PENDAHULUAN
2
a) Membandingkan dan mengidentifikasi enzim.
b) Mengetahui cara kerja enzim bromelin dan papain.
3
2.1. Waktu dan Tempat
Praktikum Biokimia dengan materi Enzim dilaksanakan pada hari Sabtu, 19
November 2016, pukul 12:00 - 13:40 WIB. Bertempat di Laboratorium Jurusan
Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Palangka Raya.
4
Tabel 1. Hasil Pengamatan Enzim Bromelin
Bahan
Waktu Warna Tekstur Gambar
Daging Enzim
Merah
Bromelin 30 Lembek
2 gram kecoklatan
(3 gram) menit (agak berlendir)
(pucat)
5
Grafik Enzim Bromelin
2.5
2
1.5
Konsentrasi (gram) 1
0.5
0
0,0002 0,0005
Kecepatan (+)
Untuk mencari kecepatan reaksi dari enzim bromelin dapat dihitung dengan
menggunakan rumus berikut:
1
V= dimana V = kecepatan konsentrasi enzim
t (s)
t = waktu (s)
1 1
Vb = = = 0,0002 = 2.10-4
t ( s) 360
1 1
Vb = = = 0,0005 = 5.10-4
t ( s) 180
Untuk mencari kecepatan reaksi dari enzim papain dapat dihitung dengan
menggunakan rumus berikut:
1
V
t (s)
dimana V = kecepatan konsentrasi enzim
t = waktu (s)
1 1
Vp = = = 0,0002 = 2.10-4
t ( s) 360
6
1 1
Vp = = = 0,0005 = 5.10-4
t ( s) 180
3.2. Pembahasan
3.2.1. Uji Enzim Bromelin
Pada pengamatan enzim bromelin percobaan pertama dengan bahan
daging sapi seberat 2 gram ditambahkan enzim bromelin seberat 1 gram dengan
waktu selama 60 menit menghasilkan warna merah coklat (pucat) dengan hasil
tekstur daging lembek (agak berlendir). Sedangkan pada percobaan yang kedua
daging sapi seberat 2 gram ditambahkan enzim bromelin seberat 3 gram dengan
waktu selama 30 menit menghasilkan warna merah kecoklatan (pucat) dengan
hasil tekstur daging lembek (agak berlendir).
Perubahan warna dan tekstur pada kedua percobaan disebabkan oleh
pengaruh suhu dan waktu. Pada percobaan pertama daging sapi yang diberikan
enzim bromelin sebanyak 1 gram dengan waktu selama 60 menit menghasilkan
warna merah coklat (pucat) dengan hasil tekstur daging lembek (agak berlendir)
hal ini disebabkan kerena enzim yang diberikan sedikit tapi kerena waktunya lebih
lama maka enzim tersebut sempat mengurai dan memutus ikatan peptida pada
daging tersebut sehingga menghasilkan tekstur daging lembek (agak berlendir)
serta pengaruh suhu ruang (suhu optimum) dimana enzim bereaksi sangat cepat
pada suhu tersebut. Sedangkan pada percobaan yang kedua meski waktunya lebih
sedikit tapi dengan enzim yang lebih banyak serta pengaruh suhu ruang yang
optimum maka enzim-enzim tersebut sempat memutus ikatan-ikatan peptida lebih
banyak dari pada percobaan pertama.
3.2.2. Uji Enzim Papain.
Pada pengamatan enzim bromelin percobaan pertama dengan bahan
daging sapi seberat 2 gram ditambahkan enzim papain seberat 1 gram dengan
waktu selama 60 menit menghasilkan warna merah pucat (keputihan) dengan hasil
tekstur daging lembek. Sedangkan pada percobaan yang kedua daging sapi seberat
2 gram ditambahkan enzim papain seberat 3 gram dengan waktu selama 30 menit
menghasilkan warna merah pucat (keputihan) dengan hasil tekstur daging lembek
(agak berlendir).
7
Perubahan warna dan tekstur pada kedua percobaan disebabkan oleh
pengaruh suhu dan waktu. Pada percobaan pertama daging sapi yang diberikan
enzim papain sebanyak 1 gram dengan waktu selama 60 menit menghasilkan
warna merah pucat (keputihan) dengan hasil tekstur daging lembek hal ini
disebabkan kerena enzim yang diberikan sedikit tapi kerena waktunya lebih lama
maka enzim tersebut sempat mengurai protein yang ada pada daging tersebut
sehingga menghasilkan tekstur daging yang lembek serta pengaruh suhu ruang
yang optimum dimana enzim bereaksi sangat cepat pada suhu tersebut.
Sedangkan pada percobaan yang kedua meski waktunya lebih sedikit tapi dengan
enzim yang lebih banyak serta pengaruh suhu ruang yang optimum maka enzim-
enzim yang lebih banyak tersebut sempat mengurai protein-protein pada daging
sapi lebih banyak dari pada percobaan pertama.
8
IV. PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Enzim Papain adalah suatu zat (enzim) yang dapat diperoleh dari getah
tanamanpepaya terutama pada buah pepaya muda. Kandungan papain paling
banyak terdapat dalam buah pepaya yang masih muda. Getah pepaya (papain)
cukup banyak mengandung enzim yang bersifat proteolitik (pengurai protein).
Dalam getah pepaya yang masih muda terdapat tiga jenis enzim, yaitu enzim
papain, kimopapain dan lisozim. Enzim papain dan kimopapain ini mempunyai
kemampuan menguraikan ikatan-ikatan dalam molekul protein, sehingga protein
terurai menjadi polipeptida dan dipeptida. Enzim bromelin merupakan suatu
enzim endopeptidase yang mempunyai gugus sulfhidril pada pusat
aktifnya.Bromelin adalah enzim yang dapat diisolasi dari sari atau batang
nanas.Buah nanas mengandung bromelain (enzim protease yang dapat
menghidrolisaprotein), sehingga dapat digunakan untuk melunakkan daging.
Cara kerja enzim bromelin ialah dengan cara menguraikan protein dengan
jalan memutuskan ikatan peptida yang ada pada daging yang menyebabkan
daging tersebut menjadi lembek. Cara kerja enzim papain ialah dengan
menguraikan ikatan-ikatan dalam molekul protein, sehingga protein terurai
menjadi polipeptida dan dipeptida yang lebih sederhana.
4.2. Saran
Saran saya untuk praktikum selanjutnya dengan materi yang sama agar
praktikan lebih serius lagi dalam melaksanakan praktikum, sehingga dapat
mengerti presedur kerja yang dilakukan.
9
DAFTAR PUSTAKA
Betti. 2013. Pemanfaatan Enzim Papain Dari Getah Buah Pepaya (Carica Papaya
L) dalam Pembuatan Keju Cottage Menggunakan Bakteri Lactobacillus
Bulgaricus. Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 2, No, 3: 163-168. http://www.e-
jurnal.com. (Diakses 22 November 2016).
DA. Pratiwi. 2007. Biologi SMA jilid 2. Erlangga: Jakarta.
S. Riawan. 2012. Kimia Organik. Binarupa Aksara: Tanggerang.
Sandra, dkk. 2012. Biokimia. Bina Rupa Aksara: Tanggerang.
Wiwiet. 2014. Pemanfaatan Enzim Papain Kasar Dalam Upaya Meningkatkan
Kualitas Daging Kuda. Jurnal Peternakan Integratif, Vol. 2, No, 2: 112-124.
http://www.e-jurnal.com. (Diakses 22 November 2016).
Yuda. 2012. Enzim PDF. http://dingilib.unimed.ac.id. (diakses pada 23 November
20016).
10