Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Aku memiliki sahabat mereka adalah riza, muna, dan dewi. Pada suatu hari kami didalam
kelas setelah bel jam pergantian pelajaran berbunyi kami ngobrol sementara, dewi dan muna
selalu ngomongin cowok sampai-sampai riza jengkel denga mereka taulah sifat riza ia tak
suka mikirin pacaran apa lagi cowok, diantara kami berempat yang masih lajang aku dan riza,
dan muna, dewi sudah punya pacar dan sudah beberapa kali ia putus jadian dengan cowok
yang berbeda.
mun tau gak cowok gue itu ganteng banget kata dewi
emang kenapa sih riz?, coment aja, bilang aja elo sirikkata muna
Setelah kejadian itu hubunga kami semakin buyar, biasanya kami menyantap makan siang
bersama kini hanya kita aku dan riza, sedangkan muna dan dewi makan siang dengan cowok
mereka
biarkan saja mereka, ir makasih ya elo masih mau denganku!katanya sambil matanya
berkaca
hingga pada suatu hari muna diduakan oleh cowoknya, dan dia minta tolong kami
riz!,kata muna
mun asal elo tau kenapa riza tidak menjawab permintaan elo, elo pikir ya!, elo telah
menyakiti gue dan riza, gue masih bisa memaafkan elo tapi riza?, gue saranin elo harus minta
maaf dengan riza, pikirkan itu!kataku
aku pun meninggalkanya, dan air mata muna yang semakin deras keluar.
aku berusaha untuk membujuk riza agar ia mau untuk maafin muna,
riz maafin ya?, gue yakin muna minta maaf hanya untuk kembalinya persahabatan kita yang
dulukataku
bener begitu mun?tanya riza muna pun mengangguk mantap dengan mata berkaca,
merereka berpelukan aku pun ikut terharu dengan kejadian itu.
setelah kejadian itu kami semakin dekat, pada suatu hari teman sekelas kami yaitu ifa ia
mengirim pesan singkat yang berisi tentang dewi sahabat kami, membutuhkan doa dari kami
semua untuk kesembuhanya dari penyakitnya yaitu kelainan saraf otak, kami pun kaget,
keesokan harinya kelas kami ramai dengan suara tangisan,
riz maafin gue!, gue salah telah mengingkari janji kita untuk menjadi sahabat slamanyakata
dewi
kamipun berpegang tangan dan saling bersumpah untuk menjadi sahabat selamanya
Kami berjanji untuk menjadi sahabat untuk selama-lamanyakata kami bersamaan, tiba-tiba
tawa kami meledak bersamaan.