Anda di halaman 1dari 103

Semester Ganjil Tahun Akademik 2009/2010

Skripsi dan Tugas Akhir

Puri Indah Tower (Kantor Sewa)


Tema : Arsitektur High Tech

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan


Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Teknik Arsitektur

Disusun Oleh :
Suhari (4120411029)

Angkatan 60
Periode Maret 2010 Agustus 2010

Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan


Jurusan Arsitektur
Universitas Mercu Buana
ABSTRAK

Kawasan puri indah mempunyai tingkat pertumbuhan ekonomi yang pesat di


Jakarta barat, Salah satunya faktor aksesbilitas jalan tol JORR W1 Puri indah -
Kapuk. Untuk itu dalam perkembangannya kedepan diperlukan berbagai fasilitas
yang mampu mewadahinya, diantaranya kantor sewa. Permasalahan waktu dan
biaya merupakan kendala utama dalam perencanaan bangunan high rise. Untuk itu
konsep perancangan kantor sewa menggunakan arsitektur high tech.
Metode perancangan menggunakan prinsip bangunan high tech, diantaranya untuk
menekan waktu dan biaya pelaksanaan yang berkonsep inside out,
mengoptimalkan kejujuran dalam penggunaan material dengan megekspose pada
area service dan struktur bangunan eksterior yang mana dimanfaatkan sebagai
ornament atau sculpture ,menekankan simbolisasi high tech secara logis dengan
cara menampilkan system bangunan truss tube and core memakai material baja
dan komposit, penggunaan system IBS (intelligent building system) yang
memanjakan pengguna bangunan, Sehingga menghasilkan bangunan yang pintar
dan canggih.
Konsep tersebut diterapkan pada bangunan ini melalui penggunaan system
struktur truss untuk girder, beam and bracing yang dipabrikasi secara massal
kemudian di setting dilapangan sehingga dapat menghemat waktu dan biaya
pelaksanaan. Pemakaian material kaca untuk memaksimalkan pencahayaan
(Layering) pada podium memperkuat karakter bangunan high tech.Hasil
rancangan yang dicapai adalah bangunan kantor sewa yang dapat memecahkan
permasalahan dalam pelaksanaan dan keberadaan bangunan yang akan eksis di
sepanjang jaman.

ABSTRACT
Recently, Puri Indah has become one of most promising are in west jakarta. Its
growth started when highway JORR W1 connecting puri indah to kapuk operated.
Therefore various facilities shall be built to support its future development; one of
them is rental office. As central information, rental office building shall reflect the
image of area that its presenting. Time and schedule are most major problems in
designing high rise building. To solve those problems, this paper proposes a
concept design of rental office based on High Tech Architecture.
Design method concepts of High Tech Building are to save construction cost and
time schedule by using inside out concept, to optimize sincerity in using material
by exposing service area and exterior building structure which is also used as
ornament / sculpture, to emphasize high tech symbol logically by presenting truss
tube building system and using steel and compact material on core,and to operate
IBS system (Intelligent Building System) that indulge building users and to create
a smart and sophisticated building.
Those concepts above applied on this rental office building by using truss
structure on girder, beam and bracing that fabricated on mass to set on site so that
time and cost of construction can be reduced. Glass material is used to maximize
lighting (layering) on podium area to enhance the character of high tech building.
Those design concepts will solve problems on construction process and its design
will result a rental office building that existence will last forever.

i
LEMBAR PENGESAHAN
TUGAS AKHIR

DIAJUKAN SEBAGAI
PRASYARAT MEMPEROLEH GELAR
SARJANA TEKNIK ARSITEKTUR

Judul : Puri Indah Tower (Kantor Sewa)


Tema : Arsitektur High-Tech
Nama : Suhari
NIM : 4120411-029
Jurusan : Arsitektur
Fakultas : Teknik Sipil dan Perencanaan
Universitas : Mercu Buana

MENYETUJUI

Ketua Jurusan Arsitektrur Koordinator Tugas Akhir

Ir.Tin Budi Utami, MT Danto Sukmajati, ST, MSc

Pembimbing

Ir. Edy Muladi, Msi

ii
LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Suhari
Nim : 4120411 - 029
Jurusan : Arsitektur
Fakultas : Teknik Sipil dan Perencanaan
Universitas : Mercu Buana

Dengan ini menyatakan bahwa sesungguhnya Skripsi ini bukan hasil kutipan dari
karya orang lain, kecuali telah disebutkan referensinya.

Jakarta, 12 Oktober 2010

Suhari

iii
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, untuk
memenuhi kewajiban dan persyaratan bagi mahasiswa untuk memperoleh gelar
Sarjana Teknik Arsitektur.
Untuk itu penulis sebagai mahasiswa tingkat akhir mengajukan skripsi
dengan judul Puri Indah Tower (Kantor Sewa) di Jakarta Barat yang bertema
Arsitektur High-Tech.
Dengan selesainya skripsi ini penulis ingin menyampaikan rasa terima
kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan moril maupun materil serta bimbingan
dan arahan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

Penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada ;


1. Bapak Ir. Edy Muladi, Msi, Selaku Pembimbing tugas akhir.
2. Ibu Ir. Tin Budi Utami, MT, Selaku ketua Jurusan arsitektur.
3. Bapak Danto Sukmajati, ST, MSc, Selaku Koordiantor Tugas Akhir
4. Teman-teman mahasiswa PKK Jurusan Arsitektur Universitas Mercubuana,
Angkatan 2004, sebagai teman diskusi.
5. Teman-teman dekat Annisa Syarifah, Ester Riningsih dan Pety Ayu
Saraswati, sebagai teman diskusi.
6. Ibunda tercinta Soekinah yang penuh kasih sayang dan doa nya.
7. Dan untuk orang yang saya sayangi, kakak dan adik, yang senantiasa
penuh pengertian dan selalu menjadi dorongan semagat untuk menjalankan
kuliah dan menyelesaikan skripsi ini.
8. Serta untuk teman-teman dan pihak-pihak yang telah membantu, yang tidak
dapat disebutkan satu persatu.

Dengan segenap kemampuan dan waktu yang terbatas, penulis berusaha


untuk menyelesaikan skripsi ini dengan harapan dapat bermanfaat bagi penulis
maupun orang lain, serta dapat menjadi referensi tambahan bagi mahasiswa
jurusan Arsitektur.

iv
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan
dan kesalahan, oleh karena itu kritik dan saran penulis harapkan guna
penyempurnaan dan untuk perbaikan tugas-tugas selanjutnya.

Jakarta, 12 Oktober 2010

Penulis

v
DAFTAR ISI
Abstrak.......................................................................................................................................i
Lembar Pernyataan................................................................................................................ii
Lembar Pengesahan...............................................................................................................iii
Kata Pengantar........................................................................................................................ix
Daftar Isi ..................................................................................................................................vi
Daftar Gambar ........................................................................................................................ix

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah ......................................................................................................2
1.3 Maksud dan Tujuan .......................................................................................................2
1.4 Batasan dan Lingkup Pembahasan ...........................................................................3
1.5 Metode Pembahasan .....................................................................................................3
1.6 Sistimatika Pembahasan ...............................................................................................4
1.7 Diagram Kerangka Pemikiran ....................................................................................5

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK


2.1 Gambaran Umum Proyek ............................................................................................6
2.2 Lokasi Tapak.....................................................................................................................7
2.3 Tinjauan Gedung Kantor sewa....................................................................................8
2.3.1 Pengertian Gedung Kantor Sewa ..................................................................8
2.3.2 Klasifikasi Kantor Sewa ..................................................................................8
2.3.3 Perhitungan Sewa Ruang Kantor ..................................................................12
2.3.4 Jenis Aktifitas dalam gedung Kantor Sewa ................................................12
2.3.5 Jenis Pengelompokan area dalam gedung Kantor Sewa.........................12

BAB III TINJAUAN KHUSUS PROYEK


3.1 Tinjauan Khusus Tema Arsitektur High-Tech ..14
3.1.1 Latar Belakang Pemilihan Tema .......................................................................14
3.1.2 Pengertian Tema Arsitektur High-Tech............................................................15
3.2 Kaitan Tema Arsitektur High Tech dengan Judul....................................................16

vi
3.3 Studi Tema Arsitektur High-Tech.................................................................................16
3.3.1 Definisi Arsitektur High-Tech.. ............................................... 16
3.3.2 Karakteristik Arsitektur High-Tech........17
3.3.3 Sejarah Perkembangan Arsitektur High Tech.................................................19
3.3.4 Dasar-dasar Arsitektur High Tech...................................................................19
3.4 Tipologi Bangunan High Tech.............................................................................21
3.5 Penerapan Tema Arsitektur High Tech pada Bangunan.........................................23
3.5.1 Pendapat Arsitek Tentang Arsitektur High Tech........................................24
3.6 Tinjauan Terhadap Tema pada Penampilan Bangunan........................................26
3.6.1 Faktor-faktor yang mempengruhi penampilan bangunan.........................26
3.6.2 Elemen Bentuk Bangunan..................................................................................27
3.7 Tinjauan Empiris Menurut Tema.........................................................................29
3.7.1 Tokyo Internationa Forum.............................................................................29
3.7.2 30 St Mary Axe Commentary.....................................................................31
3.7.3 Hotel du Departement...................................................................................32
3.8 Studi Banding dengan Fungsi Bangunan yang sama...........................................33
3.8.1 Menara Palma Jakarta........................................................................33

BAB IV ANALISA PERANCANGAN


4.1 Analisa Non Fisik.............................................................................................................37
4.1.1 Analisa Pelaku Kegiatan ....................................................................................37
4.1.2 Analisa Karakter Pelaku Kegiatan ..................................................................37
4.1.3 Analisa Jenis Kegiatan .......................................................................................37
4.1.4 Analisa Kebutuhan Parkir ..................................................................................41
4.1.5 Analisa Kebutuhan Ruang .................................................................................42
4.1.5.1 Analisa Kebutuhan Ruang Penyewa ................................................42
4.1.5.2 Analisa Kebutuhan Ruang Pengelola ...............................................43
4.1.5.3 Analisa Kebutuhan Ruang Pengunjung /
Tamu kantor sewa..................................................................................43
4.1.6 Analisa Organisasi Ruang ..................................................................................44
4.1.6.1 Ruang Penyewa ......................................................................................44
4.1.6.2 Ruang Pengelola ....................................................................................44

vii
4.1.7 Analisa Kebutuhan dan Luasan Ruang ...........................................................45
4.1.8 Analisa target pasar................................................................................................48
4.1.9 Analisa magnet-magnet penunjang pengunjung...........................................49

4.2 Analisa Fisik ....................................................................................................................49


4.2.1 Analisa Luasan Tapak.........................................................................................50
4.2.2 Analisa Lingkungan Tapak ...............................................................................51
4.2.3 Analisa Pola Jaringan Sirkulasi ......................................................................52
4.2.3.1 Sirkulasi di luar Bangunan . 53
4.2.4 Analisa View Tapak ............................................................................................55
4.2.5 Analisa Kebisingan .............................................................................................56
4.2.6 Analisa Iklim lingkungan .................................................................................57
4.2.7 Analisa Bangunan................................................................................................58
4.2.7.1 Analisa ruang luar bangunan.....................................................................58
4.2.7.2 Analisa sirkulasi didalam bangunan........................................................58
4.2.8 Analisa Bentuk bangunan .................................................................................61
4.2.9 Analisa Sistem Struktur......................................................................................62
4.2.10 Analisa Sistem Bangunan ..............................................................................64

BAB V KONSEP PERANCANGAN


5.1 Konsep Perancangan .....................................................................................................67
5.1.1 Konsep Tapak........................................................................................................71
5.1.2 Konsep Zoning Tapak ........................................................................................72
5.1.3 Konsep Sirkulasi dalam Tapak.........................................................................73
5.1.4 Konsep Masa Bangunan ...................................................................................75
5.1.5 Konsep Ruang luar .............................................................................................76
5.1.6 Konsep Ruang dalam.........................................................................................78
5.1.7 konsep zoning vertical bangunan79
5.1.8 Konsep Sistem Bangunan................................................................................78
5.1.8.1 Konsep Struktur....................................................................................80
5.1.8.2 Konsep Utilitas Bangunan..................................................................81

viii
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR TUGAS AKHIR
1. SITE PLAN
2. BLOK PLAN
ST
3. GROUND PLAN/1 FLOOR PLAN
ND
4. 2 FLOOR PLAN
RD
5. 3 FLOOR PLAN
TH
6.4 FLOOR PLAN
TH TH
7. 5 -15 FLOOR PLAN
TH
8. 16 FLOOR PLAN / SKY LOBBY
TH
9. 17 FLOOR PLAN
TH ST
10. 18 31 FLOOR PLAN
11. TOP ROOF PLAN
12. MOTOR LIFT FLOOR PLAN
13. CROWN TOWER & HELICOPTER PLAN
14. ELEVATION 1
15. ELEVATION 2
16. ELEVATION 3
17. SECTION 1
18. SECTION 2
19. DETAIL JOINT TRUSS
20. DETAIL TRUSS TUBE
21. PERSPEKTIF 1
22. PERSPEKTIF 2
23. PERSPEKTIF 3
24. SKETSA INTERIOR
25. SKETSA EKSTERIOR
26. STRUCTURE TOWER PLAN
27. TYPICAL SECTION STRUCTURE

Ix
Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

BAB I
PENDAHULUAN

9. Latar Belakang
Banyaknya jumlah penduduk yang bekerja di bidang ekonomi di DKI Jakarta dan
Jakarta barat barat pada khususnya membutuhkan fasilitas berupa ruang kantor yang
mewadahinya. Keanekaragaman aktivitas berdasarkan gaya hidup masyarakat kota
juga menuntut penyediaan fasilitas lainnya dalam sebuah bangunan perkantoran.
Dengan keterbatasan lahan di kota dan harga lahan yang semakin mahal, maka
fasilitas fasilitas tersebut digabungkan kedalam sebuah bangunan, yaitu bangunan
kantor sewa dalam bentuk high rise building.
Hal ini dibuktikan dari beberapa sumber yang pertama Dengan tingkat kepadatan
penduduk cukup tinggi serta harga jual tanah yang semakin mahal, mengakibatkan
pusat kota terkonsentrasi pada area yang cukup sempit. Hal ini didasarkan pada
pemikiran bahwa kegiatan perkantoran merupakan sebagian besar sumber nafkah
masyarakat kota pada umumnya, dimana berpengaruh terhadap pola pergerakan
1
penduduk dan tata ruang kota secara keseluruhan.
Dan kedua Tingginya minat masyarakat akan sebuah fasilitas yang bisa
mengakomodir kebutuhan akan ruang memacu pertumbuhan properti belakangan ini.
Seperti yang di kutip dari businessweek.com bahwa pasar perkantoran masih
menjanjikan, total pasokan komulatif ruang perkantoran di Jakarta pada kuartal ketiga
tahun 2009 tercatat sebesar 3,81 juta meter persegi, naik sekitar 5% dari kuartal
sebelumnya atau bertambah 177.000 meter persegi ruang perkantoran. Perkembangan
ini dapat dilihat dari meningkatnya luas ruang perkantoran yang disewakan di Intiland
2
Tower Jakarta yang telah mencapai 90 % atau naik 70 % dari tahun sebelumnya.
Faktor penting lainnya adalah lokasi yang cukup strategis, hal ini terlihat dari
dominasi aktivitas di sebuah kawasan yaitu di puri indah. Salah satu kawasan bisnis di
kawasan kota jakarta barat adalah di jalan puri indah raya sebagai lokasi untuk sebuah
bangunan kantor sewa.

1).
www.kapan lagi.com ( Jakarta Pusat Hadapi massalah penduduk & Arus urbanisasi )
2)
.www.BusinessWeek.com ( Pasar ruang kantor sewa masih menjanjikan )
Universitas Mercubuana Jakarta 2010 1
Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

Namun terlepas dari itu, bangunan perkantoran yang kebanyakan dirancang


bercirikan khas high tech di indonesia masih minim. Jadi dengan situasi dan kondisi
yang seperti itu, maka penyusun akan memcoba mengangkat Kantor sewa dengan
pendekatan arsitektur high tech ( high tech Architecture ) sehingga diharapkan dalam
merancang gedung tidak hanya berpatokan pada penampilan yang modern saja, tetapi
diharapkan dapat memaksimalkan fungsi, memudahkan aktivitas, dan memberikan
inivasi-inovasi teknologi terbaru sehingga tidak hanya berfungsi untuk massa
sekarang tetapi diharapkan juga untuk massa yang mendatang.

1.2 Identifikasi Massalah


3.3.2 Bagaimana memaksimalkan fungsi kantor sewa dan fasilitas penunjangnya
dalam bangunan dengan penerapan prinsip-prinsip Arsitektur High-Tech ?
6. Bagaimana menciptakan bangunan yang terencana sesuai kebutuhan ruang pada
lahan yang sempit dan berada dipusat kota dengan penerapan prinsip-prinsip
Arsitektur High-Tech ?
28. Bagaimana mewujudkan penampilan bangunan dipusat kota yang memiliki
kriteria Arsitektur High-Tech sehingga memiliki memorial bangunan high tech
yang mudah diingat oleh masyarakat?
o Bagaimana memunculkan inovasi-inovasi baru yang modern dalam sebuah kantor
sewa ?
o Bagaimana memilih sistem struktur dan utilitas untuk bangunan tinggi yang
mudah di terapkan secara cepat kedalam bangunan kantor sewa ?

1.3
Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dari perancangan Kontor sewa ini adalah :
Menciptakan fasilitas perkantoran di Jakarta barat, yang menuntut kemudahan,
dan kenyamanan.
Menciptakan suatu perkantoran modern yang dapat menampung kegiatan
bisnis ( kebutuhan penguasaha ) baik dalam maupun luar negeri.
Adapun tujuan yang ingin di capai adalah :
Mewujudkan bangunan yang efisiensi baik dari pelaksanaan maupun fungsi
bangunan itu sendiri.
Mewujudkan bangunan kantor sewa dengan pendekatan Arsitektur High-Tech.

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 2


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

Menciptakan tata ruang kawasan yang serasi, menarik, dengan memunculkan


inovasi-novasi dari high tech untuk jangka panjang.
Menciptakan pola penataan sirkulasi yang harmonis, sehingga dari sekian
aktifitas yang di lakukan tidak saling mengganggu satu sama lainya dengan
pendekatan high tech.
Memanfaatkan dan mengembangkan potensi daerah peruntukan, yaitu
kawasan komersil sehingga dapat difungsikan secara optimal.

1.4 Batasan dan Lingkup Pembahasan


Peraturan Pemerintah DKI Jakarta tentang bangunan bertingkat
tinggi. Pembahasan tentang Arsitektur High-Tech.
Perencanaan penampilan atau fasade bangunan yang berkaitan dengan
Arsitektur High-Tech.
Perencanaan berlandaskan atas asas arsitektur dan peraturan atau standar yang
berlaku.

1.5 Metode Pembahasan


Metode yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah:
1. Pengumpulan data
Studi Literatur, yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mencari
berbagai informasi yang berhubungan dengan obyek perencanaan dan
perancangan kantor sewa melalui media yaitu : buku, majalah, koran,
paper, internet dan lain-lain.
Studi Lapangan, yaitu data yang didapatkan berdasarkan pengamatan
secara langsung pada obyek penelitian ( observasi lapangan ).
Studi Banding, yaitu merupakan penyajian interprestasi informasi yang
diperoleh dari hasil karya yang sudah ada untuk mendapatkan
perbandingan keterkaitan dengan judul dan tema.
2. Analisa
Analisa Kegiatan, antara lain unsur jenis kegiatan, sifat kegiatan, syarat
kegiatan, pelaku kegiatan.

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 3


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

Analisa Tapak, meliputi analisa pencapaian, analisa sirkulasi, analisa


orientasi, analisa view, analisa kebisingan, analisa pola ruang luar dan
penzoningan
Analisa Bangunan, antara lain meliputi analisa massa bangunan,
sirkulasi bangunan, struktur bangunan dan utilitas bangunan.

1.6 Sistematika Pembahasan


Secara garis besar, sistematika dalam pembahasan tugas skripsi ini dapat
diuraikan sebagai berikut :

Bab I PENDAHULUAN
Menguraikan mengenai Latar Belakang, Identifikasi Massalah, Maksud dan Tujuan,
Batasan dan Lingkup Pembahasan, Metode Pembahasan, Sitematika Pembahasan dan
Diagram Kerangka Pemikiran.

Bab II TINJAUAN UMUM


Berisikan pembahasan mengenai gambaran umum proyek, tinjauan teori berupa
informasi mengenai pengertian dan jenis kantor dan pembahasan studi banding
proyek sejenis.

Bab III TINJAUAN KHUSUS


Berisikan penjelasan tentang judul proyek, Tinjauan teoritis mengenai tema dan
keterkaitan tema dengan proyek.

Bab IV ANALISA PERANCANGAN


Bab ini berisikan tentang analisa berdasarkan data yang ada, analisa kegiatan, analisa
tapak, analisa kontek lingkungan, analisa perencanaan dan perancangan.

Bab V KONSEP PERANCANGAN


Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari beberapa analisa sebagai konsep dasar
dalam perencanaan tapak dan perancangan bangunan.

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 4


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

1.7 Diagram Kerangka Pemikiran


Kerangka pemikiran merupakan proses pemikiran secara sistematis yang
membentuk suatu sistem, dimulai dari data, pembahasan hingga diperoleh suatu
konsep perencanaan dan perancangan yang dimaksud.

Latar Belakang
o Perkembangan di bidang ekonomi yang cukup pesat menuntut sebuah fasilitas kantor sewa di jakarta barat.
o Adanya ketersedian lokasi yang cukup strategis sebagai kawasan bisnis di puri indah.
o Adanya fasilitas jalan tol JORR W1 yang memberikan potensi perkembangan pusat bisnis di puri indah.

Kantor sewa
Dengan pendekatan arsitektur high-tech

Maksud dan Tujuan


o Menciptakan fasilitas perkantoran yang modern yang dapat menampung kegiatan perekonomian di Jakarta
barat
o Mewujudkan bangunan kantor sewa yang memberikan kemudahan dan efisiensi fungsi secara optimal
dengan pendekatan Arsitektur High-Tech.
o Mewujudkan kantor sewa yang dapat bersaing di massa depan baik dari fungsi maupun bentuk sehingga

akan tetap eksis di berbagai zaman dengan pendekatan Arsitektur High-Tech ( memorial office )

Batasan Data-data teori dan Landasan

F Identifikasi Massalah
e o Bagaimana memaksimalkan fungsi kantor sewa dan fasilitas penunjangnya dalam bangunan dengan
penerapan prinsip-prinsip Arsitektur High-Tech ?
e
o Bagaimana menciptakan bangunan yang terencana sesuai kebutuhan ruang pada lahan yang sempit dan
d berada dipusat kota dengan penerapan prinsip-prinsip Arsitektur High-Tech ?

b o Bagaimana menciptakan bangunan yang terencana sesuai kebutuhan ruang pada lahan yang sempit dan
a berada dipusat kota jakarta barat?
o Bagaimana memilih sistem struktur dan utilitas untuk bangunan tinggi yang mudah di terapkan secara
c
cepat kedalam bangunan kantor sewa ?
k

Analisa dan Sintesa


o Kegiatan : jenis kegiatan, sifat kegiatan, syarat kegiatan, pelaku kegiatan.
o Tapak : pencapaian, sirkulasi, orientasi, view, penzoningan
o Bangunan : massa bangunan, sirkulasi, struktur dan utilitas

Konsep Dasar
o Program ruang
o Konsep Tapak
o Konsep Bangunan
Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

BAB II
TINJAUAN UMUM

2.1 Gambaran Umum Proyek


Nama Proyek : Kantor Sewa (Puri Indah Tower)
Tema : Arsitektur High Tech
Lokasi : Jl. Puri indah raya
Kembangan Jakarta Barat
Sifat Proyek : Fiktif
Peruntukan lahan : Kkt & Kpd
( Karya kantor / jasa & Karya perdanganan )
Sasaran : Kalangan bisnis, umum dan wisatawan.
Luas lahan : 1.2 ha ( 12000 m2 )
KDB : 40 %
KLB :5
GSB : 10 m
Type bangunan : Tunggal
Ketinggian bangunan : Maksimum 32 lapis
Kepemilikan : Swasta
Fasilitas antara lain :

o Bisnis center ( Perkantoran )


o Restoran / Cafe
o Fitness center
o Healt center
o Exhibition
o Retail- retail
o Service area
o Dan ruang penunjang lainya.
Universitas Mercubuana Jakarta 2010 6
Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

2.2 Lokasi Tapak


Lokasi tapak atau site telah ditentukan oleh pihak prodi arsitektur
Mercubuana yaitu dikawasan sepanjang Jakarta Outer Ring Road seksi West 1
(JORR W1) yang menghubungkan antara Tol Jakarta-Tangerang di kawasan
Puri Indah dengan Tol Bandara Soekarno-Hatta di kawasan Kapuk.
Tapak yang berada di jalan puri indah raya merupakan tapak yang sesuai
dibangun untuk kantor sewa, atau sesuai dengan peruntukan wilayahnya yaitu
area komersial ( Karya kantor / jasa & Karya perdanganan ).
Kondisi tapak saat ini merupakan bangunan 2 lantai dengan berbagai fungsi
showroom.

Pom Bensin Puri indah Puri Garden Apartment Kantor Wali Kota
Jakarta Barat
Daerah Rawa lahan Rumah Sakit Puri
Perumahan Tapak / Site
kosong indah

Jakarta Out Ring Carrefour Puri Indah Mall Puri Indah Rukant Centra Niaga
Rute (JORR)

Jalan puri indah raya Puri Britania Centra Niaga

Melihat fungsi bangunan serta besaran tapak saat ini dan kondisi lingkungan
sekitar tapak yang memiliki berbagai fungsi seperti, pusat perbelanjaan
Carrefour puri ndah, mall puri indah, rumah sakit, area apartmen, maka
penambahan fungsi kantor sewa pada tapak sudah sangat sesuai.

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 7


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

10. Tinjauan Gedung Kantor Sewa


Bangunan yang akan dirancang adalah gedung kantor sewa.
Berikut dijelaskan mengenai teori pengertian dan pengelompokan gedung
kantor sewa.
2.3.1 Pengertian Kantor Sewa
Kantor ialah:
Balai ( gedung, rumah, ruang ) tempat mengurus suatu pekerjaan atau
1
perusahaan.
Sewa ialah:
1
Cara atau salah satu upaya untuk mendapatkan sesuatu.
Jadi pengertian Gedung Kantor Sewa dapat disimpulkan sebagai berikut :
Bangunan atau rumah yang dapat difungsikan sebagai tempat mengurus
kegiatan suatu pekerjaan dengan cara sewa.
Sedangkan menurut Hunt, W.D ( dalam Meyer, 1983 ), dalam buku
Panduan Perancangan Bangunan Komersial, Andy Marlina, 2008 kantor sewa
adalah suatu bangunan yang mewadahi transaksi bisnis dengan pelayanan
secara profesional, atau suatu fasilitas perkantoran yang berkelompok dalam
satu bangunan sebagai respon terhadap pesatnya pertumbuhan ekonomi
2
khususnya di kota-kota besar.
3.3.3 Klasifikasi Kantor Sewa
Pengadaan kantor sewa di setiap wilayah tidak selalu sama dengan
kantor sewa di wilayah lain, karena perlu menyesuaikan dengan kebutuhan
masyarakat serta tren dan kecenderungan ekonomi setempat. Rancangan
kantor sewa ini merupakan respon terhadap perkembangan perekonomian
wilayah, yang perlu juga dipertimbangkan untuk mengantisipasi peluang
perkembangan pada massa yang akan datang.

1
. Poerwadarminta, W.J.S, Kamus Umum Bahasa Indonesia, 1991
2
. Marlina, Endy, 2008, Panduan Perancangan Bangunan Komersial, Andy, Yogyakarta

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 8


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

Menurut Hunt, W.D ( dalam Meyer, 1983 ), ( dalam Marlina, 2008 ) kantor
2
sewa dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
7. Klasifikasi Kantor Sewa Berdasarkan Ruang Sewa
Small Space, merupakan modul ruang sewa yang mempunyai kriteria
sebagai berikut :
o Berkapasitas 1 3 orang.
o Luas area minimal 8 m2 dan maksimal 40 m2.
Medium Space, merupakan modul ruang sewa yang mempunyai kriteria
sebagai berikut :
o Kapasitas memadai untuk grup kerja ( 4 -12 orang )
o Luas area minimal 40 m2 dan maksimal 150 m2.
Large Space, merupakan modul ruang yang memiliki kriteria sebagai
berikut :
o Kapasitas memadai untuk banyak grup kerja.
o Luas area di atas 150 m2
8. Klasifikasi Kantor Sewa Berdasarkan Peruntukannya
Kantor sewa fungsi tunggal
Merupakan kantor sewa yang didalamnya hanya memiliki satu fungsi
( fungsi tunggal ). Pada kantor sewa semacam ini sifat dan karakter
lingkup kegiatan yang diwadahi relatif sama.
Kantor sewa fungsi majemuk
Merupakan kantor sewa yang didalamnya memiliki beberapa
fungsi( fungsi majemuk ) sehingga lebih vareatif. Kantor sewa fungsi
majemuk mempunyai peluang yang lebih banyak terkait dengan
penggabungan berbagai fungsi.
9. Klasifikasi Kantor Sewa Berdasarkan Jumlah Penyewa
Penyewa bangunan Tunggal
Adalah bangunan kantor sewa yang hanya disewakan kepada satu penyewa
dan dalam jangka waktu tertentu. Hal ini berarti seluruh bangunan kantor
sewa tersebut disewa oleh satu penyewa saja.

2
. Marlina, Endy, 2008, Panduan Perancangan Bangunan Komersial, Andy, Yogyakarta

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 9


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

Penyewa Lantai Tunggal


Adalah kantor sewa yang setiap lantai hanya ditempati oleh satu penyewa
saja.
Penyewa Lantai Majemuk
Adalah kantor sewa yang setiap lantainya digunakan untuk lebih dari satu
penyewa / unit kantor. Pada kategori kantor sewa ini, dalam satu lantai
bangunan dapat disewa sekaligus oleh beberapa penyewa sehingga modul
ruang sewa merupakan aspek penting pada perancangan bangunan.
29. Klasifiksi Kantor Sewa Berdasarkan Pengelolanya.
Tenant Owned Building
Adalah kantor sewa yang dibangun oleh pemilik sekaligus berperan
sebagai penyewa sebagian besar bangunan
Speculative Office Building
Adalah kantor sewa yang dibangun dengan tujuan memenuhi kebutuhan
pasar ( market demand ) serta secara spekulatif diharapkan mampu
menyerap penyewa berdasarkan studi kelayakan.
Investment Type of Office Building
Adalah kantor sewa yang dipasarkan dengan ciri-ciri spesifik, antara lain :
o Penyewa adalah perusahaan khusus, biasanya satu bangunan
disewa oleh satu penyewa saja.
o Seringkali bangunan diadakan pada site yang nilainya relatif tinggi.
30. Klasifikasi Kantor Sewa Berdasarkan tipical Jalur Pencapaian
Tipe Koridor Terbuka
Pada rancangan dengan konfigurasi ini, ruang-ruang disetiap lantai dicapai
melalui koridor yang menghubungkan antar ruang. Konfigurasi ini
biasanya digunakan pada bentuk bangunan yang memanjang dengan
tatanan ruang yang relatif linier. Ruang-ruang dapat disusun salah satu sisi
koridor ( single zone ) atau kedua sisi koridor ( double zone )
Contoh :

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 10


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

Gbr.1.Penerapan koridor
terbuka pada ruang
kantor sewa

Tipe menara
Rancangan sebuah kantor sewa dikatakan mempunyai konfigurasi tipe
menara apabila bangunan dirancang dengan bentuk bangunan tinggi
dengan luasan lantainya relatif kecil sehingga perbandingan antara lebar
dan tinggi bangunan sangat kecil.
Pada tipe ini, ruang-ruang dicapai melaluai satu jalur sirkulasi vertikal
yang biasa disebut dengan istilah core.
Contoh :

Gbr.2.Penerapan satu
jalur sirkulasi vertikal /

Ada juga penerapan kantor sewa yang dirancang dengan tower plan
dengan sistem open lay out pada lantai-lantai yang disewanya untuk
memudahkan penyewa dalam mengolah ulang rancangan ruang sewanya.
Contoh :

Gbr.3.Penerapan satu
jalur sirkulasi vertikal
/ core
dengan sistem open
lay out pada setiap
lantainya.

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 11


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

2.3.3 Perhitungan Sewa Ruang Kantor


Ada beberapa istilah dalam perhitungan sewa ruang kantor seperti,
Service floor area, meliputi area-area yang tidak termasuk disewakan,
tetapi merupakan layanan untuk penyewa seperti,elevator, tangga dll.
Rentable floor area, merupakan area yang disewakan dengan harga
tertentu.
Gross area system, adalah sewa sistem dengan memperhitungkan semua
bagian bangunan berikut bangunan penunjangnya.
Net area system, adalah sewa dengan memperhitungkan luas ruang yang
benar-benar hanya digunakan oleh penyewa.
Semi gross system, adalah sewa dengan memperhitungkan semua ruang
yang digunakan oleh penyewa di tambah dengan beberapa ruang fasilitas.

2.4.4 Jenis Aktifitas Dalam Gedung Kantor sewa


Aktifitas pengguna / costumer
Kegiatan utama adalah yang berhubungan dengan akomodasi (seperti
bekerja) disamping kegiatan lainnya seperti makan, minum, pertemuan /
rapat ( meeting )
Aktifitas pengelola
Sesuai dengan tugasnya yaitu memenuhi segala kebutuhan pengguna /
costumer, mulai dari bekerja, makan, minum dsb.
Aktifitas suplai barang
Kegiatan ini dapat dibagi lagi kedalam kelompok kegiatan suplai seluruh
urusan logistik didalam gedung.

2.4.5 Jenis Pengelompokan area dalam gedung.


Dari aktifitas-aktifitas yang ada dalam gedung dapat dikelompokan dalam
beberapa area menurut sifat dan kegiatannya yaitu :
Privat area
Privat area merupakan daerah khusus untuk kegiatan pribadi para
pengguna / costumer seperti bekerja ( ruang kantor ).
Public area

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 12


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

Publik area merupakan daerah pertemuan pengelola dengan pengguna,


maupun dengan tamu seperti ruang lobby, ruang sirkulasi dsb.
Service area
Service area merupakan daerah khusus untuk pengelola, disini bermacam
pelayanan disiapkan untuk kebutuhan para pengguna seperti area M/E,
toilet, gudang.
Ketiga area tersebut didalam sebuah gedung biasanya dibagi dalam dua bagian
yaitu :
Front office
Yang terdiri dari private area dan public area, disini segala macam bentuk
kegiatan pelayanan dari fasilitas ditampilkan dengan sesuatu gedung untuk
dinikmati oleh para pengguna.
Back office
Merupakan service area sedapat mungkin pengguna tidak mengetahui atau
melihat segala kegiatan diarea ini. Bagian ini merupakan bagian yang
penting dari sebuah gedung, kelancaran aktifititas pada bagian front
office tergantung pada bagian ini.
Dari studi pustaka di atas dapat dijadikan acuan bahwa proyek yang
direncanakan adalah kantor sewa dengan fungsi majemuk dengan luas ruang
medium space dan large space . Untuk mengetahui fungsi dan jenis kegiatan
yang akan ditempatkan diarea podium perlu dilakukan analisa lingkungan site
sehingga dapat terjadi kesinambungan kegiatan diarea tapak.
Lokasi tapak atau site berada di jalan puri indah raya, kembangan Jakarta
barat, menurut analisa lokasi ini berada diarea komersial dan perkantoran, hal
ini dibuktian dengan adanya beberapa pusat perbelanjaan, perkantoran dan
apartment.
Melihat beberapa potensi dan analisa yang ada maka dapat disimpulkan
fungsi dan jenis kegiatan diarea podium yang terdiri dari beberapa fungsi
ruang seperti ;
Restauran / cafe
fitness center /
gym Healt center
Pameran /Exibition
Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

BAB III
TINJAUAN KHUSUS

3.1 Tinjauan Khusus Tema ( Arsitektur High Tech )


3.1.1 Latar Belakang Pemilihan Tema
Bangunan kantor sewa ini direncanakan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat di Jakarta barat pada khususnya dan Jakarta pada umumnya. Untuk
memenuhi kebutuhan tersebut, maka timbul suatu pemikiran untuk
menciptakan kantor sewa yang mampu menampilkan nuansa teknologi dalam
mengekspresikan fungsinya. Sehingga hal di atas mendorong untuk
menyelesaikan permassalahan dengan pendekatan Arsitektur High-Tech.
Inti dari Arsitektur High Tech ini adalah menciptakan suatu bangunan
dengan cepat, memiliki kesan ringan, dan mempunyai karakter tersendiri yang
permanent dan fleksibel sesuai dengan kebutuhan dan pengembangan ruang.
Sejalan dengan pemikiran bahwa perkembangan teknologi dalam sebuah
kantor sewa di massa depan sulit untuk diprediksi perkembangannya.
Untuk mengantisipasi perkembangan yang tidak terdeteksi tersebut di
gunakan topik Arsitektur High Tech sebagai konsep dari proyek ini, sehingga
dapat menciptakan suatu fleksibilitas ruang terhadap perkembangan kantor
sewa di massa depan dan diharapkan dapat memberikan pelayanan terhadap
kebutuhan kantor sewa secara optimal.
Maka dalam mendesain kantor sewa yang berfungsi sebagai tempat
untuk mengoptimalkan kegiatan perkantoran, sehingga tema Arsitektur High
Tech menjadi salah satu solusi yang akan di terapkan. Salah atunya dengan
penerapan material berteknologi tinggi yang dapat menciptakan suasana dan
bentuk yang unik dan modern.
Universitas Mercubuana Jakarta 2010 14
Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

3.1.2 Pengertian Tema Arsitektur High Tech


Pengertian secara etimologis ( tata bahasa ), menurut kamus bahasa inggris
adalah :
High : untuk menunjukan sesuatu yang tinggi/maju.
Technology : sesuatu yang menggunakan ilmu pengetahuan untuk
memudahkan dalam melakukan pekerjaan.
1
Teknologi berasal dari bahasa yunani technologia yaitu :
Techne : cerdik, cerdas, pintar atau bisa diartikan jenius.
Logia : akal atau pikiran

Jadi tema high tech didalam dunia desain arsitektur adalah untuk
menyatakan sesuatu yang tinggi dalam ilmu pengetahuan yang dipakai untuk
mempermudah dalam melakukan suatu pekerjaan dengan menggunakan
teknik/cara yang canggih.

Gbr.1 Interior Tokyo International Forum

1
wikipedia, bebas berbahasa indonesia.

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 15


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

11. Kaitan Tema Arsitektur High Tech dengan Judul


Beberapa hal yang mendasari keterkaitan tema dengan judul adalah
Sebagai berikut ;
Tuntutan sebuah kantor sewa yang memiliki kesan modern dan akan
tetap eksis dimassa yang akan datang, sehingga mampu bersaing
dengan pada era perkembangan teknologi yang semakin maju/modern.
Hal ini saya ingin mengaplikasikan tema arsitektur high tech sebagai
solusinya, karena dalam high tech menuntut inovasi-inovasi yang
modern.
Tuntutan sebuah kantor sewa yang mampu memberikan kemudahan
pelayanan untuk memaksimalkan aktivitas/kegiatan perkantoran yang
modern, sehingga semua kebutuhan pengguna/penyewa kantor tersebut
serba sistem otomatis, efisiensi service, ketepatan dan kecepatan
waktu.
Hal ini bisa diaplikasikan dengan tema arsitektur high tech sebagai
solusinya, karena dalam high tech menuntut inovasi-inovasi yang
modern secara otomatis, praktis, cepat dan tepat waktu.
Tuntutan sebuah kantor sewa yang dapat dibangun/diwujudkan dengan
cepat, efektif dan efisien. Hal ini high tech sangat berperan untuk
memunculkan ide/inovasi teknik atau sistem terbaru dalam pelaksanaan
perwujudan sebuah kantor sewa yang dapat di bongkar pasang dengan
sistem pabrikasi yang modern.

12. Studi Tema Arsitektur High Tech


3.3.4 Definisi Arsitektur High Tech
Arsitektur High Tech memiliki pengertian stayle arsitektur dimana
building service tidak hanya tersingkap, akan tetapi di utamakan atau di
tekankan sebagai contohnya yaitu ducting dan pipa-pipa dapat dicat dengan
2
warna cerah untuk mengidentifikasikan fungsi masing-masing.
Arsitektur High Tech atau High Tech secara harfiah dapat diartikan
sebagai suatu tehnik maju atau tinggi yang digunakan untuk memudahkan
dalam membuat suatu bangunan yang mencakup ruang, fungsi, bentuk,

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 16


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

struktur, material, dan lain-lain dengan menggunakan kemajuan ilmu


pengetahuan yang diterapkan dalam teknologi tinggi.
Dari pengertian di atas tersebut bukan berarti bahwa bangunan high
tech dibuat dengan menggunakan teknologi yang jauh lebih tinggi
dibandingkan dengan pergerakan stayle arsitektur lainnya, akan tetapi
tehnologi dan perlengkapan bangunan yang ada diletakkan diluar bangunan
agar terlihat serta memberikan suatu gambaran yang jelas dan karakter pada
bangunan itu sendiri. Hampir semua arsitektur high tech kerangka kerja ini di
desain dengan penuh perhatian agar memperoleh bangunan yang fungsional
dan fleksibel.

Gbr.2 Interior Tokyo Internationa Forum Vertical structure of glass wall

3.3.2 Karakteristik Arsitektur High Tech


Apabila kita mendengar bangunan high tech maka biasanya yang
muncul dalam pikiran kita adalah bangunan yang mewah, besar, menggunakan
teknologi yang paling anyar, serba otomatis dan mahal, sehingga secara tidak
lansung sudah terbayang bahwa bangunan tersebut mahal dan yang dapat
menikmatinya adalah orang-orang tertentu saja.

10. Strong Paul J (ED). Architecture of Tall Building New York : Mc Graw Hill Book
Co.Nomenclature.

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 17


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

Gbr.3 Walt disney concert hall Frank O Gery

Sebenarnya Arsitektur High Tech tidaklah sesempit yang diduga, dalam


konsep high tech apabila kita gali sebenarnya terkandung banyak esensi yang
pada prinsipnya malah bertentangan dengan pemikiran diatas. Beberapa esensi
utama tersebut terangkum dalam suatu pedoman dasar hih tech yang telah
tersajikan sebelumnya. sebagai contoh adalah celebration of process berarti
bahwa bangunan itu terjadi dari suatu proses yang jelas, jadi dalam
pengambilan keputusan desain itu muncul pemikiran yang teranalisa dengan
baik dan beralasan. Inside out , penarikan berbagai macam teknologi baik itu
utilitas, service maupun struktur untuk di ekspose atau di perlihatkan pada
muka bangunan. Perletakan ini memudahkan bagi perawatan, fleksibilitas dan
kejujuran. Dan berbagai esensi lainnya yang kesemuanya itu bertujuan untuk
mencapai suatu efisiensi jangka panjang, serta untuk memuaskan kebutuhan
semua pihak.
Pada Arsitektur High Tech ketiga biaya ini dipertimbangkan namun
penekanannya lebih pada bagaimana menekan life-cycle cost dan enviroment
cost. kedua biaya ini mencpai 80% total pengeluaran dalam jangka waktu 50
tahun memegang peranan penting untuk mencapai efisiensi jangka panjang
dan long term profit yang merupakan target yang bijak.
Jadi Arsitektur High Tech itu tidak selalu mahal (high cost), namun untuk
first cost bangunan high tech akan kalah namun akan menang dalam
penekanan life cost dan environmental cost yang berarti tercapainya efisiensi
jangka panjang. pemikiran yang jauh kedepan namun realistis itulah yang
memberikan nilai positif bagi Arsitektur High Tech. Sehingga yang terpenting
bukanlah terletak pada apakah teknologi itu maju atau tidak, tetapi terletak

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 18


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

pada pemikiran serta pengaplikasian dari metode-metode yang tersedia,


bagaimana bangunan itu diciptakan bukan hanya untuk sekarang, namun juga
untuk menghadapi massa mendatang yang belum kita ketahui (design or
unknown future).

31. Sejarah Perkembangan Arsitektur High Tech


pada awal tahun 1970-an, kata High Tech sering digunakan oleh para
arsitek untuk suatu istilah yang menyatakan alternatif teknologi yang mereka
pakai dalam suatu rancangan. High tech dalam dunia arsitektur memiliki arti
yang berbeda dengan High Tech dalam dunia industri. dalam dunia industri
dapat diartikan dengan komputer, elektronik, robot dan lain sebagainya. Dalam
dunia arsitektur sekarang dapat diartikan sebagai suatu bangunan terobosan
3
yang memiliki gaya tersendiri.
4
Lalu mengarah ke late-rationnalism, menurut vittorio magnago dimana
High Tech tersebut telah diterapkan dibandingkan dengan early-rationalism
yang masih rancu dan belum dapat dibedakan dengan baik. kemudian setelah
itu mulailah berkembang ke arah contemporary movements yang memiliki
karakter antara lain : peningkatan ekonomi, industrialisasi, pertumbuhan
penduduk, perkembangan teknologi, perkembangn budaya dan krisis energi.

3.3.4 Dasar-dasar Arsitektur High Tech


A. Inside out
o Bagian service dan struktur bangunan hampir selalu
terekspose pada eksterior bangunan sebagai suatu bentuk
ornamental.
p terdapat ekspresi antara servant (pelayan) dan serve (yang
dilayani).
p dimungkinkan adanya perubahan / perbaikan teknologi
secara cepat tanpa mengganggu kegiatan di dalam interior
bangunan.

1.4
Davies, Colin High Tech Architecture London : Thames and Hudson hal 6.
1.5
Jenks Charles The Modern from Late to Neo-Modernism New York : Rizzoli
National
Publication Inc, hal 94-101.

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 19


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

B. Celebration of Process
o Penekanan pada logika dan kejelasan proses konstruksi
sehingga what, why, dan how dari bangunan dapat
terlihat jelas.
dengan penekanan pada proses / mampu menyimbolkan
proses yang jelas, bangunan High Tech menjanjikan lebih
dari apa yang dapat diberikan oleh teknologi, yaitu perfect
function dan efisiensi jangka panjang.
3. Transparency, Layering and Movement
Transparansi, pelapisan dan pergerakan merupakan tiga
kualitas utama dari estetik bangunan high tech.
1.7 penggunaan kaca transparan, pelapisan, ducting, tangga
dan struktur aksentuasi dari escalator serta elevator yang
bergerak merupakan karakter dari bangunan high tech.
1.8 pelapisan dari pelayanan dan dilayani, dengan perubahan
ritme dan potensi untuk permainan cahaya dan bayangan,
menawarkan kemungkinan untuk mengatur transformasi
5
dari bangunan lebih lama.
p transparansi merupakan proses dimana mata diarahkan
pada kegiatan yang berlapis (overlapping), tanpa lubang
asli yang eksist, namun permainan cahaya dan bayangan
inilah yang memberikan impresi bahwa suatu massa itu
transparan.transparansi tidak selalu dicapai dengan media
kaca kecuali terpaksa, walaupun pada prakteknya banyak
6
yang mengartikan transparansi dengan media kaca.
p hirarki dari pergerakan yang berkisar dari cepat ke lambat,
dan dari gaduh ke tenang, secara langsung memberikan
pengaruh baik itu dalam pola skala ruang maupun pola
7
bangunan dalam kota dan kawasan.

5 Poell, Kenneth.1994,Richard Rogers:StudioPaperback, London:Artemis London ltd, hal191.


6 Poell, Kenneth.1994,Richard Rogers:StudioPaperback, London:Artemis London ltd, hal191.
7 Poell, Kenneth.1994,Richard Rogers:StudioPaperback, London:Artemis London ltd, hal192.

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 20


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

o kemampuan untuk diubah, fleksibilitas, pergerakan bebas


dan penambahan tanpa batas.

Gbr.4 Strata-Tower

D. Optimistic Confidence in Scienci Culture


o Keoptimisan bahwa bangunan high tech memiliki
kemampuan yang menjanjikan dalam menghadapi massa
mendatang yang belum kita ketahui.
3.4
Tipologi Bangunan High Tech
Pada dasarnya tipologi bangunan high tech adalah sebuah pabrik.
kenyataan terdapat sejumlah pengaruh high tech pada desain pabrik, sehingga
muncul persepsi bahwa bangunan high tech adalah sebuah pabrik. Tipe pabrik
yang lama dibangun dengan bata, cerobong asap yang tinggi telah digantikan
dengan penutup panel metal yang dicat dengan warna cerah dan didekorasi
dengan tulisan yang tegas dan berani. Tipe pabrik, yang didefinisikan sebagai
struktur bentang lebar dengan penutup dinding yang sederhana, telah
diadopsikan dalam beberapa tahun terakhir ini menjadi fungsi-fungsi lain
8
seperti supermarket, pusat kebugaran dah juga galeri seni.

8
davies, colin High Tech Achitecture London Thames and Hudson, hal 12.

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 21


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

Pemakaian kaca yang jernih dan trasparan secara besar, penempatan pipa-pipa,
tangga dan struktur serta penekanan dan pergerakan escalator dan lift
memberikan suatu karakter tersendiri bagi bangunan high tech.
Pada bangunan Liyods dan hongkong bank, mekanisme yang begitu
rumit dari escalatornya yang transparan, memberikan suatu kesenangan bagi
pengamat yang melihat bagaimana mereka naik ke atas tanpa ada usaha sedikit
pun.

Gbr.5 Hongkong bank


Gbr.6 Bangunan Liyods

o Pada bangunan liyods sangat terlihat sekali kalau richard


rogers mengekspose bagian struktur dan kulit bangunan
dengan menggunakan material stainless-steel.
o Begitu juga dengan hongkong bank, lagi-lagi struktur
bangunan ini ditonjolkan dan menggunakan material baja,
sehingga bangunan ini terlihat kokoh namun tetap terlihat
ringan , karena ditambah efek transparency.
Pada pompidou centre, rogers mengunakan warna-warna cerah untuk
membedakan macam-macam struktur dan utilitas yang berbeda sehingga
memungkinkan bagi mereka untuk mengerti dengan mudah dan efektif.
o Pada bangunan bangunan ini rogers benar-benar
mengekspose pipa-pipa utilitas, dan memberikan warna
sesuai dengan fungsinya. walaupun system utilitasnya
diekspose tetap terlihat rapih, tanpa mengabaikan fungsi.

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 22


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

Gbr .7 Bangunan Pompidou Centre

Kebanyakan arsitektur high tech ini di terapkan pada bangunan seperti


bandara, stadion, pabrik, sport hall, serta gedung serbaguna yang besar dan
diakui oleh masyarakat sebagai suatu gaya gaya yang cocok.konflik atau
kritik baru akan muncul ketiga gaya ini diterapkan pada bangunan eperti
perumahan, sekolah, atau bangunan tradisional.
pengertian high tech disini tidak berarti teknologi yang akan diterapkan
kedalam suatu gedung yang akan dibangun harus menggunakan teknologi
yang paling baru, yang terpenting hanyalah memberikan bangunan tersebut
suatu kerangkaatau karakter. hampir semua bangunan Arsitektur High Tech
kerangka ini sengaja dirancang agar fleksibel.

3.5 Penerapan Tema Arsitektur High Tech pada Bangunan


Penerapan Tema Arsitektur High Tech adalah dalam upaya
mewujudkan penampilan fisik pada bangunan kantor sewa. secara etimologis,
penampilan dapat diartikan ;
o Proses, pembuatan, cara menampilkan diri
o Pengungkapan atau proses untuk menyatakan maksud,
gagasan dan lain sebagainya.

Gbr.8 Tokyo Internationa Forum, Struktur terekspose tetapi kesan ringan

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 23


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

Sehingga desain gedung kantor sewa harus direncanakan sesuai dengan


fungsinya, maka tampilan harus menimbulkan kesan modern, skspresif dan
elegan. karena hal tersebut berkaitan dengan aktifitas perkantoran, akan
menampilkan elemen-elemen kulit bangunan dengan menggunakan material
utama berupa plat baja, aluminium, stainless-steel, dan kaca serta mengekspose
sistem jaringan utilitasnya. berdasarkan analisa di atas maka pendekatan
pencapaian suasana melalui beberapa pendekatan yaitu :
melalui permainan elemen-elemen arsitektural pada bidang kulit
bangunan, baik secara dua maupun tiga dimensi.
yang diterapkan pada bidang pengamatan melalui : permainan skala
bidang, pengolahan jalur sirkulasi, pengolahan bentuk bidang,
pengolahan pengurangan dan pengulangan.
yang di pertegas dengan pemilihan elemen warna dan tekstur bahan
material yang meliputi : elemen pembatas, elemen pengisi, elemen
pelengkap, serta finishing.
tampilan yang dinamis da komunikatif yang diungkapkan melalui wujud
bidang bangunan yang berkesan modern dan merupakan suatu produk
dari kemajuan teknologi dapat dihadirkan melalui gaya Arsitektur High
Tech.

3.5.1 Pendapat Arsitek Tentang Arsitektur High Tech


Deyan Sudjic in New Direction in British Archtecture :
Norman Foster, Richard Rogers, James Starling
Inti dari modernisasi adalah bangunan yang bharus merefleksikan
zamannya dan bahwa zaman industri harus memiliki
arsitekturyang tepat dan sesuai, yaitu : abstrak, tanpa ornament
dan fungsional.
Walter Gropius
Dalam the new architecture and bauhaus (1935) bahwa
penutup bangunan dengan arsitektur, massa lalu membuat kita
dapat melihat kepada aspek-aspek baru dari arsitektur dan
berkorespondensi dengan peradaban teknologi di zaman kita

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 24


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

hidup. dimana gaya arsitektur lama dihancurkan dan kita kembali


kepada kejujuran pikiran dan perasaan.
Mies Van de Rohe
Pada tahun 1964 menyatakan bahwa tehnologi cangggih
memberikan bahan bangunan baru dan metode-metode yang
lebih efisien yang sangat kontras dengan konsep tradisional
arsitektur.
James Stirling
Mengatakan bahwa arsitekturnya dikategorikan sebagai new
brutalism dan bukanlah post-modernism. dan charles jencks
mengkotakan richard rogers dan norman foster sebagai arsitek
late modern.
Richard Rogers
Inti dari arsitektur adalah legalitas dimana dia menampilkan
tampak bangunan yang elemen-elemennya dirancang untuk
menampilkan fungsinya dengan jelas dimana elemen tersebut
saling berhubungan dengan elemen lainnya dan dengan
keseluruhan bangunan. tidak ada elemen yang disembunyikan
9
dan semua diekspose.
Norman Foster
Tehnologi canggih (high tech) bukan lah alat yang berdiri sediri,
melainkan merupakan alat untuk tujuan sosial yang lebih
luas.bangunan high tech pun masih dibantu dengan buatan tangan
manusia, yang membuatnya disukai baik pengguna maupun
pengamat.
Norman Foster
Norman Foster adalah yang paling mendekati cara membuat
bangunan bagaimana proses industri untuk bangunan shanghai
dan hongkong bank. setiap element : clading, strutur, joint, modul
service di buat prototype, dites dan didesain sebelum di kirim ke
site.

9
Norman Foster, Richard Rogers, James Stirling New Direction in British Archtecture,

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 25


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

3.6 Tinjauan Terhadap Tema pada Penampilan Bangunan


3.6.1 Faktor-faktor yang mempengruhi penampilan bangunan,
10
yaitu :
Fungsi
Lebih dikaitkan pada penataan ruang dalam atau pemanfaatan
unsur ruang secara fungsional.

Estetika
menyangkut nilai keindahan dari suatu fisik bangunan yang
ditampilkan secaravisual

Gbr.9 Dubai tower


Bagian strukturnya diekspose tanpa
ditutupi, sehingga kesan yang di
timbulkan kuat dan ringan bagi
pengamat

10
Pengadaan Seminar Arsitektur Unpar, Aspek Estetika struktur dan sarana pelengkap
bangunan, bandung, 1990

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 26


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

Lingkungan
Fisik dan non fisik, lebih di kaitkan kepada pengolahan ruang
luar

3.6.2 Elemen Bentuk Bangunan


Bentuk
Didalam dunia arsitektur bentuk adalah unsur yang tertuju
langsung pada mata, dan pengolahan dari bentuk tersebut akan
memberikan kesanvisual dari pengamatan yang mengamati
bentuk tersebut. Melalui kerjasama antara panjang, lebar, volume
dan kedalaman akan menghasilkan daya tarik dan tanggapan
11
terentu.
Bentuk merupakan kreasi desain, from is the total visual
12
appearance of design Bentuk adalah apa yang kita lihat pada
bangunan , menyangkut keseluruhan dari bentuk yang
ditampilkan. pengertian mengenai bentuk yang dikemikakan oleh
beberapa arsitek ternama, antara lain :
o Alvar Alto : Bentuk adalah media bagi arsitek untuk
menyampaikan informasi melalui kesan yang akan
13
ditampilkan.
o Hugo Haring : Bentuk adalah suatu perwujudan dari
organisasi ruang yang merupakan hasil dari suatu proses
pemikiran. proses ini didasarkan atas usaha pernyataan
14
diri dan pengembangan fungsi.

11
Narudin S, Pengantar Kepada Arsitektur
12
Long Wocius Prinsipal of Third Dimension Design
13
Charles Jencks Modern Movement in Architecture Penguin Book, London, 1982
14
Laporan Seminar Tata Lingkungan Mahasiswa Arsitektur FTUI, Persepsi Bentuk dan
Konsep Arsitektur, Djambatan.1986, hal. 5

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 27


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

o Juan Bonta : Pencapaian bentuk fisik suatu obyek atau


tempat adalah merupakan rangkaian dari seluruh bagian
yang dapat diamati / diterima secara langsung atau tidak
15
langsung.

Tampak atau Fasade Bangunan


Dalam proses pengolahan fasade bangunan terdapat tiga
faktor yang harus dipertimbangkan.
o Bentuk sosok bangunan
Bentuk sososk bangunan akan menuntut cara-cara yang
tidak sama untuk pengolahan tampak luarnya.
o Tempat dan bentuk tapak
Pengolahan tapak bangunan tidak dapat dipisahkan
dengan tempat dimana bangunan tersebut akan didirikan.
hal ini berarti bangunan harus beradaptasi dengan situasi
dan kondisi tapak, dimana bangunan akan berdiri
bersama-sama dengan bangunan yang akan lebih dahulu
ada.
o Orientasi lingkungan
Orientasi diartikan secara umum sebagai hal-hal yang
perlu kita perhatikan seperti potensi terdekat, arah muka
bangunan, dan lain-lainnya.

Faktor-faktor yang mewujudkan bentuk


Perwujudan bentuk tidak terlepas dari pengaruh tuntutan
kebutuhan aktifitas pemakai, tuntutan kepuasan akan keindahan
dan kenyamanan.
o Fungsi
Peranan fungsi menyangkut pemenuhan terhadap aktifitas
manusia yang timbul akibat kebutuhan manusia, baik
kebutuhan jamani maupun rohani.

15
Geoffrey Broadbent, Sing, Symbol in Architecture John Willey Sons, Hal. 95

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 28


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

o Simbol
Pengenalan simbol merupakan proses yang terjadi pada
individu maupun masyarakat melalui panca indra,
sehingga menimbulkan suatu arti dari apa yang ditangkap
pada saat bangunan tersebut dilihat / diamati.

3.7 Tinjauan Empiris Menurut Tema


Berikut ini contoh-contoh study banding bangunan yang menggunakan tema
16
High Tech.
3.7.1 Tokyo Internationa Forum
Architect : Rafael vinoly
Location : Tokyo, japan
Date : 1989 competition, completed 1996
Building type : Exhibition hall, conference centre
Construction system : Steel frame an mega truss, glass curtain
wall
Style : high-tech modern

Gbr.10 Tokyo Internationa Forum

16
sumber dari www.highTheBuilding.com

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 29


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

Tokyo Internationa Forum didesain oleh arsitek rafael vinoly, dari new
york pemenang kompetisi desain internasional yang diadakan di UIA.
rafael vinoly menjelaskan lebih bari 80% kaca yang di gunakan pada proyek
ini adalah kaca laminasi, alasan penggunaannya adalah keamanan. hall kaca
adalah yang pertama kali ditentang karena tingginya biaya bila menggunakan
kaca film, tetapi kami tetap memaksa karena hasil penelitian membuktikan
fakta bahwa kaca laminasi lebih aman.
Sejak Tokyo Internationa Forum di bangun faktor keselamatan atas
terjadinya gempa sangat berpengaruh pada desain, desain menerapkan kaca
laminasi yang diberi bingkai memungkinkan orang dapat bergerak saat terjadi
gempa dan kaca tidak pecah, penggunaan kaca laminasi pada kanopi adalah
juga dengan alasan yang sama.

Gbr.11 Interior Tokyo Internationa Forum

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 30


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

17
3.7.2 30 St Mary Axe Commentary
Architect : Norman Foster
Location : London, England
Date : 2000-2004
Building type : Commercial Office Tower, Skyscraper
Construction system : Glass clading
Style : high-tech modern

30St Mary Axe Commentary didesain oleh arsitek norman foster


didalam desinnya menjelaskan system penghawaan pada bangunannya,
dan tidak 100% mengandalkan penggunaan AC. karena dia berfikir
pada saat yang akan datang dunia akan mengalami krisis energi.
Sehingga norman foster dalam mendesain bangunannya
mengandalkan penghawaan alam, caranya jendela pada bangunan ini
dapat terbuka secara otomatis apabila suhu pada ruangan tersebut panas
sehingga dapat terbuka secara otomatis apabila suhu pada ruangan
tersebut panas, sehingga dapat menghemat energi 40%. setiap
tahunnya.

Gbr.12 30 St Mary Axe Commentary

17
sumber dari www.highTheBuilding.com

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 31


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

18
3.7.3 Hotel du Departement
Architect : Alsop and Stormer
Location : Marseille, France
Date : 1994
Building type : Regional goverment headuarters
Construction system : Glass and steel, fabric converings
Style : Sculptural high-tech modern

Ternyata stayle high tech dapat diterapkan pada bangunan hotel,


yang dirancang olel arsitek Alsop dan Stormer. Pada bangunan
inibanyak menggunakan material stainless-steel dan kaca pada
fasadenya sehingga menghasilkan bentuk yang futuristik.
Alsop dan Stormer bisa dikatakan cukup berhasil dalam
menerapkan gaya high tech pada hotel tersebut, karena jarang sekali
hotel yang menerapkan tema high tech, tetapi disisi lain material terlalu
transparan sehingga dapat mengganggu kenyamanan pengunjung.

Gbr.13 Hotel du Departement

18
sumber dari www.highTheBuilding.com

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 32


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

Dari bebera hasil tinjauan terhadap tema arsitektur high tech diatas dapat
disimpulkan ciri-ciri bangunan high tech antara lain ;
Inside out
o Bagian service dan struktur terekspose
o terdapat ekspresi antara servant dan serve
o adanya perubahan/perbaikan teknologi secara cepat
Celebration of process
o Penekanan pada logika dan kejelasan proses konstruksi
o perfect function dan efisiensi jangka panjang.
Transparency, Layering and Movement
o Transparansi, pelapisan dan pergerakan
o penggunaan kaca transparan, pelapisan, ducting, tangga
dan struktur aksentuasi dari escalator yang bergerak
o pelapisan dari pelayanan dan dilayani, dengan perubahan
ritme dan potensi untuk permainan cahaya dan bayangan
o transparansi yang berlapis (overlapping),transparansi
tidak selalu dicapai dengan media kaca
o hirarki pergerakan
Optimistic Confidence in Scienci Culture
o Mampu bersaing diberbagai zaman (eksis)
3.8 Studi Banding dengan Fungsi Bangunan yang sama
Studi banding diperlukan sebagai perbandingan dan sebagai pembelajaran
sehingga dapat ditarik sebuah kesimpulan sebagai dasar dalam merancang sebuah
kantor sewa sehingga yang dihasilkan sebuah hasil akhir yang lebih baik.
3.8.1 Menara Palma - Jakarta
Nama proyek : Menara Palma
Alamat proyek : Jakarta
Fungsi gedung : Perkantoran
Sumber : Majalah Indonesia Design

Gbr.4 Tampak Menara Palma

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 33


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

Bangunan menara palma ini dibangun diatas lahan seluas 4720m2 dengan
berbentuk huruf L dan memanjang ke belakang dan terdiri dari 24 lantai. Bangunan
karya DCM ini mencitrakan sebuah perkantoran modern.
Bentuk bangunan
Bentuk bangunan ini tergolong type menara yang terbentuk dari 2 buah massa
lempengan setebal 6 meter yang menjulang ke atas dan 1 buah massa di tengah
sebagai penghubung secara asimetri sehingga seperti membentuk hurf A. Bentuk
menara palma ini harus mengecil ke atas secara berundak-undak dari dinding batas
utara dan batas selatan lahan, sehingga berkesan monumental, menjulang ke atas
lebih tinggi secara visual sebagai symbol tentang kekuatan yang terus maju
menjulang ke atas.

Bangunan Utama Bangunan Parkir

Cafe

Lift Lobby

Kantor
Gbr.5 Denah lt.Dasar

Sirkulasi dalam bangunan


Pencapaian sirkulasi dalam banguan ini tergolong dalam type pencapaian satu
jalur yaitu secara vertikal menggunakan lift dan tangga yang tergabung dalam
sebuah core bangunan, sedangkan secara horisontal menggunakan sistem open
layout, sehingga memudahkan dalam penyusunan ruang-ruangnya.

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 34


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

Jalur pencapaian
dalam bangunan
menggunakan Lift dan
tangga yang tergabung
dalam Core/inti
bangunan

Area Kantor dengan


sistem open layout

Core bangunan

Gbr.6 Denah typikal

Efisiensi penggunaan ruang sewa


Untuk mencapai ruang sewa yang efisien pedekatan yang dilakukan dalam
bangunan ini adalah dengan meletakan bangunan utama, 45 meter lebarnya dan 75
meter ke arah dalam hal ini diutamakan karena untuk memperoleh tapak bangunan
minimal 1200 m2 untuk efisiensi suatu bangunan perkantoran, karenanya denah
lantai dasar mencapai 30m lebar dan 40m panjang ke belakang.
Pendekatan desain terhadap arsitektur high tect
Pendekatan yang dilakukan adalah trnsparancy dan layering yaitu merancang
kulit luar gedung secara tidak beraturan, terdiri dari 3 macam jenis kaca untuk
mengurangi panas matahari terhadap ruang kantor. Low-e glass dipakai untuk
menghindari masuknya radiasi infra merah ke dalam ruang. Sedangkan pada
bagian sisi yang menghadap ke timur, sebagian besar kaca diganti dengan louvers,
sedangkan bagian sisi barat menggunakan kaca dark grey reflective dengan
horisontal sun shuding yang akan mengurangi panas matahari. Semua pendekatan
ini dilakukan untuk mengurangi panas matahari masuk ke dalam gedung sehingga
meringankan beban pendingin ruangan yang berakhir pada efisiensi pemakaian
energi.

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 35


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

Dari beberapa hasil analisa studi banding dan studi lapangan maka dapat
disimpulkan perhitungan proporsi atau prosentasi penggunaan ruang-ruang pada
Kantor sewa sebagai berikut :
Menara Palma

Lantai Dasar 1400 m2


Area Publik
Comercial / Caf 21%
Hall & lobby 29%
Sirkulasi 11%

Area Privat
Kantor 26%

Area Service
Core & service 13%

Lantai Typical 900 m2


Area Privat
Kantor 84%

Area service
Core & service 16%

Dari perbandingan prosentasi, disimpulkan bahwa penggunaan ruang untuk


kantor pada lantai atas ( typical ) adalah 60 s/d 80 % dari luas lantai dan sisanya
untuk sirkulasi, core dan service area. Sedangkan untuk lantai dasar prosentasi
penggunaan ruang untuk kantor cenderung lebih kecil 20 s/d 25 % dari luas lantai
dan sisanya untuk area comercial, sirkulasi, core dan service.
Dari hasil study banding beberapa kantor sewa tersebut diatas dapat ditarik
beberapa kesimpulan dari segi high tech antara lain sebagai berikut ;
Transparancy yaitu penggunaan material kaca untuk memaksimalkan
pencahayaan alami/sinar matahari.
layering yaitu material kaca pada fasade yang bermacam-macam jenis
untuk kesesuaian karakteristik, intensistas dan fungsi ruang/interior.
Memaksimalkan fungsi transportasi vertikal (lift) dengan pengelompokan
berdasarkan ketinggian.
Inside out yaitu mengekspose area service yang bertujuan untuk
memaksimalkan fungsi.
Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

BAB IV
ANALISA PERANCANGAN

4.1 Analisa non Fisik


Analisa non fisik meliputi analisa mengenai pelaku, pengguna, dengan tujuan
dan kegiatannya, meliputi juga kebutuhan ruang, besaran ruang yang dibutuhkan
untuk mewadahi kegiatannya.
4.1.1 Analisa Pelaku Kegiatan
Pelaku kegiatan dalam Kantor dengan pendekatan arsitektur High-Tech ini
dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu :
13. Penyewa
Merupakan kelompok pemakai bangunan yang secara rutin atau tetap setiap
hari melakukan aktifitas pada ruang-ruang yang disewa yaitu kantor sewa.
Penyewa kantor sewa biasanya merupakan perusahaan asing maupun lokal
yang bergerak di bidang konstruksi, properti, akuntan, hukum, asuransi,
perbangkandan jasa perdagangan.
Berdasarkan surve lapangan, penyewa dalam satu gedung kantor sewa yang
ada di Jakarta pada umumnya bergerak dalam bidang yang berbeda-beda,
namun ada juga yang satu jenis.
14. Pengelola
Merupakan kelompok pemakai bangunan yang melakukan aktifitas
pengelolaan, baik management maupun operasional teknis dalam usaha
penyewaan ruang dalam bangunan tersebut.
15. Pengunjung
Yang melakukan hubungan bisnis dan perdagangan dengan pihak yang
menyewa bangunan tersebut.
Yang mengunjungi fasilitas-fasilitas yang ada.
Personil / tamu / pengunjung perorangan maupun kelompok.
4.1.2 Analisa Karakter pelaku kegiatan
Karakter pelaku kegiatan pada Kantor sewa dan Pusat Hiburan ini di tentukan
berdasarkan latar belakang kebangsaan dan tingkat ekonomi.
a. Kebangsaan
Penyewa atau pengunjung Kantor sewa terdiri dari :

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 37


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

Bangsa Asing
Umumnya mereka bekerja pada perusahaan joint, antara
perusahaan asing dan perusahaan lokal.
Bangsa Indonsia ( lokal )
Adalah mereka yang bekerja pada perusahaan penyewa, pengelola
bangunan, pusat hiburan atau ruang lainya.
3.3.5 Tingkat Ekonomi
Pelaku kegiatan Kantor sewa terdiri dari :
Tingkat Ekonomi Atas
Mereka yang berprofesi sebagai executiv officer atau pimpinan
perusahaan dan pengunjung.
Tingkat Ekonomi Menengah
Mereka yang berprofesi sebagai karyawan dari perusahaan
penyewa dan pengunjung fasilitas lainya.
Tingkat Ekonomi Bawah
Karyawan dari perusahaan pengelola, seperti clening service,
security, dll
Untuk mewujudkan suatu perencanaan yang baik, perlu dianalisa perilaku
kegiatan, pelaku atau pemakai yang akan ditampung, yang pada akirnya akan
menghasilkan produk berupa ruangan yang sesuai dengan fungsinya.
4.1.3 Analisa Jenis Kegiatan
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di Kantor sewa ini secara garis besar dapat
dibagi sebagai berikut :
a. Penyewa
Kegiatan yang dilakukan adalah :
Datang
Parkir
Masuk ke bangunan, menuju r.kerja
Bekerja, rapat, aktifitas lainya
Istirahat, makan, minum dan buang
air Pulang
Penyewa kantor biasanya melakukan aktifitas kegiatan yang rutinitas sama
setiap harinya.

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 38


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

Skema alur sirkulasi Penyewa

KENDARA BERHENTI SESAAT


AN ( DROP OFF )
PARKIR

MASUK /
KELUAR

PEJALAN PEDESTRIA
KAKI N

MASUK KE
LOBBY

MASUK KE MASUK KE
LOBBY LIFT KANTOR SEWA

BEKERJA
RAPAT /
PERTEMUAN
ISTIRAHAT
MAKAN /

b. Pengelola
Kegiatan yang dilakukan adalah :
Datang
Parkir
Masuk ke bangunan, menuju r.kerja
Bekerja,melakukan kegiatan adminitrasi, kegiatan pengawasan,
kegiatan perawatan.
Istirahat, makan, minum, buang air
Pulang

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 39


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

Skema alur sirkulasi Pengelola

KENDARA BERHENTI SESAAT


AN ( DROP OFF )
PARKIR
MASUK /
KELUAR

PEJALAN PEDESTRIA
KAKI N

MASUK KE
LOBBY

MASUK KE
RUANG

BEKERJA
ISTIRAHAT
MAKAN /

c. Pengunjung
Kegiatan yang dilakukan adalah :
Datang
Parkir
Masuk ke bangunan
Melakukan / memenuhi :
o Tugas / keperluan, pertemuan, rapat , dll
o Kegiatan khusus
Fitness, check up, makan, minum, istirahat
Pulang

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 40


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

Skema alur sirkulasi Pengunjung

KENDARA BERHENTI SESAAT


AN ( DROP OFF )
PARKIR
MASUK /
KELUAR

PEJALAN PEDESTRIA
KAKI N

MASUK KE RESTAURAN
LOBBY CAFE SHOP
FITNESS / GYM
HEALT CENTER
EXIBITION
MASUK KE DLL
KANTOR SEWA

BISNIS
RAPAT
DLL

4.1.4 Analisa Kebutuhan Parkir


Kegiatan-kegiatan di atas tersebut membutuhkan ruang yang memilik
persyaratan ruang menurut jenis kegiatan yang di lakukan seperti, parkir
kendaraan. Kebutuhan parkir kendaraan ini dapat diperhitungkan dari jenis
kegiatan yang ditampung yaitu kantor sewa. Melihat bentuk tapak dan jumlah
ketinggian bangunan sangat tidak mungkin hanya menyediakan area parkir di
luar bagunanan saja, sehingga diperlukan area khusus untuk parkir kendaraan
seperti area basement.
Syarat kebutuhan parkir menurut peraturan Perda DKI tentanga perparkiran
adalah :
Untuk bangunan perkantoran, setiap 100 m2 bruto = 1 Mobil

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 41


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

4.1.5 Analisa Kebutuhan Ruang


Dengan penjabaran analisa pelaku dan aktivitas dalam kantor sewa, maka

didapatlah kebutuhan ruang yang dapat menampung seluruh kegiatan tersebut.

Kebutuhan ruang dalam kantor sewa ini dipengaruhi oleh jenis perusahaan yang
akan menempati kantor sewa tersebut. Penyewa kantor merupakan perusahaan
asing maupun lokal yang bergerak dibidang konstruksi, properti, asuransi,
perbankan, hukum dan jasa perdagangan. Dari hasil studi perusahaan penyewa
kantor sewa yang ada di Jakarta pada umumnya termasuk dalam jenis kantor
Top Management atau dengan sistem pembagian per-devisi menurut jenis
pekerjaannya.

4.1.5.1 Analisa Kebutuhan Ruang penyewa

No Aktifitas Kebutuhan Ruang Karakter Ruang


Parkir Komunikatif,
1 Kendaraan Tempat parkir disiplin , terkontrol
Semi formal,
Masuk ke Pedestrian, Drop off interaktif,
2 dalam kantor , Main entrance. komunikatif
Mencari
Informasi, Semi formal,
bertemu interaktif,
3 dengan tamu Lobby, Receptionist komunikatif
Semi formal,
Bekerja / interaktif,
4 adminitarsi R.kerja komunikatif
Menyimpan Gudang, r.clening Non formal, disiplin
5 barang service terkontrol
Buang air kecil
/ besar cuci
6 muka / tangan Lavatory / toilet Non formal
Makan /
minum & Restaurant, Caf Non formal, santai
7 istirahat shop rekreatif
8 Beribadah Mushola / r.sholat Non formal
Hall , koridor, Semi formal,
9 Interaksi sosial balkon, pantry interaktif,

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 42


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

4.1.5.2 Analisa Kebutuhan Ruang pengelola

No Aktifitas Kebutuhan Ruang Karakter Ruang


Parkir Komunikatif,
1 Kendaraan Tempat parkir disiplin , terkontrol
Semi formal,
Masuk ke Pedestrian, Drop interaktif,
2 dalam kantor off , Main entrance. komunikatif
Semi formal,
Bekerja / interaktif,
3 adminitarsi R.rapat komunikatif
Semi formal,
interaktif,
4 Bekerja R.kerja komunikatif
Menyimpan Gudang, r.clening Non formal, disiplin
5 barang service terkontrol
Buang air kecil
/ besar cuci
6 muka / tangan Lavatory / toilet Non formal
Makan /
minum & Restaurant, Caf Non formal, santai
7 istirahat shop rekreatif
8 Beribadah Mushola / r.sholat Non formal
Non formal, disiplin
9 Pengamanan R.kontrol, security terkontrol

4.1.5.3 Analisa Kebutuhan Ruang pengunjung / tamu kantor

No Aktifitas Kebutuhan Ruang Karakter Ruang


Parkir Komunikatif,
1 Kendaraan Tempat parkir disiplin , terkontrol
Semi formal,
Masuk ke Pedestrian, Drop interaktif,
2 dalam kantor off , Main entrance komunikatif
Mencari
Informasi, Semi formal,
bertemu Lobby, interaktif,
3 dengan tamu Receptionist komunikatif
Pertemuan Semi formal,
4 bisnis R.rapat interaktif,
Olah raga,
check up Semi formal,
kesehatan Fitness center, healt interaktif
5 center

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 43


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

4.1.6 Analisa Organisasi Ruang


Organisasi ruang diperlukan bertujuan agar dalam perancangan Kantor sewa ini
menghasilkan hubungan ruang yang sesuai dengan fungsi masing-masing ruang.
4.1.6.1 Ruang Penyewa
Toilet
Gudang
pantry

Lobby Lift R.Kerja

R.Rapat
toilet

Retail / bank

Restauran Lobby Receptionis

Entrance

4.1.6.2 Ruang Pengelola

Toilet
Gudang
pantry

Lobby Lift R.Kerja

R.Rapat
toilet

Retail / bank

Restauran Lobby

Entrance

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 44


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

4.1.7 Analisa kebutuhan dan luasan ruang


Dengan penjabaran analisa kebutuhan ruang dan studi perbandingan prosentase
pemakaian ruang maka kebutuhan ruang dan luasan ruang dapat dijabarkan
sebagai berikut :
a. Presentase penggunaan ruang
Luas lahan : 12000 m2
Kdb ( 40 % ) : 4800 m2
Klb ( 5 ) : 5 x 12000 m2 = 60.000 m2
Perbandingan pemakaian ruang antara kantor sewa dan komersial adalah 3 : 1
hasilnya 42.000 m2 untuk kebutuhan kantor sewa dan 14.400 m2 untuk
kebutuhan komersial.
b. Presentase penggunaan ruang parkir
Standart kantor sewa 100m2 / mobil, 42.000 m2 : 100 m2 = 420 mobil,
sedangkan standart untuk podium /cafe 60 m2 / mobil, 14.400 m2 : 60 m2 = 240
mobil.
Maka jumlah total mobil 420 + 240 = 660 mobil. Kebutuhan luas parkir / mobil
= 30 m2, jadi kebutuhan luas parkir keseluruhan 660 mbl x 30 m2 = 19.800 m2.
Parkir di luar gedung adalah 70% dari luas lahan yang tersisa, 70% x 7200 m2
= 5.040 m2. Parkir dalam gedung adalah 19.800 m2 5.040 m2 = 14760 m2
( diasumsikan 3 lapis basement ).

Kantor sewa 42.000 m2


Luas per lantai 42.000 m2 /
28 lt = 1.500m2

Kantor + Komersial/Cafe
(Podium) 14.400 m2
Luas per lantai 4.800 m2 / 3 lt
= 14.400 m2

Parkir area / basement =


24.000 m2 : 3 lt = 8.000m2

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 45


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

4. Tabel Perhitungan luasan ruang (Podium)


Kebutuhan luas ruang Cafe, fitnes center, healt center dan kantor sewa

No Jenis ruang Luas Jumlah Total Standar Sumber


1 Teras / lobby 60 m2 3 180 m2 1,2-2 m2/org AD
2 Lobby utama 430 m2 1 430 m2 1,2-2 m2/org SB
3 Exibition car/hall 1000 m2 1 1000 m2 1,4-1,7 m2/org AD
4 Exibition hall 225 m2 2 450 m2 1,4-1,7 m2/org AD
5 Reception 5 m2 1 5 m2 SB
Metting room
6 large 100 m2 3 300 m2 2 m2/org SB
Metting room
7 medium 40 m2 3 120 m2 2 m2/org SB
8 R.Adminitrasi 60 m2 1 60 m2
9 R.Pengelola 125 m2 1 125 m2 6 m2/org SB
10 Retail space 50 m2 12 600 m2 48 m2/ kios SB
11 Restauran 100 m2 12 1200 m2 1,4-1,7 m2/org AD
12 Caf 40 m2 8 320 m2 1,4-1,7 m2/org AD
13 Caf large 115 m2 4 460 m2 1,4-1,7 m2/org AD
14 Gym / Fitness 100 m2 4 400 m2 1,8 m2/org AD
15 Healt center 300 m2 2 600 m2 2 m2/org AD
( Large space )
16 Office 250 m2 6 1500 m2 > 150 m2/unit BK
17 Core 300 m2 3 900 m2 AD
18 Toilet wanita 15 m2 15 225 m2 2,25 m2/org AD
19 Toilet pria 15 m2 15 225 m2 2,25 m2/org AD
20 Janitor 10 m2 6 60 m2 2 m2 SB
21 Tangga 20 m2 6 120 m2 15 m2 SB
22 Escalator 65 m2 6 390 m2 SB
23 R.pengelola 130 m2 1 130 m2 6 m2/org SB
24 ATM galery 2 m2 4 8 m2 2 m2 SB
Lounge /
25 R.tunggu 50 m2 2 100 m2 2 m2/org AD
26 Hall 315 m2 1 315 m2 2 m2/org AD
27 R.security 2 m2 3 6 m2 SB
Sirkulasi /
28 koridor/lobby lift 795 m2 4781 m2
sub total 14.400 m2

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 46


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

Kebutuhan luas ruang Kantor Sewa (Tower office)

No Jenis ruang Luas Jumlah Total Standar Sumber


R.Group kerja /
Kerja ( Medium
1 space ) 110 m2 120 13200 m2 41-150 m2/unit BK
R.Group kerja /
Kerja ( Large
2 space ) 220 m2 75 16500 m2 > 150 m2/unit BK
3 ATM galery 2 m2 3 6 m2 2 m2 SB
4 Core 300 m2 28 8400 m2 AD
5 Restaurant 100 m2 8 800 m2 1,4-1,7 m2/org AD
6 Mushola 30 m2 2 60 m2 1,2 m2/org AD
7 R.foto copy 5 m2 2 10 m2 SB
Lounge /
8 R.tunggu 25 m2 2 50 m2 2 m2/org AD
9 R.security 2 m2 1 2 m2 SB
10 Sirkulasi/koridor 2972m2 1 2972m2
sub total 42.000m2

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 47


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

Kebutuhan luas ruang Basement ( Penunjang )

No Jenis ruang Luas Jumlah Total Standar


Sumber
Perda
1 Car parking 30 m2 613 18.390 m2 30 m2/mbl DKI
2 Driver waiting room 20 m2 3 60 m2 SB
3 Genset room 45 m2 1 45 m2 SB
4 Trafo room 30 m2 1 30 m2 SB`
5 Panel room 50 m2 1 30 m2 SB
6 Storage room 30 m2 4 120 m2 SB
7 STP room 160 m2 2 320 m2 ST
8 GWT room 160 m2 2 320 m2 ST
9 Security room 70 m2 2 140 m2 SB
10 Fan room 6 m2 3 6 m2 SB
11 Pump room 50 m2 1 50 m2 SB
12 Core 335 m2 3 1005 m2
13 IBS room 70 m2 1 70 m2
14 Mushola 85 m2 2 170 m2 1,2 m2/org ST
15 Lobby lift 90 m2 3 270 m2 SB
16 AHU 110 m2 1 110 m2 SB
17 Sirkulasi + Ramp 2864 m2 2864 m2
sub total 24.000 m2
Keterangan :
AD : Architectss Data Ernst Neufert.
ST : Standar perancangan atas dasar prinsip modular.
SB : Studi Banding.
BK : ( Buku ) Marlina, Endy, 2008, Panduan Perancangan Bangunan Komersial
4.1.8 Analisa target pasar
Target penjualan ditujukan untuk kalangan menengah keatas, hal ini melalui
pertimbangan sebagai berikut :
Letaknya di puri indah yang berada di pusat kota jakarta barat/ dekat
kantor walikota.
Dengan adanya aksesbilitas jalan JORR W1 dapat dipastikan kawasan
ini akan pesat perkembangannya.
Kawasan puri indah merupakan kawasan bisnis yang menjanjikan,
sehingga target utama adalah kalangan bisnis lokal dan luar kota.

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 48


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

q Analisa magnet-magnet penunjang pengunjung.


Salah satu yang menarik adalah letak site proyek ini dikelilingi oleh pusat-
pusat perbelanjaan, emergency, apartmen, mall dan aksesbilitas yang
strategis.sehingga inovasi-inovasi baru untuk sebuah kantor sewa adalah
sebagai berikut:
Menampilkan pameran/exhibition high tech secara berkala dengan
memunculkan inovasi terbaru dari perkembangan dunia teknologi.
Mempromosikan fasilitas-fasilitas perkantoran yang serba
otomatis yang di dukung oleh system IBS (Intelligent Building
System)
4.2 Analisa Fisik
Analisa fisik merupakan analisa terhadap bangunan ini ditempatkan, sehingga
dihasilkan sebuah data akhir yang dapat dijadikan pedoman dalam perancangan.
Gambaran Umum Kawasan

Pom Bensin Puri indah Puri Garden Apartment Kantor Wali Kota
Jakarta Barat

Perumahan Tapak / Site Daerah Rawa lahan Rumah Sakit Puri


kosong indah

Jakarta Out Ring Rute Carrefour Puri Indah Mall Puri Indah Rukant Centra
(JORR) Niaga

Jalan puri indah raya Puri Britania


Centra Niaga

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 49


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

4.2.1 Analisa Luasan Tapak

Jln. Kembangan raya

Lahan kosong

perumahan
Tapak 1,2 Ha
U
Jalan tol (JORR) W1

Jln. Puri lingkar luar


Jln. Puri Indah Raya
a. Lokasi
Lokasi tapak berada di Jln.Puri Indah Raya, Kembangan, Jakarta Barat
8 Ukuran dan Tata Wilayah
Luas 12000 m2
Kontur tapak datar memiliki level terhadap jalan raya 40 cm
GSB = 10 M
KDB = 40 %
KLB = 5
Batas ketinggian = 32 lapis
9 Batasan Tapak
Batas Utara Tapak : Jl. Kembangan raya
Batas Selatan Tapak : Jl. Puri Indah Raya
Batas Timur Tapak : Lahan kosong
Batas Barat Tapak : Jl. Puri lingkar luar / JORR
d. Peraturan Tapak
Karya perkantoran dan Karya perdagangan ( Kkt & Kpd )

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 50


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

4.2.2 Analisa Lingkungan Tapak


Analisa ini merupakan analisa terhadap lingkungan kawasan sekitar tapak,
sehingga akan ditemukan bagaimana respon tapak terhadap kawasan yang lebih
dekat atau sekitar tapak.
Kondisi tapak berada dipertemuan antara tiga jalan utama yaitu jln. Puri indah
raya, jln.puri lingkar luar dan jln.kembangan raya. Kondisi tapak merupakan area
komersial di sepanjang jalan tersebut.
Adapun kondisi lingkungan sekitar tapak antara lain :
Di sebelah utara tapak merupakan perumahan dan bangunan umum seperti
showroom dan pom bensin.
Di sebelah selatan tapak merupakan bangunan komersial (carrefour puri
indah, mall puri indah).
Disebelah timur merupakan perumahan penduduk dan JORR W1.
Di sebelah barat merupakan bangunan komersial dan umum yaitu
partement dan rumah sakit puri indah.

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 51


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

Tapak 1,2 Ha

(1

(2

4.2.3 Analisa Pola Jaringan Sirkulasi


Kawasan ini memiliki jaringan sirkulasi yang cukup mudah untuk di
akses, ini terlihat dari alur atau jalur sirkulasi yang terbentuk dari tiga arah jalan
yang menjadikan kejelasan arah jalur sirkulasi menjadi satu arah.

3.5
sumber dari www.googlemap.com
3.6
sumber dari dokumentasi pribadi

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 52


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

Pola jaringan yang terbentuk dari pertemuan beberapa jalan persebaran


mobilisasi pasar merupakan sebuah potensi untuk dikembangkan supaya
potensi tersebut dapat dimanfaatkan sebagai modal perencanaan sebuah kantor
sewa, sehingga bangunan ini menjadi hidup dan menyatu dengan kawasan
lingkungan.
p Sirkulasi di luar bangunan
Lalu-lintas kendaraan disekitar tapak merupakan jalur yang cukup
ramai baik kendaraan pribadi maupun kendaraan umum, dan kencenderungan
macet pada waktu jam-jam sibuk seperti pagi dan sore hari. Dari kondisi
kendaraan yang cenderung ramai menjadikan bahan pertimbangan untuk
membuka akses sirkulasi kendaraan maupun orang ke dalam tapak, sehingga
dengan adanya rencana pembangunan kantor sewa ini tidak menimbulkan
kemacetan lalu lintas di sekitar tapak.
Melihat kondisi tapak yang berada diantara tiga jalan diharapkan mampu
menciptakan satu kesatuan sirkulasi yang menjadikan bangunan saling
berhubungan.
Untuk jalur utama di arahkan dari Jalan Puri lingkar luar dengan
memanfaatkan perlambatan pertemuan dengan jalan puri indah raya
sehingga memudahkan untuk mengakses masuk dalam tapak.
Untuk jalur sekunder dan service melalui jalan kembangan raya yang
memanfaatka pertemuan dengan Jalan Puri lingkar luar pada lampu
merah.
Untuk pejalan kaki, memanfaatkan rencana halte yang ada di Jalan
Puri lingkar luar, jalan kembangan raya dan jalan puri indah raya
sehingga perlu dipisahkan dengan alur sirkulasi kendaraan untuk
memberikan rasa aman dan nyaman. Dalam pencapaiannya dapat
masuk melalui pedestrian jalan ke dalam tapak.

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 53


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

U
Tapak 1,2 Ha

Keterangan :

Jalur sirkulasi sekitar tapak

Jalur sekunder dan service ke dalam tapak

Jalur utama ke dalam tapak

Jalur pejalan kaki ke dalam tapak

Sirkulasi kendaran
Pemilihan letak pencapaian kedalam tapak berdasarkan beberapa
pertimbangan antara lain :
Kemudahan pencapaian baik untuk kendaraan pribadi seperti mobil
dan motor, kendaraan umum, maupun pejalan kaki.
Mudah dilihat baik oleh pengemudi atau pejalan kaki.
Kondisi arus lalu lintas disekitar tapak.

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 54


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

Kondisi lingkungan yang dilalui sebelum mencapai tapak dari dua


arah.
Sirkulasi manusia
Dengan kegiatan yang cukup ramai diperlukan jalur sirkulasi
manusia yang cukup, serta pemisahan dengan jalur kendaraan
sehingga tidak terjadi cross sirkulasi di dalam tapak.
Pengaturan sirkulasi dibuat dalam satu arah menuju bangunan
diterima oleh sebuah ruang dan kemudian disebar mengikuti zoning
bangunan yang ada.
Sirkulasi servis
Sirkulasi servis dibutuhkan untuk mengakses pencapaian barang-
barang sebagai penunjang sarana dan prasaran bangunan, untuk
mengakomodasi sirkulasi servis dibuat terpisah dengan penyewa dan
pengunjung yang menggunakan kendaraan.
4.2.4 Analisa View Tapak

View dari jl.kembangan raya

Tapak 1,2 Ha
U
View dari jl.tol JORR W1

View dari jl.puri indah raya

View yang dapat dirasakan oleh View yang dapat dirasakan oleh
pejalan kaki / pengendara baik penyewa / pengguna dari dalam
dari jalan biasa maupun jalan tapak
tol JORR W1.

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 55


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

Letak tapak yang berada di sudut kawasan menjadikan sebuah kualitas view
yang tercipta sangat baik, dengan adanya lampu merah kendaraan akan berhenti
sejenak menunggu lampu hijau dalam jeda tersebut pengendara dapat
menikamati sebuah view bangunan. Untuk menyikapi potensi tapak yang ada
diharapakan dapat mengahadirkan bangunan yang menarik dilihat secara visual
dari pertemuan jalan baik dilihat oleh pengendara kendaraan maupun oleh
pejalan kaki.
4.2.5 Analisa Kebisingan

Kebisingan sedang
Dari jalan biasa

Kebisingan
rendah
Tapak 1,2 Ha

Kebisingan tinggi
Dari jalan tol U

Kebisingan tinggi
Dari jalan biasa

Kebisingan yang relatif tinggi terjadi di sebelah barat dan selatan tapak
dikarenakan volume kendaraan yang cukup tinggi. Sedangkan di sisi utara
kebisingan sedang dengan volume kendaraan yang relatif sedang. Di sisi timur
kebisingan cukup rendah karena berbatasan dengan lahan kosong.
Tanggapan dari analisa ini adalah :
Menarik bangunan ke arah dalam site sehingga agak menjauh dari
tingkat kebisingan.
Menempatkan area publik atau area yang tidak terlalu memerlukan
ketenangan di area barat .

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 56


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

Memberikan buffer tanaman didan selatan site sekitar tapak, sehingga


kebisingan dapat tereduksi sekaligus berfungsi sebagai penyaring
terhadap polusi udara.
Menggunakan material yang dapat mereduksi kebisingan.
Meminimalkan bukaan ke arah sumber kebisingan.
Analisa Iklim lingkungan

U
Tapak 1,2 Ha

Matahari terbit
Matahari terbenam

Intensitas cahaya matahari sangat tinggi di posisi barat dan timur tapak,
tingkat intentsitas cahaya dan panas menjadi bahan pertimbangan untuk
meletakan massa bangunan dan bukaan fasad.
Tanggapan terhadap analisa iklim ini adalah :
Menghindari perletakan massa bangunan yang terkena sinar matahari
langsung.
Menempatkan area service atau core disisi timur atau barat sebagai
dinding buffer terhadap panas matahari langsung.
Meminimalkan bukaan di sisi timur dan barat.
Menempatkan pelindung, sun shade, kisi-kisi atau secondery skin di
sisi timur dan barat bangunan.
Menciptakan unsur penyejuk dengan air atau vegetasi taman.

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 57


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

Menciptakan atrium sebagai nafas bangunan.


3.6.3 Analisa bangunan
p Analisa Ruang Luar
Penataan ruang luar pada kantor sewa ini bertujuan untuk menciptakan
suasana yang nyaman dan dapat mendukung kegiatan dan kebutuhan yang
ada di dalam bangunan dengan perencanaan sebagai berikut :
Ruang Luar Aktif :
Merupakan ruang di luar bangunan yang senantiasa dipakai atau dilalui
oleh kendaraan dan aktifitas manusia di sekitar bangunan yang berupa :
o Area Parkir yang berada di luar bangunan sebagai akomodasi
sebuah kantor sewa, dengan menggunakan material grass block
agar penyerapan air lebih banyak dan memungkinkan rumput tetap
tumbuh dirongganya.
o Pedestrian digunakan untuk sirkulasi manusia agar tidak
bersinggungan dengan sirkulasi.

Ruang Luar Pasif :


Merupakan ruang terbuka yang tidak menampung kegiatan manusia
sehingga pengelolaannya dapat berupa :
o Area tanaman produktif yang dapat dinikmati secara visual.
o Sebagai penyaring polusi udara yang ditimbulkan lalu lintas
kendaraan disekitar tapak.
o Sebagai pendukung penampilan bangunan agar lebih menarik
sehingga mampu mengalihkan pandangan terhadap aktifitasnya.
Analisa Sirkulasi di dalam bangunan
Pola sirkulasi dalam bangunan kantor sewa ini dibedakan menurut jenis
pencapaianya yaitu :

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 58


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

p Pencapaian secara vertikal


q Pencapaian secara horisontal
p Pencapaian secara vertikal dalam kantor sewa ini terdiri dari
beberapa jenis seperti :
Pencapaian dengan lift

Office space

Office space

Contoh pencapai vertikal dengan lift LIFT

Untuk mengetahui berapa jumlah keperluan lift yang digunakan


dalam bangunan kantor sewa dapat di hitung dengan sebuah
rumus perhitungan kebutuhan lift.
L = PHC ( a-c ).n
b
Dimana :
L : Beban puncak
: Luas per lantai bangunan
p : 5 x N x P x 0,3 = 1,5 NP
N : Jumlah kereta lift
2 : Kapasitas orang per kereta ( 80 % )
3.8 : Jumlah lantai bangunan
: Jumlah lantai bersih per orang
Pencapaian dengan tangga
Selain menggunakan lift pencapaian secara vertikal terhadap
lantai dapat juga menggunakan tangga. Pada bangunan bertingkat
banyak ( ketinggian lebih dari 18,30 m ), tangga sekaligus
berfungsi sebagai tangga darurat atau tangga kebakaran dengan
radius pencapaian maksimal 30 m.

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 59


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

TANGGA

Contoh pencapaian vertikal dengan tangga pada TANGGA


gedung talavera office park

o Pencapaian secara horisontal dalam kantor sewa ini terdiri dari


type koridor yang ada seperti :
Koridor terbuka
`

Konfigurasi seperti ini biasanya digunakan pada bentuk


bangunan yang memanjang dengan tatanan ruang yang relatif
linier.

Koridor
Office space

Koridor tertutup
Pencapaian dengan koridor tertutup ini memberikan privasi
yang tinggi bagi ruang-ruang kerja di kantor tersebut.

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 60


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

Office space

Koridor
Office space

Office space Office space

4.2.8 Analisa Bentuk Bangunan


Massa bangunan terdiri dari massa tunggal yang disesuaikan dengan zona dan
fungsinya, dimana satu sama lain saling berkaitan. Massa bangunan dapat
mencerminkan fungsi dan identitasnya melalui simbol-simbol tertentu yang dapat
diolah pada massa bangunan.
Transformasi bentuk massa bangunan :
a. Karakter dan sifat dari sebuah kantor dapat di transformasikan dalam betuk
sebagai berikut :

Kaku, tegas, disiplin, formal atau resmi, tinggi rendah jabatan, dll
b. Karakter dan sifat dari sebuah caf/fitness center dapat di transformasikan
dalam betuk sebagai berikut :

Dinamis, menarik, rekreatif, terang/gelap, ramai, dll


Selain dari karakter dan fungsi bangunan tersebut bentukan massa dapat juga
terbentuk dari respon atau tanggapan terhadap kondisi tapak dan iklim lingkungan
seperti :
Massa bangunan berbentuk kotak dengan pertimbangan untuk member
ketegasan dalam bangunan tetapi tetap mengekspose struktur sebagai
elemen ornamental.

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 61


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

Memberikan bukaan-bukaan atau pengolahan fasade bangunan untuk


menangkap sirkulasi angin dan memanfaatkan sinar matahari untuk
penerangan yang efektif dengan menggunakan inovasi-inovasi high tech.
Memanfaatkan teknologi alam untuk memaksimalkan vegetasi yang
berfungsi menciptakan iklim makro sekitar bangunan yang tidak bisa
digantikan oleh inovasi high tech.
Analisa Sistem Struktur
Pemilihan sistem struktur antara lain :
Sub Structure ( struktur bawah )
o Mengunakan pondasi Bored Pile dengan pertimbangan lokasi yang
ada dipusat kota dan dekat dengan pemukiman dan bangunan
lainya.
o Mempertimbangkan kondisi daya dukung tanah, muka air tanah
dan beban yang akan didukungnya.sehingga elevasi pondasi berada
di basement 2.
Kolom komposit
& baja

Pile
cap/plat
pondasi
rakit

Tiang
bored
pile
Gbr. Tiang bored pile sebagai pondasi
yang menerus sampai kedalaman tanah
Upper Structure ( struktur atas )
Dalam bangunan Kantor sewa ini menggunakan sistem struktur truss tube
and core (tabung rangka dengan kolom dan core/inti) composit dan baja
sebagai struktur utama. Alasannya adalah :
Mudah dan cepat dalam pelaksanaan.
Kesannya ringan karena material komposit/baja.
Sangat cocok untuk struktur high rise
Memaksimalkan space ruang dalam karena keberadaan kolom
sebagai wall system structure yang berada di dinding pinggir.
Kesan high tech dapat dimunculkan.

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 62


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

Struktur truss tube with interior column merupakan tabung rangka, yang
terdiri dari kolom vertikal dan balok horisontal yang dihubungkan disuatu
bidang dengan menggunakan sambungan kaku kemudian core/shear wall
sebagai struktur inti yang menyempurnakan kekakuan system struktur
bangunan ini.

Core/inti

Truss
tube/tabung
rangka

Typical plan

Gbr. Tiga dimensi truss


tube
with interior column

Girder truss steel

Wall system structure


Gbr. isometric
composite

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 63


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

4.2.10 Analisa Sistem utilitas


Pada bangunan ini system utilitas menggunakan system IBS
(Intelligent Building System) sehingga semua serba otomatis.
Intelligent Building System adalah sebuah intelligent system yang seluruhnya
serba automatis, syarat dari intelligent adalah integrated , kemudian intelligent
tidak akan terjadi tanpa mengintegrasikan seluruh sub-system menjadi satu.
Integrated Building System itu hanya mengintegrasikan seluruh sub-
system dibawahnya sehingga control terpusat hanya dari satu system saja
tanpa harus menguasai keseluruhan system. Integrasi dengan seluruh sub-
system hanya perlu protocol komunikasi saja, saat ini banyak system gedung
yang sudah mengadopsi open protocol seperti BACNet, OPC, LONWorks.
baik menggunakan RS-232, RS-485 maupun TCP/IP. Dengan berkomunikasi
menggunakan salah satu protocol diatas, system sudah dapat terintegrasi dan
kontrol terpusat.
Perancangan sebuah bangunan Intelligent Building itu bertujuan untuk
mencapai tingkat kenyamana, keamanan, dan efisiensi energi. Dari beberapa
konsep IB yaitu perancangan Pencahayaan, Akustik, tata udara, dan building
automation.
Konsep pencahayaan misalnya dengan perancangan lampu yang
nyaman sesuai dengan kegunaan sebuah ruangan yaitu dengan tata
letak dan perhitungan luminansi lampu.
Konsep Akustik yaitu perancangan fisik sebuah ruang sehingga dapat
menghasilkan tingkat suara yang lebih efektif dan upaya untuk
melakukan absorbsi suara yg mengganggu (noise).
Tata Udara dengan menghitung beban termal yg dibutuhkan sebuah
ruangan sehingga kebutuhan daya pendingin (AC) dapat lebih efisien.
Dan yang terakhir sesuai dengan thread ini yaitu Building Automation.
Sebuah Sistem berteknologi tinggi untuk mengontrol peralatan
elektronik sebuah bangunan seperti lampu, AC, televisi, buka-tutup
gorden.

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 64


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

Integrasi seluruh sub-system dari seluruh fasilitas gedung. seperti integrasi


dilakukan pada seluruh sistem antara lain:
Public Address (Paging/tata suara)
Fire Alarm
HVAC (Heating, Ventilation and Air Conditioning)
Mechanical Ventilation (Intake fan/Exhaust Fan/Fresh Air Fan/Pressurise
Fan, etc)
Security System (CCTV, Card Access, Guard Tour, etc)
parking System
Lift
Lighting
KWH Meter
Genset
Incoming dan Outgoing Energy

Gbr. Diagram single dan multi


network dalam satu central
monitor dan kontrol

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 65


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

Gbr. Sytem jaringan network


setiap typical lantai

Gbr. Contoh diagram network line


air conditioning system
Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

BAB V
KONSEP PERANCANGAN
5.1 Konsep Perancangan
Konsep arsitektur high tech sangat erat hubungannya dengan penerapan
teknologi canggih terhadap bangunan, dimana arsitektur tidak hanya
menempatkan elemen-elemen arsitektural saja seperti, kuat, fungsional, estetik dan
rendah biaya atau cost, tetapi harus mempertimbangkan dimensi lain dari efisiensi
dan kemudahan dengan pendekatan terhadap teknologi modern terkini.
Pendekatan arsitektur high tech merupakan suatu konsep perancangan yang
menghasilkan suatu bangunan pintar serta dapat beroperasi secara efektif dan
efisien, untuk memenuhi tuntutan zaman modern saat ini. Dalam pendekatan
arsitektur high tech, rancangan harus dapat menunjukkan secara jelas fungsi dan
identitas dari bangunan melalui pengolahan ruang dan pengolahan wajah
bangunan dengan memanfaatkan unsur-unsur teknologi modern sehingga dapat
tercipta sebuah bangunan yang mempermudah aktifitas pengguna bangunan itu
sendiri.
Konsep dasar high tech tersebut antara lain:
Inside out
3.3.6 Bagian service dan struktur (truss-tube with interior column)
terekspos.
Pada tower office

Gbr. Rencana office

Wall system structure and bracing


(truss-tube with interior column)

Gbr. John Hancock Center


Struktur terekspose sebagai ekspresi
inside out
Universitas Mercubuana Jakarta 2010 67
Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

Girder & beam (truss) Core wall

Wall system structure and bracing


sebagai ornament atau sculpture
(truss-tube with interior column)
Pada podium

system structure Truss lengkung


sebagai ornament atau sculpture

system structure Truss girder dann bracing


sebagai ornament atau sculpture

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 68


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

11. Adanya perubahan/perbaikan teknologi secara cepat


hal ini di aplikasikan kedalam bentuk utilitas yang memakai IBS
(Intelligent Building System) sehingga kenyamanan dapat
terkendalikan secara otomatis melalui system central monitoring
and control.

Celebration of process
q Penekanan pada logika dan kejelasan proses konstruksi.
Pada struktur (truss-tube with interior column) sudah dapat
dipastikan dapat di bangun secara cepat, karena material baja dan
komposit yang dapat dipabrikasi sehingga tinggal dipasang sesuai
perencanaan. Misalkan system truss pada wall system dan girder

Gbr . Puri indah tower


Rencana design

Gbr . John Hancock Center


Bangunan ini menggunakan sitem
struktur (truss-tube with interior
column) dan di ekspose pada
eksteriornya.

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 69


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

q Perfect function dan efisiensi jangka panjang.


Dengan material baja dan komposit yang dipadu dengan system
truss merupakan efisiensi jangka panjang karena sistem pabrikasi
yang bisa dibongkar pasang dengan mudah dan cepat. Selain
ringan, sistem ini memiliki fungsi yang efektif dengan bentuk
yang ramping dan kuat/kaku.

Gbr. Girder (truss steel) pada konsep


perencanaan (pada tower office)

Gbr. Girder (truss steel & bracing) pada


konsep perencanaan (pada podium)

Transparency, Layering and Movement


o Transparansi, pelapisan dan pergerakan

Transparency dengan media


kaca

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 70


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

o penggunaan kaca transparan, pelapisan, ducting, tangga dan


struktur aksentuasi dari escalator yang bergerak

Penerapan pada perancangan adalah


pada interio podium yaitu pada cafe,
restoran, fitnes center, lobby dan hall

5.1.1 Konsep Tapak


Setelah merangkum hasil dari analisa dan studi tema maka dijadikan acuan
untuk mengeluarkan konsep tapak dengan pendekatan arsitektur high tech
dengan cara sebagai berikut :
p Memaksimalkan penggunaan lahan tetapi masih mengikuti batasan
batasan yang berlaku dikawasan puri indah sehingga lahan yang tersisa
dapat di manfaatkan untuk sirkulasi, parkir, dan area vegetasi secara efektif
dan efisien.
q Menggunakan perkerasan grass block diarea ruang luar aktif.
r Mengikuti pola grid garis batas tapak untuk acuan pelaksanaan bangunan.
s Orientasi bangunan mengikuti arah jalan tol JORR dan jalan puri indah raya
walaupun menghadap barat dimungkinkan panas matahari dapat direduksi
dengan sistem high tech dan juga tetap mempertimbangkan keberadaan
tapak.

Kondisi grid kawasan terbentuk dengan pola yang teratur sehingga, sebagai
patokan dalam memulai atau mengembangkan rancangan dibuat grid secara
horisontal dan vertikal yang mengacu pada GSB pada tapak, sehingga terjadi
keselarasan dengan bangunan sekitar.

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 71


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

Arah/pola grid bangunan


menyesuaikan batas tapak site

Gbr.2 Konsep grid tapak

1.6 Konsep Penzoningan Tapak


Penzoningan tapak ini dibuat berdasarkan beberapa kesimpulan analisa
terhadap tapak, sehingga dapat mengoptimalkan view, fungsi ruang, potensi
dan respon tapak, Sehingga didapat penzoningan sebagai berikut :

Perletakan zoning public


dengan fungsi exhibition
hall, lounge, reception dll
Perletakan zoning
privatdengan fungsi, kantor :
R.kerja , R.rapat, R.file dan
Adminitrasi
Area sirkulasi
kendaraan dan parkir

U
Gbr.2a Konsep zoning tapak
Perletakan zoning
semi public dengan
fungsi, hall, drop off, Perletakan zoning
lobby entrance service .

Dalam pengelompokan zoning pada tapak ini dibuat menyesuaikan


dengan jenis fungsi bangunan sehingga dari susunan zoning menjadi sebuah
integrasi hubungan ruang dan kegiatan yang jelas.

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 72


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

5.1.3 Konsep Sirkulasi Dalam Tapak


Dari hasil analisa sirkulasi menuju tapak maupun potensi view tapak maka,
Entrance Tapak diletakan seperti gambar di bawah ini, dengan meletakan
massa bangunan di tengah tapak untuk mempermudah sirkulasi didalam tapak.

Site Entrance
Pejalan kaki

Main
Entrance

Entrance
Pejalan kaki

Gbr.3 Konsep sirkulasi tapak

Sirkulasi direncanakan agar pencapaian ke setiap ruang atau tempat dapat


dicapai oleh penyewa atau pengunjung dengan mudah tanpa menimbulkan
krosing sirkulasi serta dapat memberikan kenyamanan. Pembagian sistem
sirkulasi sebagai berikut :
a. Sirkulasi Kendaraan
Entance utama masuk dari sisi barat yang di fungsikan sebagai
entrance perkantoran dan service yang dapat langsung mencapai area
basement, dengan pertimbangan lebar jalan lebih besar sehingga dapat
mengurangi kemacetan di sekitar tapak. Sirkulasi kendaraan dengan
proses masuk ke dalam tapak dapat langsung ke drop off dan parkir di
area basement atau parkir di luar bangunan secara temporery.
b. Sirkulasi manusia atau Pejalan kaki

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 73


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

Sirkulasi manusia atau pejalan kaki dapat melalui pedestrian


dan menuju area lobby yang dapat terdistribusi ke ruang-ruang yang
lain. Untuk sirkulasi dalam bangunan secara horisontal mengggunakan
selasar atau koridor, sedangkan secara vertikal menggunakan lift ,
tangga atau eskalator.

5.1.4 Konsep Massa Bangunan


Massa bangunan terdiri dari massa tunggal yang disesuaikan dengan
zona dan fungsinya, dimana satu sama lain saling berkaitan. Massa
bangunan dapat mencerminkan fungsi dan identitasnya melalui simbol-
simbol tertentu yang dapat diolah pada massa bangunan.
Selain dari karakter dan fungsi bangunan tersebut bentukan massa dapat
juga terbentuk dari respon atau tanggapan terhadap kondisi tapak seperti :
Massa bangunan terdiri dari dua massa yaitu podium dan office tower,
untuk bentuk dasar podium adalah kotak yang dikombinasilkan dengan
bentuk tak berberaturan / fleksibel karena fungsinya bukan formal.
Untuk bentuk tower bentuk dasarnya adalah persegi panjang selain
fungsinya yang formal juga untuk memaksimalkan fungsi ruang sewa,
sehingga lebih mudah, efektif dan efisien untuk aktivitas didalamnya.
Untuk rangka atap podium menggunakan truss dimaksudkan agar
mendapatkan ruang bebas bentang karena lantai 3 fungsinya restoran,
caf dan exhibition sehingga ruang yang didapatkan luas dan
maksimal. Selain itu truss di ekspose untuk mempertegas /
menunjukkan fungsi secara jelas sebagai elemen struktur (inside out),
dan selain itu structural dapat dinikmati baik dari interior bangunan
tersebut dan juga dari luar bangunan yang memiliki kesan ringan.
Memaksimalkan transparency, layering dan movement pada fasade
podium dan tower.
Struktur atas pada tower menggunakan material baja pada girder dan
column, sedangkan core/shear wall mengunakan material komposit
sehingga pelaksanaannya cepat, praktis, efektif dan efisien karena
menggunakan sitem precast / pabrikasi. Kemudian struktur di ekspose

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 74


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

untuk menunjukkan kejujuran fungsi secara jelas sebagai elemen


struktur (inside out).
Fasade area service di ekspose untuk menampilkan fungsi secara jelas
dan pada bagian lift di ekspose untuk menampilkan movement secara
cepat dan modern.

1.8 Konsep Ruang Luar


Ruang luar merupakan salah satu pendukung keberadaan dari massa
bangunan yang dapat diolah untuk memberikan nilai lebih terhadap
keberadaan bangunan dengan cara :
Terdapat ruang luar yang luas untuk lobby utama disebelah barat
untuk memaksimalkan trasparency yang di dukung dengan
ketinggian sehingga berkesan modern.

Penggunaan material
transparan / kaca untuk
mendapatkan cahaya alami.

Mengekspose struktur pada luar bangunan sehingga dapat dinikmati


dari sisi dalam dan luar bangunan.
Ekspose truss

Mengekpose bukan jendela-jendela kaca yang dipadu dengan


fasade kisi-kisi.

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 75


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

Pada atap ruang void sebagai pencahayaan terdapat atap yang dapat
secara otomatis membuka dan menutup sesuai temperatur dalam
ruang.

Mengekspose sistem clading sebagai suport kaca layering

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 76


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

p Konsep Ruang Dalam


Konsep ruang dalam dihadirkan sesuai dengan analisa kebutuhan fungsi
ruang, dari fungsi ruang dalam dapat memberikan sebuah bentuk atau kesan
apa yang ingin ditampilkan. Dalam hal ini konsep ruang dalam yang ingin
disampaikan adalah sebuah ruang yang serba otomatis secara fungsi sehingga
dapat digunakan secara maksimal dan efisien.
Untuk mendukung tema arsitektur high tech konsep ruang yang dihadirkan
adalah sebagai berikut :
Penggunaan material / interior / furniture yang simple dan mudah di dapat.
Menghadirkan kesan-kesan ruang yang modern dan elegan.
Menggunakan bidang-bidang kaca/transparan atau lubang dinding/plafon
khusus untuk memaksimalkan pencahayaan kedalam dalam bangunan.

Gbr.6 Konsep interior R.kerja pencahayaan dengan drop celling untuk


memaksimalkan pencahayaan.

Gbr.6a Konsep interior


R.kerja dan .R.metting

Gbr.6b Konsep interior R.kerja, koridor dan Toilet Gbr.6c Konsep interior struktur

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 77


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

q Konsep Zoning vertikal Bangunan


Zoning terbagi 2 zona yaitu zona 1 (large space) dan zona 2 (medium
space). Tipikal lantai 1500 m2, Core + sirkulasi 20% typical = 300 m2
Space office 80% typical = 1200 m2 , Large office = 1650 m2 / 220 m2 =
5 unit/lantai, Medium office = 1320 m2 / 110 m2 = 10 unit/lantai.
30m

large space 16500 m2


75 unit @ 220m2
5 unit/lantai (15 lantai)

Area sky lobby ( 1 lt )


Lantai 16

medium space 14300 m2


core
120 unit @ 110m2
10 unit/lantai (12 lantai)

podium 14400 m2
komercial / office (3 lantai)

basement 24000 m2
komercial / office (3 lantai)

50m 50m

1 2 3
1 2 3
4 5 6
30m 7 8 30m
4 core
core 5 9 10

Typical plan large space Typical plan medium space


Universitas Mercubuana Jakarta 2010 78
Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

5.1.8 Konsep Sistem Bangunan


Pemilihan suatu sistem struktur dalam bangunan tinggi ditentukan oleh
berbagai macam pertimbangan, seperti fungsi/ tuntutan kebutuhan, teknologi,
efisiensi, serta hal-hal non teknis seperti ekonomi, peraturan kota, sosial-
budaya, estetika, simbol, dll
p Struktur Bangunan
Pemilihan sistem struktur antara lain :
Sub Structure ( struktur bawah )
o Mengunakan pondasi Bored Pile dengan pertimbangan lokasi yang
ada dipusat kota dan dekat dengan pemukiman dan bangunan
lainya.
o Mempertimbangkan kondisi daya dukung tanah, muka air tanah
dan beban yang akan didukungnya.sehingga elevasi pondasi berada
di basement 2.
Kolom komposit
& baja

Pile
cap/plat
pondasi
rakit

Tiang
bored
pile Gbr. Tiang bored pile sebagai
pondasi yang menerus sampai
kedalaman tanah keras

Proses pelaksanaan dinding


penahan tanah soildier pile

Upper Structure ( struktur atas )


Dalam bangunan Kantor sewa ini menggunakan sistem struktur truss
tube with interior column (tabung rangka dengan kolom dan core)
composit dan baja sebagai struktur utama. Alasannya adalah :

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 79


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

o Mudah dan cepat dalam pelaksanaan karena material baja dan


komposit.
o Kesannya ringan karena material komposit/baja.
o Sangat cocok untuk struktur high rise
Memaksimalkan space ruang dalam karena keberadaan kolom
sebagai wall system structure yang berada di dinding pinggir.
o Kesan high tech dapat dimunculkan dari system eksterior.

Struktur truss tube with interior column merupakan tabung rangka, yang
terdiri dari kolom vertikal dan balok horisontal yang dihubungkan disuatu
bidang dengan menggunakan sambungan kaku kemudian core/shear wall
sebagai struktur inti

Core/inti

Truss
tube/tabung Typical plan rangka

Gbr. Tiga dimensi


truss tube
and core

Gbr. isometric

Wall system structure


composite Girder truss steel

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 80


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

3.5.2 Utilitas Bangunan


Pada bangunan ini system utilitas menggunakan system IBS
(Intelligent Building System) sehingga semua serba otomatis.
Kemudian semua utilitas terkontrol melalui system IBS.
Konsep dasar utilitas dengan system IBS dan semua
jaringan/network terkontro pada central monitoring.

Perlengkapan utilitas bangunan seperti :


Kesehatan ( air bersih, air kotor,air hujan )
Keamanan ( listrik, kebakaran,telekomunikasi )
Kenyamanan ( pengahawaan, sirkulasi )
Sistem Air Bersih
Air bersih diperoleh dari dua sumber mata air yaitu dari PDAM dan
Sumber air tanah melalui IBS control system kemudian ditampung
kedalam Reservoir bawah selanjutnya dipompa ke Reservoir atas untuk
di distribusikan ke ruang-ruang dengan sistem gravitasi karena lebih

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 81


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

efisien dalam penggunaan energi listrik dan terjamin distribusinya


ketika aliran listrik mati/pemadaman.

PDAM

IBS CONTROL
SYSTEM Pompa

Reservoir-Bawah

Pompa

Tangki-Atas Distribusi

Unit lantai

2. Sistem Air Kotor


Air kotor yang berasal dari closet disalurkan melalui pipa didalam shaft
ke septictank / GWT, kemudian dialirkan ke resapan. Sedangkan air
yang berasal dari wastafel, floor-drain, urinoir, dan lain-lain dialirkan
langsung ke water treatment, setelah melalui pengolahan air dapat
dimanfaatkan kembali untuk keperluan penyiraman taman dan
luapannya dialirkan ke riol kota.

Closet
Sumur resapan

Shaft Septictank / GWT

Toilet
Kran Taman

Riol Kota
Water-
Shaft tratment

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 82


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

3. Sistem Air Hujan


Pembuangan air hujan yang jatuh di atap dak beton dialirkan ke arah
roof drain ( RD ) dengan memanfaatkan kemiringan permukaan atap
( 2 s/d 5 % ), dan dialirkan ke jalur pipa yang tersimpan didalam shaft
ke bak penampung di lantai basament.
3.7 Sistem Penyediaan Listrik
Sumber daya listrik menggunakan sumber dari PLN melalui
jaringan yang sudah ada. Distribusi jaringan kedalam tapak
menggunakan jaringan bawah tanah.
Dan juga mengunakan genset sebagai sumber daya cadangan yang
akan bekerja secara otomatis bila distribusi listrik dari PLN
terputus/pemadaman. Semua jaringan dikendalikan melalui IBS
control system.

PLN
IBS
CONTROL
MDP SDP PP
SYSTEM
genset

MDP : Main Distribution Panel


SDP : Sub Distribution Panel
PP : Panel Pembagi
5. Sistem Penanganan Kebakaran
Penanganan kebakaran merupakan suatu usaha untuk mengadakan
perlindungan terhadap penghuni bangunan apabila terjadi kebakaran.
Penanganan di luar gedung, dengan menyediakan fire hidrant yang
mudah di akses.

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 83


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

Penanganan dalam gedung seperti :


Menyediakan tangga darurat / helipad untuk bangunan tinggi.
Menyediakan panel tabung gas kebakaran dibeberapa tempat.

Dengan sistem instalasi kebakaran seperti :


Fire Alarm System yang dikendalikan melalui IBS control
system.
Fire Detection System ( smoke detector, head detector,
splingker system ) yang dikendalikan melalui IBS control
system.

6. Sistem Telekomunikasi
Sistem telekomunikasi mengguanakan jaringan telkom, dengan sistem
tak langsung ( telephone terminal room ). Semua jaringan dikendalikan
melalui IBS control system.

Central
Operator LIne
Operator
LIne
IBS CONTROL
SYSTEM

Telkom

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 84


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

Sistem CCTV ( Close Circuit Television ) dan Master Antena


Television ( MATV) sebagai pengawasan pada kegiatan dalam
bangunan. Semua jaringan dikendalikan melalui IBS control system.
7. Sistem Pencahayaan
Pencahayaan Alami, memanfaatkan sinar matahari dan pemakaian
material kaca sesuai dengan kebutuhan ruang.

Pemanfaatan sinar matahari Efek lampu buatan

Pencahayaan buatan, menggunakan sumber energi listrik sebagai


pencahayaan. Permainan cahaya lampu dapat diatur menyesuaikan
kebutuhan dan jenis ruang sehingga akan memberikan sebuah kesan
tersendiri. Semua jaringan dikendalikan melalui IBS control system.
8. Sistem Penghawaan
Penghawaan Buatan, penggunaan AC sistem VRV akan lebih
memberikan keuntungan, karena sistem ini dapat mengontrol atau
menyesuaikan secara otomatis kebutuhan AC disetiap ruangnya,
sehingga memberikan penghematan dalam pemakaian energi listrik.
Semua jaringan dikendalikan melalui IBS control system.

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 85


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

9. Sistem Sirkulasi
Perencanaan sistem sirkulasi dalam bangunan secara horisontal
menggunakan koridor atau selasar yang menghubungkan ke setiap
ruangnya, untuk sirkulasi vertikal mengunakan lift, tangga dan
eskalator yang menghubungkan setiap lantai didalam bangunan. Semua
jaringan dikendalikan melalui IBS control system.

Penggunaan Lift / lobby lift

Penggunaan tangga darurat dan lift


berdekatan mempermudah pengguna

Penggunaan tangga / eskalator

System Lift vertical

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 86


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

Untuk kenyamanan sirkulasi vertikal menggunakan lift dapat dihitung


secara rumus kebutuhan lift dalam satu bangunan seperti :
L = PHC ( a-c ).n
b
Dimana :
L : Beban puncak
q : Luas per lantai bangunan
p : 5 x N x P x 0,3 = 1,5 NP
N : Jumlah kereta lift
15
: Kapasitas orang per kereta ( 80 % )
: Jumlah lantai bangunan
r : Jumlah lantai bersih per orang.
Contoh konsep perencanaan :
Diketahui, a=1200m2 ( asumsi )
c=1,5 NP
N= jumlah kereta lift dalam bangunan ?
p= kapasista lift 15 orang ( 80% x 15 = 12 orang )
n=30 lantai
b=7,2 m2 ( standar u/kantor )
v=2 m/det ( kecepatan lift )
maka, L = 0,18 ( 1200 1,5 N x 12 ) 16 lt
7,2
q 2,88 ( 1200 18.N )
7,2
r 2,88 x 1200 2,88 x 18N
7,2

=3456 51,84N
7,2 7,2
= 480 7,2 N ( 1 )
h = 300 det x P x N
R.T
h = 300 x 12 x N
36 h
= 3600 x N
36 h
= 100 N

Universitas Mercubuana Jakarta 2010 87


Suhari (4120411-029) Skripsi dan Tugas Akhir / Puri Indah Tower

v = 2m/det
s = ( 3,6 x 30 ) 2m
s = 216 m
v = s/t = 72 / t
2 = 216/ t
t = 216 : 2 = 108 detik
480-7,2N = 100 N
480 = 100N + 7,2N
480 = 107,2N
N = 480 : 107,2 = 4,47 lift ~ 4 lift penumpang
Karena ada dua zona lift yaitu pada lantai dasar (zona 1) dan
sky lobby (zona 2) jumlah 15 lantai , maka (zona 1) = (zona 2), dan
jumlah lift 4 lift + 4 lift = 8 lift.
Untuk kenyamanan ditambahkan 1 lift tersendiri untuk kebutuhan
service.
10. Sistem penanganan Sampah
Penanganan dalam gedung, sampah dari setiap lantai disalurkan
melalui shaft sampah dan dikirim ke penampungan sampah sementara
di lt basement, dan siap diangkut oleh truk sampah.
Sampah pengangkutan
perlantai

Tempat sementara
Shaft sampah ( dibasement )

Penanganan diluar gedung, sampah yang dihasilkan dari kegiatan


dalam bangunan dipisahkan menjadi 2 kategori yang berupa sampah
organik dan sampah an-organik sehingga penangannya dipisahkan
dengan cara menyediakan 2 tempat sampah sebelum diangkut ketempat
pembuangan akhir.

Sampah Sampah
organik an-organik

Anda mungkin juga menyukai