Anda di halaman 1dari 8

IV.

MESIN PENANAM

4.1 Seeder
Fungsi mesin penanam yaitu meletakkan benih yang akan ditanam pada
kedalaman, jumlah tertentu dan seragam, dan pada sebagian besar alat
penanam menutup dengan tanah kembali.
1. Macam macam pola penebaran benih
Penebaran benih sesuai dengan pola pertanaman yang dihasilkan
dapat digolongkan :
a. Broadcasting (benih disebar pada permukaan tanah).
b. Drill seeding (benih dijatuhkan secaran random dan diletakkan pada
kedalaman tertentu dalam alur hingga diperoleh jalur tanaman tertentu).
c. Precion drilling (benih tanaman secara tunggal dengan interval yang
sama dalam alur).
d. Hill dropping (kelompok benih dijatuhkan secara random dengan
interval yang hampir sama dalam alur).
e. Checkrow seeding (benih diletakkan pada tempat tertentu hingga
diperoleh lajur tanaman dengan dua arah yang sama).
2. Faktor faktor yang mempengaruhi penggunaan mesin penanam, yang
berkaitan dengan sifat fisik benih.
Beberapa sifat phisis benih yang mempengaruhi penggunaan mesin
penanam yaitu :
a. Ukuran
b. Bentuk
c. Keseragaman bentuk dan ukuran
d. Jumlah persatuan volume
e. Ketahanan terhadap tekanan dan gesekan
3. Bagian dari mesin penanam
a. Seed metering devices
Ini merupakan alat untuk membagi benih dalam jumlah tertentu sesuai
dengan persyaratan yang dituntut oleh pertumbuhan tanam. Terdapat
bermacam macam bentuk tergantung dari sifat karakteristik benih dan
jarak yang dikehendaki.
Banyak jenis dari seed metering devices, namun secara garis besar
dapat dibedakan menjadi :
- horizontal feed / rotor metering devices
- vertical feed / rotor metering devices
Pada alat tersebut banyaknya benih yang dapat disalurkan tergantung
dari kecepatan perputaran dan besar kecilnya bagian dari alat yang
dapat disalurkan tergantung dari kecepatan perputaran dan besar
kecilnya bagian dari alat yang mengambil banih dari kotak benih.
b. Tabung penyalur (seed tube)
Ini akan menyalurkan benih ke alur yang dibuat furrow opener. Bentuk,
panjang dan kekasaran mempengaruhi pengaliran benih. Dalam
pengalirannya diharapkan benih dapat dialirkan dengan kecepatan yang
sama dan continare. Untuk ini harus diperhatikan pemantulannya pada
dinding saluran, hamabtan dan panjang saluran.
c. Alat pembuat alur (furrow opener).
Untuk pertumbuhan tanaman yang baik dituntut suatu kedalaman
tertentu. Kedalaman penanaman ditentukan oleh jenis tanaman,
kelengasan, temperatur tanah. Bentuk alat disesuaikan dengan keadaan
permukaan tanah (jenis tanah, vegetasi, serosah, penetrasi,
pemotongan oleh alat dan bentuk alur.
Macamnya :
- runner
- hoe
- disk
d. Alat penutup alur (seed covering devices)
Alat tersebut mempunyai fungsi menutupi benih yang sudah berada
dalam alur dengan tenah kembali. Hal ini bertalian dengan pertumbuhan
kecambah, akan baik bila benih tersebut berada dalam lingkungan
tanah yang lembab dan bertalian dengan iklim. Dalam penutupam ini
diharapkan tanah yang menutupi dalam keadaan yang cukup baik untuk
dapat ditembus oleh tanaman.
Macamnya : (dipengaruhi keadaan tanah dan iklim)
- rantai (drag chain)
- covering sholves
- disk coverer
- press whell
4. Penyetelan
Penyetelan dimaksudkan pengaturan hingga diperoleh seeding rate
sesuai dengan yang diperhitungkan, pengaliran benih yang kontinyu dan
lebar alur yang sesuai (untuk yang bukan broadcasting).
a. Kebutuhan benih
Untuk suatu jenis tanaman ada hubungannya antara jarak tanam atau
jumlah populasi per satuan luas dengan hasil yang akan diperoleh
(pada satu tingkat kesuburan dan penyediaan air tertentu).
Untuk itu harus diperhitungkan jumlah yang optimum. Disamping itu
harus diperhitungkan kemungkinan pengolahan lain sesudah tanam
dan panenan bertalian dengan penggunaan alat alat yang akan
dipakai. Kebutuhan benih pe ha dapat dihitung dengan rumus berikut :
N = A.Q.100
x
N = kebutuhan benih per ha (kg)
A = jumlah pertumbuhan per ha (dalam jutaan)
X = faktor kualitas benih (%)
Q = berat absolute 1000 biji (kg)
dimana :
X = C.E
100
C = kebersihan benih (%)
E = daya tumbuh
Dalam pengaturan diusahakan supaya jumlah benih yang
diperhitungkan dipenuhi dengan mengatur kecepatan perputaran dari
seed matering devices atau pengaturan luas bagian yang mengambil
benih. Pengaturan dilakukan di ruangan : seeder, ditempatkan
demikian rupa hingga mekanisme dan penyaluran benih dapat
berjalan. Benih yang keluar ditampung dan kemudian dihitung. Jumlah
benih yang akan keluar harus sesuai dengan berat yang diperoleh
dengan rumus berikut :
X = jumlah benih yang keluar untuk satu kali perputaran roda (kg)
D = diameter roda (m)
B = lebar kerja seed drill (m)
N = berat benih per ha (kg)

Dengan hasil masing masing saluran tidak boleh menyimpang lebih


dari 5% dari ketentuan. Pengaturan ini harus diuji sekali lagi di
lapangan sebelum betul-betul dipakai. Salah satu pengujian dapat
menggunakan rumus berikut :

Q = jumlah benih yang keluar (kg)


B = lebar kerja dari seed drill (m)
L = panjang yang ditempuh (m)
N = jumlah benih per ha (kg)

b. Penyetelan pembuat alur (furrow opener)


Disetel sesuai dengan jarak jalur tanaman yang direncanakan. Bila
jarak alur merupakan keipatan dari jarak yang sesuai dengan ukuran
seed-drill tersebut (ukuran seeder 11-7 ini berarti jumlah furrow opener
11 dan jarak masing-masing furrow opener 7 inchi) maka kita hanya
menutup bagian penyalur benih yang sesuai hingga diperoleh jarak alur
yang sesuai dengan yang kita rencanakan. Jumlah pembuka (furrow
opener) yang dapat dipasang pada batang penempatannya.

l = panjang batang penempatan


b = jarak antara alur tanaman
l dan b dalam satuan yang sama
Harga merupakan bilangan bulat, kalau tersisa angka yang tersisa

tersebut dibagi dua hasilnya merupakan jarak bagian pinggir dari


batang penempatan dengan pembuka alur yang terpinggir.
Diatas bila kita menanam dengan jarak yang seragam, bila kita
menanam dengan lebar alur yang tidak seragam. (secara strip satu
kelompok alur mempunyai jarak yang sama tepi terhadap kelompok
yang lain sama) jumlah strip yang dapat dipasang (m).

l = panjang batang penempatan


b = jarak antara tengah strip satu dengan yang satu lagi
c = jumlah alur untuk tiap-tiap strip
a = jarak antara alur
l. b. a dalam satuan yang sama

Harga m juga merupakan bilangan yang genap bila tersisa maka sisa
tadi kita bagi dua ini sama jarak terpinggir dari batang penempatan
terujung dengan pembuka yang terluar.

c. Pengaturan marker :
Pengaturan ini dilakukan supaya penanaman kesatu dank e-berikutnya
tidak terjadi over lapping atau terlalu jauh.
Panjang marker (M)1 = (bila dipasang di kanan, sebagai

pedoman roda kanan)


P = jarak pembuka alur ujung satu dengan ujung yang terluar.
b = jarak antara alur (bila jarak antara tengah tengah strip yang satu
dengan yang berikutnya)
T = jarak antara tengah tengah roda muka traktor satu dengan yang
satunya lagi.
P, T, dan b dalam satuan yang sama.
Bila dipasang di kiri, sebagai pedoman tetap roda kanan, maka :

(M)2 =
4.2 Rice Transplanter
Rice transplanter adalah jenis mesin penanam padi yang dipergunakan
untuk menanam bibit padi yang telah disemaikan pada areal khusus dengan
umur tertentu, pada areal tanah sawah kondisi siap tanam. Mesin dirancang
untuk bekerja pada lahan berlumpur (puddle), oleh karena itu mesin ini
dirancang ringan dan dilengkapi dengan peralatan pengapung.
1. Macam macam Rice Transplanter
Berdasarkan atas sumber daya yang digunakan, transplanter dibedakan
atas empat macam, yaitu :
a. Manually operated transplanter, yaitu transplanter yang sumber
dayanya berasal dari tenaga hewan.
b. Animal drawn transplanter, yaitu transplanter yang sumber dayanya
berasal dari traktor yang merupakan unit terpisah dari transplanternya.
c. Tractor mounted transplanter, yaitu transplanter yang sumber dayanya
berasal dari traktor yang merupakan unit terpisah dari transplanternya.
d. Self propelled transplanter , yaitu transplanter yang unit penggeraknya
menjadi satu kesatuan unt dengan alat penanamnya.

Adapun menurut macam persemaian yang digunakan, transplanter


dibedakan atas dua jenis yaitu :
a. Jenis root wash seeding, apabila dalam penggunaan transplanter,
persemaian harus melalui pencucian akar dengan air sampai bersih
dari tanah. Penyediaan persemaian dilakukan dengan cara
tradisional.
b. Jenis soil bearing seedling atau mat seedling, apabila dalam
penggunaan transplanter, persemaian tidak perlu mengalami
pencucian akar, jadi tanah dibiarkan melekat pada perakaran
persemaian. Pelaksanaan penanaman memang lebih praktis tetapi
jenis ini menuntut perlakuan pembuatan persemaian secara khusus,
yaitu benih disebar pada kotak-kotak persemaian yang mempunyai
ukuran tertentu yang disesuaikan dengan seedling tray
transplanter.
2. Bagian-bagian utwaa traisp1aner
Pada umurnnya - bagian pokok dan transplanter, adalah terdiri atas :
a. Travelling device yang berfungsi untuk mengerakkan transplanter baik
ke depan ataupun ke belakang.
b. Feeding device yang terdiri atas : seedling tray yang berfungsi
sebagai tempat untuk meletakkan persemaian yang akan ditanam ;
seedling stopper, yang berfungsi sebagai alat penahan persemaian
yang terdapat pada seedling tray ; seedling feeding pawl, berfungsi
sebagai penggerak seedling tray ke kanan dan ke kiri sehingga
pengambilan persemaian dapat merata.
c. Planting device, adalah sebagai alat pengendalian operasi terdiri atas
motor, kopling, gas, versneling.
Mesin Penanam Seeder

Seeder - Traktor Roda Empat

Mesin Penanam Rice Planter

Anda mungkin juga menyukai