MATA KULIAH
PENGKAJIAN KOMUNITAS
Disusun oleh :
1 Purnomo
2 Ita Apriliani
3 Restu Amalia Azmy
4 Nurul Laili
A. LATAR BELAKANG
Remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju
kedewasaan yang ditandai dengan perubahan fisik, perilaku, kognitif, biologis
dan emosi ( Effendy, F & Makhfudli, 2009, hal. 221). Rentang usia remaja
antara 12 tahun sampai 24 tahun (WHO, 2007). Remaja merupakan masa
peralihan masa kanak-kanak dan masa dewasa dengan rentang usia 12 tahun
sampai 21 tahun (Gunarsa, 2008, hal. 203). Jumlah kelompok usia 10-19
tahun di Indonesia sesuai dengan sensus penduduk tahun 2010 sebanyak 43,5
juta atau sekitar 18% dari jumlah penduduk, sedangkan di dunia diperkirakan
jumlah remaja sebanyak 1,2 milyar atau setara dengan 18% jumlah penduduk
di dunia (WHO, 2014). Remaja memiliki sifat yang khas diantaranya
memiliki rasa keigintahuan yang tinggi, menyukai petualangan dan tantangan
meskipun beresiko tanpa didahului oleh pertimbangan yang matang.
Keputusan yang diambil oleh remaja akan mempengaruhi perilaku remaja,
jika keputusan yang diambil tidak tepat, remaja akan jatuh dalam perilaku
yang beresiko dan akan memberikan dampak dalam jangka waktu pendek dan
panjang yang berkaitan dengan masalah kesehatan fisik dan psikososial
(Kemenkes RI, 2015). Masalah kebiasaan sehari-hari yang beresiko pada
remaja adalah kebiasaan merokok, minum-minuman keras, obat-obatan,
keluyuran, membolos, boros, dan perilaku lain yang tidak baik (Gunarsa &
Gunarsa, 2004). Faktor-faktor yang berperan terhadap perilaku merokok
adalah faktor lingkungan yaitu lingkungan keluarga dan lingkungan teman
sebaya, kedua faktor tersebut merupakan prediktor yang cukup baik terhadap
perilaku merokok pada remaja (Komalasari & Helmi, 2000).
Faktor lain adalah tingkat pengetahuan remaja. Pengetahuan merupakan
faktor predisposisi yang memengaruhi perilaku seseorang, mereka yang
berpengetahuan tinggi diharapkan berperilaku positif. Pengetahuan tentang
rokok bukan merupakan prediktor perilaku merokok pada perokok remaja.
Pengetahuan remaja tentang merokok berada pada kategori tinggi (83,4%).
Iklan rokok sebagai media promosi rokok dan berbagai jenis sangat potensial
membentuk sikap dan perilaku merokok remaja, pengetahuan tentang rokok
banyak didapatkan melalui iklan rokok, baik jenis rokok terbaru maupun
bahaya dari rokok itu sendiri. Sikap merupakan faktor personal yang berkaitan
dengan perilaku, termasuk perilaku merokok (Rachmat, M, dkk. 2007).
Jumlah penduduk usia >10 tahun yang setiap hari merokok sebesar
0,243x199.178.321= 48.400.332 jiwa, rata-rata jumlah batang yang dihisap
per hari= 12 batang (Kemenkes RI, 2015). Trend usia merokok meningkat
pada usia remaja yaitu pada umur 10-14 tahun, an 15-19 tahun (Riskesdas,
2013). Indonesia sebagai negara dengan angka perokok remaja tertinggi di
dunia, usia pertama kali mencoba merokok berdasarkan kelompok umur dan
jenis kelamin yaitu sebagian besar laki-laki dan pertama kali mencoba
merokok pada usia 12-13 tahun (GYTS, 2014). Dampak dari perilaku
merokok adalah munculnya berbagai penyakit dan gangguan kesehatan,
diantaranya yaitu infeksi saluran pernafasan, kanker mulut, kanker paru-paru,
hipertensi, berkurangnya energi dan vitalitas, dan yang paling berbahaya
dapat sampai berujung kepada kematian (Husaini, 2007).
Dampak-dampak yang ditimbulkan dari perilaku merokok pada remaja,
selain merugikan remaja sendiri juga merugikan orang lain, sehingga
berdasarkan dampak tersebut perlu dilakukan pengkajian secara mendalam
terkait perilaku merokok pada remaja, hasil pengkajian dan analisis dapat
digunakan dalam menentukan intervensi yang tepat untuk menurunkan
perilaku merokok pada remaja. Pengkajian yang dilakukan untuk memperoleh
data perilaku merokok pada remaja menggunakan format instrumen
pengkajian Community As Partner karena masalah perilaku merokok pada
remaja tidak hanya disebabkan oleh faktor individu saja, tetapi juga
disebabkan oleh faktor lingkungan di masyarakat.
Tujuan Umum dari penulisan makalah ini adalah mendeskripsikan
model Community As Partner dalam pengembangan instrumen pengkajian
komunitas perilaku merokok pada remaja.
B. Tujuan khusus penulisan makalah ini adalah :
1 Menjelaskan tentang faktor dan dampak perilaku merokok pada remaja
2 Menjelaskan tentang model Community As Partner
3 Menyusun instrumen pengkajian perilaku merokok pada remaja.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Remaja
1. Pengertian Remaja
Adolesen (remaja) adalah masa transisi dari anak-anak menjadi
dewasa. Istilah adolescence berasal dari kata adolescere yang berarti
tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa (Hurlock 1994). Adolescence
artinya berangsur-angsur menuju kematangan secara fisik, akal, kejiwaan
dan sosial serta emosional (Nurhaedar, 2005).
2. Kategori Perokok
Sitepoe (2000) mengkategorikan perokok berdasarkan jumlah
konsumsi rokok harian yaitu: (a) perokok ringan (110 batang/ hari), (b)
perokok sedang (1120 batang/ hari), (c) perokok berat (>20 batang/
hari). Perokok yang mengkonsumsi rokok dalam jumlah yang lebih
kecil memiliki kecenderungan yang lebih besar untuk berhenti merokok
(Kwon Myung & Gwan Seo, 2011). Taylor (2009) menyebut istilah
chippers untuk menjelaskan perokok yang mengkonsumsi rokok kurang
dari 5 batang/ hari dan biasanya chippers tidak menjadi perokok berat
sehingga sangat kecil kemungkinan mengalami ketergantungan nikotin.
Istilah lainnya pada perokok adalah social smoker yaitu individu yang
merokok hanya pada situasi sosial atau situasi tertentu misalnya saat
bertemu dengan teman lama di suatu acara atau pesta. Situasi sosial
tersebut bertindak sebagai isyarat atau pemicu untuk merokok (Hahn &
Payne, 2003).
S O W DS
1. Core (Inti) Sejarah - Apakah kamu pernah merokok? Siswa
- Apakah sampai sekarang masih
merokok?
- Sudah berapa lama kamu
merokok?
- Pada umur berapa kamu mulai
merokok?
- Apa alasan kamu pertama kali
merokok?
- Siapa yang pertama kali
mempengaruhi kamu merokok?
- Dimana pertama kali kamu
merokok?
- Adakah perubahan kondisi
lingkungan sekolah sebelum
dan sesudah kamu merokok
- Apakah berdirinya lingkungan
tempat sekolah yang dijadikan
temapat merokok sudah lama
- Berapa lama tempat merokok
sudah dijadikan tempat
kebiasaan siswa untuk merokok
- Siapakah yang mengetahui
sejarah tempat merokok untuk
para siwa dilingkungan
sekolah?
Demografi Data uum - Apakah didalam sekolah ada Siswa
warung yang menjual rokok?
- Apakah disekitar sekolah ada
warung atau orang yang menjual
rokok?
- Ras apa yang sering merokok di
lingkungan sekolah
- Strategi koping
Pola asuh Jenis pola asuh apakah yang
keluarga diterapkan dalam keluarga
DAFTAR PUSTAKA
Ali M dan Asrori M. 2009. Psikologi Remaja (Perkembangan Peserta Didik). Jakarta: Bumi
Aksara.
Armstrong, Sue. 2007. Pengaruh Rokok Terhadap Kesehatan. Jakarta: Arcan.
Bandura Albert. 2007. Self Efficacy: The Excercise Of Control. Freeman And Company:
New York.
Batubara, Jose RL. 2010. Jurnal Adolescent Development (Perkembangan Remaja).
Departemen Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta :FKUI.
Donatelle & Davis. 1999. Health: The Basic. Allyn & Bacon: USA.
Donna L Wong, et, al. 2008. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Wong Alih Bahasa Indonesia.
6th ed. Agus Sutarna, Neti Juniarti HYK, editor. Jakarta: EGC
Effendy, F & Makhfudli, 2009. Keperawatan kesehatan komunitas: Teori dan praktik dalam
keperawatan, hal. 221. Jakarta: Salemba Medika.
Elizabeth Hurlock. 1998. Perkembangan Anak. Jakarta : Erlangga.
Floyd, Mimms & Yielding. 2003. Personal Health: Perspective and Lifestyles. Wadsworth:
USA
Global Youth Tobacco (GYTS), 2014.
Gunarsa, S.D & Gunarsa, S.D.Y, 2004. Psikologi praktis: Anak, remaja dan keluarga.
Jakarta: Gunung Mulia.
Gunarsa, S.D & Gunarsa, S.D.Y. 2008. Psikologi perkembangan anak dan remaja, hal. 203.
Jakarta: Gunung Mulia.
Hahn & Payne. 2003. Focus on Health: Sixth Edition. McGraw Hill: New York.
Hurlock, E.B. 1994. Psikologi Perkembangan (Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan). Jakarta : Erlangga.
Husaini, A. 2006. Tobat merokok: Rahasia dan cara empatik berhenti merokok. Bandung:
Pustaka Iman.
Kementrian Kesehatan RI (Kemenkes RI), 2015.
Komalasari, D & Helmi, A.F. 2016. Faktor-faktor penyebab perilaku merokok.
Kwon Myung & Gwan Seo. 2011. Analysis of Smoking Related Characteristics Over Times
in Korean Adult Smokers : findings from international tobacco control (ITC). Official
Journal of Society for Research on Nicotine and Tobacco.
Levy, M.R. 2004. Life and Health. New York: Random House.
Nurhaedar, Jafar. 2005. Penelitian Pertumbuhan Remaja, hal 1-5. Program Studi Ilmu Gizi
Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Hassanudin.
Ogdan Jane. 2000. Health Psychology: a text book. Open University Press: Philadelphia.
Rahmat, M. dkk. 2010. Perilaku merokok remaja sekolah menengah pertama.
Sarafino Edward. 2006. Health Psychology: Biopsychosocial inetractions Second Edition.
John Willey & Sons Inc: USA
Sari, Ari Tris Ochtia, Ramdhani, dkk. 2003. Empati dan perilaku Merokok di Tempat Umum.
Jurnal Psikologi, 30 : 81-90.
Sitepoe M. 2000. Kekhususan Rokok Indonesia. Jakarta: PT. Grasindo
Sumarno dan Mulyadi. 2007. Tips Cerdas Agar Anak Berhenti Merokok. Surabaya: PT.
Prestasi Pustaka
Taylor E, Shelley. Dkk. 2009. Psikologi Sosial ed. 12. Jakarta: Kencana.