Anda di halaman 1dari 7

DINAS KESEHATAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU

UPT PUSKESMAS PANGKALAN KASAI


Jln. Lintas Timur Simpang Empat Belilas Telp. (0769) 323762

KEPUTUSAN
KEPALA UPT PUSKESMAS PANGKALAN KASAI
Nomor : .......................................

TENTANG
PELAYANAN LABORATORIUM

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas Pangkalan


Kasai, maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan Laboratorium yang
bermutu tinggi;
b. Bahwa agar pelayanan Laboratorium di Puskesmas Pangkalan Kasai dapat
terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan Kepala Puskesmas
Pangkalan Kasai sebagai landasan bagi penyelenggaraan pelayanan
Laboratorium di Puskesmas Pangkalan Kasai
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf (a)
dan (b), perlu ditetapkan Kebijakan Pelayanan Laboratorium Puskesmas
Pangkalan Kasai.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang


Rumah Sakit
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 411/Menkes/Per/III/ 2010
tentang Laboratorium Klinik
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269 /Menkes/Per/III/2008 tentang
Laboratorium

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS PANGKALAN KASAI


TENTANG PELAYANAN LABORATORIUM

Kesatu : Kebijakan pelayanan Laboratorium Puskesmas Pangkalan Kasai


sebagaimana tercantum dalam lampiran yang terlampir dalam keputusan
ini.
Kedua : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pelayanan Laboratorium
Puskesmas Pangkalan Kasai dilaksanakan oleh kepala Puskesmas
Pangkalan Kasai.

Ketiga : Kebijakan ini berlaku sejak tanggal diterbitkan dan dilakukan evaluasi
setiap tahunnya

Keempat : Apabila hasil evaluasi mensyaratkan adanya perubahan dan perbaikan,


maka akan dilakukan perubahan dan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Pangkalan Kasai


Pada tanggal :
Kepala UPT Puskemas Pangkalan Kasai

DWIYANA SYAHPUTRI
Lampiran Kebijakan Kepala Puskesmas Pangkalan Kasai
Nomor :
Tentang : Pelayanan Laboratorium

KEBIJAKAN PELAYANAN LABORATORIUM


PUSKESMAS PANGKALAN KASAI

KEBIJAKAN UMUM
1. Peralatan di Instalasi Laboratorium harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Pelayanan di Instalasi laboratorium harus selalu berorientasi kepada mutu dan
keselamatan pasien.
3. Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib mematuhi ketentuan dalam K3
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dan wajib menggunakan APD (Alat Pelindung
Diri)
4. Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar prosedur
operasional yang berlaku, etika profesi, dan menghormati hak pasien.
5. Pelayanan Instalasi laboratorium dilaksanakan dalam 24 jam.
6. Semua pemeriksaan laboratorium pasien di Puskesmas Pangkalan Kasai baik pasien
rawat jalan maupun rawat inap dilayani melalui satu pintu yaitu harus melalui Instalasi
Laboratorium Rumah Puskesmas Pangkalan Kasai.
7. Penyediaan tenaga harus mengacu kepada pola ketenagaan.
8. Untuk melaksanakan koordinasi dan evaluasi wajib dilaksanakan rapat rutin bulanan
minimal satu bulan sekali.
9. Setiap bulan wajib membuat laporan.
10. Setiap pemeriksaan laboratorium harus berdasarkan atas permintaan dokter secara
tertulis dengan menggunakan formulir permintaan pemeriksaan laboratorium atau
menggunakan permintaan dengan menggunakan kertas atau surat resmi lainnya.
11. Kebijakan pelayanan laboratorium dilaksanakan dalam jam kerja, dilaksanakan oleh
petugas laboratorium yang bertanggung jawab penuh terhadap Kepala Puskesmas.

KEBIJAKAN KHUSUS
Kebijakan Pelayanan Laboratorium 24 Jam
1. Instalasi Laboratorium dipimpin oleh seorang Kepala Instalasi Laboratorium yang
bertanggung jawab penuh terhadap kepala puskesmas.
2. Laboratorium memberi pelayanan dalam batas-batas anggaran yang ada untuk
mencapai pelayanan yang tepat waktu dan tepat guna dengan memanfaatkan tenaga-
tenaga dan sarana yang tepat dalam tugasnya.
3. Laboratorium memberi pelayanan 24 jam (3 shift) dengan petugas laboratorium yang
on call.

Kebijakan Pelayanan Pemeriksaan Laboratorium Pasien Rawat Jalan


1. Pengambilan spesimen darah pasien rawat jalan dilakukan di Laboratorium.
2. Pemeriksaan spesimen dilakukan di ruang laboratorium.
3. Hasil pemeriksaan sederhana untuk pasien rawat jalan dengan waktu tunggu 140 menit
4. Hasil laboratorium pasien rawat jalan diambil oleh pasien atau kelurga pasien di
Laboratorium dan tidak boleh dibacakan via telepon.

Kebijakan Pelayanan Pemeriksaan Laboratorium Pasien Rawat Inap


1. Pengambilan spesimen ke ruang perawatan oleh petugas Laboratorium pada jam kerja
puskesmas.
2. Pengambilan specimen di luar jam tersebut di atas dilakukan oleh petugas ruangan
dimana pasien dirawat
3. Pemeriksaan spesimen di ruang laboratorium sesuai permintaan.
4. Hasil pemeriksaan laboratorium diambil oleh petugas ruang perawatan atau dimana
pasien dirawat dan tidak boleh dibacakan via telepon.
5. Bila ditemukan hasil pemeriksaan kritis petugas laboratorium melaporkan ke dokter
penanggung jawab untuk persetujuan dikeluarkannya hasil dan segera laporkan hasil
tersebut kepada perawat ruangan.

Kebijakan Pelayanan Pemeriksaan Laboratorium Pasien UGD


1. Pengambilan spesimen langsung di UGD.
2. Pemeriksaan laboratorium dilakukan sesuai permintaan dokter penanggung jawab
pasien (DPHJP) saat itu

Kebijakan Pemeriksaan Laboratorium Beresiko Tinggi


1. Petugas harus menggunakan alat pelindung diri seperti : jas lab, sarung tangan, masker,
kaca mata pelindung (gogle), dan sepatu tertutup.
2. Petugas harus memberlakukan semua spesimen sebagai bahan yang infeksius.
3. Petugas harus mengelola limbah sesuai protap yang berlaku
4. Petugas harus melakukan desinfeksi dan sterilisasi tempat kerja dan ruangan.
5. Petugas harus mencatat setiap tindakan yang dilakukan

Kebijakan Pelaporan Hasil Laboratorium Kritis


1. Hasil kritis adalah hasil laboratorium yang segera memerlukan intervensi dokter,
sehingga hasil kritis adalah hasil laboratorium yang harus segera diketahui oleh dokter
yang merawat.
2. Penetapan hasil kritis dilakukan oleh :
a. Penanggung jawab laboratorium berdasarkan sumber yang berlaku / standar yang
berlaku (text book).
b. Ditetapkan oleh masing masing dokter yang berkepentingan dan
memberitahukannya kepada laboratorium.
3. Hasil dari penetapan hasil kritis dibuat dalam suatu daftar dan diletakan di meja paska
analitik (meja tempat hasil yang sudah selesai dikerjakan), sehingga mudah diakses
oleh petugas / analis laboratorium.
4. Hasil kritis dilaporkan segera setelah hasil pemeriksaan didapatkan dengan tatacara
sesuai Standar Prosedur Operasional Pelaporan Nilai Kritis.
Kebijakan Pelayanan Pemeriksaan Laboratorium di Luar Rumah Sakit/Laboratorium
Rujukan
1. Pemeriksaan laboratorium yang tidak dapat dikerjakan di Laboratorium Puskesmas
Pangkalan Kasai dirujuk ke laboratorium rekanan yang sudah ditetapkan.
2. Hasil pemeriksaan laboratorium rujukan harus diverifikasi oleh petugas laboratorium

Kebijakan Pencatatan dan Pelaporan


1. Setiap spesimen yang masuk dicatat dalam buku register laboratorium
2. Spesimen yang tidak layak diperiksa dicatat dalam buku expedisi spesimen tidak layak
dan diinformasikan ke petugas jaga ruangan yang mengirim spesimen. Data hasil
pemeriksaan laboratorioum
3. Pelaporan dikerjakan baik bulanan, triwulan dan tahunan serta dilaporkan ke dinas
kesehatan

Kebijakan Perencanaan dan Pengadaan Bahan Laboratorium


1. Perencanaan bahan Laboratorium dilakukan 1 bulan sekali meliputi perencanaan
kebutuhan reagensia, bahan habis pakai dan dilakukan evaluasi setiap 1 minggu sekali
2. Usulan pengadaan peralatan Laboratorium baru harus melalui kepala puskesmas
3. Penyimpanan bahan/reagensia Laboratorium harus sesuai ketentuan atau petunjuk yang
terlampir pada bahan/reagensia
4. Setiap penggunaan reagen dicatat dalam buku penggunaan reagen.
5. Pengecekkan tanggal kadaluwarsa reagen laboratorium dilakukan 1 bulan sekali
6. Reagen Laboratorium yang kadaluarsa dicatat dan dibuat berita acara pemusnahan
sesuai ketentuan yang berlaku
7. Jenis reagensia yang tersedia di Puskesmas, antara lain: Hcl 0,1 N, Antikoagulan
EDTA, Hayem, Turk, Rees Ecker, Wright/ Giemsa, Nacl 0,9%/Ka. Sitrat 3,8%, Kit
Kolesterol, Asam urat, Gula darah; Kit Golongan darah, Kit Rapid test Kehamilan,
Asam Sulfo salisil 20%, Strip tes urine parameter, dan Eosin 2%.

Kebijakan Menetapkan Rentang Nilai/Rujukan Pemeriksaan Laboratorium


1. Setiap pelaporan hasil pemeriksaan laboratorium selalu menyertakan rentang nilai
rujukan, satuan.
2. Rentang nilai rujukan yang digunakan harus merupakan rekomendasi dari suatu
lembaga/badan yang diakui atau organisasi profesi (PDSPatklin), dan dievaluasi
secara berkala minimal 1 kali dalam setahun.

Daftar Rentang Nilai:


Jenis Pemeriksaan
1. Hemoglobin (g/dl)
Laki-laki Perempuan
Rendah : < 14 Rendah : < 12
Normal : 12 14
Tinggi : > 14
Normal : 14 16
Tinggi : > 16

2. Glukosa Darah (mg/dl)


Puasa Sehari-hari
Rendah : < 74 Rendah : < 100
Normal : 74 - 100 Normal : 100 - 140
Tinggi : > 100 Tinggi : > 140

3. Asam Urat (mg/dl)


Laki-laki Perempuan
Rendah : < 3,5 Rendah : < 2,6
Normal : 3,5 7,2 Normal : 2,6 6,0
Tinggi : > 7,2 Tinggi : > 6,0

4. Kolesterol (mg/dl)
Baik : 200
Buruk : > 400

Pemantapan Mutu
1. Pemantapan mutu internal dilaksanakan setiap hari
2. Menetapkan indikator mutu (berdasar Standar Pelayanan Mutu dari Kemenkes)
3. pelayanan laboratorium untuk dilaksanakan dan dievaluasi serta menjadi tolok ukur
dalam pengembangan mutu.
4. Evaluasi indicator mutu dilakukan 1 bulan sekali
5. Menetapkan staf laboratorium yang bertugas melakukan surveilans dan mengevaluasi
kontrol mutu baik di dalam maupun di luar laboratorium rumah sakit (rujukan) 3
bulan sekali
6. Pemantapan mutu eksternal diikuti sesuai jadwal dari pihak penyelenggara
7. Hasil pemantapan mutu dilaporkan kepada Direktur dan dievaluasi

Pemeliharaan dan Kalibrasi Peralatan di Instalasi Laboratorium


1. Pemeliharaan alat laboratorium dikerjakan secara teratur oleh petugas laboratorium
dan teknisi alat sesuai dengan ketentuan setiap alat.
2. Kalibrasi alat laboratorium yang berstatus KSO menjadi tanggung jawab penyedia
alat yang bersangkutan.
3. Sertifikat kalibrasi sebagai bukti pelaksanaan /dokumentasi kalibrasi harus diarsipkan.

Pertemuan Rutin Instalasi Laboratorium


1. Pertemuan rutin dilakukan setiap bulan 1 kali dihadiri oleh kepala bagian dan seluruh
staf Instalasi Laboratorium serta Instalasi laboratorium terkait bila diperlukan.

Penyimpanan Arsip Laboratorium


1. Arsip hasil pemeriksaan laboratorium disimpan dengan pengelompokan menurut jenis
pemeriksaan.
2. Arsip hasil pemeriksaan disimpan dalam lemari arsip dengan pengelompokan
menurut sesuai status rawat (rawat inap dan rawat jalan).
3. Pemusnahan arsip hasil pemeriksaan laboratorium dilakukan setelah 1 tahun dengan
pembuatan berita acara .
4. Arsip hasil pemeriksaan laboratorium khusus BTA positif disimpan selamanya.
5. Semua formulir permintaan pemeriksaan laboratorium pasien rawat jalan, rawat inap
atau rujukan dari luar diarsipkan selama 1 tahun.
6. Hasil PME diarsipkan selama 10 tahun
7. Hasil PMI diarsipkan selama 3 tahun
8. Laporan Bulanan & Tahunan diarsipkan selama 5 tahun
9. Buku ekspedisi rujukan pemeriksaan laboratorium diarsipkan selama 3 tahun
10. Kartu stok reagen disimpan selama 1 tahun

Kebijakan Penanganan dan Pembuangan Bahan Berbahaya


1. Limbah infeksius sebelum dibuang harus didekontaminasi sesuai dengan peraturan
yang ada.
2. Pembuangan bahan berbahaya dilakukan dengan cara: Pengendapan, koagulasi dan
flokulasi; oksidasi-reduksi, penukaran ion, dan netralisasi.

Anda mungkin juga menyukai