperlukan kompensasi dari fungsi-fungsi yang lain agar terbentuk keseimbangan yang baru atau
kembali pada homeostasis.
Selanjutnya oleh karena dimensi ruhani dan jasmani merupakan satu kesatuan, adanya
perubahan-perubahan ruhani dapat berdampak pada perubahan jasmani atau sebaliknya perubahan
Layouter: Eky
jasmani akan berpengaruh pada ruhaninya.
PENGENDALIAN
Agar fungsi ruhani dan jasmani yang telah berintegrasi berfungsi baik, diperlukan
pengendalian. Pengendalian yang dimaksud adalah alat yang menjaga agar fungsi ruhani maupun
jasmani bekeja secara optimal dan terpadu. Pengendalian ruhani adalah kesadaran untuk tetap
dalam kefitrahan. Qalbu merupakan indikator kesadaran manusia, dimana qolbu merupakan sensor
yang mendeteksi adanya penyimpangan atas fitrah manusia. Berkaitan dengan kesadaran, hal
Editor: Oci & Intan
terpenting dari manusia adalah bagaimana ia bisa mengerti, memahami dan menyadari realitas
dirinya dalam suatu kehidupan yang kompleks untuk kemudian mengkristalkan semua itu dalam
satu puncak kesadaran sejati.
Kesadaran sekaligus dimaknai sebagai kesadaran manusia akan keberadaannya yang tidak
terlepas dan tidak bisa dilepaskan dari akar Ketuhahan. Kesadaran mengarahkan ia kembali kepada
131
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
Integration, regulation, queue and control MISC 2012
fitrah sebagai manusia, yaitu seorang hamba yang tidak berkuasa atas dirinya sekalipun. Hamba yang
tidak memiliki daya dan upaya selain tunduk dan patuh kepada ketetapan-Nya yang Maha Adil.
Kesadaran tauhid dicirikan oleh menyatunya segala kepahaman menjadi tauhidullah, alias
mengEsakan Allah semata. Bukan hanya dalam persepsi melainkan telah menjalar kepada seluruh
sikap dan perbuatannya. Kesadaran tingkat inilah yang bakal melahirkan kepasrahan yang mendalam
kepada Allah swt, tingkat tertinggi di dalam agama Islam yang disebut sebagai muslimun. Muslimun
adalah individu yang nafsu, akal dan qolbunya tunduk taat pada aturan Allah. Aktifitas kesadaran
terwujud dalam bentuk dzikrullah, baik secara niat, lisan maupun perbuatan.
Orang-orang yang shalih dan cinta akan kehidupannya yang sejati, memiliki kesadaran dan
kerinduan menemukan fitrahnya. Kesadaran akan asal muasal dirinya sebagai mahluk ruhani yang
bertauhid. Sedangkan para pecinta kehidupan dunia, perampas kehidupan milik Dunia, mereka takut
mati dan berharap akan kekal selamanya bersama harta rampasan milik Dunia.
Kesadaran secara fisik dikendalikan oleh otak. Fungsi kesadaran dalam klinis dinyatakan
dalam Glasgow Coma Scale (GCS), yang meninjau fungsi motorik, verbal dan mata.. Nilai GCS
dipengaruhi oleh kondisi fungsi susunan saraf pusat maupun fungsi metabolisme tubuh yang
lainnya. Makin rendah nilai GCS menunjukkan makin rendah tingkat kesadaran dan makin lemah
koordinasi dan fungsi jasmaninya.
Selanjutnya hubungan antara kesadaran antara dimensi ruhani dan jasmani tampak pada
nilai amal perbuatan sesorang yang akan bernilai (pahala) manakala dilakukan dalam kesadaran
fisik yang penuh dan dilandasi sepenuhnya pada kesadaran ruhani ketauhidan, mengharapkan
semata keridhoan Allah. Inilah amal sholeh yang akan bernilai yang menjadikan kemuliaan seseorang.
Otak merupakan mesin utama di tubuh manusia, bagian-bagian otak yang terdiri dari zona
Layouter: Eky
terdalam, zona tengah, dan zona terluar, mempunyai fungsi-fungsi yang berbeda."Meski demikian,
semua saling berhubungan, baik jarak pendek maupun jauh dalam mentransmisikan informasi.
Transmisi ini melalui neuron dan dendrit dengan bantuan zat neurokimia otak.
Zona terdalam misalnya, meliputi sistem ventrikuler dan hipotalamus yang mengatur siklus
tidur, fungsi seksual, rasa lapar, dan haus. Bagian inilah yang berperan mempertahankan kesadaran,
kewaspadaan saat bangun, sistem respirasi, sirkulasi, metabolisme energi, dan homeostasis. Zona
tengah yang meliputi ganglia basalis dan sistem limbik mengatur fungsi emosi. Zona terluar-terdiri
Editor: Oci & Intan
dari neokorteks-merupakan kerja sel-sel otak tingkat tinggi atau high cortical function. Di sinilah
perhatian, konsentrasi, bahasa, memori, dimensi ruang, dan seluruh indra manusia dikendalikan.
Gangguan perilaku akibat kerusakan otak banyak berhubungan dengan zona terluar.
Fungsi koordinasi tubuh manusia meliputi berbagai sistem yang bekerja secara serentak ,
terkoordinasi, serasi untuk suatu tujuan yang pasti yang mempertahankan tubuh tetap hidup. Fungsi
koordinasi bekerja tanpa henti agar kesinambungan kehidupan terpelihara. Sistem gerak tubuh
132 132
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 Integration, regulation, queue and control
merupakan koordinasi sistem kerangka tubuh, otot, dan sistem saraf yang harus bekerja sama dengan
sempurna. Koordinasi antar sel akan membentuk koordinasi jaringan, organ dan tubuh manusia.
Sistem organisasi seperti apa yang bisa dibayangkan untuk mengatur dan mengendalikan miliaran
reaksi biokimia yang terjadi di dalam miliaran sel, yang kemudian terkoordinasi membentuk jaringan,
organ, dan tubuh manusia. Dalam waktu yang bersamaan pula, Allah sedang mengendalikan
triliunan kejadian di muka bumi mulai dari yang paling halus sampai yang paling besar. Di dalam sel
seorang manusia saja, Allah mengendalikan 4-5 miliar genome yang bertanggung jawab terhadap
berbagai reaksi biokimiawi terkait dengan sifat-sifat khas seseorang.
Proses biokimia yang terjadi merupakan mekanisme regulasi yang terkoordinasi secara
sistematis, teratur dan rumit. Sebagai contoh ekspresi gen merupakan sistem kerja regulasi yang
terjadi pada setiap tahapnya sejak transformasi informasi genetik, transkripsi dan translasi untuk
pembentukan protein maupun enzim.
Sebagai contoh mekanisme regulasi untuk menciptakan kondisi seimbang yang ideal adalah
pada saat keberadaan radikal bebas di dalam tubuh dapat dikendalikan secara optimal.
Mengapa demikian? Karena Allah SWT telah mendesain dengan sangat sempurna fungsi
setiap molekul yang ada di semesta. Untuk mengawal aktifitas radikalisasi Allah SWT telah
menciptakan pasangan fungsionalnya yang bersifat kontra versi, yaitu anti-oksidan endogen seperti :
Super Oksida Dismutase, Katalase, Mieloperoksidase, Glutation Peroksidase, Glutation Reduktase,
sampai dengan asam urat. Anti oksidan dalam proporsi yang tepat merupakan bagian dari proses
kontrol/regulasi di dalam tubuh kita.
Homeostasis tubuh terbentuk atas sistem-sistem tubuh yang bekerja secara terintegrasi,
terkendali, terkoordinasi dan seimbang.
Fungsi homeostasis tersusun dari karakteristik jasmani ciptaan manusia yang meliputi:
1. Sempurna 5. Proporsional
2. Teratur 6. Indah
3. Seimbang 7. Hukum yang tepat
4. Berpasangan 8. Optimal
Dimana karakteristik-karakteristik tersebut hanya sebagian kecil dari gambaran dari keunikan
tubuh manusia.
Layouter: Eky
Allah berfirman :
Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap
Tuhanmu Yang Maha Pemurah, Yang telah menciptakan kamu, lalu menyempurnakan kejadianmu
dan menjadikan (susunan tubuh)-mu seimbang, dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia
menyusun tubuhmu." (QS. Al Infithar: 6- 8).
Ayat tersebut memberi isyarat akan kesempurnaan dan keseimbangan sistem yang bekerja pada
tabuh manusia, hal tersebut erat dengan homeostasis tubuh manusia
Editor: Oci & Intan
133
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
Integration, regulation, queue and control MISC 2012
Upaya terapi pada pasien adalah ikhtiar untuk membantu kembali pada keteraturan
homeostasis atau adaptasi hingga terbentuk homeostasis baru.
Perlu diperhatikan pemberian terapi pada suatu sistem dapat berdampak gangguan pada sistem lain,
sehingga perlu diatasi dengan pemberian suplemen dan monitor efek samping yang muncul. Lebih-
lebih upaya terapi melalui tindakan ekstrim terhadap homeostasis tubuh diperlukan monitor yang
sangat ketat. Pemberian terapi harus pula selalu menyadari sepenuhnya keberadaan, keseimbangan
dan keterpaduan ruhani/jasmani yang merupakan kajian terhadap manusia seutuhnya. Diperlukan
pula kesadaran yang utuh bahwa terapi merupakan ikhtiar sedangkan kesembuhan semata-mata
dari Allah.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang
yang mempunyai hati atau yang mempergunakan pendengarannya , sedang ia menyaksikannya (
QS- Qaaf-50 : 57)
Katakanlah : Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orangorang yang tidak
mengetahui ( QS- Az-Zumar-39 : 9)
Allah memberikan hikmah kepada siapa yang dikehendaki, dan barang siapa yang diberi
hikmah, sungguh telah diberikan kebijakan yang banyak. Dan tak ada yang dapat mengambil pelajaran
kecuali orang-orang yang berakal.
Demikianlah Allah menerangkan kepadamu ayat-ayat-Nya (hukum-hukum-Nya) supaya kamu
memahaminya (QS- Al-Baqarah-2 : 242)
Layouter: Eky
Allah mengeluarkanmu dari perut ibumu tanpa mengetahui sesuatu apapun, dan Dia
memberimu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. (Surat An-Nahl-16: 78)
Referensi
1. Omar Hassan Kasule. Integration, Regulation, Order, and Control: The Divine
Will. Medical Ethic in Islam. http://www.islamicmedicine.org/ethics.htm
Editor: Oci & Intan
134 134
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 Integration, regulation, queue and control
Layouter: Eky
b. Berusaha mengembalikan keadaan homeostatsis pasien bagaimanapun caranya
sehingga kesembuhan tercapai
c. Pasrah dan hanya memohon kepada-Nya
d. Berusaha dengan menyadari sepenuhnya keberadaan, keseimbangan dan
keterpaduan ruhani/jasmani serta menyadari bahwa kesembuhan itu dari Allah
semata
e. Tidak melakukan apapun
Editor: Oci & Intan
135
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
Pathogenesis and shock by Microorganism MISC 2012
Bismillahirohmanirohim
SYOK SEPSIS
Syok sepsis adalah :
Sindroma klinik akibat invasi kuman dan produk toksiknya. Produk toksik dapat berupa
toksin dan enzim.
a. Eksotoksin
Dihasilkan bakteri gram negatif dan
gram positif
Dihasilkan saat kuman masih hidup
b. Endotoksin
Dihasilkan bakteri gram negatif
Dihasilkan saat kuman mati/lisis
Merupakan bagian outer membran
dinding sel (Lipopolisakarida) kuman
gram negatif yang bersifat pirogenik
(memicu demam)
Dapat menyebabkan demam
Layouter: Eky
Fase Bakteremia : ditemukannya kuman dalam darah. Saat kuman memasuki aliran darah
kuman tersebut pasti bersifat pathogen. Hal ini dikarenakan darah merupakan area steril. Saat
Editor: Lupi & Nasya
manusia dalam kondisi normal/sehat, tidak akan ditemukan kuman dalam darahnya.
Fase Sepsis : infeksi disertai meningkatnya frekwensi nafas , denyut jantung, suhu rektal diluar
range (35,5-38,5C).
136 136
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 Pathogenesis and shock by Microorganism
Kuman penyebab sepsis biasanya adalah kuman yang berasal dari dalam tubuh yang
merupakan flora normal tubuh. Sepsis biasanya terjadi dikarenakan imunitas yang menurun,
seperti pada lansia, orang dengan HIV AIDS, atau pasien pasca operasi.
Sering terjadi di Rumah Sakit. Terutama pada pasien pasien rawat inap, dikarenakan sanitasi,
higenisasi, dan sterilitas sarana dan prasarana yang terdapat di Rumah Sakit. Dapat juga
karena resistensi bakteri.
Infeksi Nosokomial adalah infeksi yang diperoleh seseorang selama di Rumah Sakit.
Sumber INOS: Infeksi Saluran Kencing (40%), infeksi luka operasi (25%), Infeksi saluran nafas
(15%).
Layouter: Eky
E.coli Bakteri Batang Gram negatif
Klebsiella Streptococci
Proteus
Bakteri yang paling banyak dijumpai adalah E.coli. Karena E.coli merupakan kuman oportunis
dapat berpindah tempat karena mempunyai flagel dan menyebabkan infeksi ditempat barunya.
Editor: Lupi & Nasya
Demikian juga dengan jamur, yang paling sering dijumpai adalah Candida, candida hidup di
kulit, saluran pencernaan, saluran pernafasan, dan mulut. Candida juga oportunis karena dapat
berpindah pindah dan menyebabkan sepsis.
137
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
Pathogenesis and shock by Microorganism MISC 2012
- Gram negative : 30-80%, terutama E.coli. Berasal dari : traktus urinarius, traktus digestivus,
paru, kulit.
- Gram positif : 6-24%, terutama Streptococcus dan Staphylococcus. Berasal dar i: infeksi kulit,
traktus respirasi, abses.
- Jamur 2-3%, berasal dari luka pasca operasi.
- Virus 2-3% (DHF, Herpes).
STAPHYLOCOCCUS
Ciri-ciri / Karakteristik :
Makroskopik : koloni bulat, putih-kekuningan, tidak bergerak, tidak bersimpai, tidak berspora,
fakultatif anaerob.
138 138
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 Pathogenesis and shock by Microorganism
Sifat biokimia
Struktur antigen :
antigen polisakarida,
asam teikoat,
Protein A (reaksi aglutinasi, menghalangi fagositosis)
Layouter: Eky
Produk ekstrasel :
2.Toksin :
Hemolisin alfa, beta , gama
Leukosidin
Editor: Lupi & Nasya
139
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
Pathogenesis and shock by Microorganism MISC 2012
Pathogenitas S.aureus :
STREPTOCOCCUS
Morfologi:
Virulensi :
140 140
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 Pathogenesis and shock by Microorganism
Klasifikasi Streptokokus :
- S.agalactiae: Flora Normal saluran kelamin wanita, penyebab sepsis, erisipelas, meningitis neonatal
NEISSERIA
i
Morfologi :
Punya pili untuk perlekatan pada selaput epitel & menghalangi proses fagositosis
Layouter: Eky
Editor: Lupi & Nasya
141
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
Pathogenesis and shock by Microorganism MISC 2012
ENTEROBACTERIACEAE
Morfologi:
142 142
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 Pathogenesis and shock by Microorganism
CANDIDA
Morfologi:
- Jamur bentuk bulat, tanpa hifa (termasuk kelompok YEASP (jamur bersel satu) sedang
jamur yang berhifa termasuk kelompok MOLD)
Merupakan flora normal ditubuh, biasa hidup di rongga mulut, kulit, saluran pernapasan, saluran
pencernaan, vagina.
CLOSTRIDIUM
Morfologi :
Batang, gram +, membentuk spora, flagel peritrikh, anaerob (tidak membutuhkan oksigen
dalam pertumbuhannya) Layouter: Eky
Kutur anaerob: media thioglikolat, pengambilan BP dengam aspirasi anaerob, inkubasi dengan
anaerob big jar/ sungkup anaerob.
Spesies yang penting: C.perfringens (penghasil toksin nekrosis & hemolisis ): syok, gas
gangrene (pada penderita diabetes meilitus dapat berakibat fatal seperti amputasi)
Editor: Lupi & Nasya
Clostridium menginfeksi dalam bentuk spora karena pada keadaan bebas kuman ini mati oleh
oksigen (karena kuman anerob)
143
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
Pathogenesis and shock by Microorganism MISC 2012
- Pada kuman kuman anaerob tidak terdapat sistem sitokrom, sistem sitokrom adalah suatu
sistem enzimatik yang bisa memproses lanjut oksigen menjadi radikal bebas.
PATHOGENESIS
1. Kuman masuk tubuh, menembus barrier (imunitas tubuh)
Saat terjadi infeksi pertama kali yang diaktifasi oleh sistem imun adalah kelompok fagositosis
leukosit berupa neutrophil, basophil, eusinofil, makrofag.
Saat kelompok diatas kalah maka akan diaktifasi sistem imum tahap berikutnya, seperti
Interleukin (IL), TNF (Tumor Nekrotik Faktor)
Saat kelompok tersebut masih tidak dapat mengalahkan kuman maka akan diaktifkan senjata
terakhir tubuh yaitu antibodi.
2. M.O menghasilkan produk ekstrasel: toxin
3. Sistem imunitas host teraktivasi (sistem komplemen, membentuk kompleks LPS dan protein,
Layouter: Eky
faktor XII)
4. Pengeluaran senyawa mediator: TNF, leukotrien, lipoxygenase, histamin, bradikinin,
serotonin, IL-2
5. Reaksi inflamasi:
Saat tubuh menghasilkan antibodi pasti menghasilkan efek samping berupa reaksi
peradangan.
- Adequate: toxin dinetralisir host survive. Pada keadaan imun yang baik. Tidak perlu
Editor: Lupi & Nasya
mengkonsumsi antibiotik.
- Inadequate: infeksi tidak terkendali. Membutuhkan bantuan antibiotic.
- Excessive
6. Kerusakan jaringan
7. Syok & gangguan kerja multiorgan
8. Kematian
144 144
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 Pathogenesis and shock by Microorganism
Sistem yang teraktifasi saat ada toksin dan enzim dalam darah adalah sistem komplemen. Sistem
komplemen akan:
Melisiskan kuman
Merangsang netrofil untuk saling mengikat dan menempel ke endotel vaskuler dan
melepaskan derivat as.arakhidonat, enzim lisosom, superoksida radikal vasoaktif lokal pd
mikrovaskuler kebocoran vaskuler
Kompleks LPS-protein
1. Aktivasi sitokin
Layouter: Eky
Editor: Lupi & Nasya
145
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
Pathogenesis and shock by Microorganism MISC 2012
PENUTUP
Angka kematian syok septik 25-75%, 73-175 tiap 100.000 pasien
Faktor predisposisi:
Alhamdulillahirobbilalamin
146 146
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 Pathogenesis and shock by Microorganism
1. Berikut adalah salah satu mikroorganisme penyebab sepsis, berasal dari kingdom fungi,
berbentuk bulat, memiliki hifa, serta termasuk flora normal dalam tubuh yaitu ..
a. Candida albicans
b. Streptococcus aureus
c. Neisseria gonnorrhoeae
d. S. Agalactiae
e. Bacteroides fragilis
2. Ditemukan Seseorang terinfeksi mikroorganisme E.coli hingga masuk fase sepsis. Maka pada
orang tersebut akan ditemukan, kecuali ..
a. Meningkatan frekwensi nafas
b. Peningkatan denyut nadi
c. Penurunan imunitas
d. Suhu rektal tidak berada diluar range normal
e. Ditemukan kuman dalam darah
3. Produk ekstrasel berikut ditemukan pada mirkroorganisme rantai bulat serta koloninya
diskoid, berfungsi sebagai depolimerisasi DNA adalah...
a. Hialuronidase
b. Streptokinase
c. Streptodornase
d. Toksin eritrogenik
e. Fibrinolisin
4. Jika kuman telah masuk ke tubuh dan menembus barier, akan membentuk produk ekstrasel
yaitu toxin, kemudian tubuh akan mengaktifkan sistem imunitas host, yaitu kecuali
a. Membentuk sistem komplemen
b. Aktivasi factor VII
c. Pembentukan kompleks LPS Layouter: Eky
5. Akibat dari infeksi mikroorganisme ke dalam tubuh, sebelum akhirnya terjadi kematian
adalah
a. Bakteremia
Editor: Lupi & Nasya
b. Sepsis
c. Tissue injury
d. Multiorgan failure
e. abses
147
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
Acid-base disorder MISC 2012
PENGANTAR
Hasil akhir metabolism adalah CO2 dan juga paru-paru mengeluarkan CO2 tetapi dalam proses
transportasi CO2darisel-seltubuhkeudara alveoli akan terbentuk ion Hidrogen yang harus
dipertahankan dalam batas-batas yang dapat diterima tubuh.
Layouter: Wildan
Editor: Chamim & Ifa
148 148
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 Acid-base disorder
Acid : H+ donator
HCl + + Cl-
Base : H+ acceptor
+ + OH- H2O
+ + C2H5OO- C2H5COOH
SISTEM BUFFER
Tubuh selalu mempertahankan pH dengan mekanisme :
1. Sistem Buffer :
buffer bikarbonat asam bikarbonat yang merupakan system terbanyak dan terpenting
buffer Hb
buferphosphat Zat yang diukur Nilai normal
buffer protein pH 7,35 7,45
2. Kompensasi Respiratorik : Hct 40 - 54%
CO2dikeluarkan Pa O2 80 100 mmHg
Bekerja dalam beberapa menit Pa CO2 35 45 mmHg
3. KompensasiMetabolik : HCO3- 23 33 mEq/L
Sekresi dan reabsorbsi HCO3 BE -2,5 - +2,5 mmol/L
Bekerja dalam beberapa hari Sa O2 85 95%
Keseimbangan asam basa berdasarkan rumus
Hendersen Hasselbach :
ASTRUP (1961) mengemukakan tentang standar bikarbonat yang
3 merupakan jumlah HCO3-darah dalam keadaan respirasi normal yaitu
=
2 PCO240 mmHg
Layouter: Wildan
Sekaranganalisa gas darah telah dilakukan secara computerized, dengan satu sampel darah maka hasil
diperoleh secara lengkap.
149
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
Acid-base disorder MISC 2012
ASIDOSIS METABOLIK
Terjadi pada : - shock, asidosis laktat, diare, puasa lama, infeksiberat, trauma berat, DM,
hipertiroid, peny.ginjal, dll
Keadaan yang ada : pH turun, HCO3 turun, BE 2,5
Kompensasinya: stimulasi pernapasanALKalosis RESPIRATORIK berupa pH naik, pCO2
turun.
Terapi : koreksi penyakit yang mendasarinya, Bikarbonat Natrium secara Blind : (1-
Layouter: Wildan
150 150
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 Acid-base disorder
ALKALOSIS METABOLIK
Terjadi karena: muntah, antasid, penambahan basa (Bikarbonat Natrium), deuritika.
Keadaan yang ada : pH naik, HCO3 naik, BE > + 2,5
Kompensasi: depresi nafasALKalosis RESPIRATORIK, berupa pCO2 naik dan pH turun.
Terapi : koreksi penyebabnya, koreksi elektrolit terutama K, pemberian HCl atau NH4Cl 20
40 mEq/jam, diamox + KCl.
ASIDOSIS RESPIRATORIK
Terjadi karena :hipoventilasi karena kegagalan paru mengekskresi CO2, PPOM, depresi
SSP, obat terutama narkotik, kelainan otot dada.
Keadaan yang ada : pH turun, pCO2 naik, HCO3 normal.
Kompensasi: reabsorbsi ginjal naik ALKalosis METABOLIK berupa: pH naik dan HCO3
naik.
Terapi : pCO2 naik, hilangkan penyebab.
Layouter: Wildan
Editor: Chamim & Ifa
151
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
Acid-base disorder MISC 2012
ALKALOSIS RESPIRATORIK
Penyebab : hiperventilasi, stimulasi SSP, hipoksemia, sepsis, hipertiroid, penyakit paru.
Keadaan yang ada : pH naik, pCO2 turun, HCO3 normal.
Kompensasinya : reabsorbsi HCO3 turun ASIDosis METABOLIK berupa : HCO3 naik, pH
turun.
Terapi : hilangkan penyebab, biasanya ringantak perlu tindakan, hilangkan nyeri,
koreksi defisiensi cairan, obati infeksi.
152 152
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 Acid-base disorder
Clinical assessment:
- Severe vomiting - Metabolic Alkalosis
- Renal failure - Metabolic Acidosis
- Pneumonia - Respiratory Alkalosis
Obat-obatan :
- Thiazide diuretics - Metabolic Alkalosis
- Potassium-sparing diuretics - Metabolic Acidosis
- Aspirin - Mixed metabolic acidosis and respiratory alkalosis.
Layouter: Wildan
PaCO2 adalah tekanan yang ditimbulkan oleh CO2yang terlarut dalam darah.
PaCO2 merupakan parameter fungsi respirasi
Dapat digunakan untuk menentukan cukup tidaknya ventilasi alveolar.
PaCO2 normal berarti ventilasi alveolar normal.
153
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
Acid-base disorder MISC 2012
Nova Biomedical
BioLyte 2000
Layouter: Wildan
Editor: Chamim & Ifa
154 154
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 Acid-base disorder
1.Tentukanasidosisatau alkalosis
Asidosis metabolik
Oksidasi lemak tidak sempurna( asidosis diabetes, kelaparan)
Oksidasi KH tidak sempurna ( asidosis laktat )
Alkalosis metabolik :
muntah-muntah, penggunaan antasida berlebihan efek aldosteron / steroid, infuse bikarbonat
berlebihan
Layouter: Wildan
Editor: Chamim & Ifa
155
a
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
Acid-base disorder MISC 2012
DARAH SAMPEL
Darah yang dipakai : darah arteri karena sifatnya lebih homogeny secara sistemik, lebih
menggambarkan fungsi pertukaran gas di paru dan bias member keterangan kualitas darah yang
disuplai keseluruh tubuh.Pengambilan dilakukan dengan fungsi pada arteri radialis, arteri brachialis
atau arteri femoralis, dengan menggunakan semprit kaca atau plastic khusus yang telah dibasahi
dengan heparin.
Makan dan minumlah, janganlah berlebih-lebihan karena yang Allah tidakmenyukai orang-orang
yang berbuat berlebihan (AL-Ayat)
156 156
REGULASI & METABOLISME
HIPPOCAMPUS
MISC 2012 Acid-base disorder
Layouter: Wildan
b. DM
c. Puasa lama
d. Penyakit ginjal
e. Sepsis
7. Pada alkalosis respiratorik, keadaan yang ada yaitu ..
a. HCO3 meningkat
b. HCO3 normal
Editor: Chamim & Ifa
c. HCO3 menurun
d. pH turun
e. pH normal
8. Antikoagulan yang digunakan pada pemeriksaan asam basa (BGA) adalah ..
a. Histidin d. Serotonin
b. Histamine e. Methionin
c. Heparin
157
a
REGULASI & METABOLISME