Anda di halaman 1dari 10

Kajian Sedimentasi Rencana Bangunan Penahan Sedimen

KAJIAN SEDIMENTASI RENCANA BANGUNAN PENAHAN SEDIMEN SUNGAI


KAPUR KECIL

Siswanto1, Manyuk Fauzi2, Hendra Muchlis3

ABSTRAK
Pengurangan hutan karena kebutuhan manusia memiliki dampak negatif pada DAS, salah
satu efek dari pengurangan hutan adalah terjadinya erosi dan sedimentasi di sungai Kapur Kecil.
Untuk menentukan tingkat sedimentasi metode yang digunakan dari USLE (Universal Soil Loss
Equation). Metode USLE mempertimbangkan penggunaan tanah di daerah penelitian, sehingga
metode ini dapat diandalkan sebagai analisis dari jumlah sedimentasi. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa sedimentasi yang terjadi berdasarkan metode USLE dari 0,13 mm/tahun dan volume
sedimentasi 8,517.65 m3/tahun.

Kata kunci: sedimentasi, USLE

ABSTRACT
Reduction of forests due to human needs has a negative impact on a watershed, one of the
effects of the reduction of the forest is the occurrence of erosion and sedimentation on Kapur Kecil
river . To determine the sedimentation rate used method of USLE (Universal Soil Loss Equation).
USLE method considering the land use on study area, thus this method can be relied upon as an
analysis of the amount of sedimentation. The results showed that the sedimentation that occurs
based on USLE method of 0,13 mm/year and sedimentation volume of 8,517.65 m3/year.

Key words: sedimentation, USLE

1. PENDAHULUAN waduk, terutama perkebunan gambir, kelapa


Seiring dengan keinginan manusia untuk sawit dan perkebunan karet.
memperoleh tingkat kehidupan yang lebih Akibat pengurangan luas hutan ini, maka
baik, perkembangan kegiatan pemanfaatan laju erosi dan sedimentasi di daerah waduk
kawasan sudah tentu akan sulit dihentikan cenderung juga meningkat. Hal ini tentu
sama sekali. Hal ini akan berdampak pada sangat tergantung pada curah hujan di hulu
perubahan tata guna lahan di daerah catchment waduk, dimana ketika curah hujan di daerah
area. Sehingga luas hutan yang ada di daerah hulu cukup tinggi maka laju erosi dan
tangkapan hujan akan berkurang dan dapat sedimentasi yang terjadi juga akan tinggi.
mengakibatkan terjadinya ketidaksetimbangan Peningkatan laju sedimentasi pada waduk
pada daerah tersebut terutama pada daerah PLTA Koto Panjang akan mempercepat
hulu waduk PLTA Koto Panjang. pengisian tampungan mati (dead storage)
Pengurangan luasan wilayah hutan yang waduk sampai suatu saat ke depan akan
terdapat di sekitar genangan hulu waduk Koto mengurangi umur layan waduk yang telah
Panjang sebagian besar disebabkan oleh direncanakan.
pembukaan lahan untuk perkebunan dan Untuk menanggulangi sedimentasi yang
illegal logging. Banyak sekali perkebunan masuk ke waduk koto panjang, khususnya
masyarakat yang dapat dijumpai disekitar sedimentasi yang berasal dari anak sungai

1,2, Jurusan Teknik Sipil Fakutas Teknik Universitas Riau Page 127
3, Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Fakutas Teknik Universitas Riau
yang masuk ke sungai utama maka pemerintah
membuat sebuah bangunan air yang dapat 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
menahan aliran sedimen dari hulu waduk Koto 1. Hasil Analisa Hidrologi
Panjang. Bangunan penahan sedimen tersebut Hasil analisa hidrologi pada penelitian ini
adalah bangunan penahan sedimen Lubuk Alai digunakan untuk mendapatkan hujan
Hulu waduk Koto Panjang wilayah sungai rancangan dan debit rancangan. Data curah
Kampar. hujan yang digunakan merupakan data curah
Salah satu anak sungai yang akan dibuat hujan harian dari stasiun hujan yang tedekat
bangunan penahan sedimen adalah sungai pada lokasi penelitian ini, Stasiun hujan
Kapur, sungai Kapur ini merupakan salah satu tersebut adalah stasiun hujan Siberuang,
dari wilayah sungai Kampar yang ada di Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten
Sumatra Barat yang memiliki permasalahan Kampar. Data curah hujan yang digunakan
utama dibagian hulu yaitu telah terdegradasi adalah data hujan selama 14 tahun, dimulai
fungsinya yang seharusnya mutlak menjadi dari tahun 1983 sampai dengan tahun 1996.
kawasan lindung namun telah telah dikonversi 2. Ketersediaan Air Metode F.J. Mock
menjadi lahan perkebunan serta sebagian besar Pendugaan air dengan metode ini untuk
lainnya telah menjadi kawasan budidaya yang mendapatkan debit rata-rata tahunan perbulan.
mengarah sebagai lahan terbuka. Perhitungan pendugaan ketersediaan air
Dengan terjadinya perubahan ekosistem dengan metode F.J. Mock pada sungai kapur
pada kawasan hutan lindung bagian hulu kecil untuk bulan Januari :
daerah aliran sungai Kampar, khususnya di - Hujan bulanan rata-rata = 278,54 mm
sungai Batang Kapur di Lubuk alai yang telah - Hari hujan bulanan rata-rata = 15,36 hari
berdampak cukup luas terhadap kawasan - Evapotranspirasi potensial = 113 mm/bulan
bagian hilir. Hal ini akan berdampak terhadap - Permukaan lahan terbuka (m) = 20% (0,2)
volume sedimentasi waduk Koto Panjang. - Koefisien strorage (K) = 0,6
Sehingga pembangunan bangunan penahan - Catchment area (A) = 64,92 km2
sedimen ini dapat mengurangi volume a. Evapotranspirasi terbatas
sedimen yang masuk kedalam waduk Koto E = ETo (m/20) (18-n)
Panjang. E = 113 (0.2/20) (18-15,36)
E = 2,99 mm/bulan
2. METODOLOGI PENELITIAN Et = ETo-E
Data yang digunakan dalam penelitian ini Et = 113-2,99=110,01 mm/bulan
adalah data primer dan data sekunder. b. Perhitungan keseimbangan air
Pengumpulan data primer berasal dari WS = P-Et
pengambilan sampel di lapangan, pengukuran WS = 278,54 - 110,01 = 168,52 mm/bulan
di lapangan dan pengujian data di c. Perhitungan run off dan water storage
laboratorium. Pengumpulan data sekunder I = 0,4 WS
berupa : I = 0,4 168,52 = 67,41 mm/bulan
1. Data curah hujan yang digunakan dalam 0,5(1+K)I=0,5(1+0,6)67,41= 53,93
penelitian ini berasal dari data curah hujan K.V_(n-1)=0,60 = 0 mm/bulan
Siberuang (tahun 1983 sampai tahun 1996). Dimana Vn-1 adalah volume tampungan bulan
2. Peta rupa bumi BAKORSURTANAL Edisi sebelumnya, untuk tampungan sebelum bulan
I-1984 No.Lembar 0716-32. Januari diasumsikan belum ada tampungan
3. Peta rupa bumi BAKORSURTANAL Edisi jadi
I-1984 No.Lembar 0816-11. Vn-1 = 0
4. Citra landsat TM 7 2004.\ Vn = 0,5(1+K) I+K (V_(n-1) )
Page 128 JURNAL APTEK Vol. 5 No. 2 Juli 2013
Kajian Sedimentasi Rencana Bangunan Penahan Sedimen

= 53,93 + 0 = 53,93 mm/bulan


K (V_(n-1) ) = K.Vn bulan Desember
= 0,6 . 89,91 = 53,95 mm/bulan
Vn = 0,5(1+K) I+K (V_(n-1) ) = 53,93 +
53,95 = 107,87 mm/bulan
K (V_(n-1) = K.Vn bulan Desember = 0,6
90,11 = 54,06 mm/bulan
Vn = 0,5(1+K) I+K (V_(n-1)) = 53,93 +
54,06 = 107,99 mm/bulan
Vn = Vn (Vn-1)
= 107,99 90,11 = 17,88 mm/bulan
BF = I - Vn
= 67,41 17,88 = 45,44 mm/bulan
Dro = K x WS
= 0,6 x 168,52 = 101,11 mm/bulan
Run off = BF + Dro
= 49,52 + 101,11 = 150,64 mm/bulan
Q = (Run off x A)/(x.24.60.60)
= (150,64 x 64,92)/31.24.60.60
= 3,65 m3/detik
Jadi debit andalan bulan Januari adalah 3,65
3
m /detik, dan untuk perhitungan bulan-bulan
berikutnya dapat dilihat pada Tabel 1 berikut
ini:

1,2, Jurusan Teknik Sipil Fakutas Teknik Universitas Riau Page 129
3, Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Fakutas Teknik Universitas Riau
Tabel 1. Perhitungan pendugaan ketersediaan air dengan metode F.J. Mock
No Uraian Satuan Hitungan Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
I Data
1 Curah hujan bulanan (P) mm/bulan Data 278.54 209.71 240.41 204.54 245.56 100.83 109.48 121.00 207.22 196.18 252.99 249.59
2 Hari hujan (n) hari Data 15.36 10.64 13.36 11.93 10.93 5.86 6.93 8.36 10.86 10.79 13.29 15.57
3 Jumlah hari perbulan hari Data 31.00 28.00 31.00 30.00 31.00 30.00 31.00 31.00 30.00 31.00 30.00 31.00
II Evapotransipirasi
4 Evapotranspirasi potensial (eto) mm/bulan Data 113 113 129 122 125 109 119 126 123 122 120 113
5 Singkapan lahan (m) % 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2
6 E/Eto % 0.03 0.07 0.05 0.06 0.07 0.12 0.11 0.10 0.07 0.07 0.05 0.02
7 E mm/bulan 4 x 6 2.99 8.31 5.99 7.41 8.84 13.24 13.18 12.15 8.79 8.80 5.66 2.74
8 Evapotranspirasi terbatas (Et) mm/bulan 4 - 7 110.01 104.69 123.01 114.59 116.16 95.76 105.83 113.85 114.21 113.20 114.34 110.26
III Keseimbngan Air
9 WS mm/bulan 1 - 8 168.52 105.02 117.40 89.95 129.40 0.00 0.00 7.15 93.01 82.98 138.65 139.33
IV Limpasan Dan Volume Tampungan
10 I mm/bulan 0,4 x 9 67.41 42.01 46.96 35.98 51.76 0.00 0.00 2.86 37.20 33.19 55.46 55.73
11 0.5(1+K)I mm/bulan K = 0,6 53.93 33.61 37.57 28.78 41.41 0.00 0.00 2.29 29.76 26.55 44.37 44.59
12 K.Vn mm/bulan 0.00 32.36 39.58 46.29 45.04 51.87 31.12 18.67 12.58 25.40 31.17 45.33
13 vn mm/bulan 11 + 12 53.93 65.96 77.15 75.07 86.45 51.87 31.12 20.96 42.34 51.96 75.54 89.91
14 K.Vn-1 lanjutan mm/bulan 53.95 64.72 59.00 57.94 52.03 56.06 33.64 20.18 13.48 25.95 31.50 45.52
15 Vn lanjutan mm/bulan 11 + 14 107.87 98.33 96.57 86.72 93.44 56.06 33.64 22.47 43.25 52.50 75.87 90.11
16 K.Vn-1 lanjutan mm/bulan 54.06 64.79 59.04 57.97 52.05 56.07 33.64 20.19 13.48 25.95 31.50 45.52
17 Vn lanjutan mm/bulan 11 + 16 107.99 98.40 96.61 86.75 93.46 56.07 33.64 22.47 43.25 52.50 75.87 90.11
18 Vn' mm/bulan 17.88 -9.59 -1.79 -9.86 6.71 -37.38 -22.43 -11.17 20.77 9.25 23.37 14.24
19 BF mm/bulan 10 - 18 49.52 51.60 48.75 45.84 45.05 37.38 22.43 14.03 16.43 23.94 32.09 41.49
20 Dro mm/bulan K x 9 101.11 63.01 70.44 53.97 77.64 0.00 0.00 4.29 55.80 49.79 83.19 83.60
21 Ro mm/bulan 19 + 20 150.64 114.61 119.19 99.81 122.69 37.38 22.43 18.32 72.23 73.73 115.28 125.09
22 Q m3/detik 21 x A 3.7 3.1 2.9 2.5 3.0 0.9 0.5 0.4 1.8 1.8 2.9 3.0
Sumber : Perhitungan

Page 130 JURNAL APTEK Vol. 5 No. 2 Juli 2013


Kajian Sedimentasi Rencana Bangunan Penahan Sedimen

3. Analisa Sedimentasi Metode USLE 199 153 234 120 252 304 176
Perhitungan sedimentasi metode USLE 14 6 .5 .1 .0 .4 .7 .9
harus mempertimbangkan beberapa faktor, Rata- 278 209 240 204 245 100
berikut contoh perhitungan dari faktor-faktor rata .5 .7 .4 .5 .6 .8
tersebut :
a. Perhitungan Faktor Erosivitas (R) Tabel 2. Rata-rata Hujan Bulanan (lanjutan)
Faktor R diambil dari nilai rata-rata curah N Tah Ag No De
Jul Sep Okt
hujan total yang ada pada setiap bulannya o. un u v s
dalam satu tahun. Contoh perhitungan yang 198 250 96. 248 212 170 404
diambil adalah jumlah curah hujan tahun 1 3 .8 4 .0 .4 .7 .3
1983-1996 bulan Januari adalah 3899.5 mm 198 99. 42. 138 238 308 255
kemudian dibagi dengan banyaknya jumlah 2 4 1 0 .8 .5 .0 .4
data yaitu sebesar 14 buah, maka didapat 198 73. 149 306 306 440 401
hasilnya sebesar 278,53. Hasil perhitungan 3 5 8 .5 .8 .4 .6 .6
dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini : 198 19. 108 151 213
Tabel 2. Rata-rata Hujan Bulanan 4 6 3.0 8 .6 7.8 .0 .4
N Tah Ma Ap Me 198 265 158 339 380 477 404
Jan Feb Jun
o. un r r i 5 7 .6 .6 .7 .0 .4 .8
198 351 199 203 152 445 159 198 200 360 423 79. 79. 268
1 3 .7 .3 .3 .5 .5 .7 6 8 .8 .4 .8 2 0 .5
198 350 318 385 139 121 67. 198 88. 154 224 259 245 306
2 4 .0 .1 .5 .0 .2 3 7 9 2 .4 .2 .2 .6 .2
198 352 328 305 121 617 13. 199 61. 67. 120 302 224 271
3 5 .2 .8 .3 .8 .9 4 8 0 6 8 .9 .8 .9 .4
198 442 36. 405 172 28. 15. 199 10. 12. 66. 43. 121 448
4 6 .8 6 .6 .4 6 8 9 1 0 6 6 8 .0 .3
198 158 108 285 396 631 159 199 111 22. 238 90. 210 207
5 7 .8 .0 .6 .0 .1 .0 10 2 .0 0 .2 5 .5 .0
198 465 423 366 296 162 220 199 51. 104 206 293 402 305
6 8 .6 .6 .8 .8 .0 .5 11 3 6 .5 .2 .8 .1 .4
198 271 84. 238 174 92. 113 199 71. 150 253 236 448 131
7 9 .0 4 .0 .4 4 .2 12 4 3 .6 .8 .7 .2 .6
199 230 238 180 225 14. 28. 199 197 101 42. 70. 137 146
8 0 .8 .6 .4 .0 0 4 13 5 .5 .4 5 3 .9 .6
199 136 105 172 259 293 51. 199 48. 254 183 225 125 134
9 1 .4 .0 .2 .4 .4 0 14 6 4 .0 .0 .1 .0 .5
199 152 120 118 148 200 26. Rata- 109 121 207 196 253 278
10 2 .4 .6 .3 .2 .0 0 rata .5 .0 .2 .2 .0 .5
199 333 192 118 196 185 114 Sumber : Stasiun Hujan Siberuang
11 3 .9 .9 .6 .7 .5 .8 b. Faktor Erodibiltas Tanah (K)
199 298 326 374 101 75. 52. Faktor erodibilitas dihitung dengan
12 4 .0 .5 .8 .3 6 8 menggunakan nomograf (Gambar 1) untuk
199 202 219 91. 227 265 212 mendapatkan nilai K pada penelitian ini
13 5 .4 .4 4 .7 .9 .8

1,2, Jurusan Teknik Sipil Fakutas Teknik Universitas Riau Page 131
3, Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Fakutas Teknik Universitas Riau
menggunakan data soil properties yang 69,27 0,6 73 1,4
= ( 22,1 ) (9,81) = 0,05
didapat dari data proyek yaitu :
Persentase silt dan fine sand adalah sebesar Perhitungan seluruhnya dapat dilihat paada
40%, persentase sand adalah 40%, persentase Tabel 3 sebagai berikut :
unsur organik (OM) adalah 3%, struktur tanah Tabel 3. Perhitungan nilai LS
merupakan granular sedang kasar dan tingkat Srata- S
No. Elevasi H LS
permeabilitas tanah adalah sedang. rata (%)
Dari data diatas dapat ditentukan nilai K 1050-
1 50 0.73 72.76 0.05
dengan cara menarik garis dari nomograf 1000
persent silt + fine sand sebesar 40% kekanan 1000-
2 50 0.99 98.61 0.07
hingga menyentuh garis persent sand sebesar 950
40%, setelah itu ditarik kembali garis kearah 950-
3 50 0.55 54.96 0.05
bawah sampai kegaris persent OM. Kemudian 900
ditarik lagi garis kearah kanan pada soil 900-
4 50 0.49 49.23 0.04
erodibility sampai kepada garis soil structur 850
yang bernilai medium (sedang), setelah itu 850-
5 50 0.50 49.54 0.04
ditarik kembali garis kearah garis permeablity 800
dengan tingkat medium (sedang). Dari garis 800-
6 50 0.44 44.26 0.04
tersebut ditarik garis kearah kiri dan didapat 750
nilai K yaitu sebesar 0,252. Hasil dari 750-
7 50 0.54 53.99 0.04
nomograf tersebut dapat dilihat pada Gambar 700
1 dibawah ini : 700-
8 50 0.48 48.00 0.04
650
650-
9 50 0.37 37.45 0.04
600
600-
10 50 0.38 38.36 0.03
550
550-
11 50 0.37 37.48 0.04
500
500-
12 50 0.18 17.65 0.29
450
Gambar 1. Nomograf Faktor K 450-
13 50 0.18 18.29 0.28
c. Perhitungan Faktor LS 400
Faktor kemiringan lahan (LS) 400-
14 50 0.17 17.02 0.30
membutuhkan data topografi. Sebagai contoh 350
diambil perhitungan dengan elevasi 1050- 350-
15 50 0.14 14.09 0.32
1000, diambil panjang rata-rata (L) antara 300
elevasi tersebut yaitu sebesar 69,27; sehingga 300-
16 50 0.12 11.72 0.34
: 250
S = interval/ L 250-
17 50 0.08 8.03 0.40
S = 50/ 69,27 = 0,73 200
Untuk nilai S = 73% maka persamaan yang 18 <200 50 0.13 12.69 0.35
digunakan adalah : Sumber : Perhitungan
0,6 1,4 d. Perhitungan Faktor CP
= ( ) ( )
22,1

Page 132 JURNAL APTEK Vol. 5 No. 2 Juli 2013


Kajian Sedimentasi Rencana Bangunan Penahan Sedimen

Faktor CP pada penelitian ini diambil 73%(10,868364,920,2018 )


= + 0,08683
2(73%+50 0,045)
untuk tata guna lahan berupa hutan tanpa 0,2018
tanaman bawah sebesar 0,02. 64,92 = 0,82
e. Perhitungan Energi Kinetik Hujan i. Sedimentasi potensial yang terjadi adalah
Contoh perhitungan energi kinetik diambil Spot = E-Akt x SDR
bulan Januari sebagai berikut : = 4,84 x 0,82
R = 278,54 mm = 3,98 ton/tahun
E = 14,374 R1,075 = 14,374 x 278,541,075 Jadi besar volume sedimentasi adalah 0,13
= 6106,95 ton M/ha cm mm/tahun. Rekapitulasi perhitungan dengan
Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel metode USLE dapat dilihat pada Tabel 5.
4, energi kinetik hujan yang diambil adalah
energi rata-rata dalam satu tahun yaitu
4.380,13 ton M/ha cm.
Tabel 4. Perhitungan Energi Kinetik
Bulan R E
mm ton. M/ha. Cm
Januari 278.54 6106.95
Februari 209.71 4501.03
Maret 240.41 5213.27
April 204.54 4381.98
Mei 245.56 5333.25
Juni 100.83 2048.47
Juli 109.48 2237.98
Agustus 121.00 2492.14
September 207.22 4443.70
Oktober 196.18 4189.65
November 252.99 5507.05
Desember 278.50 6106.11
Rata-rata 203.75 4380.13
Total 2444.96 52561.59
Sumber : Perhitungan
f. Laju Erosi Potensial (Epot)
Epot = E K LS A
= 4.380,13 0,252 0,18 4,22
= 242,13 ton/ha/th
g. Laju Erosi Aktual (Eakt)
Eakt = E pot x CP
= 242,13 x 0,02
= 4,84 ton/ha/th
h. Laju Sedimentasi Potensial
(1 0,8683 0,2018 )
= + 0,08683
2( + 50 )
0,2018

1,2, Jurusan Teknik Sipil Fakutas Teknik Universitas Riau Page 133
3, Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Fakutas Teknik Universitas Riau
Tabel 5. Rekapitulasi Perhitungan Sedimentasi Metode USLE
Panjang Erosi Potensial Erosi
Slope Luas LS CP SDR Sedimentasi
No. Elevasi Lereng (E-pot) Aktual
(m) (%) (km2) (Ha) (ton/th) (ton/th)
1 1050-1000 75.83 72.76 0.04 4.22 0.05 242.13 0.02 4.84 0.82 3.98
2 1000-950 80.84 98.61 0.13 12.74 0.07 994.98 0.02 19.90 0.76 15.04
3 950-900 338.01 54.96 0.19 18.77 0.05 1026.86 0.02 20.54 0.73 15.02
4 900-850 139.18 49.23 0.44 43.56 0.04 1909.61 0.02 38.19 0.69 26.38
5 850-800 267.00 49.54 0.52 52.13 0.04 2432.54 0.02 48.65 0.68 33.24
6 800-750 154.07 44.26 0.74 74.19 0.04 2922.35 0.02 58.45 0.67 39.02
7 750-700 124.91 53.99 1.08 108.49 0.04 4942.51 0.02 98.85 0.66 64.87
8 700-650 202.97 48.00 1.27 126.81 0.04 5797.24 0.02 115.94 0.65 75.26
9 650-600 521.79 37.45 1.79 178.91 0.04 7027.62 0.02 140.55 0.63 89.04
10 600-550 412.20 38.36 2.19 219.12 0.03 8356.32 0.02 167.13 0.63 104.86
11 550-500 603.21 37.48 2.86 286.03 0.04 11320.41 0.02 226.41 0.62 140.12
12 500-450 971.24 17.65 4.33 433.27 0.29 139099.42 0.02 2781.99 0.59 1630.16
13 450-400 466.00 18.29 5.52 552.29 0.28 169731.33 0.02 3394.63 0.58 1970.63
14 400-350 716.64 17.02 6.25 625.33 0.30 205569.02 0.02 4111.38 0.57 2361.54
15 350-300 917.51 14.09 6.73 672.82 0.32 240540.36 0.02 4810.81 0.56 2715.29
16 300-250 1220.89 11.72 8.45 844.85 0.34 314255.16 0.02 6285.10 0.55 3452.58
17 250-200 1406.32 8.03 12.38 1237.90 0.40 551322.67 0.02 11026.45 0.52 5697.72
18 <200 1029.00 12.69 10.00 1000.16 0.35 384483.37 0.02 7689.67 0.55 4222.23
Total 64.92 6491.59 total sedimen 22656.96
ton/Ha/th 3.49
m3/Ha/th 1.31
m3/th 8,517.65
mm/th 0.13
Sumber : Perhitungan

Page 134 JURNAL APTEK Vol. 5 No. 2 Juli 2013


Kajian Sedimentasi Rencana Bangunan Penahan Sedimen

4. KESIMPULAN DAN SARAN Sedimen (The Empirical Area Reduction).


Hasil analisa laju sedimentasi pada Sungai Skripsi Jurusan Teknik Sipil
Kapur Kecil menghasilkan beberapa S1.Purwokerto: Universitas Jenderal
kesimpulan sebagai berikut: Soedirman.
1. Dari metode USLE yang digunakan untuk Sosrodarsono, S. Dan M. Tominaga. 1985.
menentukan laju sedimentasi adalah Perbaikan dan Pengaturan Sungai. Jakarta
sebesar 0.13 mm/ tahun atau sebesar : PT. Pradnya Paramita.
8,517.65 m3/ tahun. Total volume Soewarno. 1991. Hidrologi Pengukuran
sedimentasi selama 50 tahun adalah dan Pengolahan Data Aliran Sungai
sebesar 0.426 juta m3. (Hidrometri). Bandung : Nova.
2. Beradasarkan pengamatan lapangan Soemarto, C.D, 1993. Hidrologi Teknik.
dimana kondisi air ketika kemarau air Jakarta. Erlangga.
terlihat jenuh dan saat hujan terlihat keruh
maka hasil analisa metode USLE ini cukup
dapat diandalkan.
Adapun saran yang dapat diberikan
sebagai berikut ini.
1. Dalam penelitian ini masih menggunakan
peralatan yang sangat sederhana, sehingga
masih terdapat kelemahan dalam
pengambilan data. Untuk penelitian
selanjutnya dan yang berkaitan dengan
analisa sedimentasi, maka sebaiknya
digunakan peralatan yang lebih canggih
agar didapatkan hasil yang lebih teliti lagi.
2. Dalam perencanaan bangunan penahan
sedimen sebaiknya menggunakan metode
USLE dalam menentukan volume
sedimentasi.

DAFTAR PUSTAKA
Triatmojo, B. 2008. Hidrologi Terapan.
Yogyakarta: Beta Offset.
Suripin, 2004. Sistem Drainase Perkotaan
yang Berkelanjutan. Yogyakarta: Andi
Offset.
Asdak, Chay. 2004. Hidrologi dan
Pengelolaan DAS. Yogyakarta : Gajah
Mada University Press.
Das M,. Braja. 1995. Mekanika Tanah Jilid
2. . Jakarta : Erlangga.
Malik, D.J. 2006.Perkiraan Umur Layanan
Waduk Mrica Banjarnegara Jawa Tengah
Dengan Metode Kapasitas Tampungan
Mati (Dead Storage) dan Distribusi

1,2, Jurusan Teknik Sipil Fakutas Teknik Universitas Riau Page 135
3, Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Fakutas Teknik Universitas Riau
Page 136 JURNAL APTEK Vol. 5 No. 2 Juli 2013

Anda mungkin juga menyukai