2013 2 87203 911409093 Bab2 10012014025732 PDF
2013 2 87203 911409093 Bab2 10012014025732 PDF
BAB II
dibanding orang lain; (2) tingkat pendidikan yang berbeda, ada beberapa
individual memiliki akses yang lebih besar terhadap pendidikan yang lebih
baik dibanding orang lain; (3) sumber daya ekonomi yang berbeda; (4)
dengan orang lain dalam arti lingkungan peragulan, prestasinya, dan hak-
ekonomi keluarga atau orang tua yang diukur dengan tingkat pendidikan,
pekerjaan.
1. Tingkat Pendidikan
pribadinya, yaitu rokhani (pikir, cipta, rasa, dan hati nurani) serta jasmani
Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan
1) Pendidikan prasekolah.
luar sekolah.
2) Pendidikan dasar
3) Pendidikan Menegah
11
Luar Biasa.
4) Pendidikan Tinggi
universitas.
Dalam penelitian ini tingkat pendidikan orang tua dilihat dari jenjang
pendidikan formal terakhir yang ditempuh oleh orang tua siswa, selain itu
juga pendidikan informla yang pernah diikuti berpa kursus dan lain-lain..
2. Pendapatan
adalah penghasilan yang di terima orang tua dalam bentuk uang dari hasil
golongan yaitu :
http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-Undergraduate-22748-
BAB%20II.pdf
1) Barang-barang berharga
dalam masyarakat.
dimiliki oleh orang tua siswa berupaharta yang bergerak berupa mobil,
kendaraan bermotor dan harta yang tidak bergerak seperti tanah, sawah,
4. Jenis Pekerjaan
kepuasan dan mendapatkan imbalan atau upah, berupa barang dan jasa
http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-Undergraduate-22748
BAB%20II.pdf
dilakukan oleh orang tua siswa untuk mencari nafkah. Pekerjaan yang
a. Pekerjaan yang berstatus tinggi, yaitu tenaga ahli teknik dan ahli
angkut/bengkel. http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED
Undergraduate-22748-BAB%20II.pdf
sesuatu yang berada di luar diri manusia sehingga kegiatan manusia lebih
terarah karena seseorang akan berusaha lebih semangat dan giat dalam
maka akan termotivasi untuk melakukan kegiatan itu, dan (2) apabila
Siswa yang memiliki motivasi kuat, akan mempunyai banyak energi untuk
yang ada diluar dirinya untuk mewujudkan tujuan belajar. Siswa yang
intrinsic) dan dapat timbul dari luar diri siswa/motivasi ekstrinsik (Uzer
akibat dari dalam diri individu tanpa ada paksanan dan dorongan dari
17
orang lain, misalnya anak mau belajar karena ingin memperoleh ilmu
belajar tanpa ada suruhan dari orang lain. Sebaliknya motivasi ekstrinsik
timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena ajakan,
suruhan atau paksaan dari orang lain, lingkunag sosio ekonomi sehingga
belajar siswa
jenjang yang lebih tinggi. Contohnya siswa yang berasal dari pesisir
bersekolah, .
saja.
18
Masalah pribadi siswa baik dengan orang tua, teman maupun dengan
lingkungan sekitarnya.
tingkah-laku manusia.
dalam hal ini sebenarnya respons dari suatu aksi, yakni tujuan.
secara relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari
19
penting dari motivasi itu dalam belajar dan pembelajaran, antara lain
dalam (a) menentukan hal-hal yang dapat dijadikan penguat belajar, (b)
perubahan relatif permanen yang terjadi karena hasil dari praktek atau
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk
lingkungannya.
untuk belajar karena sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang luas,
sifat yang kreatif yang ada pada manusia dan keinginan untuk selalu
usaha yang baru, adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman bila
belajar.
psikologis meliputi:
1) Intelegensi
2) Minat
terus menerus disertai dengan rasa senang dan dari situ diperoleh
sendiri tanpa adanya paksan dari orang lain atau kecenderungan jiwa
senang.
3) Bakat
22
untuk belajar. Jadi bakat adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa
atau yang dimilikinya, sehingga hal ini dapat menggali potensi yang
4) Motivasi
Motivasi adalah motif yang sudah aktif, saat orang melakukan suatu
belajar.
24
kegiatan lain.
25
berlangsung.
ada pembagian dalam kelas yaitu kelas pagi dan kelas sore.
sehingga lupa akan tugas belajar. Maka bacaan anak perlu diawasi
dan diseleksi.
bergaul dengan anak lain, tetapi perlu diawasi agar jangan sampai
perbuatan yang kurang baik akan mudah menular pada orang lain.
umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Hal ini
kebutuhan dalam belajar; (3) adanya harapan dan cita-cita masa depan;
23).
anak yang lebih beruntung secara ekonomi, menurut Gibbs dan Huang.
pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa
diperoleh = 12.21 + 0.69. hal ini berarti bahwa setiap terjadi perubahan
28
sebesar satu unit pada status sosial ekonomi orang tua (variabel X) akan
koefesien korelasi yaitu (r)= 39.76% hal ini menunjukan pengaruh status
sosial orang tua terhadap motivasi belajar siswa di kelas XI SMA Negeri 1
(Ho) yang diuji ditolak, yang artinya signifikan, dan hipotesis penelitian
(H) yang diajukan diterima. Hal ini terlihat dari Fhitung Fdaftar pada
keseluruhan variabel yang dianalisis yaitu status sosial ekonomi orang tua
dianggap konstan atau tidak berubah. Hal ini dapat membuktikan bahwa
status sosial ekonomi orang tua siswa yang baik motivasi belajar yang
dari status sosial ekonomi keluarga terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini
berarti bahwa untuk mencapai prestasi belajar siswa. Hal ini berarti bahwa
pada klasifikasi sedang hal ini ditunjukan dengan tingkat ekonomi orang
tua yang berada pada tingkat sejahtera I dan sejahtera II sehingga dapat
Motivasi belajar siswa didorong oleh dua faktor yaitu faktor intrinsik
(dalam diri) dan faktor ekstrinsik (luar diri) atau lingkungan. Dorongan
yang datang dari dalam diri siwa terutama faktor berupa hasrat dan
lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik serta
sosial ekonomi.
anak terganggu, sehingga belajar anak juga terganggu. Akibat yang lain
teman yang lain, hal ini pasti mengganggu belajar anak.bahkan anak
sebenarnya anak belum saatnya untuk bekerja, halyang begitu juga akan
besar tarhada motivasi siswa untuk belajar. Hal ini terlihat karena faktor
31
sangat besar dan hal itu bisa diadakan dengan tingkat ekonomi (biaya)
yang tinggi oleh orang tua yang memiliki status sosioekonomi diatas.
berikut:
Abdulsyani (1994)
32
1 Limboto.