FORMAT PENGKAJIAN
DATA KEPERAWATAN
BIODATA KLIEN
Nama : Tn.R
Jenis Kelamin : Laki- Laki
Umur : 46
Status perkawinan :Duda
Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : SMP
Alamat : Pasar Baru RT.02
B. Pola Elminasi.
1. B.A.B
Di rumah : 1 x sehari, tiap pagi, warna kuning kecoklatan,
konsistensi lunak
Di Rumah Sakit : belum bab hari ini
Masalah BAB Tidak di temukan masalah
2. B A K :
Di rumah : 6-8 x sehari
Di Rumah Sakit : sejak MRS 3 x
3. Masalah BAK : Tidak ada masalah
4.Upaya untuk mengatasinya : Tidak ada
DATA PSIKOSOSIAL
A. Pola Komunikasi
Pasien berkomunikasi dengan baik,suara jelas selalu menjawab bila kita tanya
B. Orang Yang Paling Dekat Dengan Pasien.
Anaknya.
C. Rekreasi/ Hobby dan Penggunaan Waktu Senggang.
Pasien bekerja swasta dan jarang berekreasi.
D. Dampak Dirawat Di Rumah Sakit.
Pasien tidak dapat melakukan aktifitas dan bekerja
E. Interaksi Sosial.
Pasien kurang berinteraksi seperti biasa dan hanya baring di tempat tidur
F. Keluarga yang dapat dihubungi.
Anak kandung nya
III.PEMERIKSAAN FISIK.
A. Kesan umum/Keadaan umum :
Compos mentis
GCS = 15 M=6 V=5 E=4
B. Tanda-tanda vital :
Suhu tubuh : 37, 50C Nadi : 104 x/mt
Tekanan darah :130/100 mmHg Pernafasan : 32 x/mt
Tinggi Badan : 160Cm Berat Badan : 45 Kg
Masalah keperawatan :
f. Pemeriksaan Abdomen.
Inspeksi.
a. Bentuk abdomen : Datar.
b. Benjolan /masa : Tidak di jumpai adanya kelainan.
c. Bayangan pembuluh darah .: tidak ada
Auskultasi.
a. Bising / peristaltik usus : 7x/Mnt.
Palpasi.
a. Nyeri tekan : Tidak di jumpai nyeri tekan.
b. Benjolan/masa : Tidak dijumpai benjolan massa.
c. Hepar : Hepar tidak teraba (Normal)
d. Lien : Tidak di jumpai kelainan limpa (Murpysign).
e. Titik Mc.Berney :Tidak terdapat nyeri tekan dan nyeri lepas
Perkusi.
-Suara abdomen :Thypani
- Pemeriksaan asites :Tidak terdapat sifting dullnes
j. Pemeriksaan Neorologis.
Tingkat kesadaran ( GCS ) : 15 M:6 V:5 E:4
Tanda rangsangan otak ( meningeal sign ) : Peningkatan suhu tubuh
(-), nyeri kepala (-), kaku kuduk (-), mual dan muntah (-), kejang (-),
Penurunan tingkat kesadaran (-)
Pemeriksaan saraf otak ( N I - XII ). Kesan normal
Fungsi motorik : Normal , Ukuran otot simetris, atropi (-)
Fungsi sensorik : Normal kepekaan syaraf perifer, benda tumpul,menguji
sensasi panas,dingin,kapas halus ,minyak wangi
Reflek :
a. Reflek Fisiologis : normal, tidak ada kelainan
b. Reflek patologis : normal, tidak ada kelainan
V. Pemeriksaan Penunjang
Diagnosa Medis :
1. Laboratorium (tanggal): 12/03/2016
Hb : 11,0 g/dL
Wbc : 7800
Hct : 33,5 %
Thrombosit : 382.000
Rbc : 3,90 jt
GDS : 97 mg/dL
2. Rontgen (tanggal):
Foto rontgen hasil opositas dengan cincin lusen pada ke dua paru
trachea: lumen normal Cor:ramping kedua sinus tumpul dan
diagfragma rendah tulang-tulang intak.kesan Bronchiestasis DD
Pnemoni TB
3. ECG (tanggal): Tidak ada.
4. USG (tanggal) : Tidak ada.
5. Lain-lain : Tidak ada.
DO : di bronkus
Klien tampak batuk
Peradangan bronkus
Dahak bercampur darah
sedikit-sedikit
Penumpukan sekret
TTV : TD 130/100
mmHg, N 103 x/I, S 360
Tidak efektif
C, P 32 x/i
Wajah tampak meringis
Sekret sulit dikeluarkan
saat batuk
Bersihan jalan nafas tidak
efektif
DS : Mycobacterium Ketidakefektifan
Pasien mengatakan tuberculosis Pola Nafas
sesak nafas
DO: Airbone/inhalasi droplet
Pernafasan cuping
diafragma
Bakteri yg besar bertahan
Ekspirasi yang
di bronkus
memanjang
RR : 32 x/i
Peradangan bronkus
Penumpukan sekret
Tidak efektif
Sekret sulit dikeluarkan
Obstruksi
Sesak nafas
Pola nafas tidak efektif
Mycobacterium Perubahan nutrisi
DS : kurang dari
tuberculosis
Pasien mengatakan tidak kebutuhan tubuh
ada nafsu makan
Airbone/inhalasi droplet
Pasien mengatakan mual
Pasien mengatakan Saluran pernafasan
badannya lemah
DO : Saluran pernafasan bawah
BB sehat 60 Kg
BB sekarang 45 Kg Paru-paru
TB 160 cm
Alveolus
KU lemah
Terjadi perdarahan
Penyebaran bakteri secara
limfa hematogen
Anoreksia, malaise, mual,
muntah
Nutrisi kebutuhan
Mycobacterium Resiko tinggi infeksi
tuberculosis terhadap
DO:
penyebaran atau
Hasil Rontgen, Kesan:
Airbone/inhalasi droplet aktivitas ulang
Bronchiestasis DD
Pnemoni TB.
Saluran pernafasan
Batuk bercampur darah.
Klien tidak
Saluran pernafasan atas
menggunakan masker.
Kontak langsung dengan Bakteri yg besar bertahan
penderita. di bronkus
Penyebaran kuman TB
melalui droplet. Peradangan bronkus
Penumpukan sekret
Efektif
Sekret keluar saat batuk
Batuk terus menerus
Terhisap orang sehat
Resiko penyebaran infeksi
PERENCANAAN KEPERAWATAN
HARI / DIAGNOSA TUJUAN
NO RENCANA RASIONAL
TANGGAL KEPERAWATAN KRITERIA HASIL
1 Sabtu, 12 Ketidak efektifan Setelah dilakukan 1.1 Kaji fungsi pernafasan, Penurunan bunyi nafas merupakan indikasi
Maret 2016 bersihan jalan nafas b/d tindakan keperawatan contoh bunyi nafas, kecepatan, ketidakmampuan membersihkan jalan
akumulasi secret selama 2 x 24 jam irama dan kedalaman dan nafas.
DS: diharapkan bersihan penggunaan otot aksesori.
Klien mengatakan jalan nafas kembali 1.2 Kaji kemampuan untuk Pengeluaran sulit bila sekret sangat tebal.
batuk berdahak efektif dengan kriteria mengeluarkan mukosa/sputum.
campur darah sedikit- hasil: 1.3 Berikan pasien posisi semi
Posisi membantu memaksimalkan
sedikit Menunjukkan jalan atau fowler tinggi. ekspansi paru dan menurunkan upaya
Klien mengatakan nafas yang paten, pernafasan, dan meningkatkan gerakan
dahak susah keluar tidak terjadi sekret ke dalam jalan nafas besar untuk
Klien mengatakan aspirasi dikeluarkan.
sesak nafas Frekuensi nafas 1.4 Kolaborasi, berikan obat Membantu mengurangi produksi sputum
dalam batas antibiotik sesuai indikasi.
Klien mengatakan
nyeri dada jika batuk normal (16-20
Do: x/menit)
Klien tampak batuk Mampu
Dahak bercampur mengeluarkan
darah sedikit-sedikit sputum dari jalan
nafas
TTV : TD 130/100
mmHg, N 103 x/I, S
360 C, P 32 x/i
HARI / DIAGNOSA TUJUAN
NO RENCANA RASIONAL
TANGGAL KEPERAWATAN KRITERIA HASIL
2 Sabtu, 12 Ketidakefektifan pola Setelah dilakukan 2.1 Kaji dispnea, takipnea, tak
TB paru menyebabkan efek luas pada paru
Maret 2016 nafas b/d obstruksi jalan tindakan keperawatan normal/menurunnya bunyi
dari bagian kecil bronkopnemonia sampai
nafas selama 1 x 24 jam nafas, peningkatan upaya
inflamasi difusi luas, nekrosis,efusi pleural
DS : diharapkan pola nafas pernafasan, terbatasnya
dan fibrosis luas. Efek pernafasan dapat
Pasien mengatakan kembali efektif ekspansi dinding dada dan dari ringan sampai dispnea berat sampai
sesak nafas dengan kriteria hasil : kelemahan distress pernafasan.
DO: Sesak nafas 2.2 Berikan pasien posisi semi
Posisi membantu memaksimalkan
Pernafasan cuping berkurang atau fowler tinggi. ekspansi paru dan menurunkan upaya
hidung. Tanda-tanda vital pernafasan.
Tampak adanya dalam batas 2.3 Observasi TTV Untuk mempermudah intervensi
tanda tanda penarikan normal selanjutnya
otot diafragma Tidak ada 2.4 Berikan oksigen tambahan Alat dalam memperbaiki hipoksemia
sesuai indikasi akibat penurunan ventilasi
Ekspirasi yang penggunaan otot
memanjang bantu pernafasan
RR : 32 x/i
HARI / DIAGNOSA TUJUAN
NO RENCANA RASIONAL
TANGGAL KEPERAWATAN KRITERIA HASIL
3 Sabtu, 12 Perubahan nutrisi kurang Setelah dilakukan 3.1 Kaji status nutrisi Menjaga nutrisi klien tetap stabil dan
Maret 2016 dari kebutuhan tubuh tindakan keperawatan mencegah rasa mual muntah
berhubungan dengan selama 2 x 24 jam 3.2 Anjurkan makan dalam Meningkatkan asupan makanan
kelemahan, anoreksia, diharapkan nutrisi porsi kecil tapi sering
ketidakcukupan nutrisi pasien dapat terpenuhi 3.3 Timbang BB dengan teratur Mengetahui perkembangan status nutrisi
DS : dengan kriteria hasil : 3.4 Observasi tekstur dan klien
Pasien mengatakan BB naik turgor kulit klien Mengetahui status nutrisi
tidak ada nafsu makan KU Baik 3.5 Berikan obat sesuai
Pasien mengatakan Turgor kulit cukup indikasi Mengurangi mual muntah
mual
Pasien mengatakan
badannya lemah
DO :
BB sehat 60 Kg
BB sekarang 45 Kg
TB 160 cm
KU lemah
HARI / DIAGNOSA TUJUAN
NO RENCANA RASIONAL
TANGGAL KEPERAWATAN KRITERIA HASIL
4 Sabtu, 12 Resiko penyebaran Setelah dilakukan 4.1 Kaji patologi penyakit danPemahaman bagaimana penyakit
Maret 2016 infeksi tindakan keperawatan potensial penyebaran infeksi disebarkan dan kesadaran kemungkinan
Faktor Resiko : selama 1 x 24 jam melalui droplet udara selama transmisi membantu pasien/orang terdekat
DO: diharapkan pasien batuk, bersin, meludah untuk mengambil langkah untuk mencegah
Hasil Rontgen, mampu mencegah infeksi ke orang lain.
Kesan: atau menurunkan 4.2 Anjurkan pasien untuk Perilaku yang diperlukan untuk mencegah
Bronchiestasis DD resiko penyebaran batuk/bersin dan mengeluarkan penyebaran infeksi.
Pnemoni TB. infeksi. pada tisu dan menghindari
Batuk bercampur Dengan kriteria hasil : meludah. Ajarkan cara mencuci
darah. Klien mengikuti tangan yang tepat setelah
Kontak langsung program OAT membuang sputum. Anjurkan
dengan penderita. dengan baik. pasien menggunakan masker.
4.3 Penatalaksanaan pemberian
Penyebaran kuman
obat OAT sesuai program. Resiko penyebaran infeksi dapat berlanjut
TB melalui droplet.
jika terjadi putus obat OAT.
TANGGAL EVALUASI
TINDAKAN
HARI/JAM TINDAKAN
Sabtu, 12-03-
2016
14.00 Melakukan komunikasi teraupetik.
14.30 Melakukan pengkajian dan pemeriksaan
fisik.
1.1, 2.1 Mengkaji fungsi pernafasan Bunyi nafas vesikuler
+/+, sesak nafas (+),
RR 32 x/mnt, irama
teratur, retraksi
interkostalis (+)
1.3 Memberikan posisi semi fowler Pasien merasa nyaman
2.4 Memberikan oksigenasi sesuai O2 kanul nasal 4 lpm
kebutuhan
15.00 1.2 Mengkaji kemampuan untuk Sputum sulit
mengeluarkan sputum dikeluarkan
3.1 Mengkaji status nutrisi dengan saya tidak ada selera
menanyakan bagaimana makan klien makan, lidah terasa
(selera dan jumlah porsi yang dimakan) pahit dan mual
3.4 Mengobservasi tekstur dan turgor Tekstur kulit lembab,
kulit turgor cukup
2.3 Mengukur TTV TD 130/100 mmHg
HR 104 x/menit
T 37,5oC
RR 34 x/menit
3.3 Menimbang BB BB 45 Kg
16.00 4.1 Mengkaji patologi penyakit dan Pasien meludah di
penyebaran infeksi kantong pelastik.
Pasien batuk tidak
menggunakan tisu /
menutup mulut.
2.2 Memberikan posisi fowler Pasien merasa nyaman
4.2 Menganjurkan pada pasien untuk Pasien mau batuk dan
batuk dan mengeluarkannya pada tisu mengeluarkan pada
tisu serta tidak
meludah
17.30 3.5 Memberikan obat makan Magtral Reaksi alergi (-)
syr 10 cc sebelum makan
18.00 2.3 Mengukur TTV TD 130/110 mmHg
HR 102 x/menit
T 36,4oC
RR 30 x/menit
3.2 Menganjurkan makan dalam porsi Pasien hanya mampu
kecil tapi sering makan porsi dari
porsi yang disajikan
19.00 3.5 Memberikan obat injeksi Ranitidine Reaksi alergi (-)
50 mg/iv dan injeksi Ketorolac 30 mg/iv
20.30 1.3, 2.2 Memberikan posisi semi fowler Pasien merasa nyaman
Minggu, 13-03- 4.3 Memberikan obat OAT sesuai Obat OAT 3 tablet
2016 program Reaksi alergi (-)
08.00 3.3 Menimbang BB BB 45 Kg
1.1, 2.1 Mengkaji fungsi pernafasan dan Bunyi nafas vesikuler
usaha pasien bernafas +/+, sesak nafas (+),
RR 30 x/mnt, irama
teratur, retraksi
interkostalis (+)
08.30 Melibatkan keluarga dalam memenuhi Keluarga memandikan
kebutuhan klien pasien
Pasien tampak bersih
dan segar
10.00 1.2 Mengajarkan pasien batuk efetif Pasien melakukannya
dengan benar tanpa
ada keluhan lelah
1.3, 2.2 Memberikan posisi fowler Pasien merasa nyaman
2.4 Memberikan oksigenasi sesuai Terpasang O2 kanul
kebutuhan nasal 3 lpm
11.30 3.5 Memberikan obat makan Magtral Reaksi alergi (-)
syr 10 cc sebelum makan Mual mulai berkurang
12.00 3.2 Memberikan diit lunak TKTP dan Pasien makan porsi
menganjurkan makan selagi hangat dari jumlah porsi yang
disajikan
2.3 Mengukur TTV TD 130/90 mmHg
HR 98 x/menit
T 36,4oC
RR 30 x/menit
13.30 1.3, 2.2 Memberikan posisi semi fowler Pasien merasa nyaman
dan menganjurkan pasien untuk istirahat Pasien mencoba untuk
istirahat
EVALUASI KEPERAWATAN
TANGGAL
EVALUASI
HARI/JAM
12-03-2016 Dx. Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d akumulasi
20:30 sekret
S.
- Pasien mengatakan batuk berdahak.
- Pasien mengatakan sulit mengeluarkan lendir.
- Pasien mengatakan nyaman dengan posisi yang di
berikan.
O.
- Pasien tampak batuk berdahak.
- Pernafasan 32 kali/menit.
- Tampak pasien menggunakan otot bantu pernapasan.
- Pasien tampak batuk.
- Pasien tampak dalam posisi semi fowler.
- Drip adona 1 amp.
- Injeksi Kalnex 500 mg / 8 jam / iv
A.
Masalah bersihan jalan nafas tidak efektif belum teratasi
P.
Lanjutkan intervensi.