Anda di halaman 1dari 3

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS MERCU BUANA PERTEMUAN


4

MODUL
PUBLIC SPEAKING
OLEH : Agustina Zubair, M.Si.

POKOK BAHASAN :
Berbicara di Depan Umum

DESKRIPSI:
Modul 4 membahas bagaimana seseorang berbicara didepan umum dengan
mengembangkan percaya diri, mencari topik dan mempelajari situasi dan
keadaan khalayak.
TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS:
Setelah mengikuti pertemuan ini diharapkan mahasiswa mengerti dapat
menjelaskan kembali bagaimana berbicara di depan umum
KEPUSTAKAAN:
Ehrlich, Eugen dan Hawes, Gene R (1991) Komunikasi lisan, teknis berbicara yang membawa
Anda ke jenjang sukses, Semarang. Dahara Prise.
Rakhmat Jalaludin (2000), Retorika Modern, Pendekatan Praktis. Bandung, Remaja
Rosdakarya
Sukadi G 1993), Public speaking, Bagi Pemula. Jakarta, Grasindo Gramedia Widiasarana
Indonesia.

2008 Public Speaking Pusat Bahan Ajar dan eLearning


1 Agustina Zubair, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
Bagian tengah, berfungsi untuk menyajikan, topik yang dibicarakan, secara
lebih mendalam lagi. Di bagian inilah, semua informasu dituangkan untuk mendukung
topiknya. Tujuannya supaya pendengar makin berminat untuk mendengarkan
pembicaraan sampai selesai.
Bagian akhir, berfungsi untuk merangkum topik yang dibicarakan, kedalam
fakta-fakta yang menguatkan. Tujuannya: supaya pendengar terkesan oleh bagian
penutup ini, ada hasilnya, ada kelanjutannya.
Bagaimana membangun kepercayaan diri dan dapat dipercaya?
Kecemasan berkomunikasi menurut Jalaludin rakhmat (2000) adalah batu
sandungan yang besar bagi seorang pembicara. Ia menghilangkan kepercayaan diri.
Kecemasan berkomunikasi amat memengaruhi kredibilitas komunikator.
Betapa bagusnya pesan Anda kepada audiens tanpa percaya diri dan dapat
dipercaya sebagai komunikator akan kehilangan pengruh dan pendengar sekaligus.
Gejala-gejala kecemasan dalam berbicara yang dijumpai seperti demam panggung,
kecemasan berbicara, merasa tertekan, karena takut dinilai atau diawasi orang lain.
Apa penyebab timbulnya kecemasan berkomunikasi?
Ada beberapa hal menjadi penyebabnya adalah:
1. Tidak tahu apa yang harus dilakukan
2. Bagaimana memulai pembicaraan?
3. Tidak dapat memperkirakan apa yang diharapkan pendengar
4. Kecemasan ini bukan saja untuk para pemula , juga berlaku bagi
pembicara yang sudah terkenal sebagai pembicara yang baik. Karena ia
berhadapan dengan situasi asing dan selain itu, ia tidak siap untuk
berbicara.
Bagaimana mengendalikan kecemasan berkomunikasi dan mengapa itu
terjadi? Hal tersebut disebabkan kurangnya pengetahuan tentang public speaking,
tidak ada pengalaman dalam berpidato, dan juga tidak ada persiapan.
Dalam menghadapi atau mengendalikan kecemasan berkomunikasi , menurut
Jalaluddin Rakhmat ada dua metodenya adalah:
1. Metode jangka panjang, yaitu secara berangsur-angsur mengembangkan
keterampilan, meningkatkan pengetahuan public speaking dan meningkatkan
pengetahuan dengan disiplin ilmu lainnya;
2. Metode jangka pendek, melalui latihan berbuicara, setiap saat
menggunakan kesempatan yang tersedia berbicara didepan umum.

2008 Public Speaking Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2 Agustina Zubair, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
akan bahaya narkotika bagi kelangsungan hidup mereka sebagai penerus
generasi bangsa, maka uraian itu diharapkan akan memberikan pengertian kepada
remaja untuk menajuhi barang terlarang tersebut. Pada contoh pertama, tujuannya
menentukan topik dan pada contoh kedua terjadi sebaliknya.
Menentukan Topik
Menurut Prof. Wayne N Thompson, secara sistematika dalam menyusun
sumber topik sebagai berikut: pengalaman pribadi; hobi dan keterampilan; pengalaman
pekerjaan atau profesi; pelajaran sekolah atau kuliah; pendapat pribadi; peristiwa hangat
dan pembicaraan publik; masalah abadi; kilasan biogarfi; kejadian khusus; minat
khalayak.
Kriteria topik menurut Jalaluddin Rakmat dipergunakan ukuran berikut ini: topik
sesuai dengan latar belakang pengetahuan Anda; menarik minat; menarik minat
pendengar; sesuai dengan pengetahuan pendengar; topik harus jelas ruang lingkup dan
pembatasannya; sesuai dengan waktu dan situasi; dapat ditunjang dengan bahan lain.
Merumuskan judul. Judul erat kaitannya dengan topik. Bila topik adalah pokok
bahasan yang akan diulas, maka judul adalah nama yang diberikan untuk pokok
bahasan itu.
Judul yang baik memenuhi tiga syarat:
1. Relevan, artinya ada hu8bungan dengan pokok-pokok bahasan;
2. Provokativ, ialah yang menimbulkan hasrat ingin tahu dan antusiasme
pendengar;
3. Singkat, berati mudah ditangkap maksudnya, pendek kalaiamtnya dan
mudah diingatnya.
Menentukan Tujuan
Tujuan ada dua amcam ialah tujuan umum dan tujuan khusus . Tujuan umum
pidato menurut Jalaluddin Rakhmat biasa dirumuskan dalam tiga hal:
1. Memberitahukan (informatif) ditujukan untuk menambah pengetahuan
pendengar. Komunikasi diharapkan akan memperoleh penjelasan, menaruh
minat dan memiliki pengertian tentang persoalan yang dibicarakan, misal,
memberitahu beberapa ketentuan penggunaan Bendera Kebangsaan
Indonesia ( PP.no.40/1958).
2. Memengaruhi (persuasif), ditujukan kepada orang mempercayai sesuatu,
melakukannya atau terbakar semangatnya. Keyakinan, tindakan dan semangat
adalah bentuk reaksi yang diharapkan.

2008 Public Speaking Pusat Bahan Ajar dan eLearning


3 Agustina Zubair, M.Si http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai