*Desilia Puspita
**Eko Susilo,S.kep.,Ns.,M.Kep ***Faridah Aini, S.Kep., Ns., M.Kep.,Sp.KMB
ABSTRAK
ABSTRACT
Aging results anatomical and biochemical changes in the central nervous system. The
changes result cognitive decline. The potential of the brain can be maximized by increasing general
fitness and giving stimulation continuously and purposefully such as gymnastic brain vitalization. The
purpose of this study was to analyze the influence of brain vitalization gymnastic toward the cognitive
ability of Elderlies.
This was a quasy-experimental design with non equivalent control group design. The
population in this study was 92 with the samples of 38 respondents divided into control and treatment
groups. The data sampling used purposive sampling technique and the data instrument used the
MMSE questionnaires. The data analysis used Independent t test and dependent t test.
The results of this study indicated that the average scores after the intervention in the control
and treatment groups were 17.26 and 20.05. Based on the results, the p-value of 0.018 < ( 0.05 ),
can be concluded that there was an influence of the gymnastic toward cognitive abilities of elderlies.
Brain Virtualization Gymnastics can be used as a therapy to improve cognitive abilities and prevent
cognitive impairment.
Bibliographies : 34 (2004-2012)
HASIL PENELITIAN
Analisis Univariat
Kemampuan Kognitif Lansia Sebelum Diberikan Senam Vitalisasi Otak pada Kelompok Perlakuan
dan Kontrol
Tabel 1.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kemampuan Kognitif Lansia Sebelum Diberikan Senam
Vitalisasi Otak pada Kelompok Perlakuan dan Kontrol di Unit Rehabilitasi Sosial Wening
Wardoyo Ungaran Kabupaten Semarang, 2015
Kemampuan Kognitif Kelompok Perlakuan Kelompok Kontrol
Frekuensi Persentase (%) Frekuensi Persentase (%)
Gangguan Berat 0 0,0 0 0,0
Gangguan Sedang 11 57,9 13 68,4
Gangguan Ringan 8 42,1 6 31,6
Normal 0 0,0 0 0,0
Jumlah 19 100,0 19 100,0
Kemampuan Kognitif Lansia Sesudah Diberikan Senam Vitalisasi Otak pada Kelompok Perlakuan
dan Kontrol
Tabel 2.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kemampuan Kognitif Lansia Sesudah Diberikan Senam
Vitalisasi Otak pada Kelompok Perlakuan dan Kontrol di Unit Rehabilitasi Sosial Wening
Wardoyo Ungaran Kabupaten Semarang, 2015
Kelompok Perlakuan Kelompok Kontrol
Kemampuan Kognitif
Frekuensi Persentase (%) Frekuensi Persentase (%)
Gangguan Berat 0 0,0 0 0,0
Gangguan Sedang 7 36,8 12 63,2
Gangguan Ringan 10 52,6 6 31,6
Normal 2 10,5 1 5,3
Jumlah 19 100,0 19 100,0
Analisis Bivariat
Perbedaan Kemampuan Kognitif Lansia Sebelum dan Sesudah Diberikan Senam Vitalisasi pada
Kelompok Perlakuan
Tabel 3.
Perbedaan Kemampuan Kognitif Lansia Sebelum dan Sesudah Diberikan Senam Vitalisasi pada
Kelompok Perlakuan di Unit Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo Ungaran Kabupaten
Semarang, 2015
Variabel Perlakuan n Mean SD t p-value
Kemampuan Kognitif Sebelum 19 17,11 3,510 -6,296 0,000
Sesudah 19 20,05 3,223
Berdasarkan Tabel 3, dapat diketahui sebesar 0,000. Terlihat bahwa p-value 0,000<
bahwa pada kelompok perlakuan, rata-rata (0,05), ini menunjukkan bahwa ada perbedaan
skor kemampuan kognitif lansia sebelum yang signifikan kemampuan kognitif lansia
diberikan senam vitalisasi otak sebesar 17,11, sebelum dan sesudah diberikan senam
kemudian meningkat menjadi 20,05 sesudah vitalisasi otak pada kelompok perlakuan di
diberikan senam vitalisasi otak. Unit Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo
Berdasarkan uji t dependen, didapatkan Ungaran Kabupaten Semarang.
nilai t hitung sebesar -6,296 dengan p-value
Perbedaan Kemampuan Kognitif Lansia Sebelum dan Sesudah Penelitian pada Kelompok Kontrol
Tabel 4.
Perbedaan Kemampuan Kognitif Lansia Sebelum dan Sesudah Penelitian pada Kelompok
Kontrol di Unit Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo Ungaran Kabupaten Semarang, 2015
Variabel Perlakuan n Mean SD t p-value
Kemampuan Kognitif Sebelum 19 17,00 3,109 -0,925 0,367
Sesudah 19 17,26 3,679
Berdasarkan Tabel 4, dapat diketahui sebesar 0,367. Terlihat bahwa p-value 0,367>
bahwa pada kelompok kontrol yang tidak (0,05), ini menunjukkan bahwa tidak ada
diberikan senam, rata-rata skor kemampuan perbedaan yang signifikan kemampuan
kognitif lansia sebelum penelitian sebesar kognitif lansia sebelum dan sesudah penelitian
17,00, kemudian berubah menjadi 17,26 pada kelompok kontrol di Unit Rehabilitasi
sesudah penelitian. Sosial Wening Wardoyo Ungaran Kabupaten
Berdasarkan uji t dependen, didapatkan Semarang.
nilai t hitung sebesar -0,925 dengan p-value