Anda di halaman 1dari 4

MEMORANDUM OF UNDERSTANDING

Pada hari ............... tanggal .............................. bertempat di ....................................... telah dibuat


kesepakatan dalam bentuk surat perjanjian kerjasama antara kedua belah pihak:
I. Pihak Pertama (Instansi/Perusahaan)
Nama : ................................................................................................................
No. KTP : ................................................................................................................
Jabatan : ..............................................................................................................
..
Alamat : ................................................................................................................
No Telp. : ................................................................................................................
Dalam hal ini bertindak dan untuk atas nama .......................................yang selanjutnya disebut
sebagai PIHAK PERTAMA.
II. Pihak Kedua (Panitia Brawijaya Halal Food Fair 2017)
Nama : ................................................................................................................
No. KTP : ................................................................................................................
Jabatan : ..............................................................................................................
..
Alamat :................................................................................................................
No. Telp./Fax : ................................................................................................................
Dalam hal ini bertindak dan atas nama ............................................ yang selanjutnya disebut sebagai
PIHAK KEDUA.
Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan kerjasama Brawijaya Halal Food Fair 2017
dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
Pasal 1
1. Pihak Pertama dan Pihak Kedua menyetujui melakukan kerjasama sponsorship dalam
rangkaian acara Brawijaya Halal Food Fair 2017 yang diselenggarakan oleh FORKITA
(Forum Kajian Islam Teknologi Pertanian) Fakultas Teknologi Pertanian Universitas
Brawijaya dan dilaksanakan pada :
Tanggal :
tempat :
Kedua belah pihak memiliki kewajiban masing-masing yang akan dijelaskan pada pasal
selanjutnya.
Pasal 2
KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA

1. .....................................................................................................................................

2. .....................................................................................................................................

3. .....................................................................................................................................

4. .....................................................................................................................................

5. .....................................................................................................................................

6. .....................................................................................................................................

Pasal 3
Kewajiban PIHAK KEDUA

1. .....................................................................................................................................

2. .....................................................................................................................................

3. .....................................................................................................................................

4. .....................................................................................................................................

5. .....................................................................................................................................

6. .....................................................................................................................................

Pasal 4
FORCE MAJEURE
1. Pihak Pertama dan Pihak Kedua, dibebaskan dari tanggung jawab atas keterlambatan
melaksanakan ikatan perjanjian kerjasama ini sebagai akibat dari suatu peristiwa yang
berada di luar kekuasaan manusia (force majeure).
2. Yang dianggap force majeure adalah termasuk diantaranya disebabkan oleh terjadinya segala
macam bentuk bencana maupun bencana alam, keadaan darurat maupun perang serta
disebabkan oleh kebijakan-kebijakan pemerintah negara Republik Indonesia yang dapat
mempengaruhi pelaksanaan ikatan perjanjian kerjasama ini.
3. Segala kerugian yang disebabkan oleh hal-hal yang disebutkan di atas, tidak dapat dituntut
oleh kedua belah Pihak atau pihak-pihak lainnya di dalam perjanjian ini dan tidak akan
menyebabkan terhentinya perjanjian ini. Untuk itu, Pihak Pertama dan Pihak Kedua akan
bertemu dan membicarakan kembali ikatan perjanjian kerjasama ini.
4. Pihak yang mengalami force majeure harus menyampaikan pemberitahuan secara tertulis
kepada pihak lainnya dalam ikatan perjanjian kerjasama ini, maksimal 14 (empat belas) hari
setelah kejadian force majeure tersebut. Jika tidak ada laporan tertulis dari Pihak yang
mengalami force majeure maka disepakati untuk tidak pernah menganggap terjadi situasi
dan kondisi force majeure tersebut serta tidak dapat dijadikan dasar
keterlambatan/penundaan dan atau kegagalan dalam melaksanakan kewajiban dan
memperoleh hak di dalam ikatan perjanjian kerjasama ini.

Pasal 5
PERSELISIHAN
1. Pihak Pertama maupun Pihak Kedua tidak dapat membatalkan ikatan perjanjian
kerjasama ini secara sepihak setelah menandatangani perjajian ini.
2. Surat Perjanjian Kerjasama ini tunduk dan diatur berdasarkan hukum negara Republik
Indonesia.
3. Seandainya terjadi perselisihan dalam pelaksanaan ikatan perjanjian kerjasama ini, sehingga
salah satu pihak tidak dapat memenuhi kewajibannya, maka Pihak Pertama dan Pihak
Kedua akan menyelesaikannya secara kekeluargaan dan musyawarah untuk mufakat tanpa
ada tekanan dari pihak manapun.
4. Apabila jalan penyelesaian secara kekeluargaan dan musyawarah untuk mufakat tidak
tercapai, maka dibenarkan kepada pihak-pihak yang dirugikan untuk mengadukannya
kepada pihak Pengadilan Negeri setempat.

Pasal 6
MASA BERLAKU
Ikatan perjanjian kerjasama ini, berlaku sejak saat ditandatangani bersama oleh Pihak Pertama dan
Pihak Kedua dan tetap berlaku sampai dengan masing-masing pihak telah selesai menjalankan
kewajibannya masing-masing serta telah memperoleh bagian haknya masing-masing.
Pasal 7
KETENTUAN UMUM
Setiap perubahan dan atau addendum terhadap ketentuan dan syarat-syarat yang belum tercantum
dalam kesepakatan ini, hanya dapat dilakukan dan dinyatakan sah berdasarkan persetujuan tertulis
dari Pihak Pertama dan Pihak Kedua, dalam bentuk surat perjanjian kerjasama tambahan serta
dokumen-dokumen pelengkap yang diperlukan, yang tidak dapat dipisahkan dari surat perjanjian
kerjasama ini.
Pasal 8
PENUTUP
Demikianlah surat perjanjian kerjasama ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) yang masing-masing
dibubuhi materai yang cukup dan ditandatangani oleh Pihak Pertama dan Pihak Kedua dalam
keadaan sehat jasmani dan rohani tanpa adanya unsur paksaan dan kesengajaan dari pihak manapun,
sehingga mempunyai kekuatan hukum yang sama, serta disimpan oleh masing-masing pihak
sebagai dokumen asli.

Malang, 2017

Pihak Pertama Pihak Kedua

(..........................................................) (..........................................................)

Anda mungkin juga menyukai