Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN DIARE


DI IGD RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH

A. Konsep Dasar Kasus


1. Definisi
Menurut WHO (1980) diare (gastroenteritis) adalah buang air besar
encer atau cair lebih dari tiga kali sehari (Hendarwanto, dalam Ilmu
Penyakit Dalam Jilid I, 1996 : 451).
Gastroenteritis adalah sindrom klinik disertai diare atau muntah sering
disertai demam dan gejala umum lainnya (Pusdiknakes, 1989).
Diare ialah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada
bayi dan lebih dari 3 kali pada anak dengan konsistensi feses encer, dapat
berwarna hijau atau dapat bercampur lendir dan darah (Ngastiyah, 1997).
Diare adalah kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang
terjadi karena frekuensi satu kali atau lebih buang air besar dengan bentuk
tinja yang encer atau cair.
Diare adalah Peradangan pada mukosa lambung dan usus halus yang
menyebabkan meningkatnya frekuensi bab dan berkurangnya konsistensi
feses.
Diare akut adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk
cair atau setengah cair (setengah padat), kandungan air tinja lebih banyak
daripada biasanya lebih dari 200 gram atau 200 ml/jam. Definisi lain
memakai frekuensi, yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali perhari.
Buang air besar tersebut dapat/ tanpa disertai lendir dan darah. Diare dapat
diklasifikasikan berdasarkan: (Sudoyo Aru, dkk 2009)
Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa diare
(gastroenteritis) adalah suatu sindrom penyakit pada sistem pencernaan
dengan gejala utama diare yaitu defekasi encer lebih dari tiga kali sehari
yang disebabkan berbagai macam penyebab.

a. Lama waktu diare:


1) Akut yaitu diare yang berlangsung kurang dari 2 minggu
2) Kronik yaitu diare yang berlangsung lebih dari 2 minggu
b. Mekanisme patofisiologis: osmotik dan sekretonik dll
c. Berat ringan diare: kecil atau besar
d. Penyebab infeksi atau tidak: infeksi atau non infeksi
e. Penyebab organik atau tidak: organik atau fungsional kebutuhan
rehidrasi oral (CRO) menurut usia untuk 4 jam pertama pada anak
Tabel : Penentuan derajat dehidrasi menurut WHO 1980
TANDA DAN
RINGAN SEDANG BERAT
GEJALA
Keadaan umum
dan kondisi
Bayi dan anak Haus, sadar, Haus, gelisah Mengantuk, lemas, ekstremitas
gelisah atau lethargi tapi dingin, berkeringat, sianosis,
iritabel mungkin koma.

Anak lebih besar Haus, sadar, Haus, sadar, Biasanya sadar, gelisah,
dan dewasa gelisah merasa pusing ekstremitas dingin, berkeringat
pada perubahan dan sianosis, kulit jari kaki dan
posisi tangan keriput, kejang otot.

Nadi radialis Normal(frekuens Cepat dan lemah Cepat dan halus, kadang-
i danisi) kadang tak teraba

Pernafasan Normal Nafas dalam, Dalam dan cepat


mungkin cepat

Ubun-ubun besar Normal Cekung Sangat cekung

Elastisitas kulit Elastisitas kulit Lambat kembali Sangat lambat kembali lebih
pada pencubitan dari 2 detik
kembali dengan
segera 2 detik

Mata Normal Cekung Sangat cekung

Air mata Ada Kering Sangat kering


Selaput lendir Lembab Kering Sangat kering
Urine Normal Berkurang dan Tidak ada urine untuk beberapa
warna tua jam, kandung kencing kosong
< 80 mmHg,

TD sistole Normal Normal, rendah mungkin tidak teratur


Kehilangan BB
45% 69% > 10 %
(%)
Perkiraan 40 50 60 90 100 110
kehilangan cairan
(ml/kg)

Klasifikasi Diare

2. Etiologi

a. Diare akut, disebabkan:


1) Proses infeksi
a) Infeksi internal yaitu : infeksi saluran pencernaan makanan
yang merupakan penyebab utama diare pada anak.
Meliputi infeksi internal sebagai berikut :
Infeksi bakteri : Vibrio, E.coli, Salmonella, Shigella,
Campylobacter, Yersinia, Aeromonas dan sebagainya.
Infeksi virus : Enterovirus (virus ECHO, Coxsackie,
Poliomyelitis) Adenovirus, Rotavirus, Astrovirus dan
lain-lain.
Infeksi parasit : Cacing (Ascaris, Trichuris, Oxyuris,
Strongyloides); protozoa (Entamoeba histolytica,
Giardia lamblia, Trichmonas hominis); Jamur (Candida
albicans)
Protozoa

b) Infeksi parenteral ialah infeksi di luar alat pencernaan makanan


seperti : Otitis Media Akut (OMA), Tonsilitis/ Tonsilofaringitis,
Bronkopneumonia, Ensefalitis dan sebagainya. Keadaan ini
terutama terdapat pada bayi dan anak berumur dibawah 2 tahun.

2) Reaksi obat: antibiotika


3) Reaksi alergi terhadap makanan: Susu, protein
4) Akibat tindakan bedah

b. Diare kronik, disebabkan:


1) Obstruksi saluran cerna
Obstruksi saluran cerna atau obstruksi usus adalah terjadinya
sumbatan pada saluran cerna.
2) Malabsorbsi:
a) Malabsorbsi karbohidrat : disakarida (intoleransi laktosa,
maltosa dan sukrosa); monosakarida (intoleransi glukosa,
fruktosa dan galaktosa). Pada bayi dan anak yang terpenting
dan tersering intoleransi laktosa).
b) Malabsorbsi lemak
c) Malabsorbsi protein
3) Diare osmotik
Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan
menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meninggi
sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus.
Isi rongga usus yang berlebihan akan merangsang usus untuk
mengeluarkannya sehingga timbul diare.
4) Diare sekretonik
Akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada dinding usus
akan terjadi peningkatan sekresi, air dan elektrolit ke dalam rongga
usus selanjutnya timbul diare karena terdapat peningkatan isi
rongga usus.
5) Diare karena gangguan motilitas
Hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan
usus untuk menyerap makanan sehingga timbul diare. Sebaliknya
bila peristaltik usus menurun akan mengakibatkan bakteri tumbuh
berlebihan, selanjutnya timbul diare pula.
6) Diare inflamatorik
Kerusakan sel mukosa usus eksudasi cairan, elektrolit dan mukus
yang berlebihan diare dengan darah dalam tinja

Infeksi Makanan Psikologi

Berkembang di usus Toksik tak dapat diserap Ansietas


3. Patofisiologi

Hipersekresi air & elektrolit Malabsorbsi KH, Lemak, protein


Hiperperistaltik
Isi usus
Meningkatkan tekanan osmotik
Penyerapan makanan di usus menurun

Pergeseran air dan elektrolit usus

Diare

Frekuensi BAB meningkat Distensi abdomen

Mual muntah
Hilang cairan & elektrolit berlebihan
Gangguan integritas kulit perianal

Nafsu makan menurun

AsidosisKetidakseimbangan
Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit metabolik nutrisi kurang dari kebutuh

Sesak
Dehidrasi
Gangguan pertukaran gas

Kekurangan volume cairan Resiko syok (hipovolemi)


4. Penatalaksanaan
Dasar pengobatan diare adalah :
a. Pemberian cairan
1) Cairan per-oral
Pada dehidrasai ringan dan sedang cairan di beri peroral berupa
cairan berisikan Nacl dan NaCO ,KCL dan glukosa. Untuk diare
akut dan kolera diatas umur 6 bulan kadar natrium 90 mEq/L dan
di bawah umur 6 bulan dengan dehidrasi sedang kadar natrium
50-60 mEq/L.
2) Cairan parenteral
Pada umumnya cairan yang sering di berikan adalah RL.
b. Diatetik (cara pemberian makanan)
Untuk anak di bawah umur 1 tahun dan anak diatas 1 tahun dengan BB
kurang dari 7 Kg , jenis makanan :
1) Susu ASI atau susu formula yang mengandung laktosa rendah dan
asam lemak tidak jenuh, misalnya LLM ,Almiron atau
sejenisnya.
2) Makanan setengah padat (bubur) atau makanan padat (nasi tim).
3) Susu khusus yang disediakan dengan kelainan yang ditemukan
misalnya tidak mengandung laktosa atau asam lemak jenuh yang
berantai sedang atau tidak jenuh.
c. Obat obatan
Prinsip pengobatan diare ialah menggantikan cairan yang hilang
dengan cairan yang mengandung elektrolit dan glukosa atau
karbohidrat lain (gula,air tajin,tepung beras dll).
1) Obat anti sekresi
a) Asetosal 25 mg dengan dosis minimun 30 mg
b) Klorpromazin dosis 0,5-1 mg / kg / BB / hari.
2) Obat spasmolitik
Seperti : papaverin ekstrak beladone.
3) Antibiotik
Umumnya tidak diberikan lagi bila tidak ada penyebab yang
jelas.

B. Konsep Asuhan Keperawatan


1. PENGKAJIAN
a. DEMOGRAFI
Biodata pasien yang meliputi :
1) Identitas pasien
a) Nama
b) Umur
c) Jenis Kelamin
d) Agama
e) Pendidikan
f) Pekerjaan
g) Tanggal Masuk
h) No. Register

2) Penanggung jawab
a) Nama
b) Umur
c) Jenis Kelamin
d) Pendidikan
e) Pekerjaan
f) Hubungan dengan pasien

b. KELUHAN UTAMA
Klien datang dengan keluhan berak berak lebih dari 3 kali, muntah ,
nafsu makan menurun dan kadang disertai suhu tubuh meningkat, tinja
biasanya berupa cairan bisa bercampur lendir, darah.

c. RIWAYAT KESEHATAN
1) Riwayat Penyakit Sekarang
a) Sejak kapan klien mengalami keluhan.
b) Mengapa klien sampai menderita diare apa karena makanan
atau minuman.
c) Apa yang telah dilakukan untuk mengatasi keluhan tersebut ?
d) Apakah disertai penurunan nafsu makan, muntah dan sakit
perut.
2) Riwayat Penyakit Dahulu
a) Apakah klien sebelumnya pernah menderita penyakit yang
sama?.
b) Apakah klien pernah menderita penyakit yang menyerang
saluran gasto intestinal seperti dysentri atau kolera.
3) Riwayat Penyakit Keluarga
Apakah keluarga pernah menderita penyakit yang sama dengan
klien?

d. PENGKAJIAN FISIK
1) Inspeksi
a) Perhatikan apakah turgor jelek, mata dan ubun ubun besar
cekung (pada bayi)
b) Bibir dan mukosa mulut tampak kering
c) Perhatikan apakah kesadaran klien menurun
2) Palpasi
a) Turgor kulit klien jelek, pulse cepat dan dangkal, tekanan
darah menurun (dehidrasi berat).
b) Tubuh klien panas dan kadang pada perut terdapat perut
kembung
3) Auskultasi
Peristaltik biasanya meningkat dan berbunyi nyaring
4) Perkusi
Pada daerah abdomen terdengar bunyi timpani (bila perut
kembung)

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a) Kurangnya volume cairan berhubungan dengan seringnya buang air
besar dan encer.
b) Risiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan seringnya buang
air besar
c) Risiko infeksi pada orang lain berhubungan dengan terinfeksi kuman
diare atau kurangnya pengetahuan tentang pencegahan penyebaran
penyakit
d) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
menurunnya intake (pemasukan) dan menurunnya absorbsi makanan
dan cairan.

3. PERENCANAAN
a) Keseimbangan cairan dapat dipertahankan dalam batas normal yang
ditandai dengan pengeluaran urine sesuai, pengisian kembali kapiler
(capillary refill) kurang dari dua detik, turgor kulit elastis, membran
mukosa lembab, dan berat badan tidak menunjukkan penurunan.
b) Tidak menunjukkan gangguan integritas kulit yang ditandai dengan
kulit utuh dan tidak lecet
c) Tidak terjadi penularan diare pada orang lain

4. IMPLEMENTASI
a) Meningkatkan hidrasi dan keseimbangan elektrolit
1) Kaji pengeluaran urine, gravitasi urine atau berat jenis urine
(1000-1020) atau sesuai dengan usia pengeluaran urine 1-2 ml/kg
per jam.
2) Kaji pemasukan dan pengeluaran cairan.
3) Monitor tanda-tanda vital.
4) Pemeriksaan laboratorium sesuai program, elektrolit, Hb, pH, dan
serum albumin.
5) Pemberian cairan dan elektrolit sesuai protokol (dengan oralit dan
cairan parenteral bila indikasi).
6) Pemberian obat anti diare dan antibiotik sesuai program.
b) Mempertahankan keutuhan kulit
1) Kaji kerusakan kulit atau iritasi setiap buang air besar.
2) Gunakan kapas lembab dan sabun bayi (atau pH normal) untuk
membersihkan anus setiap buang air besar
3) Hindari dari pakaian dan pengalas tempat tidur yang lembab
4) Ganti popok / kain apabila lembab atau basah
5) Gunakan obat cream bila perlu untuk perawatan perineal
c) Mengurangi dan mencegah penyebaran infeksi
1) Ajarkan cara mencuci tangan yang benar
2) Gunakan standar pencegahan universal (seperti: gunakan sarung
tangan dan lain-lain)
3) Tempatkan pada ruangan yang khusus
d) Meningkatkan kebutuhan nutrisi yang optimum
1) Timbang berat
2) Monitor intake dan output (pemasukan dan pengeluaran)
3) Setelah rehidrasi, berikan minuman oral dengan sering dan
makanan yang sesuai dengan diit
4) Hindari minuman buah-buahan
5) Anjurkan makan sedikit namun sering

5. PERENCANAAN PEMULANGAN
a) Jelaskan penyebab diare
b) Ajarkan untuk mengenal komplikasi diare
c) Ajarkan untuk mencegah penyakit diare dan penularan; ajarkan
tentang standar pencegahan
d) Ajarkan perawatan anak; pemberian makanan dan minuman (misalnya
oralit)
e) Ajarkan mengenal tanda-tanda dehidrasi, ubun-ubun dan mata cekung,
turgor kulit tidak elastis, membran mukosa kering
f) Jelaskan obat-obatan yang diberikan ; efek samping dan kegunannya

Daftar Pustaka

Nurarif, Amin Huda, Hardhi Kusuma. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan


Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC. Mediaction: Jakarta.

Nugroho, Taufan. 2011. Asuhan Keperawatan Maternitas, Anak, Bedah, dan


Penyakit Dalam. Nuha Medika : Yogyakarta.

Suriadi, Rita Yuliani. 2001. Asuhan Keperawatan pada Anak. PT Fajar


Interpratama: Jakarta

Dongoes,Marilyn. E. 1999.Rencana Asuhan Keperawatan edisi 3. EGC: Jakarta .

Ngastiyah.1997. Perawatan Anak Sakit. EGC: Jakarta.

Hendarwanto. 1996. Ilmu Penyakit DalamJilid I. Balai Penerbit: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai