Anda di halaman 1dari 8

Tipe Tipe Tanah Kavling

Pada perumahan Tirtasani Royal Resort menggunakan prinsip penataan secara cluster. Di dalam cluster tersebut terdapat
beberapa macam tipe kavling. Secara teori, ada enam jenis bentuk kavling. Masing-masing bentuk memiliki kelebihan dan
kekurangan, sehingga konsumen atau investor properti harus memilih sesuai dengan keinginan dan kebutuhan. Diantaranya adalah:

A. Tipe: Cul De Sac Lot


Dalam bahasa Perancis, Cul De Sac berarti jalan buntu. Sesuai dengan namanya, tipe kavling ini terletak di ujung jalan
buntu. Kelebihan:
1. Bagian depan kavling yang sempit sangat baik, jika dilihat dari sisi keamanan.
2. Memiliki bagian belakang yang melebar.
3. Karena bagian depan sempit, membuat tipe kavling ini lebih tenang dan damai.
4. Sangat cocok untuk lokasi tempat tinggal.

Kekurangan:
1. Hanya memiliki area yang sempit untuk parkir di depan rumah.
2. Pintu masuk yang sempit.
3. Lahan parkir di depan rumah terbatas
B. Tipe: Interior Lot
Interior lot adalah jenis kavling yang paling umum dalam sebuah cluster.
Jenis kavling ini terletak di tengah deretan kavling dalam satu blok. Kelebihan:
1. Dari sisi keamanan lebih terjaga, karena hanya memiliki satu akses pintu
masuk.
2. Memerlukan sedikit maintenance.
3. Tidak terlalu berisik.
4. Lebih private dibanding tipe corner lot.

Kekurangan:

1. Untuk tempat tinggal, masalah sirkulasi udara harus menjadi perhatian.


2. Hanya memiliki satu arah pandang (view).
C. Tipe: T-Intersection Lot
Posisi tipe ini di Indonesia lebih dikenal dengan istilah tusuk sate. Bagi yang
percaya perhitungan feng shui, kavling seperti ini memiliki kelebihan dan kekurangan
tersendiri yang tidak dimiliki kavling jenis lain. Kelebihan:
1. Pandangan yang luas di muka rumah.
2. Kavling tipe ini sangat cocok untuk dijadikan sebagai lokasi komersial, karena
terlihat dari jauh.

Kekurangan:

1. Penghuni akan sering terganggu oleh lampu kendaraan yang melintas saat malam.
2. Kurang aman jika dilihat dari sisi keamanan, terutama oleh lalu lintas kendaraan di muka rumah.
3. Tipe ini kurang cocok dijadikan sebagai tempat tinggal.
D. Tipe: Corner Lot
Jenis kavling ini, lebih dikenal sebagai kavling sudut atau hoek. Sebagian orang
menghindari tipe ini, tetapi sebagian lagi justru mencari kavling sudut, karena umumnya
kavling jenis ini memiliki tanah yang lebih luas dibanding tipe interior. Kelebihan:
1. Kavling lebih luas dibanding kavling interior.
2. Memiliki dua muka (pintu masuk).
3. Baik untuk tempat tinggal, karena memiliki sirkulasi udara yang baik dan halaman
yang luas.
4. Baik untuk tempat komersial, karena memiliki area parkir yang luas.

Kekurangan:

1. Memerlukan biaya perawatan (maintenance) yang tinggi.


2. Dari segi keamanan agak riskan, karena memiliki dua pintu masuk.
3. Suasana cenderung lebih berisik, terutama jika kavling berada di persimpangan jalan.
E. Tipe: Flag Lot
Disebut flag lot atau kavling bendera, karena kavling ini berbentuk L seperti bendera yang sedang berkibar. Mungkin
bentuk kavling ini amat jarang didapati dalam sebuah cluster perumahan. Kelebihan:
1. Keamanan lebih terjamin, karena pintu masuk mudah diawasi dan posisi kavling tersembunyi.
2. Dari kaca mata feng shui, tipe ini lebih disukai, karena bentuk denahnya yang
mengantung di belakang.

Kekurangan:

1. Tidak memiliki akses langsung ke jalan utama.


2. Tidak disarankan sebagai lokasi komersial.
Value Added

Perumahan Tirtasani berada di lokasi strategis dengan pengembangan lahan lebih dari 100 Ha yang mana lahan tersebut akan
menjadi obyek pengembangan bagi developer untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat akan perumahan. Lokasi yang terletak dekat
dengan kawa san industri, kampus dan pariwisata BATU, Malang. Lokasi ini menjadi kawasan investasi sangat strategis yang terletak
dipinggir jalan provinsi dan memiliki nilai jual kembali dengan harga yang sangat tinggi. Dengan luas kawasan 150 hektar yang baru
dimanfaatkan sekitar 60 hektar dengan jumlah hunian 1000 KK.

Tirtasani Royal Resort berada di ketinggian 500 DPL dengan kawasa dikelilingi oleh pegunungan dibawah kaki gunung Arjuna
dengan view barat gunung putri tidur dan Kota Batu dan sebelah timur pengunungan Tengger, Gunung semeru. View exsotis,
lingkungan yang dinamis, dan nyaman untuk istirahat dengan konsep perumahan green architecture ini terus dikembangkan oleh
pengelola supaya dapat meningkatkan kualitas kenyaman hunian di Tirtasani Royal Resort ini.
Fasilitas

Taman Tirtasani Club House Masjid Tirtasani

Sport Center Commersial Area Area Bermain

1. Tirtasani Royal Resort mempunyai gate 20 meter


2. Tirtasani Royal Resort Main Road dengan model boulevard
3. Sistem keamanan 24 jam nonstop
4. Tirtasani Royal Resort berada dijalan besar jalur Provinsi Kota Malang-Kota wisata Batu
5. Dekat dengan area kampus dan pusat perniagaan
6. Ada WATER PARK sebagai sarana wisata keluarga yang berada di dalam kawasan perumahan
7. Tersedia beberapa tipe properti kualitas bangunan terbaik di lokasi yang strategis dengan nilai investasi tinggi.

Mendapat Konsumen Baru

Strategi pemasaran yang digunakan pada Perumahan Tirtasani yaitu media promosi. Dalam media promosi ini dapat dilakukan
dengan cara brosur, pemasangan baliho, dan mengadakan pameran. Selain itu media yang digunakan juga melalui website dari
Tirtasani itu sendiri. Perumahan ini tidak bekerjasama dengan instansi-instansi tertentu, karena konsep penjualan dari properti ini
menggunakan sistem indent.

A. Media Brosur
Penggunaan brosur pada suatu bisnis properti merupakan salah satu hal penting yang harus dilakukan untuk
memasarkan property yang akan dijual. Dari brosur, masyarakat lebih dapat mempelajari dan melihat dalam bentuk visual dan
tulisan yang ada pada brosur tersebut. Brosur dibuat semenarik mungkin, karena hal tersebut juga dapat mempengaruhi para
calon pembeli.
Tirtasani ini juga menggunakan media brosur sebagai promosi pemasaran properti pada perumahan tersebut. Brosur ini
disebarkan pada spot-spot tertentu yang cukup strategis. Selain itu, penyebaran brosur juga sekalian dengan pengadaan
pameran properti yang diadakan pada mall.
Kekurangannya memasarkan melalui brosur yaitu hanya dibaca sekilas atau bahkan tidak dibaca dan informasi yang
didapat tidak terlalu banyak.
B. Pemasangan Baliho
Pemasangan baliho ini dilakukan pada bagian pintu utama menuju perumahan Tirtasani. Selain itu juga terdapat
beberapa yang dipasang di tepi jalan yang merupakan jalan utama dari kota Malang ini sendiri.
Namun, terdapat kekurangan menggunakan cara pemasaran seperti ini, masyarakat yang melewati hanya membaca
sekilas tanpa tau isinya, kurangnya minat padra masyarakat untuk membaca pada baliho tersebut, perizinan pemasangan baliho
cukup mahal dan tidak bisa terlalu lama.
C. Penggunaan website
Selain dengan media lainnya, penggunaan website juga dapat dilakukan untuk media promosi atau iklan. Dari website,
masyarakat dapat mencari informasi tentang penjualan properti tersebut. Website juga memudahkan peminat yang berada jauh
dari lokasi atau yang berada di luar kota Malang. Informasi yang didapat juga cukup lengkap melalui website, karena
penyajiannya lebih lengkap daripada brosur, baliho, dll. Melalui website, bisnis properti ini mampu menargetkan pemasaran
dari seluruh kota.
D. Pengadaan Pameran
Dengan pengadaan pameran ini memberikan kesempatan kepada calon pembeli untuk dapat bertatap muka dengan
marketing dari Tirtasani itu sendiri sehingga calon pembeli dapat langsung bertanya tentang informasi yang ada. Dengan hal
tersebut, para calon pembeli akan mendapatkan informasi yang lebih banyak. Pengadaan pameran ini juga memberikan
peluang besar bagi bisnis properti tersebut dan lebih efektif dalam pemasarannya.
Untuk saat ini, Tirtasani lebih mengutamakan pemasaran dengan cara pameran yang dilakukan di mall-mall, karena
menurut marketing Tirtasani itu sendiri lebih efektif dan banyak mendapatkan target pembeli dari kegiatan tersebut. Sehingga
pemasaran seperti ini berlangsung hingga sekarang.

Anda mungkin juga menyukai