IDENTITAS PRAKTIKAN
Nama : Muhammad Solichin
Nim : 03031381419129
Shift/Kelompok : Senin Pagi/2
3.1. Sel
Sel merupakan suatu unit terkecil dimana unit terkecil tersebut penyusun
makhluk hidup. Tubuh manusia terdiri dari beribu-ribu atau bahkan berjuta sel-
sel, begitu pula dengan tumbuhan dan hewan. Sel merupakan unit organisasi
terkecil yang menjadi dasar kehidupan. Semua fungsi kehidupan diatur dan
berlangsung di dalam sel, maka dari itu sel dapat berfungsi atau bahkan hidup
sendiri asalkan kebutuhannya terpenuhi. Oleh karena itulah, sel disebut juga
sebagai satuan fungsi makhluk hidup. Sel adalah unit organisasi terkecil yang
menjadi dasar bagi suatu kehidupan dalam arti biologis selain itu, sel
mengandung materi genetik yang merupakan penentu dari sifat makhluk hidup.
Kata sel itu sendiri dikemukakan oleh Robert Hooke (1635 1703) yang
berarti kotak-kotak kosong, setelah ia mengamati sayatan gabus dengan
mikroskop. Selanjutnya disimpulkan bahwa sel terdiri dari kesatuan zat yang
dinamakan protoplasma. Istilah protoplasma pertama kali dipakai oleh Johannes
Purkinje. Menurut Johannes Purkinje protoplasma dibagi menjadi dua bagian
yaitu sitoplasma dan nukleoplasma. Schwaan dan Schleiden (1838), menyatakan
bahwa tumbuhan dan hewan mempunyai persamaan, yaitu tubuh tumbuhan dan
hewan tertersebut tersusun oleh sel-sel. Selanjutnya, teori-teori ini dikembangkan
1
menjadi suatu teori-teori seperti satuan struktural-struktural terkecil organisme
hidup. Sel merupakan satuan-satuan fungsional terkecil dari organisme hidup. Sel
berasal dari sel-sel dan organisme-organisme dimana yang tersusun dari sel-sel.
3.3. Mikroba
Jasad hidup yang ukurannya kecil sering disebut sebagai mikroba atau
mikroorganisme atau jasad renik. Jasad renik disebut sebagai mikroba karena
ukurannya yang kecil sehingga sukar dilihat dengan mata biasa dan juga
pengaturan kehidupannya lebih sederhana dibanding dengan jasad tingkat tinggi.
Mata biasa tidak dapat melihat jasad yang ukurannya kurang dari 0,1 mm. Ukuran
mikroba biasanya dinyatakan dalam mikron, 1 mikron adalah 0,001 mm. Sel
mikroba umumnya hanya dapat dilihat dengan alat pembesar atau mikroskop,
walaupun demikian ada mikroba yang berukuran besar sehingga dapat dilihat
tanpa alat pembesar. Mikrobiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang
mikroba atau mikrobiologi adalah salah satu cabang ilmu dari biologi, dan
memerlukan ilmu pendukung kimia, fisika, dan biokimia. Mikrobiologi sering
disebut ilmu praktek dari biokimia. Dalam mikrobiologi dasar diberikan
pengertian dasar tentang sejarah penemuan mikroba, macam-macam mikroba di
alam, struktur sel mikroba dan fungsinya, metabolisme mikroba secara umum,
pertumbuhan mikroba dan factor-faktor lingkungan, mikrobiologi terapan di
bidang lingkungan dan pertanian. Mikrobiologi lanjut telah berkembang menjadi
bermacam-macam ilmu yaitu virologi, bakteriologi, mikologi, mikrobiologi
pangan, mikrobiologi tanah, mikrobiologi industri, dan sebagainya yang
mempelajari mikroba spesifik secara lebih rinci atau menurut kemanfaatannya.
Distribusi mikroba di Udara, kelompok mikroba yang paling banyak
berkeliaran di udara bebas adalah bakteri, jamur (termasuk di dalamnya ragi) dan
juga mikroalge. Kehadiran jasad hidup tersebut di udara, ada yang dalam bentuk
vegetatif (tubuh jasad) ataupun dalam bentuk generatif (umumnya spora) .
Mikrooganisme di udara dibagi menjadi 2, yaitu mikroorganisme udara di luar
ruangan dan mikroorganisme udara di dalam ruangan . Mikroba paling banyak
ditemukan di dalam ruangan. Mikroba di dalam ruangan, dalam debu dan udara di
sekolah dan bangsal rumah sakit atau kamar orang menderita penyakit menular,
telah ditemukan mikroba-mikroba seperti bakteri tuberkulum, streptococcus,
pneumococcus, dan staphylococcus. Bakteri ini tersebar di udara melalui batuk,
bersin, berbicara, dan tertawa. Pada proses tersebut ikut keluar cairan saliva dan
mukus yang mengandung mikroba. Virus dari saluran pernapasan dan beberapa
saluran usus juga ditularkan melalui debu dan udara. Patogen dalam debu
terutama berasal dari objek yang terkontaminasi cairan yang mengandung
patogen. Tetesan cairan biasanya dibentuk oleh bersin, batuk dan berbicara. Setiap
tetesan terdiri dari air liur dan lendir yang dapat berisi ribuan mikroba.
3.5. Mikroskop
Kata mikroskopik berarti sangat kecil dan tidak mudah dilihat dengan mata.
Mikroskop ditemukan oleh Antony Van Leuwenhoek, dimana sebelumnya sudah
ada Robert Hook dan Marcello Malphigi yang mengadakan penelitian melalui
lensa yang sederhana. Lalu Antony Vn Leuwenhoek mengembangkan lensa
sederhana itu menjadi lebih kompleks agar dapat mengamati protozoa, bakteri dan
berbagai makhluk kecil lainnya. Pada tahun 1600 Hanz dan Z Jansen menemukan
mikroskop yang dikenal dengan mikroskop ganda yang lebih baik dari mikroskop
yang dibuat oleh Antony Vaan Leuwenhoek. Mikroskop berasal dari dua buah
kata yaitu mikro yang artinya kecil dan dari kata scopium yang artinya adalah
pengelihatan. Mikroskop adalah suatu alat yang berada didalam laboratorium
yang dimana mikroskop tersebut dapat memberikan bayangan dari benda yang
diperbesar hingga ukuran tertentu hingga dapat dilihat dengan mata.
Dalam pembentukan bayangan tersebut mikroskop menggunakan dua
macam lensa yang berbeda fungsinya. Lensa yang paling sering berhubungan
dengan mikroskop adalah lensa okuler dan lensa obyektif. Lensa obyektif adalah
lensa cembung sedangkan lensa okuler itu sendiri terdiri dari lensa plan konveks
yaitu lensa kolektif dan lensa mata. Dari dua macam lensa ini, masing-masing nya
yaitu lensa kolektif dan lensa mata. Kemudian dari kedua macam lensa-lensa
tersebut masing-masingnya sudah dirancang dengan perbesaran yang berbeda.
Sistem lensa objektif memberikan perbesaran mula-mula dimana lensa objektif
tersebut dapat menghasilkan bayangan-bayangan yang nyata yang kemudian
diproyeksikan ke atas lensa okuler. Bayangan-bayangan nyata tersebut yang
dihasilkan oleh lensa objektif tadi kemudian diperbesar oleh okuler untuk
menghasilkan bayangan-bayangan maya yang dapat dilihat.
3.5.1. Sejarah Penemuan Mikroskop
Mikroskop pertama kali dikembangkan pada abad ke 16 menggunakan lensa
sederhana untuk mengatur cahaya biasa. Pertama kali perbesaran terbatas kira-kira
10 kali dari ukuran objek sebenarnya. Setelah mengalami perbaikan akhirnya
perbesaran bisa mencapai 270 sampai 400 kali. Penemu sel dalam susunan
organisme adalah bersamaan dengan munculnya pemakaian mikroskop, yaitu
Mikroskop Cahaya (mikroskop yang sering digunakan dalam biologi), Mikroskop
okuler, baik yang berlensa tunggal atau yang biasa dikenal dengan nama
mikroskop monokuler maupun yang berlensa ganda atau yang biasa dikenal
dengan nama mikroskop binokuler. Sesungguhnya untuk meneliti beberapa
sejarah pemakaian mikroskop dengan perbaikan-perbaikan yang merupakan
sangat sulit. Dapat dianggap bahwa penemuan alat-alat optik yang pertama adalah
sudah merupakan pangkal penemuan dari mikroskop.
Penggunaan sifat-sifat optik dari suatu permukaan yang melengkung sudah
dilakukan oleh Euclid ( 3000 SM ), Ptolemy ( 127-151 ), dan oleh Alhazan pada
awal abad ke-11, tetapi pemakaian praktis untuk alat pembesaran optic ini belum
dilakukan. Baru pada abad ke-16, Leonardo da Vinci dan Maurolyco telah
mempergunakan lensa untuk melihat benda-benda yang paling kecil. Kakak
beradik pembuat kaca mata bangsa belanda yang bernama Zachary dan Francis
Jansen pada tahun 1590 menemukan pemakaian dua buah lensa cembung dalam
sebuah tabung. Penemuan ini dianggap sebagai prototipe dari sebuah mikroskop.
Tahun 1632-1723, Anthony van Lauwenhoek membuat lensa-lensa dengan
perbesaran yang memuaskan untuk melihat benda-benda kecil. Walaupun
demikian terdapat keterbatasan kemampuan sebuah mikroskop dalam daya
urainya. Hal tersebut terlihat jelas dalam sebuah rumus yang ditemukan oleh Abbe
pada abad lalu. Dari keterbatasan daya urai sebuah mikroskop, apabila dianalisis
dengan menggunakan rumus Abbe, ternyata tidak terlalu dipengaruhi oleh lensa
mikroskop, melainkan dipengaruhi oleh panjang gelombang cahaya yang dipakai.
Pada awal abad ke-17 telah ditemukan mikroskop dengan bentuk lensa tunggal.
Cara menggunakan mikroskop adalah dengan meletakkan objek yang
diperiksa pada ujung jarum dan sisi lain lensa dibawa kedekat mata. Dengan
menekan atau mengendorkan jarum didepan lensa, maka akan diperoleh titik
fokusnya. Setelah kemajuan dalam bidang teknologi maka bermunculanlah
berbagai tipe mikroskop modern. Mikroskop modern meliputi mikroskop cahaya,
mikroskop ultraviolet, fluerense, mikroskop elektron, dan mikroskop akustik.
3.5.2. Fungsi Mikroskop
Fungsi utamanya adalah untuk melihat dan mengamati objek dengan ukuran
sangat kecil yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Fungsi lain dari
mikroskop tetap berakar pada fungsi utamanya, bedanya beberapa jenis
mikroskop dibuat untuk fungsi yang lebih detail, contohnya jenis-jenis mikroskop
yang telah dibuat untuk mengamati suatu jenis objek-objek pada mikroskopis.
IV.1. Alat
1. Mikroskop.
2. Api bunsen.
3. Tabung reaksi.
4. Jarum ose.
5. Pipet tetes.
6. Pinset.
7. Pisau cutter tajam.
IV.2. Bahan
1. Aquades.
2. Serat kapas.
3. Methilen blue.
4. Daun.
5. Minyak emersi.
6. Roti (segar dan rusak).
7. Air comberan.
8. Tempe (segar dan rusak).
9. Bawang merah.
10. Kentang (segar dan rusak).
V. PROSEDUR PERCOBAAN
DAFTAR PUSTAKA