Anda di halaman 1dari 39

PREDICTIVE MAINTENANCE

(PdM)
STATEGIES

Periodic Monitoring (portable monitoring


system)
Continuous Monitoring (permanently
installed monitoring system samples and
analysis data automatically)
PERIODIC MONITORING

Non critical equipment


Failure mode known
Historically dependable equipment
Trending and severity check only
Problems trigger more rigorous
investigations
CONTINUOUS MONITORING

Critical equipments = expensive to


replace with down time (loss of
production) being expensive
Changes in conditions trigger more
detailed investigation or possibly
automatic shut down
WHAT TO MEASURE?
Lubrication analysis
Vibration analysis
Infrared thermography
Partial discharge (for generators,
transformers etc)
MCSA (Motor Current Signature Analysis)
for electric motors
Operating parameters (temperature,
pressure, flow rate etc)
Ultrasonic Acoustic
Smell, looking, feel, listen
Vibration vs. Other Methods
Oil Analysis

Oil analysis: menganalisis kualitas minyak


pelumas, a.l.; viskositas, apakah pelumas
sudah rusak, apakah additives untuk pencegah
korosi dan pembersih masih aktif, apakah ada
kontaminasi dan partikel
Oil analysis tidak memerlukan biaya yang
mahal, oleh karena itu disarankan untuk
menjadi bagian dari kegiatan PdM
Standard:
ASTM D-6224-02 Standard Practice for in Service
Monitoring of Lubricating Oil for Auxiliary Power
Plant Equipment
EPRI-1004384 Lube Oil Predictive Maintenance,
Handling and Quality Assurance Guideline.
Oil Analysis

Disarankan juga dilakukan untuk hal berikut:


Untuk menentukan base line data mesin
baru
Untuk memeriksa mesin bekas yang baru
dibeli
Ketika mesin lama dibangun kembali
Setelah terjadi overload
Bila dicurigai ada sabotase
Ketika membeli pelumas untuk menentukan
kualitas, spesifikasi, adanya bakteri
Untuk penjaminan kualitas
Setelah terjadi banjir dan bencana alam lain
Oil Analysis

Type Size Material


(microns)
Atomic Emission 1-10 All materials
Spectrometry (AE)

Atomic Absorption 5-35 All materials


Spectrometry (AA)
Ferrography 20 - 100 Ferrous type only

Chip Detection 40 and up Metals only


Oil Analysis

AE, AA: Kedua cara ini untuk memperoleh


gambaran keseluruhan tentang kandungan
partikel dalam pelumas.
Menunjukkan semua material yang terkandung
dalam peumas: babbit, chrom, copper, iron,
lead, tin, aluminum, cadmium, molybdenum,
nickel, silicon, silver, titanium, asam, debu,
bakteri, bbm, air, plastik, kulit.
Hasil dinyatakan dalam: PPT, PPM, PPB
Perlu adanya base line data untuk acuan .
Mengamati kandungan material dalam
pelumas dari waktu ke waktu (trend analysis)
dan mencari sumbernya
Oil Analysis

Wear particle analysis: kumpulkan particle ini dari


particle dalam oil yang lain
Wear particle dapat dikelompokkan menjadi: < 10
microns dan > 10 microns
Particle < 10 microns menunjukkan keausan
normal
Particle > 10 microns menunjukkan keausan
berlebih
Lakukan trend analysis yaitu kuantitas wear
particle terhadap waktu
Kalau trend menunjukkan keausan yang berlebih
lakukan ferrography (pemeriksaan dengan
mikroskop): metallurgy, jenis dan bentuk.
Sisa umur dapat diprediksi dari analisis ini
Oil Analysis

Chip detection (pendeteksian serpihan


logam)
Contoh: Magnetic plug (sumbat
bermagnit) pada oil sump (bak oli, karter)
mesin mobil dapat menangkap serpihan
besi dan baja yang terbawa pelumas.
Kuantitas serpihan logam dapat digunakan
untuk memprediksi kondisi mesin.
Serpihan besar dapat digunakan untuk
menyalakan alarm.
Oil Analysis

Selain untuk pelumas mesin, oil juga untuk


merendam transformer untuk menghantar kalor.
Perlu diperiksa dielektriknya dan sifat2 lain yang
dapat merusak
Oil Analysis vs. Vibration
Monitoring
Oil analysis is stronger in detecting failures in
gear boxes, hydraulic system and reciprocating
engines.
Oil analysis is stronger in determining wear
mechanism which is inducing failures
Vibration analysis is stronger in detecting
failures in high speed journal bearing systems
Vibration analysis is better in localizing the
point of failures
One technique serves as the leading indicator
of machine failure while the other is confirming
indicator
Ultrasonic Inspection

Contoh aplikasi:
Menentukan tebal cat, tebal pelat, tebal pipa.
Menentukan adanya rongga dalam logam
SPM (Shock Pulse Meter): menentukan tebal
lapisan pelumas pada bantalan
Mendeteksi ketidak normalan yang mengeluarkan
suara ultrasonic seperti: kebocoran, infiltasi udara
Advanced Visual Technique

Dengan fiber optics cable


Memeriksa dinding pipa dari dalam
Kamera video sangat kecil
Untuk memeriksa bagian dalam mesin /
peralatan
Pipeline pigs: alat yang diluncurkan dalam pipa
untuk membersihan endapan sekaligus
dilengkapi dengan kamera
Penetrating Dye

Hanya untuk melihat crack yang muncul di


permukaan
Dye (zat warna) yang dioleskan pada permukaan
spesimen akan terserap ke dalam crack karena
efek kapiler
Dengan zat pengontras, zat warna yang meresap
ke dalam crack akan terlihat jelas
Penetrating Dye
Penetrating Dye
Magnetic Particle Technique

Disebut juga: Eddy current testing atau magna-


flux
Untuk melihat crack yang sangat halus (atau di
bawah permukaan) pada benda yang terbuat dari
baja
Prinsip: arus listrik dialirkan pada spesimen,
kemudian ditaburi partikel magnit
Magnetic Particle
Technique
Magnetic Particle
Technique
Magnetic Particle
Technique
Temperature Measurement

Kenaikan suhu berasal dari: gesekan, hambatan listrik,


pembakaran dll
Suhu tinggi dapat mengindikasikan ketidak normalan
Teknologi yang tersedia: infrared scanning, infrared
camera, pyrometer, thermocouple, heat sensitive tape,
heat sensitive chalks
Temperature Measurement

Infra red camera applications


Bearings => overheating
Boilers => kerusakan dinding
Panel distribusi listrik => overheating
Furnace tubes => heating pattern
Heat exchanger => proper operation
Kilns and furnace => refractory breakdowns
Motors => hot bearings
Electric power transmission => bad
connections
Temperature Measurement

Polluted waters => source of dumping in rivers


Electric power transmission => bad
connections
Power factor capacitor banks => overheating
Steam lines => clogs or leaks or broken
insulation
Switch gear, circuit breakers => loose or
corroded connections
3 phase equipments => unbalanced load
Infrared Thermography (IR)
IR scan dapat dilakukan pada motor listrik secara periodik untuk melihat adanya
hot spots seperti: electrical connections, bearings, plugged air filter, stator
windings problems.
Scanning frequency: critical motors quarterly, non critical motors twice a year,
motor in dirty condition once per month.
IR Scan on Coupling
Bearing Infrared Thermography

1 7
L I0
6

3
IR Scan on Electrical Connections

137 .0F

LI01
A R01 130

120

110

100

90

86.9 F
Perforated coupling guard enabling on-the-
run inspection using stroboscope (OSHA
1942)
Inspection hole for sacrificial
anode in heat exchanger
Change the packing when there is
1/8 inch left of take up in the
packing
PARTIAL DISCHARGE

Definition
Electrical phenomenon which consists
in the breakdown of electrical
insulation under high voltage levels
If partial discharge occurs and passes
undetected it may have serious
consequences
Partial discharge is very common
phenomenon nowadays due to aging
insulation
PARTIAL DISCHARGE
MONITORING
For identifying
Defective cable insulation
Defective terminations
Types and location of defects
Defective splices
Extent of insulation degradation
ON LINE PARTIAL DISCHARGE MONITORING
PARTIAL DISCHARGE MONITORING
Electric arcing results in acoustic
energy.
PARTIAL DISCHARGE
MONITORING

Tanpa terjadi discharge Terjadi discharge

Anda mungkin juga menyukai