1PutuDian Kusumasari
1Ni Kadek Sinarwati, 2Gede Adi Yuniarta
Abstrak
Perusahaan akan mencapai kinerja yang baik jika menerapkan good
corporate governance, komitmen organisasi, gaya kepemimpinan dan pengawasan
internal. Tidak hanya perusahaan yang perlu menerapkan good corporate
governance, komitmen organisasi, gaya kepemimpinan dan pengawasan internal
yang baik. Lembaga keuangan non-bank seperti Lembaga Perkreditan Desa dapat
menerapkannya untuk meningkatkan profitabilitasnya. Keberhasilan LPD bergantung
pada bagaimana komitmen pengelola dalam memajukan dan mengembangkan LPD,
salah satunya dengan meningkatkan kinerja keuangan LPD.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penerapan prinsip-prinsip
good corporate governance, komitmen organisasi, gaya kepemimpinan dan
pengawasan internal secara parsial terhadap kinerja LPD di Kecamatan Ubud.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang berbentuk asosiatif yang berupa
studi empiris. Sampel yang digunakan sebanyak 93 responden diambil dari tiap LPD
yang terdapat di Kecamatan Ubud. Penentuan sampel menggunakan teknik
purposive sampling, yakni pengambilan sampel berdasarkan pada orang yang
berkompeten dalam bidangnya. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis
regresi linear berganda dengan menggunakan SPSS. Sebelum melakukan analisis
regresi linear berganda, dilakukan pengujian instrumen penelitian dan uji asumsi
klasik untuk keakurasian hasil analisis regresi. Sumber data yang digunakan pada
penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data dengan
metode kuesioner dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa good corporate governance, komitmen
organisasi, gaya kepemimpinan dan pengawasan internal berpengaruh secara parsial
terhadap kinerja LPD Kecamatan Ubud.
Abstract
A company will achieve a good performance when it could implement good
corporate governance principles, well organization commitment, appropriate
leadership styles and strict internal control. Not only a company should implement
these good principles but also non-bank financial institution like rural credit institution.
It is very important since this institution has to pursue its goal that is improving the
profitability. The success of rural credit institution in achieving the goal depends on
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 7 No 1 Tahun 2017)
how the management committed to run and develop the institution in order to improve
the financial performances of the rural credit institution.
The aim of this study was to find out the partial effect of implementing good
corporate governance principles, organization commitment, leadership style and
internal control on the performance of rural credit institution office in Ubud. This study
utilized a quantitative design in the form of an associative empirical study. The
samples of the study were about 93 respondents coming from every single rural credit
institution around Ubud sub-district selected based on a purposive sampling
technique, consisted of the staffs having high competency in their field. The data were
analyzed by using multiple linear regression supported by SPSS software. Before an
analysis by using multiple linear regression, the research instruments were tested and
classical assumption tests also conducted in order to obtain accurate results of the
study. All data were taken from primary as well as secondary sources by using
questionnaires and documentation methods.
The results of the study indicated that there was a significant and partial effect
of the implementation of good corporate governance principles, organization
commitment, leadership style and internal control on the performance of rural credit
institution in Ubud sub-district.
PENDAHULUAN
Di Indonesia, lembaga keuangan 6,31% atau 17 LPD dalam kondisi macet,
dibagi menjadi dua yaitu lembaga beliau menambahkan adanya LPD yang
keuangan bank dan lembaga keuangan dinyatakan kurang sehat bahkan macet
non-bank. Salah satu lembaga keuangan tersebut terjadi karena ketidakpedulian
non-bank yang diterapkan di Indonesia, pengawas desa (Situs Resmi Pemerintah
khususnya di Bali adalah Lembaga Kabupaten Gianyar, 2016).
Perkreditan Desa (LPD). LPD adalah Ketidaksehatan LPD ini disebabkan
lembaga keuangan dengan dua oleh kurangnya pemahaman kerja dari
karakteristik unik, yaitu: (a) sebagai para pengurus LPD dalam mengelola
lembaga yang dimiliki dan diatur oleh desa LPD, dan masih sering ditemukan
adat, adalah sepenuhnya terintegrasi ke beberapa oknum LPD yang melakukan
dalam budaya Bali, dan (b) tidak seperti kecurangan di dalamnya (Dewi, 2014).
lembaga keuangan lain, adalah inklusif, Kinerja perusahaan merupakan suatu
meliputi hampir semua desa adat Bali dan gambaran tentang kondisi kuangan suatu
sebagian besar penduduknya (Seibel, perusahaan yang dianalisis dengan alat-
2008). alat analisis keuangan, sehingga dapat
Lembaga Perkreditan Desa yang diketahui mengenai baik buruknya
terdapat di Kabupaten Gianyar tercatat keadaan keuangan suatu perusahaan
menjadi LPD yang memiliki asset terbesar yang mencerminkan prestasi kerja dalam
kedua serta jumlah LPD terbanyak kedua periode tertentu (Aryantara, 2016).
di Bali. Kabupaten Gianyar juga tercatat Indikator yang digunakan dalam mengukur
sebagai kabupaten yang secara rutin kinerja keuangan perbankan termasuk
melakukan pertemuan seluruh LPD yang lembaga keuangan seperti LPD adalah
ada di kabupaten Gianyar untuk tetap profitabilitas yakni kemampuan suatu
mengontrol kinerja LPD sehingga perusahaan untuk menghasilkan laba
diharapkan pengelola LPD jauh dari selama periode tertentu (Setyawan, 2013).
praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme. Terkait dengan kinerja LPD, proksi yang
Sebagai contoh, berdasarkan rapat digunakan adalah nilai dari ROA
evaluasi dan Musda BKS LPD tahun 2011, (Aryantara, 2016).
Gede Widarma menyatakan dari 269 unit Beberapa permasalahan yang dikaji
LPD di Kabupaten Gianyar, 9,66% atau 26 dalam penelitian ini, yang pertama
LPD dinyatakan kurang sehat, serta bagaimanakah pengaruh prinsip-prinsip
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 7 No 1 Tahun 2017)
Desa yang masih beroperasi di dari 10 item pertanyaan, dan bagian yang
Kecamatan Ubud. Berdasarkan data yang keempat variable pengawasan internal
diperoleh dari Lembaga Pemberdayaan audit oleh auditor yang terdiri dari 5 item
Lembaga Perkreditan Desa (LP.LPD) pertanyaan. Kuesioner penelitian ini
Kabupaten Gianyar, Lembaga Perkreditan diadopsi dari kuesioner penelitian
Desa yang masih beroperasi di Aryantara (2016), penelitian Desmiyawati
Kecamatan Ubud sebanyak 32 LPD. dan Wulan (2012), dan penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah Trijayanti (2015).
karakteristik yang dimiliki oleh populasi Metode analisis data yang digunakan
tersebut. Untuk itu sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebagai
dari populasi harus betul-betul berikut: uji statistik deskriptif yang
representatif atau mewakili (Sugiyono, bertujuan untuk memberikan gambaran
2012:116). Teknik penentuan sampel atau deskripsi suatu data yang dilihat dari
adalah purposive sampling, sehingga nilai S rata-rata (mean), standar deviasi,
jumlah sampel sebanyak 96 responden varian, maksimum, minimum, sum, range,
yang terdiri dari kepala LPD, karyawan kurtosis, dan skewness (kemencengan
yang menangani di bagian kredit dan distribusi) (Ghozali, 2012: 19). Selanjutnya
menangani di bagian administrasi. adalah uji kualitas data yang terdiri dari uji
Data yang digunakan dalam validitas yang dilakukan secara statistik
penelitian ini adalah data primer yaitu data yaitu menghitung korelasi antara masing-
penelitian yang diproleh atau dikumpulkan masing pertanyaan dengan skor total
langsung dari sumber asli (tanpa dengan menggunakan metode Product
perantara). Serta data sekunder yang Moment Pearson Correlation. Data
pada penelitian ini yaitu data-data yang dinyatakan valid jika nila r-hitung yang
diperoleh dari Lembaga Pemberdayaan merupakan nilai dari Corrected Item-Total
Lembaga Perkreditan Desa (LP.LPD) Correlation > dari r-tabel (0,30) pada
Kabupaten Gianyar berupa rekapan signifikansi 0.05 (5%) (Ghozali, 2012). dan
laporan keuangan LPD Kecamatan Ubud reliabilitas adalah ukuran yang
dari tahun 2013 sampai dengan 2015. menunjukkan konsistensi dari alat ukur
Penelitian ini menggunakan teknik dalam mengukur gejala yang sama di lain
pengumpulan data dengan metode kesempatan. Suatu kuesioner dikatakan
kuesioner dan dokumentasi. Kuesioner reliable atau handal jika jawaban
yang digunakan dalam penelitian diukur seseorang konsisten terhadap pertanyaan
menggunakan skala likert 5 poin dengan (Ghozali, 2012). Pengukuran ini dilakukan
menggunakan rentang skor 1-5. dengan cara mengukur korelasi antar
Responden diminta untuk mengisikan jawaban. Suatu variabel dikatakan reliable
tanda centang () pada jawaban yang jika memberikan nilai Cronbach Alpha >
dianggap benar pada maing-masing item 0,70.
pertanyaan. Adapun penskoran yang Dilanjutkan dengan uji asumsi klasik
digunakan dalam mengukur jawaban yang terdiri dari uji multikolinieritas
kuesioner adalah pertama, sangat tidak bertujuan untuk menguji apakah dalam
setuju (STS) dengan interval skor 1, model regresi ditemukan adanya korelasi
kedua, tidak setuju (TS) dengan interval yang tinggi atau sempurna antar variabel
skor 2, ketiga, netral (N) dengan interval independen (Ghozali, 2011:105). Pada
skor 3, keempat, setuju (S) dengan model regeresi yang baik seharusnya
interval skor 4 dan yang kelima sangat tidak terdapat korelasi antara variabel
setuju (SS) dengan interval skor 5. independen. Uji Multikolinieritas dapat
Kuesioner terdiri dari empat bagian, yaitu: dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan
pertama variabel good corporate melihat VIF (Variance Inflation Factors)
governance yang terdiri dari 14 item dan nilai tolerance. Jika VIF < 10 dan nilai
pertanyaan, bagian kedua variabel tolerance > 0,10 maka tidak terjadi gejala
komitmen organisasi yang terdiri dari 7 multikolinieritas. Uji autokorelasi adalah
item pertanyaan, bagian yang ketiga untuk mengetahui apakah dalam model
variabel gaya kepemimpinan yang terdiri regresi linier ada korelasi antara
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 7 No 1 Tahun 2017)
Berdasarkan tabel 2, diperoleh nilai Durbin 1,751 < 1,843 < 2,249, maka dapat
Watson ialah sebesar 1,843. Nilai Durbin disimpulkan dalam penelitian ini tidak
Watson berada diantara dU dan (4-dU) atau terjadi autokolerasi. Hasil uji normalitas
disajikan pada tabel 3 sebagai berikut:
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 7 No 1 Tahun 2017)
Dari tabel 3, dilihat bahwa dari hasil Berdasarkan data analisis pada gambar 1
pengujian normalitas pada masing-masing dan ketentuan pengujian
variabel menunjukkan bahwa nilai heteroskedastisitas, jelas terlihat bahwa
signifikan uji normalitas dengan metode pola penyebaran titik-titik diatas dan
One Kolmogorov-Smirnova diperoleh dibawah angka nol sumbu Y, serta tidak
0,202 0.05 yang berarti bahwa data membentuk pola tertentu (bergelombang,
terdistribusi secara normal. Hasil uji melebar, dan menyempit). Sehingga dapat
heteroskedastisitas disajikan pada gambar disimpulkan bahwa tidak terjadi
1 sebagai berikut: heteroskedastisitas. Hasil uji analisis
regresi berganda disajikan pada tabel 4
sebagai berikut:
Dari tabel 4, dapat dilihat bahwa semua Y = -21,809 + 0,147X1 + 0,114 X2 + 0,360
nilai signifikan variabel bebas < 0,05 X3 + 0,328 X4 + e
sehingga diperoleh model regresi sebagai Hasil uji koefisien determinasi disajikan
berikut: pada tabel 5 sebagai berikut:
Tabel 5. Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square
Square Estimate
1 0,966a 0,933 0,930 0,94982
a. Predictors: (Constant), PI, GCG, KO, GK
b. Dependent Variable: KLPD
Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat nilai dari terhadap kinerja LPD memiliki nilai sig.
koefisien determinasi yakni 0,934. Dapat sebesar 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak
diartikan bahwa besarnya pengaruh dan H3 diterima. Hal ini berarti bahwa
variabel-variabel bebasnya adalah 93,4%. variabel komitmen organisasi secara
Kemudian untuk melihat seberapa besar parsial berpengaruh dan signifikan
kontribusi good corporate governance, terhadap variabel kinerja keuangan LPD.
komitmen organisasi, gaya kepemimpinan Keempat pengaruh pengawasan internal
dan pengawasan internal mempengaruhi terhadap kinerja LPD memiliki nilai sig.
kinerja keuangan (ROA), dapat digunakan sebesar 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak
rumus Koefisien Penentu (KP) atau ada dan H4 diterima. Hal ini berarti bahwa
yang menyebutnya koefisien determinasi variabel komitmen organisasi secara
yang dirumuskan KP = R2 x 100% atau KP parsial berpengaruh dan signifikan
= R Square x100% = 0,933 x 100% = terhadap variabel kinerja keuangan LPD.
93,3% artinya good corporate governance,
komitmen organisasi, gaya kepemimpinan Pembahasan
dan pengawasan internal memberikan Pengaruh Good Corporate Governance
kontribusi terhadap kinerja keuangan Terhadap Kinerja LPD
(ROA) sebesar 93,3% atau dapat Hasil dari uji parsial (t) nilai sig.
disimpulkan sisanya sebesar 6,7% kinerja sebesar 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak
(ROA) dipengaruhi oleh faktor lain. Hasil dan H1 diterima. Hal ini berarti bahwa
uji parsial didapatkan hasil yang pertama variabel good corporate governance
Berdasarkan tabel 4 pengaruh prinsip- secara parsial berpengaruh dan signifikan
prinsip good corporate governace terhadap variabel kinerja keuangan LPD.
terhadap kinerja LPD memiliki nilai sig. Hal ini terjadi karena good
sebesar 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak corporate governance membantu
dan H1 diterima. Hal ini berarti bahwa pengelola Lembaga perkreditan Desa
variabel good corporate governance (LPD) untuk mengatur bagaimana
secara parsial berpengaruh dan signifikan organisasi dioperasikan dan dijalankan
terhadap variabel kinerja keuangan LPD. dengan baik karena GCG sebagai sarana
Kedua pengaruh komitmen organisasi interaksi yang mengatur antar struktur dan
terhadap kinerja LPD memiliki nilai sig. mekanisme yang menjamin adanya
sebesar 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak kontrol, namun tetap mendorong efisiensi
dan H2 diterima. Hal ini berarti bahwa dan kinerja LPD. Praktik good corporate
variabel komitmen organisasi secara governance dapat meningkatkan nilai LPD
parsial berpengaruh dan signifikan dengan cara meningkatkan kinerja
terhadap variabel kinerja keuangan LPD. keuangan LPD dan dapat meningkatkan
Ketiga pengaruh gaya kepemimpinan kepercayaan nasabah.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 7 No 1 Tahun 2017)