Anda di halaman 1dari 88

BAB III

PENGELOLAAN MATERIAL &


PERALATAN
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa dapat:
Menjelaskan beberapa kegiatan dalam pengelolaan
material pada awal kegiatan pelaksanaan proyek
Menyebutkan kegiatan-kegiatan dalam
perencanaan dan pelaksanaan penyediaan
material & peralatan
Merancang suatu bentuk pengelolaan material
dalam gudang tertutup di proyek
Merancang sistem pemeliharaan peralatan di
proyek
PENGELOLAAN MATERIAL
Definisi penanganan material (material handling)
adalah pergerakan benda atau barang material
bangunan dari satu tempat ke tempat yang lain
memakai beberapa peralatan tertentu (Ritz, 1994).
PENGELOLAAN MATERIAL
Tujuannya :
untuk mengetahui secara aktual material agar
sesuai dengan kondisi yang ditetapkan saat
perencanaan.
untuk menjamin efektivitas, dimana semua output
dapat diperkirakan dan konsisten dengan harapan
pelanggan.
Perlu manajemen yang baik
agar aliran material lancar

Aliran material mempengaruhi


kelancaran dalam pelaksanaan
suatu kegiatan

Keterlambatan material Stok


Out pekerjaan tertunda
berdampak pada waktu & biaya
Pengelolaan material meliputi
(Stuckhart, 1995):

Pengelolaan kuantitas

Pengelolaan kualitas

Pengelolaan jadwal

Pengelolaan biaya
Pengelolaan kuantitas

Bill of Order Laporan Persediaan


gudang
material pembelian penerimaan material
CONTOH KARTU PURCHASE ORDER CUSTOMER
F UNGSI : SEBAGAI DATA PERMINTAAN PEMBELIAN BARANG
MEDIA : K ERTAS
F REKUENSI : SETIAP P ERMINTAAN
K ETERANGAN : B ERISI DATA PERMINTAAN BARANG CUSTOMER

Gambar 3.10 PO Customer

Gambar 3. PO Customer
FORM PERMINTAAN BARANG KOSONG
FUNGSI : SEBAGAI DATA PERMINTAAN BARANG UNTUKCUSTOMER
SUMBER : ADMIN GUDANG
MEDIA : KERTAS
FREKUENSI : SETIAP BARANG KOSONG
KETERANGAN : BERISI DATA PERMINTAAN BARANG YANG SUDAH
KOSONG
SURAT JALAN KELUAR
Fungsi : Sebagai
data yang
menunjukkan jumlah
barang keluar di
gudang
Media : Kertas
Rangkap : 5 Lembar
Distribusi :
a. Lembar 1 (putih),
untuk Accounting
b. Lembar 2 (merah),
untuk Customer
c. Lembar 3 (kuning),
untuk Customer
d. Lembar 4 (Biru),
untuk Admin Marketing
e. Lembar 5 (Hijau),
untuk Admin Gudang

Gambar 4. Surat Jalan Keluar


SURAT JALAN MASUK

Fungsi : Sebagai
data yang
menunjukkan
jumlahstok barang
yang diterima di
gudang
Media : Kertas
Rangkap : 2 Lembar
Distribusi :
a. Lembar 1 (Merah),
untuk Admin Gudang
b. Lembar 2 (Kuning),
untuk Purchasing

Gambar 3.13 Surat Jalan Masuk


PENGELOLAAN KUANTITAS MATERIAL

pengelolaan kuantitas perlu dilakukan agar jumlah


pemakaian material di lapangan tidak berbeda jauh
dari rencana.
Kebutuhan kuantitas material dapat membengkak
akibat material yang jatuh tercecer, rusak, hilang,
dsb.
Menurut Ibrahim (2001), analisis kebutuhan
material adalah menentukan besarnya kuantitas
material yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
bagian pekerjaan dalam satu kesatuan pekerjaan.
TAHAPAN PENGELOLAAN
KUANTITAS MATERIAL

PENGADAAN

PENERIMAAN

PENYIMPANAN

PEMAKAIAN

PENANGANAN SISA
MATERIAL
PENGELOLAAN KUANTITAS MATERIAL

Pada Tahap Pengadaan Material:


diperlukan administrasi yang baik untuk
menghindari terjadinya pembelian yang berulang
untuk material tertentu yang disebabkan kekeliruan
perhitungan kuantitas atau karena perubahan
kebutuhan (Raharjo: 2001).
Dalam hal melakukan order perlu dipikirkan cara
order yang berencana, untuk mengatur
pembiayaan, dan penyimpanan dalam jumlah besar
(Nugraha, dkk, 1985).
PENGELOLAAN KUANTITAS
PADA TAHAP PENERIMAAN MATERIAL
Pekerjaan pengelolaan kuantitas dimulai di lapangan
yaitu sejak material datang.
Barang yang datang dicek sesuai surat order baik
mengenai jumlah maupun kualitasnya.
Jika barang yang dikirim tidak sesuai order, maka
barang akan ditolak dengan disertai surat penolakan
dari bagian penerimaan barang.
Rekaman persediaan barang harus diperbaharui, sesuai
barang yang baru datang dan disimpan (Nugraha, dkk,
1985).
Untuk menghindari pemakaian yang kurang efektif ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
a. Penurunan muatan material di lokasi harus hati-hati
agar tidak rusak.
b. Penataan lokasi harus baik agar jalur material efektif
dan aman.
PENGELOLAAN KUANTITAS
PADA TAHAP PENYIMPANAN MATERIAL
Penyimpanan material bertujuan untuk menghindari
terjadinya kekurangan material saat pelaksanaan.
Tempat menyimpan material yang baik di tempat
yang layak, akan sangat membantu kelancaran
pelaksanaan.
PENGELOLAAN KUANTITAS
PADA TAHAP PEMAKAIAN MATERIAL
Dalam hal ini petugas gudang harus menjamin
bahwa material yang keluar dari gudang digunakan
untuk kepentingan pelaksanaan kegiatan.
Administrasi harus didesain sedemikian rupa
sehingga data dijadikan sarana umpan balik yang
tepat dari semua pengambilan material kepada
bagian pengelolaan sediaan dan biaya (Ritz, 1994)
Di samping itu petugas gudang juga berperan
dalam pengaturan untuk meletakkan material
dengan urutan prioritas penggunaannya, supaya
tidak terjadi pemindahan material secara berulang.
PENGELOLAAN KUANTITAS
PADA TAHAP PENANGANAN SISA MATERIAL
pengelolaan kuantitas material sangat diperlukan, karena jika
terjadi kelebihan material pada suatu proyek, maka kelebihan
material tersebut dapat dialokasikan pada tempat yang tepat.
Tindakan-tindakan yang dapat dilakukan untuk
menanggulangi timbulnya kelebihan material dapat berupa
(Dobler,dkk, 1990):
a. Penyimpanan untuk digunakan bila ada proyek atau
kegiatan lain
b. Dijual kembali kepada supplier. Penjualan kembali kepada
supplier ini dapat dilakukan bila sudah ada perjanjian
terlebih dahulu dan keadaan material tersebut masih baru
dan tidak rusak.
c. Bila supplier tidak menerima penjualan kembali, maka
dapat menjual material itu kepada deler-deler, atau
ditawarkan kepada pihak lain yang membutuhkan.
PENGADAAN MATERIAL
Kebutuhan material
Kebutuhan material atau barang harus diidentifikasi
sebelumnya, dalam hal ini kontraktor akan
mengacu pada Bills of Quantity, spesifikasi teknis,
jadwal pelaksanaan dan tata letak site.
Identifikasi ini meliputi:
Jenis bahan yang dipakai
Jumlah bahan termasuk faktor keamanan
Kualitas bahan
Kegunaan bahan
Kapan bahan digunakan
Tempat penyimpanan
PENGADAAN MATERIAL
Faktor keamanan
Besarnya faktor keamanan tergantung dari
pengalaman proyek sebelumnya seperti faktor
lingkungan kerja dan ketelitian pekerja,
gunanya untuk memperhitungkan adanya sejumlah
bahan yang hilang atau berkurang akibat resiko
yang terjadi.
RESIKO DALAM PENGADAAN MATERIAL
1. Pembelian bahan:
Perbedaan kuantitas saat dikirim dengan yg dipesan
Tumpah atau jatuh karena faktor angkutan
2. Penyimpanan:
Hilang saat ditumpuk karena dasar lahan tidak rata
Terbawa arus air hujan
Rusak akibat cuaca atau tetimbun terlalu lama
3. Penggunaan:
Tenaga kerja ceroboh saat ambil bahan dari gudang
Pelaksanaan tidak sesuai rencana (perbandingan
adukan)
Keceroboan dan kesalahan pelaksanaan
4. Kehilangan akibat pencurian
PENGADAAN MATERIAL
Dalam melakukan transaksi pembelian material,
harus melihat jenis kontrak yang dipakai, yaitu:
Kontrak antara supplier dengan kontraktor (logistik)
pusat atau cabang
Kontrak semacam ini, site manajer/site engineer
tidak perlu memikirkan masalah dana untuk
pembelian, tetapi:
Membuat usulan kebutuhan bahan mengenai jumlah
dan kualitas
Menetapkan Waktu pengadaan dan toleransi
keterlambatan
Kelengkapan administrasinya
PENGADAAN MATERIAL
Kontrak antara supplier dengan kontraktor di
lapangan(Supplier dengan site manajer )
Kontrak semacam ini site engineer sangat
bertanggungjawab terhadap pengadaan
material/bahan dan juga dapat melakukan efisiensi
bahan secara menyeluruh dalam hal:
Mencari supplier
Menyiapkan dana dan administrasinya
Pengaturan pengiriman, penyimpanan dan kelengkapan
administrasinya guna pembayaran supplier dan laporan
pertanggungjawaban ke pusat
PROSEDUR SUPPLY MATERIAL
SITE/LAPANGAN:
-Pengawasan lapangan untuk cek
kebenaran pesanan dari salinan pesanan
bagian pembelian
-Permintaan internal yg digunakan utk
material dari gudang
-Catatan pengiriman dikirim ke direksi

BAGIAN PEMBELIAN Faktur dikirim ke


Supplier
-Mendapatkan salinan permintaan & perusahaan
Kebutuhan memilih suplier
Material: -Membuat pesanan & menentukan
-Dari BQ tempat kebuthan
-Skedul material -Salinan pesanan dikirim ke site
-Tetap mengecek pengiriman
(dari BQ & -Mengecek faktur untuk kebenaran &
gambar) menyerahkan ke bagian keuangan Bagian Penetapan
untuk pembayaran Keuangan Keuangan

BAGIAN PENYIMPANAN:
-Penjaga mengecek kebenaran pesanan
dari salinan bagian pembelian
-Mengecek kebenaran pengiriman
-Mensupply kebuuhan material atas
permintaan internal
-Membuat kartu sediaan
PERTIMBANGAN- PERTIMBANGAN UNTUK
MEMILIH SUPPLIER
Harga : dicari harga yang paling murah tanpa menyimpang
spesifikasi.
Mutu bahan : Memenuhi syarat spesifikasi (paling tidak masuk
dalam toleransi)
Tingkat kepercayaan
Waktu dibutuhkan : Dekat dengan lokasi dan mempunyai alat
angkut yang cukup
Supplier pengirim
Monopoli politis : Jumlah stok mencukupi sesuai kebutuhan
kontraktor
Tender
Pertimbangan lain
Tingkat pelayanan:
Cast discout
Bulk discout
Season discout
Trade discout
PENERIMAAN MATERIAL
PROSEDUR PENERIMAAN MATERIAL DI SITE:

Supplier

Site Manajer Pengawas


lapangan
Administrasi
Keuangan Lapangan

Teknik & Logistik


BAGIAN TEKNIK DAN LOGISTIK

Site manajer memesan bahan ke suplier dengan


mempertimbangkan berbagai persyaratan yang ada
dalam mencari supplier, pesanan bahan berupa
jenis, mutu, jumlah, dan harga.
Supplier akan mengirim bahan contoh ke lokasi,
ditujukan kepada pengawas lapangan guna
memastikan apakah bahan tersebut dapat diterima
mutunya dan bila perlu disertai uji laboratoriumnya
BAGIAN TEKNIK DAN LOGISTIK

Jika material dapat diterima, kemudian petugas


teknik & logistik akan membuat bukti peneriman
barang dalam rangkap dua:
Lembar 1 untuk supplier
Lembar 2 untuk bagian operasi keuangan proyek
Di samping itu petugas teknik logistik akan
menandatangani DO (Delivery Order) dari supplier
dan menahan satu lembar
Selanjutnya material datang akan dicatat pada
buku catatan penerimaan bahan
BAGIAN TEKNIK DAN LOGISTIK

Pada akhir hari petugas logistik akan membuat


laporan harian penerimaan bahan dalam rangkap
dua, yaitu:
Satu lembar untuk site manager
Satu lembar untuk arsip
Laporan harian penerimaan barang bersama- sama
dengan bukti penerimaan barang dan DO dari
supplier diserahkan pada site manager.
Site Manager
Kesokan harinya site manager meneliti laporan dan
bila perlu mengadakan pengecekan atas barang-
barang yang masuk (secara fisik) dan setelah itu
melakukan paraf serta menyerahkan ke
administrasi dan keuangan
Administrasi dan Keuangan
Administrasi dan keuangan proyek akan menyimpan
bukti- bukti sebagai berikut:
Dalam hal material yang akan dikirim atas pesanan
cabang (bahan- bahan yang pembelinya
disentralkan) maka bukti- bukti penerimaan
tersebut dan DO nya akan dikirim secara periodic
ke bagian operasi cabang (bersama pertanggung
jawaban tenaga kerja).
Dalam hal yang dikirim atas pesanan proyek, bukti
tersebut akan disimpan dan akan dicocokkan
dengan tagihan supplier sebelum dilaksanakan
pembangunan.
Administrasi dan Keuangan
Penerimaan barang merupakan kelanjutan proses
realisasi dari Surat Pesanan Bahan (SPB) yang
telah dibuat. Berarti merupakan proses pengalihan
tanggung jawab dari supplier kepada pihak
pemakai/pemesan.
Dalam penerimaan material kesesuaian mutu,
jumlah, dan waktu penyerahan perlu diperhatikan.
Kegiatan penerimaan mencakup:

Pemeriksaan dokumen

Pemeriksaan fisik (mutu)


Pemeriksaan dokumen
Meliputi penelitian atas faktur pengiriman material
(dicocokkan dengan surat pesanan material yang
bersangkutan).
Yang meliputi pencocokkan atas:

Nama dan alamat pengirim


Nama dan alamat yang dikirim
Jenis dan jumlah kualifikasi material yang tertera
dalam faktur pengiriman terhadap surat pesanan
PEMERIKSAAN FISIK (MUTU)

meliputi 2 aspek, yaitu :


kualitas material
Mutu material ditinjau dari ukurannya.
Pemeriksaan kualitas material

Sarana pemeriksaan:
Syarat material/spec material yang dikehendaki
dalam surat perjanjian pesanan.
SII (Standart Industri Indonesia)

Standart lain:JIS, AASTHO, dll.


Cara pemeriksaan kualitas material

Untuk material tertentu sebaiknya disediakan


contoh yang telah diuji mutunya atau telah disetujui
pemberi pekerjaan
Material yang persyaratan kualitasnya tinggi selalu
diikuti pengujian dan pemeriksaan lab
Material yang mutunya menurun dengan cepat agar
diperhatikan saat kapan diproduksi
Secara umum harus dipenuhi syarat- syarat di
dalam SPB
PEMERIKSAAN UKURAN MATERIAL

Material dikirim harus memenuhi syarat yang


diminta oleh spesifikasi
Material curah, diukur di atas alat angkut atau truk

Perhatikan macam ukuran di pasaran (kurus atau


gemuk)
Bagian logistic dan peralatan setelah memeriksa
material dan hasilnya sesuai spek bahan, mengisi
form berita acara penerimaan material.
Form diisi rangkap 3 dan aslinya diserahkan
kepada supplier untuk kelengkapan dalam
penagihan, sedangkan copy 1 untuk kantor
perusahaan dan copy 2 untuk arsip proyek.
Pengadministrasian (Administrasi logistic)

Seluruhmaterial yang telah diterima harus


segera dicatat di dalam buku stock gudang/
buku mutasi gudang dengan menggunakan
model kartu gudang.
Pengaturan tempat penyimpanan/penerimaan

Material yang telah disetujui/ diterima baik dan


dicatat dalam kartu gudang selanjutnya diteruskan
ke tempat penerimaan atau tempat penyimpanan.
Penyimpanan berfungsi menjamin terpenuhinya
kebutuhan material dan pengamanan terhadap
kerusakan dan kehilangan.
Penyimpanan Material
Tujuan penyimpanan material:
Untuk menyediakan material secara tepat saat
dibutuhkan: tepat jumlah, mutu, dan waktu
Mencegah terjadinya kehilangan material &
penurunan waktu sehingga perlu menyediakan
tempat penyimpanan
Mempermudah pengawasan terhadap aliran
material dari tempat penyimpanan.
Mengurangi pemborosan
Mengetahui aliran material
Kedua hal diatas akan mengurangi biaya material dan
pengawasan
Pertimbangan dasar dalam penyimpanan material
1. Meminimumkan persediaan
Sediaan berlebihan Mengikat material yang dapat
digunakan proyek untuk hal lain
Investasi modal berlebihan akan berakibat pada tingkat
bunga tinggi yang harus dibayar jika modal diperoleh
dengan pinjam
Sediaan besar, perlu ruang penyimpanan besar,
sehingga investasi sediaan besar, tenaga kerja besar
perhari untuk menjaga dalam penyimpanan dan
keamanan, serta pengecekan investasi secara teratur
Overhead besar
Tergantung material yang disimpan dan kondisi
penyimpanan, ada pokok- pokok pengurangan bahan,
kerusakan material, sehingga tingkat pemborosan
modal yaitu kerusakan material yang disimpan dengan
jumlah tertentu dan dalam waktu tertentu dengan
beberapa pengamatan kemudian dirata-rata, misalkan :
Material - 1 bulanWaktu
X ton X1 %
Y ton Y1 %
n ton N1 %
- Tingkat
X1 + Y1 + n1 = Z %
keborosan
(x+y+n)
modal
PERTIMBANGAN DASAR DALAM PENYIMPANAN MATERIAL

2. Memaksimalkan persediaan
Ada fasilitas- fasilitas penting yang tidak boleh gagal
/tidak ada pada saat diperlukan, contoh : bahan bakar
untuk generator
Tidak ingin pelaksanaan pekerjaan menjadi tertunda,
karena biaya akan makin membengkak
Faktor kehilangan dikarenakan penurunan kuantitas,
kualitas, waktu/tempat
Safety stok, perlu adanya sediaan yang aman, besarnya
tergantung dari tingkat permintaan: Kinerja, tingkat
pemeliharaan dan skill operator
Pertimbangan lain yang penting seperti : Lead time =
waktu antara penentuan kebutuhan dengan kedatangan
material
Ongkos untuk melakukan pemesanan, dan perlu waktu.
PERTIMBANGAN DASAR DALAM PENYIMPANAN MATERIAL

Usaha- usaha untuk mencegah timbulnya material


sisa :
Memastikan jumlah material dan yang dikirim = jumlah
yang dibutuhkan, Sehingga waktu penyimpanan kecil.
Saat material dikirim = saat dibutuhkan

Memastikan jumlah cadangan yang aman


Memastikan tenaga kerja dengan mengawasi cara
kerja tenaga kerja sehubungan dengan pelaksanaan
pekerjaan dalam hal :
Penggunaan bahan yang berlebihan/boros maupun
penyimpanan/perlakuan yang salah.
Menyediakan dan mengalokasikan tempat penyimpanan
secara tepat
Pengawasan Material

Tujuan:
untuk memastikan bahan- bahan yang dipesan
pada saat yang tepat dengan jumlah yang sesuai
dan harga murah serta sesuai dengan kualitas
yang diinginkan.
Membuat rekaman sediaan, meliputi : Catatan
permintaan, catatan pelaksanaan, catatan
pembelian, catatan pengiriman, juga catatan
perawatan.
Pertimbangan fluktuasi permintaan, lead time,
tingkat pemborosan modal dan tingkat keamanan
sediaan.
Istilah- istilah dalam material manajemen:
Ordering level = tingkat permintaan = jumlah
cadangan minimal yang diperkenankan + perkiraan
pemakaian selama lead time.
Tergantung dari:
Jumlah pesanan selama lead time
Kemampuan keuangan Kontraktor atau fsilitas
Kontraktor
Faktor memaksimalkan /meminimalkan
Tingkat suku bunga
Pertimbangan supplier
Order quantity = jumlah pesanan yang ekonomis
pada suatu waktu (mempertimbangkan ongkog-
ongkos transportasi, pesanan kembali, dsb)
Istilah- istilah dalam material manajemen:
Minimum level = jumlah cadangan minimal, di
mana bila jumlah cadangan lebih kecil dari jumlah
minimum level maka cadangan tersebut akan
merupakan sisa yang mungkin akan menghambat /
tidak berguna untuk pelaksanaan pekerjaan, jadi
sama dengan jumlah cadangan aman.
Maximum level= jumlah cadangan maximum yang
tidak boleh disimpan karena factor keuangan dan
ruang (fasilitas gudang).
TINGKAT PEMBOROSAN MODAL:

Bisa diartikan sebagai besar modal yang


sebenarnya yang bisa diinvestasikan akibat
perbedaan persediaan dengan kebutuhan dibagi
modal keseluruhan per periode tertentu.
Contoh: kebutuhan 10 ton Rp 10
Persediaan 15 ton Rp 15
Kelebihan 5 ton Rp 3
Pemborosan = Rp3 /Rp 15 * 100%
= 20%
TINGKAT KEAMANAN SEDIAAN:
Besar jumlah persediaan yang masih baik terhadap
jumlah persediaan semula
Misal: kebutuhan 10 ton
Persediaan 15 ton
Kelebihan 5 ton ada 2 ton rusak
Tingkat keamanan sediaan:
= (13 ton/15 ton)x 100 = 87%
Jika ada persediaan 10 ton/tahun, maka perkiraan
sediaan yang masih baik = 87% x 10 ton = 8,7 ton
Yang buruk = 10 ton 8,7 ton = 1,3 ton
Maka untuk memenuhi kebutuhan 10 ton (semula)
harus ada persediaan (aman) sebesar 11,3 ton
Atau sebesar = (1/0.87) x 10 ton = 11,49 ton = 11.5 ton
SASARAN PENGAWASAN MATERIAL
1. Menentukan jumlah pesanan dan ongkosnya
EOQ = the most economy order quantity
= tingkat permintaan yang paling konomis
Jika ongkos per satuan konstan :
CONTOH
Diketahui:
k (tingkat keamanan sediaan) = 0,5
Kebutuhan tahunan = 1000 kg
Biaya/Ongkos = Rp 4/kg konstan
Tingkat keborosan modal = 25%
Ongkos pesan kembali = Rp 20
Pertanyaan:
Hitung EOQ jika diketahui lead time 2 bulanan
Hitung jumlah cadangan aman, jika Cadangan yang
aman = k
Hitung jumlah persediaan aman
Bandingkan antara biaya/ongkos dengan EOQ terhadap
biaya/ongkos jumlah persediaan aman
PENYELESAIAN

k = 1/0,5 = 2 ;

L = 2 bulanan (= lead time)


Kebutuhan tiap lead time = 1000 kg/(12/2) = 166
kg
Jumlah cadangan aman = 2 x V166 = 26 kg

Jumlah persediaan aman = 166 + 26 = 192 kg


4. Ongkos EOQ (= 200 kg) < ongkos jumlah
persediaan aman (= 192 kg)
Ongkos yang diperhitungkan:
Ongkos bahan = Rp 4
Ongkos pesan kembali = Rp 20
Ongkos pemborosan Modal = 1000 x 4 x 0,25 =
1000
PERBANDINGAN ONGKOS PER TAHUN UNTUK
PESANAN SEBESAR EOQ DAN SEBESAR SEDIAAN
YANG AMAN.

EOQ = 200 unit (5x kirim) Sediaan aman = 192


unit (6x kirim)
1. Ongkos 1000 x Rp 4/ unit = Rp 6 x 192 x Rp 4/ unit
pembelian 4000 = Rp 4608
bahan/ tahun
2. Biaya pesan 5 x Rp 20 = Rp 100 6 x Rp 20 = Rp 120
kembali/ tahun
3. Biaya/penggant 1000 unit x 0,25 x Rp 4 = 6 x 192 x 0,25 x Rp
ian pemborosan Rp 1000 4 = Rp 1152
modal/ tahun
4. Biaya total Rp 5100 Rp 5880
KESIMPULAN
Lebih ekonomis (dalam segi biaya) ambil 200 unit / 1x
kirim
Kelemahan: Tidak memperhitungkan cadangan ( 1000
unit)
Sedangkan jika dalam 1x kirim = 192 unit ada
cadangan aman
Sedangkan (6 x 192 1000) = 152 unit
Tingkat keborosan modal =
Modal boros = sisa x Rp/unit
= persediaan x Rp/unit x tingkat keborosan
modal
Ongkos pemborosan modal/ tahun = persediaan pesta
x tingkat keborosan modal per tahun x harga satuan
b. EOQ = dengan harga satuan tidak konstan
Mis pembelian sama dengan 200 unit Rp 4/ unit

>200 unit = didiskon 10%, harga per unit = 90% x


Rp 4 = Rp 3,6/ unit
Kebutuhan tahunan 1000 unit.

Buat: perhitungan biaya yang harus dikeluarkan


untuk tiap tahun berdasarkan frekuensi pengiriman
bahan:
1. Metode pengiriman 1 bulan sekali frekuensi =
12x/tahun
SASARAN PENGAWASAN MATERIAL
2. Membuat catatan persediaan (stock record)
atau kartu pengawasan material (material control
card).
lapangan

Supplier
Bagian Bagian
perencanaan pembelian
Keuangan

Bagian
Penyimpanan
MATERIAL CONTROL CARD

Dipegang oleh kepala gudang atau bagian


penyimpanan
Ukuran 20 x 25 cm

Berlaku untuk 1 tahun

Meninjau lokasi gudang & material pada saat


tertentu
Pencatatan bagian depan untuk penerimaan,
bagian belakang untuk pengeluaran ( bisa 1 kartu
depan belakang, atau bisa 2 kartu dengan warna
berbeda).
PENGELOLAAN PERALATAN

Tujuan :
Menjamin ketersediaan peralatan sesuai kapasitas
dan spesialisasinya
Agar penggunaan peralatan efektif dan efisien,
yang tergantung pada program pengelolaan dan
tingkat disiplin dalam melaksanakan program

Program pengelolaan material meliputi:


Selesksi pengadaan/memilih peralatan
Operasional & pemeliharaan
Keputusan membeli atau menyewa
standadisasi
PENGELOLAAN PERALATAN
MEMILIH PERALATAN KONSTRUKSI

Yaitu memilih jenis, tipe, dan kapasitas alat


Faktor2 yang perlu dikaji adalah:
Spesifikasi alat, harus memperhatikan kondisi lapangan,
jenis dan volume pekerjaan sbb:
Keadaan tanah lokasi, lunak, banyak berkarang, dll
Keadaan iklim, kering atau hujan atau salju

Topografi, tanah datar, rata, miring, berbukit, dll

Jenis kegiatan (pengerjaan tanah, saluran, dll)

Jumlah atau volume (pengerjaan, berat material dan peralatan


yg perlu diangkut atau diangkat.
Produktivitas
Pengeluaran biaya total, dibedakan antara biaya
investasi dan biaya OM.
Umur peralatan dan jual kembali (info ini bisa dari data
katalog, penjual, pengalaman)
PENGELOLAAN PERALATAN
OPERASIONAL

Dalam kegiatan operasional harus diusahakan


penggunaan alat seoptimal mungkin (waktu
menganggur sekecil-kecilnya) dengan cara:
Disusun jadwal
Operator terlatih
Disiplin & sesuai spesifikasi alat
PENGELOLAAN PERALATAN
PEMELIHARAAN

Kinerja serta umur produksi alat bergantung pada


pemeliharaannya
Bila suatu alat dengan kapasitas besar dalam
sehari tidak beroperasi maka akan menimbulkan
dampak yang cukup besar thd kemajuan proyek
dan kelangsungan pekerjaan lain yg tyerkait.
Semakin canggih peralatan akan makin kompleks
strukturnya dan makin banyak hal-hal yg harus
diperhatikan
Pemeliharaan alat dapat terlaksana dg baik bila
dibentuk organisasi yg bertanggungjawab pd
peralatan
PENGELOLAAN PERALATAN
MEMBELI ATAU MENYEWA

Berpengaruh besar terhadap biaya peralatan


Pilihan ini dipengaruhi oleh besar kecilnya proyek,
tersedianya fasilitas pemeliharaan, dan cash flow
Untuk pemakaian yang tidak terlalu lama akan lebih
menguntungkan dengan menyewa
Faktor ekonomi dan jadwal menjadi pertimbangan
utama dalam pengambilan keputusan atas pilihan
PENGELOLAAN PERALATAN
STANDARDISASI

Setelah pemilihan jenis alat ditentukan, maka untuk


mengurangi inventori suku cadang dan
mempertahankan pengenalan para operator dan
mekanik, perlu dipikirkan adanya standardisasi
peralatan
Pengenalan dan pengalaman seringkali amat besar
pengaruhnya terhadap produktivitas
ORGANISASI PENGELOLAAN PERALATAN

Untuk proyek yang memiliki lingkup kerja


mempersiapkan lahan cukup besar, seperti proyek
bandara, jalan raya, real estate komponen biaya
peralatan berat dapat mencapai 25-35% dari total
biaya proyek.
Agar pengelolaan peralatan dapat efektif dan
efisien perlu dibentuk pihak yang
bertanggungjawab atas operasi dan pemeliharaan
STRUKTUR ORGANISASI PERALATAN NKONSTRUKSI

Manajer
Konstruksi

Kepala bagian
peralatan
konstruksi

Administrasi
Kepala bengkel Penyelia
dan
(Pemeliharaan) Operasional
Perencanaan
TUGAS ADMINISTRASI DAN PERENCANAAN

Identifikasi peralatan
Menyusun jadwal operasional

Menyusun jadwal pemeliharaan

Membuat catatan pemakaian dan pemeliharaan

Inventori suku cadang

Selalu mengikuti kemajuan teknologi peralatan


konstruksi
CATATAN YANG DIPERSIAPKAN UNTUK MASING-
MASING ALAT:

Lama terpakai/bekerja per hari, per minggu, per bulan


Siap pakai
Menganggur, karena menunggu perbaikan atau
perencanaan yang kurang tepat
Perbaikan, lama dan macamnya
Persentase utilisasi
Jam-orang untuk pemeliharaan dan perbaikan

Biaya suku cadang

Dengan tersedianya catatan tersebut, maka dapat


dianalisis biaya OM, kinerja maisng-masing alat,
tindakan yang harus diambil baik mengenai
perencanaan pemeliharaan atau penggantian
BENGKEL DPUK FORM MONITORING PERALATAN No. DIBUAT OLEH
KABUPATEN LAPORAN BULANAN PENGGUNAAN PERALATAN TANGGAL DISETUJUI OLEH HAL
PROPINSI Kode : PENGGUNAAN = (Kol . BULAN : DARI
KABUPATEN Kode : KETERSEDIAAN = TAHUN :
KONDISI
BAIK RUSAK RUSAK BERAT RSK SAMA SEKALI KETERANGAN
PERALATAN PRODUKSI/BIAYA PENYEBARAN (JAM) 2/ PENGGUNAAN/KETERSEDIAAN
PROYEK JAM PENGGUNAAN TERSEDIA
NO KODE URUT JENIS PRODUKSI BIAYA BIAYA SWAKELOLA SEWA LAIN - LAIN OPERASI TIDAK % %
URUT PERALATAN PERALATAN OPERASI PEMELIHARAAN OPERASI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

KONDISI KELAS 1 KETERANGAN


BAIK BISA OPERASI ( 90 - 100 %) = SUDAH BEROPERASI KURANG DARI 100 JAM ATAU 1 TAHUN
BISA OPERASI (70%) = SUDAH BEROPERASI LEBIH DARI 1000 JAM ATAU 1 TAHUN
BISA OPERASI (50 %) = PERHATIAN BENGKEL UNTUK PERBAIKAN RINGAN SETELAH ITU DIMASUKKAN KE BL
TIDAK BISA OPERASI = PERHATIAN BENGKEL UNTUK PERBAIKAN RINGAN SETELAH ITU DIMASUKAN KE BL
TIDAK BISA OPERASI = PERHATIAN BENGKEL UNTUK PERBAIKAN RINGAN SETELAH ITU DIMASUKAN KE BL
TIDAK BISA OPERASI = PERHATIAN BENGKEL UNTUK PERBAIKAN RINGAN SETELAH ITU DIMASUKAN KE BL
TIDAK DAPAT DIPERBAIKI (TIDAK EKONOMIS)/KUNO
Disk BBR - MPPK/F-12 WK3 28.02.08 (as)
KABUPATEN LAPORAN HARIAN OPERASI NO. 1/LHO
ALAT KENDARAAN OPERATOR PROYEK
JENIS ALAT MERK JENIS NOMOR ALAT TAHUN
BULAN
JUMLAH JAM MINY. MINY. MINY. PRODUKSI PARAF
LOKASI PEKERJAAN LAIN- TDK. D B MESIN TRANS HYDR. Ton/M3/M2 PENG.
TGL. SWAK SEWA OPR. RUSAK
LAIN OPR LIT LAP.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31

JUMLAH BULANAN DISETUJUI OLEH :

DIBUAT OLEH : OPERATOR/ KONTRAKTOR DISETUJUI OLEH : PENGAWAS LAPANGAN


4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31

JUMLAH BULANAN DISETUJUI OLEH :

DIBUAT OLEH : OPERATOR/ KONTRAKTOR DISETUJUI OLEH : PENGAWAS LAPANGAN

KONDISI MEKANIKAL HARGA SETEMPAT/ BBM Rp.

BAIK MINYAK MESIN Rp.


CUKUP MINYAK TRANS Rp. ALT
JELEK MINYAK HYDR Rp. ALT
SKRAP ALT
BIAYA BIAYA
PEMILH
DILAPORKAN OLEH :
ALAT DIPAKAI LANGSUNG OLEH KABUPATEN ATAU PROGRAM YANG DISETUJUI
ALAT YANG DIPAKAI PADA PROYEK-PROYEK KABUPATEN YANG DISETUJUI DAN DIOPERASIKAN OLEH KONTRAKTOR
ALAT DIPAKAI UNTUK KEPENTINGAN PEKERJAAN YANG BERSIFAT NASIONAL ATAU DARURAT UNTUK KEPENTINGAN PEKERJAAN YANG BERSIFAT NASIONAL
KONSULTASI TUGAS LAPORAN BULANAN

1. Klpk Jimianta buat data sd mg 7


2. Klpk zuhrufah laporan bulanan sdh tapi hanya 2
mg yaitu mg 1 & 2 dilengkapi, data buat sendiri
3. Klpk aris K. data lengkap- buat laporan bulanan
4. A. Syukur data lengakap buat laporan bulanan
5. Klpk Diana data lengkap hrn mgn bln tapi blm
buat laporan bulanan
6. Klp ivan

Anda mungkin juga menyukai