Bab I
Bab I
BAB I
PENDAHULUAN
Setiap tahun diperkiran 2,5 miliar kejadian diare pada anak balita, dan
hampir tidak ada perubahan dalam dua dekade terakhir. Diare pada balita
tersebut lebih dari separonya terjadi di Afrika dan Asia Selatan, dapat
mengakibatkan kematian atau keadaan berat lainnya. Insidens diare bervariasi
menurut musim dan umur. Anak-anak adalah kelompok usia rentan terhadap
diare, insiden diare tertinggi pada kelompok anak dibawah dua tahun, dan
menurun dengan bertambahnya usia anak.1
Presentase pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan pada tahun
2011 di Indonesia sebesar 61,5%. Angka ini lebih tinggi dibandingkan tahun
2008 dan tahun 2009 sebesar 56,2% dan 61,3%. Sedagkan pada tahun 2012
persentase pemberian ASI Eksklusif kemabali mengalami penurunan di
bandingkan pada tahun sebelumnya yaitu sebesar 48,6 %.5,2
Status gizi juga mempengaruhi terjadinya diare akut pada anak, anak
dengan gizi kurang atau gizi buruk biasanya rentan terkena diare akut. di
provinsi Jambi masih ditemukannya kasus anak dengan gizi kurang dan gizi
4
buruk, pada tahun 2012 anak dengan gizi kurang sebanyak 3.860, dan anak
dengan gizi buruk sebanyak 142.3
Ada hubungan yang sangat erat antara infeksi (penyebab diare) dengan
status gizi terutama pada anak balita karena adanya interaksi yang timbal
balik. Diare dapat mengakibatkan gangguan status gizi dan gangguan status
gizi dapat mengakibatkan diare. Gangguan status gizi dapat terjadi akibat dari
penurunan asupan zat gizi dikarenakan berkurangnya nafsu makan,
menurunnya absorpsi, kebiasaan mengurangi makan pada saat sakit, dan
peningkatan kehilangan cairan/ gizi akibat penyakit diare yang terus menerus
sehingga tubuh lemas. Begitu juga sebaliknya, ada hubungan antara status gizi
dengan infeksi diare pada anak balita. Apabila asupan makanan atau zat gizi
kurang akan terjadi penurunan metabolisme sehingga tubuh akan mudah
terserang penyakit. Hal ini dapat terjadi pada anak balita yang menderita
penyakit diare. Oleh sebab itu asupan makanan atau zat gizi harus
diperhatikan agar tidak terjadi penurunan metabolisme di dalam tubuh
( Suhardjo, 2003).41