Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Islam adalah agama yang sempurna yang meliputi dan
mengatur segala aspek kehidupan manusia (syumul), ia
mengatur sistem berakidah (tauhid), beribadah dan juga
bermuamalah, dimana yang satu dan lainnya saling
berhubungan erat. Muamalah dalam islam memiliki porsi yang
memadai sebagaimana terdapat dalam dua dimensi lainnya.
Bisnis (tijarah) merupakan salah satu komponen utama dalam
sistem muamalah. Oleh karena itu, islam menganjurkan
pemeluknya untuk menggeluti bidang ini secara professional
(itqan), sehingga dapat memberikan manfaat bagi dirinya,
keluarganya, dan kaum muslimin secara umum.

Dalam melakukan kegiatan bisnis dimanapun, tentunya


memerlukan moral sebagai bentuk kosopanan sebagai etika
yang baik dalam berbisnis. Dalam islam telah diajarkan tata cara
untuk berakhlak karimah yang tepat dalam melakukan bisnis.
Etika sebagai bentuk dari perwujudan norma-norma sosial yang
berlaku di negara kita. Sehingga dalam melakukan kegiatan
bisnis yang dilakukan tidak terjadi kesalahan yang menimbulkan
dosa.

Oleh karena itu, hendaknya kita terapkan bentuk dasar


dari etika dan moral serta norma-norma bisnis dalam kehidupan
sehari-hari. Sebagai perwujudan dari bentuk ketaatan kita
sebagai makhluk sosial di dunia ini.

1.2 Rumusan Masalah


1 Apakah pengertian etika bisnis islami?
2 Apakah prinsip-prinsip etika bisnis islami?
3 Ruang lingkup etika bisnis islami?

1
4 Apakah bisnis perdagangan itu?
1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang serta rumusan masalah yang
telah diuraikan sebelumnya, maka tujuan dari karya tulis
ilmiah ini adalah:
1 Untuk mengetahui dan menambah ilmu dan wawasan
tentang konsep etika bisnis islami.
2 Untuk menerapkan etika bisnis islami dengan sebaiknya.
1.4 Manfaat
Dari penjelasan permasalahan di atas, maka karya tulis
ilmiah ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut:
1 Bagi perusahaan
Dapat mensejahterakan setiap pelaku bisnis dalam
perusahaan dan dapat menyamakan setiap prinsipnya.
2 Bagi masyarakat umum
Mendapatkan kepercayaan dari bisnis perusahaan tersebut
dan dapat merasa tenang akan bisnis tersebut.

2
BAB II
PEMBAHASAN

KONSEP ETIKA BISNIS ISLAMI

A. Pengertian Etika Bisnis Islami

Etika adalah cabang filsafat yang mencari hakikat nilai-nilai


baik dan buruk yang berkaitan dengan perbuatan dan tindakan
seseorang. Secara khusus kajian etika akan diintegrasikan
dengan eksistensi manusia di bidang akonomi dalam dalam
prespektif agama, yaitu etika bisnis islami.. dimana secara
harfiah , etika bisnis islami mengandung istilah dan pengertian
masing-masing, yaitu kata etika, bisnis, dan islam itu sendiri.

1. Etika (akhlak)

ahasa arab yang artinya perangai atau kesopanan akhlaq


adalah budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabiat. Berakar
dari kata khalaqa yang berarti menciptakan. Seakar dengan kata
khaliq (pencipta, makhluk (yang diciptakan) dan khalq
(penciptaan). Secara etimologis (istilahan
) para ulama ilmu akhlaq merumuskan pengertian akhlaq
dengan berbagai tinjauan, ada 5 diantaranya :
a. Muhammad bin ilaan ashshadiqi, akhlaq adalah suatu
pembawaan dalam diri manusia yang dapat menimbulkan
perbuatan yang baik dengan cara yang mudah.

3
b. Abu bakar jabir al-jazairy, akhlaq adalah bentuk kejiwaan
yang tertanam dalam diri manusia yang baik dan buruk,
terpuji dan tercela dengan cara yang disengaja.
c. Imam al-ghazali, akhlaq adalah suatu sifat yang tertanam
dalam jiwa manusia yang dapat melahirkan suatu perbuatan
yang gampang dilakukan tanpa melalui maksud untuk
memikirkanya. (lebih lama).
d. Ibrahim anis, akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa ,
yang lahir dengan macam-macam perbuatan baik dan buruk
tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan.
e. Abdul karim zaidan, akhlaq adalah nilai-nilai dan sifat-sifat
yang tertanam dalam jiwa dengan sorotan dan timbanganya
seseorang dapat menilai perbuatanya baik atau buruk.

Dari pengertian diatas dijelaskan bahwa akhlaq haruslah


bersifat konstans, spontan, tidak temporer dan tidak memerlukan
pemikiran dan pertimbangan serta dorongan dari luar. Tidak
temperorer dan memerlukan pemikiran dan pertimbangamn
serta dorongan dari luar.selain itu istilah akhlak juga dikenal
sebagai etika dan moral yang menentukan baik buruknya sikap
manusia,
Sedangkan yang di maksud dengan moralitas adalah kualitas
dalam perbuatan manusiayang menunjukkan bahwa perbuatan
itu benar atau salah, baik ataupun buruk. Moralitas mencakup
baik atu buruknya perbuatan manusia. Lawan dari kmoralitas
sendiri adalah amoral, nonmoral yang berarti tidak mempunyai
hubungan dengan moral atau tidak mempunyai moral.
Norma adalah sesuatu yang sudah pasti dapat kita pakai
untuk membandingkan sesuatu yang lain yang kita ragukan
hakikatnya. Jadi moralitas adalah aturan, standar, dan ukuran
yang dapat kita gunakan untuk mengukur kebaikan atau
keburukan suatu perbuatan. Jadi moral, etika dan nilai jika dilihat
dari sumber pada hakikatnya bermuara pada wahyu ilahi .

4
meskipun etika merupakan kesepakatan masyarakat pada suatu
waktu dan tempat tertentu.

2. Bisnis (Perdagangan)

Kata Bisnis dalam bahasa Indonesia diserap dari kata


Business dari bahasa inggris yang berarti kesibukan. Menurut
Buchari Alma, pengertian bisnis tujukan pada sebuah kegiatan
berorientasi profit yang memproduksi barang atau jasa untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat. Secara etimologi, bisnis
berarti keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang sibuk
melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Dalam
arti luas, bisnis adalah istilah umum yang menggambarkan
semua aktivitas dan institusi yang memeproduksi barang dan
jasa dalam kehidupan sehari-hari. Bisnis merupakan suatu
organisasi yang menyediakan barang dan jasa yang bertujuan
untuk mendapatkan keuntungan.

Musselmandan Jackson (1992) bisnis adalah suatu


aktivitas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, perusahaan
yang diorganisasikan untuk terlibat dalam aktivitas tersebut.

Gloss, Stead dan Lowry (1996) bisnis adalah jumlah


seluruh yang diorganisir oleh orang-orang yang berkecimpungan
dalam bidang perniagaan dan industry.

Allan Afuah (2004) bisnis adalah merupakan aktivitas


untuk menciptakan, mengembangkan dan mentransformasikan
barang dan jasa yang di inginkan konsumen.

T.Chwee (1990) bisnis adalah sebagai sesuatu system


yang memproduksi barang dan jasa untuk memuaskan
kebutuhan masyarakat. Dari pendapat-pendapat di atas di
simpulkan bahwa bisnis adalah kegiatan yang dilakukan individu
atau sekelompok orang (organisasi) yang menciptakan nilai

5
(create value) melalui penciptaan barang dan jasa untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat dan memeperoleh keuntungan
melalui transaksi.

Pengertian berdagang (bisnis) dari dua sudut pandang,


yaitu menurut musafir dan ilmu fiqih :
a. Menurut paramussafir, perdagangan (bisnis) adalah pengelolaan
modal untuk mendapatkan keuntungan.
b. Ahlifiqh, memandang bahwa perdagangan ialah saling menukar
harta dengan harta secara suka sama suka, atau pemindahaan
hak milik dengan adanya penggantian menurut yang dibolehkan.

Dari beberapa pengertian di atas maka disimpulkan bahwa


bisnis yang identik dengan berdagang merupakan :
a. Satu bagian muamalat yang berbentuk transaksi antara
seseorang atau kelompok dengan lainnya.
b. Transaksi perdagangan itu dilakukan dalam bentuk jual beli yang
diwujudkan dalam bentuk ijab dan qabul.
c. Perdagangan bertujuan atau dengan motif untuk mencari
keuntungan (laba).
Jadi, bisnis merupakan segala bentuk kegiatan yang
dilakukan dalam produksi, menyalurkan, memasarkan barang
dan jasa yang diperlukan oleh manusia baik dengan cara
berdagang maupun bentuk lain dan tidak hanya mengejar laba
(profit oriented-social oriented).

3. Islami

Kata Islami berasal dari bahasa arab yaitu Al-Islam yang


terkandung di dalam surat ali imron ayat 19 dan surat al
maidahayat 3. Al islama dalah nama suatu ad-din (jalan hidup)
yang ada di sisi allah, ad-din maknanya adalah al-millah atau as-
shirot atau jalan hidup merupakan berupa bentuk-bentuk
keyakinan (al-aqidah) dan perbuatan (al-amal). Al-islam
diperuntukan bagi manusia sebagai petunjuk dari allah

6
(hudaminallah )kepada manusia (QS 28 ayat 50) di dalam
mengarungi kehidupan di dunia ini, firman allah yang
berbunyial-haqqu mirrobika fala takunanna minal-mumatarin
(QS 2 ayat 147) yang artinya, kebenaran itu dari engkau wahai
Muhammad saw maka janganlah engkau termasuk orang-orang
yang ragu. Jika al-islam itu ada di sisi allah, lalu bagaimana ia
bisa sampai kepada manusia? Ya tentu melalui wahyu allah dan
penjelasannya yang allah turunkan kepada para nabi dan
rosulnya dari adam as hingga Muhammad saw. Ad-din dengan al-
islam adalah penanaman dari allah sendiri bukan dari manusia
suatu nama biasanya memiliki arti al-inqiyadu li-amaril-amiri
wa nahihi bila Itirodh yang artinya tunduk, patuh, berserah diri
kepada perintah dan larangan yang memerintah tanpa
penolakan. Kata islam sebagai ajaran yang identik dengan kata
syariat, secara bahasa syariat berarti sumber air minum atau
jalan lurus. Secara istilah sepadan dengan makna perundang-
undangan yang diturunkan allah swt melalui rosulullah.

4. Etika Bisnis Islami

Etika Bisnis Islami merupakan suatu proses dan upaya


untuk mengetahui hal-hal yang benar dan yang salah yang
selanjutnya tentu melakukan hal yang benar berkenaan dengan
produk, pelayanan perusahaan dengan pihak yang
berkepentingan dengan tuntutan perusahaan. Menurut Viencent
Barry dalam bukunya moral issue in business menyatakan
bahwa business ethic is the study of what constitutes good and
bad human conduct, including related action and values, in a
business context (etika bisnis adalah ilmu tentang baik buruknya
terhadap suatu manusia, termasuk tindakan-tindakan relasi dan
nilai-nilai dalam kontak bisnis.

7
B. Prinsip Prinsip Etika Bisnis Islami

Melalui penerapan kebiasaan atau budaya moral atas


pemahaman dan nilai dalam prinsip moral sebagai inti kekuatan
suatu perusahaan dengan mengutamakan kejujuran, tanggung
jawab, disiplin, dan prilaku tanpa diskriminasi merupakan kontrol
dalam individu pelaku bisnis.Etika bisnis menjamin bergulirnya
kegiatan bisnis yang tidak hanya terfokus dalam jangka pendek
saja, namun harusnya juga pada skala panjang.

Prinsip-prinsip etika bisnis secara umum harus berdasarkan


prinsip berikut :
1. Prinsip otonomi, yaitu kemampuan untuk mengambil keputusan
dan bertindak.
2. Prinsip kejujuran, yaitu kejujuran atas segala perilaku yang di
kerjakan.
3. Prinsip keadilan, yaitu semua bisnis harus sesuai dengan haknya
masing-masing.
4. Prinsip saling menguntungkan, yaitu harus saling kompetitif.
5. Prinsip integritas moral, yaitu menjaga nama baik perusahaan
dengan baik.

Dalam Al-Quran dilandaskan pula prinsip-prinsip etika bisnis


islami yang di ukur dengan aspek berikut :
1. Barometer ketaqwaan seseorang
2. Mendatangkan keberkahan
3. Mendapatkan derajat seperti para nabi, Shiddiqin dan Syuhada
4. Bisnis merupakan sarana ibadah kepada Allah SWT

Langkah langkah awal dalam dalam memulai etika bisnis


islami, yaitu :
1. Niat ikhlas mengharap ridho Allah SWT
2. Professional
3. Jujur dan amanah
4. Mengedepankan etika sebagai seorang muslim

8
5. Tidak melanggar prinsip syariah
6. Ukhuwal islamiyah

Prinsip prinsip dasar etika bisnis islami mencakup :


1. Kesatuan
2. Keseimbangan
3. Kehendak bebas
4. Tanggung jawab
5. Kebenaran yang meliputi kebajikan dan kejujuran

C. Ruang Lingkup Etika Bisnis Islami

Setelah melihat pentingnya etika bisnis islami di era


modern yang terabaikan, lebih lanjut untuk mengetahui sasaran
apa saja dan lingkup etika bisnis islami itu.

Bagian penting dalam ruang lingkup etika bisnis islam yaitu :


1. Konsepsi islam dan nilai nilai yang ada di dalamnya
2. Konsep dasar etika bisnis secara umum dan landasan teori teori
yang membentuknya
3. Akhlak islami sebagai fondasi akhlak islam dan masalah masalah
yang terkandung di dalamnya perspektif al-Quran dan al-Hadist
4. Internalisasi akhlak islam dalam bisnis, yang difokuskan pada
perilaku produsen, konsumen, distributor bagi perusahaan,
pelaku pasar, perbankan dan lembaga yang mengatasi
persengketaan.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Etika bisnis islami merupakan bagian dari kegiatan


perdagangan yang dilakukan individu atau sekelompok orang yang
menciptakan nilai untuk mendapatkan keuntungan dalam perspektif
agama, yaitu memahami etika, bisnis, islam itu sendiri, sehingga
tidak melanggar aturan yang telah diterangkan dalam kitab suci Al-
Quran. Selain itu, dalam melakukan bisnis islam harus
memerhatikan prinsip-prinsip sebagai acuan dalam melaksanakan
kegiatan perdagangan dan mengetahui ruang lingkupnya sehingga
dapat menempatkan diri sesuai dengan bisnis yang dijalankan
secara islami.

10
3.2 Saran

Sebaiknya kita sebagai pelaku bisnis harus bisa memahami


betul prinsip-prinsip etika bisnis dalam islami dan menerapkannya
dengan benar dalam kehidupan sehari-hari agar kita terbiasa
menggunakan moralitas ketika berada di lingkungan bisnis.

11

Anda mungkin juga menyukai