Inflasi PDF
Inflasi PDF
Jika kita perhatikan dan rasakan dari masa lampau sampai sekarang, harga barang barang
dan jasa kebutuhan kita harganya terus menaik, dan nilai tukar uang selalu turun
dibandingkan nilai barang, gejala itu merupakan inflasi.
Yang dimaksud dengan inflasi adalah proses kenaikan harga harga barang jasa secara
umum dan terus menerus. Kenaikan harga yang sifatnya sementara seperti momen hari
raya ( tidak terus menerus ) dan kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat
disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan) kepada
barang lainnya.
Indikator Inflasi
Beberapa indeks yang sering digunakan untuk mengukur inflasi seperti;.
Penggunaan Indeks yang bervariasi itu dikarenakan arti penting masing masing barang
tersebut bagi tiap kelompok masyarakat tidak sama
Di Indonesia Pernah Terjadi Inflasi diatas 500 % pada tahun 1966, pada masa sekarang
pemerintah menargetkan Inflasi di bawah 10 %, namun dampak inflasi bagi masyarakat
tidak semata mata ditentukan tinggi nya tingkat inflasi, namun juga kelompok barang
yang mengalami inflasi. Jika inflasi disebabkan oleh kelompok barang kebutuhan pokok,
maka akan berpengaruh besar pada masyarakat, sebaliknya jika hanya barang mewah yg
mengalami kenaikan, maka hanya berpengaruh pada sekelompok kecil masyarakat
# Menurut Penyebabnya
Secara Ekonomi Perubahan harga bisa disebabkan karena sisi penawaran ( Suplay ) dan
sisi permintaan ( Demmand)
- Tarikan Permintaan (Demand pull inflation)
Inflasi terjadi karena suatu kenaikan dalam permintaan total ( Agregat Demmand ) yang
berlebihan sementara produksi ( Suplay ) telah berada pada keadan kesempatan kerja
yang penuh dan tidak mungkin meningkat lagi sehingga penambahan permintaan hanya
akan menyebabkan terjadi nya perubahan peningkatan harga
P3 S
P2
D2
P1
D1
Q
-. Desakan Biaya (Cost push inflation)
Inflasi ini terjadi akibat meningkatnya biaya produksi (input) sehingga mengakibatkan
harga produk-produk (output) yang dihasilkan ikut naik. Terjadi Biaya per unit yang lebih
tinggi untuk produksi/ pergeseran kurva penawaran ke kiri/ lebih sedikit jumlah barang
yang ditawarkan pada harga yg sama/ keseimbangan baru dicapai pada harga yang lebih
tinggi diikuti penurunan kuantitas yang terjual. Sumber kenaikan biaya produksi ini bisa
berasal dari banyak hal misalnya; kenaikan upah buruh, kenaikan harga energi, kenaikan
harga bahan baku
S3
P3 S2
P2
S1
P1
Dampak inflasi
Secara umum, inflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif, tergantung parah atau
tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif
dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan
nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan
investasi.
Sebaliknya, dalam masa inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali
(hiperinflasi) keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu,
orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung atau mengadakan investasi dan
produksi karena harga meningkat dengan cepat, para penerima pendapatan tetap seperti
pegawai negeri atau karyawan swasta serta kaum buruh akan kewalahan menanggung dan
mengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi semakin merosot dan terpuruk dari
waktu ke waktu.
Investasi berkurang
Mendorong tingkat bunga
Mendorong penanam modal yang bersifat spekulatif
Menimbulkan kegagalan pelaksanaan pembangunan
Menimbulkan ketidakpastian keadaan ekonomi masa yang akan datang
Menyebabkan daya saing produk nasional berkurang
Menimbulkan defisit neraca pembayaran
Merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat
Teory Inflasi
Secara garis besar ada 3 kelompok teori mengenai inflasi
- Teori Kuantitas Teori ini berdasarkan persamaam MV = PT.
Menurut teori ini inflasi hanya bisa terjadi kalo ada tambahan volume uang yang
beredar (kartal maupun giral) tanpa diiringi oleh pasokan ( suplai) barang barang
yang tersedia . Inflasi juga dapat terjadi oleh harapan ekspektasi psikologi
masyarakat mengenai kenaikan harga harga di masa datang
- Teory Keynes Mengemukakan bahwa inflasi terjadi karena masyarakat ingin hidup
di luar batas kemampuan ekonominya dan permintaan masyarakat akan barang
barang melebihi jumlah barang barang yang tersedia
- Teory Struktural Teori ini lebih menekankan penyebab inflasi berasal dari struktur
perekonomian yang tidak mampu mengantisipasi secara cepat dan fleksibel atas
perkembangan perekonomian yang ada terutama terjadi di Negara Negara
berkembang. Negara berkembang biasanya hanya menghasilkan hasil alam dan
pertanian yang daya tukar nya tidak berkembang secepat produk industri yang di
impor dari Negara maju. Negara berkembang juga menghadapi permasalahan
kependudukan
Peran Bank Central dlm Pengendalian Inflasi
Bank Central memainkan peranan penting dalam mengendalikan inflasi. Bank Central
suatu negara pada umumnya berusaha mengendalikan tingkat inflasi pada tingkat yang
wajar. Beberapa bank Central bahkan memiliki kewenangan yang independen dalam
artian bahwa kebijakannya tidak boleh diintervensi oleh pihak di luar bank sentral,
termasuk pemerintah. Hal ini disebabkan karena sejumlah studi menunjukkan bahwa
bank sentral yang kurang independen -- salah satunya disebabkan intervensi pemerintah
yang bertujuan menggunakan kebijakan moneter untuk mendorong perekonomian -- akan
mendorong tingkat inflasi yang lebih tinggi.
Bank sentral umumnya mengendalkan jumlah uang beredar dan/atau tingkat suku bunga
sebagai instrumen dalam mengendalikan harga. Selain itu, bank sentral juga
berkewajiban mengendalikan tingkat nilai tukar mata uang domestik. Hal ini disebabkan
karena nilai sebuah mata uang dapat bersifat internal (dicerminkan oleh tingkat inflasi)
maupun eksternal (kurs). Saat ini pola inflation targeting banyak diterapkan oleh bank
sentral di seluruh dunia, termasuk oleh Bank Indonesia.
PR Cari data di BI dan BPS IHK dan tingkat infasi th 2000 sd 2008
This document was created with Win2PDF available at http://www.daneprairie.com.
The unregistered version of Win2PDF is for evaluation or non-commercial use only.