Anda di halaman 1dari 15

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG
Angka kematian Ibu ( AKI ),Angka Kematian Neonatal ( AKN ),Angka Kematian Bayi
( AKB ),dan Angka Kematian Balita ( AKABA ) merupakan beberapa indikator status kesehatan
masyarakat,Dewasa ini AKI dan AKB di Indonesia masih tinggi di bandingkan dengan negara Asean
lainnya.Menurut data Survei demografi kesehatan Indonesia( SDKI )2007,AKI 228 per 100.000
kelahiranhidup AKB 34 per 1000 kelahiran hidup,AKN 19 per 1000 kelahiran hidup,AKABA 44 per 1000
kelahiran hidup.

Penduduk Indonesia pada tahun 2007 adalah 225.642.000 jiwa dengan CBR 19.1 maka
terdapat 4.287.198 bayi lahir hidup.Dengan AKI 228/100.000 KH berarti ada 9.774 ibu
meninggal per tahun atau satu iIbu meninggal per jam oleh sebab yang berkaitan dengan
kehamilan,persalinan,nifas .Besaran kematian Neonatal,Bayi dan Balita jauh lebih tinggi dengan
AKN 19/1000 KH,AKB 34/1000 KH dan AKABA 44/1000 KH berarti ada 9 Neonatal ,17 bayi
dan 22 balita meninggal tiap jam.
Berdasarkan kesepakatan global ( Millenium Development goals /MDGs,2000) pada
tahun 2015 diharapkan angka kematian ibu menurun sebesar tiga per-empatnya dalam kurun
waktu 1990-2015 dan Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian Balita menurun sebesar dua
per-tiga dalam kurun waktu 1990-2015.Berdasrarkan hal itu Indonesia mempunyai komitmen
untuk menurunkan Angka Kematian Ibu Menjadi 102/100.000 KH,Angkla Kematian Bayi dari
68 Menjadi 23/1000 KH,dan Angka Kematian Balita 97 menjadi 32/1000 KH pada tahun 2015.
Penyebab langsung kemmatian ibu sebesar 90% terjadi pada saat persalinan dan segera
setelah persalinan ( SKRT 2001).Penyebab langsung kematian Ibu adalah Perdarahan ( 28
% ),Eklamsi ( 24 % ),dan infeksi ( 11 % ).Penyebab tidak langsung kematian Ibu antara lain
kurang Energi Kronis ( KEK ) pada kehamilan ( 37 % ) dan Anemia pada kehamilan ( 40
% ).Kejadian anemia pada ibu hamil ini akan meningkatkan resiko terjadinya kemnatian ibu di
bandingkan dengan ibu yang tidak anemia.Sedangkan berdasrka laporan rutin PWS tahun
2007,penyebab langsung kematian ibu adalah Perdarahan ( 39 5 ),Eklamsia ( 20 % ),Infeksi ( 7
% ) dan lain Lain ( 33 % ).
Upaya untuk mempercepat penurunan AKI telah dimulai sejak akhir tahu 1980-an
melalui Safe motherhood Initiative yang mendapatkan perhatian besar dan dukungan dari
berbagai pihak baik dalam maupun luar negeri.Pada akhir tahun 1990-an secara konseptual telah
diperkenalkan lagi upaya untuk menajamkan strategi dan Intervensi dalam menurunkan
AKImelalui making Pregnancy safer (MPS ) yang ducanangkan oleh pemerintah pada tahun
2000 .Sejak tahun 1985 pemerintah merancang Child Survival ( CS ) untuk penurunan
AKB.Kedua strategi tersebut diatas telah sejalan dengan Grand strategi DEPKES tahun 2004.
B.TUJUAN
Tujuan Umum :
Terpantaunya cakupan dan mutu pelayanan KIA secara terus menerus di setiap wilayah kerja.
Tujuan khusus :
1. Memantau pelayanan KIA secara individu melalui kohort.
2. Memantau kemajuan pelayanan KIA dan cakupan indikator KIA secara teratur (bulanan )dan
terus menerus.
3. Menilai kesenjangan pelayanan KIA terhadap standar pelayanan KIA .
4. Menilai kesenjangan pencapaian cakupan indikator KIA terhadap target yang di tetapkan.
5. Menentukan sasaran individu dan wilayah prioritas yang akan ditangani secara intensif
bedasarkan besarnya kesenjangan.

6. Merencanakan tindak lanjut dengan menggunakan sumber daya yang tersedia dan yang
pontensial untuk di gunakan.
7. Meningkatkan peran aparat setempat dalam pergerakan sasaran dan morbiliasi sumber daya.
8. Meningkatkan peran serta dan kesadaran masyarakat untuk memamfaatkan pelayanan KIA.

C. Sasaran
1. Pengelola program kesehatan ibu.
2. Pengelola kesehatan anak.
3. Pengelola program KB.
4. Pengelola lintas program dan lintas sector.
5. Pengambil kebijan tingkat kecamatan dan kabupaten/Kota..

D. Ruang Lingkup

Pengelola program KIA bertujuan memantapkan dan meningkatkan jangkauan serta mutu pelayanan
secara efektif dan efesien.
Ruang lingkup pelayanan KIA terdiri dari :
1. Peningkatan pelayanan antenatal sesuai standar.bagi seluruh ibu hamildi semua fasilitas
kesehatn.
2. Peningkatan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang kompeten
3. Peingkatan pelayanan bagi seluruh ibu nifas sesuai standardi semua fasilitas kesehatn.
4. Peningkatan pelayanan bagi seluruh neonatus sesuai standar.
5. Peningkakatan Deteksi resiko tinggi dan komplikasi kebidanan dan neonatusoleh tenaga
kesehatan maupun masyarakat.
6. Peningkatan penangganan komplikasi kebidanan dan neonatus secara adekuat dan
pengamatan secara terus menerus.
7. Peningkatan pelayanan kesehatan bagi seluruh bayi sesuai standar ke fasilits kesehatan.
8. Peningkatan pelayanan kesehatan bagi seluruh anak balita sesuai standar ke fasilits kesehatan
9. Peningkatan pelayanan KB sesuai standar.

E. Batasan Operasional
1. PELAYANAN ANTENATAL.

Pelayanan Antenatal Pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa
kehamilan, dilaksanakan sesuai standar pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam
Standar Pelayanan Kebidanan (SPK) meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik (umum dan
kebidanan), pemeriksaan laboratorium rutin dan khusus, serta intervensi umum dan
khusus sesuai resiko yang ditemukan dalam pemeriksaan. Pelayanan kesehatan oleh
tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilan, dilaksanakan sesuai standar
pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan Kebidanan (SPK) meliputi
anamnesis, pemeriksaan fisik (umum dan kebidanan), pemeriksaan laboratorium rutin
dan khusus, serta intervensi umum dan khusus sesuai resiko yang ditemukan dalam
pemeriksaan.
Kegiatan Pelayanan Antenatal Kegiatan Pelayanan Antenatal Timbang BB dan ukur TB
Timbang BB dan ukur TB Ukur Tekanan Darah Ukur Tekanan Darah Nilai Status Gizi
(ukur LILA) Nilai Status Gizi (ukur LILA) Ukur TFU Ukur TFU Tentukan presentasi
janin dan DJJ Tentukan presentasi janin dan DJJ Skrinning status TT, berikan bila
diperlukan Skrinning status TT, berikan bila diperlukan Pemberian tablet Fe 90 tablet
selama kehamilan Pemberian tablet Fe 90 tablet selama kehamilan Test Laboratorium
rutin dan khusus Test Laboratorium rutin dan khusus Tatalaksana kasus Tatalaksana kasus
Temu Wicara (konseling) termasuk P4K dan KB pasca salin Temu Wicara (konseling)
termasuk P4K dan KB pasca salin Semua ibu hamil harus disarankan periksa HIV Semua
ibu hamil harus disarankan periksa HIV
Frekuensi Minimal 4 kali : Minimal 1 kali pada triwulan pertama Minimal 1 kali pada
triwulan pertama Minimal 1 kali pada triwulan kedua Minimal 1 kali pada triwulan kedua
Minimal 2 kali pada triwulan ketiga Minimal 2 kali pada triwulan ketiga Standar diatas
untuk menjamin perlindungan kepada ibu hamil dengan deteksi dini faktor resiko,
pencegahan dan penanganan komplikasi.

2.PERTOLONGAN PERSALINAN DAN KUNJUNGAN NIFAS.


Pertolongan persalinan, Pencegahan infeksi , Metode persalinan sesuai standar Merujuk
kasus yang tidak bisa ditangani ,Melaksanakan IMD , Memberikan Injeksi Vit.K1 dan
salep mata pada BBL .
Pelayanan kesehatan ibu nifas sesuai standar pada masa ibu 6 jam sampai 42 hari pasca
persalinan oleh tenaga kesehatan.untuk deteksi dini komplikasi pada ibu nifas di perlukan
pemantauan pemeriksaanterhadap ibu nifas dengan melakukan kunjungan nifas sebanyak
3 kali .

3.PELAYANAN KESEHATAN NEONATAL.

Pelayanan kesehatan neonates yang sesuai standar yang di berikan oleh tenaga kesehatan
yang kompeten kepada neonates sedikitnya 3 kali,selama periode 0 sampai dengan 28
hari setelah lahir,baik difasilitas kesehatan maupun kunjungan rumah.

4. DETEKSI RESIKO TINGGI DAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN


NEONATUS OLEH TENAGA KESEHATAN MAUPUN MASYARAKAT.

Deteksi dini kehamilan di lakukan untuk menemukan ibu hamil yang mempunyai faktor
resiko dan komplikasi kebidanan.kehamilan merupakan proses reproduksi yang normal,tetapi
tetap mempunyai resikountuk terjadinya komplikasi.Oleh karenanya deteksi dini oleh tenaga
kesehatandan masyarakat tentang adanya faktor resiko dam komplikas,serta penangganan
yang adekuat sedini mungkin,merupakan kunci keberhasilan dalam penurunan angka
kematian ibu dan bayi yang di lahirkan.

6. PENANGGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN.

Penanganan komplikasi kebidPelayana kepada ibu dengan komplikasi kebidanan untuk


mendapakan penangganan definitive sesuai dengan standaroleh tenaga kesehatan kompeten
pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan

7.PELAYANAN KESEHATAN ANAK.

Lima tahun pertama kehidupan,pertumbuhan mental dan intelektual berkembang pesat.masa


ini merupakan masa keemasan atau golden period dimana terbentuk dasar-dasar kemampuan
keindraan,berpikir,berbicaraserta pertumbuhan mental dan intelektual yang intensif dan awal
pertumbuhan moral.pada masa ini simulasi sangat penting untuk mengoptimalkan fungsi-
fungsi organ tubuh da rangsangan pengembangan otak.Upaya deteksi dengan
gangguanpertumbuhan dan perkembangan pada anak usia dini menjadi sangat pentingagar
dapat di koreksi sedini mungkin atau mencegah gangguan kearah yang lebih berat.
Bentuk pelaksanaan tumbuh kembang anak mengacu pada pedoma Stimulasi ,deteksi dan
Intervensi Tumbuh Kembang Anak ( SDIDTK )yang dilaksanakan oleh pengelola program
anak tenaga kesehatan di puskesmas.

7. PELAYANAN KB BERKUALITAS.

Pelayanan KB berkualitas dan sesuai standar dengan menghormati hak individu dalam
merencanakan kehamilan sehingga diharapkan dapat berkontribusi dalam menurunkan angka
kematian ibu dan menurunkan ttingkat fertilitas (kesuburan)bagi pasangan yang telah cukup
memiki anak ( 2 anak lebih baik )serta meningkatkan fertilitas bagi pasangan yang igin
mempunyai anak.
Pelayanan KB bertujuan untuk menunda 9merencanakan ) kehamilan.

BAB II
STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
Agar Puskesmas dapat menjalankan fungsinya secara optimal perlu dikelola dengan
baik, baik kinerja pelayanan, proses pelayanan, maupun sumber daya yang digunakan.
Masyarakat menghendaki pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu, serta dapat
menjawab kebutuhan mereka, oleh karena itu upaya peningkatan mutu, manajemen resiko dan
keselamatan pasien perlu diterapkan dalam pengelolaan Puskesmas dan memberikan
pelayanan kesehatan yang komprehensif kepada masyarakat melalui upaya pemberdayaan
masyarakat dan swasta.
Seluruh Staf puskesmas wajib berpartisipasi dalam kegiatan KIA dan KB mulai dari Kepala
Puskesmas, Penanggung jawab UKP, Penanggung jawab UKM, dan seluruh staf.
Penanggung jawab KIA dan KB merupakan koordinator dalam penyelenggaraan kegiatan
KIA dan KB Puskesmas.

B. Distribusi Ketenagaan
Frekuensi jumlah ketenagaan yang ada di ruang KIA pada tahun 2016 dengan status
pendidikan kebidanan berjumlah sebanyak 4 orang. ini dapat dilihat rincian distribusi ketenagaan
pada tabel sebagai berikut :

NO NAMA PENDIDIKAN JABATAN

1. Nilawati, Amd.Keb D3 Kebidanan Pengelola Program KB

2. Rinda Febrianti, Amd.Keb D3 Kebidanan Pengelola Program Ibu

Staf KIA
3. Mufrida, Amd.Keb D3 Kebidanan
Pengelola Program Anak
4. Neni Handayani D1 Kebidanan

C. Jadwal Kegiatan
Pengaturan dan penjadualan Penanggung jawab UKM, khusunya KIA dan KB dikoordinir
oleh Kepala Puskesmas
Jadwal kegiatan dalam gedung KIA dan KB terdiri dari :
1. Pemeriksaan ANC
2. Konseling ibu hamilPenjaringan ibu hamil resiko tinggi
3. Penyelenggaraan Audit maternal dan perinatal( AMP )
4. Pelayanan rujukan
5. Pelayan KB
6. Konseling KB
7. Pembinaan aseptor KB aktif
8. Pelayanan KIE
Semua kegiatan dilakukan setiap hari kerja mulai dari jam 8.00 wib sampai dengan jan 14.45
wib.

Jadwal pelaksanaan kegiatan luar gedung kesehatan ibu dan Anak terdiri dari :
1. Pelaksanaan kelas ibu hamil setiap bulan mulai dari minggu pertama sampai dengan
minggu ketiga oleh program ibu.
2. Pelaksanaan kelas ibu balita setiap bulan mulai dari minggu pertama sampai dengan
minggu ketiga oleh program anak .
3. Pelaksanaan SDIDTK triwulan mulai dari minggu pertama sampai dengan minggu ketiga
oleh program anak .
4. Kunjungan rumah bumil resiko tinggi dan neonates resiko tinggi triwulan mulai dari
minggu pertama sampai dengan minggu ketiga oleh program anak dan program ibu.
BAB. III
STANDAR FASILITAS
Denah Ruang:

Ruang Anamnesisis &Ruang pemeriksaan

Meja I Meja Tmp Tidur


II Ps
troli

Pin Ma
tu su Meja
ma k II
su Lemari
k

Standar Fasilitass
Instalasi KIA dan KB adalah fasilitas yang menyelenggarakan kegiatan Pemeriksaan ANC,
Konseling ibu hamil, penjaringan ibu hamil resiko tinggi, penyelenggaraan Audit maternal dan
perinatal( AMP ), Pelayanan rujukan, Pelayan KB, Konseling KB, pembinaan aseptor KB aktif serta
pelayanan KIE.

BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN
A.LINGKUP KEGIATAN KIA dan KB
I. Pelayanan Antenatal (ANC) merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga profesional untuk ibu
selama masa kehamilannya, yang dilakukan sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang
ditetapkan.
Standar operasional yang ditetapkan untuk ANC adalah 10T, yakni :
1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan.
2. (Ukur) Tekanan darah.
3. Nilai status gizi( ukur lingkar lengan atas )
4. Skrining status imunisasi Tetanus Toxoid (TT) dan berikan imunisasi TT bila
diperlukan.
5. Ukur Tinggi Fundus Uteri (TFU)
6. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin ( DJJ ).
7. Pemberian Tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan
8. Test laboratorium rutin dan khusus.
9.Tatalaksanana kasus.
10.Temu wicara / konseling,termasuk perencanaan persalinan dan komplikasi
( P4K) serta KB pasca persalinan.
Pelayanan ANC minimal empat kali selama kehamilan,dengan ketentuan waktu
pemberian pelayanan yang dianjurkan :
Minimal 1 kali pada triwulan pertama
Minimal 1 kali pada triwulan kedua
Minimal 2 kali pada triwulan ketiga.
II. Pertolongan persalinan .
Pertolongan persalinan pada prisipnya harus memperhatikan :
1. Pencegahan infeksi.
2. Metode persalinan yang sesuai standar
3. Melaksanakan inisiasi menyesui dini ( IMD )
4. Memberikan injeksi vitamin K dan salep mata pada bayi baru lahir.
5. Merujuk kasus yang tidak dapat ditangani ke fasiltas yang lebih tinggi.

III.Pelayanan kesehatan ibu nifas


Pemantauan pemeriksaan terhadap ibu nifas dengan melakukan kunjungan nifas minimal 3 kali
dengan kurun waktu ;
1. Kunjungan nifas pertama pada masa 6 jam sampai dengan 3 hari setelah persalinan.
2. Kunjungan nifas ke dua dalam waktu 2 minggu setelah persalinan ( 8-14 hari ).
3. Kunjungan nifas ke tiga dalam waktu 6 minggu setelah persalinan.9 36-42 hari ).

Pelayanan kunjungan nifas meliputi :


Pemeriksaan tekanan darah,nadi,respirasi dan suhu.
Pemeriksaan tinggi fundus uteri ( involusi uteri )
Pemeriksaan lokhia dan pengeluaranper vaginam lainya.
Pemeriksaan payu dara dan pemberian ASI eklusif 6 bulan.
Pemberian kapsul vitamin A.200.000 IU sebanyak dua kali ,pertama segera setelah
melahirkan ,kedua di berikan setela 24 jam pemberian kapsul vitamin A pertama.
Pelayanan KB pasca persalinan.
IV.Pelayanan Kesehatan Neonatus
Pelayanan kesehatan kesehatan sesuai standar terdiri dari :
1. Kunjungan neonatal ke-1 ( KN-1 ) dilakukan pada kurun waktu 6-48 jam setelah lahir.
2. Kunjungan neonatal ke-2 ( KN-2 ) dilakukan pada kurun waktu hari ke 3 sampai dengan
hari ke 7 setelah lahir
3. Kunjungan neonatal ke-3 ( KN-3 ) dilakukan pada kurun waktu hari ke 8 sampai dengan
hari ke 28 setelah lahir
Pelayanan kesehatan neonatal meliputi pemeriksaan ;
1. Pemeriksaan dan Perawatan Bayi bayi baru lahir.
Perawatan tali pusat
Melaksanakan ASI eklusif
Memastkan bayi telah di beri vitamin K1
Memastkan bayi telah di beri salp mata antibiotik
Pemberian imunisasi hepatitis HB-0
Pemeriksaan tanda bahaya seperti kemungkinan infeksi bakteri,ikterus,diare,berat
badan rendah dan masalah pemberian ASI.
Konseling terhadap ibu dan keluarga untuk memberikan ASI eklusif ,pencegahan
hypotermi dan melaksanakan perawatan bayi baru lahir dengan menggunakan buku
KIA.
Penangganan dan rujukan kasus apabila di perlukan.
II.Deteksi faktor resiko dan komplikasi kebidanan dan neonatus oleh tenaga kesehatan dan
masyarakat.
Deteksi dini resiko pada ibu hamil :
Primigravida kurang dari 20 thn atau lebih dari 35 thn
Anak lebih dari 4 orang
Jarak persalinan terakhir dan kehamilan kurang dari 2 tahun.
Kurang energy kronis ( KEK ) dengan lingkar lengan kurang dari 23.5 cm atau
penambahan BB kurang dari 9 kg.
Anemia dengan hemoglobin kurang dari 11 g/dl
Tinggi badan kurang dari 145 cm.

Riwayat hypertensi pada kehamilan sebelumnya /sebelum kehamilan ini.


Sedang / pernah menderta penyakit kronis antara lain TB,Jantung DM,ginjal ,hati dan
lain-lain.
Riwayat kehamilan buruk seperti keguguran berulang,kehamilan ektopik terganggu,mola
hidatidosa,ketuban pecah dini dan bayii dengan cacat konginital.
Riwayat persalinan dengan komplikasi seperti SC.dan ekstrasivakum.
Riwayat nifas dengan komplikasi seperti perdarahan pasca persalinan,infeksi nifas dll.
Riwayat keluarga menderita penyakit kencing manis,hypertensi dan riwayat cacat
konginital.
Kelainan letak janin ;lintang atau sungsang pada usia kehamilan 32 minggu.
Komplikasi pada ibu hamil,bersalin dan nifas antara lain :
Ketuban pecah dini
Perdarahan pervaginam
Eklamsi
Persalinan macet ,persalinan tak maju.
Infeksi pada masa nifas.
Komplikasi pada neonatus;
Tidak mau minum
Riwayat kejang
Bergerak hanya jika dirangsang/letargis
Frekwensi nafas < = 30 kali /menit dan > =60 kali/menit.
Suhu tubuh < = 35.5 C dan > =37.5 C.
Tarikan diding dada ke dalam yang sangat kuat.
Merintih
Puar kemerahan meluas ke dinding perut.
Asfixia
Hypotermi
Diare
Ikterus
Dll
B.Metode
Kegiatan KIA dan KB ada di dalam gedung dan di luar gedung
Kegiatan KIAdan KB dapat di nilai melaui :
1.Kohort ibu.
2.kohort persalinan.
3.Kohort bayi
4.Kohort balita
5.Buku KIA
6.Scor puji rohayati
7.Pecatatan dan pelaporan
8.Dokumentasi.
C.Langkah langkah kegiatan.
1. Pemeriksaan Antenatal ( ANC )
Langkah langkah :
- Pasien datang disambut ramah
- Ucapkan salam
- Persilahkan pasien duduk
- Memperkenalkan diri dengan pasien
-Tanyakan alasan kunjungan
Informasikan kepada pasien tentang prosedur yang akan dijalaninya serta tujuan dilakukan
pemeriksaan tersebut.
Minta persetujuan dari pasien dengan penandatanganan informed consent
Lakukan anamnesa (pengkajian data subjektif)
Siapkan alat untuk pemeriksaan kehamilan dan dekatkan alat ketempat pemeriksaan
Cuci tangan
Lakukan pemeriksaan TB, BB
Lakukan pemeriksaan tekanan darah, suhu, nadi dan pernafasan. Pasien duduk di kursi, posisi
jantung sejajar dengan lengan atas
Lakukan pengukuran lingkar lengan atas (Lila) dengan cara ; ukur dari sendi bahu ke siku dalam
centimeter lalu bagi 2 kemudian ukur lingkar lengan atas
Lakukan pemeriksaan (head to toe)
Palpasi
2. Pertolongan persalinan
Langkah langkah Persalinan Normal :
- Mengenali Gejala dan Tanda Kala II
- Menyiapkan Pertolongan Persalinan
- Memastikan Pembukaan Lengkap Dan keadaan Janin Bayi
- Menyiapkan Ibu Dan Keluarga Untuk Membantu proses pimpinan meneran
- Persiapan Pertolongan Kelahiran Bayi
- Persiapan Pertolongan Kelahiran Bayi
- Penanganan Bayi Baru Lahir
- Penatalaksanaan Aktif Persalinan Kala III
- Mengeluarkan Plasenta
- Menilai Perdarahan
- Melakukan Prosedur paska persalinan
- Evaluasi
- Kebersihan Dan keamanan
- Pendokumentasian

3. Pelayanan kesehatan ibu nifas


Langkah Pemeriksaan Fisik Pada Ibu Nifas
1. Pemeriksaan Psikososial Ibu
2. Periksaa Tanda-Tanda Vital
3. Melakukan pemeriksaan payudara :
4. Melakukan pemeriksaan abdomen
5. Melakukan pemeriksaan Kandung kemih
6. Melakukan pemeriksaan Genetalia/perineum
7. Memberitahukan kepada ibu hasil pemeriksaan
8. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan

4. Pelayanan kesehatan neonatal


Langkah langkah pemeriksaan kesehatan Neonatal
1. Pemeriksaan Fisik
2. Pembebasan jaln nafas
3. Perawatan tali pusat
4. Mempertahankan suhu tubuh
5. Pencegahan infeksi
6. Perawatan pada BBL
7. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan

5. Deteksi dini resiko tinggi


Idealnya wanita yang merasa hamil bersedia untuk memeriksakan diri ketika haidnya terlambat
sekurang-kurangnya 1 bulan. Dengan demikian, jika terdapat kelainan pada kehamilannya tersebut
akan lekas diketahui dan segea dapat diatasi. Oleh karena itu, setiap wanita hamil sebaiknya
melakukan kunjungan antenatal sedikitnya 1 kali pada trimester 1 ( sebelum minggu ke 14 ).
Langkah- langkah Deteksi Dini Resiko Tinggi
1. Pemeriksaan Kehamilan Dini (Early ANC Detection)
2. Kontak Dini Kehamilan Trimester I
3. Pelayanan ANC
4. Skrining untuk deteksi dini
5. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan

6. Penangganan komplikasi kebidanan dan komplikasi neonatus


Langkah kegiatan :
1. Deteksi Bumil, Bulin, Bufas dan Bayi Komplikasi
2. Rujukan kasus komplikasi kebidanan dan neonatal
3. Pelayanan penanganan komplikasi kebidanan dan neonatal
4. Pencatatan dan Pelaporan
5. Pemantauan & Evaluasi

7. Pelayanan Kesehatan Bayi dan Balita


1. Pendataan sasaran
2. Imunisasi lengkap
3. Penimbangan
4. Pencatatan dan Pelaporan

8.Pelayanan KB yang berkualitas


Pelayanan yang dilakukan di UPTD PKM Langsa Bar :
1. Pemberian Pil
2. Suntikan
3. Kondom
4. Pemasangan Inplant
5. Pemasangan IUD
6. Pencabutan Inplant
7.Pencabutan IUD
8.Konseling untuk semua peserta kontrasepsi
BAB.V
LOGISTIK

Kebutuhan dana dan logistik untuk pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat


direncanakan dalam pertemuan lokakarya mini lintas sektor sesuai dengan tahapan kegiatan dan
metoda pemberdayaan yang akan dilaksanakan dengan menggunakan dana BOK.
BAB.VI
KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM

Dalam perencanaan sampai pelaksanaan kegiatan pelayanan KIA dan KB perlu di


perhatikan keselamatan sasaran dalam memberikan semua tindakan dan medeteksi sedini
mungkin masalah yang ditimbulkan saat hamil,melahirkan dan masa nifas.dan begitu juga
dengan keselamatan bayi dan balita.dengan cara mengenal sedini mungkin tanda tanda bahaya
pada bayi dan tumbuh kembang balita.
Pelayanan yang diberikan pada aseptor kb juga harus di perhatikan hak dan kewajiban pasien.
BAB.VII
KESELAMATAN KERJA

Dalam perencanaan sampai pelaksanaan kegiatan pelayanan KIA dan KB perlu di


perhatikan keselamatan sasaran dengan melakukan identifikasi resiko terhadap tindakan yang di
berikan harus sesuai dengan standar operasinal pelayanan ( SOP ).
BAB.VIII
PENGENDALIAN MUTU
Pelayanan KIA dan KB harus sesuai dengan standar untuk meningkatkan mutu antara lain :
Pelayan Antenatal Care ( ANC ) minimal 4 kali selama kehamilan
Pelayanan kunjungan nifas ( KF ) minimal 3 kali dalam masa nifas.
Pelayanan Kunjungan neonatal ( KN ) minimal 3 kali setelah bayi lahir
Pelayanan kepada bayi minimal 4 kali kontak dengan tenaga kesehatan dan
mendapatkan imunisasi campak.
Pelayanan kepada balita minimal 8 kali kontak dengan tenaga kesehatan dalam
setahun dengan indicator harus mendapatkan 2 kali vitamin A.
Pelayanan KB Implan,Spiral,suntik dan Pil harus sesuai dengan standar operasional
pelayanan ( SOP )
Monitoring dan Evaluasi kinerja KIA dan KB setiap 3 bulan sekali ( Triwulan )
Melaporkan kepada atasan terhadap kinerja yang sudah di capai setiap 3 bulan
( triwulan )
Pencatatan dan pelaporan.
Dokumentasi semua kegiatan baik dalam gedung maupun luar gedung.
BAB.IX
PENUTUP
Penyusunan buku Pedoman KIA dan KB puskesmas telah dilakukan melalui
serangkaian kegiatan yang melibatkan lintas sektor dan lintas program terkait.Buku ini akan
menjadi panduan untuk mencapai indikator kinerja puskesmas khusunya kegiatan Kesehatan ibu
( KIA ) dan anak serta keluarga berencana ( KB ).

Anda mungkin juga menyukai