(panggul sempit), presentasi oksipito posterior (belakang kepala), letak lintang, letak
sungsang, presentasi dahi, presentasi muka, distosia
I. PANGGUL SEMPIT
Pembagian Panggul
Kesempitan panggul dibagi sebagai berikut :
1. Kesempitan pintu atas panggul
Pintu atas panggul dianggap sempit kalau conjugata vera kurang dari 10 cm atau kalau diameter
transversa kurang dari 12 cm. Conjugata vera dilalui oleh diameter biparietalis yang 9 cm
dan kadang-kadang mencapai 10 cm, maka sudah jelas bahwa conjugata vera yang kurang dari
10cm dapat menimbulkan kesulitan.
2. Kesempitan bidang tengah panggul
Bidang tengah panggul terbentang antara pinggir bawah symphysis dan spinae ossis ischii dan
memotong sacrum kira-kira pada pertemuan ruas sacral ke 4 dan ke 5
3. Kesempitan pintu bawah panggul
Pintu bawah panggul dikatakan sempit kalau jarak antara tubera ossis ischii 8 atau kurang kalau
jarak ini berkurang dengan sendirinya arcus pubis meruncing maka besarnya arcus pubis dapat
dipergunakan untuk menentukan kesempitan pintu bawah panggul.
Menilai Panggul Sempit Secara Klinis
Berikut ini adalah cara untuk menilai panggul sempit secara klinis (dengan pemeriksaan tanpa
alat) :
Metode Pinard :
1. Pasien mengosongkan kandung kemih dan rektum.
2. Pasien dalam posisi semi duduk.
3. Tangan kiri mendorong kepala bayi kearah bawah belakang panggul sementara jari tangan
kanan di posisikan di tulang kemaluan (simfisis) untuk mendeteksi ketidak seimbangan kepala
dengan jalan lahir (disproporsi).
Metode Muller Kerr :
1. Metode ini lebih akurat dalam mendeteksi disproporsi kepala dengan jalan lahir.
2. Pasien mengosongkan kandung kemih dan rektum.
3. Posisi berbaring telentang.
4. Tangan kiri mendorong kepala ke dalam panggul dan jari tangan kanan dimasukkan ke
dalam vagina (VT) dan jempol kanan diletakkan di tulang kemaluan.
Derajat panggul sempit ditentukan oleh ukuran/jarak antara bagian bawah tulang kemaluan (os
pubis) dengan tonjolan tulang belakang (promontorium). Jarak ini dinamakan konjugata vera
(garis merah pada gambar di bawah ini).
Dikatakan sempit Ringan: jika ukurannya 9-10 cm, Sempit sedang: 8-9 cm, sempit berat: 6-8 cm
dan sangat sempit jika kurang dari 6 cm.
Gejala yang Muncul
Seorang harus ingat akan kemungkinan panggul sempit kalau :
1. Aprimipara kepala anak belum turun setelah minggu ke 36
2. Pada primipara ada perut menggantung
3. Pada multipara persalinan yang dulu dulu sulit
4. Kelainan letak pada hamil tua
5. Kelainan bentuk badan (Cebol, scoliose, pincang dan lain-lain)
6. Osborn positip
1. Pada proses persalinan normal kepala lahir melalui gerakan ekstensi. Pada distosia bahu
kepala akan tertarik kedalam dan tidak dapat mengalami putar paksi luar yang normal.
2. Ukuran kepala dan bentuk pipi menunjukkan bahwa bayi gemuk dan besar. Begitu pula
dengan postur tubuh parturien yang biasanya juga obese.
3. Usaha untuk melakukan putar paksi luar, fleksi lateral dan traksi tidak berhasil
melahirkan bahu.
1. Beritahu parturien bahwa terjadi komplikasi yang gawat dan diperlukan kerja sama lebih
lanjut.
2. Geser posisi pasien sehingga bokong berada dipinggir tempat persalinan sedemikian
sehingga memudahkan traksi curam bahwa kepala anak.
3. Lakukan fleksi maksimal pada sendi paha dan sendi lutut kedua tungkai parturien
sedemikian rupa sehingga lutut hampir menempel pada bahu. Penolong persalinan
menahan kepala anak dan pada saat yang sama seorang asisten memberikan tekanan
diatas simfisis.
4. Tekanan suprapubik ini dimaksudkan untuk membebaskan bahu depan dari tepi bawah
simfsis pubis. Parturien diminta untuk meneran sekuat tenaga saat penolong persalinan
berusaha untuk melahirkan bahu.
1. Masukkan telapak tangan kanan kejalan lahir diantara bahu belakang dan dinding
belakang vagina. Ruangan sacrum cukup luas untuk meneuver ini
2. Telusuri bahu sampai mencapai siku. Lakukan gerakan fleksi pada sendi siku dan
lahirkan lengan belakang melalui bagian depan dada. Dengan lahirnya lengan belakang
ini maka bahu belakang anak juga lahir.
3. Bahu depan dilahirkan lebih lanjut dengan melakukan traksi curam bawah kepala (traksi
ke posterior)
4. Bila bahu depan masih belum dapat dilahirkan maka tubuh anak harus dirotasi 1800 .Saat
melakukan gerakan rotasi tersebut, tubuh anak dicekap. Arah putaran sesuai dengan bahu
yang sudah dilahirkan (putar tubuh anak mengikuti bagian bahu yang sudah dilahirkan).
Bahu yang terperangkap dapat dibebaskan dengan memasukkan tangan ke bagian
posterior seperti 3 hal yang sudah dijelaskan diatas
Usaha melahirkan bahu jangan dilakukan dengan kepanikan. Bila prosedur ini dapat diselesaikan
dalam waktu kurang dari 5 menit maka diperkirakan tidak akan terjadi cedera pada otak anak.
Komplikasi yang mungkin terjadi adalah fraktura klavikula fraktura humerus Erbs paralysa
(paralisa pleksus brachialis. Jangan buang-buang waktu dengan melakukan menuver yang tidak
efektif.
DAFTAR PUSTAKA
Helen varnay, dkk. (2004), Buku ajar asuhan kebidanan. Jakarta: EGC
bundalexa.wordpress.com/2009/04/20/penyulit-kala-i-dan-ii/
obfkumj.blogspot.com/2009/06/unit-4-persalinan-kala-ii.html