Anda di halaman 1dari 5

Nama : Aulia Ulfah Rachman

Nim : 023151254
Penugasan : Analisa Kasus

1. Bagaimana cara membayar hutang itu kepada para


kreditur? Berapa tanggung jawab masing-masing?

Di dalam teks tiga orang pedagang ingin melakukan bisnis


yang lebih menguntungkan, berniat mendirikan satu
perusahaan terbatas dibidang penyiaran berita. Dapat
disimpulkan bahwa mereka termasuk Persekutuan
Perdata/ maatschap / vennootschap merupakan
perjanjian dengan dua orang atau lebih mengikatkan diri
untuk memaksakan sesuatu ke dalam persekutuan, dengan
maksud untuk membagi keuntungan yang di peroleh
karenanya.
Yang dimasukkan berupa bisa merupa uang,
benda atau manajeman
Pengelolaan persekutuan oleh pengurus yang
ditetapkan persekutuan
Pengurus mempunyai wewenang penuh mengurus
perusahaan
Pembagian keuntungan ditetapkan dalam
perjanjian, bila tidak ditetapkan dilakukan meurut
azas keseimbangan pemasukkan.

Pada teks tersebut juga di jelaskan bahwa mereka belum


mendapatkan pengesahan, itu berarti bahwa mereka
belum termasuk berbadan hukum. Karena pengesahan
belum juga keluar. Dan dijelaskan juga didalam teks bahwa
perusahaan tersebut mengalami kerugian, dan tidak
mampun untuk membayar hutang pada waktunya kepada
para kreditur. Dari pernyataan diatas bahwa ada cara
untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan cara
membagi jumlah uang dari masing-masing pendiri tersebut
berdasarkan pembagian ratio. Membayar hutang tersebut
berdasarkan ratio yang masing-masing pendiri tetapkan.
Besarnya ratio yang diperoleh pada saat Rapat Umum
Pemegang Saham.

2. Dari manakah sumber dana untuk membayar hutang itu?

Sumber dana yang mereka dapatkan berasal dari harta


pribadi masing-masing. Karena perusahaan tersebut bukan
termasuk yang berbadan hukum, sehingga harta pribadi
masing-masing anggota digunakan untuk membayar
hutang perusahaan. Contohnya: penjualan tanah, atau
asset lainnya untuk melunasi hutang tersebut. Kecuali
perusahaan yang berbadan hukum, harta pribadi tidak ikut
membayar hutang perusahaan.

3. Jka ada sebagian dari hutang itu disebabkan pekerjaan


atau borongan yang bersifat overmacht bagaimana
perhitungan pembayarannya?

Overmacht (keadaan memaksa) adalah suatu keadaan


dimana debitor tidak dapat melakukan prestasinya kepada
kreditor setelah di buatnya persetujuan, yang menghalangi
debitur untuk memenuhi prestasinya,dimana debitur tidak
dapat dipersalahkan dan tidak harus menanggung resiko
serta tidak dapat menduga pada waktu persetujuan dibuat
yang disebabkan adanya kejadiaan yang berbeda di luar
kuasanya. Seperti gempa bumi, banjir dan kecelakaan.
Dalam KUHPerdata Overmacht atau keadaan memaksa
diatur dalam Buku III pasal 1244 dan 1245.

Akibat adanya Overmacht adalah sebagai berikut:

Debitur tidak perlu membayar ganti rugi (Pasal 1244


KUH Perdata)
Debitur harus dihukum untuk mengganti biaya, kerugian
dan bunga. bila ia tak dapat membuktikan bahwa tidak
dilaksanakannya perikatan itu atau tidak tepatnya waktu
dalam melaksanakan perikatan itu disebabkan oleh
sesuatu hal yang tak terduga, yang tak dapat
dipertanggungkan kepadanya. walaupun tidak ada itikad
buruk kepadanya.

Unsur-unsur ganti ruginya adalah sebagai berikut:

Biaya, yaitu segala pengeluaran atau perongkosan yang


nyata-nyata sudah dikeluarkan oleh salah satu pihak.

Rugi, yaitu kerugian karena kerusakan barang-barang


kepunyaan kreditur yang diakibatkan oleh kelalaian si
debitur.

Bunga, yaitu kerugian yang berupa kehilangan keuntungan


yang sudah dibayangkan atau dihitung oleh kreditur.

Pembatasan tuntutan ganti rugi meliputi:

Kerugian yang dapat diduga yang merupakan akibat


langsung dari wanprestasi (pasal 1247, 1248 KUH
Perdata)

Pasal 1247 KUHPerdata Debitur hanya diwajibkan


mengganti biaya, kerugian dan bunga, yang diharap atau
sedianya dapat diduga pada waktu perikatan diadakan,
kecuali jika tidak dipenuhinya perikatan itu disebabkan
oleh tipu daya yang dilakukannya.

Pasal 1248 KUPerdata Bahkan jika tidak dipenuhinya


perikatan itu disebabkan oleh tipu daya debitur, maka
penggantian biaya, kerugian dan bunga, yang
menyebabkan kreditur menderita kerugian dan kehilangan
keuntungan, hanya mencakup hal-hal yang menjadi akibat
langsung dari tidak dilaksanakannya perikatan itu.

Dalam pernyataan yang ada pada teks bahwa ketiga orang


tersebut tidak bisa memenuhi tanggungjawabnya dan sulit
untuk memenuhi tanggungjawabnya. Karena untuk
membayar hutang nya itu membutuhkan waktu yang tidak
sebentar dan biaya yang cukup banyak. Oleh karena itu
perjanjian bisa saja bersifat sementara apabila masalah
sudah bisa diselesaikan, perjanjian tersebut bisa
dilanjutkan kembali.
4. Jika ada diantara kreditur itu tergolong dalam kreditur
preferen, bagaimana cara pembayarannya?

Jaminan Khusus ( Kreditur Preferen )


Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada pada
jaminan umum, undang-undang memungkinkan
diadakannya jaminan khusus. Pada kasus ini, perjanjian
diadakan tetapi tidak ada jaminan. Jika diantara kreditur itu
tergolong dalam kreditur preferen maka jaminan khusus itu
disebut Borgtocht (jaminan perorangan) yaitu debitur
meminjam uang kepada kreditor tanpa benda jaminan,
karena yang menjamin adalah pihak ketiga.
Cara pembayarannya, jika salah satu dari para kreditur
merupakan kreditur preferen maka kreditur tersebut harus
didahului pembayaran hutangnya. Karena kreditur preferen
mempunyai hak atas pengambilan pelunasan terlebih
dahulu dibandingkan kreditur lain dan kreditur preferen
tagihannya diistimewakan daripada kreditur lain.

5. Mungkinkah pada akhirnya nanti pengesahan akta


pendirian P.T itu ditolak oleh Menkumham? Apa alasan
penolakan terhadap pengesahan itu?

Mungkin. PT menjadi badan hukum setelah akta


pendiriannya disetujui oleh Menteri Kehakiman. PT hanya
bisa digunakan oleh badan usaha yang didirikan sesuai
dengan ketentuan UU No 1 Tahun 1995 (yang telah diganti
dengan UU No. 40/2007). PT memiliki harta kekayaan yang
terpisah dari harta kekayaan pribadi perusahaan. Pada
kasus ini, bisa terjadi penolakan terbitnya pengesahan akta
pendirian PT oleh Menteri Kehakiman. Karena para pendiri
nya tidak didirikan sesuai dengan ketentuan UU No. 1
Tahun 1995 yang diganti dengan UU No. 40/2007. Dan para
pendirinya tidak mengatahui syarat sah nya badan menjadi
badan hukum yaitu:

a. dapat dilihat dari nama perusahaan di bidang sejenis


apakah sudah ada yang mendirikannya atau tidak
b. cakap hukum
c. tidak pernah dihukum karena merugikan negara
(korupsi)

6. Menurut pemikiran saudara akan terjadikah pengesahan


terhadap akta pendirian tersebut, kapan? Beri penjelasan.
Tidak, karena seperti yang sudah dijelaskan, bahwa syarat
sah nya badan menjadi badan hukum adalah dilihat nama
perusahaan apakah dibidang sejenis sudah ada yang
membuatnya dan sudah memiliki pengesahan terhadap
akta pendirian tersebut. Apabila ada kesamaan kegiatan
yang sudah berdiri terlebih dahulu, dan sudah ada
pengesahannya, maka kasus yang terjadi ini tidak akan
diberikan pengesahan terhadap akta pendirian tersebut.

Anda mungkin juga menyukai