Makalah Dispepsia
Makalah Dispepsia
MAKALAH
MENGENAL DISPEPSIA
Disusun Oleh :
Kelompok 8
VETERAN JAKARTA
2011
S1 KEPERAWATAN
KELOMPOK 8
Mengenal Dispepsia
ABSTRAK
Dyspepsia adalah kumpulan keluhan atau gejala klinis (sindrom) rasa tidak nyaman
atau nyeri yang dirasakan di daerah abdomen bagian atas yang disertai dengan
keluhan lain yaitu perasaan panas di dada dan perut, regurgitas, kembung, perut
terasa penuh, cepat kenyang, sendawa, anoreksia, mual, muntah dan banyak
selama beberapa minggu atau bulan yang sifatnya hilang timbul atau terus-
menerus. mengeluarkan gas asam dari mulut. Sindroma dispepsia ini biasanya
diderita selama beberapa minggu atau bulan yang sifatnya hilang timbul atau
terus-menerus.
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat
dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah ini dengan judul
Mengenal Dispepsia. Adapun tujuan dari penyusunan Makalah ini adalah tidak
lain untuk disusun sebagai salah satu syarat tugas Bahasa Indonesia.
Dalam penyusunan Makalah ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada :
4. Keluarga yang saya cintai dan saya sayangi yang telah membantu saya
dalam belajar, memberi dukungan dan semangat kepada penulis.
Demikian akhir kata dari penulis, yang benar datangnya hanya semata dari
ALLAH SWT dan salah datangnya dari penulis, harap penulis semoga Makalah ini
dapat bemanfaat bagi pembaca pada umumnya serta profesi perawat pada
khususnya dalam segi teoritis. Dapat membuka wawasan keilmuan, khususnya
wawasan keperawatan . Amin.
(Penulis)
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK i
KATA PENGANTAR.. ii
DAFTAR ISI. iv
DAFTAR GAMBAR vi
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang. 1
B. Tujuan Penulisan.. 2
1. Umum. 2
2. Khusus 2
C. Sistematika Penulisan.. 2
A. TINJAUAN TEORITIS 3
1. Konsep Dasar Kasus Dispepsia 3
a. Definisi.. 3
b. Etiologi.. 4
a. Anatomi Lambung 5
b. Fisiologi Lambung.. 8
A. Kesimpulan 10
B. Rekomendasi. 10
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
Nomer
Gambar Halaman
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sehat adalah suatu keadaan dimana seseorang pada waktu di periksa oleh ahlinya
tidak mempunyai kelainan atau tidak terdapat tanda tanda penyakit atau kelainan
(WHITE. 1977)
Menurut WHO suatu keadaan yang sempurna dari fisik, mental, dan social, tidak
hanya bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan saja.
Dispepsia adalah satu dari penyakit-penyakit (ringan) yang paling umum dari usus-
usus, mempengaruhi perkiraan dari 20% dari orang-orang di Amerika. Mungkin
hanya 10% dari mereka yang terpengaruh sebenarnya mencari perhatian medis
untuk dispepsia mereka. Dispepsia bukanlah istilah yang terlalu baik untuk
penyakit ringan karena ia menyiratkan bahwa ada "dyspepsia" atau pencernaan
makanan yang abnormal, dan ini kemungkinan besar adalah bukan kasusnya.
Sesungguhnya, nama umum lain untuk dispepsia adalah gangguan pencernaan
(indigestion), yang, untuk sebab yang sama, adalah tidak lebih baik daripada istilah
dyspepsia.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis menyusun Makalah ini dengan mengambil
judulMengenal Dispepsia.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
C. Sistematika Penulisan
Makalah ini di susun secara sistematika yang di uraikan dalam tiga BAB, Yaitu :
BAB III : Penutup yang terdiri dari sebuah kesimpulan dan rekomendasi
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
a. Definisi
Menurut Almatsier tahun 2004, dispepsia merupakan istilah yang menunjukkan rasa
nyeri atau tidak menyenangkan pada bagian atas perut. Kata dispepsia berasal
dari bahasa Yunani yang berarti pencernaan yang jelek.
Menurut Konsensus Roma tahun 2000, dispepsia didefinisikan sebagai rasa sakit
atau ketidaknyamanan yang berpusat pada perut bagian atas.
Definisi dispepsia sampai saat ini disepakati oleh para pakar dibidang
gastroenterologi adalah kumpulan keluhan/gejala klinis (sindrom) rasa tidak nyaman
atau nyeri yang dirasakan di daerah abdomen bagian atas yang disertai dengan
keluhan lain yaitu perasaan panas di dada dan perut, regurgitas, kembung, perut
terasa penuh, cepat kenyang, sendawa, anoreksia, mual, muntah dan banyak
mengeluarkan gas asam dari mulut. Sindroma dispepsia ini biasanya diderita
selama beberapa minggu atau bulan yang sifatnya hilang timbul atau terus-
menerus.
Definisi Lain, disepsia adalah nyeri atau rasa tidak nyaman pada perut bagian atas
atau dada, yang sering di rasakan adanya gas , perasaan penuh atau rasa terbakar
di perut.
Dispepsia organik adalah Dispepsia yang telah diketahui adanya kelainan organik
sebagai penyebabnya. Dispepsia organik jarang ditemukan pada usia muda, tetapi
banyak ditemukan pada usia lebih dari 40 tahun 12. Sindrome Dispepsia organik
terdapat kelainan terhadap organ tubuh misalnya luka (tukak) lambung, , Ulkus
Peptik dan lain-lain.
2) Dispepsia Fungsional
b. Etiologi
Penyebab Dispepsia adalah :
1. Menelan udara (aerofagi)
2. Regurgitasi (alir balik, refluks) asam dari lambung
3. Iritasi lambung (gastritis)
4. Ulkus gastrikum atau ulkus duodenalis
5. Kanker lambung
6. Peradangan kandung empedu (kolesistitis)
7. Intoleransi laktosa (ketidakmampuan mencerna susu dan produknya)
8. Kelainan gerakan usus
9. Kecemasan atau depresi
Nyeri atau rasa tidak nyaman pada perut bagian atas atau dada, yang sering di
rasakan adanya gas , perasaan penuh atau rasa terbakar di perut. Disertai dengan
sendawa dan suara usus yang keras (borborigmi).
Pada beberapa penderita, makan dapat memperburuk nyeri; pada penderita yang
lain, makan bisa mengurangi nyerinya.
Gejala lain meliputi nafsu makan yang menurun, mual, sembelit, diare dan flatulensi
(perut kembung).
Sumber : http://arispurnomo.com/anatomi-dan-fisiologi-lambung
Gaster terletak di bagian atas abdomen, terbentang dari permukaan bawah arcus
costalis sinistra sampai regio epigastrica an umbilicalis. Sebagian besar gaster
terletak di bawah costae bagian bawah. Secara kasar gaster berbentuk huruf J dan
mempunyai dua lubang, ostium cardiacum dan ostium pyloricum; dua curvatura,
curvatura major dan curvatura minor; dan dua dinding, paries anterior dan paries
posterior.
Sel leher mukosa ditemukan pada bagian leher semua kelenjar lambung. Sel
ini mensekresi barier mukus setebal 1 mm dan melindungi lapisan lambung
terhadap kerusakan oleh HCL atau autodigesti.
3) pilorus terletak pada regia antrum pilorus. Kelenjar ini mensekresi gastrin dan
mukus, hormon peptida dalam proses sekresi lambung.
a) Lapisan peritoneal luar atau lapisan serosa yang merupakan bagian dari
peritoneum viseralis.
Dua lapisan peritoneum visceral menyatu pada kurvatura minor lambung dan
duodenum, memanjang kearah hati membentuk omentum minus. Lipatan
peritoneum yang kelaur dari organ satu menuju organ lain disebut ligamentum.
Pada kurvatura mayor peritoneum terus kebawah membentuk omentum mayus.
serabut sirkuler yang paling tebal dan terletak di pilorus serta membentuk
otot sfingter; dan berada di bawah lapisan pertama, dan
serabut oblik yang terutama dijumpai pada fundus lambung dan berjalan dari
orifisium kardiak, kemudian membelok ke bawah melalui kurvatura minor (lengkung
kecil).
c) Lapisan submukosa yang terdiri atas jaringan areolar berisi pembuluh darah
dan saluran limfe. Lapisan mukosa yang terletak di sebelah dalam, tebal, dan terdiri
atas banyak kerutan atau rugue, yang hilang bila organ itu mengembang karena
berisi makanan.
d) Membran mukosa dilapisi epitelium silindris dan berisi banyak saluran limfe.
Semua sel-sel itu mengeluarkan sekret mukus. Permukaan mukosa ini dilintasi
saluran saluran kecil dari kelenjar-kelenjar lambung. Semua ini berjalan dari kelenjar
lambung tubuler yang bercabang-cabang dan lubang-lubang salurannya dilapisi
oleh epithelium silinder. Epithelium ini bersambung dengan permukaan mukosa dari
lambung. Epithelium dari bagian kelejar yang mengeluarkan sekret berubah-ubah
dan berbeda-beda di beberapa daerah lambung.
b. Fisiologi Lambung
Secara umum gaster memiliki fungsi motorik dan fungsi pencernaan & sekresi,
berikut fungsi Lambung:
a. Fungsi motorik
Fungsi reservoir
Menyimpan makanan sampai makanan tersebut sedikit demi sedikit dicernakan dan
bergerak ke saluran pencernaan. Menyesuaikan peningkatan volume tanpa
menambah tekanan dengan relaksasi reseptif otot polos yang diperantarai oleh
saraf vagus dan dirangsang oleh gastrin.
Fungsi mencampur
Diatur oleh pembukaan sfingter pylorus yang dipengaruhi oleh viskositas, volume,
keasaman, aktivitas osmotis, keadaan fisisk, emosi, obat-obatan dan kerja.
Pengosongan lambung di atur oleh saraf dan hormonal
Sekresi factor intrinsik. Memungkinkan absorpsi vitamin B12 dari usus halus
bagian distal.
Sekresi mucus. Membentuk selubung yang melindungi lambung serta
berfungsi sebagai pelumas sehingga makanan lebih mudah untuk diangkut
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Ada beberapa hal yang menjadi penyebab dyspepsia antara lain, yaitu Iritasi
lambung (gastritis), peradangan kandung empedu (kolesistitis), kecemasan atau
depresi, infeksi bacteri Helibacter Pylori, kelainangerakan pencernaan missal usus,
dan pengeluaran asam lambung yang berlebih.
B. REKOMENDASI
Dalam upaya peningkatan kualitas keperawatan dasar pada klien yang menderita
penyakit Dispepsia, maka penulis akan menyampaikan beberapa saran yang dapat
dijadikan pertimbangan, yaitu antara lain :
1. Untuk Klien
1
0
3. Untuk Pelajar
Hendaknya pelajar selalu menggali ilmu pengetahuan yang baru tentang ilmu
keperawatan lainnya yang menunjang bidang keperawatan serta dapat
memanfaatkan buku-buku yang ada di perpustakaan untuk menambah ilmu dan
wawasan akan dunia keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA