Anda di halaman 1dari 20

I.

TUJUAN

Tujuan diadakanya laporan ini adalah untuk mengetahui lebih dalam


mengenai mesin frais (milimg) dan mengetahui tata cara miling. Adapun tujuan lain
dalam membubut diantaranya :

1. Mahasiswa diharapkan dapat mengoperasikan mesin frais dengan baik dan


benar sesuai prosedur.
2. Mahasiswa dapat memeahami dan menguasai bagian bagian mesin Frais.
3. Mahasiswa dapat membuat benda kerja sesuai dengan gambar kerja (job
sheet) secara presisi.
4. Mahasisiwa dapat melakukan miling dalam benda kerja sesuai dengan
prosedur.

II. DASAR TEORI

MESIN FRAIS (Milling)

Frais (milling) adalah suatu proses permesinan dengan cara


menghilangkan/pengambilan tatal dari bahan/benda kerja, dimana pahat (cutter)
berputar untuk memotong benda kerja.

a. Bagian-Bagian dari Mesin Frais


b. Jenis Jenis Mesin Frais
1. Mesin Frais Vertikal

Mesin frais vertikal, seperti namanya sendiri mempunyai spindle


vertikal yang terpasang di kepala. Mereka ini mungkin tipe kepala tetap,
tipe kepala bergerak atau tipe kepala yang bisa dimiringkan.
Kombinasi dari tipe kepala yang bisa dimiringkan memungkinkan
mendapat bermacam-macam sudut dengan sekali penyetelan dalam
mengerjakan benda kerja. Dan pada banyak hal, mesin ini biasanya
menggunakan pahat frais jari.
Mesin frais vertikal juga dapat bertipe knee atau tipe bed. Dimana mesin ini
dapat diubah-ubah, sama dengan mesin frais universal dan sering digunakan
untuk membuat dies dan alat-alat press (tekan).
2. Mesin Frais Horisontal

Mesin frais horisontal adalah mesin khusus dengan spindle yang


dipasang horisontal. Mesin mungkin bertipe knee, pada umumnya sama
bentuknya dengan mesin universal atau tipe bed. Kedua tipe mesin ini
adalah mesin-mesin produksi untuk frais datar dan alur. Mesin tipe bed lebih
kuat, karena meja ditahan sepenuhnya pada meja yang kuat, sehingga
pemotongan yang berat dapat terlaksana. Spindle frais digunakan ke atas
dan ke bawah.
3. Mesin Frais Universal

Mesin frais universal dapat diubah-ubah untuk digunakan sebagai frais


muka, frais datar, frais spiral, pemotongan roda gigi, pengeboran dan
reaming, boring (peluasan), pembuatan celah dan lain-lain. Untuk
melakukan operasi-operasi ini, mesin dilengkapi dengan sejumlah
peralatannya. Pemakanan longitudinal, silang dan vertikal dapat dihasilkan
dengan tangan dan otomatis. Pahat dapat dipasang di spindle nose atau
horizontal arbor. Kepala khusus dapat digunakan untuk memfrais vertikal
dan kemungkinan lainnya dari mesin adalah sebagai mesin pembuat celah.
Pemakanan dan kecepatan spindle dapat dipilih dengan banyak ragam.

c. Bagian - Bagian Mesin Frais

1. Badan (machine column).

Badan adalah bagian yang menahan seluruh bagian-bagian mesin itu,


di dalamnya terdapat motor penggerak, susunan roda-roda gigi
pengatur kecepatan putar, tempat minyak pelumas untuk melumasi
bagian-bagian yang berputar.

2. Alas

Dibagian alasnya terdapat tempat penampungan cairan pendingin,


cairan pendingin ini dialirkan oleh suatu pompa ke tempat kedudukan
pisau frais melalui pipa atau selang untuk mendinginkan pisau
penyayat, cairan ini apabila sudah dipakai akan kembali lagi ke tempat
semula melalui suatu saluran.

3. Lengan

Lengan adalah bagian mesin frais yang berguna sebagai tempat


kedudukan penopang atau penahan ujung poros mesin frais dan
letaknya pada bagian paling atas mesin tersebut.Kedudukan lengan ini
dapat diatur atau digeser, pada suatu pengerjaan tertentu lengan ini
kadang-kadang tidak dipakai karena menghalangi perlengkapan yang
dipakai.

4. Paksi atau spindel (main spindle).

Paksi atau spindel adalah poros utama masin frais dan berfungsi
sebagai tempat kedudukan poros frais (arbor), poros tersebut
dimasukkan ke dalam lubang paksi dan diikat dengan baut pengikat
yang letaknya di ujung lubang paksi, jika mesin dijalankan paksi akan
membawa poros ikut berputar.

5. Lutut

Lutut adalah tempat kedudukan meja dan eretan meja ( sadel), lutut ini
ditahan oleh eretan yang melekat pada badan mesin serta ditopang
oleh poros berulir sebagai poros penggerak naik turunnya lutut
tersebut.
6. Sadel

Eretan meja atau sadel adalah bagian yang menyokong meja dan
terpasang di atas lutut, bagian bawahnya berbentuk sambungan ekor
burung yang menghubungkan bagian atas lutut, bagian atasnya
terdapat bantalan penahan meja dan mempunyai sambungan ekor
burung yang bentuknya memanjang, meja tersebut diikat dengan baut
yang terpasang pada salurannya.

7. Meja

Bentuk meja mesin persegi panjang dan berfungsi sebagai tempat


kedudukan benda kerja yang akan disayat, permukaannya sangat rata
dan beralur dengan bentuk , gunanya disamping tempat kedudukan
baut-baut pengikat juga sebagai saluran untuk mengalirkan cairan
pendingin yang sudah terpakai ke tempat bak penampungan.

Kemampuan mesin frais dalam melakukan proses-proses pemesinan


tersebut dikaitkan dengan keragaman mata pahat/pemotongnya. Berikut
klasifikasi proses frais secara umum adalah:

1) Slab milling

Proses frais ini disebut juga slab milling, permukaan yang difrais
dihasilkan oleh gigi pisau yang terletak pada permukaan luar badan
alat potongnya. Sumbu dari putaran pisau biasanya pada bidang yang
sejajar dengan permukaan benda kerja yang disayat.
2) Face milling
Pada frais muka, pisau dipasang pada spindel yang memiliki sumbu
putar tegak lurus terhadap permukaan benda kerja. Permukaan hasil
proses frais dihasilkan dari hasil penyayatan oleh ujung dan selubung
pisau.
3) End milling cutters
Pisau pada proses frais jari biasanya berputar pada sumbu yang tegak
lurus permukaan benda kerja. Pisau dapat digerakkan menyudut untuk
menghasilkan permukaan menyudut.

d. Jenis Jenis Pahat Pemotong pada Mesin Frais Mesin Frais


1. Mata pahat rata (Plain Mill) dengan bentuk gigi datar dan helika, untuk
memotong atau menghasilkan permukaan yang rata.

2. Side mill, untuk memotong celah, permukaan dan frais parit.

3. Angle Mill, untuk memfrais permukaan dengan membentuk sudut dengan


kemiringan tertentu.

4. End Mill dengan Shank, untuk memotong atau memfrais ujung benda
kerja.

5. Slotting, untuk membuat alur.

6. Staggered Tooth, untuk membuat slot atau celah.

7. T-slot Mill, untuk membuat celah

8. Dove Tail Mill, untuk membuat luncuran-luncuran mesin dan dibuat


dengan sudut 45o, 60o, 90o.

e. Bentuk Pisau Frais Sesuai Dengan Penggunaannya


a. Pisau mantel
b. Pisau sudut tunggal dan sudut ganda
c. Pisau roda gerigi
d. Pisau alur
e. Pisau sisi muka
f. Pisau gergaji
g. Pisau alur T
h. Pisau Jari
f. Macam Macam Alat Frais
Alat frais adalah alat perkakas dari mesin frais, suatu benda yang
berbentuk bulat dengan dilengkapi mata-mata penyayat, hingga merupakan
gigi yang tajam. Bekerja alat faris untuk menyayat atau memotong benda-
benda pekerjaan dengan cara berputar. Bermacam-macam alat frais itu antara
lain:

1. Frais mantel kepala, untuk memfrais bidang-bidang yang datar.

2. Frais cakram, untuk memfrais alur-alur dalam.

3. Frais mantel, untuk memfrais bidang-bidang datar.

4. Frais kepala, untuk memfrais bidang-bidang datar.

5. Frais kepala pisau, untuk memfrais bidang-bidang datar.

6. Frais gergaji, untuk memotong.

7. Frais sudut, untuk memfrais alur-alur.

8. Frais profil, untuk memfrais benda pekerjaan yang mempunyai bentuk


tertentu dan memfrais profil.

9. Frais ulir, untuk memfrais alur-alur yang tidak dalam dengan bentuk yang
tertentu.

10.Frais jari, alat frais yang mempunyai tangkai dengan bentuk konis,
merupakan alat frais mantel dengan ukuran diameter kecil dan berguna
untuk memfrais bidang-bidang datar dan bertingkat.

f. Jenis Jenis Pemotong Frais


Mesin frais mampu melakukan banyak tugas karena tersedia keaneka
ragaman yang luas dari pemotong. Pemotong ini biasanya dikelompokkan
menurut bentuk umumnya, meskipun dalam beberapa kasus mereka
dikelompokkan menurut cara penggunannya, bahan yang dipakai dalam
giginya, atau metode yang digunakan dalam menggerinda giginya.

Terdapat tiga desain umum dari pemotong:

1. Pemotong arbor, pemotong ini mempunyai lubang dipusatnya untuk


pemasangan pada arbor.

2. Pemotong tangkai, pemotong jenis ini mempunyai tangkai lurus atau


tirus yang menjadi satu dengan badan pemotong. Ketika digunakan,
pemotong ini dipasangkan pada spindle.

3. Pemotong muka, pemotong ini dibaut atau dipegang pada ujung


arbor pendek dan biasanya dipakai untuk memfrais permukaan rata.

Pengelompokkan menurut bahannya adalah mengikuti cara


pengelompokkan pada perkakas pemotong yang lain. Pemotong frais terbuat
dari baja karbon tinggi, berbagai baja kecepatan tinggi, atau yang berujung
karbida disinter atau paduan cor bukan besi tertentu. Pemotong baja karbon
tinggi mempunyai batas pemakaian, karena akan tumpul dengan cepat kalau
digunakan kecepatan potong dan hantaran yang tinggi. Pemotong serbaguna
pada umumnya terbuat dari baja kecepatan tinggi yang mempertahankan
mata potong tajam, keras dan ulet pada suhu sekitar 500 sampai 600 derajat.

Sehingga, dapat digunakan kecepatan potong 2 sampai 2 setengah kali


dari yang dianjurkan untuk pemotong baja karbon. Logam cor bukan besi,
misalnya stelit, cobalt atau rexalloy, dan pemotong berujung karbida,
memiliki tahanan panas lebih tinggi dan khususnya sesuai untuk
pemotongan berat dan kecepatan potong tinggi.Bahan ini digunakan sebagai
sisipan yang dipegang pada badan pemotong atau dipatrikan langsung pada
ujung giginya. Kecepatan potong dari pemotong bahan cor bukan besi dan
karbida berkisar dari dua sampai lima kali daripada yang dianjurkan untuk
baja berkecapatan tinggi.

Gigi dalam pemotong frais dibuat dalam dua jenis umum menurut
metoda yang digunakan pada pengasahannya.Pemotong profil diasah
dengan menggerinda sebuah tepi kecil dibelakang mata potong dari gigi. Ini
juga memberikan pengaman yang diperlukan pada punggung mata potong.
Pemotong yang dibentuk dibuat dengan pengaman (di punggung mata
potong) yang bentuk kelilingnya sama seperti mata potongnya. Untuk
mengasah pemotong ini, mukanya digerinda sedemikian shingga tidak
merusak bentuk keliling dari gigi.

Pemotong yang paling umum dipakai, dikelompokkan terutama


menurut bentuk umumnya atau jenis pekerjaan yang dapat dilakukannya.

1. Pemotong frais biasa

Pemotong biasa adalah sebuah pemotong berbentuk piringan yang hanya


memiliki gigi pada kelilingnya. Giginya dapat lurus, atau heliks kalau
lebarnya lebih dari 15 mm. Pemotong heliks lebar yang digunakan untuk
pekerjaan meratakan yang berat mungkin memiliki takik pada giginya
untuk mematahkan serpihan dan memudahkan pengeluarannya.

2. Pemotong frais samping

Pemotong ini mirip dengan pemotong datar kecuali bahwa giginya di


samping. Kalau dua pemotong beroperasi bersama, setiap pemotong
adalah datar pada satu sisi dan memiliki gigi pada sisi yang lain.
Pemotong frais samping mungkin bergigi lurus, heliks atau zig zag.

3. Pemotong gergaji pembelah logam


Pemotong ini mirip dengan pemotong frais datar atau samping kecuali
bahwa pembuatannya sangat tipis, biasanya 5 mm atau kurang. Pemotong
datar dari jenis ini diberi pengaman dengan menggerinda sisinya untuk
menghasilkan ruang bebas bagi pemotonnya.

4. Pemotong frais sudut

Semua pemotong bentuk sudut termasuk dalam kelompok ini. Mereka


dibuat menjadi pemotong sudut tunggal maupun sudut ganda.

5. Pemotong sudut tunggal

Pemotong ini mempunyai satu permukaan kerucut, sedangkan pemotong


sudut ganda bergigi pada dua permukaan kerucut.Pemotong sudut
digunakan untuk memotong lidah rata, tanggem, galur pada pemotong
frais, dan pelebar lubang.

6. Pemotong Frais bentuk

Gigi pada pemotong ini diberikan suatu bentuk khusus. Termasuk


didalamnya adalah pemotong cekung dan cembung, pemotong roda gigi,
pemotong alur, pemotong pembulat sudut dan sebagainya.

7. Pemotong frais ujung

Pemotong ini mempunyai proses integral untuk menggerakkan dan


mempunyai gigi di keliling dan ujungnya. Galurnya dapat lurus ataupun
heliks. Pemotong besar yang disebut frais cangkang mempnyai bagian
pemotong terpisah yang dipegangkan pada arbor batang. Karena
mahalnya baja kecepatan tinggi, maka konstruksi ini menghasilkan
banyak penghematan dalam biaya bahan. Frais ujung digunakan untuk
proyeksi permukaan, membujur sangkarkan ujung, memotong celah dan
dalam pekerjaan pencerukkan misalnya pembuatan cetakan.

8. Pemotong celah T

Pemotong jenis ini menyerupai pemotong datar kecil atau frais samping
yang memiliki poros integral lurus atau tirus untuk penggerakan.
Penggunaannya untuk memfrais celah T. Bentuk yang khusus adalah
pemotong dudukan Woodruff, yang dibuat dalam ukuran standar untuk
memotong dudukan bulat bagi pasak Woodruff.

9. Pemotong gigi sisipan

Dengan meningkatnya ukuran pemotong, adalah ekonomis untuk


menyisipkan gigi yang terbuat dari bahan mahal ke dalam baja yang lebih
murah. Gigi pada pemotong semacam ini dapat diganti kalau aus atau
patah.

f. Teknik Teknik Frais


1. Memfrais roda-roda gigi

Untuk memfrais roda gigi, maka bahan roda gigi itu harus dijepit pada
suatu as, dan as dengan bahan roda gigi dipasang diantara kepala
pembagi dan kepala lepas.Kepala pembagi dan kepala lepas dipasang
pada meja faris. Dalam pekerjaan memfrais membuat roda-roda gigi
diperlukan suatu alat yang dapat membagi bahan roda gigi dalam jumlah
yang sama dan teliti. Artinya sesudah setiap kali memfrais satu parit gigi,
bahan roda gigi dapat diputarkan sedemikian rupa banyaknya sehingga
pada keliling bahan roda gigi dapat difrais dengan suatu pembagi gigi,
seperti yang direncanakan.
Alat itu disebut kepala pembagi, juga berguna untuk merencanakan
benda pekerjaan yang akan difrais dengan mempergunakan kepala lepas.

Yang dimaksudkan memfrais roda gigi dengan memakai metoda


pembagian adalah memfrais dengan memakai alat frais profil atau alat
frais roda gigi.

Memfrais roda gigi dengan metoda urai adalah memfrais benda pekerjaan
dengan memakai alat frais urai roda gigi dari alat tersebut dapat dibuat
roda-roda gigi dari modul yang sama.

a. Untuk memfrais suatu roda gigi dengan gigi yang lurus.

Alat frais urai roda gigi harus dipasang miring terhadap bidang
sisi mendatar bahan baku roda gigi yang akan difrais itu. Jadi
sudut batang as frais sama besarnya dari sudut miring gigi-gigi
alat frais urai itu.

b. Untuk memfrais suatu roda gigi dengan gigi-gigi yang miring.

Maka kedudukan batang as frais harus membentuk suatu sudut


yang sama dengan sudut miring gigi alat frais urai.

c. Untuk memfrais roda-roda gigi cacing.

Alat frais urai roda gigi cacing pada batang as frais tidak perlu
diatur pada kedudukan miring terhadap roda gigi cacing yang
akan difrais, karena sudut miring dari roda gigi cacing adalah
sama dengan sudut kemiringan gigi dari alat frais urai roda gigi
cacing.
2. Memfaris alur-alur dengan bentuk spiral

Alur bentuk spiral adalah merupakan garis ulir atau spiral pada suatu
bidang silinder, bentuk spiral banyak digunakan pada: bor spiral, alat
peluas, alat faris mantel, roda gigi ulir dan lain-lain.

Dalam memfrais alur dengan bentuk lurus, maka alat frais mengadakan
gerakan putar sedang benda kerja membuat gerakan garis lurus, apabila
suatu benda kerja diberikan suatu gerakan berputar dalam gerakan yang
lambat, maka akan terbentuk alur-alaur dalam bentuk spiral. Maka untuk
memfrais benda kerja berbentuk spiral, harus dipasang miring dibawah as
utama mesin frais, dan kemiringannya tergantung dari pada jarak puncak
ulir.

f. Pekerjaan Memfrais
Beram yang terjadi dikarenakan oleh gerakan pisau Frais, sisi
potongnya membentuk sebuah lingkaran, pisau frais merupakan pahat potong
yang berganda. Supaya pisau frais dapat memotong benda kerja sisi
potongnya juga memp unyai sudut baji seperti halnya pada pahat bubut, untuk
mendapatkan beram benda kerja bergerak lurus, gerakan utama dan gerak
pemotongan dijalankan oleh mesin, selama pengerjaan setiap mata pahat
memakan benda kerja hanya pada waktu berputar dan harus mendapatkan
pendinginan, oleh sebab itu tekanan tidak seberat pada pahat bubut dan sisi
potongnya akan memotong dengan konstan.
Pada pengerjaan yang sederhana sumbu pahat pararel dengan
permukaan benda kerja yang dikerjakan, pahat berbentuk silinder dan
mempunyai sisi potong pada kelilingnya. Pada pengerjaan yang kedua sumbu
pahat tegak lurus dengan permukaan benda kerja. Pisau frais bukan hanya
memotong dengan gigi-gigi pada sekelilingnya saja tetapi juga dengan bagian
muka pisau frais, beram akan terpotong sama tebalnya.
Dalam pengerjaan dengan pisau frais yang mendatar mesin akan
mendapat tekanan tidak teratur dan karena bentuk pisau yang ramping akan
terdapat goresan-goresan.
Pada pengerjaan dengan pisau yang tegak lurus,setiap gigi akan
memotong beram dengan sama tebal dan mesin akan menerima tekanan sama
rata, biasanya kemampuan potongnya 15 sampai 20% lebih tinggi dari pada
jika kita menggunakan pisau yang mendatar, dengan demikian permukaan
yang dihasilkan akan lebih baik, jika kita mengerjakan benda kerja dengan
mesin frais, hendaknya selalu menggunakan pisau frais tegak lurus.
Didalam suatu pengerjaan, gigi-gigi dari suatu pisau frais akan dapat
rusak, pisau yang tumpul akan menghasilkan permukaan benda kerja yang
tidak bersih dan ukuran yang tidak teliti, oleh karena itu seperti pada pahat
lain, pisau ini juga memerlukan pengasahan. Pisau frais digerinda pada
bagian permukaan bebasnya, sebagai contoh pada waktu pengerjaan pisau
frais ditekan ke penyangga gigi dengan tangan, tangan yang lain
menggerakkan meja pada pisau yang diasah sepanjang roda gerinda, satu
demisatu gigi-gigi diasah dengan kasar sesudah itu digerida halus.batu
gerinda berbentuk cawan oleh karena hanya satu sisi dari batu gerinda harus
miring terhadap sumbu pisau yang diasah kira- kira 3 0 , agar mendapatkan
sudut bebas yang baik, penyangga gigi diletakkan dibawah pusat pisau
dengan suatu jarak tertentu.
Jumlah putaran yang digunakan tergantung dari kecepatan potong dan
diameter pisau, kecepatan potong pisau frais adalah jarak yang ditempuh oleh
satu gigi dalam meter/menit.
Kecepatan potong tergantung dari bahan benda kerja, kedalaman
pemakanan dan hasil pengerjaan yang diinginkan, untuk menghindari beban
lebih dari mesin kadang gerak pemakanan harus dihitung. Jumlah beram
terbesar dari beram per menit sama dengan jumlah beram yang diperbolehkan
per KW dalam satu menit dikalikan kemampuan mesinnya.
Kecepatan potong dalam pemfraisan merupakan kecepatan gerak putar
pahat, kecepatan dinyatakan dalam meter/menit atau ft/menit, kecepatan
gerak pahat ini tergantung dari beberapa faktor yaitu:
a. Bahan benda kerja yang akan difrais
b. Bahan pahat potong
c. Umur ekonomis pahat potong sampai pahat tersebut harus diasah kembali
Faktor lain yang bisa menyebabkan fariasi kecepatan potong adalah
besarnya kecepatan makan yang diinginkan, hubungan antara kecepatan
pemakanan dan kedalaman pemotongan serta kondisi mesin.

i. Macam Pengerjaan yang Dapat Dilakukan dengan Mesin Frais


1. Memfrais Permukaan Halus ( Face Milling)

2. Memfrais Permukaan Datar (Milling a Flat Surface)

3. Memfrais Sisi (Side Milling)


4. Memfrais Celah (Straddle or Gang Milling)

5. Memotong Logam dengan Frais (Sawing Milling)

f. Tindakan Keselamatan Kerja


Hal-halyang perlu diperhatikan saat praktikum berlangsung diantaranya
adalah sebagai berikut

a. Dilarang berlari- lari didalam bengkel mesin

b. Cegalah minyak dan gemuk dilantai

c. Jangan berjalan disekitar ruangan dengan alat tajam ditangan atau dalam
saku anda.

d. Pakailah sepatu yang kuat untuk mencegah potongan- potongan tajam


menembus kaki. Tali sepatu diikat sebaik mungkin untuk mencegah
terjadinya kecelakaan akibat tersandung.

e. Pakailah kacamata ketika melakukan proses kerja mesin untuk mencegah


geram masuk kedalam mata.

f. Pada saat menggerinda gunakanlah sarung tangan kulit untuk mencegah


hal- hal yang tidak diinginkan.

III. ALAT DAN BAHAN

Alat:

1. Mesin frais
2. Tang

3. Jangka sorong

4. Kunci pas

5. Cak Frais

6. Palu plastic

7. Kacamata

Bahan
Besi plat ukuran panjang 51 mm, lebar 25 mm, tinggi 25 mm.

IV. LANGKAH KERJA

i.Proses milling/ pengeboran

1. Membuat gambar kerja

2. Mempersiapkan semua perlatan yang diperlukan.

3. Mengukur benda kerja terlebih dahulu

4. Mengatur putaran spindel yang sesuai untuk jenis benda kerja.

5. Menitik benda tersebut sesuai dengan letak yang telah diukur.

6. Menempatkan benda kerja praktikum pada meja kerja

7. Atur mesin praktikum (milling) agar tepat pada tanda yang sudah diberi
tanda titik (yang sudah dititk)
8. Lubangi alat kerja tersebut dengan alat frais/milling

9. Pelubangan dilakukan dengan ukuran yang berbeda, yaitu ukuran M8


dan M6

10. Saat pemakanan dilakukan, mata pahat dan benda kerja diberi
pendingin, sehingga benda kerja tidak mengeluarkan asap ( benda kerja
panas ).

ii. Proses countersing

1. Mempersiapkan semua perlatan yang diperlukan

2. Menempatkan benda kerja praktikum pada meja kerja

3. Countersing benda kerja tersebut yang telah dilubangi pada proses


sebelumnya (semua lubang)

iii..Proses ulir

1. Mempersiapkan semua perlatan yang diperlukan

2. Menempatkan benda kerja praktikum pada ragum

3. Ulir lubang yang telah dibor dan dicountersing pada proses


sebelumnya.
V. PEMBAHASAN

Saat menggunakan mesin frais perhatikan baik baik langkah langkah


operasionalnya yang paling signifikan adalah pergerakan secara horizontal
maupun vertical. Dalam menggunakan mesin frais juga perhatikan pisau yang
akan di gunakan apakah tumpul atau tidak, pada saat saya menggunakan
mesin frais dengan pisau berbentuk silinder atau Drilling Prosesnya tidak
begitu lancar dan pisau memakan benda kerja begitu lama karena mata Bor
5mm sudah tumpul, serta perhatikan juga saat melakukan penitikan pada
bendakerja karena sangan signifikan pada saat melakukan proses Milling.
Adapun tekhnik yang saya pelajari pada saat melakukan drilling ukurlah
terlebih dahulu pisau dengan benda kerja apakah sudah presisi dan pada saat
mau mulai melakukan Drilling tekankan ujung pisau pada benda kerja yang
sudah ada tanda penitiknya lalu nyalakan mesin frais secara berkala hingga
tanda membesar oleh pisau jika sudah maka proses Drilling bisa di lanjutkan
hingga sesuai modul.

VI. KESIMPULAN

Mesin Frais adalah Mesin yang berfungsi untuk membentuk benda kerja
sesuai yang diinginkan dengan cara menggerakan benda kerja secara
Horizontal dari sisi manapun dan menggerakan pisau secara vertical, dan
mesin frais di operasikan secara manual.dan benda kerja akan presisi jika
pemasangan pisau presisi dan operasional dengan hati hati.

VII. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai