Anda di halaman 1dari 20

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya kepada kita, sehingga saya berhasil menyelesaikan
makalah sederhana ini.

Shalawat dan salam marilah kita haturkan kepada junjungan besar kita,
Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya, sahabatnyadan pengikutnya hingga
akhir zaman.

Saya menyusun makalah ini dengan judul STROKEr. Makalah ini


disusun dengan tujuan agar mahasiswa dapat membaca dan mempelajari makalah ini.

Saya menyadari bahwa tidakada gading yang tak retak.Makalah yang saya
susun ini tak luput dari kekurangan dan jauh dari kesempurnaan.Oleh karenanya,
saya sebagai penyusun sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca.

Akhir kata, saya ucapkan wassalamu alaikum wr.wb.


Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Amin ya robbal
alamiiin......

Makassar, 9 Desember 2016

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................... i

Daftar Isi............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah......................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .................................................................................. 3
C. Tujuan Masalah...................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Stroke .................................................................................... 4


B. Penyebab Stroke...................................................................................... 5
C. Jenis/ Bentuk/ Klasifikasi Stroke .............................................................6
D. Faktor Resiko .......................................................................................... 8
E. Tanda dan Gejala Klinis ........................................................................ 10

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................................. 13
B. Saran ........................................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 14

ii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekitar 28,5% penderita stroke di Indonesia meninggal dunia. Penelitian
menunjukkan, stroke menyerang pria 30% lebih tinggi katimbang wanita.Ya
mungkin itu menurut anda adalah penyakit yang di alami oleh orang tua, akan
tetapi fakta di Amerika Serikat sekitar 15 ribu pria di bawah usia 45 tahun yang
terkena stroke. Stroke adalah kerusakan jaringan otak yang dikarenakan
berkurangnya atau terhentinya suplai darah secara tiba-tiba. Jaringan otak yang
mengalami hal ini akan mati dantidak dapat berfungsi lagi. Kadang pula stroke
disebut CVA (cerbrovascular accident).
Orang awam cenderung menganggap stroke sebagai penyakit. Sebaliknya,
para dokter justru menyebutnya sebagai gejala klinis yang muncul akibat
pembuluh darah jantung (cardiovascular) yang bermasalah,penyakit jantung,atau
keduanya secara bersamaan. Stroke merupakan manifestasi gangguan saraf
umum,yang timbul secara mendadak dalam waktu yang singkat,yang diakibatkan
gangguan aliran darah ke otak mengalami penyumbatan (ischemic stroke) atau
perdarahan(hemmorhagic stroke). Dengan kata lain, menurut cara terjadinya,
ungkap Prof. Dr. Jusuf Misbach, SpS (K), ada dua macam stroke yakni stroke
iskemik dan stoke hemorhagik.
Dengan pengertian yang lebih terperinci,stroke bisa muncul bila sel-sel darah
merah tidak sampai ke jaringan otak ketika pembuluh darah otak menjadi
tersumbat(ischemic stroke) atau pecah(hemmorhagic stroke). Secara sederhana,
stroke terjadi jika aliran darah ke otak terputus. Otak kita sangat bergantung pada
pasokan darah yang berkesinambungan, yang di alirkan oleh arteri(pembuluh
nadi).
Penghambatan aliran oksigen ke sel-sel otak selama 3 atau 4 menit saja sudah
mulai menyebabkan kerusakan sel-sel otak. Semakin lama penghambatan itu
terjadi, efeknya akan semakin parah dan semakin sulit untuk dipulihkan. Oleh
sebab itu, tindakan yang cepat dalam mencegah dan mengatasi stroke sangat
menentukan kesembuhan atau pemulihan kesehatan para penderita stroke.
Penyempitan pembuluh darah menuju sel-sel otak menyebabkan aliran darah
dan asupan nutrisi ke otak akan berkurang. Selain itu, endapan zat-zat lemak
tersebut dapat terlepas dalam bentuk gumpalan-gumpalan kecil yang suatu saat
dapat menyumbat aliran darah ke otak sehingga sel-sel otak otak kekurangan
oksigen dan nutrisi.

1
Stroke termasuk penyakit serebrovasculer (pembuluh darah otak) yang
ditandai dengan kematian jaringan otak (infark serebral) yang terjadi karena
berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. WHO mendefinisikan bahwa
stroke adalah gejala-gejala defisit fungsi susunan saraf yang diakibatkan oleh
penyakit pembuluh darah otak dan bukan oleh yang lain dari itu
Kasus stroke meningkat di negara maju seperti Amerika, dimana kegemukan
dan junk food telah mewabah. Berdasarkan data statistik di Amerika, setiap tahun
terjadi750.000 kasus stroke baru di Amerika. Dari data tersebut menunjukkan
bahwa setiap 45 menit, ada 1 orang Amerika yang terkena serangan stroke.
Namun fakta yang mencenangkan adalah stroke tidak hanya memonopoli orang
yang sudah tua, namun juga bisa menimpa manusia yang yang masih tergolong
usia produktif. Hal itu terjadi karena berbagai perubahan gaya hidup dan pola
makan yang semakin instan dan tidak mengindahkan masalah kesehatan dari
akibat perilaku dan gaya hidup serta pola makan yang dilakukan.
Hal ini juga diakui oleh Ketua Umum Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki),
Laksamana TNI (Pur) Sudomo. Menurutnya, penyakit stroke bisa menyerang
siapa saja tanpa memandang jabatan ataupun tingkatan sosial ekonomi. Dalam
daswarsa terakhir ini, sesuai dengan pengamatan dan peninjauan Yayasan Stroke
Indonesia (Yastroki) di rumahsakit maupun yang berada dalam masyarakat,
terdapat kecenderungan meningkatnya jumlah penyandang stroke di Indonesia.
Kecenderungannya menyerang generasi muda yang masih produktif. Ini akan
berdampak terhadap menurunnya tingkat produktifitas serta dapat mengakibatkan
terganggunya sosial ekonomi keluarga.
Tidak dapat dipungkiri bahwa peningkatan jumlah penderita stroke di
Indonesia identik dengan wabah kegemukan akibat pola makan kaya lemak atau
kolesterol yang melanda seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia. Di Indonesia,
stroke merupakan penyakit nomor tiga yang mematikan setelah jantung dan
kanker. Bahkan menurut survei tahun 2004, stroke merupakan nomer satu di RS
Pemerintah di seluruh penjuru di Indonesia. Diperkirakan ada 500.000 penduduk
yang terkena stroke.
Dari jumlah tersebut, sepertiganaya bisa pulih kembali, sepertiga lainnya
mengalami gangguan fungsional ringan sampai sedang dan sepertiga sisanya
mengalami
gangguan fungsional berat yang mengharuskan penderita terus menerus di tempat
tidur.

2
Namun, dengan berbagai keberhasilan dan kemajuan di bidang sosial
ekonomi, serta perbaikan di bidang pangan, usia harapan hidup bagi para
penderita stoke dan juga upaya penyembuhannya bisa di tingkatkan. Hal ini tentu
menjadi sebuaah angin segar, namun hal itu menuntut adanya sebuah kedisiplinan
dan pengetahuan mendalam tentang stroke bagi setiap orang yang mengalaminya
sebagai upaya pencegahan. Karena bagaimana pun, pola hidup yang tidak sehat
dan juga gaya hidup yang serba instan telah membawa bom waktu bagi badan
yang suatu saat bisa meledak dan kemudian berjangkitlah berbagai penyakit
seperti stroke ini.

B. Rumusan Masalah
beberapa masalah yang akan dirumuskan dalam makalah ini adalah:
1. Pengertian Stroke
2. Jenis/ Bentuk/ Klasifikasi Stroke
3. Faktor Resiko
4. Tanda dan Gejala Klinis

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Mampu memahami pengertian dan klasifikasi Stroke

2. Mampu memahami penyebab Stroke

3. Mampu memahami tanda dan gejala dari Stroke

4. Mengetahui macam-macam pemeriksaan penunjang yang


dilakukan pada klien dengan Stroke

5. Mengetahui diagnosa dan intervensi keperawatan kepada klien


dengan Stroke
3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Stroke
Stroke adalah suatu keadaan yang timbul karena terjadi gangguan
peredaran darah di otak yang menyebabkan terjadinya kematian jaringan otak
sehingga mengakibatkan seseorang menderita kelumpuhan atau kematian
(Fransisca B. Batticaca).Menurut WHO stroke adalah adanya tanda-tanda
klinik yang berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak fokal (atau global)
dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih yang
menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskuler.
(Hendro Susilo, 2000)Stroke merupakan gangguan sirkulasi serebral dan
merupakan satu gangguan neurologik pokal yang dapat timbul sekunder dari
suatu proses patologik pada pembuluh darah serebral misalnya trombosis,
embolus, ruptura dinding pembuluh atau penyakit vaskuler dasar, misalnya
arterosklerosis arteritis trauma aneurisma dan kelainan perkembangan (Price,
1995).
Stroke adalah suatu penyakit defisit neurologis akut yang disebabkan oleh
gangguan pembuluh darah otak yang terjadi secara mendadak dan
menimbulkan gejala dan tanda yang sesuai dengan daerah otak yang
terganggu. Stroke merupakan salah satu masalah kesehatan yang serius karena
ditandai dengan tingginya morbiditas dan mortalitasnya. Selain itu, tampak
adanya kecenderungan peningkatan insidennya (Bustan, 2007).
Secara garis besar, stroke dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Stroke karena pendarahan (Haemorragic)Pada Stroke Iskemik, aliran darah
ke otak terhenti karena atheroklerosis (penumpukan kolesterol pada
dinding pembuluh darah) atau bekuan darah yang telah menyumbat suatu
pembuluh darah ke otak. Hampir sebagian besar pasien atau sebesar 83%
mengalami stroke jenis ini.Stroke Hemoragik yaitu penyakit stroke yang
terjadi oleh karena pecahnya pembuluh darah di otak terdiri dari
perdarahan intraserebral, perdarahan subarakhnoid.

4
2. Stroke bukan karena pendarahan (Non Haemorragic/ Iskemik)
Pada stroke haemorragic pembulih darah pecah sehingga menghambat
aliran darah yang normal dan darah merembes kedalam suatu daerah
diotak dan merusaknya. Hampir 70% kasus stroke ini terjadi pada
penderita hipertensi. Stroke Iskemik yaitu penyakit stroke yang terjadi
oleh karena suplai darah ke otak terhambat atau berhenti. Terdiri
dari: Transient Ischemic Attack (TIA), trombosis serebri, emboli serebri.

B. Penyebab Stroke
Seperti yang sudah disinggung di atas, stroke terjadi karena adanya
penghambatan atau penyumbatan aliran sel-sel darah merah yang menuju ke
jaringan otak, sehingga pembuluh darah otak menjadi tersumbat (ischemic
stroke) atau pecah (haemorhagic stroke). Secara sederhana, stroke terjadi jika
aliran darah ke otak terputus. Otak kita sangat tergantung pada pasokan darah
yang berkesinambungan, yang di alirkan oleh arteri(pembuluh nadi).
Asupan oksigen dan nutrisi akan dibawa oleh darah yang mengalir dalam
pembuluh-pembuluh darah menuju sel-sel otak. Apabila aliran darah atau
aliran oksigen dan nutrisi itu terhambat selama beberapa menit saja, maka
dapat terjadi stroke. Penyempitan pembuluh darah menuju sel-sel otak
menyebabkan aliran darah dan asupan nutrisi ke otak akan berkurang. Selain
itu, endapan zat-zat lemak tersebut dapat terlepas dalam bentuk gumpalan-
gumpalan kecil yang suatu saat dapat menyumbat aliran darah ke otak
sehingga sel-sel otak kekurangan oksigen dan nutrisi. Itulah yang menjadi
penyebab mendasar bagi terciptanya stroke.
Selain itu, hipertensi juga dapat menyebabkan tekanan yang lebih besar
pada dinding pembuluh darah sehingga dinding pembuluh darah sehingga
dinding pembuluh darah menjadi lemah dan pembuluh darah akan mudah
pecah. Haemorhagic stroke dapat juga terjadi pada mereka yang tidak pada
penderita hipertensi. Pada kasus seperti itu, biasanya pembuluh darah akan
pecah akibat lonjakan tekanan darah yang secara tiba-tiba, misalnya karena
konsumsi makanan ataupun faktor emosional. Pecahnya pembuluh darah di
otak dapat menyebabkan sel-sel otak yang seharusnya mendapatkan asupan
oksigen dan nutrisi yang dibawa melalui pembuluh darah tersebut menjadi
kekurangan nutrisi dan akhirnya mati.

5
Darah yang keluar dari pembuluh darah yang pecah juga dapat merusak
sel-sel otak yang berada disekitarnya. Walaupun terjadinya lebih jarang
dibandingkan dengan ischemic stroke, yaitu hanya sekitar 20% dari total kasus
stroke, namun haemorrhagic stroke memiliki tingkat bahaya yang lebih serius
dibandingkan dengan ischemic stroke. Namun, stroke juga bisa disebabkan
turunan atau diturunkan secara genetik, dan itu berarti bisa diwariskan kepada
generasi berikutnya. Denagn demikian, ada kemungkinan seseorang yang
terkena penyakit stroke akan meningkat jika ada kakak atau adik yang
menderita penyakit yang disebabkan oleh sumbatan atau pecahnya pembuluh
darah otak itu.
Ahli syaraf di Lampung, dr. Ruth Mariva, Sp.S, menjelaskan bahwa
penyakit stroke dapat diturunkan secara genetik melelui autosomal dominan
akibat mutasi gen pada kromosom 19 yang dikenal dengan penyakit
CADASIL(Cerebral Autosomal Arteriopathy with Subcortical Infarcts and
Leukoencephalopathy). Menurutnya, kelainan terjadi pada dinding pembuluh
darah kecil, terutama di otak yang sudah terjadi sejak usia dewasa.

C. Jenis Jenis Stroke


Stroke dibagi menjadi dua jenis, yaitu stroke iskemik (ischemic stroke)
maupun stroke hemorhagik (haemorrhagic stroke). Pada stroke iskemik, aliran
darah ke otak terhenti karena aterosklerosis (penumpukan kolesterol pada
dinding pembuluh darah) atau bekuan darah yang telah menyumbat suatu
pembuluh darah ke otak.Hampir sebagian pasien atau sekitar 83% mengalami
stroke jenis ini. Pada stroke hemorhagik, pembuluh darah pecah sehingga
menghambat aliran darah yang normal dan darah merembes ke dalam suatu
daerah di otak dan kemudian merusaknya. Hampir 70% kasus stroke
hemorrhagik terjadi pada penderita hipertensi.
Pada stroke iskemik, penyumbatan bisa terjadi di sepanjang jalur
pembuluh darah arteri yang menuju ke otak. Darah ke otak di suplai oleh dua
arteria karotis interna dan dua arteri vertebralis. Arteri-arteri ini merupakan
cabang dari lengkung aorta jantung. Suatu ateroma (endapan lemak) bisa
terbentuk di dalam pembuluh darah arteri karotis sehingga menyebabkan
berkurangnya aliran darah. Keadaan ini saagat serius karena setia pembuluh
darah arteri karotis dalam keadaan normal memberikan darah ke sebagian
besar otak. Endapan lemak juga bisa terlepas dari dinding arteri dan mengalir
di dalam darah, kemudian menyumbat arteri yang lebih kecil.

6
Pembuluh darah arteri karotis dan arteri vertebralis beserta
pencabangannya bisa juga tersumbat karena adanya bekuan darah yang berasal
dari tempat lain, misalnya dari jantung atau satu katupnya. Stroke semacam ini
disebut emboli serebral (emboli= sumbatan, serebral= pembuluh darah otak)
yang paling sering terjadi pada penderita yang baru menjalani pembedahan
jantung dan penderita kelainan katup jantung atau gangguan irama jantung
(terutama fibrilasi atrium). Emboli lemak jarang menyebabkan stroke. Emboli
lemak terbentuk jika lemak dari sumsum tulang yang pecah dilepaskan ke
dalam aliran darah dan akhirnya bergabung di dalam sebuah arteri.
Stroke juga bisa terjadi bila suatu peradangan atau infeksi menyebabkan
penyempitan pembuluh darah yang menuju ke otak. Obat-obatan (misalnya
kokain dan infetamin) juga bisa mempersempit pembuluh darah di otak dan
menyebabkan stroke. Penurunan tekanan darah yang tiba-tiba bisa
menyebabkan berkurangnya aliran darah ke otak, yang biasanya menyebabkan
seseorang pingsan. Stroke bisa terjadi jika tekanan darah rendahnya sangat
berat dan menahun. Hal ini terjadi jika seseorang mengalami kehilangan darah
yang banyak karena cedera atau peembedahan, serangan jantung, atau irama
jantung yang abnormal.

Untuk lebih jelasnya, berikut berbagai jenis stroke, yang biasa terjadi pada
orang dewasa:

1. Thrombotic Stroke, yang terjadi bila ada bekuan darah (thrombus)


yang terbentuk di dalam arteri dan menghambat aliran darah ke
otak.
2. Embolic stroke, terjadi bila ada sebuah bekuan darah atau sebagian
dari plaque, yang terbentuk dalam pembuluh darah laindi tubuh,
kemudian terpecah dan mengalir ke pembuluh darah otak.

Pecahan ini yang akhirnya menyumbat sebuah arteri di dalam otak. Berikut ini
kondisi pembuluh darah ke otak akibat embolic stroke.

Lacunar Stroke, yang disebabkan adanya blokade atau sumbatan pada


beberapa pembuluh darah kecil di dalam otak

Cerebral Haemorrhage, yang terjadi bila arteri di otak pecah yang


menyebabkan sel darah keluar dari pembuluh darah. Stroke jenis ini tidak
ditandai dengan gejala awal (karena terjadi secara tiba-tiba). Biasanya
terjadi akibat tekanan darah yang tinggi. Dapat juga terjadi karena adanya
kelainan bawaan pada pembuluh darah.
7

Dari beberapa jenis stroke diatas, ada juga stroke yang agak ringan, yaitu:

1. TIA (Transient Ischemic Attack). Ini adalah stroke yaang ringan, berupa
serangan iskemik sepintas

2. RIND (Reversible Ischemic Neurologic Deficit). Stroke ini adalah jenis


stroke ringan berupa gangguan saraf oleh iskemik yang dapat pulih dan
gejalanya dapat sembuh sempurna dalam waktu 24 jam.

3. Stroke Non-Haemorrhagic (Stroke tanpa pendarahan). Jenis stroke ini


merupakan stroke infark iskemik, yang terjadi karena aliran darah
berkurang atau terhenti pada sebagiandaerah otak. Biasanya penderita
masih sadar.

4. Stroke Haemorrhagic (Strok dengan pendarahann). Stroke ini adalah jenis


stroke yang terjadi pendarahan karena dinding pembuluh darah di otak
robek. Biasanya kesadaran penderita menurun.

Kebutuhan otak terhadap oksigen adalah 20% dari kebutuhan seluruh tubuh,
walaupun berat otak hanya 2,5% dari berat badan. Oksigen ini diperoleh dari
darah sehingga otak sangat tergantung pada kelancaran darah. Bila jatah oksigen
terputus 8-10 detik akan terjadi gangguan fungsi otak. Bila lebih dari 6-8 menit
akan terjadi lesi/jejas atau kerusakan pada sebagian otak yang tak pulih kembali
(irreversible).
Faktor yang mempengaruhi darah di otak:

Keadaan pembuluh darah arteri

Keadaan darah (kekentalan, anemia)

Keadaan jantung

Dari beberapa jenis stroke di atas, yang perlu diperhatikan adalah bahwa meski
jenisnya ringan, namun hal itu bisa membahayakan jiwa penderitanya.

D. Faktor Resiko Stroke


Seperti Seperti yang di jelaskan di atas, stroke erat kaitannya dengan
gangguan pembuluh darah. Stroke terjadi karena ada gangguan aliran darah ke
bagian otak. Bila ada daerah otak yang kekurangan suplai darah secara tiba-tiba
dan penderitanya mengalami gangguan persarafan sesuai daerah otak yang
terkena. Bentuknya dapat berupa lumpuh sebelah (hemiplegia), berkurangnya
kekuatan sebelah anggota tubuh (hemiparesis), gangguan bicara, gangguan rasa
(sensasi) di kulit sebelah wajah, lengan atau tungkai.

Segala gangguan tersebut yang menjadi penyebab terjadi stroke bisa


disebabkan karena berbagai hal. Berbagai hal atau keadaan yang menyebabkan
atau memperparah stroke itulah yang disebut dengan Faktor Resiko
Stroke.Faktor resiko stroke itu terdiri atas dua hal, yang pertama adalah faktor
resiko mayor dan kedua adalah faktor resiko minor.

Faktor risiko mayor (faktor dominan) biasanya merupakan penyakit dan


gangguan lain yang memang sudah bersarang di tubuh penderita stroke Faktor-
faktor tersebut adalah sebagai berikut :

Hipertensi (tekanan darah tinggi)

Penyakit jantung

Sudah ada manifestasi aterosklerosis secara klinis (gejala-gejala


pengerasan pembuluh darah), gangguan pembuluh darah koroner,
gangguan pembuluh darah karotis, klaukadasio intermiten (nyeri yang
hilang timbul), denyut nadi perifer tidak ada, dan lain-lain.

Diabetis Melitus (kencing manis)

Polisetemia (banyak sel-sel darah)

Pernah terserang stroke.

Hiperlipidemia (Peninggian kadar lipid dalam darah)

Tingginya sel darah merah

Gangguan pembuluh darah

Penyakit pada katup jantung atau otot jantung yang disebut endocarditis
Mengerasnya pembuluh arteri (aterosklerosis, atau penumpukan kolesterol
atau penumpukan kolesterol pada dinding arteri)

Ketidaknormalan irama jantung seperti atrial fibrilation

Ada pun faktor resiko minor adalah faktor yang biasanya terjadi karena faktor
gaya hidup dan pola makan penderita yang tidak memperhatikan berbagai akibat
negattif dari pola dan gaya hidup tersebut. Namun selain itu, faktor budaya dan
lingkungan juga menjadi faktor risiko minor ini. Faktor risiko minor itu
antaralain:

Kadar lemak darah yang tinggi

Hematrokit tinggi

Merokok

Kegemukan

Kadar asam urat tinggi

Kurang gerak badan/olahraga

Fibrinogen tinggi

Penyalahgunaan obat-obatan (narkoba)

Selain risiko mayor dan minor di atas, ada juga faktor lain yang bisa
mengakibatkan kemungkinan serangan stroke, misalnya penyakit sifilis, malaria
otak, penyakit darah yang menyebabkan kekentalan darah meningka, dan lai-lain.
Namun, pada penemuan mutakhir, ada juga faktor risikobaru, yaitu perubahan
endogen. Tingginya tingkat infeksi di Indonesia menyebabkan perubahan jaringan
dalam tubuh yang bisa mendorong timbulnya stroke.
Bahkan riwayat keluarga juga berperan penting dalam menyebarkan stroke.
Seperti halnya riwayat penyakit dalam keluarga yang menjadi salah satu faktor
risiko untuk penyakit-penyakit tertentu seperti kencing manis, asma, hipertensi,
dan sebagainya, maka stroke juga berpotensi bisa diakibatkan oleh faktor
keluarga. Seorang wanita muda bila dalam keluarganya, baik orangtua maupun
saudaranya ada yang menderita stroke, maka akan meningkatkan risikonya untuk
mengalami stroke.
Demikian yang terlihat dari penelitian pada lebih dari 500 wanita, yang
berusia antara 18 hingga 44 tahun, yang risikonya untuk menderita stroke iskemik
meningkat hampir dua kali lipat dengan adanya riwayat hidup yang menderita
stroke.Dengan penelitian ini terlihat bahwa riwayat stroke pada keluarga, ternyata
menjadi faktor risiko penting untuk mengalami stroke. Stroke merupakan salah
satu penyakit yang dapat terjadi dengan cepat, yang dapat berakibat pada
kelumpuhan (cacat) dan bahkan kemaatian. Pencegahan merupakan cara utama
dengan menekan faktor-faktor risiko penyebabnya.

E. Gejala-gejala Stroke
Sebagian kasus stroke bisa terjadi secara mendadak, sangat cepat, dan
menyebabkan kerusakan jaringan otak dalm beberapa menit (completed
stroke). Kemudian stroke menjadi bertambah buruk dalam beberapa jam
sampai 1-2 hari akibat bertambah luasnya jaringan otak yang mati(stroke in
evolution). Perkembangan penyakit biasanya (tetapi tidak selalu) diselingi
dengan periode stabil, dimana perluasan jaringan yang mati berhenti
sementara atau terjadi beberapa perbaikan. Gejala stroke yang muncul pun
tergantung dari bagian otak yang terkena.

10
Membaca isyarat stroke dapat dilakukan dengan mengamati bebrapa gejala
stroke berikut :

Kelemahan atau kelumpuhan lengan atau tungkai atau salah satu sisi
tubuh.

Hilangnya sebagian penglihatan atau pendengaran.

Penglihatan ganda.

Pusing.

Bicara tidak jelas (rero)

Sulit memikirkan atau mengucapkan kata-kata yang tepat.


Tidak mampu mengenali bagian dari tubuh.

Pergerakan yang tidak biasa.

Hilangnya pengendalian terhadap kandung kemih

Ketidak keseimbangan dan terjatuh.

Pingsan.

Kelainan neurologis yang terjadi akibat serangan stroke bisa lebih berat atau
lebih luas, berhubungan dengan koma atau stupor dan sifatnya menetap. Selain
itu, stroke bisa menyebabkan depresi atau ketidakmamppuan untuk
mengendalikan emosi. Stroke juga bisa menyebabkan edema atau pembengkakan
otak. Hal ini berbahaya karena ruang dalam tengkorak sangat terbatas. Tekanan
yang timbul bisa lebih jauh merusak jaringan otak dan memperburuk kelainan
neurologis, meskipun strokenya sendiri tidak bertambah luas.

Gejala-gejala serangan stroke pada seseorang dapat dikenali antara lain: tiba-
tiba lemah (lumpuh) pada satu sisi tubuh (sisi kiri atau kanan); rasa baal dan
kesemutan pada satu sisi tubuh;pandangan gelap; bila melihat ada bayangan
(melihat dobel); tiba-tiba tidak dapat atau lancar berbicara; pelo; mulut jadi
mengot (miring ke kiri atau kana); tiba-tiba perasaan mau jatuh saat akan berjalan;
kadang-kadang disertai pusing terasa berputar,mual-mual dan muntah, sakit
kepala, atau kesadaran tiba-tiba menurun. Gejal-gejala tersebut dapat ditemukan
salah satu saja atau bisa muncul beberapa gejala sekaligus, tergantung berat dan
letak dan lesi pada otak orang tersebut. Gejala-gejala yang disebutkan di atas bisa
muncul tiba-tiba saat sedang santai (menonton atau sedang mengobrol) atau ketika
melakukan aktivitas (olahraga, bekerja di kantor atau di lapangan) atau ketika
bangun tidur.

11

Sebagai contoh: Saat bangun tidur, hendak ke kamar mandi, tiba-tiba terjatuh
tanpa ada yang menghalangi atau tersandung oleh sesuatu. Bila mash sadar, sesaat
kemudian sadar kalau sebelah kakinya sulit digerakkan, begitu pun sebelah
lengannya pada sisi yang sama sulit diangkat. Mungkin bicaranya pelo, mulut jadi
mengot, kadang-kadang muntah dan mengeluh pusing atau sakit kepala, bahkan
bisa menjadi pingsan atau mengorok.
Contoh lain misalnya sedang menonton, tiba-tiba bicara jadi berubah, jadi
cedel atau pelo, kadang-kadang tungkai dan lengan satu sisi yang sama jadi lemah
dan sulit digerakkan. Jadi hal ini terjadi, sebaiknya secepatnya ke pelayanan
kesehatan terdekat untuk menerima pertolongan pertama, agar serangan stroke ini
dapat ditangani seceaptnya dan tidak menjadi lebih buruk lagi.

Namun, gejala-gejala stroke di atas bervariasi dan itu tergantung pada bagian
otak yang terserang serta beberapa luas kerusakan lainnya. Gejala awal sebelum
terjadi stroke yang sebenarnya disebut Transient Ischemic Attack (TIA). TIA
terjadi bila suplai darah ke otak berkurang untuk waktu yang singkat yang hanya
menyebabkan kerusakan sementar. TIA kadang sering disebut ministroke karena
gejalanya sama dengan stroke tetapi gejala hilang dalam beberapa menit sampai
beberapa jam.

Segera hubung sarana kesehatan terdekat bila melihat atau mengalami gejala-
gejala tersebut. Penanganan yang lebih dini akan lebih efektif, karena setiap detik
sangat berharga. Banyak kondisi-kondisi lain yang menyerupai sroke, misalnya
serangan jantung, kerusakan otak karena benturan di kepala serta epilepsi harus
bisa membedakan.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Stroke adalah suatu keadaan yang timbul karena terjadi gangguan
peredaran darah di otak yang menyebabkan terjadinya kematian jaringan otak
sehingga mengakibatkan seseorang menderita kelumpuhan atau kematian.
Secara garis besar, stroke dibagi menjadi 2 yaitu Stroke karena pendarahan
(Haemorragic) dan Stroke bukan karena pendarahan (Non Haemorragic/
Iskemik) Penyebab utama dari stroke adalah aterosklerosis (trombosis),
embolisme, hipertensi yang menimbulkan perdarahan intraserebral dan ruptur
aneurisme sakular.

B. Saran
Saran dari pembaca agar dapat member kritik dan saran untuk
kesempurnaan makalah Stroke. Kami dari kelompok juga menyarankan
kepada para pembaca hendaknya tidak hanya mengambil satu referensi dari
makalah ini saja dikarenakan kami dari penulis menyadari bahwa makalah ini
hanya mengambil reperensi dari beberapa sumber saja.

13
DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, 1995 Rencana Asuhan dan Dokumentasi Keperawatan. Jakarta:EGC

Kapitaselekta Kedokteran. 1982. Jakarta: Media Aeskulapius FKUI

Askep Pada Klien dengan Gangguan Sistem Persyarafan. 1996. Jakarta: Depkes

Adib, Muhammad Cara Mudah Memahami dan Menghindari Hipertensi Jantung


dan Stroke ( Yogyakarta, Dian Loka 2009)

14
TUGAS MAKALAH
(STROKE)

NAMA : SRI WAHDANIYAH SAPUTRI


NIM : 16 071 014 004
KELAS :A

FAKULTAS KESEHATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR
2016
TUGAS MAKALAH
(GAGAL JANTUNG)

NAMA : SURIANA
NIM : 16 071 014 002
KELAS :A

FAKULTAS KESEHATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR
2016

Anda mungkin juga menyukai