Generator Sinkron
Generator Sinkron
dimana :
f = Frekuensi listrik (Hz) f
ns= Kecepatan putar medan magnet atau kecepatan putar rotor (rpm) n
p= Jumlah kutub p
Pada bagian ini akan dibahas mengenai konstruksi generator sinkron secara garis besar.
Bagian bagian generator yang dibahas pada bagian ini antara lain :
(a) Stator
(b) Rotor
2.1 Stator
Stator atau armatur adalah bagian generator yang berfungsi sebagai tempat
untuk menerima induksi magnet dari rotor. Arus AC yang menuju ke beban
disalurkan melalui armatur, komponen ini berbentuk sebuah rangka silinder dengan
lilitan kawat konduktor yang sangat banyak. Armatur selalu diam (tidak bergerak).
Stator dari mesin sinkron terbuat dari bahan ferromagnetik yang berbentuk
laminasi untuk mengurangi rugi-rugi arus pusar. Dengan inti ferromagnetik yang
bagus berarti permeabilitas dan resistivitas dari bahan tinggi. Gambar 2.2 berikut
memperlihatkan alur stator tempat kumparan jangkar.
Belitan jangkar (stator) yang umum digunakan oleh mesin sinkron tiga phasa,
ada dua tipe yaitu:
Gambar dibawah ini memperlihatkan belitan satu lapis karena hanya ada satu
sisi lilitan di dalam masing - masing alur. Bila kumparan tiga phasa dimulai pada Sa,
Sb, dan Sc dan berakhir di Fa, Fb, dan Fc bisa disatukan dalam dua cara, yaitu
hubungan bintang dan segitiga. Antar kumparan phasa dipisahkan sebesar 120
derajat listrik atau 60 derajat mekanik, satu siklus ggl penuh akan dihasilkan bila
rotor dengan 4 kutub berputar 180 derajat mekanis. Satu siklus ggl penuh
menunjukkan 360 derajat listrik, adapun hubungan antara sudut rotor mekanis mek
dan sudut listrik lis, adalah:
lis = mek
Dalam kenyataannya cara seperti ini tidak menghasilkan cara yang efektif dalam
penggunaan inti stator, karena variasi kerapatan fluks dalam inti dan jugamelokalisir
pengaruh panas dalam daerah alur dan menimbulkan harmonik. Untuk mengatasi
masalah ini, generator praktisnya mempunyai kumparan terdistribusi dalam beberapa
alur per kutub per phasa.
Gambar diatas memperlihatkan bagian dari sebuah kumparan jangkar yang secara
umum banyak digunakan. Pada masing masing alur ada dua sisi lilitan dan masing
masing lilitan memiliki lebih dari satu putaran. Bagian dari lilitan yang tidak terletak ke
a. Slip Ring
Slip ring merupakan cincin logam yang melingkari poros rotor tetapi dipisahkan
oleh isolasi tertentu. Terminal kumparan rotor dipasang ke slip ring ini
kemudian dihubungkan ke sumber arus searah melalui sikat (brush) yang
letaknya menempel pada slip ring.
Poros rotor merupakan tempat meletakkan kumparan medan, dimana pada poros
rotor tersebut telah dibentuk slot-slot secara parallel terhadap poros rotor.
Rotor pada generator sinkron pada dasarnya adalah sebuah elektromagnet
yang besar. Kutub medan magnet rotor dapat berupa silent pole (kutub menonjol) dan
non silent pole (kutub silinder).
Pada jenis silent pole, kutub magnet menonjol keluar dari permukaan rotor.
Belitan-belitan medannya dihubung seri. Ketika belitan medan ini disuplai oleh
eksiter, maka kutub yang berdekatan akan membentuk kutub berlawanan.
Kutub menonjol akan mengalami rugi-rugi angin yang besar dan bersuara bising
jika diputar dengan kecepatan tinggi.
Konstruksi kutub menonjol tidak cukup kuat untuk menahan tekanan mekanis
apabila diputar dengan kecepatan tinggi.
Pada jenis non salient pole, konstruksi kutub magnet rata dengan permukaan rotor.
Jenis rotor ini terbuat dari baja tempa halus yang berbentuk silinder yang
mempunyai alur-alur terbuat di sisi luarnya. Belitan-belitan medan dipasang pada
alur-alur di sisi luarnya dan terhubung seri yang dienerjais oleh Eksiter. Gambaran
bentuk kutub silinder generator sinkron tampak seperti pada Gambar 2.4 berikut :
Konstruksinya memiliki kekuatan mekanik yang baik pada kecepatan putar tinggi
Pada dasarnya konstruksi dari generator sinkron adalah sama dengan konstruksi
motor sinkron, dan secara umum biasa disebut mesin sinkron. Ada dua struktur
kumparan pada mesin sinkron yang merupakan dasar kerja dari mesin tersebut, yaitu
kumparan yang mengalirkan penguatan DC (membangkitkan medan magnet, biasa
disebut sistem eksitasi) dan sebuah kumparan (biasa disebut jangkar) tempat
dibangkitkannya GGL arus bola-balik.
Hampir semua mesin sinkron mempunyai belitan GGL berupa stator yang diam
dan struktur medan magnit berputar sebagai rotor. Kumparan DC pada struktur
medan yang berputar dihubungkan pada sumber DC luar melaui slipring dan sikat
arang, tetapi ada juga yang tidak mempergunakan sikat arang yaitu sistem brushless
excitation
Alternatif lainnya untuk penguatan eksitasi adalah menggunakan Diode ssilikon dan
Thyristor.
Ada dua tipe sistem penguatan Solid state, yaitu:
Sistem statis yang menggunakan Diode atau Thyristor statis, dan arus dialirkan ke
rotor melalui Slipring.
Brushless System, pada sistem ini penyearah dipasangkan diporos yang berputar
dengan rotor, sehingga tidak dibutuhkan sikat arang dan slip-ring.
- Pemberian arus medan yang melaluhi slipring dan sikat ke kumparan medan di
rotor mudah dilakukan
Dilihat dari cara pemberian arus medan generator sinkron kutub dalam
a. Brushless Generator
Pada poros generator ini diletakkan juga penyearah (rectifier) dan ini turut berputar
bila mesin berputar. Sama seperti static exciter generator pada mulanya dibangkitkan
tegangan karena magnet sisa maka timbul tegangan AC kecil saja. Tegangan ini
disearahkan dan dimasukkan pada kutub generator AC yang kecil (distator) maka
timbul bolak-balik pada generator AC kecil (exciter) di rotornya. Tegangan AC kecil
ini dimasukkan pada penyearah yang terdapat pada poros (turut berputar) dan
langsung dimasukkan pada rotor utama dan akan dipakai untuk menguatkan exciter
maka timbul tegangan yang lebih besar dan seterusnya.
Arus medan diambil dari luar, melalui sikat dan slipring menuju
ke kumparan medan yang terletak di rotor.
3. Prinsip Kerja
2. Penggerak mula (Prime Mover) yang sudah terkopel dengan rotor segera
dioperasikan sehingga rotor akan berputar pada kecepatan nominalnya.
120 f
n=
p
Untuk generator sinkron tiga fasa, digunakan tiga kumparan jangkar yang
Berikut ini akan dijelaskan mengenai informasi apa saja yang terdapat di dalam
nameplate sebuah generator
1. Baris pertama
M127843 memiliki ari Nomor serial Manufaktur Stator serta 1998 menandakan
tahun berapa generator tersebut dirakit
2. Baris Kedua
THDF 115/67 merupakan type generator yang memiliki arti :
T = Three phase
Generator menggunakan sistem 3 fasa
Beberapa referensi yang lain menjelaskan arti alfabet T adalah generator
memiliki jenis Turbogenerator yang mengindikasikan generator memiliki
kapasitas yang besar , uuran dan massa yang besar , serta kecepatan putar yang
tinggi
H = Hidrogen
Generator memiliki sistem pendingin rotor yaitu Hidrogen.
D = Direct Cooling
Proses Disipasi panas pada generator langsung tersalurkan ke medium
pendingin (air) pada stator tanpa adanya medium perantara
F = Isolasi stator dan rotor bertipe F
Isolasi memiliki ketahanan terhadap temperatur maksimal sebesar 155 derajat
C. Beberapa referensi lain menyebutkan bahwa huruf F mengindikasian jenis
konstruksi pendingin pada stator yang menyebutkan bahwa generator memiliki
tipe konstruksi pendingin yaitu forced cooling.
3. Baris ketiga
- lambang 3~ menunjukan Generator menggunakan sistem 3 fasa
- Lambang YY menunjukkan pada stator generator menggunakan hubungan
Double Wye
- Lambang U1V1W1 menunjukan output generator memiiki 1 output pada
tiap fasanya
4. Baris Keempat
- 21000 V 5% , 21692 A pada baris ke empat memberikan eterangan
bahwa generator memiliki tegangan rating sebesar 21 kV , dan arus rating
sebesar 21692 diukur dari No Load Test dan Short Circuit Test.
- Plus minus 5% menunjukkan bahwa tegangan rating yang dihasilkan idealnya
akan memiliki range naik turunnya tegangan sebesar 5% dari 21kV (=1,05 kV
dan -1,05kV)
5. Baris Kelima
789000 kVA merupakan apparent power atau daya tampak dari Generator (S)
yang sebesar 789 MVA
- 0,85 merupakan power factor generator ketika dioperasikan pada kondisi ideal
digunakan (arus eksitasi , dan tegangan terminal generator dalam ratingnya ,
MVAR yang dihasilkan dalam ratingnya , dan Daya yang dikeluarkan juga
dalam ratingnya)
6. Baris Keenam
- EXTERNAL EXCITATION memiliki arti bahwa generator
menggunakan sistem penguatan secara terpisah , atau kumparan medan
pada generator mendapatkan suplai arus dari luar sistem generator
(menggunakan exciter)
- 414 V , 5434 A merupakan data mengenai besar tegangan dan arus
yang bisa diinputkan sebagai eksitasi generator yaitu tidak lebih dari
414 V , dan 5434 A
7. Baris Ketujuh
- CLASS , OF INSUL , MAT , adalah singkatan dari Class of Insulation
Denominator yang merupakan kode yang menjelaskan tentang isolasi
yang digunakan pada Generator yang antara lain :
F memiliki arti isolasi yang digunaan pada rotor dan stator
memiliki ketahanan temperature maksmal 155 C
IM1106 merupakan type berdasarkan standar internasional
tentang konstruksi generator
IP54 atau Index Protection 54 merupaan Indeks Proteksi pada
generator terhadap debu dan air.Angka 5 menandakan generator
8. Baris Kedelapan
- H2 COOLING ; 4,5 bar, merupakan data mengenai sistem pendinging
yng idealnya digunakan pada generator yaitu Hidrogen dengan tekanan
4.5 bar
- COLD GAS TEM , MAX 400 C , merupakan singkatan dari COLD
GAS TEMPERATURE yang berarti temperatur gas pendingin yang
memiliki temperatur maksimal sebesar 400 C