S DENGAN
GAGAL JANTUNG (CHF)
DI RUANG DAHLIA
RS PROF DR. MARGONO SOEKARDJO
PURWOKERTO
Disusun Oleh:
GIRI KARYONO
A. PENGKAJIAN
Tanggal : 09 Juni 2009
Jam : 15.00 WIB
a. Identitas
Nama : Ny. S
Umur : 44 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMU
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Blater 1/7 Kalimanah Purbalingga
No. Reg : 771509
Diagnosa medis : CHF
Penanggung jawab
Nama : Tn. S
Umur : 50 Tahun
Hubungan dg klien : Suami
b. Riwayat kesehatan
Keluhan Utama
Sesak napas
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan rujukan dari rumah sakit Harapan Ibu Purbalingga dengan
keluhan sesak napas, batuk lebih dari 4 hari, batuk berdarah sejak 3 hari,
ekstremitas bengkak sudah 4 hari. Dirawat di rumah sakit Harapan Ibu 8 hari.
Pasien sampai di IGD RSMS pada pukul 11.04 tanggal 29 Mei 2009, sesampainya
pasien ke IGD langsung di tangani oleh dokter dan perawat jaga, di observasi
beberapa jam dan setelahnya di pindahkan ke ruang ICCU selama 6 hari, setelah
kondisi sudah agak bagus pindah ke ruang rawat dahlia kamar RDK 3 pada pukul
20.00 WIB tanggal 06 Juni 2009.
Riwayat Penyakit Dahulu
Keluarga dan pasien mengatakan kalau pasien tidak mempunyai riwayat hipertensi,
pasien sering bolak-balik ke dokter/bidan/mantri ataupun ke puskesmas untuk
berobat ketika sakit atau kontrol kesehatan kalau sakit saja.
d. Pemeriksaan fisik
Kesadaran
Keadaan Umum/Kesadaran : Sedang/Somnolen
Tanda Vital
Tanda Vital : TD 130/90 mmHg, Nadi: 76 x/mnt, R: 22 x/mnt, S: 36,3C
Head To Toe
1. Kepala/leher
Kepala : Bentuk mesochepal, rambut hitam agak sedikit beruban.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
Mata : Pupil Isokor 0,3 mm, mata bentuk simetris.
Hidung : Bentuk simetris, dan tidak ada polip, terpasang nasal kanul O2
5 ltr/mnt.
Telinga : Bentuk simetris, tidak ada serumen
Mulut dan gigi : Tidak ada caries gigi, mukosa bibir lembab
2. Dada (jantung/paru)
Dada simetris, tidak ada retraksi dinding dada.
Jantung : S1 > S2, tidak ada suara gallop, murmur
Paru : tidak ada suara ronkhi, wheezing pada paru, paru-paru simetris kanan
dan kiri.
3. Payudara : Payudara simetris, tidak ada kelainan.
4. Abdomen : Supel, bising usus normal 16x/mnt, thympani.
5. Genitalia : Perempuan, terpasang kateter.
6. Ekstremitas :
Atas : terpasang infus D5% di tangan kanan
Bawah : Tidak ada fraktur dan terdapat oedem kaki kanan dan kiri
Varises : Tidak ada varises pada ekstremitas bawah
7. Refleks : Normal, RF + /+ RP -/-
8. GCS : 12 E4 V4 M4
e. Terapi
1. IVFD D5% 16 tpm
2. Cefotaxime 2x1 gr
3. Furosemide 1x1
4. Digoksin 1x1 tab
5. ISDN 3x1 tab
6. KSR 1x1
7. Allopurinol 1x1
8. O2 5 ltr/mnt
B. ANALISA DATA
NO TANGGAL DATA PROBLEM ETIOLOGI
1. 09-06-09 S : pasien mengatakan sesak Pola nafas tidak kelemahan
napas efektif
O:
TD 130/90 mmHg
HR 76x/menit
RR 22 x/mnt
O2 5 ltr/mnt
Pucat
D. NCP
No
Tgl/jam Tujuan Intervensi
DP
Selasa, 1 Setelah dilakukan tidakan keperawatan Pantau kecepatan, irama,
selama 3 x 24 jam ventilasi tidak kedalaman, dan usaha
09 Juni
terganggu, dengan indikator: respirasi
2009 1. Extreme Pantau pola pernapasan
2. Kuat Pantau adanya pucat dan
3. Sedang sianosis
4. Ringan
Auskultasi bunyi napas
5. Tidak ada keluhan
adanya penurunan
tujuan
indikator awal ventilasi dan bunyi napas
1 2 3 4 5
tambahan
Kedalaman Pantau dan monitor hasil
inspirasi AGD
dan
Ajarkan cara batuk secara
kemudahan
efektif
bernapas
Kolaborasi pemberian
Ekspansi
bronkodilator
dada
simetris Kolaborasi pemberian
Tidak ada nebulizar, oksigen sesuai
program
penggunaan
otot Bantu Anjurkan napas dalam
Bunyi melalui abdomen selama
periode distres
napas
pernapasan
tambahan
tidak ada Posisikan pasien untuk
Napas mengoptomalkan
pernapasan
pendek
tidak ada Catat gerakan dada, lihat
kesimetrisan, penggunaan
otot bantu dan retraksi
dinding dada.
Monitor suara nafas
Monitor kelemahan otot
diafragma
A:
tujuan
indikator awal
1 2 3 4 5
Kedalaman inspirasi dan
kemudahan bernapas
Ekspansi dada simetris
Tidak ada penggunaan otot bantu
Bunyi napas tambahan tidak ada
Napas pendek tidak ada
P:
Lanjutkan intervensi
21.00 WIB 2 S:
O:
Keadaan umum sedang
Kesadaran compos mentis
Urine 300cc, kuning dan pekat
TD 130/90 mmHg
HR 76x/menit
Oedema pada kaki kanan-kiri
A:
tujuan
indikator awal
1 2 3 4 5
Terbebas dari edema
Bunyi nafas bersih
Terbebas dari distensi vena jugularis
Vital sign dalam batas normal
Terbebas dari kelelahan
Menjelaskan indikator kelebihan cairan
Berat badan stabil
Keseimbangan asupan dan haluaran dalam 24 jam
P:
Lanjutkan intervensi
Rabu, 10- 1 S:
06-09 Pasien mengatakan sesak napas
14.00 WIB
O:
Keadaan umum sedang
Kesadaran compos mentis
O2 5l/menit menggunakan nasal oksigen
TD 130/100 mmHg
HR 96 x/menit
Respirasi 42 x/menit
A:
tujuan
indikator awal
1 2 3 4 5
Kedalaman inspirasi dan
kemudahan bernapas
Ekspansi dada simetris
Tidak ada penggunaan otot bantu
Bunyi napas tambahan tidak ada
Napas pendek tidak ada
P:
Lanjutkan intervensi
14.00 WIB 2 S:
O:
Keadaan umum sedang
Kesadaran compos mentis
Urine 250cc, kuning dan pekat
TD 130/100 mmHg
HR 96x/menit
Oedema pada kaki kanan-kiri
A:
tujuan
indikator awal
1 2 3 4 5
Terbebas dari edema
Bunyi nafas bersih
Terbebas dari distensi vena jugularis
Vital sign dalam batas normal
Terbebas dari kelelahan
Menjelaskan indikator kelebihan cairan
Berat badan stabil
Keseimbangan asupan dan haluaran dalam 24 jam
P:
Lanjutkan intervensi