Anda di halaman 1dari 9

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI (TAKS)

PERSEPSI: HALUSINASI SESI IV

A. PENGERTIAN
Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu tindakan
keperawatan untuk klien gangguan jiwa. Terapi ini adalah terapi yang
pelaksanaannya merupakan tanggung jawab penuh dari seorang perawat. Oleh
karena itu seorang perawat khususnya perawaat jiwa haruslah mampu
melakukan terapi aktivitas kelompok secara tepat dan benar. Pelaksanaan
terapi aktivitas kelompok bertujuan untuk mencapai tujuan terapi perlu dibuat
suatu pedoman pelaksanaan terapi aktivitas kelompok. Terapi aktivitas
kelompok yang ada seperti terapi aktivitas kelompok sosialisasi, penyaluran
energi, stimulasi persepsi dan orientasi realitas.
Terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi: halusinasi adalah upaya
memfasilitasi klien untuk mempersepsikan stimulus yang pernah dialami serta
mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap.

B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Klien dapat memeahami pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain
untuk mencegah munculnya halusinasi
2. Tujuan khusus
Klien dapat bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah terjadinya
halusinasi
C. LANDASAN TEORITIS
Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa dimana klien
mengalami perubahan sensori persepsi, merasakan sensasi palsu berupa suara,
penglihatan, pengecapan, perabaan atau penghiduan. Klien merasakan
stimulus yang sebetulnya tidak ada ( Damaiyanti, 2008).
Halusinasi adalah persepsi yang tanpa dijumpai adanya rangsangan
dari luar, walaupun tampak sebagai sesuatu yang khayal, halusinasi
sebenarnya bagian dari kehidupan mental penderita yang teresepsi
( Yosep, 2010 ).
Halusinasi merupakan gangguan atau perubahan persepsi dimana
klien mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Suatu penerapan
panca indera tanpa ada rangsangan dari luar. Suatu penghayatan yang dialami
suatu persepsi melalui panca indra tanpa stimulus/persepsi palsu (Maramis,
2008).

Jenis-jenis halusinasi :
1. Halusinasi pendengaran : klien mendengar bunyi atau suara yang tidak ada
hu bungannya dengan stimulus yang nyata / lingkungan
2. Halusinasi penglihatan : klien melihat gambaran yang jelas atau samar
terhadap adanya stimulus yang nyata dari lingkungan dan orang lain tidak
melihatnya
3. Halusinasi penciuman : klien mencium suatu bau yang muncul dari
sumber tertentu tanpa stimulus yang nyata
4. Halusinasi pengecapan : klien merasakan sesuatu yang tidak nyata,
biasanya merasakan rasa makanan yang tidak enak
5. Halusinasi perabaan : klien merasakan sesuatu pada kulitnya tanpa ada
stimulus yang nyata
6. Halusinasi kinestik : klien merasa badannya bergerak dalam suatu ruangan
atau anggota badanya bergerak
7. Halusinasi visceral : perasaan tertentu timbul dalam tubuhnya

Tanda dan gejala halusinasi :


1. Cenderung mempunyi rasa curiga
2. Cenderung berperilaku merusak diri, orang lain dan lingkungan sekitar
3. Kurang perhatian terhadap diri dan lingkungan
4. Bicara sendiri dan tidak beraturan/tidak nyambung
5. Tidak dapat membedakan kenyataan dan khayalan
6. Cenderung menarik diri
7. Tiba-tiba dan menyerang
8. Menolak makan
9. Sulit tidur

D. KLIEN
1. Kriteria : klien indikasi halusinasi, klien sudah tenang dan kooperatif,
klien dalam kondisi fisik baik.
2. Proses seleksi : Proses seleksi akan dilakukan pada semua klien, hal ini
ditujukan untuk mengetahui kondisi klien yang memerlukan proses terapi
aktivitas kelompok stimulasi persepsi halusinasi, dimana semua klien
sebelumnya akan dilakukan seleksi sesuai dengan kriteria yang
diperlukan.

E. PENGORGANISASIAN
1. Waktu : 45 menit
Hari/tanggal : 31 Maret 2016
Pukul : 10.00 -10.45 WIB
2. Tim Terapis
a. Leader : Agus Eka Aditya Kusuma, S.Kep
Peran dan fungsi :
- Menyusun rencana TAK (proposal)
- Mengarahkan kelompok dalam pencapaian tujuan
- Memfasilitasi anggota untuk mengekspresikan perasaan,
mengajukan pendapat dan memberikan umpan balik.
- Sebagai role model
- Memotivasi anggota untuk mengemukakan pendapat dan
memberikan umpan balik.

b. Co Leader : I Komang Adhi Widiasa, S.Kep


Peran dan fungsi :
- Membantu leader dalam mengorganisir anggota kelompok.
- Menyampaikaninformasidarifasilitatorke leader
- Mengingatkan leader biladiskusimenyimpang
- Bersama leader menjadicontohuntukkerjasama yang baik

c. Observer : Putu Indah Dewi


Peran dan fungsi :
- Mengobservasi semua respon klien
- Mencatat semua proses yang terjadi dan semua perubahan perilaku
klien
- Memberikan umpan balik pada kelompok
d. Fasilitator :
1) Ni Kadek Lilis Anita Sari, S.Kep
2) Ni Made Desy Pariani, S.Kep
3) Ni Nyoman Setriani, S.Kep
4) I Gusti Ngurah Putu Agus Wiratama, S.Kep
5) Ni Wayan Eka Desiari, S.Kep
6) Ni Putu Lisna Dewi, S.Kep
7) Ni Putu Novianti Chandra Dewi, S.Kep
Peran dan fungsi :
- Menyiapkanalat yang
akandiperlukan
- Membantu leader
memfasilitasi klien untuk berperan aktif dan memotivasi
anggota
- Memfokuskan kegiatan
- Membantu koordinasi
anggota kelompok.
3. Metodedan Media
a. Metode : Diskusivkelompok dan bermain peran atau stimulasi
b. Media :handphone
4. Tempat
Ruang Wijaya Kususma RSJ Menur Surabaya
F. SETTING

Keterangan

: leader

: co leader

:observer

: fasilitator

: peserta

G. PROSES PELAKSANAAN
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti sesi 3
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Orientasi
a Salam perkenalan
1) Salam dari terapis kepada klien
2) Klien dan terapis pakai papan nama
b Evaluasi/validasi
1) Menanyakan perasaan klien saat ini
2) Menanyakan pengalaman klien setelah menerapkan 2 cara yang
telah dipelajari (menghardik, menyibukkan diri dengan kegiatan
terarah) untuk mencegah halusinasi.
c Kontrak
1) Menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu
mencegah halisinasi dengan bercakap-cakap.
2) Menjelaskan aturan main berikut :
- jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok, harus
meminta ijin kepada terapis
- lama kegiatan 45 menit
- setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3. Tahap Kerja
a Terapis menjelaskan pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain
untuk mencegah dan mengontrol halusinasi..
b Terapis meminta klien menyebutkan orang yang bisa diajak bercakap-
cakap.
c Terapis meminta tiap klien menyebutkan pokok pembicaraan yang
biasa dan bisa dilakukan.
d Terapis memperagakan cara bercakap-cakap bila halusinasi muncul
suster, ada suara ditelinga, saya saya mau ngobrol saja dengan suster
atau suster saya mau ngobrol tentang kapan saya boleh pulang
e Terapis meminta klien untuk memperagakan percakapan dengan orang
disebelahnya.
f Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik
g Ulangi e dan f sampai semua klien mendapat giliran.
4. Tahap Terminasi
a Evaluasi respon subjektif klien
1) Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2) Menanyakan TAK mengontrol halusinasi yang sudah dilatih.
b Evaluasi respon objektif klien
1) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok.
c Tindak lanjut
1) Terapis menganjurkan klien menggunakan 3 cara mengontrol
halusinasi yaitu menghardik, melakukan kegiatan harian dan
bercakap-cakap.
d Kontrak yang akan datang
1) Menyepakati kegiatan berikut, yaitu belajar cara mengontrol
halusinasi dengan patuh minum obat.
2) Menyepakati waktu dan tempat.

H. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi struktur
Sarana dan prasarana yang ada seperti spidol, papan tulis / whiteboard /
flipchart serta jadwal kegiatan klien untuk menunjang kegiatan TAKS
sesi IV.
2. Evaluasi proses
- Klien menerima salam dari terapis dan mau membalas.
- Peserta mau memakai papan nama.
- Peserta mau menyebutkan waktu, situasi, dan perasaan saat terjadi
halusinasi
- Tidak anggota kelompok yang meninggalkan ruangan selama proses
TAK.
- Semua anggota kelompok mematuhi aturan main TAK.
3. Evaluasi hasil
Untuk TAKS persepsi: halusinasi sesi 4 dievaluasi kemampuan verbal
dalam mengenal isi halusinasi, waktu, situasi dan perasaan saat terjadi
halusinasi
Sesi 4 : TAKS
Stimulasi persepsi : halusinasi
Kemampuan bercakap-cakap untuk mencegah halusinasi

a Kemampuan verbal : Bertanya


No. Aspek yang dinilai Nama klien

1. menyebutkan orang yang


biasa diajak bicara
2. Memperagakan percakapan
3. Menyusun jadwal percakapan
4. Menyebutkan 3 verbal
cara mengontrol
dan mencegah Non
halusinasi verbal

Jumlah

Petunjuk :
1. Di bawah judul nama klien,tuliskan nama panggilan klien yang ikut
TAKS.
2. untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan menyebutka orang yang
biasa diajak bicara, memperagakan percakapan, menyusun jadwal
percakapan, menyebutkan 3 cara mencegah halusinasi. Beri tanda v
jika klien mampu dan tanda x jika klien tidak mampu.

Anda mungkin juga menyukai