Anda di halaman 1dari 8

EFEKTIVITAS STRATEGI QUICK ON THE DRAW PADA MATERI TABUNG DAN KERUCUT

DI KELAS IX SMP NEGERI 31 SURABAYA

Siti Surya Asih


Pendidikan Matematika, FMIPA, Unesa, love_ofmentari@yahoo.com

Asma Johan
Pendidikan Matematika, FMIPA, Unesa, frima_d@yahoo.com

Abstrak
Matematika sering digambarkan sebagai pelajaran yang sulit, membosankan, bahkan menakutkan. Selain
itu sebagian besar guru di sekolah masih menggunakan metode pembelajaran konvensional yang
membuat siswa kurang aktif sehingga kegiatan pembelajaran sering didominasi oleh guru. Kegiatan
belajar yang berpusat pada guru menyebabkan kurangnya interaksi antar siswa dalam menyelesaikan
tugas-tugas serta menyebabkan siswa kurang memahami konsep yang sulit. Salah satu strategi
pembelajaran yang dapat menumbuhkan interaksi antar siswa adalah strategi pembelajaran Quick on The
Draw. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan efektivitas strategi Quick on The Draw
yang dapat dicapai jika memenuhi: kemampuan guru selama mengelola proses pembelajaran efektif,
aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran tergolong aktif, adanya interaksi antar siswa,
kecepatan setiap kelompok efektif, ketuntasan belajar siswa secara klasikal tuntas, serta respons siswa
positif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX-C SMPN 31 Surabaya. Jenis penelitian ini
adalah deskriptif dengan rancangan pembelajaran One Shot Case Study. Hasil penelitian menunjukkan:
1) Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran matematika strategi Quick on The Draw efektif, 2)
aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran dalam kategori aktif, 3) interaksi yang paling dominan
dilakukan siswa adalah bertanya, memberi jawaban, kemudian menyampaikan ide/pendapat/ kritik, 4)
kecepatan setiap kelompok dalam mengerjakan soal efektif, 5) secara klasikal siswa tuntas dalam belajar
dengan prosentase ketuntasan sebesar 80,5 %, 6) respon siswa terhadap pembelajaran adalah positif.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika menggunakan strategi Quick on The Draw
adalah efektif.
Kata kunci: Efektivitas Pembelajaran, strategi Quick on The Draw

Abstract
Mathematics is known as difficult, boring, and scary subject. Even most teachers still using conventional
teaching methods that makes students less active in class, so the activity is dominated by the teachers.
Learning activity in which teachers centered will cause the students lack of interactions in completing
tasks. It also makes students lack of understanding in some of difficult concepts. One of the learning
strategies that can make interaction of students grow is quick on the draw strategy. The aim of this study
is to describe the effectiveness of quick on the draw strategy that can be achieved if the ability of teachers
in managing learning process is effective, students learning activity can be categorized as active, there
are interactions among students, students learning speed is effective, mastery learning of students
classically is completed, and the response of students is positive to the learning strategy. The subject of
this study is students in IX-C grade at SMPN 31 Surabaya. This is kind of descriptive study with one
shot case study design. The results show that: 1) teachers ability in managing mathematics learning with
quick on the draw strategy is effective, 2) students learning activity can be categorized as active, 3) the
interaction of students dominated with asking, giving answer, expressing ideas/ opinions/ criticism, 4)
speed of each group in doing question card is effective, 5) students achievement classically reach 80,5 %
completed, 6) students response to the learning is positive. It can be concluded that mathematics learning
using quick on the draw is effective.
Keywords: Learning Effectiveness, Quick on the Draw strategy

PENDAHULUAN
Matematika menduduki peranan penting dalam bidang metode pembelajaran konvensional yang membuat siswa
pendidikan. Namun matematika sering digambarkan kurang aktif sehingga kegiatan pembelajaran sering
sebagai pelajaran yang sulit, membosankan, bahkan didominasi oleh guru (teacher center). Kegiatan belajar
menakutkan. Karena anggapan tersebut maka siswa yang berpusat pada guru menyebabkan kurangnya
semakin tidak menyukai pelajaran matematika. Selain itu interaksi antar siswa dalam menyelesaikan tugas-tugas
sebagian besar guru di sekolah masih menggunakan serta menyebabkan siswa kurang memahami konsep yang

1
sulit, padahal menurut Ibrahim (2000:18) interaksi antar 2. Guru meminta siswa mengingat kembali materi yang
siswa dalam menyelesaikan tugas-tugas akan telah dipelajari sebelumnya tentang pengertian fungsi
meningkatkan penguasaan atau pemahaman siswa dan cara-cara menyatakan fungsi dengan mengajukan
terhadap konsep yang sulit. Oleh karena itu, diperlukan beberapa pertanyaan.
suatu strategi pembelajaran yang dapat menumbuhkan 3. Guru memotivasi siswa pentingnya menguasai materi
interaksi antar siswa sehingga dapat menghasilkan ini,dengan mengaitkan materi pada hal-hal yang ada
pembelajaran yang efektif dan bermakna bagi siswa. disekeliling siswa.
Salah satu strategi pembelajaran yang dapat Kegiatan inti
menumbuhkan intraksi antar siswa adalah strategi 1. Guru menjelaskan materi pembelajaran bangun ruang
pembelajaran Quick on The Draw. Strategi ini dikenalkan sisi lengkung secara garis besar.
oleh Paul Ginnis (2008). Quick on The Draw yaitu 2. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok
sebuah strategi dimana aktivitas belajar siswa dengan yang setiap kelompoknya terdiri dari 4 siswa untuk
suasana permainan yang membutuhkan kerja kelompok bekerja
dan kecepatan dalam menyelesaikan satu set kartu soal 3. Guru memberi nama kelompok dengan nama-nama
yang berisi soal-soal yang terkait dengan pembelajaran. warna, sehingga setiap kelompok mempunyai nama
Dalam penelitian ini di pilih materi tabung dan yang berbeda-beda.
kerucut karena dalam penyelesaian masalahnya 4. Guru membagikan lembar materi kepada masing-
membutuhkan langkah penyelesaian masalah yang masing kelompok.
kompleks. Dalam penelitian ini dipilih materi tabung dan 5. Guru menjelaskan aturan permainan pada kegiatan
kerucut dengan kompetensi dasar menghitung luas sisi belajar mengajar tersebut.
lengkung dan volume tabung, kerucut dan bola, serta 6. Pada saat guru berkata mulai satu perwakilan siswa
memecahkan masalah yang berkaitan dengan tabung, dari tiap kelompok bergegas ke meja guru untuk
kerucut dan bola. mengambil pertanyaan pertama sesuai warna
Berdasarkan uraian tersebut di atas peneliti ingin kelompok mereka, dan membawa pertanyaan itu ke
melakukan penelitian yang berjudul Efektivitas Strategi meja kelompoknya masing-masing,
Quick on The Draw pada Materi Tabung dan Kerucut . 7. Tiap kelompok bekerjasama dan berdiskusi untuk
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari jawaban dari pertanyaan tersebut dengan
mendeskripsikan efektivitas strategi Quick on The Draw menggunakan lembar materi yang sudah diberikan,
pada materi tabung dan kerucut. Untuk mencapai 8. Pada saat setiap kelompok sedang bekerja, guru
efektivitas pembelajaran dalam penelitian ini maka berkeliling kelas untuk membimbing kelompok
peneliti mendeskripsikan (1) kemampuan guru dalam belajar dan bekerja,
mengelola pembelajaran; (2) aktivitas siswa di kelas 9. Setelah pertanyaan selesai dijawab, jawaban dibawa
selama mengikuti proses pembelajaran; (3) interaksi ke guru oleh perwakilan yang lain dari masing-masing
siswa dalam setiap kelompok selama pengerjaan kartu kelompok. Guru memeriksa jawaban, jika jawaban
soal pada proses pembelajaran; (4) kecepatan setiap akurat dan lengkap maka perwakilan kelompok dapat
kelompok selama pengerjaan kartu soal pada proses mengambil pertanyaan kedua dari set. Jika jawaban
pembelajaran; (5) ketuntasan hasil belajar siswa setelah belum akurat dan lengkap, guru menyuruh perwakilan
mengikuti proses pembelajaran dengan strategi; (6) kelompok itu untuk kembali lagi ke kelompoknya
respon siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. untuk memperbaiki jawabannya. Kegiatan tersebut
Adapun manfaat dari hasil penelitian ini adalah: terus dilakukan berulang-ulang,
1. Bagi guru strategi Quick on The Draw sebagai Kegiatan Penutup
alternatif strategi pembelajaran yang dapat diterapkan 1. Guru bersama-sama siswa membahas semua soal dan
oleh guru dala proses pembelajaran di kelas. meminta siswa membuat catatan dari hasil
2. Bagi peneliti lain sebagai bahan pertimbangan untuk pembahasan.
penelitian lebih lanjut mengenai Quick on The Draw. 2. Guru memberi kesempatan kepada siswa yang belum
faham untuk bertanya.
METODE 3. Guru mengecek pemahaman siswa dengan cara
Strategi Quick on The Draw mempunyai beberapa memberi pertanyaan atau soal kemudian meminta
langkah-langkah yang harus diterapkan, salah satu siswa maju untuk mengerjakannya.
Kegiatan Awal 4. Guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan juga materi hasil diskusi dan guru meminta siswa membuat
menyampaikan aturan-aturan pada pembelajaran catatan dari penjelasan guru.
tersebut.

2
5. Kelompok yang pertamakali berhasil menjawab Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar
semua pertanyaan adalah pemenangnya, dan guru siswa dimana materi tes yang diberikan adalah sesuai
memberikan penghargaan kelompok tersebut. dengan sub materi pokok yang telah diajarkan.
diadaptasi dari Ginnis (2008:163) 3. Angket
Angket digunakan untuk mengetahui seberapa
Jenis penelitian ini adalah deskriptif dan rancangan besar minat atau respons siswa terhadap
penelitian yang digunakan adalah one-shot-case study, pembelajaran.
yaitu penelitian yang dilakukan tanpa adanya kelompok
pembanding dan juga tanpa tes awal. Teknik Analisis Data
Adapun skema rancangannya sebagai berikut: Penelitian ini dianalisis secara deskriptif kuantitatif.
X --------------------------------- O 1. Analisis keterlaksanaan pembelajaran
Keterangan Untuk menilai hasil observasi keterlaksanaan
X : perlakuan, yaitu penerapan pembelajaran dengan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dilakukan
strategi Quick on The Draw dengan menghitung nilai rata-rata setiap kategori.
O : hasil penelitian yang diperoleh selama dan setelah Selanjutnya nilai rata-rata dikonversikan dengan
perlakuan kriteria sebagai berikut:
Penelitian ini dilaksanakan di kelas IX C SMP Negeri 0,00 T < 1,50 = tidak baik
31 Surabaya dalam satu kelas yang dilaksanakan pada 1,50 T < 2,50 = kurang baik
tanggal 17, 19, dan 20 September tahun 2012. 2,50 T < 3,50 = baik
Pada hari pertama dan kedua dilaksanakan kegiatan 3,50 T < 4,00 = sangat baik
pembelajaran matematika dengan materi dengan materi T = tingkat kemampuan guru
tabung dan kerucut, pengamatan terhadap kemampuan Kemampuan guru mengelola pembelajaran dikatakan
guru, aktivitas siswa, interaksi siswa dalam kelompok, efektif jika setiap aspek yang dinilai berada pada
dan kecepatan setiap kelompok dalam pengerjaan kartu kategori minimal baik
soal. 2. Analisis aktivitas siswa
Pada hari terakhir diadakan tes belajar siswa dan Data hasil observasi aktivitas siswa selama proses
pengisian angket respon siswa. pembelajaran dianalisis dengan rumus
Instrumen pada penelitian ini antara lain sebagai 100%
berikut:
Keterangan,
1. Lembar pengamatan keterlaksanaan pembelajaran
Ti = frekuensi aktivitas ke-i sekelompok siswa
2. Lembar pengamatan aktivitas siswa
Xi = total frekuensi sekelompok siswa yang
3. Lembar pengamatan interaksi setiap siswa dalam
melakukan aktivitas butir ke-i
kelompok
N = total seluruh aktivitas siswa dalam melakukan
4. Lembar pengamatan kecepatan setiap kelompok
aktivitas butir ke-i
dalam mengerjakan kartu soal
(diadaptasi dari Masriyah, 2007)
5. Lembar tes hasil belajar
Kesimpulan diambil berdasarkan presentase yang
6. Lembar angket respons siswa
diperoleh. Indikator yang paling tinggi presentasenya
Teknik Pengumpulan Data menunjukkan tingkat kecenderungan aktivitas siswa.
1. Observasi (pengamatan) Kriteria keaktifan siswa diadopsi dari Khabibah
Observasi bertujuan untuk mengumpulkan data (2006)
dengan cara melakukan pencatatan. Pada penelitian 95% KBM = Sangat aktif
ini terdapat lima orang pengamat, empat orang 80% KBM 95% = aktif
65% KBM 80% = kurang aktif
mahasiswa jurusan matematika angkatan 2008 AC
KBM < 65% = tidak aktif
dan seorang guru matematika kelas IX C SMPN 31 Pada lembar pengamatan aktivitas siswa terdapat
Surabaya. Data-data yang dikumpulkan pada sembilan kategori aktivitas siswa yang dikehendaki.
penelitian ini antaralain: Aktivitas siswa dikatakan efektif jika rata-rata total
a. Data keterlaksanaan pembelajaran persentase aktivitas siswa dalam KBM mencapai
b. Data aktivitas siswa kriteria aktif atau sangat aktif.
c. Data kecepatan setiap kelompok dalam 3. Analisis interaksi antar siswa dalam setiap
mengerjakan kartu soal kelompok
2. Tes Hasil Belajar Pengamatan interaksi dilakukan pada empat
kelompok. pengamatan interaksi hanya dilakukan

3
pada soal nomor 3 untuk pertemuan pertama dan Keterangan:
soal nomor 4 untuk pertemuan kedua. Setelah NRS = Nilai responss siswa
diperoleh data interaksi siswa tiap kelompok, = Jumlah responsden yang memilih
selanjutnya menghitung frekuensi interaksi setiap jawaban
kategori dari setiap siswa, kemudian menghitung Rumus untuk menghitung nilai respons siswa:
frekuensi setiap kategori dari masing-masing 1) Untuk pernyataan positif (favorable)
kelompok dengan cara menjumlahkan frekuensi NRS SS =
kategori setiap siswa dari masing-masing NRS S = 3
kelompok. NRS TS =
4. Analisis kecepatan setiap kelompok dalam NRS STS =
mengerjakan kartu soal 2) Untuk pernyataan negatif (unfavorable)
Setelah diperoleh data hasil pengamatan NRS SS =
berupa waktu yang diperlukan setiap kelompok NRS S = 2
untuk mengerjakan kartu soal dalam satuan menit NRS TS =
dan detik, langkah berikutnya mengubah satuan NRS STS =
waktu tersebut ke dalam detik. Keterangan:
5. Analisis tes hasil belajar NRS SS = Nilai responss siswa untuk jawaban
Ketuntasan belajar dalam penelitian ini sangat setuju
berdasarkan skor pengerjaaan Tes Hasil Belajar NRS S = Nilai responss siswa untuk jawaban
(THB) siswa. Berdasarkan kriteria ketuntasan setuju
minimal yang berlaku di sekolah tempat penelitian NRS TS = Nilai responss siswa untuk jawaban
berlangsung adalah siswa dikatakan tuntas jika tidak setuju
mendapatkan skor 75. Ketuntasan belajar NRS STS= Nilai responss siswa untuk
klasikal tercapai jika 80% siswa tuntas secara jawaban sangat tidak setuju
individu. Untuk menyatakan ketuntasan belajar c. Selanjutnya mencari persentase nilai respons
siswa secara klasikal dianalisis dengan rumus: siswa dari setiap butir pernyataan.
banyaknya siswa tuntas
% ketuntasan belajar klasikal 100% x 100%
banya siswa seluruhnya
6. Analisis Respons Siswa Keterangan:
Pembelajaran yang diterapkan oleh peneliti %NRS = Persentase nilai responss siswa
efektif jika perolehan respons siswa termasuk (Total nilai responss siswa )
kategori positif. Analisis respons siswa dihitung = NRS SS+NRS S+NRS TS+NRS STS
melalui skala sikap yang digunakan untuk NRS Maksimum = skor pilihan terbaik
mengukur kecenderungan sikap dan perilaku = 4
siswa terhadap pernyataan yang diajukan. d. Menentukan kriteria persentase nilai respons
siswa per butir pernyataan.
Tabel 1. Pedoman Penskoran Angket Respons Siswa
0% RS < 20% :sangat lemah
Kategori Jawaban Nilai untuk butir
Siswa Favorable Unfavorable 20% RS < 40% : lemah
STS 1 4 40% RS < 60% : cukup
TS 2 3 60% RS < 80% : kuat
S 3 2
80% RS 100% : sangat kuat
SS 4 1
(diadaptasi dari Riduwan, 2010:15)
(Masriyah, 2007:41)
e. Menghitung banyaknya kriteria sangat lemah,
Berikut ini adalah langkah-langkah yang lemah, cukup, kuat, dan sangat kuat dari
digunakan untuk menganalisis data responss seluruh butir pertanyaan. Kemudian membuat
siswa. kategori untuk seluruh butir pernyataan yaitu:
a. Menghitung banyak responden. 1) Jika 50% dari seluruh butir pernyataan
b. Kemudian mencari nilai respons siswa untuk termasuk dalam kategori sangat kuat atau
setiap butir pernyataan. kuat maka responss siswa dikatakan positif.
2) Jika < 50% dari seluruh butir pernyataan
NRS= termasuk dalam kategori sangat kuat atau
kuat maka responss siswa dikatakan
negatif.

4
HASIL DAN PEMBAHASAN keterbatasan pengamat maka pengamatan hanya
Kemampuan guru dilakukan pada empat kelompok di mana satu pengamat
Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran mengamati satu kelompok. Secara singkat prosentase dan
menggunakan strategi Quick on The Draw disajikan rata-rata aktivitas siswa dapat dilihat pada Tabel 2
dalam Tabel 2 berikut: berikut:
Tabel 2. Rekapitulasi Pengamatan Kemampuan Guru dalam Tabel 3 Rekapitulasi Pengamatan Aktivitas Siswa pada Pertemuan
Mengelola Pembelajaran RPP pada Pertemuan Pertama dan Kedua Pertama dan Kedua
Pertemuan ke Rata- Presentase aktivitas (%) Rata-
No Aspek yang diamati Kategori Kategori pengamatan rata
1 2 rata
Pertemuan 1 Petemuan 2 (%)
1 Pendahuluan
a) Menyampaikan tujuan 3 4 3,5 Sangat 1. Memperhatikan penjelasan guru
23,43 18,1 20,76
pembelajaran baik atau teman
b) Mengingatkan kembali 3 3 3 Baik 2. Membaca lembar materi atau
materi yang telah 4,69 4,06 4,38
dipelajari buku ajar
c) Memotivasi siswa 3 3 3 Baik 3. Berkumpul dengan kelompok
5,94 6,25 6,1
Rata-rata 3 3,33 3,17 Baik belajar
2 Kegiatan inti 4. Berdiskusi dengan anggota
a) Menyajikan materi secara 4 4 4 Sangat 37,81 40 38,9
singkat baik
kelompok
b) Mengorganisasikan siswa 3 3 3 Baik 5. Mengajukan pertanyaan 5,31 5 5,15
kedalam kelompok 6. Mengutarakan pendapat 3,75 1,25 2,5
belajar
c) Membagikan lembar 4 4 4 Sangat 7. Menyelesaikan soal yang
4,38 3,75 4,07
materi kepada setiap baik diberikan oleh guru
siswa
8. Membuat catatan tentang materi
d) Menjelaskan aturan 3 4 3,5 Sangat 5,63 4,69 5,16
permainan pada Baik yang telah dipelajari
pembelajaran tersebut 9. Perilaku yang tidak relevan
e) Membimbing kelompok 3 3 3 Baik
bekerja dan belajar
dengan kegiatan belajar 9,1 15,63 12,37
f) Memeriksa jawaban yang 3 3 3 Baik mengajar
telah diselesaikan oleh
setiap kelompok dengan
Berdasarkan Tabel 3, dapat diperoleh hasil bahwa
tertib aktivitas yang paling dominan dilakukan siswa adalah
Rata-rata 3,33 3,5 3,42 Baik
3 Penutup
aktivitas keempat yaitu berdiskusi dengan anggota
a. Membimbing siswa 3 4 3,5 Sangat kelompok sebesar 77,82%. Sementara aktivitas yang
membuat rangkuman Baik
(catatan kecil) tentang paling sedikit dilakukan siswa adalah mengutarakan
materi yang telah
dipelajari
pendapat sebesar 5%.
b. Meminta siswa 4 4 4 Sangat
mengerjakan soal yang Baik
berkaitan dengan materi Interaksi siswa dalam kelompok
tersebut Pengamatan interaksi siswa dlam kelompok dilakukan
c. Meminta siswa 3 3 3 Baik
merefleksikan pada empat kelompok dimana setiap kelompok diamati
pembelajaran
d. Memberi penghargaan 3 3 3 Baik oleh seorang pengamat. Pengamatan dilakukan di setiap
pada kelompok terbaik kali pertemuan. Pengamatan dilakukan ketika pengerjaan
e. Meminta siswa untuk 3 3 3 Baik
mempelajari materi kartu soal sedang berlangsung.
selanjutnya di rumah
Rata-rata 3,2 3,4 3,3 Baik
Berdasarkan pengamatan terhadap interaksi siswa
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dalam kelompok diperoleh hasil sebagai berikut.
secara keseluruhan pada kegiatan pendahuluan frekuensi interaksi setiap kategori
mendapatkan skor 3,17 dengan kategori baik, pada interaksi 1
kegiatan inti guru mendapatkan skor 3,42 dengan interaksi 2
kategori baik, kegiatan penutup mendapatkan skor 3,3 interaksi 3
dengan kategori baik. Jadi secara keseluruhan interaksi 4
kemampuan guru dalam mengajar dikatakan baik dengan interaksi 5
rata-rata keseluruhan 3,3. Grafik 1. Frekuensi Interaksi Setiap Kategori dalam Kelompok
Hijau pada Pertemuan 1
Aktivitas siswa
Pengamatan aktivitas siswa dilaksanakan pada tanggal Berdasarkan Grafik 4.4, interaksi yang paling banyak
17 dan 19 September 2012, yaitu ketika kegiatan dilakukan siswa adalah bertanya dan yang paling sedikit
pembelajaran berlangsung. Dari tujuh kelompok yang dilakukan siswa adalah meminta bantuan
terbentuk, dipilih empat kelompok secara acak untuk
diamati. Pengamatan tersebut dilakukan oleh empat orang
mahasiswa matematika angkatan 2008 AC. Karena

5
Grafik 5. Frekuensi Interaksi Setiap Kategori dalam Kelompok Hijau
frekuensi interaksi setiap pada Pertemuan 2
kategori
Berdasarkan Grafik 5, interaksi yang paling banyak
interaksi 1 dilakukan siswa adalah bertanya dan yang paling sedikit
interaksi 2 dilakukan siswa adalah meminta bantuan.
interaksi 3
interaksi 4 frekuensi interaksi setiap
interaksi 5 kategori

interaksi 1
Grafik 2. Frekuensi Interaksi Setiap Kategori dalam Kelompok Merah
interaksi 2
pada Pertemuan 1
interaksi 3
interaksi 4
Berdasarkan Grafik 2, interaksi yang paling banyak
interaksi 5
dilakukan siswa adalah bertanya dan yang paling sedikit
dilakukan siswa adalah memberi bantuan/ memberi
penjelasan. Grafik 6. Frekuensi Interaksi Setiap Kategori dalam Kelompok Merah
pada Pertemuan 2
frekuensi interaksi setiap
kategori Berdasarkan Grafik 6, interaksi yang paling banyak
dilakukan siswa adalah bertanya dan yang paling sedikit
interaksi 1 dilakukan siswa adalah memberi bantuan atau penjelasan.
interaksi 2
frekuensi interaksi setiap
interaksi 3
kategori
interaksi 4
interaksi 5
interaksi 1
interaksi 2
interaksi 3
Grafik 3. Frekuensi Interaksi Setiap Kategori dalam Kelompok Ungu interaksi 4
pada Pertemuan 1 interaksi 5

Berdasarkan Grafik 3, interaksi yang paling banyak


dilakukan siswa adalah bertanya dan yang paling sedikit Grafik 7. Frekuensi Interaksi Setiap Kategori dalam Kelompok Ungu
dilakukan siswa adalah menyampaikan ide/ pendapat/ pada Pertemuan 2
kritik.
Berdasarkan Grafik 7, interaksi yang paling banyak
frekuensi interaksi setiap dilakukan siswa adalah bertanya dan yang paling sedikit
kategori
dilakukan siswa adalah memberi bantuan/ penjelasan.
interaksi 1 frekuensi interaksi setiap
interaksi 2 kategori
interaksi 3
interaksi 1
interaksi 4
interaksi 2
interaksi 5
interaksi 3
interaksi 4
interaksi 5

Grafik 4. Frekuensi Interaksi Setiap Kategori dalam Kelompok Kuning


pada Pertemuan 1 Grafik 8. Frekuensi Interaksi Setiap Kategori dalam Kelompok Kuning
pada Pertemuan 2
Berdasarkan Grafik 4, interaksi yang paling banyak Berdasarkan Grafik 8, interaksi yang paling banyak
dilakukan siswa adalah bertanya dan yang paling sedikit dilakukan siswa adalah bertanya dan yang paling sedikit
dilakukan siswa adalah menyampaikan ide/ pendapat/ dilakukan siswa adalah meminta bantuan.
kritik.
frekuensi interaksi setiap kategori Kecepatan setiap kelompok dalam mengerjakan
interaksi 1
kartu soal
interaksi 2 Kecepatan setiap kelompok dalam mengerjakan kartu
interaksi 3 soal ditunjukkan dengan waktu yang dibutuhkan oleh
interaksi 4
setiap kelompok dimulai dari mengambil kartu soal,
interaksi 5
mengerjakan satu kartu soal, sampai menyerahkan
jawaban kepada guru dan jawaban telah dinyatakan benar

6
oleh guru. Pengamatan terhadap kecepatan setiap
kelompok dilakukan secara bersamaan dengan 700
pengamatan terhadap aktivitas siswa dan juga 600
500
pengamatan terhadap interaksi siswa dalam kelompok. Kelompok Hijau

Waktu
400
Pengamatan dilakukan oleh empat orang pengamat yang 300 Kelompok Merah
sama. Dimana tiap pengamat mengamati satu kelompok. 200
100 Kelompok Ungu
Berdasarkan pengamatan terhadap setiap kelompok 0 Kelompok Kuning
dalam mengerjakan kartu soal pada pertemuan pertama 1 2 3 4 5
diperoleh hasil sebagai berikut. Kartu Soal
Tabel 4. Kecepatan Setiap Kelompok Dalam Mengerjakan Kartu Soal
pada Pertemuan I
Waktu
Grafik 12. Kecepatan Setiap Kelompok dalam Mengerjakan Kartu soal
Kelo Kartu soal Kartu soal Kartu soal Kartu soal Kartu soal pada Pertemuan II
mpo 1 2 3 4 5
k Menit Menit Menit Menit Menit
(Detik) (Detik) (Detik) (Detik) (Detik) Hasil belajar siswa
Hijau
07:05 06:28 03:16 12:51 02:15 Pada pertemuan ketiga diadakan tes hasil belajar yang
(425) (388) (196) (771) (135)
09:18 04:55 09:39 10:58 03:41 diawasi oleh guru (peneliti). Tes ini terdiri dari 4 soal
Merah
(558) (295) (579) (658) (221) uraian dengan waktu 60 menit. Seorang siswa dikatakan
06:13 10:19 05:27 17:14 05:48
Ungu
(373) (619) (327) (1034) (348) tuntas hasil belajarnya jika siswa tersebut telah mencapai
04:32 11:52 13:05 09:37 08:23
Kuning
(272) (712) (785) (577) (503)
nilai 75. Adapun data hasil belajar siswa dapat dilihat
pada Tabel 6 berikut:
Berdasarkan Tabel 4 dibuat grafik sebagai berikut. Tabel 6. Skor Hasil Belajar Siswa

1200 Nama Siswa Nilai Nama Siswa Nilai


1000
Achmad Farid 82 Lidya Aprilia 76
800 Kelompok Hijau
Waktu

Adinda Praiwi 95 Maria Josephin 77


600 Ajeng Hemas 92 Moch. Miftahul 100
Kelompok Merah
400 Amanatin K. 92 M. Bagus M. 77
200 Kelompok Ungu Amirul Ananda 36 Nissy C. 62
0 Bowo Laksono 73 Noor Farhana 82
Kelompok Kuning
Chika Fitra 98 Oktavia Nadia 73
1 2 3 4 5
Cintya Kintan 100 Onny Ayu P. 100
Kartu Soal Cornelia P. 75 Prischillia N. 80
Dany Agus S. 98 Rachmad Aziz 76
Grafik 11. Kecepatan Setiap Kelompok Dalam Mengerjakan Kartu Soal Dwi Riska A. 100 Rifky Hidayat 82
pada Pertemuan I Endri Winarno 77 Ryan A. 90
Fajar Widya 100 Suwandi S. 100
I Desak K. 60 Trivena 76
Berdasarkan pengamatan terhadap setiap kelompok Indah Ayu 77 Ulul Albab E. 92
dalam mengerjakan kartu soal pada pertemuan kedua Indra Jaya 82 Yenni Novita 74
diperoleh hasil sebagai berikut. Jumatussolehah 100 Yosua Maydikie 55
Kiki Ega M. 77 Adji Suryo P. 82

Tabel 5. Kecepatan Setiap Kelompok Dalam Mengerjakan Kartu Soal Berdasarkan Tabel 6 didapat prosentase ketuntasan
pada Pertemuan II belajar secara klasikal sebesar 80,5% (29 siswa)
Waktu mendapat skor 75. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
Kelo Kartu soal Kartu soal Kartu soal Kartu soal Kartu soal
mpo 1 2 3 4 5 ketuntasan klasikalnya tercapai.
k Menit Menit Menit Menit Menit
(Detik) (Detik) (Detik) (Detik) (Detik)
Hijau
03:01 03:49 07:56 09:48 06:40 Respon siswa
(181) (229) (476) (588) (400)
04:24 08:05 06:34 05:43 04:21 Angket respon siswa terhadap pembelajaran matematika
Merah
(264) (485) (394) (343) (261) menggunakan strategi Quick on The Draw diberikan pada
05:43 07:11 10:39 06:21 07:16
Ungu tanggal 20 September 2012 yaitu setelah siswa selesai
(343) (431) (639) (381) (436)
03:45 04:22 05:18 08:26 09:11 mengerjakan tes.
Kuning
(225) (262) (318) (506) (551)

Tabel 7. Reapitulasi Respon Siswa


Berdasarkan Tabel 5 dibuat grafik sebagai berikut. No Frekuensi pilihan jawaban Nil
. ai persen Krite
Pernyataan
SS TS S SS tota tase ria
l
1 Saya merasa senang
mengikuti kegiatan 0 4 27 5 109 75,69 Kuat
pembelajaran ini.
2 Materi yang 5 3 18 10 87 60,42 Kuat

7
No Pernyataan Frekuensi pilihan jawaban Nil persen Krite
. ai tase ria
4. Kecepatan rata-rata setiap kelompok dalam
diajarkan dengan
pembelajaran tota
l
mengerjakan satu set kartu soal adalah 1928 detik
pembelajaran seperti
ini menjadi mudah pada pertemuan pertama dan 2444 detik pada
dipahami. pertemuan kedua. Dapat disimpulkan bahwa waktu
3 Saya merasa dengan
pembelajaran seperti yang dibutuhkan setiap kelompok untuk mengerjakan
3 6 26 1 97 67,36 Kuat
ini suasana kelas
menjadi lebih hidup.
satu set kartu soal tidak melebihi waktu pada rencana
4 Kartu soal sangat pelaksanaan pembelajaran. Sehingga dapat dikatakan
menarik dan soal-
soal yang disediakan
4 16 14 2 86 59,72 Cukup kegiatan diskusi siswa dalam menyelesaikan satu set
sangat bervariasi. kartu soal berjalan efektif.
5 Saya merasa
pembelajaran
10 19 4 3 108 75 Kuat
5. Berdasarkan data skor tes hasil belajar dan kriteria
matematika seperti
ini tidak efektif. ketuntasan minimal di SMP Negeri 31 dapat diketahui
6 Saya merasa bahwa secara klasikal siswa tuntas dalam belajar
kesulitan sekali
memahami materi dengan persentase ketuntasan sebesar 80,5 %.
yang diajarkan 2 27 6 1 102 70,83 Kuat
dengan model
6. Respons siswa terhadap pembelajaran adalah positif,
pembelajaran seperti hal itu ditunjukkan oleh banyaknya butir pernyataan
ini.
7 Saya tidak nyaman yang mendapat kriteria baik lebih dari 50%.
dengan pembelajaran 3 30 2 1 107 74,31 Kuat
seperti ini.
8 Saya tidak Saran
menginginkan materi
berikutnya diajarkan
1. Hendaknya guru matematika mencoba menerapkan
2 4 22 10 74 51,39 Cukup
menggunakan strategi Quick on The Draw untuk melatih kecepatan
pembelajaran seperti
ini. siswa dalam mengerjakan soal-soal secara
berkelompok untuk berkompetisi melawan kelompok
Berdasarkan tabel diatas dari 8 butir pernyataan lain.
angket hanya satu butir pernyataan saja yang 2. Hendaknya strategi Quick on The Draw juga
mendapatkan kategori sangat kuat yaitu pernyataan pada diajarkan oleh guru agar siswa terbiasa memanfaatkan
butir ke 4. Pernyataan butir ke 8 mendapatkan kategori waktu seefisien mungkin dalam pembelajaran.
cukup dan 6 butir pernyataan lainnya mendapatkan 3. Untuk meningkatkan keaktifan siswa sebaiknya guru
kategori kuat. Hal tersebut menunjukkan bahwa 87,5% melatih siswa untuk mengungkapkan ide atau
dari seluruh butir pernyataan pada angket respon dapat pendapat mereka dengan banyak memberikan
dikatakan positif. pernyataan yang memancing keaktifan siswa.

PENUTUP
Simpulan DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran dengan strategi Quick Ginnis, Paul. 2008. Trik dan Taktik Mengajar, Strategi
on The Draw pada materi tabung dan kerucut di kelas IX Meningkatkan Pencapaian Pengajaran di Kelas.
Jakarta: PT Indeks.
SMP Negeri 31 Surabaya disimpulkan efektif, dengan
aspek-aspek sebagai berikut. Ibrahim, dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif.
1. Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran Surabaya:UNESA
adalah baik dengan rata-rata keseluruhan 3,3. Jadi
kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran Khabibah,Siti.2006.Pengembangan Model Pembelajaran
Matematika dengan Soal Terbuka untuk
efektif.
Meningkatkan Kreativitas Siswa Sekolah
2. Aktivitas yang paling dominan dilakukan siswa Dasar.Disertasi.Tidak
adalah aktivitas keempat yaitu berdiskusi dengan dipublikasikan.Surabaya:Unesa.
anggota kelompok sebesar 77,82%. Sementara
aktivitas yang paling sedikit dilakukan siswa adalah Masriyah dan Rahayu, Endah Budi. 2007. Evaluasi
mengutarakan pendapat sebesar 5%. Perilaku yang Pembelajaran Matematika. Jakarta:Departemen
Pendidikan Nasional Universitas Terbuka.
tidak relevan dilakukan siswa sebesar 24,69%.
Sehingga dapat dikatakan siswa aktif. Riduwan., 2010. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-
3. Interaksi yang paling dominan dilakukan siswa adalah Karyawan dan Peneliti Pemula. Alfabeta. Bandung
bertanya, memberiken jawaban, kemudian
menyampaikan ide/pendapat/ kritik.

Anda mungkin juga menyukai