Anda di halaman 1dari 16

makalah makalah tugas

Sabtu, 04 Februari 2012

Makalah Mengenal Dispepsia

MAKALAH

MENGENAL DISPEPSIA
Disusun Oleh :

Kelompok 8

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL

VETERAN JAKARTA

2011

UPN VETERAN JAKARTA

S1 KEPERAWATAN

KELOMPOK 8

Mengenal Dispepsia

ABSTRAK

Dyspepsia adalah kumpulan keluhan atau gejala klinis (sindrom) rasa tidak nyaman
atau nyeri yang dirasakan di daerah abdomen bagian atas yang disertai dengan
keluhan lain yaitu perasaan panas di dada dan perut, regurgitas, kembung, perut
terasa penuh, cepat kenyang, sendawa, anoreksia, mual, muntah dan banyak
selama beberapa minggu atau bulan yang sifatnya hilang timbul atau terus-
menerus. mengeluarkan gas asam dari mulut. Sindroma dispepsia ini biasanya
diderita selama beberapa minggu atau bulan yang sifatnya hilang timbul atau
terus-menerus.

DAFTAR PUSTAKA : 4 (1987-2007)


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat
dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah ini dengan judul
Mengenal Dispepsia. Adapun tujuan dari penyusunan Makalah ini adalah tidak
lain untuk disusun sebagai salah satu syarat tugas Bahasa Indonesia.

Dalam penyusunan Makalah ini, penulis menyadari bahwa dalam


penulisan ini masih banyak hambatan dan kesulitan, tetapi berkat bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak maka Makalah ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya dan semoga dapat bermanfaat dalam menambah pengetahuan terutama
dalam bidang keperawatan medis.

Dalam penyusunan Makalah ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada :

1. Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat


menyelesaikan Makalah ini.
2. Ibu DR. Adella Hotnyda Siregar selaku pembimbing yang telah membimbing
dan memberikan pengarahan serta motivasi dalam penyusunan dan pembuatan
Makalah.

3. Anggota kelompok yang sama-sama mengerjakan Makalah ini.

4. Keluarga yang saya cintai dan saya sayangi yang telah membantu saya
dalam belajar, memberi dukungan dan semangat kepada penulis.

Penulis menyadari dalam pembuatan Makalah ini masih jauh dari


kesempurnaan, yang artinya masih banyak kekurangan. Maka dari itu penulis
meminta saran kritik dari pembaca, guna memperbaiki dan membangun dalam
pembuatan Makalah selanjutnya.

Demikian akhir kata dari penulis, yang benar datangnya hanya semata dari
ALLAH SWT dan salah datangnya dari penulis, harap penulis semoga Makalah ini
dapat bemanfaat bagi pembaca pada umumnya serta profesi perawat pada
khususnya dalam segi teoritis. Dapat membuka wawasan keilmuan, khususnya
wawasan keperawatan . Amin.

Jakarta, Desember 2011

(Penulis)
DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK i

KATA PENGANTAR.. ii

DAFTAR ISI. iv

DAFTAR GAMBAR vi

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang. 1

B. Tujuan Penulisan.. 2

1. Umum. 2

2. Khusus 2

C. Sistematika Penulisan.. 2

BAB II : TINJAUAN TEORITIS

A. TINJAUAN TEORITIS 3
1. Konsep Dasar Kasus Dispepsia 3

a. Definisi.. 3

b. Etiologi.. 4

c. Tanda Dan Gejala.. 4

2. Anatomi Dan Fisologi.. 5

a. Anatomi Lambung 5

b. Fisiologi Lambung.. 8

BAB III : KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan 10

B. Rekomendasi. 10

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR GAMBAR

Nomer
Gambar Halaman

2.1 Anatomi Lambung 5


2.2 Anatomi Lapisan Lapisan Lambung. 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sehat adalah suatu keadaan dimana seseorang pada waktu di periksa oleh ahlinya
tidak mempunyai kelainan atau tidak terdapat tanda tanda penyakit atau kelainan
(WHITE. 1977)

Undang-Undang No.23 tahun 1992 tentang kesehatan, memberi rumusan sehat


adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan social yang memungkinkan
seseorang hidup produktif social dan ekonomi.

Sehat adalah perwujudan individu yang diperoleh melalui kepuasan dalam


berhubungan dengan orang lain (Aktualisasi). Perilaku yang sesuai dengan tujuan,
perawatan diri yang kompeten sedangkan penyesesuaian diperlukan untuk
mempertahankanstabilitas dan integritas struktural.

Menurut WHO suatu keadaan yang sempurna dari fisik, mental, dan social, tidak
hanya bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan saja.

Dispepsia adalah satu dari penyakit-penyakit (ringan) yang paling umum dari usus-
usus, mempengaruhi perkiraan dari 20% dari orang-orang di Amerika. Mungkin
hanya 10% dari mereka yang terpengaruh sebenarnya mencari perhatian medis
untuk dispepsia mereka. Dispepsia bukanlah istilah yang terlalu baik untuk
penyakit ringan karena ia menyiratkan bahwa ada "dyspepsia" atau pencernaan
makanan yang abnormal, dan ini kemungkinan besar adalah bukan kasusnya.
Sesungguhnya, nama umum lain untuk dispepsia adalah gangguan pencernaan
(indigestion), yang, untuk sebab yang sama, adalah tidak lebih baik daripada istilah
dyspepsia.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis menyusun Makalah ini dengan mengambil
judulMengenal Dispepsia.

B. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan Makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Tujuan Umum

Dalam penulisan Makalah ini diharapkan pembaca dapat melaksanakan


penanganan keperawatan dasar pada klien yang menderita dyspepsia sesuai
dengan teori yang didapat dari pelajaran dengan menggunakan pendekatan proses
keperawatan serta mendapatkan pengalaman yang nyata dalam penanganan
keperawatan secara langsung.

2. Tujuan Khusus

a. Mampu melakukan penanganan keperawatan dasar pada klien yang


menderita Dispepsia.

b. Mampu menentukan rencana tindakan dengan masalah pada klien


Dispepsia.
c. Mampu melaksanakan tindakan keperawatan dasar pada klien yang
menderita Dispepsia.

C. Sistematika Penulisan

Makalah ini di susun secara sistematika yang di uraikan dalam tiga BAB, Yaitu :

BAB I : Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, tujuan


penulisan, dan sistematika penulisan.

BAB II : Menerangkan tentang tinjauan teoritis, definisi, , etiologi, tanda


gejala, anatomi dan fisiologi dyspepsia

BAB III : Penutup yang terdiri dari sebuah kesimpulan dan rekomendasi

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Konsep Dasar Kasus Dispepsia

a. Definisi

Menurut Almatsier tahun 2004, dispepsia merupakan istilah yang menunjukkan rasa
nyeri atau tidak menyenangkan pada bagian atas perut. Kata dispepsia berasal
dari bahasa Yunani yang berarti pencernaan yang jelek.

Menurut Konsensus Roma tahun 2000, dispepsia didefinisikan sebagai rasa sakit
atau ketidaknyamanan yang berpusat pada perut bagian atas.

Definisi dispepsia sampai saat ini disepakati oleh para pakar dibidang
gastroenterologi adalah kumpulan keluhan/gejala klinis (sindrom) rasa tidak nyaman
atau nyeri yang dirasakan di daerah abdomen bagian atas yang disertai dengan
keluhan lain yaitu perasaan panas di dada dan perut, regurgitas, kembung, perut
terasa penuh, cepat kenyang, sendawa, anoreksia, mual, muntah dan banyak
mengeluarkan gas asam dari mulut. Sindroma dispepsia ini biasanya diderita
selama beberapa minggu atau bulan yang sifatnya hilang timbul atau terus-
menerus.

Definisi Lain, disepsia adalah nyeri atau rasa tidak nyaman pada perut bagian atas
atau dada, yang sering di rasakan adanya gas , perasaan penuh atau rasa terbakar
di perut.

Pengertian disepsia terbagi menjadi dua, yaitu :


1) Dispepsia Organik

Dispepsia organik adalah Dispepsia yang telah diketahui adanya kelainan organik
sebagai penyebabnya. Dispepsia organik jarang ditemukan pada usia muda, tetapi
banyak ditemukan pada usia lebih dari 40 tahun 12. Sindrome Dispepsia organik
terdapat kelainan terhadap organ tubuh misalnya luka (tukak) lambung, , Ulkus
Peptik dan lain-lain.

2) Dispepsia Fungsional

Dispepsia fungsional dapat dijelaskan sebagai keluhan dispepsia yang telah


berlangsung dalam beberapa minggu tanpa didapatkan kelainan atau gangguan
struktural/organik/metabolik berdasarkan pemeriksaan klinik, laboratorium,
radiologi dan endoskopi. Beberapa hal yang dianggap menyebabkan dispepsia
fungsional antara lain Sekresi Asam Lambung, diet atau factor lingkungan,
psikologik dan lain-lain.

b. Etiologi
Penyebab Dispepsia adalah :
1. Menelan udara (aerofagi)
2. Regurgitasi (alir balik, refluks) asam dari lambung
3. Iritasi lambung (gastritis)
4. Ulkus gastrikum atau ulkus duodenalis
5. Kanker lambung
6. Peradangan kandung empedu (kolesistitis)
7. Intoleransi laktosa (ketidakmampuan mencerna susu dan produknya)
8. Kelainan gerakan usus
9. Kecemasan atau depresi

c. Tanda Dan Gejala

Nyeri atau rasa tidak nyaman pada perut bagian atas atau dada, yang sering di
rasakan adanya gas , perasaan penuh atau rasa terbakar di perut. Disertai dengan
sendawa dan suara usus yang keras (borborigmi).
Pada beberapa penderita, makan dapat memperburuk nyeri; pada penderita yang
lain, makan bisa mengurangi nyerinya.

Gejala lain meliputi nafsu makan yang menurun, mual, sembelit, diare dan flatulensi
(perut kembung).

B. Anatomi dan Fisiologi

a. Anatomi Lambung (Gaster)


Lambung (gaster) merupakan salah satu organ Pencernaan yang terdapat dalam
tubuh manusia. untuk lebih jelasnnya apa itu lambung atau gaster, penulis akan
membahas anatomi lambung terlebih dahulu. tidak hanya anatomi lambung, disini
penulis juga akan membahas Anatomi dan Fisiologi Lambung. Anatomi dan fisiologi
lambung yang penulis bahas di sini meliputi: lapisan lambung, persarafan dan aliran
darah pada lambung, fungsi motorik dari lambung, fungsi pencernaan dari lambung,
fungsi sekresi dari lambung, Proses pencernaan makanan di lambung, serta enzim
dan hormon yang berperan dalam pencernaan di lambung.

gambar 2.1 anatomi lambung

Sumber : http://arispurnomo.com/anatomi-dan-fisiologi-lambung

Gaster terletak di bagian atas abdomen, terbentang dari permukaan bawah arcus
costalis sinistra sampai regio epigastrica an umbilicalis. Sebagian besar gaster
terletak di bawah costae bagian bawah. Secara kasar gaster berbentuk huruf J dan
mempunyai dua lubang, ostium cardiacum dan ostium pyloricum; dua curvatura,
curvatura major dan curvatura minor; dan dua dinding, paries anterior dan paries
posterior.

o Secara umum lambung di bagi menjadi 3 bagian:

1) kardia/kelenjar jantung ditemukan di regia mulut jantung. Ini hanya


mensekresi mucus

2) fundus/gastric terletak hampir di seluruh corpus, yang mana kelenjar ini


memiliki tiga tipe utama sel, yaitu :

Sel zigmogenik/chief cell, mesekresi pepsinogen. Pepsinogen ini diubah


menjadi pepsin dalam suasana asam. Kelenjar ini mensekresi lipase dan renin
lambung yang kurang penting.
Sel parietal, mensekresi asam hidroklorida dan factor intrinsic. Faktor intrinsic
diperlukan untuk absorbsi vitamin B12 dalam usus halus.

Sel leher mukosa ditemukan pada bagian leher semua kelenjar lambung. Sel
ini mensekresi barier mukus setebal 1 mm dan melindungi lapisan lambung
terhadap kerusakan oleh HCL atau autodigesti.

3) pilorus terletak pada regia antrum pilorus. Kelenjar ini mensekresi gastrin dan
mukus, hormon peptida dalam proses sekresi lambung.

o Lapisan Lapisan Lambung

gambar 2.2 lapisan lapisan lambung

Lambung terdiri atas empat lapisan :

a) Lapisan peritoneal luar atau lapisan serosa yang merupakan bagian dari
peritoneum viseralis.

Dua lapisan peritoneum visceral menyatu pada kurvatura minor lambung dan
duodenum, memanjang kearah hati membentuk omentum minus. Lipatan
peritoneum yang kelaur dari organ satu menuju organ lain disebut ligamentum.
Pada kurvatura mayor peritoneum terus kebawah membentuk omentum mayus.

b) Lapisan berotot yang terdiri atas tiga lapis:

serabut longitudinal, yang tidak dalam dan bersambung dengan otot


esofagus,

serabut sirkuler yang paling tebal dan terletak di pilorus serta membentuk
otot sfingter; dan berada di bawah lapisan pertama, dan

serabut oblik yang terutama dijumpai pada fundus lambung dan berjalan dari
orifisium kardiak, kemudian membelok ke bawah melalui kurvatura minor (lengkung
kecil).
c) Lapisan submukosa yang terdiri atas jaringan areolar berisi pembuluh darah
dan saluran limfe. Lapisan mukosa yang terletak di sebelah dalam, tebal, dan terdiri
atas banyak kerutan atau rugue, yang hilang bila organ itu mengembang karena
berisi makanan.

d) Membran mukosa dilapisi epitelium silindris dan berisi banyak saluran limfe.
Semua sel-sel itu mengeluarkan sekret mukus. Permukaan mukosa ini dilintasi
saluran saluran kecil dari kelenjar-kelenjar lambung. Semua ini berjalan dari kelenjar
lambung tubuler yang bercabang-cabang dan lubang-lubang salurannya dilapisi
oleh epithelium silinder. Epithelium ini bersambung dengan permukaan mukosa dari
lambung. Epithelium dari bagian kelejar yang mengeluarkan sekret berubah-ubah
dan berbeda-beda di beberapa daerah lambung.

b. Fisiologi Lambung

Secara umum gaster memiliki fungsi motorik dan fungsi pencernaan & sekresi,
berikut fungsi Lambung:

a. Fungsi motorik

Fungsi reservoir

Menyimpan makanan sampai makanan tersebut sedikit demi sedikit dicernakan dan
bergerak ke saluran pencernaan. Menyesuaikan peningkatan volume tanpa
menambah tekanan dengan relaksasi reseptif otot polos yang diperantarai oleh
saraf vagus dan dirangsang oleh gastrin.

Fungsi mencampur

Memecahkan makanan menjadi partikel-partikel kecil dan mencampurnya dengan


getah lambung melalui kontraksi otot yang mengelilingi lambung.

Fungsi pengosongan lambung

Diatur oleh pembukaan sfingter pylorus yang dipengaruhi oleh viskositas, volume,
keasaman, aktivitas osmotis, keadaan fisisk, emosi, obat-obatan dan kerja.
Pengosongan lambung di atur oleh saraf dan hormonal

b. Fungsi pencernaan dan sekresi

Pencernaan protein oleh pepsin dan HCL

Sintesis dan pelepasan gastrin. Dipengaruhi oleh protein yang di makan,


peregangan antrum, rangsangan vagus

Sekresi factor intrinsik. Memungkinkan absorpsi vitamin B12 dari usus halus
bagian distal.
Sekresi mucus. Membentuk selubung yang melindungi lambung serta
berfungsi sebagai pelumas sehingga makanan lebih mudah untuk diangkut

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. KESIMPULAN

Setelah penulis selesai dalam pembuatan Makalah yang telah dilakukan,


menyimpulakan sebagai berikut:
Dyspepsia adalah nyeri atau rasa tidak nyaman pada perut bagian atas atau dada,
yang sering di rasakan adanya gas, perasaan penuh atau rasa terbakar di perut.

Ada beberapa hal yang menjadi penyebab dyspepsia antara lain, yaitu Iritasi
lambung (gastritis), peradangan kandung empedu (kolesistitis), kecemasan atau
depresi, infeksi bacteri Helibacter Pylori, kelainangerakan pencernaan missal usus,
dan pengeluaran asam lambung yang berlebih.

B. REKOMENDASI

Dalam upaya peningkatan kualitas keperawatan dasar pada klien yang menderita
penyakit Dispepsia, maka penulis akan menyampaikan beberapa saran yang dapat
dijadikan pertimbangan, yaitu antara lain :

1. Untuk Klien

1
0

Pada klien yang menderita Disepsia hendaknya asupan nutrisinya harus


diperhatikan dan dipertahankan agar adekuat. Dan harus banyak istirahat, serta
menerapkan gaya hidup sehat untuk mengelola dan mencegah timbulnya
gangguan akibat Disepsia seperti Atur pola makan seteratur mungkin, hindari
makanan yang pedas, hindari makanan yan g menimbulkan gas di lambung
(semangka, kentang, melon dan lain lain), vitamin penambah nafsu makan, hindari
makanan yang mengandung santan , hindari makanan yang susah di cerna dalam
tubuh , hindari minuman dengan kadar caffeine dan alcohol, kelola stress fisiologi
seefisien mungkin, olah raga yang teratur dapat mengurangi stress, jika anda
perokok, berhenti merokok, pertahankan berat badan anda, dan ikuti rekomendasi
dokter anda mengenai pengobatan disepsia.

2. Untuk instansi (perawat)

Dalam memberikan asuhan keperawatan harus sesuai dengan implementasi


dimana kebutuhan klien terpenuhi dan perawat harus mempunyai kenmampua
komunikasi terapeutik dalam melaksanakan asupan keperawatan.

3. Untuk Pelajar

Hendaknya pelajar selalu menggali ilmu pengetahuan yang baru tentang ilmu
keperawatan lainnya yang menunjang bidang keperawatan serta dapat
memanfaatkan buku-buku yang ada di perpustakaan untuk menambah ilmu dan
wawasan akan dunia keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA

Doengoes, marilyin, 1987, rencana asuhan keperawatan: Jakarta.

Mansjoer, arif. 2001.kapita selekta kedokteran. Jakarta : media Aesculapius


fakultas kedokteran universitas Indonesia.

Suzani, Cherry. (2007). Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia.


Depok : SMK Raflesia

Anda mungkin juga menyukai