Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A; Latar Belakang
Data kasar umumnya langsung diperoleh dari hasil pengukuran atau
observasi. Data sedemikian itu juga dapat diperoleh dari hasil pengumpulan
data sekunder yang sudah ada.1 Hasil pengukuran yang kita peroleh disebut
dengan data mentah. Besarnya hasil pengukuran yang kita peroleh biasanya
bervariasi. Apabila kita perhatikan data mentah tersebut, sangatlah sulit bagi
kita untuk menarik kesimpulan yang berarti. Untuk memperoleh gambaran
yang mengenai data tersebut, data mentah tersebut perlu diolah terlebih
dahulu.
Pada saat kita dihadapkan sekumpulan data yang banyak, seringkali
membantu untuk mengatur dan merangkum data tersebut dengan membuat
tabel yang berisi daftar nilai data yang mungkin berbeda (baik secara individu
atau berdasarkan pengelompokkan) bersama dengan frekuensi yang sesuai,
yang mewakili berapa kali nilai-nilai tersebut terjadi. Daftar sebaran nilai data
tersebut dinamakan sebagai daftar frekuensi atau sebaran frekuensi
(Distribusi Frekuensi).
Pengelompokkan data kedalam beberapa kelas dimaksudkan agar ciri-ciri
penting data tersebut dapat segera terlihat. Daftar frekuensi ini akan
memberikan gambaran yang khas tentang bagaimana keragaman data. Sifat
keragaman data sangat penting untuk diketahui, karena dalam pengujian-
pengujian statistik selanjutnya kita harus selalu memperhatikan sifat dari
keragaman data. Tanpa mengetahui sifat keragaman data, penarikan suatu
kesimpulan pada umumnya tidaklah sah.
B; Rumusan Makalah
Adapun rumusan dalam pembuatan makalah ini adalah, sebagai berikut :
1; Apa yang pengertian Distribusi Frekuensi?
2; Apa tujuan dalam Distribusi Frekuensi?

1 Anton Dajan, pengantar Metode Statistik Jilid 1, cetakan kesembilan belas,


hal. 77, Bab V

Distribusi Frekuensi 1
3; Apa junis-jenis Distribusi Frekuensi?
4; Bagaimana grafik distribusi frekuensi?
5; apa saja model-model populasi?
C; Tujuan Makalah
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini, adalah sebagai berikut :
1; Untuk mengetahui pengertian Distribusi Frekuensi.
2; Untuk mengetahui tujuan Distribusi Frekuensi.
3; Untuk mengetahui jenis-jenis Distribusi Frekuensi.
4; Untuk mengetahui grafik distribusi frekuensi.
5; Untuk mengetahui model-model populasi.

Distribusi Frekuensi 2
BAB II
PEMBAHASAN

A; Pengertian Distribusi Frekuensi


Data yang telah diperoleh dari suatu penelitian yang masih berupa data
acak yang masih dibuat yang menjadi data yeng berkelompok, yaitu data
yang telah disusun kedalam kelas-kelas tertentu. Data yang memuat data
kelompok tersebut distribusi frekuensi atau tabel frekuensi. Distribusi
frekuensi adalah susunan data menurut kelas interval tertentu atau menurut
kategori tertentu dalam sebuah daftar.2
Distribusi frekuensi adalah daftar nilai data (bisa nilai individual atau nilai
data yang sudah dikelompokkan kedalam selang interval tertentu) yang
disertai dengan nilai frekuensi yang sesuai.
Tidak mengherangkan bahwa distribusi frekuensi umumnya dianggap
sebagai suatu bentuk penyusunan yang teratur mengenai suatu rangkaian data
dengan menggolongkan besar dan kecilnya angka-angka yang bervariasi
kedalam kelas-kelas yang tertentu.3
Tujuan distribusi frekuensi ini adalah, sebagai berikut :
1; Memudahkan dalam penyajian data, mudah dipahami, dan dibaca sebagai
bahan informasi.
2; Memudahkan dalam menganalisa/menghitung data, membuat tabel,
grafik.
B; Prosedur Pembuatan Distribusi Frekuensi
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan distribusi frekuensi,
adalah sebagai berikut :

2 Hasan, 2001
3 Anto Dajan, Pengantar Statistik Jilid 1, cetakan kesembilan belas, hal 82, bab
V

Distribusi Frekuensi 3
1; Dalam penyusunan sebuah tabel distibusi frekuensi harus tersedia data.
Data yang baru dikumpulkan dari lapangan disebut data kasar.
Contoh daftar nilai ujian matematika statistik
79 49 48 74 81 98 87 80
80 84 90 70 91 93 82 78
70 71 92 38 56 81 74 73
68 72 85 51 65 93 83 86
90 35 83 73 74 43 86 88
92 93 76 71 90 72 67 75
80 91 61 72 97 91 88 81
70 74 99 95 80 59 71 77
63 60 83 82 60 67 89 63
76 63 88 70 66 88 79 75
2; Data yang telah disusun kedalam urutan dari nilai terbesar hingga nilai
terkecil atau sebaliknya disebut array data.
Contoh data nilai matematika statistik adalah, sebagai berikut :
35 38 43 48 49 51 56 59 60 60
61 63 63 63 65 66 67 67 68 70
70 70 70 71 71 71 72 72 72 73
73 74 74 74 74 75 75 76 76 77
78 79 79 80 80 80 80 81 81 81
82 82 83 83 83 84 85 86 86 87
88 88 88 88 89 90 90 90 91 91
91 92 92 93 93 93 95 97 98 99
3; Beda atau selisih angka terbesar atau terkecil disebut dengan jarak atau
range. Misalnya 99 35 =64
4; Jika array data itu dibagi atas kelompok-kelompok tertentu, maka
kelompok-kelompok itu disebut dengan kelas.
Banyak kelas
Tentukan banyak kelas yang diinginkan.
Apabila kita lihat nilai range 64, mungkin banyak kelas sekitar 6 atau 7.
Kita gunakan aturan sturges
Banyak kelas = 1 + 3.3 x log (n)
= 1 + 3.3 x log (80)
= 7.28 = 7
5; Bilangan-bilangan yang menyatakan banyaknya data yang terdapat
disetiap kelas disebut frekuensi.
Panjang kelas = range/banyak kelas
= 64/7

Distribusi Frekuensi 4
= 9.14 = 10
6; Jarak antara kelas yang satu dengan kelas yang lain disebut interval kelas.
Untuk menentukan nilai batas kelas itu bebas asalkan nilai terkecil dapat
masuk dalam kelas tersebut. Nilai terkecil itu 35 jadi kita bisa ambil batas
kelas 31.
Dari data info diatas daftar dapat info, sebagai berikut :
Banyak kelas =7
Panjang kelas =10
Batas bawah kelas =31
Selanjutnya kita susun TDF
Form TDF
------------------------------------------------------------
Kelas ke- | Nilai Ujian | Batas Kelas | Turus | Frekuensi
------------------------------------------------------------
1 31 -
2 41 -
3 51 -
: : -
6 81 -
7 91 -
------------------------------------------------------------
Jumlah
------------------------------------------------------------
Tabel berikut adalah tabel yang sudah dilengkapi
Frekuensi
Kelas ke- Nilai Ujian Batas Kelas
(fi)
1 31 40 30.5 40.5 2
2 41 50 40.5 50.5 3
3 51 60 50.5 60.5 5
4 61 70 60.5 70.5 13
5 71 80 70.5 80.5 24
6 81 90 80.5 90.5 21
7 91 100 90.5 100.5 12
Jumlah 80
Atau dalam bentuk yang lebih ringkas
Frekuensi
Kelas ke- Nilai Ujian
(fi)
1 31 40 2
2 41 50 3
3 51 60 5
4 61 70 13
5 71 80 24
6 81 90 21
7 91 100 12

Distribusi Frekuensi 5
Jumlah 80
C; Jenis-jenis Distribusi Frekuensi
Macam-macam distribusi frekuensi, adalah sebagai berikut :
1; Distribusi frekuensi numerikal yaitu distribusi frekuensi yang pembagian
kelasnya berupa angka-angka atau secara kuantitatif. Contoh
Frekuensi
Kelas ke- Nilai Ujian
(fi)
1 31 40 2
2 41 50 3
3 51 60 5
4 61 70 13
5 71 80 24
6 81 90 21
7 91 100 12
Jumlah 80
Distribusi frekuensi numerikal dibagi menjadi 2, yaitu :
a; Distribusi frekusnsi relatif yaitu distribusi frekuensinya yang aangka-
angka frekuensinya tidak dinyatakan dalam angka-angka obsolut
tetapi angka-angka relatif atau presentase.

Frekuensi relatif =
Contoh frekuensi relatif kelas ke 1
Fi = 2 n= 80
Frekuensi relatif = 2/80 x 100% = 2.5%
Kelas ke- Nilai Ujian Frekuensi relatif (%)
1 31 40 2.50
2 41 50 3.75
3 51 60 6.25
4 61 70 16.25
5 71 80 30.00
6 81 90 26.25
7 91 100 15.00
Jumlah 100.00
b; Ditribusi frekuensi komulatif terdiri dari dua jenis, yaitu :
1; Distribusi frekuensi kurang dari yaitu distribusi yang
memasukkan frekuensi kelas-kelas sebelumnya. Contoh
Nilai Ujian Frekuensi kumulatif kurang dari
kurang dari 30.5 0
kurang dari 40.5 2
kurang dari 50.5 5

Distribusi Frekuensi 6
kurang dari 60.5 10
kurang dari 70.5 23
kurang dari 80.5 47
kurang dari 90.5 68
kurang dari 100.5 80
Atau
Nilai Ujian Frekuensi kumulatif kurang dari
kurang dari 41 2
kurang dari 51 5
kurang dari 61 10
kurang dari 71 23
kurang dari 81 47
kurang dari 91 68
kurang dari 101 80
2; Distribusi frekuensi atau lebih yaitu distribusi frekuensi yang
memasukkan kelas-kelas sesudahnya. Contohnya

2; Distribusi frekuensi kategoris yaitu distribusi yang pembagian kelasnya


berdasarkan kategori-kategori atau secara kualitatif. Contoh

D; Grafik Distribusi Frekuensi


Adapun grafik distribusi frekuensi, adalah sebagai berikut :
1; Histrogram adalah diagram batang yang lebarnya menunjukkan interval
kelas, sedangkan batas-batas tepi batang merupakan tipe bawah dan tepi

Distribusi Frekuensi 7
atas kelas dan tingginya menunjukkan frekuensi pada kelas tersebut. Jika
pada diagram batang diagramnya terpisah maka pada histrogram gambar
batang-batangnya terhimpit. Histrogram terdiri dua sumbu, sumbu
vertikal sebagai skala frekuensi sedangkan sumbu horisontal untuk skala
kelas.
Contoh diketahui nilai ujian 40 siswa di SMA jaya selalu. Tentukan
histrogen daftar distribusi frekuensi dan frekuensi relatifnya.

Maka histrogennya

Distribusi Frekuensi 8
2; Poligon frekuensi adalah penggambaran distribusi frekuensi dalam
bentuk garis yang menghubungkan titik-titik tengah kelasnya sebagai
skala kelas. Jenis lain dari poligon frekuensi adalah kurva frekuensi dalam
bentuk garis, dimana luas daerah dibawah kurva kurang lebih sama
dengan luas histrogram frekuensinya. Kurva frekuensi data digambarkan
dengan memanfaatkan histrogram frekuensi dengan menggunakan angka-
angka tipe kelas sebagai skala kelas dengan menghubungkan tengan titik-
titik balok.
Contoh
Berikut ini upah karyawan (dalam bentuk rupiah) perminggu dari sebuah
perusahaan.

Hasil akhir histrogram dan paligon distribusi frekuensi diatas dapat dilihat
pada gambar berikut :

Distribusi Frekuensi 9
3; Kurva ogif adalah diagram garis yang menunjukkan kombinasi antara
interval kelas dengan frekuensi kumulatif. Kurva ogif menunjukkan
frekuensi kumulatif pada setiap tingkat atau kategori. Sumbu horisontal
pada kurva ogif menunjukkan interval kelas dan sumbu vertikal
menunjukkan frekuensi kumulatif. Kurva ogif memudahkan kita untuk
melihat frekuensi kumulatif baik dalam bentuk nilai absolut maupun nilai
relatif pada tingkat dan atau interval tertentu.
Daftar distribusi kumulatif ada dua, yaitu sebagai berikut :
a; Daftar distributif kumulatif kurang dari (menggunakan tipe atas)
b; Daftar distributif kumulatif lebih dari (menggunakan tipe bawah).
Contoh data karyawan sebelumnya dapat digambarkan ogivennya. Akan
tetapi sebelum itu, buatlah terlebih dahulu tabel distribusi frekuensi
kumulatifnya.

Dari data tabel frekuensi distribusi kumulatif diatas, dapat digambarkan


ogive seperti pada diagram berikut :

Distribusi Frekuensi 10
E; Model-model populasi
Poligon frekuensi yang merupakan garis patah-patah dapat didekati oleh
sebuah lengkungan halus yang bentuknya secocok mungkin dengan bentuk
poligon tersebut. Lengkungan yang didapat dinamakan kurva frekuensi.
Kurva ini dapat menjelaskan karakteristik ciri-ciri populasi. Metode populasi
disajikan dalam bentuk persamaan matematik, yaitu :
1; Model normal, bentuk suatu model normal simetrik dan mempunyai
sebuah puncak. Kurva dengan sebuah puncak disebut unimodal.

2; Model simetrik, ini juga disebut unimodel, model normal selalu simetrik
tetapi sebaliknya.

3; Model positif mengambarkan bahwa terdapat sedikit gejala yang bernilai


makin besar.

Distribusi Frekuensi 11
4; Model negatif terjadi sebaliknya. Misalnya dalam ujian soalnya itu model,
sehingga siswa mendapatkan nilai tertinggi jadi itu mengambarkan model
negatif.

5; Model berbentuk j ini terdapat dalam dunia ekonomi, industri, dan fisika.

6; Model bentuk u mendapatkan mula-mula terdapat gejala bernilai kecil,


kemudian menurun sementara gejala bernilai besar dan akhirnya menarik
lagi untuk nilai gejala yang makin besar.

Model yang lebih dari puncak disebut multimodal. Kalau hanya ada dua
puncak disebut bimodal.

Distribusi Frekuensi 12
BAB III
PENUTUP

Distribusi frekuensi adalah data mentah atau data kasar dari sebuah
penelitian, menjadi data kelompok yang disusun dalam kelas-kelas tertentu.
Tujuan distribusi frekuentif, adalah sebagai berikut :
1; Memudahkan dalam penyajian data, mudah dipahami, dan dibaca sebagai
bahan informasi.
2; Memudahkan dalam menganalisa/menghitung data, membuat tabel,
grafik.

Distribusi Frekuensi 13

Anda mungkin juga menyukai