Pada Gambar 3.1 disajikan konsep pembagian ruang untuk kawasan yang
mempunyai potensi rawan bencana banjir dan longsor, yaitu:
3- 1
Pedoman Pengendalian Pemanfaatan Ruang di Kawasan Rawan Bencana Banjir
Gambar 3.1
Pembagian Ruang Kawasan Potensi Rawan Bencana Banjir dan Longsor
Rencana tata ruang berisi kebijakan pokok pemanfaatan ruang berupa struktur
dan pola pemanfaatan ruang dalam kurun waktu tertentu. Pola pemanfaatan
ruang disusun untuk mewujudkan keserasian dan keselarasan pemanfaatan ruang
bagi kegiatan budidaya dan non budidaya (lindung). Sedangkan struktur ruang
dibentuk untuk mewujudkan susunan dan tatanan pusat-pusat permukiman yang
secara hirarkis dan fungsional saling berhubungan.
3- 2
Pedoman Pengendalian Pemanfaatan Ruang di Kawasan Rawan Bencana Banjir
1. Daerah Pesisir/Pantai
2. Daerah Dataran Banjir (Floodplain Area)
3. Daerah Sempadan Sungai
4. Daerah Cekungan.
Permasalahan banjir yang terjadi selama ini, sangat terkait dengan adanya
fenomena alam dan perilaku manusia dalam penyelenggaraan/pengelolaan alam.
Konsep dasar yang harus dipahami dalam penyelenggaraan/pengelolaan banjir
adalah:
3- 3
Pedoman Pengendalian Pemanfaatan Ruang di Kawasan Rawan Bencana Banjir
3- 4
Pedoman Pengendalian Pemanfaatan Ruang di Kawasan Rawan Bencana Banjir
d. Rona Infrastruktur
Meliputi kondisi jaringan jalan, rel kereta api, transportasi laut, dan
udara, termasuk akses ke pesawat pelayanan.
e. Rona Kelembagaan
Mencakup pembahasan tentang jumlah dan sumber pendapatan asli
daerah, jumlah belanja rutin dan pembangunan, jumlah dan presentasi
subsidi, daya serap, dan pranata sosial kelembagaan.
3- 5
Pedoman Pengendalian Pemanfaatan Ruang di Kawasan Rawan Bencana Banjir
3- 6