1. Masalah Kependudukan
Masalah kependudukan di Indonesia adalah jumlah
penduduk yang besar dan distribusi yang tidak merata. Hal itu dibarengi dengan
masalah lain yang lebih spesifik, yaitu angka fertilitas dan angka mortalitas
yang relatif tinggi. Kondisi ini dianggap tidak menguntungkan dari sisi
pembangunan ekonomi.. Hal itu diperkuat dengan kenyataan bahwa kualitas
penduduk masih rendah sehingga penduduk lebih diposisikan sebagai beban
daripada modal pembangunan. Logika seperti itu secara makro digunakan
sebagai landasan kebijakan untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk
Secara mikro hal itu juga digunakan untuk memberikan justifikasi mengenai
pentingnya suatu keluarga melakukan pengaturan pembatasan jumlah anak.
A. LATAR BELAKANG
Manusia hidup pasti mempunyai hubungan dengan lingkungan hidupnya, lebih
dari itu, manusia telah berusaha pula mengubah lingkungan hidupnya demi
kebutuhan dan kesejahteraan. Dari sinilah lahir peradapan istilah Toynbee-
sebagai akibat dari kemampuan manusia mengatasi lingkungan. Lingkungan
hidup tidak bisa di pisahkan dari ekosistem atau system ekologi. Ekosistem
adalah satuan kehidupan yang terdiri atas suatu komunitas makhluk hidup ( dari
berbagai jenis ) dengan berbagai benda mati membentuk suatu system.
Lingkungan hidup pada dasarnya adalah suatu system kehidupan dimana
terdapat campur tangan manusia terhadap tatanan ekosistem. Manusia adalah
bagian dari ekosistem. Lingkungan dapat pula berbentuk lingkungan fisik dan
non fisik. Lingkungan alam dan buatan adalah Lingkungan fisik. Sedangkan
lingkungan nonfisik adalah lingkungan social budaya dimana manusia itu
berada. Lingkungan amat penting bagi kehidupan manusia. Segala yang ada
pada lingkungan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan
hidup manusia, karma lingkungan memiliki daya dukung, yaitu kemampuan
lingkungan untuk mendukung perkehidupan manusia dan makhuk hidup lainya
arti penting lingkungan bagi manusia karena lingungan merupakan tempat
hidup manusia, Lingkungan memberi sumber-sumber penghidupan manusia,
Lingkungan memengaruhi sifat, karakter, dan perilaku manusia yang
mendiaminya.
LINGKUNGAN
Gambaran Umum
Lingkungan, yang merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya,
yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia
serta makhluk hidup lainnya, bagaimanapun juga akan tercemar, dengan
masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen
lain kedalam lingkungan dan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan
manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke
tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak
dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
Oleh karena itu fakta yang menunjukkan bahwa tingkat kerusakan lingkungan
sudah sangat tinggi dan cenderung makin meninggi, relatif mudah untuk
ditemukan. Berita tentang terjadinya pencemaran lingkungan, baik pencemaran
udara, air maupun tanah dengan segala aspek yang terdapat didalamnya sering
kita temukan baik di dalam media massa cetak maupun media elektronik.
Fenomena mengindikasikan bahwa kerusakan lingkunagn sudah merupakan
bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Mengingat bahwa
pembangunan merupakan aktifitas utama dari setiap Negara dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan warganya, dapat dikatakan bahwa kerusakan
lingkungan sudah merupakan bagian yang tidak dapat dihindarkan dari kegiatan
pembangunan.
Pengelolaan Lingkungan
Lingkungan yang tercemar akibat kegiatan manusia maupun proses alam akan
berdampak negative pada kesehatan, kenikmatan hidup, kemudahan, efisiensi,
keindahan, serta keseimbangan ekosistem dan sumber daya alam. Oleh karena
itu perlindungan lingkungan merupakan suatu keharusan apabila meninginkan
lingkungan yang lestari sehingga kegiatan ekonomi dan kegiatan lain dapat
berkesinambungan. Apabila demikian halnya maka pengelolaan lingkungan
hidup merupakan suatu keharusan. Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya
terpadu dalam pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengawasan,
pengendalian, pemulihan, dan pengembangan lingkungan hidup.
A. Segi Manfaat
Dari segi manfaat ada empat pendekatan :
1. Teknik Nilai Pasar / Produktivitas
Teknik ini biasanya dipakai untuk meneliti pengaruh pembangunan sistem alami
seperti pada perikanan, kehutanan, pertanian; pengaruh pada sistem yang
dibangun manusia yaitu gedung, jembatan, bahan; juga pengaruh pada produk
di sektor produsen dan rumah tangga.
Kualitas lingkungan disini adalah faktor produksi. Perubahan dalam kualitas
lingkungan menjurus pada perubahan dalam produktivitas dan biaya produksi,
sehingga harga-harga serta tingkat hasil juga berubah dan ini dapat diukur.
C. Teknik Input-Output
Teknik Input-Output yang dikembangkan oleh Wassily Leontief itu dapat
diterapkan pada masalah yang berhubungan dengan kualitas lingkungan. Data
yang perlu ada misalnya berhubungan dengan variabel kualitas lingkungan
seperti tata guna tanah, emisi SOx dan emisi debu pada misalnya sector-sektor
pertanian, usaha pengolahan dan jasa.
Jadi dengan teknik input-output dapat dicari dampak pembangunan terhadap
lingkungan. Tetapi penggunaan teknik ini mengandung berbagai batasan.
KESIMPULAN
Dapat kita simpulkan bahwasanya kita sebagai mahluk hidup harus dapat
menjaga dan merawat lingkungan karna sudah kita ketahui banyak bahaya yang
dapat terjadi apabila kita tidak merawat lingungan seperti:
1. pencemaran lingkungan yang mencangkup pencemaran udara, pencemaran
air, pencemaran tanah, dan pencemaran suara.
2. Masalah kehutanan, seperti penggundulan hutan, pembalaan hutan, dan
kebakaran hutan. Erosi dan banjir.
3. Erosi dan banjir.
4. Tanah longsor, kekeringan, dan abrasi pantai
5. Menipisnya lapisan ozon dan efek rumah kaca.
6. Penyakit yang di sebabkan oleh lingkungan yang buruk, seperti gatal-gatal,
batuk, infeksi saluran pernafpasan, diare, dan tipes.
Oleh karena itu kita sebagai mahluk hidup harus menjaga dan melestarikan
lingkungan supaya bahaya itu tidak terjadi. Berkaitan dengan itu, maka
lingkungan perlu di kelola secara baik dan benar demi kemajuan dan
kesejahteraan rakyat Indonesia. Pengelolaan Lingkungan hidup adalah upaya
terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi
kebijaksanaan penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan,
pemulihan dan pengendalian Lingkungan hidup.
Daftar Pustaka
1. Reksohadiprodjo, S., 1988, Modul UT. Ek. Lingkungan, Penerbit Karunika
Jakarta.
2. Suparmoko, M., 1995, Ek. Sumber Daya Alam & Lingkungan, Pusat Antar
Universitas Studi Ekonomi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
3. Reksohadiprodjo, S., 1998, Ekonomi Lingkungan (Suatu Pengantar), BPFE,
Yogyakarta.
4. Sugiharto, T., Ed. April 1999 nomor 1 th VII, Majalah Ilmiah Ekonomi &
Komputer, Universitas Gunadarma.
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam
seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di
dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana
menggunakan lingkungan fisik tersebut. Lingkungan juga dapat diartikan menjadi segala sesuatu
yang ada di sekitar manusia dan mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia.
Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik adalah segala yang tidak
bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Sedangkan komponen biotik
adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia dan mikro-
organisme (virus dan bakteri).
Ilmu yang mempelajari lingkungan adalah ilmu lingkungan atauekologi. Ilmu lingkungan adalah
cabang dari ilmu biologi.
Daftar isi
[sembunyikan]
3 Upaya pelestarian
4 Kelembagaan
Lingkungan, di Indonesia sering juga disebut "lingkungan hidup". Misalnya dalam Undang-Undang
no. 23 tahun 1997 tentangPengelolaan Lingkungan Hidup, definisi Lingkungan Hidup adalah
kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia, dan
perilakunya, yang memengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lain.A.F.A Pengertian lingkungan hidup bisa dikatakan sebagai segala sesuatu yang
ada di sekitar manusia atau makhluk hidup yang memiliki hubungan timbal balik dan kompleks serta
saling mempengaruhi antara satu komponen dengan komponen lainnya.
Pada suatu lingkungan terdapat dua komponen penting pembentukannya sehingga menciptakan
suatu ekosistem yakni komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik pada lingkungan
hidup mencakup seluruh makluk hidup di dalamnya, yakni hewan, manusia, tumbuhan, jamur dan
benda hidup lainnya. sedangkan komponen abiotik adalah benda-benda mati yang bermanfaat bagi
kelangsungan hidup makhluk hidup di sebuah lingkungan yakni mencakup tanah, air, api, batu,
udara, dan lain sebaiganya.
Pengertian lingkungan hidup yang lebih mendalam menurut No 23 tahun 2007 adalah kesatuan
ruang dengan semua benda atau kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya ada manusia dan
segala tingkah lakunya demi melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia maupun
mahkluk hidup lainnya yang ada di sekitarnya.
Kerusakan pada lingkungan hidup terjadi karena dua faktor baik fator alami ataupun karena tangan-
tangan jahil manusia. Pentingnya lingkungan hidup yang terawat terkadang dilupakan oleh manusia,
dan hal ini bisa menjadikan ekosistem serta kehidupan yang tidak maksimal pada lingkungan
tersebut.
Berikut beberapa faktor secara mendalam yang menjadikan kerusakan lingkungan hidup.
Faktor alami
Banyaknya bencana alam dan cuaca yang tidak menentu menjadi penyebab terjadinya kerusakan
lingkungan hidup. Bencana alam tersebut bisa berupa banjir, tanah longsor, tsunami, angin puting
beliung, angin topan, gunung meletus, ataupun gempa bumi. Selain berbahaya bagi keselamatan
manusia maupun mahkluk lainnya, bencana ini akan membuat rusaknya lingkungan.
Faktor buatan
Manusia sebagai makhluk berakal dan memiliki kemampuan tinggi dibandingkan dengan makhluk
lain akan terus berkembang dari pola hidup sederhana menuju ke kehidupan yang modern. Dengan
adanya perkembangan kehidupan, tentunya kebutuhannya juga akan sangat berkembang termasuk
kebutuhan eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan.
Kerusakan lingkungan karena faktor manusia bisa berupa adanya penenbangan secara liar yang
menyebabkan banjir ataupun tanah longsor, dan pembuangan sampah di sembarang tempat
terlebih aliran sungai dan laut akan membuat pencemaran.
Peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya kelestarian tanah, air, udara dan
lingkungan
http://id.wikipedia.org/wiki/Lingkungan