Skrip Si
Skrip Si
Disusun Oleh :
Suhari (4120411029)
Angkatan 60
Periode Maret 2010 Agustus 2010
ABSTRACT
Recently, Puri Indah has become one of most promising are in west jakarta. Its
growth started when highway JORR W1 connecting puri indah to kapuk operated.
Therefore various facilities shall be built to support its future development; one of
them is rental office. As central information, rental office building shall reflect the
image of area that its presenting. Time and schedule are most major problems in
designing high rise building. To solve those problems, this paper proposes a
concept design of rental office based on High Tech Architecture.
Design method concepts of High Tech Building are to save construction cost and
time schedule by using inside out concept, to optimize sincerity in using material
by exposing service area and exterior building structure which is also used as
ornament / sculpture, to emphasize high tech symbol logically by presenting truss
tube building system and using steel and compact material on core,and to operate
IBS system (Intelligent Building System) that indulge building users and to create
a smart and sophisticated building.
Those concepts above applied on this rental office building by using truss
structure on girder, beam and bracing that fabricated on mass to set on site so that
time and cost of construction can be reduced. Glass material is used to maximize
lighting (layering) on podium area to enhance the character of high tech building.
Those design concepts will solve problems on construction process and its design
will result a rental office building that existence will last forever.
i
LEMBAR PENGESAHAN
TUGAS AKHIR
DIAJUKAN SEBAGAI
PRASYARAT MEMPEROLEH GELAR
SARJANA TEKNIK ARSITEKTUR
MENYETUJUI
Pembimbing
ii
LEMBAR PERNYATAAN
Nama : Suhari
Nim : 4120411 - 029
Jurusan : Arsitektur
Fakultas : Teknik Sipil dan Perencanaan
Universitas : Mercu Buana
Dengan ini menyatakan bahwa sesungguhnya Skripsi ini bukan hasil kutipan dari
karya orang lain, kecuali telah disebutkan referensinya.
Suhari
iii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, untuk
memenuhi kewajiban dan persyaratan bagi mahasiswa untuk memperoleh gelar
Sarjana Teknik Arsitektur.
Untuk itu penulis sebagai mahasiswa tingkat akhir mengajukan skripsi
dengan judul Puri Indah Tower (Kantor Sewa) di Jakarta Barat yang bertema
Arsitektur High-Tech.
Dengan selesainya skripsi ini penulis ingin menyampaikan rasa terima
kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan moril maupun materil serta bimbingan
dan arahan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.
iv
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan
dan kesalahan, oleh karena itu kritik dan saran penulis harapkan guna
penyempurnaan dan untuk perbaikan tugas-tugas selanjutnya.
Penulis
v
DAFTAR ISI
Abstrak.......................................................................................................................................i
Lembar Pernyataan................................................................................................................ii
Lembar Pengesahan...............................................................................................................iii
Kata Pengantar........................................................................................................................ix
Daftar Isi ..................................................................................................................................vi
Daftar Gambar ........................................................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah ......................................................................................................2
1.3 Maksud dan Tujuan .......................................................................................................2
1.4 Batasan dan Lingkup Pembahasan ...........................................................................3
1.5 Metode Pembahasan .....................................................................................................3
1.6 Sistimatika Pembahasan ...............................................................................................4
1.7 Diagram Kerangka Pemikiran ....................................................................................5
vi
3.3 Studi Tema Arsitektur High-Tech.................................................................................16
3.3.1 Definisi Arsitektur High-Tech.. ............................................... 16
3.3.2 Karakteristik Arsitektur High-Tech........17
3.3.3 Sejarah Perkembangan Arsitektur High Tech.................................................19
3.3.4 Dasar-dasar Arsitektur High Tech...................................................................19
3.4 Tipologi Bangunan High Tech.............................................................................21
3.5 Penerapan Tema Arsitektur High Tech pada Bangunan.........................................23
3.5.1 Pendapat Arsitek Tentang Arsitektur High Tech........................................24
3.6 Tinjauan Terhadap Tema pada Penampilan Bangunan........................................26
3.6.1 Faktor-faktor yang mempengruhi penampilan bangunan.........................26
3.6.2 Elemen Bentuk Bangunan..................................................................................27
3.7 Tinjauan Empiris Menurut Tema.........................................................................29
3.7.1 Tokyo Internationa Forum.............................................................................29
3.7.2 30 St Mary Axe Commentary.....................................................................31
3.7.3 Hotel du Departement...................................................................................32
3.8 Studi Banding dengan Fungsi Bangunan yang sama...........................................33
3.8.1 Menara Palma Jakarta........................................................................33
vii
4.1.7 Analisa Kebutuhan dan Luasan Ruang ...........................................................45
4.1.8 Analisa target pasar................................................................................................48
4.1.9 Analisa magnet-magnet penunjang pengunjung...........................................49
viii
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR TUGAS AKHIR
1. SITE PLAN
2. BLOK PLAN
ST
3. GROUND PLAN/1 FLOOR PLAN
ND
4. 2 FLOOR PLAN
RD
5. 3 FLOOR PLAN
TH
6.4 FLOOR PLAN
TH TH
7. 5 -15 FLOOR PLAN
TH
8. 16 FLOOR PLAN / SKY LOBBY
TH
9. 17 FLOOR PLAN
TH ST
10. 18 31 FLOOR PLAN
11. TOP ROOF PLAN
12. MOTOR LIFT FLOOR PLAN
13. CROWN TOWER & HELICOPTER PLAN
14. ELEVATION 1
15. ELEVATION 2
16. ELEVATION 3
17. SECTION 1
18. SECTION 2
19. DETAIL JOINT TRUSS
20. DETAIL TRUSS TUBE
21. PERSPEKTIF 1
22. PERSPEKTIF 2
23. PERSPEKTIF 3
24. SKETSA INTERIOR
25. SKETSA EKSTERIOR
26. STRUCTURE TOWER PLAN
27. TYPICAL SECTION STRUCTURE
Ix
Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower
BAB I
PENDAHULUAN
9. Latar Belakang
Banyaknya jumlah penduduk yang bekerja di bidang ekonomi di DKI Jakarta dan
Jakarta barat barat pada khususnya membutuhkan fasilitas berupa ruang kantor yang
mewadahinya. Keanekaragaman aktivitas berdasarkan gaya hidup masyarakat kota
juga menuntut penyediaan fasilitas lainnya dalam sebuah bangunan perkantoran.
Dengan keterbatasan lahan di kota dan harga lahan yang semakin mahal, maka
fasilitas fasilitas tersebut digabungkan kedalam sebuah bangunan, yaitu bangunan
kantor sewa dalam bentuk high rise building.
Hal ini dibuktikan dari beberapa sumber yang pertama Dengan tingkat kepadatan
penduduk cukup tinggi serta harga jual tanah yang semakin mahal, mengakibatkan
pusat kota terkonsentrasi pada area yang cukup sempit. Hal ini didasarkan pada
pemikiran bahwa kegiatan perkantoran merupakan sebagian besar sumber nafkah
masyarakat kota pada umumnya, dimana berpengaruh terhadap pola pergerakan
1
penduduk dan tata ruang kota secara keseluruhan.
Dan kedua Tingginya minat masyarakat akan sebuah fasilitas yang bisa
mengakomodir kebutuhan akan ruang memacu pertumbuhan properti belakangan ini.
Seperti yang di kutip dari businessweek.com bahwa pasar perkantoran masih
menjanjikan, total pasokan komulatif ruang perkantoran di Jakarta pada kuartal ketiga
tahun 2009 tercatat sebesar 3,81 juta meter persegi, naik sekitar 5% dari kuartal
sebelumnya atau bertambah 177.000 meter persegi ruang perkantoran. Perkembangan
ini dapat dilihat dari meningkatnya luas ruang perkantoran yang disewakan di Intiland
2
Tower Jakarta yang telah mencapai 90 % atau naik 70 % dari tahun sebelumnya.
Faktor penting lainnya adalah lokasi yang cukup strategis, hal ini terlihat dari
dominasi aktivitas di sebuah kawasan yaitu di puri indah. Salah satu kawasan bisnis di
kawasan kota jakarta barat adalah di jalan puri indah raya sebagai lokasi untuk sebuah
bangunan kantor sewa.
1).
www.kapan lagi.com ( Jakarta Pusat Hadapi massalah penduduk & Arus urbanisasi )
2)
.www.BusinessWeek.com ( Pasar ruang kantor sewa masih menjanjikan )
Universitas Mercubuana Jakarta 2010 1
Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower
1.3
Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dari perancangan Kontor sewa ini adalah :
Menciptakan fasilitas perkantoran di Jakarta barat, yang menuntut kemudahan,
dan kenyamanan.
Menciptakan suatu perkantoran modern yang dapat menampung kegiatan
bisnis ( kebutuhan penguasaha ) baik dalam maupun luar negeri.
Adapun tujuan yang ingin di capai adalah :
Mewujudkan bangunan yang efisiensi baik dari pelaksanaan maupun fungsi
bangunan itu sendiri.
Mewujudkan bangunan kantor sewa dengan pendekatan Arsitektur High-Tech.
Bab I PENDAHULUAN
Menguraikan mengenai Latar Belakang, Identifikasi Massalah, Maksud dan Tujuan,
Batasan dan Lingkup Pembahasan, Metode Pembahasan, Sitematika Pembahasan dan
Diagram Kerangka Pemikiran.
Latar Belakang
o Perkembangan di bidang ekonomi yang cukup pesat menuntut sebuah fasilitas kantor sewa di jakarta barat.
o Adanya ketersedian lokasi yang cukup strategis sebagai kawasan bisnis di puri indah.
o Adanya fasilitas jalan tol JORR W1 yang memberikan potensi perkembangan pusat bisnis di puri indah.
Kantor sewa
Dengan pendekatan arsitektur high-tech
akan tetap eksis di berbagai zaman dengan pendekatan Arsitektur High-Tech ( memorial office )
F Identifikasi Massalah
e o Bagaimana memaksimalkan fungsi kantor sewa dan fasilitas penunjangnya dalam bangunan dengan
penerapan prinsip-prinsip Arsitektur High-Tech ?
e
o Bagaimana menciptakan bangunan yang terencana sesuai kebutuhan ruang pada lahan yang sempit dan
d berada dipusat kota dengan penerapan prinsip-prinsip Arsitektur High-Tech ?
b o Bagaimana menciptakan bangunan yang terencana sesuai kebutuhan ruang pada lahan yang sempit dan
a berada dipusat kota jakarta barat?
o Bagaimana memilih sistem struktur dan utilitas untuk bangunan tinggi yang mudah di terapkan secara
c
cepat kedalam bangunan kantor sewa ?
k
Konsep Dasar
o Program ruang
o Konsep Tapak
o Konsep Bangunan
Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower
BAB II
TINJAUAN UMUM
Pom Bensin Puri indah Puri Garden Apartment Kantor Wali Kota
Jakarta Barat
Daerah Rawa lahan Rumah Sakit Puri
Perumahan Tapak / Site
kosong indah
Jakarta Out Ring Carrefour Puri Indah Mall Puri Indah Rukant Centra Niaga
Rute (JORR)
Melihat fungsi bangunan serta besaran tapak saat ini dan kondisi lingkungan
sekitar tapak yang memiliki berbagai fungsi seperti, pusat perbelanjaan
Carrefour puri ndah, mall puri indah, rumah sakit, area apartmen, maka
penambahan fungsi kantor sewa pada tapak sudah sangat sesuai.
1
. Poerwadarminta, W.J.S, Kamus Umum Bahasa Indonesia, 1991
2
. Marlina, Endy, 2008, Panduan Perancangan Bangunan Komersial, Andy, Yogyakarta
Menurut Hunt, W.D ( dalam Meyer, 1983 ), ( dalam Marlina, 2008 ) kantor
2
sewa dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
7. Klasifikasi Kantor Sewa Berdasarkan Ruang Sewa
Small Space, merupakan modul ruang sewa yang mempunyai kriteria
sebagai berikut :
o Berkapasitas 1 3 orang.
o Luas area minimal 8 m2 dan maksimal 40 m2.
Medium Space, merupakan modul ruang sewa yang mempunyai kriteria
sebagai berikut :
o Kapasitas memadai untuk grup kerja ( 4 -12 orang )
o Luas area minimal 40 m2 dan maksimal 150 m2.
Large Space, merupakan modul ruang yang memiliki kriteria sebagai
berikut :
o Kapasitas memadai untuk banyak grup kerja.
o Luas area di atas 150 m2
8. Klasifikasi Kantor Sewa Berdasarkan Peruntukannya
Kantor sewa fungsi tunggal
Merupakan kantor sewa yang didalamnya hanya memiliki satu fungsi
( fungsi tunggal ). Pada kantor sewa semacam ini sifat dan karakter
lingkup kegiatan yang diwadahi relatif sama.
Kantor sewa fungsi majemuk
Merupakan kantor sewa yang didalamnya memiliki beberapa
fungsi( fungsi majemuk ) sehingga lebih vareatif. Kantor sewa fungsi
majemuk mempunyai peluang yang lebih banyak terkait dengan
penggabungan berbagai fungsi.
9. Klasifikasi Kantor Sewa Berdasarkan Jumlah Penyewa
Penyewa bangunan Tunggal
Adalah bangunan kantor sewa yang hanya disewakan kepada satu penyewa
dan dalam jangka waktu tertentu. Hal ini berarti seluruh bangunan kantor
sewa tersebut disewa oleh satu penyewa saja.
2
. Marlina, Endy, 2008, Panduan Perancangan Bangunan Komersial, Andy, Yogyakarta
Gbr.1.Penerapan koridor
terbuka pada ruang
kantor sewa
Tipe menara
Rancangan sebuah kantor sewa dikatakan mempunyai konfigurasi tipe
menara apabila bangunan dirancang dengan bentuk bangunan tinggi
dengan luasan lantainya relatif kecil sehingga perbandingan antara lebar
dan tinggi bangunan sangat kecil.
Pada tipe ini, ruang-ruang dicapai melaluai satu jalur sirkulasi vertikal
yang biasa disebut dengan istilah core.
Contoh :
Gbr.2.Penerapan satu
jalur sirkulasi vertikal /
Ada juga penerapan kantor sewa yang dirancang dengan tower plan
dengan sistem open lay out pada lantai-lantai yang disewanya untuk
memudahkan penyewa dalam mengolah ulang rancangan ruang sewanya.
Contoh :
Gbr.3.Penerapan satu
jalur sirkulasi vertikal
/ core
dengan sistem open
lay out pada setiap
lantainya.
BAB III
TINJAUAN KHUSUS
Jadi tema high tech didalam dunia desain arsitektur adalah untuk
menyatakan sesuatu yang tinggi dalam ilmu pengetahuan yang dipakai untuk
mempermudah dalam melakukan suatu pekerjaan dengan menggunakan
teknik/cara yang canggih.
1
wikipedia, bebas berbahasa indonesia.
10. Strong Paul J (ED). Architecture of Tall Building New York : Mc Graw Hill Book
Co.Nomenclature.
1.4
Davies, Colin High Tech Architecture London : Thames and Hudson hal 6.
1.5
Jenks Charles The Modern from Late to Neo-Modernism New York : Rizzoli
National
Publication Inc, hal 94-101.
B. Celebration of Process
o Penekanan pada logika dan kejelasan proses konstruksi
sehingga what, why, dan how dari bangunan dapat
terlihat jelas.
dengan penekanan pada proses / mampu menyimbolkan
proses yang jelas, bangunan High Tech menjanjikan lebih
dari apa yang dapat diberikan oleh teknologi, yaitu perfect
function dan efisiensi jangka panjang.
3. Transparency, Layering and Movement
Transparansi, pelapisan dan pergerakan merupakan tiga
kualitas utama dari estetik bangunan high tech.
1.7 penggunaan kaca transparan, pelapisan, ducting, tangga
dan struktur aksentuasi dari escalator serta elevator yang
bergerak merupakan karakter dari bangunan high tech.
1.8 pelapisan dari pelayanan dan dilayani, dengan perubahan
ritme dan potensi untuk permainan cahaya dan bayangan,
menawarkan kemungkinan untuk mengatur transformasi
5
dari bangunan lebih lama.
p transparansi merupakan proses dimana mata diarahkan
pada kegiatan yang berlapis (overlapping), tanpa lubang
asli yang eksist, namun permainan cahaya dan bayangan
inilah yang memberikan impresi bahwa suatu massa itu
transparan.transparansi tidak selalu dicapai dengan media
kaca kecuali terpaksa, walaupun pada prakteknya banyak
6
yang mengartikan transparansi dengan media kaca.
p hirarki dari pergerakan yang berkisar dari cepat ke lambat,
dan dari gaduh ke tenang, secara langsung memberikan
pengaruh baik itu dalam pola skala ruang maupun pola
7
bangunan dalam kota dan kawasan.
Gbr.4 Strata-Tower
8
davies, colin High Tech Achitecture London Thames and Hudson, hal 12.
Pemakaian kaca yang jernih dan trasparan secara besar, penempatan pipa-pipa,
tangga dan struktur serta penekanan dan pergerakan escalator dan lift
memberikan suatu karakter tersendiri bagi bangunan high tech.
Pada bangunan Liyods dan hongkong bank, mekanisme yang begitu
rumit dari escalatornya yang transparan, memberikan suatu kesenangan bagi
pengamat yang melihat bagaimana mereka naik ke atas tanpa ada usaha sedikit
pun.
9
Norman Foster, Richard Rogers, James Stirling New Direction in British Archtecture,
Estetika
menyangkut nilai keindahan dari suatu fisik bangunan yang
ditampilkan secaravisual
10
Pengadaan Seminar Arsitektur Unpar, Aspek Estetika struktur dan sarana pelengkap
bangunan, bandung, 1990
Lingkungan
Fisik dan non fisik, lebih di kaitkan kepada pengolahan ruang
luar
11
Narudin S, Pengantar Kepada Arsitektur
12
Long Wocius Prinsipal of Third Dimension Design
13
Charles Jencks Modern Movement in Architecture Penguin Book, London, 1982
14
Laporan Seminar Tata Lingkungan Mahasiswa Arsitektur FTUI, Persepsi Bentuk dan
Konsep Arsitektur, Djambatan.1986, hal. 5
15
Geoffrey Broadbent, Sing, Symbol in Architecture John Willey Sons, Hal. 95
o Simbol
Pengenalan simbol merupakan proses yang terjadi pada
individu maupun masyarakat melalui panca indra,
sehingga menimbulkan suatu arti dari apa yang ditangkap
pada saat bangunan tersebut dilihat / diamati.
16
sumber dari www.highTheBuilding.com
Tokyo Internationa Forum didesain oleh arsitek rafael vinoly, dari new
york pemenang kompetisi desain internasional yang diadakan di UIA.
rafael vinoly menjelaskan lebih bari 80% kaca yang di gunakan pada proyek
ini adalah kaca laminasi, alasan penggunaannya adalah keamanan. hall kaca
adalah yang pertama kali ditentang karena tingginya biaya bila menggunakan
kaca film, tetapi kami tetap memaksa karena hasil penelitian membuktikan
fakta bahwa kaca laminasi lebih aman.
Sejak Tokyo Internationa Forum di bangun faktor keselamatan atas
terjadinya gempa sangat berpengaruh pada desain, desain menerapkan kaca
laminasi yang diberi bingkai memungkinkan orang dapat bergerak saat terjadi
gempa dan kaca tidak pecah, penggunaan kaca laminasi pada kanopi adalah
juga dengan alasan yang sama.
17
3.7.2 30 St Mary Axe Commentary
Architect : Norman Foster
Location : London, England
Date : 2000-2004
Building type : Commercial Office Tower, Skyscraper
Construction system : Glass clading
Style : high-tech modern
17
sumber dari www.highTheBuilding.com
18
3.7.3 Hotel du Departement
Architect : Alsop and Stormer
Location : Marseille, France
Date : 1994
Building type : Regional goverment headuarters
Construction system : Glass and steel, fabric converings
Style : Sculptural high-tech modern
18
sumber dari www.highTheBuilding.com
Dari bebera hasil tinjauan terhadap tema arsitektur high tech diatas dapat
disimpulkan ciri-ciri bangunan high tech antara lain ;
Inside out
o Bagian service dan struktur terekspose
o terdapat ekspresi antara servant dan serve
o adanya perubahan/perbaikan teknologi secara cepat
Celebration of process
o Penekanan pada logika dan kejelasan proses konstruksi
o perfect function dan efisiensi jangka panjang.
Transparency, Layering and Movement
o Transparansi, pelapisan dan pergerakan
o penggunaan kaca transparan, pelapisan, ducting, tangga
dan struktur aksentuasi dari escalator yang bergerak
o pelapisan dari pelayanan dan dilayani, dengan perubahan
ritme dan potensi untuk permainan cahaya dan bayangan
o transparansi yang berlapis (overlapping),transparansi
tidak selalu dicapai dengan media kaca
o hirarki pergerakan
Optimistic Confidence in Scienci Culture
o Mampu bersaing diberbagai zaman (eksis)
3.8 Studi Banding dengan Fungsi Bangunan yang sama
Studi banding diperlukan sebagai perbandingan dan sebagai pembelajaran
sehingga dapat ditarik sebuah kesimpulan sebagai dasar dalam merancang sebuah
kantor sewa sehingga yang dihasilkan sebuah hasil akhir yang lebih baik.
3.8.1 Menara Palma - Jakarta
Nama proyek : Menara Palma
Alamat proyek : Jakarta
Fungsi gedung : Perkantoran
Sumber : Majalah Indonesia Design
Bangunan menara palma ini dibangun diatas lahan seluas 4720m2 dengan
berbentuk huruf L dan memanjang ke belakang dan terdiri dari 24 lantai. Bangunan
karya DCM ini mencitrakan sebuah perkantoran modern.
Bentuk bangunan
Bentuk bangunan ini tergolong type menara yang terbentuk dari 2 buah massa
lempengan setebal 6 meter yang menjulang ke atas dan 1 buah massa di tengah
sebagai penghubung secara asimetri sehingga seperti membentuk hurf A. Bentuk
menara palma ini harus mengecil ke atas secara berundak-undak dari dinding batas
utara dan batas selatan lahan, sehingga berkesan monumental, menjulang ke atas
lebih tinggi secara visual sebagai symbol tentang kekuatan yang terus maju
menjulang ke atas.
Cafe
Lift Lobby
Kantor
Gbr.5 Denah lt.Dasar
Jalur pencapaian
dalam bangunan
menggunakan Lift dan
tangga yang tergabung
dalam Core/inti
bangunan
Core bangunan
Dari beberapa hasil analisa studi banding dan studi lapangan maka dapat
disimpulkan perhitungan proporsi atau prosentasi penggunaan ruang-ruang pada
Kantor sewa sebagai berikut :
Menara Palma
Area Privat
Kantor 26%
Area Service
Core & service 13%
Area service
Core & service 16%
BAB IV
ANALISA PERANCANGAN
Bangsa Asing
Umumnya mereka bekerja pada perusahaan joint, antara
perusahaan asing dan perusahaan lokal.
Bangsa Indonsia ( lokal )
Adalah mereka yang bekerja pada perusahaan penyewa, pengelola
bangunan, pusat hiburan atau ruang lainya.
3.3.5 Tingkat Ekonomi
Pelaku kegiatan Kantor sewa terdiri dari :
Tingkat Ekonomi Atas
Mereka yang berprofesi sebagai executiv officer atau pimpinan
perusahaan dan pengunjung.
Tingkat Ekonomi Menengah
Mereka yang berprofesi sebagai karyawan dari perusahaan
penyewa dan pengunjung fasilitas lainya.
Tingkat Ekonomi Bawah
Karyawan dari perusahaan pengelola, seperti clening service,
security, dll
Untuk mewujudkan suatu perencanaan yang baik, perlu dianalisa perilaku
kegiatan, pelaku atau pemakai yang akan ditampung, yang pada akirnya akan
menghasilkan produk berupa ruangan yang sesuai dengan fungsinya.
4.1.3 Analisa Jenis Kegiatan
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di Kantor sewa ini secara garis besar dapat
dibagi sebagai berikut :
a. Penyewa
Kegiatan yang dilakukan adalah :
Datang
Parkir
Masuk ke bangunan, menuju r.kerja
Bekerja, rapat, aktifitas lainya
Istirahat, makan, minum dan buang
air Pulang
Penyewa kantor biasanya melakukan aktifitas kegiatan yang rutinitas sama
setiap harinya.
MASUK /
KELUAR
PEJALAN PEDESTRIA
KAKI N
MASUK KE
LOBBY
MASUK KE MASUK KE
LOBBY LIFT KANTOR SEWA
BEKERJA
RAPAT /
PERTEMUAN
ISTIRAHAT
MAKAN /
b. Pengelola
Kegiatan yang dilakukan adalah :
Datang
Parkir
Masuk ke bangunan, menuju r.kerja
Bekerja,melakukan kegiatan adminitrasi, kegiatan pengawasan,
kegiatan perawatan.
Istirahat, makan, minum, buang air
Pulang
PEJALAN PEDESTRIA
KAKI N
MASUK KE
LOBBY
MASUK KE
RUANG
BEKERJA
ISTIRAHAT
MAKAN /
c. Pengunjung
Kegiatan yang dilakukan adalah :
Datang
Parkir
Masuk ke bangunan
Melakukan / memenuhi :
o Tugas / keperluan, pertemuan, rapat , dll
o Kegiatan khusus
Fitness, check up, makan, minum, istirahat
Pulang
PEJALAN PEDESTRIA
KAKI N
MASUK KE RESTAURAN
LOBBY CAFE SHOP
FITNESS / GYM
HEALT CENTER
EXIBITION
MASUK KE DLL
KANTOR SEWA
BISNIS
RAPAT
DLL
Kebutuhan ruang dalam kantor sewa ini dipengaruhi oleh jenis perusahaan yang
akan menempati kantor sewa tersebut. Penyewa kantor merupakan perusahaan
asing maupun lokal yang bergerak dibidang konstruksi, properti, asuransi,
perbankan, hukum dan jasa perdagangan. Dari hasil studi perusahaan penyewa
kantor sewa yang ada di Jakarta pada umumnya termasuk dalam jenis kantor
Top Management atau dengan sistem pembagian per-devisi menurut jenis
pekerjaannya.
R.Rapat
toilet
Retail / bank
Entrance
Toilet
Gudang
pantry
R.Rapat
toilet
Retail / bank
Restauran Lobby
Entrance
Kantor + Komersial/Cafe
(Podium) 14.400 m2
Luas per lantai 4.800 m2 / 3 lt
= 14.400 m2
Pom Bensin Puri indah Puri Garden Apartment Kantor Wali Kota
Jakarta Barat
Jakarta Out Ring Rute Carrefour Puri Indah Mall Puri Indah Rukant Centra
(JORR) Niaga
Lahan kosong
perumahan
Tapak 1,2 Ha
U
Jalan tol (JORR) W1
Tapak 1,2 Ha
(1
(2
3.5
sumber dari www.googlemap.com
3.6
sumber dari dokumentasi pribadi
U
Tapak 1,2 Ha
Keterangan :
Sirkulasi kendaran
Pemilihan letak pencapaian kedalam tapak berdasarkan beberapa
pertimbangan antara lain :
Kemudahan pencapaian baik untuk kendaraan pribadi seperti mobil
dan motor, kendaraan umum, maupun pejalan kaki.
Mudah dilihat baik oleh pengemudi atau pejalan kaki.
Kondisi arus lalu lintas disekitar tapak.
Tapak 1,2 Ha
U
View dari jl.tol JORR W1
View yang dapat dirasakan oleh View yang dapat dirasakan oleh
pejalan kaki / pengendara baik penyewa / pengguna dari dalam
dari jalan biasa maupun jalan tapak
tol JORR W1.
Letak tapak yang berada di sudut kawasan menjadikan sebuah kualitas view
yang tercipta sangat baik, dengan adanya lampu merah kendaraan akan berhenti
sejenak menunggu lampu hijau dalam jeda tersebut pengendara dapat
menikamati sebuah view bangunan. Untuk menyikapi potensi tapak yang ada
diharapakan dapat mengahadirkan bangunan yang menarik dilihat secara visual
dari pertemuan jalan baik dilihat oleh pengendara kendaraan maupun oleh
pejalan kaki.
4.2.5 Analisa Kebisingan
Kebisingan sedang
Dari jalan biasa
Kebisingan
rendah
Tapak 1,2 Ha
Kebisingan tinggi
Dari jalan tol U
Kebisingan tinggi
Dari jalan biasa
Kebisingan yang relatif tinggi terjadi di sebelah barat dan selatan tapak
dikarenakan volume kendaraan yang cukup tinggi. Sedangkan di sisi utara
kebisingan sedang dengan volume kendaraan yang relatif sedang. Di sisi timur
kebisingan cukup rendah karena berbatasan dengan lahan kosong.
Tanggapan dari analisa ini adalah :
Menarik bangunan ke arah dalam site sehingga agak menjauh dari
tingkat kebisingan.
Menempatkan area publik atau area yang tidak terlalu memerlukan
ketenangan di area barat .
U
Tapak 1,2 Ha
Matahari terbit
Matahari terbenam
Intensitas cahaya matahari sangat tinggi di posisi barat dan timur tapak,
tingkat intentsitas cahaya dan panas menjadi bahan pertimbangan untuk
meletakan massa bangunan dan bukaan fasad.
Tanggapan terhadap analisa iklim ini adalah :
Menghindari perletakan massa bangunan yang terkena sinar matahari
langsung.
Menempatkan area service atau core disisi timur atau barat sebagai
dinding buffer terhadap panas matahari langsung.
Meminimalkan bukaan di sisi timur dan barat.
Menempatkan pelindung, sun shade, kisi-kisi atau secondery skin di
sisi timur dan barat bangunan.
Menciptakan unsur penyejuk dengan air atau vegetasi taman.
Office space
Office space
TANGGA
Koridor
Office space
Koridor tertutup
Pencapaian dengan koridor tertutup ini memberikan privasi
yang tinggi bagi ruang-ruang kerja di kantor tersebut.
Office space
Koridor
Office space
Kaku, tegas, disiplin, formal atau resmi, tinggi rendah jabatan, dll
b. Karakter dan sifat dari sebuah caf/fitness center dapat di transformasikan
dalam betuk sebagai berikut :
Pile
cap/plat
pondasi
rakit
Tiang
bored
pile
Gbr. Tiang bored pile sebagai pondasi
yang menerus sampai kedalaman tanah
Upper Structure ( struktur atas )
Dalam bangunan Kantor sewa ini menggunakan sistem struktur truss tube
and core (tabung rangka dengan kolom dan core/inti) composit dan baja
sebagai struktur utama. Alasannya adalah :
Mudah dan cepat dalam pelaksanaan.
Kesannya ringan karena material komposit/baja.
Sangat cocok untuk struktur high rise
Memaksimalkan space ruang dalam karena keberadaan kolom
sebagai wall system structure yang berada di dinding pinggir.
Kesan high tech dapat dimunculkan.
Struktur truss tube with interior column merupakan tabung rangka, yang
terdiri dari kolom vertikal dan balok horisontal yang dihubungkan disuatu
bidang dengan menggunakan sambungan kaku kemudian core/shear wall
sebagai struktur inti yang menyempurnakan kekakuan system struktur
bangunan ini.
Core/inti
Truss
tube/tabung
rangka
Typical plan
BAB V
KONSEP PERANCANGAN
5.1 Konsep Perancangan
Konsep arsitektur high tech sangat erat hubungannya dengan penerapan
teknologi canggih terhadap bangunan, dimana arsitektur tidak hanya
menempatkan elemen-elemen arsitektural saja seperti, kuat, fungsional, estetik dan
rendah biaya atau cost, tetapi harus mempertimbangkan dimensi lain dari efisiensi
dan kemudahan dengan pendekatan terhadap teknologi modern terkini.
Pendekatan arsitektur high tech merupakan suatu konsep perancangan yang
menghasilkan suatu bangunan pintar serta dapat beroperasi secara efektif dan
efisien, untuk memenuhi tuntutan zaman modern saat ini. Dalam pendekatan
arsitektur high tech, rancangan harus dapat menunjukkan secara jelas fungsi dan
identitas dari bangunan melalui pengolahan ruang dan pengolahan wajah
bangunan dengan memanfaatkan unsur-unsur teknologi modern sehingga dapat
tercipta sebuah bangunan yang mempermudah aktifitas pengguna bangunan itu
sendiri.
Konsep dasar high tech tersebut antara lain:
Inside out
3.3.6 Bagian service dan struktur (truss-tube with interior column)
terekspos.
Pada tower office
Celebration of process
q Penekanan pada logika dan kejelasan proses konstruksi.
Pada struktur (truss-tube with interior column) sudah dapat
dipastikan dapat di bangun secara cepat, karena material baja dan
komposit yang dapat dipabrikasi sehingga tinggal dipasang sesuai
perencanaan. Misalkan system truss pada wall system dan girder
Kondisi grid kawasan terbentuk dengan pola yang teratur sehingga, sebagai
patokan dalam memulai atau mengembangkan rancangan dibuat grid secara
horisontal dan vertikal yang mengacu pada GSB pada tapak, sehingga terjadi
keselarasan dengan bangunan sekitar.
U
Gbr.2a Konsep zoning tapak
Perletakan zoning
semi public dengan
fungsi, hall, drop off, Perletakan zoning
lobby entrance service .
Site Entrance
Pejalan kaki
Main
Entrance
Entrance
Pejalan kaki
Penggunaan material
transparan / kaca untuk
mendapatkan cahaya alami.
Pada atap ruang void sebagai pencahayaan terdapat atap yang dapat
secara otomatis membuka dan menutup sesuai temperatur dalam
ruang.
Gbr.6b Konsep interior R.kerja, koridor dan Toilet Gbr.6c Konsep interior struktur
podium 14400 m2
komercial / office (3 lantai)
basement 24000 m2
komercial / office (3 lantai)
50m 50m
1 2 3
1 2 3
4 5 6
30m 7 8 30m
4 core
core 5 9 10
Pile
cap/plat
pondasi
rakit
Tiang
bored
pile Gbr. Tiang bored pile sebagai
pondasi yang menerus sampai
kedalaman tanah keras
Struktur truss tube with interior column merupakan tabung rangka, yang
terdiri dari kolom vertikal dan balok horisontal yang dihubungkan disuatu
bidang dengan menggunakan sambungan kaku kemudian core/shear wall
sebagai struktur inti
Core/inti
Truss
tube/tabung Typical plan rangka
Gbr. isometric
PDAM
IBS CONTROL
SYSTEM Pompa
Reservoir-Bawah
Pompa
Tangki-Atas Distribusi
Unit lantai
Closet
Sumur resapan
Toilet
Kran Taman
Riol Kota
Water-
Shaft tratment
PLN
IBS
CONTROL
MDP SDP PP
SYSTEM
genset
6. Sistem Telekomunikasi
Sistem telekomunikasi mengguanakan jaringan telkom, dengan sistem
tak langsung ( telephone terminal room ). Semua jaringan dikendalikan
melalui IBS control system.
Central
Operator LIne
Operator
LIne
IBS CONTROL
SYSTEM
Telkom
9. Sistem Sirkulasi
Perencanaan sistem sirkulasi dalam bangunan secara horisontal
menggunakan koridor atau selasar yang menghubungkan ke setiap
ruangnya, untuk sirkulasi vertikal mengunakan lift, tangga dan
eskalator yang menghubungkan setiap lantai didalam bangunan. Semua
jaringan dikendalikan melalui IBS control system.
=3456 51,84N
7,2 7,2
= 480 7,2 N ( 1 )
h = 300 det x P x N
R.T
h = 300 x 12 x N
36 h
= 3600 x N
36 h
= 100 N
v = 2m/det
s = ( 3,6 x 30 ) 2m
s = 216 m
v = s/t = 72 / t
2 = 216/ t
t = 216 : 2 = 108 detik
480-7,2N = 100 N
480 = 100N + 7,2N
480 = 107,2N
N = 480 : 107,2 = 4,47 lift ~ 4 lift penumpang
Karena ada dua zona lift yaitu pada lantai dasar (zona 1) dan
sky lobby (zona 2) jumlah 15 lantai , maka (zona 1) = (zona 2), dan
jumlah lift 4 lift + 4 lift = 8 lift.
Untuk kenyamanan ditambahkan 1 lift tersendiri untuk kebutuhan
service.
10. Sistem penanganan Sampah
Penanganan dalam gedung, sampah dari setiap lantai disalurkan
melalui shaft sampah dan dikirim ke penampungan sampah sementara
di lt basement, dan siap diangkut oleh truk sampah.
Sampah pengangkutan
perlantai
Tempat sementara
Shaft sampah ( dibasement )
Sampah Sampah
organik an-organik