PENDAHULUAN
1
Jika kita menelusuri perjalanan dari kota Medan, maka waktu yang ditempuh untuk
mencapai Danau Toba adalah kurang lebih 4-5 jam perjalanan dengan kendaraan
bermotor. Dengan kondisi seperti ini maka banyak wisatawan yang memilih untuk
menginap dibandingkan melakukan liburan dengan perjalanan pulang dan pergi dihari yang
sama. Adanya pertimbangan-pertimbangan seperti perjalanan jauh yang ditempuh,
kawasan wisata yang potensial dengan keindahan alamnya, minimnya penginapan yang
memiliki fasilitas-fasilitas wisata yang menarik, maka sangatlah cocok jika pengadaan
penginapan dengan view kearah Danau Toba ini di wujudkan.
Keberadaan hotel Panatapan ini diharapkan dapat menarik para wisatawan baik
wisatawan domestik maupun wisatawan asing dari berbagai manca negara sebagai tempat
wisata dan juga tempat peristirahatan ataupun tempat pelarian dari segala kegiatan
rutinitas di kota.
1.5. Lingkup/Batasan
Pembahasan dititikberatkan pada masalah-masalah yang berhubungan dengan
perencanaan dan perancangan arsitektur.
Perencanaan dan perancangan tidak termasuk RAB (Rencana Anggaran Biaya) dan
perhitungan struktur.
Lingkup kajian pada proyek ini adalah perencanaan dan perancangan Hotel wisata
yang terletak di kawasan wisata alam Danau Toba.
BAB II
DESKRIPSI PROYEK
3
fashionable. Sebab, dasar pembangunannya tak hanya mementingkan letak yang strategis.
Tapi juga pemikiran bahwa hotel juga tempat istirahat yang mumpuni. Jadi, tak ada
salahnya didirikan di pinggir kota. Setelah itu, muncul hotel-hotel legendaris seperti
Tremont House (Boston, 1829) yang selama puluhan tahun dianggap sebagai salah satu
tempat paling top di Amerika Serikat (AS). Tremont bersaing ketat dengan Astor House,
yang dibangun di New York, 1836. Saat itu, hotel modern identik dengan perkembangan
lalu lintas dan tempat beristirahat. Saat pembangunan jaringan kereta api sedang gencar-
gencarnya, hampir di tiap perhentian (stasiun) ada hotel. Maksudnya jelas, untuk
mengakomodasi orang-orang yang baru saja bepergian dengan kereta api. Karena masa
itu naik kereta api sangat melelahkan, hotel-hotel pun "dipersenjatai" berbagai hiburan
pelepas penat. Hotel jenis ini, diembeli-embeli dengan kata "transit", karena memang
ditujukan buat para musafir.
Seiring dengan berkembangnya teknologi dan makin luasnya jangkauan angkutan
darat (terlebih setelah ditemukannya kendaraan bermotor), kawasan sekitar rel kereta api
tak lagi menarik minat para investor. Orang kemudian lebih suka jalan-jalan pakai mobil
ketimbang kereta. Kepopuleran hotel transit pun tersaingi oleh kehadiran "motel",
gabungan kata "motor hotel" yang sama dengan tempat istirahat para pengendara
kendaraan bermotor.
Kejayaan motel tak berlangsung lama. Seiring makin pesatnya perkembangan kota,
berakhir pula era motel. Terutama karena letaknya yang agak di pinggir kota dan
fasilitasnya yang kalah bagus dengan hotel di pusat kota. Kalaupun terpaksa bermalam di
kawasan pinggiran, motel harus bersaing dengan hotel resort, yang banyak tumbuh di
tempat-tempat peristirahatan.
Pengertian hotel secara umum merupakan suatu perusahaan yang dikelola oleh
pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas kamar untuk
tidur kepada orang-orang yang sedang melakukan perjalanan dan mampu membayar
dengan jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tanpa adanya perjanjian
khusus.
Sedangkan pengertian yang dimuat oleh Grolier Electronic Publishing Inc.(1995)
yang menyebutkan bahwa : Hotel adalah usaha komersial yang menyediakan tempat
menginap, makanan, dan pelayanan-pelayanan lain untuk umum.
Selanjutnya dijelaskan oleh United State Lodging Industri bahwa, yang utama hotel
terbagi menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu :
1. Transient Hotel, adalah hotel yang letak / lokasinya ditengah kota dengan jenis tamu
yang menginap sebagian besar adalah untuk urusan bisnis dan turis.
2. Residential Hotel, adalah hotel yang pada dasarnya merupakan rumah-rumah berbentuk
apartemen dengan kamar-kamarnya dan disewakan secara bulanan atau tahunan.
Residential Hotel juga menyediakan kemudahan-kemudahan, seperti : layaknya hotel,
seperti : restoran, pelayanan makanan yang diantar ke kamar, dan pelayanan
kebersihan kamar.
4
3. Resort Hotel, adalah hotel yang pada umumnya berlokasi di kawasan wisata dan juga
memiliki ruang serta fasilitas konfrensi untuk tamu-tamunya.
b. Bedroom
Minimum mempunyai 20 kamar dengan luasan 22 m2/kamar
Setidaknya terdapat 1 kamar suite dengan luasan 44 m2/kamar
Tinggi minimum 2,6 m tiap lantai
Tidak bising
Pintu kamar dilengkapi pengaman
Tata udara dengan pengatur udara
Terdapat jendela dengan tirai tidak tembus sinar luar
c. Dining room
Standar luas 1,5 m2/tempat duduk
Tinggi ruangan lebih dari 2,6 m
Terdapat akses langsung dengan dapur
Tata udara dengan/tanpa pengatur udara
d. Bar
Standar luas 1,1 m2/tempat duduk
Terdapat 1 buah yang terpisah dari restoran
Dilengkapi perlengkapan mencuci dengan air panas atau dingin
e. Lobby
Tata udara dengan AC atau ventilasi
Kapasitas penerangan minimum 150 lux
5
f. Sarana olahraga dan rekreasi
Minimum 1 buah alternative pilihan mis: tenis, golf, fitness, billiard, jogging,
taman bermain anak, olahraga air atau gunung
g. Utilitas penunjang
Terdapat transportasi vertikal yang bersifat mekanis
Ketersediaan air minimum 300 liter/orang/hari
Listrik mencukupi
Terdapat ruang mekanik
Komunikasi dengan telepon saluran dalam, telepon lokal dan interlokal
Terdapat fasilitas central radio, carcall
Terdapat alat deteksi kebakaran awal pada tiap ruang, fire extinguisher, fire
hydrant, pintu kamar tahan api
Minimum terdapat 1 ruang jaga
Terdapat tempat penampungan sampah tertutup
Tedapat saluran pembuangan air kotor
Hotel bintang 3
Klasifikasi hotel bintang 3 mempunyai kondisi sebagai berikut:
a. Umum
Unsur dekorasi tercermin pada lobby, restoran, kamar tidur dan function
room
b. Bedroom
Minimum mempunyai 20 kamar dengan luasan 22 m2/kamar
Setidaknya terdapat 2 kamar suite dengan luasan 44 m2/kamar
Tinggi minimum 2,6 m tiap lantai
c. Dining room
Bila tidak berdampingan dengan lobby maka harus dilengkapi dengan kamar
mandi
d. Bar
Apabila berupa ruang tertutup maka harus dilengkapi dengan AC dengan
suhu 24o C
Lebar ruang kerja bartendr setidaknya 1 m
e. Ruang fungsional
Minimum terdapat 1 buah pintu masuk yang terpisah dari lobby dengan
kapasitas minimum 2,5 kali jumlah kamar
Dilengkapi dengan toilet apabila tidak 1 lantai dengan lobby
6
Terdapat pre function room
f. Lobby
Mempunyai luasan minimum 30 m2
Dilengkapi dengan lounge
Toilet umum minimum 1 buah dengan perlengkapan
Lebar koridor minimum 1,6 m
g. Drug store
Minimum terdapat drug store, bank, money changer, biro perjalanan, airline
agent, souvenir shop, perkantoran, butik dan salon
Tersedia poliklinik
Tersedia paramedis
h. Sarana olahraga dan rekreasi
Minimum 1 buah alternative pilihan mis: tenis, golf, fitness, billiard, jogging,
taman bermain anak, olahraga air atau gunung
Terdapat kolam renang dewasa yang terpisah dengan kolam ranang anak
i. Utilitas penunjang
Terdapat transportasi vertikal yang bersifat mekanis
Ketersediaan air minimum 500 liter/orang/hari
Dilengkapi dengan instalasi air panas dan dingin
Dilengkapi dengan telepon lokal dan interlokal
Tersedia PABX
Terdapat fasilitas central radio, carcall
Hotel bintang 4
Klasifikasi hotel bintang 4 mempunyai kondisi sebagai berikut:
a. Umum
Minimum seperti hotel bintang 3
b. Bedroom
Minimum mempunyai 50 kamar dengan luasan 24 m2/kamar
Setidaknya terdapat 3 kamar suite dengan luasan 48 m2/kamar
Tinggi minimum 2,6 m tiap lantai
Dilengkapi dengan pengatur suhu kamar di dalam bedroom
c. Dining room
Minimum mempunyai 2 dining room, salah satunya terdapat coffee shop
d. Bar
Minimum sama dengan hotel bintang 3
7
e. Ruang fungsional
Minimum sama dengan hotel bintang 3
f. Lobby
Mempunyai luasan minimum 100 m2
Terdapat 2 toilet umum untuk pria dan 3 toilet umum untuk wanita dengan
perlengkapannya
g. Drug store
Minimum sama dengan bintang 3
h. Sarana olahraga dan rekreasi
Seperti hotel bintang 3 dan ditambah dengan diskotik dengan AC dan toilet
i. Utilitas penunjang
Terdapat transportasi vertikal yang bersifat mekanis
Ketersediaan air minimum 700 liter/orang/hari
Dilengkapi dengan instalasi air panas dan dingin
Hotel bintang 5
Klasifikasi hotel bintang 5 mempunyai kondisi sebagai berikut:
a. Umum
Minimum seperti hotel bintang 4
b. Bedroom
Minimum mempunyai 100 kamar dengan luasan 26 m2/kamar
Setidaknya terdapat 4 kamar suite dengan luasan 52 m2/kamar
Tinggi minimum 2,6 m tiap lantai
Dilengkapi dengan pengatur suhu kamar di dalam bedroom
c. Dining room
Minimum mempunyai 3 dining room, salah satunya dengan spesialisasi
masakkan
d. Bar
Minimum sama dengan hotel bintang 4
e. Ruang fungsional
Minimum sama dengan hotel bintang 4
f. Lobby
Minimum sama seperti bintang 4
g. Drug store
Minimum sama dengan bintang 4
h. Sarana olahraga dan rekreasi
8
Seperti hotel bintang 4 dan ditambah dengan area bermain anak/children
playground
i. Utilitas penunjang
Minimum seperti hotel bintang 4 dengan tambahan transportasi vertikal yang
bersifat mekanis
Ketersediaan air minimum 700 liter/orang/hari
Dilengkapi dengan instalasi air panas dan dingin
Dilengkapi dengan central video, music, teleks, radio, carcall
j. Business center
Di bisnis center ini terdapat beberapa staff yang membantu dengan
bertindak sebagai co-secretary para tamu yang ingin berkomunikasi dengan
kantor pusatnya maupun relasi bisnisnya
k. Restoran
Sub bagian restoran di hotel dapat dibagi menjadi:
Main dining room
Coffee shop
Restoran yang spesifik
Room service
Take out service dan outside cathering
9
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Toba_Lake_View.JPG
Diperkirakan Danau Toba terjadi saat ledakan sekitar 73.000-75.000 tahun yang lalu
dan merupakan letusan supervolcano (gunung berapi super) yang paling baru. Bill Rose
dan Craig Chesner dari Michigan Technological University memperkirakan bahwa bahan-
bahan vulkanik yang dimuntahkan gunung itu sebanyak 2.800 km, dengan 800 km batuan
ignimbrit dan 2.000 km abu vulkanik yang diperkirakan tertiup angin ke barat selama 2
minggu. Debu vulkanik yang ditiup angin telah menyebar ke separuh bumi, dari Cina
sampai ke Afrika Selatan. Letusannya terjadi selama 1 minggu dan lontaran debunya
mencapai 10 km di atas permukaan laut.
Setelah letusan tersebut, terbentuk kaldera yang kemudian terisi oleh air dan
menjadi yang sekarang dikenal sebagai Danau Toba. Tekanan ke atas oleh magma yang
belum keluar menyebabkan munculnya Pulau Samosir.
Tim peneliti multidisiplin internasional, yang dipimpin oleh Dr. Michael Petraglia,
mengungkapkan dalam suatu konferensi pers di Oxford, Amerika Serikat bahwa telah
ditemukan situs arkeologi baru yang cukup spektakuler oleh para ahli geologi di selatan
dan utara India. Di situs itu terungkap bagaimana orang bertahan hidup, sebelum dan
sesudah letusan gunung berapi (supervolcano) Toba pada 74.000 tahun yang lalu, dan
bukti tentang adanya kehidupan di bawah timbunan abu Gunung Toba. Padahal sumber
letusan berjarak 3.000 mil, dari sebaran abunya.
Penyebaran debu gunung berapi itu sangat luas, ditemukan hampir di seluruh
dunia. Berasal dari sebuah erupsi supervolcano purba, yaitu Gunung Toba. Dugaan
mengarah ke Gunung Toba, karena ditemukan bukti bentuk molekul debu vulkanik yang
sama di 2100 titik. Sejak kaldera kawah yang kini jadi danau Toba di Indonesia, hingga
3000 mil, dari sumber letusan. Bahkan yang cukup mengejutkan, ternyata penyebaran
debu itu sampai terekam hingga Kutub Utara. Hal ini mengingatkan para ahli, betapa
dahsyatnya letusan super gunung berapi Toba kala itu. Bukti-bukti yang ditemukan,
memperkuat dugaan, bahwa kekuatan letusan dan gelombang lautnya sempat
memusnahkan kehidupan di Atlantis.
2.1.4. Pengertian Judul Proyek
10
Jadi dari beberapa pengertian yang sudah dibahas sebelumnya dapat disimpulkan
bahwa proyek Hotel Panatapan ini adalah proyek merancang hotel tempat menatap wisata
alam Danau Toba. Hotel akan dirancang menghadap ke Danau Toba dan berada dipinggir
tebing dan pinggir danau sebagai tempat untuk menginap sambil menatap keindahan
Danau Toba. Adapun jenis hotel yang akan didesain merupakan jenis hotel resort yang
berbintang 5.
LOKASI
15
2.3.2.2. Bangunan Parkir
Tabel 3. Besaran Ruang Bangunan Parkir
Asumsi Jumlah Parkiran Jumlah Unit Standart (M2/Unit) Luas (M2)
16
2.3.4. Deskripsi Persyaratan dan Kriteria Ruang
Lobby
Kriteria:
- Lobby harus luas dan memiliki pencahayaan yang
banyak baik pada malam hari maupun siang hari.
- Banyak jendela kaca agar setiap pengunjung dapat
menikmati langsung view ke arah danau.
- Jendela yang besar cukup untuk memberikan
distribusi cahaya alami pada siang hari.
- Plafon tinggi, agar suasana kelihatan megah.
Convention Hall
Kriteria:
- Plafon yang cukup tinggi agar suasananya
megah dan mewah.
- Pencahayaan cukup terang.
- Kedap suara agar suara dari luar ke dalam
tidak mengganggu dan demikian sebaliknya.
Restaurant
Kriteria:
- Terbuka atau memiliki jendela kaca yang
besar agar view ke arah danau bs langsung
dinikmati.
- Pencahayaan alami yang melimpah dari
jendela kaca yg besar.
17
- Pemakaian perabot yang elegan agar
suasana menjadi mewah.
Kolam Renang
Kriteria:
- Suasana yang alami dengan pemanfaatan
tebing yang sudah ada menjadi dekorasi
sekitar kolam.
- Terbuka dan memiliki akses untuk view ke
arah danau .
- Memiliki kolam untuk dewasa maupun anak-
anak.
Parkir
Kriteria:
- Luas dan memiliki tempat parkir terpisah antara
kendaraan roda 2 dan roda empat.
- Tempat parkir kendaraan harus teratur.
- Jalur sirkulasi kendaraan cukup luas.
- Pencahayaan alami pada siang hari cukup terang,
sehingga tidak banyak memakai energy.
- Memiliki akses langsung dengan gedung utama.
Kamar Hotel
Kriteria:
- Memiliki beranda atau jendela kaca yang
besar agar penghuni dapat menikmati view
langsung ke danau.
- Suasana ruang kedap suara agar tidak
terganggu bunyi dari luar.
- Memiliki perabotan yang dapat membuat
penghuni merasa nyaman (terutama tempat
tidur).
Sebuah resort mewah tidak melulu berlokasi di birunya pantai atau hijaunya
pegunungan saja. Sebuah gunung tandus pun bisa disulap menjadi lokasi tempat
peristirahatan yang sangat mewah. Adalah Office for Metropolitan Architecture (OMA) yang
melakukan itu untuk sebuah luxury resort di Uni Emirat Arab.
Komentar tentang desain :
Dengan memanfaatkan topografi alam dengan kontur yang cukup extreme, OMA
merancang Jebel al Jais Mountain Resort di wilayah pegunungan Rais Al Khaimah, Uni
Emirat Arab. Resort yang masih dalam tahap konsep ini berdiri di atas tanah berpasir yang
tandus di sela-sela bukit di pegunungan tandus pula. Dengan memiliki view sedemikian
rupa diharapkan para tamu dapat menikmati alaminya pemandangan alam khas Timur
Tengah lengkap dengan tandusnya pegunungan pasir.
Sumber : http://www.atkinsdesign.com/html/projects_hotels_songhotel.htm
21
Pantai Dreamland berada di kawasan benama Pecatu. Terletak di bagian Selatan
pulau Bali. Tepatnya beberapa kilometer sebelum Pura Uluwatu yang terkenal suci dan
sacral atau berjarak sekitar 45 menit dari arah Denpasar. Pantai Dreamland dikelilingi
tebing-tebing dan batu karang yang menjulang tinggi di sekitar pantainya dengan
pemandangannya yang begitu memukau.
Komentar tentang desain ini :
Skema desain C151 Smart Villas Dreamland menampilkan citra minimalistis atau
bila mengutip istilah yang pernah diperkenalkan Charles Jencks neo modernis. Ini terlihat
dari adanya denah yang bebas, absennya dekorasi pada permukaan bangunan, dan sifat
to the point setiap unit villa terhadap pemandangan ke arah laut. Bila modernism dianggap
(dan kadang dikritik sebagian kalangan) cenderung mengarahkan pengguna, maka denah
setiap unit villa menunjukkan bahwa pandangan para pengguna di arahkan ke arah laut.
Batasan Site :
a. Sebelah Utara : Jalan Parapat dan Tebing
b. Sebelah Selatan : View ke Lembah Danau Toba
c. Sebelah Timur : Jalan Parapat
d. Sebelah Barat : View ke Danau Toba
22
Konsep:
Bagian
kontur
lahan yang
paling
tinggi dan
yang
terdekat
23
2.3.7.2.
Site bisa diakses hanya dengan dua jalan saja yaitu jalan parapat dan dari Danau Toba
Konsep :
24
2.3.7.3. Analisa View
Konsep view
Bangunan utama
langsung di
letakkan
dipinggir danau
agar setiap ruang
Bagian belakang bangunan
dan kamar bisa
meski tidak dapat
menikmati view
menikmati view ke Danau
ke arah Danau
Toba, tetapi daerah ini akan
diolah menjadi kolam
renang dengan kondisi 25
dekorasi alami yang
memanfaatkan tebing-
2.3.7.4. Analisa Matahari
Tim
Bara
Matahari terbit dari arah Timur ke arah Barat. Oleh sebab itu, pada area
Timur dari site merupakan area yang mendapat sinar matahari pagi
(daerah sejuk) dan pada area Barat dari site merupakan daerah panas/
daerah yang mendapat sinar matahari sore sehingga pada daerah ini
kurang efektif jika di jadikan kamar.
Konsep :
27
lebar yang baik adalah berkisar antara 2.7 m atau malah lebih besar dari 2.8 m ;
sedangkan bagi yang menggunakan kursi roda antara 3.0 m - 3.1m.
Orientasi view
dari dalam
bangunan
merata karena
bentuk
bangunan yang
tidak memiliki
sudut sehingga
tidak adat
sudut mati bagi
Untuk bangunan utama Hotel menggunakan bentuk dasar lingkaran yang di
transformasikan menjadi bentuk setengah lingkaran. Bagian melengkung depan
28
bbangunan mengarah ke danau sehingga bagian depan bangunan mendapatkan view
pemandangan yang merata bagi tiap ruang.
Konsep :
30
Merupakan deretan ruang-ruang ; setiap ruang hampir mempunyai kepentingan yang
sama ; setiap ruang hampir mempunyai aktifitas kegiatan yang sama ; lebih sesuai
untuk bangunan-bangunan rumah tinggal, apartemen dan sebagainya.
o Sirkulasi Grid
Pola diatur secara pola grid tiga dimensi; bentuk organisasi
teratur ; lebih sesuai untuk bangunan dengan sifat
kegiatan yang hampir sama dalam satu kesatuan, seperti
kantor.
Sirkulasi Vertikal
Yaitu pergerakan perpindahan tempat secara ke atas-bawah/ naik-turun.
Tabel 5. Jenis Sirkulasi Vertikal
SIRKULASI VERTIKAL PERUNTUKKAN PERTIMBANGAN
ELEVATOR/LIFT Manusia Kapasitas pengangkutan
o Pengunjung o Luas lantai lift.
o Pengelola o Tinggi plafon.
Barang o Lebar bukaan pintu lift.
Penempatan
o Jika khusus untuk orang, ditempatkan pada
daerah publik.
o Jika khusus untuk barang, tempatkan di
daerah servis.
o Jika dipakai bersama, ditempatkan antara
daerah publik dan servis.
TANGGA Manusia Penerangan cukup memadai.
Barang Lebar tangga cukup besar.
Tidak terlalu bergetar.
Nyaman, tidak melelahkan (30-40)
Tidak licin dan diberi bordes.
Dilengkapi dengan pegangan tangga.
Jika digunakan untuk mengagkut barang, perlu
dibuat 2 jalur ramp untuk kereta dorong.
Untuk tangga kebakaran harus dilengkapi
dengan penerangan darurat.
RAMP Manusia Tidak licin.
- Pengelola Cukup lebar.
- Pengunjung Nyaman, kemiringan 5-15 (khusus
Barang penyandang cacat 7)
Sirkulasi
langsung ke
dalam bangunan
dapat dicapai 31
dari jalan dan
3.2.7.8. Analisa Sistem Pencahayaan
Jenis pencahayaaan dapat dibedakan berdasarkan hal-hal berikut :
Sumber pencahayaan.
Sistem perletakan sumber pencahayaan.
Sistem pembagian cahaya dari sumber pencahayaan.
Berdasarkan sumbernya, pencahayaan pada umumnya dibedakan atas 2 yaitu :
Pencahayaan alami (daylight )
Yaitu melalui bukaan-bukaan yang ada dalam bangunan ; yang harus diperhatikan
dalam penggunaan sumber cahaya alami adalah jenis dan fungsi ruangan, efek silau
dan radiasi panas.
Sistem pencahayaan alami dapat dimanfaatkan dalam ruang pamer dengan cara :
o Pencahayaan melalui jendela kaca (window lighting) 1
Beberapa cara untuk mengantisipasi timbulnya kesilauan dan pemantulan dapat
dilakukan dengan membuat :
Jendela tinggi (high windows), lebih cocok untuk ruang eksibisi yang menentut
penerangan lebih tinggi untuk objek yang terletak di tengah ruangan.
Jendela kaca ribbon (ribbon windows), sambungan kaca sepanjang satu dinding
di atas zona eksibisi.
Kaca difusi (diffusing glass), untuk menguraikan silau sinar matahari.
Prismatic glass/ glass block, untuk menghasilkan efek penyamaran, insulasi
panas dan buyi serta dapat juga sebagai dinding luar.
Pencahayaan sudut (corner lighting), cahaya siang masuk ke salah satu ujung
terus ke dinding pendek kemudian ke dinding panjang melalui cara penetrasi
biasa, lebih cocok untuk bangunan pameran/ pertunjukkan.
o Pencahayaan melalui atap yang mempergunakan pengaturan pemasukan cahaya
tertentu ( skylight illumination)
Skylight menguntungkan untuk pencahayaan siang hari dan kelihatan unik . Dengan
skylight, dapat menerangi ruang-ruang di bawahnya dan penataan ruang bebas
lebih luas tanpa dinding untuk display.
Sifat dari sistem pencahayaan alami, antara lain :
o Tida kontinu/ berkelanjutan.
1
Iwan Setiawan, Museum Safari di Medan , Skripsi (Medan: USU, 1998) hlm.47
32
o Unsur cahaya alami matahari misalnya sinar ultra violet dapat merusak sebagian
benda pamer karena tingkat iluminasinya dan komposisi spektrum cahayanya yang
mana dapat memucatkan warna atau cat yang ada pada lukisan memudar.
Penggunaan sinar cahaya alami harus diusahakan pengurangan efek negatifnya
terlebih dahulu. Misalnya melalui penggunaan filter atau reflektor yang menyerap
sinar ultra violet.
Pencahayaan buatan (artificial light)
Yaitu melalui penggunaan lampu untuk penerangan di dalam bangunan; yang harus
diperhatikan dalam penggunaan cahaya buatan adalah : jenis atau sifat ruangan, efek
silau, kuat penerangan, kuat radiasi yang dipancarkan, warna cahaya, sifat distribusi
cahaya (umum dan setempat), bentuk armataur lampu (bisa dijadikan elemen estetis).
o Pencahayaan buatan langsung 2
Jenis pencahayaan buatan langsung antara lain:
Attic installations of lamps yaitu lampu dengan reflektor ditempatkan di bawah
skylight dan di atas lubang plafon untuk menerangi galeri.
False skylight yaitu paduan bukaan atap dan tabung, diman dipakai pada lantai
dibawahnya melalui plafon. Dengan metode ini dapat menghasilkan efek
skylight.
Spotlight yaitu lampu proyektor dengan reflektor dan soket tersendiri. Kelebihan
spotlight ini adalah dapat diatur untuk objek tertentu dan pada tempat tertentu
dan dapat dibingkai untuk memberi ruang kecil seukuran objek sehingga spot
objek lebih terang dari sekiarnya.
Louvered Light yaitu variasi berbagai lampu tunggal dan majemuk, untuk
menerangi suatu spot persegi sesuai susunannya.
Louvered ceiling yaitu plafon gantung yang terbuat dari persilangan jalur unit
berbentuk persegi empat memanjang terbuat dari bahan plastik atau metal.
Through light ( pencahyaan rendah), yaitu jenis penerangan rendah dengan
penerangan langsung dengan menggunakan lensa dan kadang kala berbentuk
persegi panjang untuk penerangan kolektif keempat sisi dinding ruang , dimana
keseluruhan bagian tengah palfon dibuat lebih rendah beberapa inchi untuk
penempatan lampu tersebut.
Troffer light yaitu panel penerangan yang ditata secara menerus pada plafon.
Panel penerangan ini dapat terdiri dari sebagian lampu untuk penerangan
umum dan penerangan spot tertentu dengan menggunakan lampu fluorescent
untuk penerangan berkesan sejuk dan lampu untuk penerangan objek yang
lebih tegas.
2
Iwan Setiawan, Museum Safari di Medan , Skripsi (Medan: USU, 1998) hlm.48
33
Polarorized light (penerangan kutub) untuk penerangan langsung dengan
mengadopsi kaca polaris untuk penyebaran cahaya, panel troffer dan mungkin
lensa langsung. Prinsip pencahayaan ini adalah untuk mereduksi kesilauan dan
peningkatan pemahaman objek yang dilihat.
o Pencahayaan buatan tidak langsung
Pencahayaan buatan tidak langsung pada dasarnya adalah untuk penerangan
umum ruangan, bukan untuk penerangan objek.
Lampu gantung (tipe tidak langsung atau semi tidak langsung), menggunakan
lampu pijar digantung pada plafon untuk menerangi ruang luas sehingga
pemandangan mata terhindar dari sumber penerangan.
Penerangan atas tersembunyi (concealed uplights) digunakan untuk
penerangan menerus ke plafon dari puncak objek/ koleksi, layar atau tingkatan
ruang yang lebih tinggi.
Penerangan miring (lighting coves), dengan sumber cahaya tersembunyi pada
dinding yang diarahkan ke plafon untuk penerangan ruangan yang sangat
besar.
Panel penerangan atau kotak terbuka dangkal/ rendah dengan pelindung pada
sisi-sisinya, dapat berbentuk persegi panjang, bundar atau bentuk bebas.
Kamar Resapan
Mandi
Air Kotor Urinoir/Bid
Cair et
Dapur Grease
Trap
Air Hujan Bak Filter air Danau
Kontrol
39
(-) : - manusia tidak selalu dapat mengawasi setiap titik karena keterbatasan kondisinya
- Penerangan Eksterior
- Pengaktifan sistem sensor selama proses berlangsungnya kegiatan pada
bangunan.
b. Pengamanan tingkat II yaitu mengaktifkan sistem alarm.
c. Pengamanan tingkat III yaitu proteksi 24 jam pada keseluruhan bangunan.
Konsep :
Diagram 4. Konsep Sistem Keamanan
RUANG
VIA LINE PENGAWAS
CCTV SISTEM ALARM
TELEPHO CCTV
Konsep :
40
Penangkal petir yang
digunakan merupakan
penangkal petir system
Franklin. Penangkal
petir akan dipasang
pada kedua bangunan
(bangunan hotel dan
gedung parkir).
Penangkal petir akan
diletakkan pada bagian
tertinggi bangunan
dan kawat penyalur
akan di tanam pada
bagian tanah yang
41