EKOSISTEM LAUT.
30 April 2011 pukul 6:27
Polusi dari tumpahan minyak di laut merupakan sumber pencemaran laut yang selalu menjadi
fokus perhatian masyarakat luas, karena akibatnya sangat cepat dirasakan oleh masyarakat
sekitar pantai dan sangat signifikan merusak makhluk hidup di sekitar pantai tersebut.
Pencemaran minyak semakin banyak terjadi sejalan dengan semakin meningkatnya permintaan
minyak untuk dunia industri yang harus diangkut dari sumbernya yang cukup jauh,
meningkatnya jumlah anjungan anjungan pengeboran minyak lepas pantai. dan juga karena
semakin meningkatnya transportasi laut.
8. Sumber di Darat (minyak pelumas bekas, atau cairan yang mengandung hydrocarbon
( perkantoran & industri );
Komponen minyak yang tidak dapat larut di dalam air akan mengapung yang menyebabkan air
laut berwarna hitam. Beberapa komponen minyak tenggelam dan terakumulasi di dalam sedimen
sebagai deposit hitam pada pasir dan batuan-batuan di pantai. Komponen hidrokarbon yang
bersifat toksik berpengaruh pada reproduksi, perkembangan, pertumbuhan, dan perilaku biota
laut, terutama pada plankton, bahkan dapat mematikan ikan, dengan sendirinya dapat
menurunkan produksi ikan. Proses emulsifikasi merupakan sumber mortalitas bagi organisme,
terutama pada telur, larva, dan perkembangan embrio karena pada tahap ini sangat rentan pada
lingkungan tercemar (Fakhrudin, 2004). Sumadhiharga (1995) dalam Misran (2002)
memaparkan bahwa dampak-dampak yang disebabkan oleh pencemaran minyak di laut adalah
akibat jangka pendek dan akibat jangka panjang.
Molekul hidrokarbon minyak dapat merusak membran sel biota laut, mengakibatkan keluarnya
cairan sel dan berpenetrasinya bahan tersebut ke dalam sel. Berbagai jenis udang dan ikan akan
beraroma dan berbau minyak, sehingga menurun mutunya. Secara langsung minyak
menyebabkan kematian pada ikan karena kekurangan oksigen, keracunan karbon dioksida, dan
keracunan langsung oleh bahan berbahaya.
Lebih banyak mengancam biota muda. Minyak di dalam laut dapat termakan oleh biota laut.
Sebagian senyawa minyak dapat dikeluarkan bersama-sama makanan, sedang sebagian lagi
dapat terakumulasi dalam senyawa lemak dan protein. Sifat akumulasi ini dapat dipindahkan dari
organisma satu ke organisma lain melalui rantai makanan. Jadi, akumulasi minyak di dalam
zooplankton dapat berpindah ke ikan pemangsanya. Demikian seterusnya bila ikan tersebut
dimakan ikan yang lebih besar, hewan-hewan laut lainnya, dan bahkan manusia.
Secara tidak langsung, pencemaran laut akibat minyak mentah dengan susunannya yang
kompleks dapat membinasakan kekayaan laut dan mengganggu kesuburan lumpur di dasar laut.
Ikan yang hidup di sekeliling laut akan tercemar atau mati dan banyak pula yang bermigrasi ke
daerah lain. Minyak yang tergenang di atas permukaan laut akan menghalangi sinar matahari
masuk sampai ke lapisan air dimana ikan berdiam. Menurut Fakhrudin (2004), lapisan minyak
juga akan menghalangi pertukaran gas dari atmosfer dan mengurangi kelarutan oksigen yang
akhirnya sampai pada tingkat tidak cukup untuk mendukung bentuk kehidupan laut yang aerob.
Lapisan minyak yang tergenang tersebut juga akan mempengarungi pertumbuhan rumput laut ,
lamun dan tumbuhan laut lainnya jika menempel pada permukaan daunnya, karena dapat
mengganggu proses metabolisme pada tumbuhan tersebut seperti respirasi, selain itu juga akan
menghambat terjadinya proses fotosintesis karena lapisan minyak di permukaan laut akan
menghalangi masuknya sinar matahari ke dalam zona euphotik, sehingga rantai makanan yang
berawal pada phytoplankton akan terputus Jika lapisan minyak tersebut tenggelam dan menutupi
substrat, selain akan mematikan organisme benthos juga akan terjadi perbusukan akar pada
tumbuhan laut yang ada.
Pencemaran minyak di laut juga merusak ekosistem mangrove. Minyak tersebut berpengaruh
terhadap sistem perakaran mangrove yang berfungsi dalam pertukaran CO2 dan O2, dimana akar
tersebut akan tertutup minyak sehingga kadar oksigen dalam akar berkurang. Jika minyak
mengendap dalam waktu yang cukup lama akan menyebabkan pembusukan pada akar mangrove
yang mengakibatkan kematian pada tumbuhan mangrove tersebut. Tumpahan minyak juga akan
menyebabkan kematian fauna-fauna yang hidup berasosiasi dengan hutam mangrove seperti
moluska, kepiting, ikan, udang, dan biota lainnya.
Ekosistim terumbu karang juga tidak luput dari pengaruh pencemaran minyak . Menurut
O'Sullivan & Jacques (2001), jika terjadi kontak secara langsung antara terumbu karang dengan
minyak maka akan terjadi kematian terumbu karang yang meluas. Akibat jangka panjang yang
paling potensial dan paling berbahaya adalah jika minyak masuk ke dalam sedimen. Burung laut
merupakan komponen kehidupan pantai yang langsung dapat dilihat dan sangat terpengaruh
akibat tumpahan minyak . Akibat yang paling nyata pada burung laut adalah terjadinya penyakit
fisik (Pertamina, 2002). Minyak yang mengapung terutama sekali amat berbahaya bagi
kehidupan burung laut yang suka berenang di atas permukaan air, seperti auk (sejenis burung laut
yang hidup di daerah subtropik), burung camar dan guillemot ( jenis burung laut kutub).
Tubuh burung ini akan tertutup oleh minyak, kemudian dalam usahanya membersihkan tubuh
mereka dari minyak, mereka biasanya akan menjilat bulu-bulunya, akibatnya mereka banyak
minum minyak dan akhirnya meracuni diri sendiri. Disamping itu dengan minyak yang
menempel pada bulu burung, maka burung akan kehilangan kemampuan untuk mengisolasi
temperatur sekitar ( kehilangan daya sekat), sehingga menyebabkan hilangnya panas tubuh
burung, yang jika terjadi secara terus-menerus akan menyebabkan burung tersebut kehilangan
nafsu makan dan penggunaan cadangan makanan dalam tubuhnya.
Peristiwa yang sangat besar akibatnya terhadap kehidupan burung laut adalah peristiwa pecahnya
kapal tanki Torrey Canyon yang mengakibatkan matinya burung-burung laut sekitar 10.000 ekor
di sepanjang pantai dan sekitar 30.000 ekor lagi didapati tertutupi oleh genangan minyak ( Farb,
1980 ). Pembuangan air ballast di Alaska sekitar Pebruari-Maret 1970 telah pula mencemari
seribu mil jalur pantai dan diperkirakan paling sedikit 100 ribu ekor burung musnah (Siahaan,
1989 dalam Misran 2002). .
Menyadari akan besarnya bahaya pencemaran minyak di laut, maka timbullah upaya-upaya
untuk pencegahan dan penanggulangan bahaya tersebut oleh negara-negara di dunia. Diakui
bahwa prosedur penanggulangan seperti: pemberitahuan bencana, evaluasi strategi
penanggulangan, partisipasi unsur terkait termasuk masyarakat, teknis penanggulangan,
komunikasi, koordinasi dan kesungguhan untuk melindungi laut dan keberpihakan kepada
kepentingan masyarakat menjadi poin utama dalam pencegahan dan penanggulangan
pencemaran minyak. Untuk melakukan hal tersebut, tiga hal yang dapat dijadikan landasan yaitu
aspek legalitas, aspek perlengkapan dan aspek koordinasi.
Sejak September 2003 Departemen Kelautan dan Perikanan memulai Gerakan Bersih pantai dan
Laut (GBPL). Gerakan ini bertujuan untuk mendorong seluruh lapisan masyarakat untuk
mewujudkan laut yang biru dan pantai yang bersih pada lokasi yang telah mengalami
pencemaran. Dengan gerakan ini diharapkan bukan hanya didukung oleh pemerintah dan
masyarakat, namun juga didukung oleh para pengusaha minyak dan gas bumi yang beroperasi di
Indonesia.
Home
Menu 1
Drop Menu
Menu 2
Drop Menu 1
Beranda
Search her
oleh :
Disusun oleh :
NIM : 115080601111066
Kelas : I03
PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah Pencemaran Laut
ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT. senantiasa
meridhai segala usaha kita. Amin
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
2.3.3 Sampah
2.3.4 Pestisida
2.3.5 Eutrofikasi
2.3.6 Peningkatan keasaman
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
Pada mulanya orang berfikir bahwa dengan melihat luasnya lautan, maka semua hasil
buangan sampah dan sisa-sisa industri yang berasal dari aktifitas manusia di daratan
seluruhnya dapat di tampung oleh lautan tanpa menimbulkan suatu akibat yang
membahayakan. Bahan pencemar yang masuk ke dalam lautan akan diencerkan dan kekuatan
mencemarnya secara perlahan-lahan akan diperlemah sehingga membuat mereka menjadi
tidak berbahaya. Dengan makin cepatnya pertumbuhan penduduk dunia dan makin
meningkatnya lingkungan industri mengakibatkan makin banyak bahan-bahan yang bersifat
racun yang dibuang ke laut dalam jumlah yang sulit untuk dapat dikontrol secara tepat.
Air laut adalah suatu komponen yang berinteraksi dengan lingkungan daratan, di mana
buangan limbah dari daratan akan bermuara ke laut. Selain itu air laut juga sebagai tempat
penerimaan polutan (bahan cemar) yang jatuh dari atmosfir. Limbah tersebut yang mengandung
polutan kemudian masuk ke dalam ekosistem perairan pantai dan laut. Sebagian larut dalam
air, sebagian tenggelam ke dasar dan terkonsentrasi ke sedimen, dan sebagian masuk ke
dalam jaringan tubuh organisme laut (termasuk fitoplankton, ikan, udang, cumi-cumi, kerang,
rumput laut dan lain-lain).
Kemudian, polutan tersebut yang masuk ke air diserap langsung oleh fitoplankton.
Fitoplankton adalah produsen dan sebagai tropik level pertama dalam rantai makanan.
Kemudian fitoplankton dimakan zooplankton. Konsentrasi polutan dalam tubuh zooplankton
lebih tinggi dibanding dalam tubuh fitoplankton karena zooplankton memangsa fitoplankton
sebanyak-banyaknya. Fitoplankton dan zooplankton dimakan oleh ikan-ikan planktivores
(pemakan plankton) sebagai tropik level kedua. Ikan planktivores dimangsa oleh ikan karnivores
(pemakan ikan atau hewan) sebagai tropik level ketiga, selanjutnya dimangsa oleh ikan
predator sebagai tropik level tertinggi.
Ikan predator dan ikan yang berumur panjang mengandung konsentrasi polutan dalam
tubuhnya paling tinggi di antara seluruh organisme laut. Kerang juga mengandung logam berat
yang tinggi karena cara makannya dengan menyaring air masuk ke dalam insangnya setiap
saat dan fitoplankton ikut tertelan. Polutan ikut masuk ke dalam tubuhnya dan terakumulasi
terus-menerus dan bahkan bisa melebihi konsentrasi yang di air.
Polutan tersebut mengikuti rantai makanan mulai dari fitoplankton sampai ikan predator
dan pada akhirnya sampai ke manusia. Bila polutan ini berada dalam jaringan tubuh organisme
laut tersebut dalam konsentrasi yang tinggi, kemudian dijadikan sebagai bahan makanan maka
akan berbahaya bagi kesehatan manusia. Karena kesehatan manusia sangat dipengaruhi oleh
makanan yang dimakan. Makanan yang berasal dari daerah tercemar kemungkinan besar juga
tercemar. Demikian juga makanan laut (seafood) yang berasal dari pantai dan laut yang
tercemar juga mengandung bahan polutan yang tinggi.
Salah satu polutan yang paling berbahaya bagi kesehatan manusia adalah logam berat.
WHO (World Health Organization) atau Organisasi Kesehatan Dunia dan FAO (Food Agriculture
Organization) atau Organisasi Pangan Dunia merekomendasikan untuk tidak mengonsumsi
makanan laut (seafood) yang tercemar logam berat. Logam berat telah lama dikenal sebagai
suatu elemen yang mempunyai daya racun yang sangat potensil dan memiliki kemampuan
terakumulasi dalam organ tubuh manusia. Bahkan tidak sedikit yang menyebabkan kematian.
Pencemaran laut merupakan suatu ancaman yang benar-benar harus ditangani secara
sungguh-sungguh. Untuk itu, kita perlu mengetahui apa itu pencemaran laut, bagaimana
terjadinya pencemaran laut, serta apa yang solusi yang tepat untuk menangani pencemaran
laut tersebut.
d) Apa saja kasus Pencemaran Laut yang pernah terjadi di Indonesia dan di dunia?
e) Bagaimana cara mencegah dan menanggulangi terjadinya pencemaran laut dan kebijakan
untuk menangani perihal tersebut?
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu, untuk mengetahui semua informasi tentang
pencemaran laut mulai dari definisinya, sumber, serta bahan-bahan yang mencemari laut,
dampak pencemaran laut , cara penanggulangan dan kebijakan yang diterapkan untuk
mengatasi perihal pencemaran laut dan kasus-kasus pencemaran laut yang pernah terjadi di
Indonesia dan di dunia?
2. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pencemaran Laut
Dalam sebuah kasus pencemaran, banyak bahan kimia yang berbahaya berbentuk
partikel kecil yang kemudian diambil oleh plankton dan binatang dasar, yang sebagian besar
adalah pengurai ataupun filter feeder (menyaring air). Dengan cara ini, racun yang
terkonsentrasi dalam laut masuk ke dalam rantai makanan, semakin panjang rantai yang
terkontaminasi, kemungkinan semakin besar pula kadar racun yang tersimpan. Pada banyak
kasus lainnya, banyak dari partikel kimiawi ini bereaksi dengan oksigen, menyebabkan perairan
menjadi anoxic. Sebagian besar sumber pencemaran laut berasal dari daratan, baik tertiup
angin, terhanyut maupun melalui tumpahan.
Pencemaran minyak mempunyai pengaruh luas terhadap hewan dan tumbuh tumbuhan
yang hidup disuatu daerah. Minyak yang mengapung berbahaya bagi kehidupan burung laut
yang suka berenang diatas permukaan air. Tubuh burung akan tertutup minyak. Untuk
membersihkannya, mereka menjilatinya. Akibatnya mereka banyak minum minyak dan
mencemari diri sendiri. Selain itu, mangrove dan daerah air payau juga rusak. Mikroorganisme
yang terkena pencemaran akan segera menghancurkan ikatan organik minyak, sehingga
banyak daerah pantai yang terkena ceceran minyak secara berat telah bersih kembali hanya
dalam waktu 1 atau 2 tahun.
Logam berat, seperti merkuri (Hg), timbal (Pb), arsenik (As), kadmium (Cd), kromium (Cr),
seng (Zn), dan nikel (Ni), merupakan salah satu bentuk materi anorganik yang sering
menimbulkan berbagai permasalahan yang cukup serius pada perairan. Penyebab terjadinya
pencemaran logam berat pada perairan biasanya berasal dari masukan air yang terkontaminasi
oleh limbah buangan industri dan pertambangan.
Semen, keramik : Cr
Tekstil : Cr
Industri kulit : Cr
Pembangkit listrik tenaga uap : Cr, Zn
Logam berat memiliki densitas yang lebih dari 5 gram/cm 3 dan logam berat bersifat
tahan urai. Sifat tahan urai inilah yang menyebabkan logam berat semakin terakumulasi di
dalam perairan. Logam berat yang berada di dalam air dapat masuk ke dalam tubuh manusia,
baik secara langsung maupun tidak langsung. Logam berat di dalam air dapat masuk secara
langsung ke dalam tubuh manusia apabila air yang mengandung logam berat diminum,
sedangkan secara tidak langsung apabila memakan bahan makanan yang berasal dari air
tersebut. Di dalam tubuh manusia, logam berat juga dapat terakumulasi dan menimbulkan
berbagai bahaya terhadap kesehatan.
Kasus minamata yang terjadi dari tahun 1953 sampai 1975 telah menyebabkan ribuan
orang meninggal dunia akibat pencemaran mercury di Teluk Minamata Jepang. Industri Kimia
Chisso menggunakan mercury khlorida (HgCl2) sebagai katalisator dalam memproduksi
acetaldehyde sintesis di mana setiap memproduksi satu ton acetaldehyde menghasilkan limbah
antara 30-100 gr mercury dalam bentuk methyl mercury (CH3Hg) yang dibuang ke laut Teluk
Minamata.
Methyl mercury ini masuk ke dalam tubuh organisme laut baik secara langsung dari air
maupun mengikuti rantai makanan. Kemudian mencapai konsentrasi yang tinggi pada daging
kerang-kerangan, crustacea dan ikan yang merupakan konsumsi sehari-hari bagi masyarakat
Minamata. Konsentrasi atau kandungan mercury dalam rambut beberapa pasien di rumah sakit
Minamata mencapai lebih 500 ppm. Masyarakat Minamata yang mengonsumsi makanan laut
yang tercemar tersebut dalam jumlah banyak telah terserang penyakit syaraf, lumpuh,
kehilangan indera perasa dan bahkan banyak yang meninggal dunia.
Plastik dan turunan lain dari limbah plastik yang terdapat di laut berbahaya untuk satwa
liar dan perikanan. Organisme perairan dapat terancam akibat terbelit, sesak napas, maupun
termakan.
Jaring ikan yang terbuat dari bahan plastik, kadang dibiarkan atau hilang di laut. Jaring
ini dikenal sebagai hantu jala sangat membahayakan lumba-lumba, penyu, hiu, dugong,
burung laut, kepiting, dan makhluk lainnya. Plastik yang membelit membatasi gerakan,
menyebabkan luka dan infeksi, dan menghalangi hewan yang perlu untuk kembali ke
permukaan untuk bernapas.
Sampah yang mengandung kotoran minyak juga dibuang kelaut melalui sistem daerah
aliran sungai (DAS). Sampah-sampah ini kemungkinan mengandung logam berat dengan
konsentrasi yang tinggi. Tetapi umumnya mereka kaya akan bahan-bahan organik, sehingga
akan memperkaya kandungan zat-zat makanan pada suatu daerah yang tercemar yang
membuat kondisi lingkungan menjadi lebih baik bagi pertumbuhan mikroorganisme.
Aktifitas pernafasan dari organisme ini membuat makin menipisnya kandungan oksigen
khususnya pada daerah estuarin. Hal tersebut akan berpengaruh besar pada kehidupan
tumbuh-tumbuhan dan hewan yang hidup di daerah tersebut. Pada keadaan yang paling
ekstrim, jumlah spesies yang ada didaerah itu akan berkurang secara drastis dan dapat
mengakibatkan bagian dasar dari estuarin kehabisan oksigen. Sehingga mikrofauna yang dapat
hidup disitu hanya dari golongan cacing saja. Jenis-jenis sampah kebanyakan termasuk
golongan yang mudah hancur dengan cepat, sehingga pencemaran yang disebabkannya tidak
merupakan suatu masalah besar diperairan terbuka.
Beberapa pestisida yang dipakai kebanyakan berasal dari suatu grup bahan kimia yang
disebut Organochloride. DDT termasuk dalam grup ini. Pestisida jenis ini termasuk golongan
yang mempunyai ikatan molekul yang sangat kuat dimana molekul-molekul ini kemungkinan
dapat bertahan di alam sampai beberapa tahun sejak mereka mulai dipergunakan. Hal itu
sangat berbahaya karena dengan digunakannya golongan ini secara terus menerus akan
membuat mereka menumpuk di lingkungan dan akhirnya mencapai suatu tingkatan yang tidak
dapat ditolerir lagi dan berbahaya bagi organism yang hidup didaerah tersebut.
Ketika pestisida masuk ke dalam ekosistem laut, mereka segera diserap ke dalam jaring
makanan di laut. Dalam jarring makanan, pestisida ini dapat menyebabkan mutasi, serta
penyakit, yang dapat berbahaya bagi hewan laut , seluruh penyusun rantai makanan termasuk
manusia.
The World Resources Institute telah mengidentifikasi 375 hipoksia (kekurangan oksigen)
wilayah pesisir di seluruh dunia. Laporan ini menyebutkan kejadian ini terkonsentrasi di wilayah
pesisir di Eropa Barat, Timur dan pantai Selatan Amerika Serikat, dan Asia Timur, terutama di
Jepang. Salah satu contohnya adalah meningkatnya alga merah (red tide) secara signifikan
yang membunuh ikan dan mamalia laut serta menyebabkan masalah pernapasan pada
manusia dan beberapa hewan domestik. Umumnya terjadi saat organisme mendekati ke arah
pantai.
Menurut Dr. Nerilie Abrahams dari Universitas Nasional Australia, terumbu karang
seperti sedang mencatat kematiannya sendiri. Jumlah Karbon Dioksida yang dipompakan ke
atmosfer sebetulnya mengubah keasaman laut, dan membuat lebih asam lagi. Bahayanya
adalah tentu saja seluruh terumbu karang akan hancur dan larut karena asam tadi. Persoalan
perubahan suhu maupun berbagai perubahan lain yang dialami lautan sebetulnya bukanlah
sesuatu yang luar biasa. Di masa lalu hal ini sudah barangkali terjadi, nemun perbedaannya
adalah saat ini perubahan suhu tersebut dipicu oleh campur tangan manusia, jadi bukan karena
sebab alami
1. Sumber alami
Suara di laut yang timbul akibat proses alami terbagi dalam dua yaitu proses fisika serta
proses biologi. Proses fisika ini antara lain : aktivitas tektonik, gunung api dan gempa bumi,
angin, gelombang. Sedangkan contoh dari aktivitas biologis misalnya suara dari mamalia laut
dan ikan.
Kegiatan eksplorasi dan ekspoitasi gas dan minyak banyak menggunakan survei
seismik, pembangunan anjungan minyak/rig, pengeboran minyak, dll. Kebanyakan dari survei
seismik saat ini menggunakan airguns sebagai sumber suara, alat ini merupakan alat berisi
udara yang memproduksi sinyal akustik dengan cepat mengeluarkan udara terkompresi ke
dalam kolom air. Metoda tersebut dapat menciptakan suara dengan intensitas sampai dengan
255 desibel. Pengaruhnya terhadap hewan lainnya juga dapat menimbulkan kerusakan
pendengaran akibat dari tekanan air yang ditimbulkan. Seperti layaknya penggunaan dinamit,
airguns juga berpengaruh terhadap pendengaran manusia secara langsung. Pulsa sinyal
akustik ini dapat menimbulkan konflik terhadap mamalia laut, seperti misalnya paus jenis
mysticete, sperm, dan beaked yang menggunakan frekuensi suara yang rendah.
Begitu juga dalam aktivitas pembangunan rig dan pengeboran minyak dimana dalam
operasionalnya setiap hari banyak menghasilkan suara serta menimbulkan kebisingan yang
beresiko bagi mamalia laut.
Dari penyebab diatas terdapat juga penyebab lainnya yang tidak disebutkan di sini,
salah satunya adalah kegiatan perikanan para nelayan yang menggunakan peledak atau pukat
harimau yang tidak hanya menimbulkan polusi suara namun juga merusak secara langsung
ekosistem di laut itu sendiri.
5. Kegiatan militer
Ada beberapa aktivitas yang dilakukan militer yang menghasilkan sumber suara yang
menimbulkan kebisingan di laut. Salah satu contohnya yaitu aktivitas kapal naval milik US.Army
yang menggunakan sonar aktif ketika berlatih dan dalam aktivitas rutin. Angkatan Laut Amerika
(NAVY) pernah mengembangkan suatu sistem yang dinamakan Low Frequency Active Sonnars
(LFA) untuk keperluan militernya. Dalam penggunaannya, terbukti bahwa terdapat beberapa
efek negatif terhadap kehidupan dan perilaku mamalia di lautan. Terhadap ikan paus efek
tersebut ternyata mengganggu jalur migrasi dan untuk jenis ikan paus biru dan ikan paus sirip
adalah terhentinya proses komunikasi satu sama lain. Bahkan setelah melalui beberapa
penelitian, maka pengunaan LFA tersebut juga berpengaruh terhadap kesehatan manusia.
Beberapa penyelam NAVY yang menerima transmisi dari sekitar 160 desibel akibat sistem
tersebut terbukti terkena gangguan seperti vertigo, gangguan terhadap gerakan tubuh serta
gangguan di daerah perut dan dada.
Bukti-bukti lainnya dari pengaruh akibat sonar yang dihasilkan ini di sebutkan oleh Vonk
and Martin (1989), Simmonds and Lopez-Jurado (1991), Frantzis (1998) dan Frantzis and
Cebrian (1999) mereka menganggap bunyi keras yang ditimbulkan oleh aktifitas militer ini telah
menyebabkan terdamparnya paus jenis beaked di Pulau Canary dan Laut Ionia. Selain itu paus
jenis sperm mengalami perubahan kelakuan dalam vokalisasi dalam merespons sonar ini.
Bahaya yang Dapat Ditimbulkan oleh Logam Berat di dalam Tubuh Manusia : Barium
(Ba): Dalam bentuk serbuk, mudah terbakar pada temperatur ruang. Jangka panjang,
menyebabkan naiknya tekanan darah dan terganggunya sistem syaraf.
Cadmium (Cd): Dalam bentuk serbuk mudah terbakar. Beracun jika terhirup dari udara
atau uap. Dapat menyebabkan kanker. Larutan dari kadmium sangat beracun. Jangka panjang,
terakumulasi di hati, pankreas, ginjal dan tiroid, dicurigai dapat menyebabkan hipertensi
Kromium (Cr): Kromium hexavalen bersifat karsinogenik dan korosif pada jaringan
tubuh. Jangka panjang, peningkatan sensitivitas kulit dan kerusakan pada ginjal
Timbal (Pb): Beracun jika termakan atau terhirup dari udara atau uap. Jangka panjang,
menyebabkan kerusakan otak dan ginjal; kelainan pada kelahiran
Raksa (Hg): Sangat beracun jika terserap oleh kulit atau terhirup dari uap. Jangka
panjang, beracun pada sistem syaraf pusat, dapat menyebabkan kelainan pada kelahiran.
Perak (Ag): Beracun. Jangka panjang, pelunturan abu-abu permanen pada kulit, mata
dan membran mukosa (mucus)
2.3.3 Sampah
Banyak hewan yang hidup pada atau di laut mengonsumsi plastik karena tak jarang
plastik yang terdapat di laut akan tampak seperti makanan bagi hewan laut. Plastik tidak dapat
dicerna dan akan terus berada pada organ pencernaan hewan ini, sehingga menyumbat
saluran pencernaan dan menyebabkan kematian melalui kelaparan atau infeksi. Selain
berpengaruh terhadap kesehatan biota laut, adanya sampah dilaut juga nerpengaruh terhadap
kesehatan manusia. Penyakit yang paling sederhana seperti gatal-gatal pada kulit setelah
bersentuhan dengan air laut, dll.
2.3.4 Pestisida
Pengaruh pestisida terhadap kehidupan organisme air :
Penumpukan pestisida dalam jaringan tubuh, bersifat racun dan dapat mempengaruhi system
syaraf pusat.
Bahan aktifnya selain bisa membunuh organism perairan (ikan) juga dapat merubah tingkah
laku ikan dan menghambat perkembangan telur moluska dan juga ikan.
Daya racun berkisar dari rendah-tinggi. Moluska cenderung lebih toleran terhadap racun
pestisida dibandingkan dengan Crustacea dan teleostei (ikan bertulang sejati), dll.
2.3.5 Eutrofikasi
Eutrofikasi adalah perairan menjadi terlalu subur sehingga terjadi ledakan jumlah alga
dan fitoplankton yang saling berebut mendapat cahaya untuk fotosintesis. Karena terlalu
banyak maka alga dan fitoplankton di bagian bawah akan mengalami kematian secara massal,
serta terjadi kompetisi dalam mengonsumsi O2 karena terlalu banyak organisme pada tempat
tersebut. Sisa respirasi menghasilkan banyak CO2 sehingga kondisi perairan menjadi anoxic
dan menyebabkan kematian massal pada hewan-hewan di perairan tersebut.
Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah pencemaran laut :
Usaha yang dapat dilakukan untuk menanggulangi dan mengurangi tingkat pencemaran
laut diantaranya adalah :
A. United Nation Covention on the Law of the Sea 1982 (UNCLOS) Konvensi
Hukum Laut 1982 adalah merupakan puncak karya dari PBB tentang hukum laut, yang disetujui
di montego Bay, Jamaica tanggal 10 Desember 1982[9]. Konvensi Hukum Laut 1982 secara
lengkap mengatur perlindungan dan pelestarian lingkungan laut (protection and preservation of
the marine environment) yang terdapat dalam Pasal 192-237.
Pasal 192 berbunyi : yang menegaskan bahwa setiap Negara mempunyai kewajiban untuk
melindungi dan melestarikan lingkungan laut. Pasal 193 menggariskan prinsip penting dalam
pemanfaatan sumber daya di lingkungan laut, yaitu prinsip yang berbunyi : bahwa setiap
Negara mempunyai hak berdaulat untuk mengeksploitasi sumber daya alamnya sesuai dengan
kebijakan lingkungan mereka dan sesuai dengan kewajibannya untuk melindungi dan
melestarikan lingkungan laut.
Konvensi Hukum Laut 1982 meminta setiap Negara untuk melakukan upaya-upaya guna
mencegah (prevent), mengurangi (reduce), dan mengendalikan (control) pencemaran
lingkungan laut dari setiap sumber pencemaran, seperti pencemaran dari pembuangan limbah
berbahaya dan beracun yang berasal dari sumber daratan (land-based sources), dumping, dari
kapal, dari instalasi eksplorasi dan eksploitasi. Dalam berbagai upaya pencegahan,
pengurangan, dan pengendalian pencemaran lingkungan tersebut setiap Negara harus
melakukan kerja sama baik kerja sama regional maupun global sebagaimana yang diatur oleh
Pasal 197-201 Konvensi Hukum Laut 1982.
Beberapa jenis limbah berbahaya yang mengandung zat terlarang diatur dalam London
Dumping Convention adalah air raksa, plastik, bahan sintetik, sisa residu minyak, bahan
campuran radio aktif dan lain-lain. Pengecualian dari tindakan dumping ini adalah apabila
ada foce majeur, yaitu dimana pada suatu keadaan terdapat hal yang membahayakan
kehidupan manusia atau keadaan yang dapat mengakibatkan keselamatan bagi kapal-kapal.
International Convention for the Prevention of Pollution from Ships 1973 yang kemudian
disempurnakan dengan Protocol pada tahun 1978 dan konvensi ini dikenal dengan nama
MARPOL 1973/1978. MARPOL 1973/1978 memuat 6 (enam) Annexes yang berisi regulasi-
regulasi mengenai pencegahan polusi dari kapal terhadap :
3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a) Pencemaran laut didefinisikan sebagai peristiwa masuknya partikel kimia, limbah industri,
pertanian dan perumahan, kebisingan, atau penyebaran organisme invasif (asing) ke dalam
laut, yang berpotensi memberi efek berbahaya.
b) Penyebab pencemaran laut yaitu :
Pencemaran oleh minyak
Pencemaran oleh logam berat
Pencemaran oleh sampah
Pencemaran oleh pestisida
Pencemaran akibat proses Eutrofikasi
Pencemaran akibat peningkatan keasaman
Pencemaran akibat polusi kebisingan
c) Contoh kasus pencemaran akibat logam berat di Indonesia yaitu di Teluk Buyat, terletak di
Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, adalah lokasi pembuangan limbah tailing (lumpur sisa
penghancuran batu tambang) milik PT. Newmont Minahasa Raya (NMR).
d) Upaya pencegahan maupun penanggulangan pemcemaran laut telah diatur oleh pemerintah
dalam PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 1999
TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN/ATAU PERUSAKAN LAUT
e)
DAFTAR PUSTAKA
Ahmar, Hilal. 2013. Bahan-bahan Pencemaran Laut. http://majalah-
hilalahmarsolo.blogspot.com/2013/03/sehat-lingkungan-bahan-bahan-pencemar.html. diakses
pada 20 April 2013, pukul 3.00 WIB.
GESAMP, 1978. Report and Studies. Joint Group of Experts on the Scientific Aspec of Marine Pollution.
IMCO/I-AO/UNESCO-WHO/IAEA/UN/UNDP/10.
Rahim S.W., 1998. Kajian Distribusi Cemaran Minyak di Sekitar Pelabuhan Pertamina Ujung
Pandang. Skripsi Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Hasanuddin, Ujung Pandang.
Romimohtarto, 1991. Status Pencemaran Laut di Indonesia dan Teknik Pemantauannya. Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia,Jakarta.
Saparinto, C., 2002. Rabuk Kimia Atasi Cemaran Minyak di Laut.http://www.suaramerdeka.com, (15
januari 2005).
Sloan, N. A., 1993. Effect of Oil on Marine Resources : Worldwide Literature Review Relevent
to Indonesia. Environmental Management Development in Indonesia Project (EMDI). EMDI
Report, 32. Jakarta dan Halifax Dallhouse University.
9 komentar:
1.
11 Manfaat Laut Bagi Kehidupan Manusia
Sponsors Link
Mengenal Laut
Tahukah anda jika sebagian besar wilayah dari Bumi kita tercinta merupakan wilayah perairan?
Ya, laut memenuhi sebagian besar dari permukaan bumi. Tidak kurang dari 71 persen permukaan
bumi merupakan perairan. Bahkan sekitar 80 persen kehidupan di bumi ada di bawah permukaan
laut. Aneh memang bumi kita yang sebagian besar wilayahnya merupakan laut ini disebut planet
bumi bukan planet laut.
Dan tahukah anda jika kehidupan di bumi berawal dari laut? Sebagai contoh, melalui proses
tertentu, berbagai partikel dari laut yaitu asam amino meleleh secara bersamaan yang merupakan
proses awal pembentukan bebatuan yang menyusun bumi kita hingga sekarang ini. Percaya atau
tidak, asam amino merupakan unsur yang sampai saat ini dapat kita temukan baik pada hewan,
tumbuhan hingga kita, manusia.
Laut yang wilayahnya jauh lebih luas dibandingkan wilayah daratan terkadang menjadi
kekhawatiran tersendiri bagi bagi para ahli maupun bagi kita masyarakat awan. Apalagi saat ini
fenomena pemanasan global semakin parah dan berdampak meningkatkan tinggi permukaan air
laut. Yuk cari tahu fakta apa saja mengenai laut yang mungkin belum kita ketahui.
Luas permukaan laut secara keseluruhan adalah 361 juta kilometer persegi.
Rata rata dari kedalaman laut secara keseluruhan adalah 3.720 meter atau
sekitar 12.200 kaki.
Volume laut secara keseluruhan adalah sekitar 1,347 milyar kilometer kubik.
Titik terdalam yang ada di dalam laut adalah 11.033 meter atau sekitar
36.198 kaki yang berada Mariana Trench, Samudra Pasifik bagian barat.
Gunung laut tertinggi adalah Mauna Kea di Hawaii dengan tinggi menjulang
di bawah permukaan laut yaitu 10.203 meter atau 33.474 kaki, sedangkan
bagian gunung yang menjulang di atas permukaan laut yakni 4.170 meter
atau 13.680 kaki.
Hanya kurang dari 10 persen wilayah laut yang sudah terjamah oleh
manusia.
Gunung tertinggi di dunia yaitu Gunung Everest kalah tinggi dari titik
terdalam di dalam lautan.
Monterey Bay Submarine Canyon di dalam laut jauh lebih dalam dan lebih
luas dibandingkan Grand Canyon di Amerika.
Es berasal dari Antartika yang meleleh dan mencair setiap tahunnya memiliki
luas hampir dua kali lebih besar dari wilayah Amerika Serikat.
Tekanan air di dalam titik terdalam lautan setara dengan satu orang
mengangkat sekitar lima puluh jet berukuran jumbo.
Di dalam dunia bawah laut memiliki hampir lebih dari 20 juta ton emas.
Sekali menelan air laut berarti menelan bakteri dalam jumlah jutaan, seratus
ribuan fitoplankton dan juga sepuluh ribuan zooplankton.
Migrasi hewan terbesar terjadi di lautan yakni migrasi yang dilakukan oleh
paus abu abu dengan wilayah migrasi sekitar 10 ribu mil setiap tahunnya.
Manfaat Laut Bagi Kehidupan Manusia
Sangat menarik memang mengetahui berbagai fakta unik yang dapat kita temukan di dalam laut.
Adanya laut merupakan satu faktor yang sangat penting yang memungkinkan terjadinya
kehidupan di muka bumi. Laut, juga memiliki berbagai manfaat bagi kehidupan manusia.
Bahkan kita sering mendengar lagu dengan lirik, nenek moyangku seorang pelaut Hal ini
mengindikasikan betapa laut sudah menjadi tumpuan hidup dan juga sumber daya alam bagi
manusia bahkan sejak dahulu kala. Untuk lebih lengkapnya, di bawah ini akan dijelaskan
berbagai manfaat dari keberadaan laut di bumi:
Alasan mengapa laut sangat penting bagi kehidupan di bumi salah satunya adalah karena dengan
adanya laut memungkinkan terserapnya sekitar 30 hingga 50 persen karbon dioksida dari hasil
pembakaran. Karbon dioksida sendiri dihasilkan oleh bahan bakar fosil yang digunakan sebagai
sumber energi bagi industri bahkan bagi kendaraan seperti sepeda motor. Namun seiring
meningkatnya suhu permukaan laut, berpengaruh pula pada plankton sebagai penyerap karbon
dioksida.
Laut adalah penyedia sumber protein tersebar di dunia. Setiap tahunnya, ada sekitar 70 hingga 75
juta ton ikan yang ditangkap oleh para nelayan di seluruh dunia. Dari jumlah tersebut, 29 persen
di antara adalah untuk konsumsi manusia. Saat ini, sudah terjadi penangkapan ikan yang semakin
tidak terkendali sehingga mengakibatkan langkanya beberapa jenis ikan seperti tuna dan salmon.
3. Jalur Transportasi
Selain darat dan udara, jalur laut adalah salah satu jalur alternative lainnya untuk membantu
mobilisasi masyarakat. Bahkan di Indonesia yang tidak lain adalah negara kepulauan yang
dipisahkan oleh lautan lautan, menggunakan jalur transportasi laut sangat membantu.
Laut dapat menjadi salah satu alternative tempat untuk rekreasi. Pemandangan di laut yang
didominasi warna biru dengan angina semilir bisa menjadi solusi terbaik untuk menghilangkan
penat dari aktifitas keseharian. Apalagi kita di Indonesia, banyak sekali wilayah laut Indonesia
yang banyak dijadikan sebagai spot favorit untuk diving atau sekedar snorkeling atau bersantai.
Bahkan banyak sekali spot laut Indonesia yang sering dikunjungi oleh turis mancanegara.
Alasan lainnya mengapa laut memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan di bumi adalah
laut menjadi pengendali bagi iklim di dunia. Adanya laut memungkinkan suhu bumi tidak terlalu
dingin juga tidak terlau panas bagi kehidupan berbagai jenis mahluk hidup di bumi. Laut
berperan penghantar suhu panas dari daerah katulistiwa menuju wilayah yang lebih dingin yakni
wilayah kutub. Sehingga pada daerah katulistiwa yang beriklim tropis tidak terlalu panas, dan
pada wilayah kutub yang beriklim dingin tidak terlalu dingin yang artinya masih memungkinkan
bagi mahluk hidup untuk tinggal di wilayah tersebut.
Ada berbagai biota yang hidup dan berkembang di laut. Hal tersebut juga lah yang pastinya
mengundang keingintahuan dari berbagai pihak. Tak jarang, laut juga digunakan sebagai objek
riset sebuah penelitian. Selain biota laut, hal lainnya yang biasa diteliti adalah aliran air, ombak,
hingga tingkat salinitas air laut.
Laut adalah penyedia atau sumber mineral terbesar di dunia. Beragam jenis mineral terkandung
di dalam laut. Bahkan salah satu mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia yaitu
iodium, dapat didapat dari laut. Garam adalah produk dari air laut yang dapat menjadi sumber
iodium bagi manusia. Kekurangan iodium dapat berdampak buruk bagi kesehatan manusia.
Banyak perusahaan minyak yang membangun kilang minyak di lautan lepas. Ini karena di dalam
laut terdapat banyak sumber minyak bumi, maupun gas alam yang sangat berguna bagi
kehidupan dan kemaslahatan umat manusia. Para ahli juga memperkirakan jika kandungan
minyak bumi dan gas alam di bawah laut jauh lebih besar dibandingkan yang ada di daratan.
sponsored links
Tahukah anda jika air laut bisa menjadi air minum? Ya, air laut bisa kita konsumsi sebagai air
minum asalkan terlebih dahulu melalui proses yang dinamakan proses desalinasi. Bahkan, proses
desalinasi ini sudah banyak dipraktekan oleh berbagai negara di dunia, khusunya negara negara
yang memiliki sedikit sumber air tawar.
11.Sumber Pembangkit Listrik
Secara alami laut mengalami pergerakan. Hal tersebut terjadi setiap harinya, pergerakan air laut
yang kita ketahui yakni ombak maupun pergerakan pasang surut air laut dapat dimanfaatkan
sebagai pembangkit listrik yakni dengan cara memanfaatkan pergerakan air laut tersebut sebagai
penggerak turbin.
Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk membantu menjaga kelestarian laut. Satu hal yang
terpenting, anda dapat memulainya dari diri anda sendiri. Berikut untuk lebih jelasnya:
Dari hal kecil, ternyata bisa membantu kelestarian laut. Anda bahkan bisa melakukannya setiap
hari. Contohnya, lebih memilih untuk berjalan kaki jika menuju tempat tempat yang tidak
terlalu jauh. Menghindari penggunaan kendaraan bermotor bisa menjadi salah satu ciri bahwa
anda termasuk orang yang sadar akan pentingnya menjaga lingkungan. Untuk penerangan di
rumah, usahakan menggunakan lampu hemat energi, dan perbanyak jendela. Sering seringlah
menggunakan tangga dari pada lift. Hal hal tersebut memang terkesan sepele, namun akan
terasa manfaatnya jika setiap orang sadar akan pentingnya laut bagi kehidupan.
Bagi penyuka makanan laut atau seafood, harap diingat jika semakin sering ikan ditangkap maka
akan semakin menyusut pula populasi ikan. Sehingga, bijak bijaklah dalam mengkonsumsi
produk seafood, sehingga membantu pula menurunkan permintaan terhadap produk laut tersebut.
Ini berarti kita sudah membantu menjaga populasi biota laut yang dijadikan produk makanan
agar tidak mengalami kepunahan.
Plastik banyak ditemukan di lautan sebagai sampai yang mengapung. Selain mengotori laut,
plastik juga dapat memiliki andil dalam perusakan ekosistem laut.
Masih banyak hal lainnya yang bisa anda lakukan untuk berkontribusi bagi kelestarian laut. Ikut
serta dalam sebuah komunitas pecinta laut juga bisa menjadi hal yang bagus guna membantu
mempertahankan keindahan, keasrian, kebersihan dan kelestarian laut yang memiliki peran
penting tidak hanya bagi kehidupan manusia, melainkan juga bagi kehidupan biota laut, dan
bumi secara keseluruhan.
Kelangkaan
1. Pengertian kelangkaan
Kelangkaan adalah kondisi di mana kita tidak mempunyai cukup sumber daya untuk
memuaskan semua kebutuhan kita. Dengan singkat kata kelangkaan terjadi karena jumlah
kebutuhan lebih banyak dari jumlah barang dan jasa yang tersedia. Kelangkaan bukan
berarti segalanya sulit diperoleh atau ditemukan.
Masalah kelangkaan merupakan masalah bagaimana seseorang dapat memenuhi
kebutuhan yang banyak dan beraneka ragam dengan alat pemuas yang terbatas. Dalam
menghadapi masalah kelangkaan, ilmu ekonomi berperan penting karena masal ekonomi
yang sebenarnya adalah bagaimana kita mampu menyeimbangkan antara keinginan yang
tidak terbatas dan alat pemuas kebutuhan yang terbatas. Apabila suatu sumber daya dapat
digunakan untuk menghasilkan suatu alat pemuas kebutuhan dalam jumlah tidak terbatas.
2. Manfaat dari adanya laut
Sekurang-kurangnya ada 5 manfaat besar dari laut bagi bangsa dan rakyat Indonesia
yaitu:
1. Sarana Transportasi
Laut bagi bangsa Indonesia bukanlah sebagai pemisah melainkan sebagai pemersatu
bangsa melalui jalur komunikasi dan transportasi termurah. Melalui jalur lautlah sebagian
terbesar dari keperluan bangsa Indonesi diangkut. Karena itu laut benar-benar berfungsi
sebagai peersatu bangsa Indonesia.
2. Sumber Pangan
Laut Indonesia juga berfungsi sebagai sumber pangan, terutama protein hewani dalam
bentuk ikan dan hasil laut lainnya. bangsa Indoensia mampu mengekspor ikan dan hasil
laut ke mancanegara.
Indonesia juga berhasil dalam mengembangkan usaha budaya perikanan, baik untuk
memenuhi keperluan dalam negeri maupun untuk tujuan ekspor.
3. Pertambangan
Laut juga termasuk wilayah pertambangan yang sangat potensial bagi banga Indonesia.
Salah satu hasil tambang terpenting yang dihasilkan dari laut Indonesia adalah minyak
dan gas bumi yang sudah diekspor ke mancanegara. Sungguh banyak hasil tambang yang
dapat digali dari laut yang mendatangkan manfaat besar bagi kesejahteraan rakyat
Indonesia.
Hanya saja dalam penambangan memang harus dipertimbangkan benar agar tidak
merusak lingkungan biota laut serta terumbu karang yang banyak terdapat di peraian laut
Indonesia.