Anda di halaman 1dari 13

GENERATOR SINKRON

1. Pengertian Generator Sinkron

Konversi energi elektromagnetik yaitu perubahan energi dari bentuk mekanik


ke bentuk listrik dan bentuk listrik ke bentuk mekanik. Generator sinkron (alternator)
merupakan jenis mesin listrik yang berfungsi untuk menghasilkan tegangan bolak-
balik dengan cara mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Energi mekanis
diperoleh dari putaran rotor yang digerakkan oleh penggerak mula (prime mover),
sedangkan energi listrik diperoleh dari proses induksi elektromagnetik yang terjadi
pada kumparan stator dan rotornya.
Generator sinkron dengan definisi sinkronnya, mempunyai makna bahwa
frekuensi listrik yang dihasilkannya sinkron dengan putaran mekanis generator
tersebut. Rotor generator sinkron yang diputar dengan penggerak mula (prime mover)
yang terdiri dari belitan medan dengan suplai arus searah akan menghasilkan medan
magnet putar dengan kecepatan dan arah putar yang sama dengan putaran rotor
tersebut. Hubungan antara medan magnet pada mesin dengan frekuensi listrik pada
stator ditunjukan pada Persamaan dibawah ini:
ns x p
f=
120

dimana :
f = Frekuensi listrik (Hz) f
ns= Kecepatan putar medan magnet atau kecepatan putar rotor (rpm) n
p= Jumlah kutub p

Generator sinkron sering kita jumpai pada pusat-pusat pembangkit tenaga


listrik (dengan kapasitas yang relatif besar). Misalnya, pada PLTA, PLTU, PLTD dan
lain-lain. Selain generator dengan kapasitas besar, kita mengenal juga generator
dengan kapasitas yang relatif kecil, misalnya generator yang digunakan untuk
penerangan darurat yang sering disebut Generator Set atau generator cadangan.

Pembagian Generator Sinkron (menurut cara menghasilkan tegangan)

1. Generator sinkron dengan rotating conductor


- Stator berfungsi sebagai penghasil medan magnet
- Rotor berfungsi sebagai tempat penghantar , tegangan output diambil
dari rotor
2. Generator sinkron dengan rotating magnet
- Stator berfungsi sebagai tempat penghantar , tegangan output berasal
dari stator
- Rotor berfungsi sebagai penghasil medan magnet

Penyaji 6 | Pengertian , Konstruksi dan Prinsip Kerja Generator Sinkron 1


2 Konstruksi Generator Sinkron

Pada bagian ini akan dibahas mengenai konstruksi generator sinkron secara garis besar.
Bagian bagian generator yang dibahas pada bagian ini antara lain :
(a) Stator

(b) Rotor

2.1 Stator

Stator atau armatur adalah bagian generator yang berfungsi sebagai tempat
untuk menerima induksi magnet dari rotor. Arus AC yang menuju ke beban
disalurkan melalui armatur, komponen ini berbentuk sebuah rangka silinder dengan
lilitan kawat konduktor yang sangat banyak. Armatur selalu diam (tidak bergerak).

Stator dari mesin sinkron terbuat dari bahan ferromagnetik yang berbentuk
laminasi untuk mengurangi rugi-rugi arus pusar. Dengan inti ferromagnetik yang
bagus berarti permeabilitas dan resistivitas dari bahan tinggi. Gambar 2.2 berikut
memperlihatkan alur stator tempat kumparan jangkar.

Belitan jangkar (stator) yang umum digunakan oleh mesin sinkron tiga phasa,
ada dua tipe yaitu:

a. Belitan satu lapis (Single Layer Winding).

Gambar dibawah ini memperlihatkan belitan satu lapis karena hanya ada satu
sisi lilitan di dalam masing - masing alur. Bila kumparan tiga phasa dimulai pada Sa,
Sb, dan Sc dan berakhir di Fa, Fb, dan Fc bisa disatukan dalam dua cara, yaitu
hubungan bintang dan segitiga. Antar kumparan phasa dipisahkan sebesar 120
derajat listrik atau 60 derajat mekanik, satu siklus ggl penuh akan dihasilkan bila
rotor dengan 4 kutub berputar 180 derajat mekanis. Satu siklus ggl penuh
menunjukkan 360 derajat listrik, adapun hubungan antara sudut rotor mekanis mek
dan sudut listrik lis, adalah:
lis = mek

Penyaji 6 | Pengertian , Konstruksi dan Prinsip Kerja Generator Sinkron 2


b. Belitan berlapis ganda (Double Layer Winding).
Kumparan jangkar yang diperlihatkan pada hanya mempunyai satu lilitan per kutub
per phasa, akibatnya masing masing kumparan hanya dua lilitan secara seri. Bila alur-
alur tidak terlalu lebar, masing-masing penghantar yang berada dalam alur akan
membangkitkan tegangan yang sama. Masing masing tegangan phasa akan sama untuk
menghasilkan tegangan per penghantar dan jumlah total dari penghantar per phasa.

Dalam kenyataannya cara seperti ini tidak menghasilkan cara yang efektif dalam
penggunaan inti stator, karena variasi kerapatan fluks dalam inti dan jugamelokalisir
pengaruh panas dalam daerah alur dan menimbulkan harmonik. Untuk mengatasi
masalah ini, generator praktisnya mempunyai kumparan terdistribusi dalam beberapa
alur per kutub per phasa.

Gambar diatas memperlihatkan bagian dari sebuah kumparan jangkar yang secara
umum banyak digunakan. Pada masing masing alur ada dua sisi lilitan dan masing
masing lilitan memiliki lebih dari satu putaran. Bagian dari lilitan yang tidak terletak ke

Penyaji 6 | Pengertian , Konstruksi dan Prinsip Kerja Generator Sinkron 3


dalam alur biasanya disebut winding overhang, sehingga tidak ada tegangan dalam
winding overhang.

2.2 Rotor (Magnetic Field)

Rotor berfungsi untuk membangkitkan medan magnet yang kemudian tegangan


dihasilkan dan akan diinduksikan ke stator

Rotor terdiri dari tiga komponen utama yaitu:

a. Slip Ring

Slip ring merupakan cincin logam yang melingkari poros rotor tetapi dipisahkan
oleh isolasi tertentu. Terminal kumparan rotor dipasang ke slip ring ini
kemudian dihubungkan ke sumber arus searah melalui sikat (brush) yang
letaknya menempel pada slip ring.

b. Kumparan Rotor (Kumparan Medan)

Kumparan medan merupakan unsur yang memegang peranan utama dalam


menghasilkan medan magnet. Kumparan ini mendapat arus searah dari sumber
eksitasi tertentu.
c. Poros Rotor

Poros rotor merupakan tempat meletakkan kumparan medan, dimana pada poros
rotor tersebut telah dibentuk slot-slot secara parallel terhadap poros rotor.
Rotor pada generator sinkron pada dasarnya adalah sebuah elektromagnet
yang besar. Kutub medan magnet rotor dapat berupa silent pole (kutub menonjol) dan
non silent pole (kutub silinder).

Generator sinkron memiliki dua tipe rotor, yaitu :

1.) Rotor berbentuk kutub sepatu (salient pole)


2.) Rotor berbentuk kutub dengan celah udara sama rata (cylindrical)

a. Jenis Kutub Menonjol (Silent Pole)

Pada jenis silent pole, kutub magnet menonjol keluar dari permukaan rotor.
Belitan-belitan medannya dihubung seri. Ketika belitan medan ini disuplai oleh
eksiter, maka kutub yang berdekatan akan membentuk kutub berlawanan.

Penyaji 6 | Pengertian , Konstruksi dan Prinsip Kerja Generator Sinkron 4


Rotor kutub menonjol umumnya digunakan pada generator sinkron dengan
kecepatan putar rendah dan sedang (120-400 rpm). Generator sinkron tipe seperti ini
biasanya dikopel oleh mesin diesel atau turbin air pada sistem pembangkit listrik.
Rotor kutub menonjol baik digunakan untuk putaran rendah dan sedang karena:

Kutub menonjol akan mengalami rugi-rugi angin yang besar dan bersuara bising
jika diputar dengan kecepatan tinggi.

Konstruksi kutub menonjol tidak cukup kuat untuk menahan tekanan mekanis
apabila diputar dengan kecepatan tinggi.

b. Jenis Kutub Silinder (Non Salient Pole)

Pada jenis non salient pole, konstruksi kutub magnet rata dengan permukaan rotor.
Jenis rotor ini terbuat dari baja tempa halus yang berbentuk silinder yang
mempunyai alur-alur terbuat di sisi luarnya. Belitan-belitan medan dipasang pada
alur-alur di sisi luarnya dan terhubung seri yang dienerjais oleh Eksiter. Gambaran
bentuk kutub silinder generator sinkron tampak seperti pada Gambar 2.4 berikut :

Gambar 2.4. Rotor Kutub Silinder

Penyaji 6 | Pengertian , Konstruksi dan Prinsip Kerja Generator Sinkron 5


Rotor silinder umumnya digunakan pada generator sinkron dengan kecepatan putar
tinggi (1500 atau 3000 rpm) seperti yang terdapat pada pembangkit listrik tenaga
uap. Rotor silinder baik digunakan pada kecepatan putar tinggi karena :

Konstruksinya memiliki kekuatan mekanik yang baik pada kecepatan putar tinggi

Distribusi di sekeliling rotor mendekati bentuk gelombang sinus sehingga lebih


baik dari kutub menonjol.

Pada dasarnya konstruksi dari generator sinkron adalah sama dengan konstruksi
motor sinkron, dan secara umum biasa disebut mesin sinkron. Ada dua struktur
kumparan pada mesin sinkron yang merupakan dasar kerja dari mesin tersebut, yaitu
kumparan yang mengalirkan penguatan DC (membangkitkan medan magnet, biasa
disebut sistem eksitasi) dan sebuah kumparan (biasa disebut jangkar) tempat
dibangkitkannya GGL arus bola-balik.
Hampir semua mesin sinkron mempunyai belitan GGL berupa stator yang diam
dan struktur medan magnit berputar sebagai rotor. Kumparan DC pada struktur
medan yang berputar dihubungkan pada sumber DC luar melaui slipring dan sikat
arang, tetapi ada juga yang tidak mempergunakan sikat arang yaitu sistem brushless
excitation

Arus DC disuplai dengan 2 cara ke rangkaian

1. Menyuplai daya DC ke rangkaian dari sumber DC eksternal dengan sarana slip


ring dan sikat.
2. Menyuplai daya DC dari sumber DC khusus yang ditempelkan langsung pada batang
rotor generator sinkron

2.3 Bentuk Penguatan


Seperti telah diuraikan diatas, bahwa untuk membangkitkan fluks magnetik
diperlukan penguatan DC. Penguatan DC ini bisa diperoleh dari generator DC
penguatan sendiri yang seporos dengan rotor mesin sinkron. Pada mesin sinkron
dengan kecepatan rendah, tetapi rating daya yang besar, seperti generator
Penyaji 6 | Pengertian , Konstruksi dan Prinsip Kerja Generator Sinkron 6
Hydroelectric (Pembangkit listrik tenaga air), maka generator DC yang digunakan
tidak dengan penguatan sendiri tetapi dengan Pilot Exciter sebagai penguatan atau
menggunakan magnet permanent (magnet tetap).

Alternatif lainnya untuk penguatan eksitasi adalah menggunakan Diode ssilikon dan
Thyristor.
Ada dua tipe sistem penguatan Solid state, yaitu:
Sistem statis yang menggunakan Diode atau Thyristor statis, dan arus dialirkan ke
rotor melalui Slipring.
Brushless System, pada sistem ini penyearah dipasangkan diporos yang berputar
dengan rotor, sehingga tidak dibutuhkan sikat arang dan slip-ring.

Dilihat dari letak kutub atau kumparan medan:


a. Generator Sinkron Kutub Dalam

Penyaji 6 | Pengertian , Konstruksi dan Prinsip Kerja Generator Sinkron 7


GS di mana kumparan jangkarnya terletak pada stator dan kumparan medan pada
rotor.
Keuntungan:
- Arus beban dapat langsung dialirkan ke terminal dan langsung ke rangkaian
beban
- Pengisolasian kumparan stator untuk tegangan tinggi dapat mudah dilakukan

- Pemberian arus medan yang melaluhi slipring dan sikat ke kumparan medan di
rotor mudah dilakukan

b. Generator Sinkron Kutub Luar

GS di mana kumparan jangkarnya terletak pada rotor dan kumparan medan


terletak pada stator.

Dilihat dari cara pemberian arus medan generator sinkron kutub dalam
a. Brushless Generator

Penyaji 6 | Pengertian , Konstruksi dan Prinsip Kerja Generator Sinkron 8


Pada generator ini tidak terdapat sikat dan slipring, arus medan diperoleh dari
sebuah kumparan di rotor dengan melalui penyearah yang juga terletak di rotor, arus
searah (DC) dialirkan ke kumparan medan.

Prinsip brushless generator yakni menggunakan generator AC kecil sebagai exciter.


Generator AC kecil ini mempunyai kutub luar artinya arus searah yang diperlukan
untuk menimbulkan medan magnet diberikan pada bagian yang tidak bergerak
(stator) sedangkan rotor terdiri dari kumparan bolak-balik. Exciter ini dapat dilihat
sebagai generator AC kecil pada gambar berikut ini:

Pada poros generator ini diletakkan juga penyearah (rectifier) dan ini turut berputar
bila mesin berputar. Sama seperti static exciter generator pada mulanya dibangkitkan
tegangan karena magnet sisa maka timbul tegangan AC kecil saja. Tegangan ini
disearahkan dan dimasukkan pada kutub generator AC yang kecil (distator) maka
timbul bolak-balik pada generator AC kecil (exciter) di rotornya. Tegangan AC kecil
ini dimasukkan pada penyearah yang terdapat pada poros (turut berputar) dan
langsung dimasukkan pada rotor utama dan akan dipakai untuk menguatkan exciter
maka timbul tegangan yang lebih besar dan seterusnya.

Penyaji 6 | Pengertian , Konstruksi dan Prinsip Kerja Generator Sinkron 9


Keuntungan:
Generator ini mempunyai keuntungan yaitu tidak mempunyai sikat atau dengan kata lain
kerugian gesekan kecil tetapi penggerak utama diberi beban extra yaitu exciter AC kecil.

c. Dengan Melalui Sikat dan Slipring

Arus medan diambil dari luar, melalui sikat dan slipring menuju
ke kumparan medan yang terletak di rotor.

3. Prinsip Kerja

Adapun prinsip kerja dari suatu generator sinkron adalah


1. Kumparan medan yang terdapat pada rotor dihubungkan dengan sumber
eksitasi tertentu yang akan mensuplai arus searah terhadap kumparan medan.
Dengan adanya arus searah yang mengalir melalui kumparan medan maka
akan menimbulkan fluks yang besarnya terhadap waktu adalah tetap.

2. Penggerak mula (Prime Mover) yang sudah terkopel dengan rotor segera
dioperasikan sehingga rotor akan berputar pada kecepatan nominalnya.

120 f
n=
p

dimana: n = Kecepatan putar rotor (rpm)


P = Jumlah kutub rotor
f = frekuensi (Hz)

3. Perputaran rotor tersebut sekaligus akan memutar medan magnet yang


dihasilkan oleh kumparan medan. Medan putar yang dihasilkan pada rotor
akan diinduksikan pada kumparan jangkar sehingga pada kumparan jangkar
yang terletak di stator akan menghasilkan fluks magnetik yang berubah-ubah
besarnya terhadap waktu. Adanya perubahan fluks magnetik yang melingkupi
suatu kumparan akan menimbulkan ggl induksi pada ujung-ujung kumparan

Untuk generator sinkron tiga fasa, digunakan tiga kumparan jangkar yang

Penyaji 6 | Pengertian , Konstruksi dan Prinsip Kerja Generator Sinkron 10


ditempatkan di stator yang disusun dalam bentuk tertentu, sehingga susunan kumparan
jangkar yang sedemikian akan membangkitkan tegangan induksi pada ketiga kumparan
jangkar yang besarnya sama tapi berbeda fasa 1200 satu sama lain. Setelah itu ketiga
terminal kumparan jangkar siap dioperasikan untuk menghasilkan energi listrik.

4. Nameplate Generator Sinkron

Berikut ini akan dijelaskan mengenai informasi apa saja yang terdapat di dalam
nameplate sebuah generator

1. Baris pertama
M127843 memiliki ari Nomor serial Manufaktur Stator serta 1998 menandakan
tahun berapa generator tersebut dirakit
2. Baris Kedua
THDF 115/67 merupakan type generator yang memiliki arti :
T = Three phase
Generator menggunakan sistem 3 fasa
Beberapa referensi yang lain menjelaskan arti alfabet T adalah generator
memiliki jenis Turbogenerator yang mengindikasikan generator memiliki
kapasitas yang besar , uuran dan massa yang besar , serta kecepatan putar yang
tinggi
H = Hidrogen
Generator memiliki sistem pendingin rotor yaitu Hidrogen.
D = Direct Cooling
Proses Disipasi panas pada generator langsung tersalurkan ke medium
pendingin (air) pada stator tanpa adanya medium perantara
F = Isolasi stator dan rotor bertipe F
Isolasi memiliki ketahanan terhadap temperatur maksimal sebesar 155 derajat
C. Beberapa referensi lain menyebutkan bahwa huruf F mengindikasian jenis
konstruksi pendingin pada stator yang menyebutkan bahwa generator memiliki
tipe konstruksi pendingin yaitu forced cooling.

Penyaji 6 | Pengertian , Konstruksi dan Prinsip Kerja Generator Sinkron 11


- Angka 115/67 merupaan informasi tentang uuran rongga stator yaitu
memiliki diameter sebesar 115 cm dan panjang int rotor yang memiliki
ukuran panjang sebesar 65 dm (6,5 meter)
- 50 s-1 merupakan kecepatan ideal generator tersebut diputar yaitu 50
putaran per seon atau sekitar 3000 rpm sedangkan kata RIGHT pada
baris keduan menunjukkan arah putaran rotor generator dilihat dari sisi
muka Generator (sisi turbin)

3. Baris ketiga
- lambang 3~ menunjukan Generator menggunakan sistem 3 fasa
- Lambang YY menunjukkan pada stator generator menggunakan hubungan
Double Wye
- Lambang U1V1W1 menunjukan output generator memiiki 1 output pada
tiap fasanya

4. Baris Keempat
- 21000 V 5% , 21692 A pada baris ke empat memberikan eterangan
bahwa generator memiliki tegangan rating sebesar 21 kV , dan arus rating
sebesar 21692 diukur dari No Load Test dan Short Circuit Test.
- Plus minus 5% menunjukkan bahwa tegangan rating yang dihasilkan idealnya
akan memiliki range naik turunnya tegangan sebesar 5% dari 21kV (=1,05 kV
dan -1,05kV)

5. Baris Kelima
789000 kVA merupakan apparent power atau daya tampak dari Generator (S)
yang sebesar 789 MVA
- 0,85 merupakan power factor generator ketika dioperasikan pada kondisi ideal
digunakan (arus eksitasi , dan tegangan terminal generator dalam ratingnya ,
MVAR yang dihasilkan dalam ratingnya , dan Daya yang dikeluarkan juga
dalam ratingnya)

6. Baris Keenam
- EXTERNAL EXCITATION memiliki arti bahwa generator
menggunakan sistem penguatan secara terpisah , atau kumparan medan
pada generator mendapatkan suplai arus dari luar sistem generator
(menggunakan exciter)
- 414 V , 5434 A merupakan data mengenai besar tegangan dan arus
yang bisa diinputkan sebagai eksitasi generator yaitu tidak lebih dari
414 V , dan 5434 A
7. Baris Ketujuh
- CLASS , OF INSUL , MAT , adalah singkatan dari Class of Insulation
Denominator yang merupakan kode yang menjelaskan tentang isolasi
yang digunakan pada Generator yang antara lain :
F memiliki arti isolasi yang digunaan pada rotor dan stator
memiliki ketahanan temperature maksmal 155 C
IM1106 merupakan type berdasarkan standar internasional
tentang konstruksi generator
IP54 atau Index Protection 54 merupaan Indeks Proteksi pada
generator terhadap debu dan air.Angka 5 menandakan generator

Penyaji 6 | Pengertian , Konstruksi dan Prinsip Kerja Generator Sinkron 12


memiliki proteksi terhadap debu (namun dalam jumlah yang
terbatas), dan 4 menandakan generator memiliki ketahanan
terhadap semburan air dari beberapa arah, (namun dalam
jumlah yang terbatas)

8. Baris Kedelapan
- H2 COOLING ; 4,5 bar, merupakan data mengenai sistem pendinging
yng idealnya digunakan pada generator yaitu Hidrogen dengan tekanan
4.5 bar
- COLD GAS TEM , MAX 400 C , merupakan singkatan dari COLD
GAS TEMPERATURE yang berarti temperatur gas pendingin yang
memiliki temperatur maksimal sebesar 400 C

9. Baris Kesembilan dan Kesepuluh


- Stator Transport Weight : 316 Mg , merupakan data mengenai berat
stator yang mencapai 316 Mega gram
- Rotor Transport Weight : 73 Mg , merupakan data mengenai berat rotor
yg mencapai 73 Mega gram
- IEC , merupakan standar yang dipakai dalam generator yang berarti
standar Internation Electrotechnical Comission.

Penyaji 6 | Pengertian , Konstruksi dan Prinsip Kerja Generator Sinkron 13

Anda mungkin juga menyukai