Anda di halaman 1dari 20

PENGKAJIAN

1.Identitas pasien
Nama : Nn. Y
No. rekam medic : 26.27.28
Usia : 18 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Status marital : belum menikah
Pekerjaan : tidak bekerja
Suku : Sunda
Alamat : Gang Mushola RT.01/12 Gunung Batu - Bogor barat
Tanggal masuk RS : 9 Mei 2013
Tanggal pengkajian : 10 Mei 2013
Diagnosa Medis : TB paru dengan DIH (Drug Induced Hepatitis)

2. Riwayat Kesehatan
2.1 Riwayat penyakit saat ini
Klien masuk ke RS dengan keluhan mual disertai rasa ingin muntah, tidak nafsu makan yang
telah berlangsung selama dua minggu sebelum masuk RS. Keluhan ini dirasakan klien sejak
mengkonsumsi obat paru-paru yang diperolehnya dari Puskesmas.

2.2 Riwayat penyakit masa lalu


Sekitar 6 minggu sebelum masuk RS klien pernah berobat ke Puskesmas akibat mengalami
batuk-batuk, klien sempat diberi Obat Anti Tuberkulosis (OAT) dari Puskesmas tempatnya
memeriksakan diri. Sejak mengkonsumsi obat-obat tersebut kondisi kesehatannya menjadi
semakin memburuk. Klien baru 5 minggu menjalani pengobatan OAT dan penggunaannya
dihentikan sejak seminggu yang lalu akibat klien mengalami efek samping dari OAT yang
sangat memprihatinkan.

2.3 Riwayat penyakit keluarga


Menurut orang tua klien riwayat sakit paru-paru ada pada kakek klien dari pihak ibu.
Sementara riwayat sakit hipertensi dan gangguan ginjal ada pada nenek dari pihak ibu.
Riwayat pengobatan keduanya tidak diketahui secara pasti.

2.4 Struktur keluarga


Klien merupakan anak kedua dari tiga bersaudara, saat ini klien tinggal serumah bersama
kedua orangtua dan kedua saudara kandungnya. Pola komunikasi dalam keluarga cukup
terbuka. Kepala keluarga adalah ayah klien dan setiap keperluan rumah tangga disiapkan oleh
ibu klien yang berperan sebagai ibu rumah tangga.

2.5.Riwayat alergi
Klien tidak memiliki riwayat alergi

3.Pemeriksaan Fisik
3.1 Keadaan umum
Klien tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis, TD: 100/80 mmHg, nadi 88x/menit,
suhu 37C, frekuensi nafas 22 x/menit. Tinggi badan saat ini 155 cm, berat badan 36 Kg
(sebelum sakit 42 kg), lingkar lengan atas 18cm, IMT (Indeks Massa Tubuh) 15.

3.2 Pemeriksaan Fisik Head to toe


Kepala dan rambut
Bentuk simetris, kulit kepala bersih, tidak tampak lesi, rambut hitam, kuat, bersih,
distribusi merata.
Mata
Bentuk simetris, konjungtiva tampak pucat, warna pink muda, sklera agak keruh,
warna putih, ikterik tidak ada, fungsi penglihatan tidak ada kelainan.
Hidung
Bentuk simetris, tidak ada lesi atau hambatan pada saluran pernafasan atas, bersih,
tidak ada secret.
Mulut
Bentuk bibir simetris, warna merah muda, agak pucat dan kering, gigi bersih dan
lengkap, lidah bersih, fungsi pengecapan tidak ada kelainan.
Telinga
Bentuk kedua daun telinga simetris, bersih, tidak ada serumen ataupun lesi, fingsi
pendengaran tidak ada kelainan.
Leher
Bentuk leher simetris, tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, tidak tampak
bendungan vena jugularis.
Ekstremitas atas
Bentuk simetris, fungsi pergerakan tidak ada kelainan. Terpasang infuse pada tangan
klien sebelah kanan.
Dada
Bentuk dan pergerakan dinding dada simetris, suara paru vesikuler, terdengar ronki
pada area apeks paru kanan dan kiri.
Abdomen
Bentuk abdomen tidak ada kelainan, tidak terdapat nyeri tekan, peristaltic usus ada.
Genitourinaria dan anus
Tidak diperiksa
Kulit dan kuku
Warna kulit sawo matang, bersih, tidak terdapat lesi, tidak tampak jaundice, turgor
kulit baik.kuku bersih.
Ekstremitas bawah
Bentuk simetris, fungsi pergerakan tidak ada kelainan.

4. Pemeriksaan Psikososial
Hasil pemeriksaan kondisi psikososial klien pada awal interaksi dengan perawat
menunjukkan bahwa klien cenderung murung dan pasif, klien mengatakan merasa malu
tentang penyakit paru-paru yang diderita, tidak berani menceritakan tentang penyakitnya
kepada orang lain, cenderung menyembunyikan tentang penyakitnya dan memilih
menyebutkan jenis penyakit lain jika ada yang bertanya tentang penyakit. Klien juga
mengatakan merasa sedih karena terpaksa harus berhenti bekerja akibat menderita penyakit
ini dan merasa malu karena menjadi tidak produktif dan merasa khawatir akan masa
depannya kelak. Klien dan keluarganya masih memandang bahwa penyakit TB paru
merupakan penyakit yang memalukan dan merupakan suatu aib bagi keluarga
Pada hari kelima interaksi dengan perawat klien juga mengatakan bahwa dirinya merasa
khawatir terkait kemungkinan rencana pengobatan OAT dan efek sampingnya. Klien
mengatakan langsung merasa mual jika membayangkan obat-obat paru yang pernah
diminumnya. Klien juga mengatakan khawatir dan takut akan ditolak oleh lingkungan,
dijauhi atau dicemooh oleh orang lain akibat penyakit TB paru-nya ini. Klien tampak tegang
jika membicarakan tentang obat TBC. Klien dan keluarga juga mengatakan bahwa selama ini
belum pernah mendapatkan informasi tentang cara pengobatan dan perawatan TB paru dan
mengharapkan akan mendapatkan informasi yang tepat dari perawat.

5. Pola kebiasaan sehari-hari


No. Kegiatan Harian Di rumah Di rumah sakit Keterangan

1 Makan Sebelum sakit klien Sejak dirawat klien Klien mengeluh


memang hanya makan 1-3 mual disertai
suka pilih-pilih suap nasi rasa ingin
makanan, muntah, dan
makan hanyasedikit, tidak nafsu
dan makan.
lebih sering jajan
diluar.
2 Minum Klien mengatakan Klien hanya minum
jarang 2-3 gelas air putih
minum terutama saat
berada
di luar rumah
3 BAB Klien BAB dua hari Belum BAB sejak
sekali, masuk RS
konsitensi lunak, bau,
warna
dan jumlah dalam
batas
normal.
4 BAK Klien BAK 4-5x/ hari, Klien BAK 5-
bau, 6x/hari. Bau, warna
warna, dan jumlah dan jumlah normal
khas

5 Tidur Klien tidur 6-8 Klien tidur 7-8


jam/hari jam/hari.

6 Kebersihan Klien mandi 1-2x/hari, Klien hanya di lap


diri keramas dan gosok dengan washlap
gigi rutin oleh orang tua,
setiap hari sikat gigi 1x/hari,
dan keramas belum
dilakukan

6. Pemeriksaan penunjang

Waktu Jenis pemeriksaan Hasil pemeriksaan


28/3/2013 Rontgen thorax (hasil Kesan:
pemeriksaan di klinik Katili- KP
Bogor) Jantung tampak normal

9/5/2013 Laboratorium Hematologi:


Hemoglobin: 11,6
Leukosit: 5.100
Trombosit: 552.000
Hematokrit: 34
Kimia darah:
SGOT: 330
SGPT: 90
Ureum: 19,5
Kreatinin : 0,57
GDS: 89
11/5/2013 Laboratorium Kimia darah:
Bilirubin direct: 0,58
SGOT: 159
SGPT: 156
Bilirubin total: 1,07
Bilirubin indirect: 0,49
15/5/2013 Laboratorium Kimia darah:
Bilirubin direk: 0,39
SGOT: 31
SGPT: 93
Bilirubin total: 0,81
Bilirubin indirect: 0,42

7. Daftar Terapi medis


Infus RL : D5% @ 8 jam/kolf
Injeksi ranitidine 2x1 ampul ( jam 11.00 dan 23.00)
Injeksi Ondancentron 3x4mg (jam 06.00, 14.00, 22.00)
HP pro 3x1 tablet

ANALISA DATA

No Data subjektif dan objektif Masalah keperawatan


1 DS: Ketidakseimbangan nutrisi:
Perut terasa mual, ada rasa ingin muntah, kurang dari kebutuhan tubuh
makan sulit hanya masuk 1-3 suap.
DO:
Klien tampak lemah
TD: 100/80 mmHg, nadi 88x/menit,
suhu 37 C, dan frekuensi napas
22x/menit.
Tinggi badan 155 cm
BB sebelum sakit 42 kg ( 1bulan
sebelum masuk RS)
Berat badan saat ini 36 kg.
BB ideal 49,5 - 60,5 kg.
IMT= 15
Lingkar lengan atas 18 cm
Konjungtiva pucat, warna pink muda.
Sklera agak keruh, ikterik tidak ada.
Bibir agak pucat dan kering
Hb: 11,6 mg/ dL
SGOT: 330, SGPT: 90
2 DS: Harga diri rendah situasional
Malu tentang penyakit paru-paru yang diderita,
tidak berani menceritakan tentang penyakitnya
kepada orang lain, sedih karena terpaksa harus
berhenti bekerja akibat menderita penyakit ini,
merasa malu karena menjadi tidak produktif
dan merasa khawatir akan masa depannya
kelak. Klien dan keluarganya masih
memandang bahwa penyakit TB paru
merupakan penyakit yang memalukan dan
merupakan suatu aib bagi keluarga
DO:
Klien tampak murung
Pasif
Cenderung menyembunyikan tentang
penyakitnya
Memilih menyebutkan jenis penyakit lain
jika ada yang bertanya tentang penyakit
3 DS: Ansietas
Khawatir dengan pengobatan TB paru dan efek (terkaji tanggal 15 Juni 2013)
sampingnya, langsung merasa mual jika
membayangkan obat-obat paru yang pernah
diminumnya, khawatir dan takut akan ditolak
oleh lingkungan, dijauhi atau dicemooh oleh
orang lain akibat penyakit TB paru. Klien dan
keluarga juga mengatakan bahwa selama ini
belum pernah mendapatkan informasi tentang
cara pengobatan dan perawatan TB paru dan
mengharapkan akan mendapatkan informasi
yang tepat dari perawat.
DO:
Klien tampak murung
Tidak ceria
Tegang jika membicarakan tentang obat
TBC
Meminta informasi kepada perawat
tentang cara pengobatan dan perawatan
TB paru kepada perawat

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Diagnosa I :
Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
Tujuan: Status nutrisi klien dapat mencapai keseimbangan.
Kriteria evaluasi:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan klien akan
menunjukkan kondisi :
TTV dalam batas normal (TD: 110-120/ 70-80 mmHg, Nadi: 80-100x/menit,
suhu: 36-27 C, Frekuensi nafas: 16-20x/ menit
Keluhan mual muntah berkurang atau hilang, selera makan meningkat
Klien mampu melakukan aktivitas makan yang adekuat: porsi makan yang
disediakan RS habis
Berat badan dapat dipertahankan, tidak tambah menurun, atau meningkat
mendekati BB ideal (55kg)
Nilai laboratorium dalam batas normal (Hb: 13-15 mg/ dL, albumin 3,5 - 5)

Rencana intervensi keperawatan


Intervensi Rasional
Mandiri:
1. Pantau status nutrisi klien; ukur BB, Mengetahui status nutrisi klien dan
IMT, dan LiLA (lingkar lengan atas) memudahkan dalam menentukan
asuhan keperawatan yang sesuai

2. Pantau TTV Status hemodinamik penting untuk


dipantau guna mengetahui kondisi
sistemik tubuh pasien.
3. Evaluasi keluhan mual muntah dan Menilai kemajuan efektivitas
pengaruhnya terhadap asupan nutrisi intervensi keperawatan yang
klien diberikan.

4. Motivasi klien untuk makan dalam Porsi sedikit tapi sering dapat
porsi sedikit tapi sering menurunkan resiko mual akibat
asupan nutrisi yang tiba-tiba
terhadap lambung.

5. Motivasi klien untuk melakukan Menurunkan ketidaknyamanan


perawatan mulut secara adekuat dengan stomatitis oral dan rasa tak disukai
menggosok gigi minimal 2x perhari dalam mulut.
atau berkumur-kumur dengar cairan
desinfektan

6. Motivasi klien untuk segera Sajian hangat dapat meningkatkan


mengkonsumsi makanan dalam nafsu makan.
keadaan masih hangat

7. Anjurkan klien untuk modifikasi Makanan yang disukai dapat


makanan disesuaikan dengan diit meningkatkan selera makan
kesukaan klien yang masih sesuai sehingga kebutuhan nutrisi yang
dengan diit anjuran saat ini adekuat dapat dipenuhi
Kolaborasi:
1. Pantau nilai laboratorium Nilai laboratorium dapat
membantu menetukan status nutrisi
secara biokomiawi.

2. Kolaborasi dengan dietisian atau ahli Asupan kalori dan protein yang
gizi terkait program diet yang sesuai cukup tinggi pada penderita TB
dengan kebutuhan klien paru diperlukan untuk melawan
proses infeksi dan mendukung
proses penyembuhan

3. Kolaborasi dengan dokter dalam Antiemetik berfungsi menekan


pemberian terapi anti emetik, dan keluhan atau gejala mual dan
antibiotik. muntah, antibiotik sebagai agent
melawan mikrobiologi penyebab
penyakit.

Diagnosa II :
Harga diri rendah (HDR) situasional
Tujuan: Klien mampu mencapai kembali harga diri yang positif
Kriteria evaluasi:
setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3-4 x interaksi, diharapkan klien
mampu:
Klien dapat meningkatkan kesadaran tentang hubungan positif antara harga
diri dan pemecahan masalah yang efektif
Klien dapat melakukan keterampilan perawatan diri untuk meningkatkan
harga diri
Klien dapat melakukan pemecahan masalah dan melakukan umpan balik yang
efektif
Klien dapat menyadari hubungan yang positif antara harga diri dan kesehatan fisik

Rencana intervensi keperawatan

Intervensi Rasional
1. Diskusikan dengan klien HDR situasional, Memberi kesempatan pada klien
meliputi penyebab, proses terjadinya, tanda untuk mengeksplorasi
dan gejala, serta akibat dari perasaan perasaannya sehingga beban
negatif yang dirasakannya. perasaan dapat berkurang,
membantu klien mengenali
2. Bantu pasien mengembangkan pola pikiran masalah psikososial yang perlu diatasi
Positif
Meningkatkan kemampuan klien
dalam mengenal aspek positif
3. Bantu klien mengembangkan kembali yang dimiliki sehingga dapat
harga diri positif melalui kegiatan yang meningkatkan kemampuan dalam
positif pemecahan masalah.
Membantu klien meningkatkan
aktualisasi diri melalui kegiatan
4. Minta bantuan pada sumber-sumber yang yang bermanfaat sehingga klien
ada pada keluarga, rumah sakit, dan kembali merasa berharga.
lingkungan terdekat (misalnya layanan
keagamaan, petugas sosial, perawat Memberikan dukungan sosial
spesialis klinis, tenaga kesehatan lain, dan yang lebih maksimal pada klien
sebagainya). agar klien meraasa bahwa
dirinya tidak sendiri dan memiliki
faktor pendukung yang baik

Diagnosa III:
Ansietas
Tujuan : klien mampu mengatasi kecemasan yang dirasakan.
Kriteria evaluasi :
Setelah dilakukan intervensi keperawatan sebanyak 2-3x intervensi diharapkan :
Klien dapat mengungkapkan perasaan cemas yang dirasakan secara jujur dan
terbuka
Klien dapat menggunakan kemampuan pribadinya dalam melakukan relaksasi
melalui pengalihan perhatian
Klien dapat memanfaatkan faktor pendukung yang dimiliki

Rencana intervensi keperawatan:

Intervensi Rasional
1.Bantu klien mengenal kecemasannya Klien mampu mengenali kondisi
psikologisnya sehingga mampu
mengontrol pikiran dan
perasaannya.

2. Ajarkan pasien teknik relaksasi untuk Mengalihkan klien dari pikiranpikiran


meningkatkan kontrol dan rasa percaya negatif dan membantu
diri berupa pengalihan situasi klien agar lebih rileks

3. Lakukan pendekatan spiritual Pendekatan spiritual diperlukan


untuk memberikan penguatan
pikiran atas beban yang
dirasakan klien.

4. Sediakan informasi faktual yang terkait Kondisi defisiensi pengetahuan


diagnosis, terapi, dan prognosis sesuai tentang kesehatannya kerap kali
kebutuhan informasi yang ditunjukkan berakibat pada munculnya
klien. kecemasan.

5. Libatkan keluarga dalam memberi Keluarga merupakan sistem


penguatan positif tekait perasaan klien pendukung klien yang paling utama

CATATAN KEPERAWATAN

Waktu Implementasi Evaluasi

Hari ke- I, Diagnosa: S: mual masih ada tapi sudah


Dinas pagi ketidakseimbangan nutrisi agak berkurang, ingin makan
11/05/2013 kurang dari nasi
kebutuhan tubuh tidak mau makan bubur terus
08.00 Mengevaluasi keluhan O: keluhan mual berkurang,
mual, mengukur TTV, infuse terpasang RL 8
mengobservasi tetesan infus jam/kolf,
Memotivasi klien untuk tetesan lancar. TD 110/60
09.00 meningkatkan asupan mmHg, nadi 80x/menit, suhu
makan adekuat; makan disaat 36C, RR
masih hangat, 18x/menit, makan siang
makan sedikit-sedikit tapi habis porsi
A: masalah teratasi sebagian
sering. P:
11.00 Memberi terapi injeksi Klien:
Ranitidine 1 ampul (IV) tingkatkan asupan makan
12.30 Memfasilitasi makan siang, makan segera saat masih
mengobservasi hangat
aktivitas makan siang klien. makan sedikit sedikit tapi
Memberi terapi oral : HP sering
pro 1 tablet Perawat:
Evaluasi keluhan mual dan
aktivitas makan klien
Pantau TTV, ukur BB
setiap hari
Tingkatkan motivasi klien
untuk makan adekuat
Berikan terapi sesuai
indikasi dan order medis
Kolaborasi dengan ahli gizi
terkait diet klien

S: masih belum yakin kalau


teman-teman akan menerima
Diagnosa: HDR situasional
09.00 keadaan
Mengeksplorasi perasaan
saya yang sakit paru-paru
klien terkait rasa malu
O:Masih tampak murung,
yang dirasakan akibat
bicara masih terbatas dan
penyakitnya
seperlunya.
Memotivasi klien untuk
A: masalah belum teratasi
menggali aspek positif P:
yang dimiliki dan Klien:
mensyukuri hal tersebut
Ungkapkan perasaan
sebagai
kepada orang yang dipercaya
suatu anugerah dari Tuhan
Gali aspek positif yang
YME
dimiliki
Perawat:
Bina hubungan saling
percaya dengan lebih dalam
Eksplorasi kembali
perasaan klien disaat yang
tepat
Gunakan teknik
komunikasi yang tepat
Hari ke II

Waktu Implementasi Evaluasi

Dinas pagi DS: sekarang makannya S: mual masih ada tapi sudah
13/05/2013 sudah lumayan banyak, mual agak berkurang, ingin makan
hanya sedikit itupun kadang- nasi
kadang saja, badan masih tidak mau makan bubur terus
lemes O: keluhan mual berkurang,
DO: makan pagi habis TD 120/60 mmHg, nadi
porsi, klien masih tampak 88x/menit,
lemas. suhu 36C, RR 16x/menit,
Diagnosa : BB 36 kg, makan siang habis
ketidakseimbangan nutrisi: porsi
kurng dari kebutuhan tubuh A: masalah teratasi sebagian
P:
Implementasi: Klien:
Mengevaluasi keluhan tingkatkan asupan makan,
mual, mengukur TTV, lakukan ngemil sehat
08.15 mengobservasi tetesan infuse makan segera saat masih
Mengukur Berat badan hangat, makan sedikit-sedikit
Memotivasi klien untuk tapi
terus meningkatkan asupan sering
makan adekuat; makan disaat Perawat:
masih hangat, makan Evaluasi keluhan mual dan
sedikit-sedikit tapi sering. aktivitas makan klien
Pantau TTV, Ukur BB
Memberi terapi injeksi Tingkatkan motivasi klien
Ranitidine 1 ampul (IV) untuk makan adekuat
Motivasi keluarga untuk
Memfasilitasi makan siang, menyediakan cemilan sehat :
mengobservasi roti,
11.00 aktivitas makan siang klien, juss, susu hangat
Memberi terapi oral : HP Berikan terapi sesuai
pro 1 tab indikasi dan order medis
Kolaborasi dengan ahli gizi
DS: Kemarin sore ada teman terkait keinginan klien untuk
datang, saya bilang saya makan nasi bukan bubur.
12.30 sakit liver, malu kalau bilang S: belum yakin kalau teman-
sakit paru-paru teman akan menerima
DO: Klien masih tampak keadaan saya
murung dan pasif yang sakit paru-paru
Diagnosa : HDR situasional O:Masih tampak murung,
Implementasi: bicara masih terbatas dan
Mengeksplorasi perasaan seperlunya.
klien terkait rasa malu A: masalah belum teratasi
yang dirasakan akibat P:
penyakitnya Klien:
Memotivasi klien untuk Ungkapkan perasaan
berpikir positif terkait kepada orang yang dipercaya
kondisi sakit yang Gali aspek positif yang
dialaminya dimiliki
09.00 Memotivasi klien untuk Perawat:
menggali aspek positif Bina hubungan saling
yang dimiliki dan percaya dengan lebih dalam,
mensyukuri hal tersebut gunakan teknik komunikasi
sebagai yang sesuai
suatu anugerah dari Tuhan Eksplorasi kembali
YME perasaan klien disaat yang
tepat

Hari ke III

Waktu Implementasi Evaluasi


Dinas pagi DS: makannya sudah banyak, S: Alhamdulillah sekarang
14/05/2013 tadi pagi habis satu sudah enak makannya
porsi O: keluhan mual berkurang,
DO:Klien tampak lebih TD 120/70 mmHg, nadi
segar, makan pagi habis satu 76x/menit,
porsi, aktivitas ngemil ada. suhu 36C, RR 16x/menit,
Diagnosa: BB 36 kg, makan siang habis
ketidakseimbangan nutrisi : 1 porsi
kurang dari A: masalah teratasi sebagian
kebutuhan tubuh P:
Implementasi: Klien:
Mengevaluasi keluhan tingkatkan terus asupan
08.00 mual, mengukur TTV, makan, lanjutkan ngemil
mengobservasi tetesan infuse sehat
Mengukur Berat badan Perawat:
Memotivasi klien untuk Evaluasi keluhan mual dan
terus meningkatkan asupan aktivitas makan klien
makan adekuat (TKTP) dan Pantau TTV
melanjutkan aktivitas Ukur BB setiap hari
ngemil sehat Tingkatkan lagi motivasi
Memberi terapi injeksi klien untuk makan adekuat
Ranitidine 1 ampul (IV) Motivasi keluarga untuk
Memfasilitasi makan siang, menyediakan cemilan sehat
11.00 mengobservasi Berikan terapi sesuai
aktivitas makan siang klien, indikasi dan order medis
Memberi terapi oral : HP Kolaborasi dengan ahli gizi
12.30 pro 1 tablet terkait keinginan klien untuk
Memfasilitasi visite dr. makan nasi bukan bubur.
Koko, Sp.P, advise:
- Cek ulang laboratorium
- Ripamfisin 150 mg 3x1
tablet
13.30
- INH 100mg 1x1 tablet

DS: sudah gak mikirin


omongan orang, biar saja
orang S: tidak akan mikir yang
mau bilang apa jelek-jelek lagi, besok akan
DO: mulai
tampak lebih ceria, sikap membaca buku atau menulis
lebih aktif dan terbuka diary
Diagnosa II: harga diri O: Sudah tampak ceria, sikap
rendah situasional lebih terbuka.
Memberi pujian atas sikap A: masalah teratasi sebagian
dan pikiran positif yang P:
ditunjukkan klien dihadapan Klien:
09.00
perawat Lakukan hobi yang dapat
Memotivasi klien untuk dilakkan di RS seperti
melakukan hobi yang masih membaca
dapat dilakukan di RS dan menulis
Memotivasi klien untuk Ungkapkan perasaan
menggali hobi atau aspek kepada orang yang dipercaya
positif yang lain untuk
dilakukan di RS
Memotivasi klien untuk
terus berpikir positif dalam
menghadapi setiap masalah Perawat:
yang dihadapi Evaluasi pelaksanaan
aktivitas hobi di RS
Berikan reinforcement
positif atas usaha klien dalam
melakukan hobi selama di
rawat di RS
Hari ke IV

Waktu Implementasi Evaluasi


Dinas pagi DS: makannya sudah normal S: Alhamdulillah sekarang
15/05/2013 malah kalau malam suka sudah enak makannya
minta dibelikan bubur nasi, O:
tadi pagi makannya habis keluhan mual tidak ada, TD
satu porsi 110/70 mmHg, nadi
DO: Klien tampak lebih 88x/menit, suhu
segar, makan pagi habis satu 36C, RR 20x/menit, BB
porsi, aktivitas ngemil ada. 36,5 kg, makan siang habis 1
Diagnosa: porsi, nilai
ketidakseimbangan nutrisi : laboratorium sudah ada, Hb:
kurang dari kebutuhan tubuh 12 mg/dL, SGOT 31, SGPT
93.
Implementasi: A: masalah teratasi sebagian
Mengevaluasi aktivitas P:
makan, mengukur TTV, Klien:
08.20 mengobservasi tetesan infus tingkatkan terus asupan
Mengukur Berat badan makan, lanjutkan ngemil
Memotivasi klien untuk sehat
terus meningkatkan asupan Perawat:
makan adekuat (TKTP) dan Pantau TTV
melanjutkan aktivitas ngemil Ukur BB setiap hari
sehat Tingkatkan lagi motivasi
klien untuk makan adekuat
Memberi terapi injeksi Motivasi keluarga untuk
Ranitidine 1 ampul (IV) menyediakan cemilan sehat,
Memfasilitasi makan siang, seperti juss, susu, roti, dll
Memberi terapi oral : Berikan terapi sesuai
HP pro 1 tablet indikasi dan order medis
11.00
12.30 Memantau nilai
laboratorium

DS: sudah lebih baikan,


bebas, pasrah, dan optimis
saja.
DO: Tampak lebih ceria, S: sudah siap pulang
sikap lebih aktif dan terbuka, kerumah dan menjalani
aktivitas hobi dilakukan di pengobatan, tidak
RS apa-apa orang lain tau kalau
Diagnosa : HDR situasional saya sakit paru-paru yang
Implementasi: penting
Memberi pujian atas sikap saya yakin bisa sembuh
positif klien yang O: Sudah tampak ceria, sikap
ditunjukkan kepada perawat terbuka, aktivitas membaca
Memotivasi klien untuk dan
terus berpikir positif dalam menulis dilakukan dengan
mengahadapi semua mandiri
10.30 permasalahan hidup A: masalah teratasi sebagian
Memotivasi klien untuk P:
melakukan hobi yang Klien: Lanjutkan aktivitas
masih dapat dilakukan di RS hobi di RS seperti membaca
dan
Mengeksplorasi perasaan
menulis
klien ketika merasa mampu
Perawat:
melakukan aktivitas yang
Evaluasi pelaksanaan
bermakna dalam
keadaan sakit aktivitas hobi di RS
Memotivasi keluarga untuk Berikan reinforcement
mendukung kegiatan positif atas usaha klien dalam
klien selama di RS dan melakukan hobi selama di
dilanjutkan dirumah jika rawat di RS
klien telah selesai masa
rawatnya

DS:
khawatir dengan pengobatan
paru dan efek
sampingnya, langsung
merasa mual jika
membayangkan obat-obat
paru yang pernah
diminumnya, khawatir dan
takut akan ditolak oleh S:
lingkungan, dijauhi, atau semoga apa yang saya
dicemooh oleh orang lain khawatirkan tidak terjadi ya
akibat penyakit TB paru-nya sus..., nanti
ini saya akan mencari buku-
DO: buku kesehatan tentang
Klien tampak murung pengobatan
Tidak ceria TBC...
O: klien lebih rileks, masih
Tegang jika
tampak murung, sikap cukup
membicarakan tentang obat
TBC antusias
Dx : Ansietas dalam menerima informasi
Mengeksplorasi perasaan yang disampaikan perawat
klien terkait A: masalah teratasi sebagian
Kecemasannya P:
Membantun klien Klien:
mengenal kecemasannya, - Ungkapkan perasaan cemas
meliputi: penyebab, tanda kepada orang yang dipercaya
dan gejala, efek yang - Cari informasi dari sumber-
ditimbulkan sumber informasi lain yang
Membantu klien dapat dipertanggung
09.45 mengalihkan pikiran-pikiran jawabkan
negatif yang menyebabkan Perawat :
kecemasan - Fasilitasi klien untuk
mendapat informasi yang
Mengkaji kebutuhan klien
terpercaya tentang perawatan
akan informasi
dan pengobatan TBC
kesehatan yang
- Fasilitasi proses diskusi
menyebabkan cemas
antara klien dengan dokter
Mendiskusikan dengan
untuk
klien tentang perawatan
13.15 mendapat penkes tentang
dirumah: mengatasi efek
pengobatan TBC
samping OAT
Menganjurkan klien untuk
mencari sumber
informasi lain untuk
meningkatkan pengetahuan
tentang masalah kesehatan
Hari ke V

Waktu Implementasi Evaluasi

Dinas pagi DS: makannya sudah normal S: Alhamdulillah sekarang


16/05/2013 DO: Klien tampak lebih sudah sehat rasanya, senang
segar, makan pagi habis satu sudah bisa
porsi, aktivitas ngemil ada. diizinkan pulang oleh dokter
Diagnosa: O:
ketidakseimbangan nutrisi : keluhan mual tidak ada, TD
kurang dari 120/70 mmHg, nadi
kebutuhan tubuh 80x/menit, suhu
36, 7C, RR 20x/menit, BB
Mengukur TTV, naik 700 ons dari 6 hari yang
mengobservasi tetesan infus lalu, saat
08.00 Mengukur Berat badan ini BB 36,7kg, makan siang
Memotivasi klien untuk habis 1 porsi, ngemil ada.
terus meningkatkan asupan A: masalah menjadi potensial
makan adekuat (TKTP) dan peningkatan status nutrisi
melanjutkan aktivitas P:
ngemil sehat Klien:
Tingkatkan terus asupan
makan, lanjutkan ngemil
Memberi terapi injeksi sehat
Ranitidine 1 ampul (IV) Hubungi fasilitas kesehatan
Memfasilitasi makan siang jika kembali merasakan
keluhan mual, muntah, dan
11.00 Memberi terapi oral : HP
masalah fisik lainnya
pro 1 tablet
Perawat:
Memfasilitasi visite dr.
- Anjurkan klien untuk
Koko, Sp.P advise:
melanjutkan aktivitas makan
- Besok boleh pulang
adekuat
12.30 - Obat dirumah:
(TKTP)
Ripamfisin :
- Rujuk klien pada sistem
13.15 3 hari pertama 1x300 mg pelayanan kesehatan
3 hari berikutnya 1x450 terpercaya
INH :
3 hari pertama 1x200 mg
3 hari berikutnya 1x300 mg
- kontrol ke poli paru hari
Rabu, 22 Mei 2013

DS: gak sabar ingin pulang


S: sudah siap pulang
DO: lebih ceria, sikap lebih
O:Sudah tampak lebih ceria,
aktif dan terbuka, aktivitas
sikap terbuka, aktivitas
membaca dilakukan di RS
membaca dan
menulis dilakukan dengan
Diagnosa: harga diri rendah
mandiri
situasional
A: masalah teratasi
Memberi pujian atas
P:
sikapdan pikiran positif klien
Klien:
yang ditunjukkan kepada
Lanjutkan kebiasaan
perawat
11.30 berpikir positif dan
Memotivasi klien untuk
melakukan aktivitas
tetap melakukan hobi saat
hobi dirumah seperti di RS
sudah kembali ke rumah
saat mengisi waktu luang.
Memotivasi keluarga untuk
Perawat:
mendukung kegiatan - Rujuk klien pada system
klien setelah tiba dirumah pelayanan kesehatan yang
terpercaya
DS: kalau nanti ada gejala untuk mendapat pelayanan
mual muntah lagi kesehatan yang optimal
bagaimana solusinya sus, S: semoga apa yang suster
saya masih kepikiran.. jelaskan tentang apa yang
DO: perlu saya
klien masih cemas, bertanya lakukan dirumah dapat
tentang solusi masalah dilaksanakan, semoga juga
kesehatan yang proses
dikhawatirkannya jika telah pengobatan yang akan saya
kembali terima setelah pulang dari RS
dirumah cocok
dengan tubuh saya. terima
Diagnosa : Ansietas kasih atas informasi yang
Memfasilitasi konsultasi suster
klien dengan dokter berikan
Memfasilitasi kebutuhan O: klien tampak lebih rileks,
informasi klien dengan antusias dalam proses
memberikan leaflet tentang
cara perawatan klien diskusi, klien
dirumah. dapat mengulang kembali
13.15 informasi yang disampaikan
peawat
A: masalah teratasi sebagian
P:
Klien : lanjutkan aktivitas
mencari informasi dari
sumber-sumber
yang terpercaya
Perawat: Rujuk klien pada
sistem pelayanan kesehatan
yang tepat

Anda mungkin juga menyukai