Bab I Pendahuluan
Bab I Pendahuluan
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kanker kulit ialah suatu penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel-sel kulit yangtidak
terkendali, dapat merusak jaringan di sekitarnya dan mampu menyebar ke bagian tubuhyang lain.
Karena kulit terdiri atas beberapa jenis sel, maka kanker kulit juga bermacam-macamsesuai dengan
jenis sel yang terkena.Akan tetapi yang paling sering terdapat adalah karsinomasel basal (KSB),
karsinoma sel skuamosa (KSS) dan melanoma maligna (MM).Karsinomasel basal dan karsinoma sel
skuamosa seringkali digolongkan ke dalam kanker kulit non melanoma.
Penyebab sebenarnya kanker kulit tidak diketahui secara pasti, namun faktor lingkungan dan sinar
UV serta kebersihan diri dan lingkungan merupakan faktor utama penyebab kanker kulit.Angka
kejadian kanker kulit lebih banyak terdapat pada orang dengan pola hidup yang tidak bersih dan sering
terpajan sinar matahari.
Kanker kulit nonmalenoma adalah kanker yang tersering ditemukan di Amerika Serikat,dengan
perkiraan insidensi setiap tahunnya lebih dari 600.000 kasus. Diantara beberapa jenis kanker di
Indonesia, saat ini kanker kulit merupakan salah satu jenis kanker yang menunjukkan angka kejadian
yang meningkat dari tahun ke tahun. Prevalensi kejadian kanker kulit pada tahun 2008 diperkirakan
dibawah 5.000 kasus. Karsinoma Sel Basal (KSB) merupakan 70 80% dari semua kanker kulit non
malenoma.Karsinoma Sel Skuamosa (KSS) walaupun hanya merupakan 20% dari semua kanker kulit
non malenoma, namun lebih bermakna karena kemampuan metastasinya.
Tingginya insidensi kanker kulit membuat penulis tertarik untuk membahas tentang kanker
kulit.Selain itu penulis juga berkeinginan membahas tentang peran perawat dalam kasus kanker kulit.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai proses pembelajaran mahasiswa dalam
memahami penyakit kulit khusunya kanker kulit serta prenatal ksanaannya. Tujuan khusus dari
pembuatan makalah ini yaitu untuk memahami defenisi, etiologi, manifestasi klinis, klassifikasi,
penatalaksanaan medis dan keperawatan serta asuhan keperawatan kanker kulit.
Setelah pembelajaran mahasiswa diharapkan mampu memahami tentang asuhan keperawatan pada
anak dengan HIV
C. Rumusan Masalah
Agar penulisan makalah ini tidak menyimpang dari tujuan, maka penulis membatasi masalah pada:
1. Apa yang dimaksud dengan kanker kulit?
2. Apa etiologi dari kanker kulit?
3. Bagaimana manifestasi klinis kanker kulit?
4. Apa saja klasifikasi kanker kulit dan manifistasi klinisnya?
5. Bagaimana penatalaksanaan kanker kulit secara medis dan keperawatan?
6. Bagaimana asuhan keperawatan pada klien dengan kanker kulit
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian
Kanker kulit adalah penyakit dimana kulit kehilangan kemampuannya untuk generasi dan tumbuh
secara normal.Sel-sel kulit yang sehat secara normal dapat membelah diri secara teratur untuk
menggantikan sel-sel kulit mati dan tumbuh kembali (tiro. 2010).
Kanker kulit adalah jenis kanker yang terletak dipermukaan kulit,sehingga mudah dikenali.
Namun karena gejala awal yang ditimbul dirasakan tidak begitu menganggu,sehingga penderita
terlambat melakukan pengobatan (Mangan,2005).
Kanker kulit dapat menyerang siapa saja, baik pria maupun wanita. Daerah yang sering terjadi
seranganya biasanya permukaan yang sering terkena terpaparan sinar matahari, seperti wajah,tangan
dan tungkai bawah (Mangan,2005).
a. Stratum Korneum : selnya sudah mati, tidak mempunyai inti sel, inti selnya sudah mati,
dan mengandung zat keratin
b. Stratum Iusidum : selnya pipih, sel-selnya sudah banyak yang kehilangan inti, dan butir-
butir sel telah menjadi jernih sekali dan tembus pandang. Lapisan ini hanya terdapat pada
telapak tangan dan telapak kaki.
c. Stratum Granulosum : terdiri dari sel-sel pipih seperti kumparan, sel-sel tersebut terdapat
hanya 2-3 lapis yang sejajar dengan permukaan kulit
d. Stratum Spinosum / Stratum akantosum merupakan lapisan yang paling tebal dan dapat
mencapai 0,2 mm terdiri dari 5-8 lapisan.
e. Stratum Basal / Stratum Germinativum : sel-selnya terletak dibagian basal, stratum
germinativum menggantikan sel-sel yang diatasnya dan merupakan sel-sel induk,
bentuknya silindris dengan inti lonjong yang didalamnya terdapat butir-butir yang halus
yang disebut melanin.
2. Dermis
Dermis merupakan lapisan kedua dari kulit, batas dengan epidermis dilapisi oleh membran
basalis dan disebelah bawah berbatasan dengan subkutis.
3. Subkutis
Subkutis terdiri dari kumpulan-kumpulan sel-sel lemak dan diantara gerombolan ini berjalan
serabut-serabut jaringan ikat dermis.
Pelengkap Kulit
1. Rambut yang terdiri dari :
a. Rambut panjang di kepala, pubis dan jenggot
b. Rambut pendek di lubang hidung, lian telinga dan alis
c. Rambut bulu lanugo diseluruh tubuh
d. Rambut seksual di pubis dan aksila
Warna kulit dipengaruhi oleh pembuluh darah pada kulit, banyak sedikitnya lemak, dan
pigmen kulit ( melanin )
2. Kuku
Kuku adalah sel epidermis kulit-kulit yang telah berubah tertanam dalam palung kuku menurut
garis lekukan pada garis kulit. Kuku terdiri dari dari ujung kuku atas ujung batas, badan kuku
yang merupakan bagian yang besar, akar kuku
3. Kelenjar kulit
Ada 2 kelenjar yang terdapat pada kulit, yaitu kelenjar keringat menghasilkan kelenjar
sudorivera, dan kelenjar tulang menghasilkan kelenjar sebacea.
Fungsi Kulit :
1) Melindungi tubuh terhadap luka, mekanis, kimia, dan termis, karena epitelnya dengan bantuan
sekret kelenjar memberikan perlindungan terhadap kulit
2) Perlindungan terhadap mikroorganisme patogen
3) Mempertahankan suhu tubuh dengan pertolongan sirkulasi darah
4) Mengetur keseimbangan cairan melalui sirkulasi kelenjar
5) Alat indra melalui persarafan sensorik dan tekanan temperatur dan nyeri
6) Sebagai alat rangsangan rasa yang datang dari luar yang dibawa oleh saraf sensorik dan
motorik ke otak
C. Etiologi
Penyebab pasti dari kanker kulit belum ditemukan secara pasti, namun ada beberapa factor resiko
yang dapat menyebabkan timbulnya kanker kulit yaitu:
1. Paparan Sinar Ultraviolet (UV)
Penyebab yang paling sering adalah paparan sinar UV baik dari matahari maupun dari sumber
yang lain. Lama paparan, intensitas sinar UV, serta ada tidaknya pelindung kulit baik dengan
pakaian atau krim anti matahari, semuanya berpengaruh terhadap terjadinya kanker kulit.
2. Kulit Putih
Orang yang memiliki kulit putih lebih rentan terkena kanker kulit daripada orang yang
memiliki kulit lebih gelap.Hal ini dikarenakan jumlah pigmen melanin pada orang kulit putih
lebih sedikit. Kadar melanin yang tinggi bisa melindungi kulit dari paparan berbahaya sinar
matahari, sehingga mengurangi risiko terkena kanker kulit. Namun, orang-orang yang memiliki
kulit gelap juga bisa terkena kanker kulit meskipun jumlahnya cenderung lebih kecil.
3. Paparan Karsinogen
Bahan kimia tertentu seperti arsenik, nikotin, tar, dan minyak diyakini dapat meningkatkan
risiko terkena kanker kulit.Namun, dalam banyak kasus paparan dalam jangka panjanglah yang
biasanya menyebabkan kanker kulit.Gen pembawa kanker atau tumor sudah dimiliki hampir
seluruh orang sejak lahir. Namun dengan bantuan zat atau bahan karsinogen terjadi mutasi sel
dan menimbulkan kanker atau tumor. Akhir-akhir ini, para peneliti di University of Pittsburg
Cancer Institute di Amerika telah memukan virus-virus yang dapat menyebabkan kanker kulit
diantaranya adalah human papilloma virus/ HPV (Isselbacher, et al, 2002).
4. Genetik/Faktor Keturunan
Susunan genetik dalam keluarga bisa berpengaruh juga terhadap munculnya kanker kulit. Jika
ada salah satu anggota keluarga yang terkena kanker kulit, maka risiko terkena kanker kulit
pada anggota keluarga yang lain juga akan meningkat.
D. Patofiologi
Kanker kulit atau skin cancer berawal dari tumor jinak ( tahi lalat, kista dll ) dan tumor ganas
( kanker ). Diantaranya ada keadaan yang disebut prakanker, yaitu penyakit kulit yang dapat
berubah menjadi ganas atau kanker kulit. Misalnya kemerahan karena terkena arsen atau matahari,
jaringan parut menahun, beberapa jenis benjolan yang membesar perlahan, penyakit kulit karena
penyinaran, beberapa jenis tahi lalat, bercak keputihan dirongga mulut atau lidah dan kemaluan,
tahi lalat besar yang sudah ada sejak lahir dan lain-lain. Disamping itu terdapat juga keadaan yang
disebut genodermatosis, yaitu penyakit kulit yang disebabkan oleh karena kelainan gen yang
dihubungkan dengan keganasan. Contohnya penyakit xeroderma pigmentosum. Biasanya, sel kulit
di dalam epidermis membahagi dengan teratur dan terkawal.
Sel baru lazimnya menolak sel lama ke permukaan luar kulit di mana sel lama ini akan mati.
Proses ini dikawal oleh DNA. Kanser kulit berlaku kerana terdapat gangguan kepada proses ini di
mana sel membahagi tanpa had dan membentuk ketumbuhan besar. Keadaan-keadaan tersebut
diatas ada kaitannya dengan kanker kulit.
Ada beberapa kelainan kulit yang harus dicurigai sebagai kanker kulit yaitu :
1. Benjolan kecil yang membesar
Benjolan terdapat diwajah, berwarna pucat seperti lilin,permukaannya mengkilap, tidak terasa
sakit atau gatal, dan yang semula kecil makin lama makin membesar. Apabila diraba, benjolan
terasa keras kenyal.Kadang kadang benjolan menjadi hitam atau kebiruan, bagian tengah
mencekung dan tertutup kerak atau keropeng yang mudah berdarah dila dangkat.
2. Benjolan yang permukaannya tidak rata dan mudah berdarah
Benjolan ini membasah dan tertutup keropeng, teraba keras kenyal, dan mudah berdarah bila
disentuh.
3. Tahi lalat yang berubah warna
Tahi lalat menjadi lebih hitam, gatal, sekitarnya berwarna kemerahan dan mudah
berdarah.Tahi lalat ini bertambah besar dan kadang-kadang di sektarnya timbul bintik-bintik.
4. Koreng atau borok dan luka yang tidak mau sembuh
Koreng dan luka yang sudah lama, tidak pernah sembuh walaupun sudah diobati, koreng ini
pinggirnya meninggi dan teraba keras serta mudah berdarah, adanya koreng karena terjadi
benturan, bekas luka ang sudah lama atau terinfeksi.
5. Bercak kecoklatan pada orang tua
Bercak ini banyak ditemukan pada muka dan lengan, bercak ini makin lama permukaannya
makin kasar,bergerigi,tetapi tidak rapuh,tidak gatal, dan tidak sakit.
6. Bercak hitam ysng menebal pada telapak kaki dan tangan
Bercak ini ditemukan pada kulit yang berwarna pucat seperti ditelapak kaki dan telapak
tangan. Bercak ini mula-mula dangkal, berwarna hitam keabuan,batas kabur,tepi tidak teraba,
tidak sakit maupun gatal. Kemudian bercak cepat berubah menjadi lebih hitam, menonjol
diatas permukaan kulit , dan tumbuh ke dalam kulit serta mudah berdarah.
(Dalimartha, 2005)
DTIC: 200-300 mg/m2 (intravena) selama 5 hari, diulang tiap 3-4 minggu.Nitrosourea:
200 mg/m2 dosis tunggal (oral), diulang tiap 6 minggu.Atau kombinasi DTIC dan
nitrosourea
b. Imunoterapi
BCG' merupakan imunoterapi aktif non spesifik, terutama digunakan untuk pengobatan
melanoma maligna yang mengadakan metastasis ke kulit.Diberikan secara intralesi dan
memberikan pengaruh yang cukup bermanfaat. Hasilnya tidak menentu, tergantung pada
sistem imunitas penderita.Akhir-akhir ini dilakukan imunoterapi adoptif, dengan
memakai leukaferesis untuk mendapatkan limfosit dari kanker pasien, kemudian sel itu
diinkubasi dengan interleukin-2, untuk membentuk sel pembunuh yang mengaktifkan
limfokin (LAK), dan kemudian sel-sel LAK diinfuskan kembali bersama pemberian
interleukin-2.
F. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium test.
Test lab dan pemeriksaan darah membantu mendiagnosa kanker. Sebagian malignasi dapat
merubah komposisi atau status hematologi
2. Biopsy jaringan
Hasil biopsy memastikan diagnosis melanoma. Spesimen biopsy yang diperoleh dengan cara
eksisimengungkapkan informasi histologik mengenai tipe, taraf invas dan ketebalan lesi.
Biopsy insisi harus dilakukan jika lesi yang dicurigai terlalu luas untuk dapat diangkat dengan
aman tanpa pembentukan sikatriks yang berlebihan (Runkle & Zalonznik, 1994). Specimen
biopsy yang diperoleh dengan pemangkasan, kuratasee atau aspirasi jarum dianggap bukan
bukti histologik penyakit yang dapat diandalkan.
3. Pemeriksaan sinar x, dan atau CT scan.
Untuk melanoma yang lebih dalam, pemeriksaan mungkin diindikasikan untuk menemukan
adanya metastase penyakit.Ini meliputi pemeriksaan darah, pemeriksaan sinar x, dan atau CT-
scan.
G. Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan Medis
a. Pembedahan
Ahli bedah biasanya akan mengangkat lesi ditambah batas-batas jaringan normal sekitarnya
untuk mencegah berkembangnya kembali tumor tersebut. Satu margin 1-2 cm sekeliling
melanoma dipertimbangkan secara adekuat untuk melanoma dengan ketebalan kurang dari 3
mm lesi-lesi dengan kedalaman lebih dari 1 mm tetapi kurang dari 3 mm ditangani melalui
pembedahan dengan kesembuhan kira-kira 70-80 %lesi dalam lebih dari 3 mm kemungkinan
akan mengalami kekambuhan sekitar 40-50 %. Batas- batas reseksi sekeliling melanoma yang
dalam ini biasanya direkomendasikan menjadi paling sedikit 2-3 cm
b. Kemoterapi
kemoterapi dapat diberikan dengan berbagai cara salah satunya adalah secara topical, dimana
agen-agen tersebut diberikan secara langsung pada lesi. Agen-agen yang digunakan meliputi 5
flourourasil atau psorelen. Obat-obat yang paling umum digunakan untuk ini meliputi
melpalan, dakarbazasin (DTIC), dan sisplatin. Cara yang dilakukan dalam memberikan
kemoterapi adalah secara sistemik. Saat ini kemoterapi sistemik belum dapat membuktikan
efektivitasnya dalam mencegah kambuhnya penyakit pada pasien dengan jenis kanker fase
dini. Tapi biasanya digunakan pada orang dengan penyakit yang menyebar secara luas
c. Terapi biologis
Terapi biologis juga disebut bioterapi atau immunoterapi, bekerja baik secara langsung
ataupun tidak langsung melawan kanker dengan mengubah cara-cara tubuh untuk bereaksi
terhadap kanker.Bentuk umum dari bioterapi dibawah penyelidikan untuk melanoma meliputi
vaksin, injeksi bacterium yang diketahui sebgaai BSG (Basilus Calmeete Guerin) dan
penggunaan interferon, interleukin, dan antibiotic monoklanal.Vaksinasi tersebut dibuat dari
melanoma yang diradiasi dan dinon-aktifkan. Diharapkan vaksin-vaksin tersebut akan
mensintesis system imun untuk mengenal melanoma dan oleh karenanya akan meningkatkan
kemampuan system untuk menghancurkan melanoma tersebut. Injeksi BSG mempengaruhi
stimulasi non-spesifik dari system imun dan sedang dipelajari sebagai terapi untuk pasien-
pasien fase awal.Diharapkan bahwa injeksi BSG secara langsung kedalam metastase nodul-
nodul subkutan dapat menyebabkan regresi lesi.
d. Terapi radiasi
Terapi radiasi merupakan bentuk pengobatan lainnya. Dengan penggunaan energy sinar X
dosis tinggi, kobalt, electron, atau sumber-sumber radiasi lainnya untuk menghancurkan atau
membunuh sel-sel melanoma
Penatalaksanaan karsinoma ini bergantung pada lokasi tumor, tipe sel (lokasi kedalaman),
sifat-sifat yang invasive atau tidak invasive dan tidak adanya kelenjar limfe yang mengalami
metastase, tindakannya adalah :
1) Eksisi bedah : tujuannya untuk mengangkat keseluruhan tumor
2) Pembedahan mikrografik moh : merupakan metode untuk mengangkat lesi kulit yang
malignan
3) Bedah elektro : merupakan teknik penghancuran atau penghilangan jaringan dengan
menggunakan energy listrik
4) Bedah beku : tujuannya menghancurkan tumor dengan cara de freezing (alat jarum
termokopel). Dilakukan setelah kemoterapi
5) Terapi radiasi : terapi ini sering dilakukan untuk kanker kelopak mata, ujung hidung dan
daerah didekat struktur yang vital
2. Penatalaksanaan keperawatan
Karena banyak kanker kulit yang diangkat dengan tindakan eksisi, peran perawat adalah :
1) Meredakan nyeri dan ketidaknyamanan
2) Pemberian analgetik tepat
3) Meredakan ansietas
4) Pendidikan pasien dan pertimbangan perawatan di rumah.
H. Pencegahan
Pencegahan merupakan langkah yang baik untuk menghindari terjadinya kanker kulit, langkah
pencegahan yang dapat ditempuh :
1. Hindari cahaya matahari yang mengandungi sinar ultraungu yang berbahaya terhadap kulit
anda antara pukul 9.00 pagi hingga 4.00 petang.
2. Pakai topi, kaca mata hitam, dan baju yang melindungi kulit ketika berada di tengah panas
matahari
3. Gunakan pelindung cahaya matahari yang mempunyai faktor pelindung sebanyak 15 atau
lebih sebelum terdedah kepada cahaya matahari.
I. Prognosis
Prognosis bergantung kepada jenis kanser kulit, tahap invasi, dan jumlah sel imun. Prognosis
adalah paling baik untuk kanser sel basal diikuti dengan kanser sel skuamos dan akhirnya
melanoma. Kanser yang merebak dengan cepat dan banyak memberi prognosis yang tidak baik.
Lebih banyak sel imun, lebih baik prognosisnya.
1. Kanker sel Basal
Pengobatan pada KSB primer biasanya memberikan angka kesembuhan sekitar 95%;
sedangkan pada KSB rekuren sekitar 92%. Dijumpai angka kekambuhan 5 tahun pada metode
kuretase dan elektrodesikasi sebesar 7,7%; bedah mosh 1%. (Graham, R. 2005)
2. Kanker sel Skuamosa
Prognosisnya sangat bervariasi, tergantung pada banyak factor diantaranya lokasi, ukuran
tumor, dan tingkat diferensiasi sel-sel, serta kedalaman perluasannya. Lesi-lesi kecil yang
timbul dari kulit yang rusak secara klinik mudah disembuhkan, sedangkan lesi pada bibir
mudah metastasis dan mempunyai prognosis yang jelek. (dr. Ririn Hariani MS, 2006)
3. Melanoma Maligna
Prognosis melanoma maligna sangat bervariasi. Ditentukan oleh beberapa factor, yaitu :
1. Sifat Tumor
2. Stadium klinis
3. Lokasi metastasis
4. Faktor penderita
Bila tumor kurang dari 1,5 mm pada waktu dilakukan eksisi pertama, maka kemungkinan
bertahan selama 5 tahun sekitar 90%; bila kedalaman lebih dari 3,5 mm, maka angka tersebut
akan turun sampai 40% atau kurang. (Graham, R. 200
BAB III
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Aktivitas / istirahat
Perubahan pada pola istirahat dan jam kebiasaan tidur pada malam hari ; adanya factor
factor yang mempengaruhi tidur, keterbatasan partipasi dalam hobi, latihan, pekerjaan atau
profesi denganpemajanan karsinogen lingkungan , tingkat stress tinggi.
2. Sirkulasi
Perubahan pada tekanan darah.
3. Integritas ego
Masalah tentang perubahan penampilan Menyangkal diagnosis , perasan tidak berdaya,
putus asa , tidak mampu, tidak bermakna dan depresi.
4. Eliminasi
Perubahan pada pola defekasi, Perubahan eliminasi urinarius
5. Makanan / cairan
Kebiasaan diet buruk misal : rendah serat, tinggi lemak, aditif, dan bahan pengawet.
Anoreksia , intoleransi makanan, Penurunan pada berat badan.
6. Nyeri / kenyamanan
Ada nyeri, atau derajat bervariasi misalnya : ketidak nyamanan ringan sampai nyeri berat.
7. Keamanan
Pemajanan pada kimia toksik, karsinogen., Pemajanan matahari lama / berlebihan.
8. Seksualitas
Masalah seksual misalnya dampak pada hubungan, perubahan pada tingkat kepuasaan.
9. Interaksi social
10. Ketidak adekuatan / kelemahan system pendukung.
11.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Kerusakan integritas kulit b/d kanker kulit
2. Nyeri b/d metastase kanker pada kulit
3. Ansietas b/d ancaman kematian
4. Gangguan citra diri b/d penampilan diri
5. Kurang pengetahuan b/d kondisi, prognosis dan pengobatan.
C. Rencana Keperawatan
Diagnosa 1 : Kerusakan integritas kulit b/d kanker kulit.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan dapat mengatasi kerusakan pada daerah kulit
disekitarnya.
Kriteria hasil : Tidak terdapat lesi pada daerah kulit disekitarnya.
Intervensi :
- Kaji kulit , warna, turgor dan perubahan kulit
- Kaji kulit dengan sering terhadap efek samping terapi kanker.
- Berikan pasien tindakan kenyamanan dengan mengubah posisi sesering mungkin
Evaluasi :
- Adanya efek kemerahan
- Pasien diberikan posisi miring kanan dan miring kiri sesering mungki
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan pasien dapat beradaptasi dengan
nyerinya.
Kritera hasil : Nyeri dapat dimaksimalkan dan dikontrol , dapat mendemonstrasikan teknik
relaksasi dengan benar.
Intervensi :
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kanker kulit ialah suatu penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel-sel kulit yang tidak
terkendali, dapat merusak jaringan di sekitarnya dan mampu menyebar ke bagian tubuh yang lain.
Jenis-jenis kanker kulit ialah :
a. Kanker sel Basal
b. Kanker sel Skuamosa
c. Melanoma maligna
Penyebab terjadinya kanker kulit ada dua, yaitu penyebab dari dalam tubuh maupun dari luar
tubuh.
Sel baru lazimnya menolak sel lama ke permukaan luar kulit di mana sel lama ini akan mati.
Proses ini dikawal oleh DNA. Kanser kulit berlaku kerana terdapat gangguan kepada proses ini di
mana sel membahagi tanpa had dan membentuk ketumbuhan besar. Keadaan-keadaan tersebut
diatas ada kaitannya dengan kanker kulit.
Biopsi dapat menentukan:
a. Jenis sel kanker yang dihidapi
b. Tahap kanker
c. Tingkat keganasan kanker ( grading )
Penatalaksanaan atau pengobatan yang dapat dilakukan terhadap penyakit kanker kulit :
a. Kuretase dan Elektrodesikasi
b. Bedah Eksisi
c. Radioterapi
d. Bedah Beku
e. Bedah Mikrofagik Mohs
f. Terapi Laser
g. Kemoterapi
Menghindari faktor cahaya matahari merupakan langkah yang paling efektif untuk menghindari
terkenanya penyakit kanker kulit
Prognosis bergantung kepada jenis kanser kulit, tahap invasi, dan jumlah sel imun. Prognosis
adalah paling baik untuk kanser sel basal diikuti dengan kanser sel skuamosa dan akhirnya
melanoma.
Pengakajian yang dilakukan meliputi berbagai sistem seperti :
a. Aktivitas/ istirahat
b. Sirkulasi
c. Integritas ego
d. Makanan/cairan
e. Hygiene
f. Keamanan
g. Interaksi social
Diagnosa keperawatan pada klien dengan penyakit kanker kulit :
a. Kerusakan integritas kulit b/d kanker kulit
b. Nyeri b/d metastase kanker pada kulit
c. Ansietas b/d ancaman kematian
d. Gangguan citra diri b/d penampilan diri
e. Kurang pengetahuan b/d kondisi, prognosis dan pengobatan.
Perencanaan yang dapat dilakukan dapat sesuai dengan kondisi yang ada pada klien sesuai dengan
teoritis.
Evaluasi yang diharapkan dari proses keperawatan pada klien dengan penyakit kanker kulit :
DAFTAR PUSTAKA
1. Behrman, dkk (1999) Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Edisi 15. Jakatra :
2. Betz, Cecily L (2002) Keperawatan Pediatri. Jakarta : EGC Blog Riyawan | Kumpulan Artikel
Farmasi & Keperawatan Doenges,
3. Marilynn E (2001) Rencana Keperawatan Maternal / Bayi. Edisi 2. Jakarta : EGC Rampengan
& Laurentz (1999) Ilmu Penyakit Tropik pada Anak. Jakarta : EGC
4. Wartono, JH (1999) AIDS Dikenal Untuk Dihindari. Jakarta : Lembaga Pengembangan
Informasi Indonesia
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas dengan rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah asuhan keperawatan dengan Gangguan sitem
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, baik di masa kini ataupun masa yang