Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
OLEH :
IMRAN A1114012
ANDI M. RIZAL R A31114519
IKRAM ASHARI A31115
Perkembangan manusia ini pada beribu ribu tahun yang lampau sangat
lambat tapi kemudian bergerak sangat cepat. Gejala pertumbuhan yang sangat
cepat ini di kenal dengan istilah population explositt atau dikenal dengan
pelledakann penduduk. Apa yang menyebabkan perkembangan penduduk sangat
cepat? Peninnjauan secara demografis menunjukkan bahwa perkembangan
penduduk sangat cepat di sebabkan karena angka kelahiran yang tinggi
sedangkann di lain pihak angka kematian menurun akibat kemajuan teknologi di
bidang kedokteran, perbaikan lingkungan hidup, dan peningkatan kegiatan sosial
ekonomi. Tingginya tingkat kelahiran yang tolak ukurnnya CBR ( Crude Birth Rate /
angka kelahiran kasar ), ASFR (Age Specific Fertility Rate / angka kelahiran
menurut umur ), TFR ( Total Fertility Rate / angka kelahirran total ), ini di sebabkan
keadaan sosial ekonomi dan buddaya seperti: perkawinan, pekerjaan, pendidikan,
hukum, adat kebiasaan, dan sebagainya sering di pertanyakan apakah penduduk
yang berkembang itu baik? Aoakah perkembangan penduduk negara-negara
sepertiinggris, luxsemburg, Jerman Timur sebesar 0%, atau bahkan Austria dengan
-0,1% dan Jerman Barat -0,2% dianggap ideal? Sulit untuk dikatakan sebab dalam
sejarah memang terjadi ada negara-negara yang perkembangan penduduknya
cepat, tapi bisa membangun ekonomi dengan baik. Ada pula negara yang lambat
pertumbuhan penduduknya, tapi bisa membangun perekonomiannya dengan baik.
Perubahan sosial ekonomi ini akan nyata tampak dalam bidang pertanian.
Menurut Boserup, pertumbuhan penduduk akan memaksa petani bekerja lebih giat
dan menggunakan tanah secaralebih intensif. Jadi, ketakutan yang diramalkan
malthus tidak begitu mengerikan seperti yang di ramalkan. Peranan penduduk dalam
produksi dan pembangunan di tentukan oleh jumlah dan kualitas penduduk atau
tenaga kerja yang tersedia untuk terlibat dalam proses pembangunan. Indonesia
adalah salah satu negara di Asia Tenggara dengan jumlah penduduk yang sangat
besar. Permasalahan yang di hadapi oleh negara sedang berkembang seperti
Indonesia, yaitu tentang bagaimana memanfaatkan kelebihan tenaga kerja (labor
surplus) yang tersedia sehiingga dapat di distribusikan ke berbagai sektor lapangan
pekerjaan. Artinya, bagaimana pemerintah memberikan solusi terhadap tenaga kerja
yang tersedia namun tidak produktif.
1. Sensus de facto
Menurut sensus ini, pendduk adalah setiap orang pada waktu di adakan
sensus berada pada negara yang bersangkutan (warga negara lokal, warga
negara asing, dan turis) di catat dalam daftar sensus dan di anggap
penduduk. Sensus de facto ini biasanya di adakan di negara-negara eropa.
2. Sensus de jure
Menurut sensus ini, yang di anggap penduduk suatu negara adalah mereka
yang bertempat tinggal di negara bersangkutan, baik warga negara maupun
warga negara asing. Wisatawan (turis) tidak termasuk penduduk dan tidak di
catat dalam daftar sensus. Sensus ini biasanya di lakukan oleh negara-
negara di Asia, Afrika, dan Amerika Utara. Sensus de jure ini relatif lebih baik
daripada sensus de facto karena jumlah penduduk yang di catat pada daftar
sensus menunjukkan hal yang sebenarnya sehingga dapat di gunakan
sebagai data dalam perencanaan ekonomi.
3
Rata-rata Laju Pertumbuhan Penduduk per tahun 20102014 untuk Kalimantan
Timur merupakan gabungan antara Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara
Sumber :
- Sensus Penduduk 1971, 1980 , 1990 , 2000 , 2010 dan Sensus Penduduk Antar
Sensus (SUPAS) 1995
- Data Dikutip dari Publikasi Statistik Indonesia
SUMATERA UTARA 171 172 177 180 182 179 186 189
SUMATERA BARAT 108 108 111 113 114 116 121 122
RIAU 55 54 58 59 60 64 69 71
JAMBI 58 50 60 61 62 62 66 67
SUMATERA
113 74 116 118 120 82 85 87
SELATAN
BENGKULU 79 79 82 83 84 86 91 93
LAMPUNG 188 204 193 196 199 220 229 232
KEP. BANGKA
65 66 67 68 69 75 80 82
BELITUNG
KEP. RIAU 158 15 172 180 187 206 227 234
120
DKI JAKARTA 13499 12245 12355 12459 14518 15015 15173
12
106
JAWA BARAT 1146 1092 1108 1124 1222 1282 1301
0
JAWA TENGAH 972 989 987 995 1002 989 1014 1022
107
DI YOGYAKARTA 1064 1096 1107 1118 1107 1147 1161
4
JAWA TIMUR 781 764 790 794 798 786 803 808
100
BANTEN 1066 1045 1065 1085 1106 1185 1211
6
BALI 625 609 639 645 652 676 702 710
NUSA TENGGARA
211 211 218 221 225 243 254 257
BARAT
NUSA TENGGARA
93 92 96 98 100 97 102 103
TIMUR
KALIMANTAN
34 28 35 35 36 30 32 32
BARAT
KALIMANTAN
13 13 13 13 14 14 16 16
TENGAH
KALIMANTAN
85 77 87 89 90 94 99 101
SELATAN
KALIMANTAN
15 13 16 16 16 17 19 26
TIMUR
KALIMANTAN
- - - - - - - 8
UTARA
SULAWESI UTARA 154 141 157 158 160 164 170 172
SULAWESI
34 37 35 36 36 43 45 46
TENGAH
SULAWESI
162 87 167 169 171 173 179 180
SELATAN
SULAWESI 53 52 55 56 58 59 63 64
TENGGARA
GORONTALO 77 77 79 80 81 93 98 99
SULAWESI BARAT 59 11 61 61 63 69 74 75
MALUKU 27 27 27 28 29 33 35 35
MALUKU UTARA 23 30 24 24 25 33 35 36
PAPUA BARAT 6 22 6 6 6 8 9 9
PAPUA 6 8 7 7 7 9 10 10
INDONESIA 118 118 121 123 124 124 130 132
Sumber: bps
Dari uraian diatas, dapat di lihat bahwa untuk menciptakan lapangan kerja
yang banyak tapi produktifitasnya rendah serta mutunya kurang baik, hendaknya
kebijaksanaan pembangunan di dasarkan labour intensive. Sebaliknya, jika
produktivitas dan kualitas yamg diutamakan maka kebijaksananan yang di tetapkan
adalah capital intensive.Perbandingan pembangunan di negara-negara sedang
berkembang (under development countries) yang berpenduduk padat dengan
negara-negara sedang berkembang (under development countries) yang
berpenduduk jarang adalah sebagai berikut.
Tenaga kerja adalah setiap orang yang sedang bekerja atau mencari pekerjaan dan
mampu untuk bekerja serta memenuhi persyaratan peraturan perburuhan suatu
negara. Angakatan kerja adalah setiap orang yang termasuk dalam kelompok usia
kerja sesuai dengan undang-undang perburuhan negara yang bersangkutan. Kerja
adalah pengorbanan jasa jasmani dan pikiran untuk menghasilkan barang-barang
atau jasa-jasa dengan memperoleh imbalan prestasi tertentu. Tenaga kerja yang
terdapat di negara-negara sedang berkembang (under developing countries) terdiri
dari tiga golongan, yaitu tenaga kerja yang produktif, tenaga kerja yang kurang
produktif dan tenaga kerja penganggur. Tenaga kerja negara-negara
berkembang(under developing countries)pada umumnya kurang produktif , karena
mereka ini kurang terampil, kurang pengalaman , kurang pendidikan dan cara
kerjanya pun masih tradisionil. Akibatnya produktivitas kerjanya rendah dan
pendapatan masih sangat rendah. Untuk meningkatkan produktivitas kerja para
tenaga kerja ini, perlu dilakukan pembinaan, penyuluhan, latihan-latihan kerja,
supaya mereka makin trampil dan pembangunan ekonomi lebih cepat.
Salah satu isu penting dalam ketenagakerjaan, di samping keadaan angkatan kerja
(economically active population) dan struktur ketenagakerjaan, adalah isu
pengangguran. Dari sisi ekonomi, pengangguran merupakan produk dari
ketidakmampuan pasar kerja dalam menyerap angkatan kerja yang tersedia.
Ketersediaan lapangan kerja yang relative terbatas, tidak mampu menyerap para
pencari kerja yang senantiasa bertambah setiap tahun seiring dengan bertambahnya
jumlah penduduk. Tingginya angka pengangguran tidak hanya menimbulkan
masalah-masalah di bidang ekonomi, melainkan juga menimbulkan berbagai
masalah di bidang sosial, seperti kemiskinan dan kerawanan sosial.
Dari gambar di atas maka yang dimaksudkan dengan penduduk adalah semua
orang yang berdomisili di wilayah geografis Republik Indonesia selama enam bulan
atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan
untuk menetap. Indonesia menggunakan batas bawah usia kerja (economically
active population) adalah usia 15 tahun (meskipun dalam survey dikumpulkan
informasi mulai dari usia 10 tahun) dan tanpa batas atas usia kerja.
P = PUK + PBUK
PUK = AK + BAK
AK = Em + Un
BAK = S + IRT + L
Em = BP + SM
SM = SPK + SPTK
Di mana :
P penduduk
AK Angkatan kerja, yaitu dalam usia kerja yang sudah bekerja dan sedang
mencari pekerjaan
BAK bukan angkatan kerja, yaitu penduduk dalam usia kerja yang tidak
bekerja dan belum ingin bekerja
S sekolah
Em bekerja
Un pengangguran
BP bekerja penuh
SM setengah menganggur
Luasnya lapangan kerja yang tersedia akan ditentukan oleh kebijaksanaan investasi,
produksi yang dihasilkan dan cara pembangunan yang diterapkan
apakah labour insentive atau capital insentive serta besarnya modal
yang diinvestasikan. Lapangan kerja yang ada di Negara-negara
sedang berkembang sangat terbatas akibat dari kebijaksanaan
investasi, produksi yang dihasilkan, besarnya modal diinvestasikan,
dan situasi perekonomian nasional dan internasional. Produksi yang
dihasilkan adalah produksi primer dari pertanian dan ektratip mineral
dari pertambangan yang proses produksinya pendek, sehingga
lapangan kerja yang tercipta sedikit.
3.4.3 Pengangguran
Bekerja kegiatan ekonomi yang dilakukan seseorang dengan maksud memperoleh
atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan paling sedikit 1 (satu)
jam secara tidak terputus selama seminggu yang lalu. Apabila lapangan kerja yang
ada tidak dapat menyerap semua tenaga kerja yang tersedia,maka akan timbul
pengangguran. Definisi baku untuk penganggur adalah mereka yang tidak
mempunyai pekerjaan, bersedia untuk bekerja, dan sedang mencari pekerjaan.
Definisi ini digunakan pada pelaksanaan Sakernas 1986 sampai dengan 2000,
sedangkan sejak tahun 2001 definisi pengangguran mengalami penyesuaian atau
perluasan seperti penganggur adalah mereka yang sedang mencari pekerjaan, atau
mereka yang mempersiapkan usaha, atau mereka yang tidak mencari pekerjaan
karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan, dan mereka yang sudah
punya pekerjaan tapi belum mulai bekerja, dan pada waktu yang bersamaan mereka
tidak bekerja.
Dalam konsep labor force approach telah disebutkan adanya angkatan kerja yang
belum bekerja dan sedang/ingin mencari pekerjaan. jumlah penduduk yang sedang
mencari pekerjaan ini dalam pengertian ekonomi disebut pengangguran terbuka
(open unemployment). Sebagai indicator biasanya di hitung presentasenya terhadap
angkatan kerja dengan rumus:
OU= Un x 100%
AK
Dimana
AK : Angkatan Kerja
Konsep angkatan kerja merujuk pada kegiatan utama yang dilakukan oleh penduduk
usia kerja selama periode tertentu. Angkatan kerja adalah usia kerja yang bekerja,
atau ounya pekerjaan namun sementara tidak bekerja, dan penganggur. Bukan
angkatan kerja penduduk usia kerja yang tidak termasuk angkatan kerja mencakup
penduduk yang bersekolah, mengurus rumah tangga atau melaksanakan kegiatan
lainnya. Pencari kerja untuk pertama kali tidak termasuk dalam angkatan kerja
sehingga memberikan angka pengukuran yang kurang (under estimate). Selain itu
orang-orang yang telah pension masih termasuk dalam angkatan kerja.
KK
E kk =
PDB
Dimana:
Hubungan Antara elastisitas jumlah pekerja dan produktivitas jumlah pekerja seperti
hubungan 2 mata uang yang berbeda. Produktivitas pekerja ditentukan oleh nilai
tambah output yang dihasilkan dan jumlah pekerja , sedangkan jumlah pekerja
ditentukan besarnya nilai tmbah output yang dihasilkan. Hal ini memunculkan
persamaan matematika berikut ini.
Dimana
Ep= elastisitas pekerja disektor usaha
N= daya serap pekerja(persen perubahan)
VA=perubahan nilai tambah output
P= perubahan produktivitas
Salah satu indikator penting untuk kualitas angkatan kerja adalah tingkat pendidikan
yang mereka capai. Jenjang pendidikan dirincikan sebagai berikut.
1. Tidak sekolah
2. Tidak tamat SD
3. Tamat SD
4. Tidak tamat SMP
5. Tamat SMP
6. Tidak tamat SMA
7. Tamat SMA
8. Tidak tamat Perguruan Tinggi
9. Tamat Perguruan Tinggi
Pertumbuhan ekonomi disuatu Negara akan mengurangi TPAK laki laki . jumlah
penduduk akan menentukan besarnya tingkat kegiatan, seangkan tingkat
kegiatan ditentukan oleh tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK). TPAK
merupakan rasio dari jumlah angkatan kerja dengan penduduk yang berada
dalam usia kerja(PUK), yang mengindikasikan besarnya penduduk aktif dalam
suatu Negara.
Ak
TPAK = x 100
PUK
Hal yang perlu untuk mendapat perhatian adalah besarnya TPAk suatu wilayah
ditentukan oleh kondisi social ekonomi suatu Negara, Antara lain: tingkat
perkembangan ekonomi, persyaratan pendaftaran sekolah, persyaratan sekolah,
persyaratan dan kondisi pensiunm usia perkawinan, jumlah anak tingkat
pendidikan, ketersediaan alat bantu rumah tangga. Secara umum tingkat
partisipasi angkatan kerja(TPAK) dipengaruhi oleh beberapa factor:
Tabel 1
2012
*) 2013*) 2014**)
Jenis Kegiatan
Utama Satuan Februa Agust Februa
ri Agustus Februari us ri
Juta 120,1
1.Angkatan Kerja orang 122,74 120,32 123,64 7 125,32
Juta 112,7
Bekerja orang 115,08 113,01 116,44 6 118,17
Juta
Penganggur orang 7,66 7,31 7,20 7,41 7,15
Tingkat Partisipasi
2. Angkatan Kerja % 69,60 67,78 69,16 66,77 69,17
Tingkat Pengangguran
3. Terbuka % 6,24 6,07 5,82 6,17 5,70
Juta
4.Pekerja tidak penuh orang 36,48 35,17 36,65 37,74 36,97
Setengah Juta
penganggur orang 14,88 12,74 13,72 11,00 10,57
Paruh waktu Juta 21,60 22,43 22,93 26,74 26,40
orang
Tabel 2
2012 2013*
116,4
Jumlah 115,08 113,01 4 112,76 118,17
Tabel 3
2012 2013
*) *) 2014**)
Tabel 5
2012 2013
*) *) 2014**)
116,4
Jumlah 115,08 113,01 4 112,76 118,17
(persen)
PendidikanTertinggi
yang Ditamatkan Februa Febr Februa
ri Agustus uari Agustus ri
3,5
SD ke bawah 3,59 3,55 1 3,44 3,69
Sekolah Menengah 8,1
Pertama 7,76 7,75 7 7,59 7,44
9,3
Sekolah Menengah Atas 10,41 9,63 9 9,72 9,10
Sekolah Menengah 7,6
Kejuruan 9,50 9,92 7 11,21 7,21
5,6
Diploma I/II/III 7,45 6,19 7 5,95 5,87
4,9
Universitas 6,90 5,88 6 5,39 4,31
5,8
Jumlah 6,24 6,07 2 6,17 5,70