Komponen Kebijakan
2. Plans atau proposal, yaitu pengertian yang spesifik untuk mencapai tujuan,
5. Efek, yaitu akibat-akibat dan program (baik disengaja atau tidak, primer atau sekunder).
(Tangkilisan, 2003:3)
Heinz Eulau dan Kenneth Prewitt mengatakan Kebijakan dapatlah diberi definisi sebagai suatu
keputusan yang siap dilaksanakan dengan ciri adanya kemantapan perilaku dan berulangnya
tindakan, baik oleh mereka yang membuatnya maupun oleh mereka yang harus mematuhinya.
(Soenarko, 2003:41)
Chandier & Piano (1988) berpendapat bahwa kebijakan publik adalah pemanfaatan yang
srategis terhadap sumberdaya-sumberdaya yang ada untuk memecahkan masalah-masalah
publik atau pemerintah. Dalam kenyataannya, Kebijakan tersebut telah banyak membantu para
pelaksana pada tingkat birokrasi pemerintah maupun para politisi untuk memecahkan masaiah-
masalah publik. (Tangkilisan, 2003:1)
Thomas R. Dye mengatakan Kebijaksanaan pemerintah itu adalah apa saja yang ditetapkan
oleh pemerintah untuk dilakukan atau tidak dilakukan. Definisi Thomas R. Dye itu didasarkan
pada kenyataan, bahwa banyak sekali masalah-masalah yang harus diatasinya, banyak sekali
kainginan dan kehendak rakyat yang harus dipenuhinya. (Soenarko, 2003:41)
Carl J. Friedrich mengatakan kebijakan pemerintah adalah suatu arah tindakan yang diusulkan
pada seseorang, golongan, atau Pemerintah dalam suatu lingkungan dengan halangan-
halangan dan kesempatan-kesempatannya, yang diharapkan dapat memenuhi dan mengatasi
halangan tersebut di dalam rangka mencapai suatu cita-cita atau mewujudkan suatu kehendak
serta suatu tujuan tertentu. (Soenarko, 2003:42)
Sedangkan Anderson (1975) memberikan definisi kebijakan publik sehagai kebijakan-kebijakan
yang dibangun oleh badan-badan dan pejabat-pejabat pemerintah, dimana implikasi dan
kebijakan itu adalah:
3. kebijakan publik merupakan apa yang benar-benar dilakukan oleh pemerintah, jadi
bukan merupakan apa yang masih dimaksudkan untuk dilakukan;
4. kebijakan publik yang diambil bisa bersifat positif dalam arti merupakan tindakan
pemerintah mengenai segala sesuatu masalah tertentu, atau bersifat negatif dalam arti
merupakan keputusan pemerintah untuk tidak melakukan sesuatu;
5. kebijakan pemerintah setidak-tidaknya dalam arti yang positif didasarkan pada peraturan
perundangan yang bersifat mengikat dan memaksa.
(Tangkilisan, 2003:2)
Dimock dalam bukunya yang berjudul Public Administration mengarahkan kebijaksanaan
pemerintah adalah perpaduan dan kristalisasi dan pada pendapat- pendapat dan keinginan-
keinginan banyak orang dan golongan-golongan dalam masyarakat. (Soenarko, 2003:43)
Sedangkan menurut Woll (1966) kebijakan publik adalah sejumlah aktivitas pemerintah untuk
memecahkan masalah di masyarakat, baik secara langsung maupun melalui berbagai
lembaga yang mempengaruhi kehidupan masyarakat Dalam pelaksanaan kebijakan pubik
terdapat tiga tingkat pengaruh sebagai implikasi dan tindakan pemerintah yaitu:
1. adanya pilihan kebijakan atau keputusan yang dibuat oleh politisi, pegawai pemerintah
atau yang lainnya yang bertujuan menggunakan kekuatan publik untuk mempengaruhi
kehidupan masyarakat;
2. adanya output kebijakan, dimana kebijakan yang diterapkan pada level ini menuntut
pemerintah untuk melakukan pengaturan, penganggaran, pembentukan personil dan
membuat regulasi dalam bentuk program yang akan mempengaruhi kehidupan
masyarakat; 3 adanya dampak kebijakan yang merupakan efek pilihan kebijakan yang
mempengaruhi kehidupan masyarakat. (Tangkilisan, 2003:2)
Tangkilisan, Hessel Nogi. S. Kebijakan Publik Yang Membumi. Jakarta: Lukman Offset. 2003