A. Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia di dalam Rahim
Bergabungnya sel sperma dan sel telur akan membentuk zigot. Proses tersebut dinamakan dengan proses pembuahan atau fertilisasi. Setelah terjadi pembuahan, zigot akan terus membelah dan membentuk embrio. Setelah 120 jam dari pembelahan, embrio akan menempel di dinding rahim ibu. Perhatikanla. Embrio tumbuh menjadi janin dan mulai mendapatkan makanan dan oksigen. Makanan dan oksigen diperoleh dari ibu. Masa pertumbuhan dan perkembangan manusia di dalam rahim disebut juga dengan masa kehamilan. Masa kehamilan itu terjadi selama kurang lebih 38 minggu. Setelah kurang lebih 38 minggu di dalam rahim, bayi akan lahir ke dunia dan memulai pertumbuhan dan perkembangannya di luar rahim. Proses pertumbuhan dan perkembangan manusia di dalam Rahim.
Pubertas pada Laki-Laki
Pada masa pubertas, setiap laki-laki akan mengalami perubahan sebagai berikut. 1) Tumbuhnya tulang yang menonjol di tengahtengah leher. Tulang ini disebut jakun. Tumbuhnya jakun ini disertai dengan membesarnya suara. 2) Tumbuhnya rambut-rambut di beberapa bagian tubuh, antara lain kumis, janggut, rambut di ketiak, dan rambut di sekitar alat kelamin. 3) Dada akan lebih membidang. Selain itu, perubahan psikologis yang terjadi adalah mulai tertariknya pada lawan jenis. b. Pubertas pada Perempuan Perubahan sik perempuan pada saat pubertas akan terlihat lebih jelas dibandingkan dengan laki-laki. Perubahan yang dialami adalah sebagai berikut. 1) Tumbuhnya payudara 2) Pinggul melebar sehingga bentuk tubuh pun akan terlihat lebih melekuk. 3) Tumbuhnya rambut di ketiak dan di sekitar alat kelamin. Selain ciri-ciri sik tersebut, perubahan lain adalah alat perkembangbiakan perempuan yang mulai berfungsi. Hal itu ditandai dengan menstruasi. Menstruasi adalah keluarnya darah dari kelamin wanita. Hal itu disebabkan oleh terjadinya peluruhan dinding rahim karena tidak terjadi pembuahan pada sel telur wanita. Hal itu terjadi secara bersiklus. Siklusnya adalah sekitar 28 hari. Jika kamu mengalami perubahan-perubahan tersebut, kamu tidak perlu takut. Komunikasikanlah dengan orangtuamu (anak laki-laki pada ayah atau kakak laki-lakinya dan anak perempuan pada ibu atau kakak perempuannya). Hal tersebut merupakan hal yang wajar dan normalJ