Bantuan Operasional
2. Bantuan Sarana/Prasarana
3. Bantuan Rehabilitasi /
Pembangunan Gedung/
Bangunanan
4. Bantuan Lainnya
PETUNJUK TEKNIS
PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH PADA
BIRO KEUANGAN SEKRETARIAT JENDERAL
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2017
Website http://simkeu.kemdikbud.go.id
Email: bantuanpemerintah.rokeu@kemdikbud.go.id
KATA PENGANTAR
Agar pemberian dana bantuan pemerintah dari Biro Keuangan dapat tepat
sasaran, tepat waktu, tepat jumlah, transparan, dan akuntabel, maka kami
menerbitkan buku Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah pada
Biro Keuangan Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Tahun 2017. Semoga dengan diterbitkannya buku petunjuk
teknis ini dapat memudahkan masyarakat yang ingin mendapatkan
informasi tentang dana bantuan pemerintah dari Biro Keuangan
Kemendikbud.
Terima kasih.
Jakarta, 30 Desember 2016
NIP 196312031983031004
KATA PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................ 1
B. Dasar Hukum ................................................................................ 1
C. Tujuan ........................................................................................... 2
BAB II KETENTUAN UMUM ....................................................................... 4
A. Pengertian ...................................................................................... 4
B. Jenis Bantuan ................................................................................ 6
C. Sasaran Bantuan ............................................................................ 6
D. Rincian Jumlah Bantuan ................................................................ 7
E. Pemberi Bantuan............................................................................. 7
F. Ketentuan Bantuan ........................................................................ 7
G. Indikator Keberhasilan Program ..................................................... 7
BAB III PERSYARATAN PENERIMA BANTUAN ............................................ 8
A. Satuan Pendidikan yang Diselenggarakan oleh Pemerintah............. 8
B. Satuan Pendidikan yang Diselenggarakan oleh Masyarakat............ 8
C. Komunitas Budaya dan Lembaga/organisasi masyarakat lainnya
yang bergerak di bidang pendidikan dan kebudayaan ... 8
BAB IV MEKANISME PENYALURAN DAN PENCAIRAN BANTUAN ............... 9
A. Mekanisme Penyaluran/Pemberian Bantuan ................................. 9
B. Penyampaian Proposal Bantuan ..................................................... 9
C. Pemberian Bantuan Langsung Tunai oleh PA.................................. 9
D. Tata Kelola Pencairan Dana Bantuan .............................................. 10
E. Ketentuan Perpajakan..................................................................... 14
F. Retur .............................................................................................. 14
BAB V PENGENDALIAN MUTU .................................................................. 15
A. Monitoring dan Evaluasi ................................................................. 15
B. Pengawasan .................................................................................... 15
C. Pertanggungjawaban dan Pelaporan Bantuan ................................. 15
D. Kewajiban Penerima Bantuan Terkait Aset ...................................... 17
E. Sanksi ............................................................................................ 17
F. Lain-lain ......................................................................................... 17
BAB VI PENUTUP ....................................................................................... 19
LAMPIRAN 1A ................................................................................. 20
LAMPIRAN 1B ................................................................................. 25
LAMPIRAN 2 ................................................................................... 30
LAMPIRAN 3 ................................................................................... 31
LAMPIRAN 4 ................................................................................... 33
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 11 menyebutkan bahwa pemerintah dan pemerintah
daerah wajib memberikan pelayanan dan kemudahan serta menjamin
terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara
tanpa diskriminasi. Selanjutnya dalam Pasal 46 ayat (1) disebutkan
bahwa pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara
pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat.
Dalam rangka meningkatkan peran serta dan tanggung jawab
masyarakat dalam menyelenggarakan pendidikan dan kebudayaan,
maka Pemerintah dalam hal ini Biro Keuangan Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan memandang perlu memberikan bantuan pemerintah
kepada lembaga/organisasi pemerintah/masyarakat yang bergerak di
bidang pendidikan dan kebudayaan.
Jenis bantuan pemerintah pada Biro Keuangan meliputi bantuan
operasional, bantuan sarana/prasarana, bantuan rehabilitasi
/pembangunan gedung/bangunan, serta bantuan lainnya yang
ditetapkan oleh Pengguna Anggaran (PA) sebagaimana diamanahkan
dalam Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
173/PMK.05/2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 168/PMK.05/Tahun 2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan
Anggaran Bantuan Pemerintah Pada Kementerian Negara/ Lembaga.
B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4286);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4301);
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1981 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4355);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 45 tahun 2013 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran
C. Tujuan
a. Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah pada Biro
Keuangan ini disusun dengan tujuan :
1. Sebagai pedoman bagi:
a) Biro Keuangan dalam menentukan, menetapkan, dan
menyalurkan bantuan pemerintah di bidang pendidikan dan
kebudayaan;
b) komunitas budaya, satuan pendidikan/lembaga yang
diselenggarakan oleh pemerintah/masyarakat, dan
lembaga/organisasi masyarakat lainnya yang bergerak di
bidang pendidikan dan kebudayaan, dalam mengajukan
proposal bantuan pemerintah;
c) Aparat pengawas yang berwenang melaksanakan pengawasan
dan pemeriksaan.
2. Agar bantuan pemerintah yang disalurkan oleh Biro Keuangan
dapat dilaksanakan secara transparan dan akuntabel, serta
terhindar dari penyimpangan.
A. Pengertian
Dalam Petunjuk Teknis ini yang dimaksud dengan:
1. Bantuan Pemerintah adalah bantuan yang tidak memenuhi kriteria
bantuan sosial yang diberikan oleh Pemerintah kepada perseorangan,
kelompok masyarakat, atau lembaga pemerintah/non pemerintah;
2. Bantuan Pemerintah pada Biro Keuangan yang selanjutnya disebut
bantuan adalah bantuan yang diberikan kepada komunitas budaya,
satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh
pemerintah/masyarakat, dan lembaga/organisasi masyarakat lainnya
yang bergerak di bidang pendidikan dan kebudayaan dalam bentuk
bantuan operasional, bantuan sarana/prasarana, bantuan
rehabilitasi/pembangunan gedung/bangunan, dan bantuan lainnya
yang memiliki karakteristik bantuan yang ditetapkan oleh PA;
3. Bantuan Operasional pada Biro Keuangan adalah pemberian bantuan
dalam bentuk uang, barang, dan/atau jasa guna menunjang
pelaksanaan kegiatan operasional komunitas budaya, satuan
pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah/masyarakat, dan
lembaga/organisasi masyarakat lainnya yang bergerak di bidang
pendidikan dan kebudayaan;
4. Bantuan sarana/prasarana pada Biro Keuangan adalah pemberian
bantuan dalam bentuk uang dan/atau barang kepada komunitas
budaya, satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh
pemerintah/masyarakat, dan lembaga/organisasi masyarakat lainnya
yang bergerak di bidang pendidikan dan kebudayaan;
5. Bantuan rehabilitasi/pembangunan gedung/bangunan adalah
pemberian bantuan dalam bentuk uang atau barang yang diberikan
kepada lembaga/organisasi masyarakat yang bergerak di bidang
pendidikan dan kebudayaan, serta satuan pendidikan yang
diselenggarakan oleh pemerintah/masyarakat yang meliputi fasilitas
pendidikan karakter, prasarana olahraga, perbaikan pagar, dan MCK,
serta rumah penjaga sekolah;
6. Bantuan lainnya yang memiliki karakteristik bantuan pemerintah
yang ditetapkan oleh PA adalah pemberian bantuan dalam bentuk
uang, barang, dan/atau jasa, kepada komunitas budaya, satuan
pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah/masyarakat,
lembaga/organisasi masyarakat lainnya yang bergerak di bidang
pendidikan dan kebudayaan;
7. Komunitas budaya adalah komunitas tradisi, komunitas seni, dan
komunitas sejarah;
C. Sasaran Bantuan
1. Operasional dan Sarana/Prasarana:
a. Satuan Pendidikan/lembaga yang diselenggarakan oleh
pemerintah/masyarakat;
b. Komunitas budaya;
c. Lembaga/organisasi masyarakat lainnya yang bergerak di bidang
pendidikan dan kebudayaan.
2. Rehabilitasi/pembangunan gedung/bangunan:
a. Satuan Pendidikan yang diselenggarakan oleh
pemerintah/masyarakat;
b. Lembaga/organisasi masyarakat lainnya yang bergerak di bidang
pendidikan dan kebudayaan.
3. Bantuan Lainnya yang ditetapkan oleh PA:
a. Satuan Pendidikan/lembaga yang diselenggarakan oleh
pemerintah/masyarakat;
b. Komunitas budaya;
c. Lembaga/organisasi masyarakat lainnya yang bergerak di bidang
pendidikan dan kebudayaan.
BIRO KEUANGAN-KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN | 6
D. Rincian Jumlah Bantuan
Besaran nilai bantuan ditetapkan oleh PPK berdasarkan hasil verifikasi
Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang tercantum dalam proposal
permohonan bantuan, dengan nilai setinggi-tingginya Rp35.000.000,-
(tiga puluh lima juta rupiah) atau ditetapkan lain oleh PA/KPA.
E. Pemberi Bantuan
Pemberi Bantuan adalah Biro Keuangan Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang dibebankan pada DIPA
No. SP DIPA -023.01.1.690285/2017 Tahun Anggaran 2017.
F. Ketentuan Bantuan
1. Bantuan diberikan secara utuh melalui bank penerima dan tidak
diperbolehkan melakukan pemotongan/pungutan dengan alasan
apapun;
2. Bantuan harus dikelola secara efisien, efektif, transparan, dan
akuntabel;
3. Dana bantuan tidak boleh digunakan untuk:
a. membiayai kegiatan lain selain yang diperuntukkan dalam
proposal yang diajukan;
b. dipinjamkan kepada siapapun dengan alasan apapun;
c. disimpan di bank dalam jangka waktu tertentu dengan tujuan
memperoleh keuntungan;
d. memberikan sumbangan, uang tanda terima kasih, uang balas
jasa, uang komisi dan sejenisnya kepada pihak manapun, baik di
tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan sekolah,
maupun masyarakat.
4. Apabila dalam pelaksanaan bantuan terjadi sesuatu hal yang
mengakibatkan Kerugian Negara dan berakibat hukum, maka hal
tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab penerima bantuan.
F. Retur
Dana yang tidak tersalurkan kepada rekening penerima bantuan yang
diakibatkan oleh rekening pasif atau rekening tutup, diinformasikan
oleh bank/pos penyalur yang ditunjuk kepada Biro Keuangan untuk
dilakukan upaya perbaikan dan pengiriman kembali, dengan mekanisme
sebagai berikut:
1. Penerima Bantuan menyampaikan surat pemberitahuan kepada Biro
Keuangan, dengan melampirkan fotocopy rekening yang sudah
diaktifkan atau yang telah dibuka kembali;
2. Apabila penerima bantuan mengajukan perubahan rekening, agar
menyampaikan Surat Pernyataan Perubahan Rekening (SPPR) dengan
melampirkan fotocopy rekening yang baru.
B. Pengawasan
Pengawasan penyaluran dan penggunaan dana bantuan dilakukan oleh
aparat pengawas fungsional sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
E. Sanksi
1. Jika berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi yang dilakukan
oleh Biro Keuangan dan/atau aparat pengawas, ternyata satuan
pendidikan/lembaga kemasyarakatan penerima bantuan tidak
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan usulan yang telah
disepakati, maka penerima bantuan wajib mengembalikan dana
bantuan sebesar dana yang telah diterima ke Kas Negara.
2. Apabila penerima bantuan tidak mampu mengembalikan dana
bantuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 di atas, maka penerima
bantuan tidak akan dipertimbangkan lagi untuk menerima bantuan
dari Biro Keuangan pada tahun-tahun berikutnya;
3. Biro Keuangan berhak menghentikan sebagian atau seluruh
bantuan, apabila pelaksanaan bantuan tidak sesuai dengan uraian
pekerjaan dalam RAB yang diajukan.
F. Lain-lain
1. Proposal yang tidak memenuhi kelengkapan persyaratan dan
dinyatakan tidak layak akan di arsipkan pada Biro Keuangan dan
lembaga tersebut akan diinformasikan melalui surat dari Biro
Keuangan;
2. Penyimpangan atau pelanggaran terhadap prosedur atau ketentuan
penyaluran dana bantuan ini dapat dilaporkan kepada:
Kepala Biro Keuangan Sekretariat Jenderal Kemendikbud melalui
email bantuanpemerintah.rokeu@kemdikbud.go.id
Dengan pemberian dana bantuan dari Biro Keuangan ini diharapkan dapat
memberikan kontribusi terhadap peningkatan mutu, akses, dan partisipasi
masyarakat dalam menyelenggarakan kegiatan di bidang pendidikan dan
kebudayaan.
Terima Kasih.
PERJANJIAN KERJASAMA
PEMBERIAN BANTUAN .......................................................
ANTARA
DENGAN
..
NOMOR :
TANGGAL :
2. Nama : .
Jabatan : .
Nama Lembaga : .
Alamat : .
Bertindak untuk dan atas nama penerima bantuan, yang selanjutnya
disebut PIHAK KEDUA.
Pasal 2
Tanggung Jawab
Pasal 3
Hak dan Kewajiban PIHAK PERTAMA
Pasal 4
Hak dan Kewajiban PIHAK KEDUA
Pasal 5
Jumlah Dana Bantuan
Pasal 6
Penyaluran Dana Bantuan
Pasal 8
Pelaporan dan Pertanggungjawaban
Pasal 9
Penanggungan Resiko
(1) Yang dimaksud keadaan memaksa (Force Majeure) adalah peristiwa seperti:
bencana alam (gempa bumi, tanah longsor, banjir), kebakaran, perang,
huru-hara, pemogokkan, pemberontakan, dan epidemi yang secara
keseluruhan ada hubungan langsung dengan penyelesaian pekerjaan;
(2) Apabila terjadi keadaan Force Majeure sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
di atas, maka kedua belah pihak setuju untuk merevisi surat perjanjian
dan pelaksanaan pekerjaan.
Pasal 11
Lain-lain
(1) Surat Perjanjian ini dianggap sah setelah ditandatangani oleh kedua belah
pihak;
(2) Biaya materai dalam Surat Perjanjian Kerjasama ini dibebankan kepada
PIHAK KEDUA;
(3) Perubahan atas Surat Perjanjian Kerjasama ini dapat dilakukan atas
persetujuan kedua belah pihak;
(4) Surat Perjanjian ini dibuat rangkap 2 (dua), lembar pertama dan kedua
masing-masing dibubuhi materai Rp6.000,- (enam ribu rupiah);
(5) Dokumen ini beserta lampirannya merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari surat perjanjian kerjasama.
Jakarta, 2017
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
Pejabat Pembuat Komitmen, Pimpinan/Ketua
Biro Keuangan Kemendikbud
Materai
Rp6.000,-
Agustinus, S.Sos.MM.
NIP.196303021982031002
PERJANJIAN KERJASAMA
PEMBERIAN BANTUAN ..
ANTARA
DENGAN
..
NOMOR :
TANGGAL :
2. Nama : .
Jabatan : .
Alamat : .
Pasal 2
Tanggung Jawab
Pasal 3
Hak dan Kewajiban PIHAK PERTAMA
Pasal 4
Hak dan Kewajiban PIHAK KEDUA
Pasal 5
Jumlah Dana Bantuan
Jumlah dana bantuan yang diberikan PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA
adalah sebesar Rp,- (. rupiah);
Pasal 6
Jangka Waktu Penyelesaian
Pasal 7
Penyaluran Dana Bantuan
Pasal 9
Pelaporan dan Pertanggungjawaban
Pasal 11
Keadaan Memaksa (Force Majeure)
(1) Yang dimaksud keadaan memaksa (Force Majeure) adalah peristiwa seperti:
Bencana Alam (gempa bumi, tanah longsor, banjir), kebakaran, perang,
huru-hara, pemogokkan, pemberontakan, dan epidemi yang secara
keseluruhan ada hubungan langsung dengan penyelesaian pekerjaan;
(2) Apabila terjadi keadaan Force Majeure sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
di atas, maka kedua belah pihak setuju untuk merevisi surat perjanjian dan
pelaksanaan pekerjaan.
Pasal 12
Lain-lain
(1) Surat Perjanjian ini dianggap sah setelah ditandatangani oleh kedua belah
pihak;
(2) Biaya materai dalam Surat Perjanjian Kerjasama ini dibebankan kepada
PIHAK KEDUA;
(3) Perubahan atas Surat Perjanjian Kerjasama ini dapat dilakukan atas
persetujuan kedua belah pihak;
(4) Surat Perjanjian ini dibuat rangkap 2 (dua), lembar pertama dan kedua
masing-masing dibubuhi materai Rp6.000,- (enam ribu rupiah);
(5) Dokumen ini beserta lampirannya merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari surat perjanjian kerjasama.
Jakarta, 2017
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
Pejabat Pembuat Komitmen, Pimpinan/Ketua
Biro Keuangan Kemendikbud
Materai
Rp6.000,-
Agustinus, S.Sos.MM.
NIP.196303021982031002
<KOP SURAT>
,..
......Nama Lembaga......
Materai
Rp6.000,-
...............................................
<KOP SURAT>
.. Agustinus, S.Sos,MM
NIP. 196303020198203100
<KOP SURAT>
........,
Pimpinan/Ketua Lembaga
.
Materai
Rp6.000,-