Anda di halaman 1dari 7

Pertemuan Ilmiah Tahunan MAPIN XIV

Pemanfaatan Efektif Penginderaan Jauh Untuk Peningkatan Kesejahteraan Bangsa

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS


UNTUK PREDIKSI PENGGUNAAN DAN PERUBAHAN LAHAN
MENGGUNAKAN CITRA IKONOS MULTISPEKTRAL

Teguh Hariyanto

Program Studi Teknik Geodesi FTSP-ITS Surabaya


email: teguh_hr@geodesy.its.ac.id

Abstrak

Penggunaan lahan merupakan pemanfaatan areal tertentu dari permukaan bumi oleh manusia dalam rangka memenuhi
kebutuhan hidupnya. Pemanfaatan tersebut antara lain untuk pemukiman, pertanian, industri, dll. Mengingat semakin
banyaknya jumlah penduduk yang ada di kota Surabaya (kecamatan Sukolilo), terjadinya pengalihan atau perubahan
fungsi dari penggunaan lahan untuk pemukiman semakin besar, sehingga diperlukan adanya prediksi penggunaan dan
perubahan lahan tersebut.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik penginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG).
Teknik penginderaan jauh dilakukan dengan cara interpretasi manual citra IKONOS Multispektral dengan resolusi 4m
berdasarkan atas perbedaan kenampakan meliputi bentuk, ukuran, warna, pola, dan tekstur dari citra tersebut dengan
identifikasi dari Peta Land Use 1993 guna mendapatkan Peta Land Use 2002 skala 1:5000. Teknologi sistem Informasi
Geografis (SIG) digunakan untuk mengetahui besar dan jenis penggunaan lahan tahun 1993 dan tahun 2002, serta
perubahannya untuk pemukiman dan prediksi penggunaan lahan untuk kawasan pemukiman.
Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa Kecamatan Sukolilo dari tahun 1993 sampai dengan tahun 2002 mengalami
perubahan penggunaan lahan antara lain : pemukiman bertambah 260 Ha , sawah berkurang 163Ha, tanah kosong
berkurang 36Ha,serta terdapat penambahan luas wilayah sebesar 154 Ha sebagai akibat terjadinya sedimentasi (tanah
oloran) di kawasan pantai timur Surabaya. Dari hasil analisa kesesuaian lahan dengan SIG serta menggunakan berbagai
parameter untuk penggunaan lahan bagi kawasan permukiman di Kecamatan Sukolilo adalah tanah kosong, sawah dan
tambak.

Kata kunci : SIG, penggunaan lahan, Analisis Spasial, Interpretasi Manual

1. PENDAHULUAN Permasalahan yang terjadi yaitu bagaimana


menciptakan hasil peta skala tertentu guna
1.1 Latar Belakang mengetahui penggunaan lahan serta perubahan
penggunaan lahan
Lahan merupakan sumberdaya alam strategis bagi
pembangunan. Hampir semua sektor 1.2 Maksud dan Tujuan
pembangunan fisik memerlukan lahan, seperti
sektor pertanian, perumahan, industri, Maksud dari penelitian ini adalah memanfaatkan
pertambangan dan transportasi. Untuk teknologi SIG dan penginderaan jauh untuk dapat
kelangsungan hidup, manusia dituntut untuk memberikan informasi tata guna lahan dalam
mengembangkan dan meningkatkan membantu perencanaan dan pengembangan suatu
kemampuannya dalam hal mengembangkan dan lahan.
memanfaatkan sumberdaya tanah. Sehingga
sangat memungkinkan sekali bagi pengalihan atau Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
perubahan fungsi dari penggunaan lahan. besarnya penggunaan lahan tahun 1993 dan tahun
2002 beserta perubahannya dan melakukan

Gedung Rektorat lt. 3 Kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember TIS - 322
Surabaya, 14 15 September 2005
Pertemuan Ilmiah Tahunan MAPIN XIV
Pemanfaatan Efektif Penginderaan Jauh Untuk Peningkatan Kesejahteraan Bangsa

prediksi pengembangan penggunaan lahan untuk Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian
permukiman di Kecamatan Sukolilo - Surabaya. ini adalah :
1. Software yang digunakan adalah ErMapper
1.3 Lingkup Pembahasan 5.5, AutoCad Land Development 2000i dan
ArcView 3.2 dan PC Komputer.
Lingkup pembahasan dalam penelitian ini adalah : 2. Citra IKONOS Multispektral resolusi 4m
1. Membentuk dan menganalisa dalam tahun 2002.
Sistem Informasi Geografis tentang penggunaan 3. Peta Garis Digital Skala 1:5000, sumber
lahan dan perubahan lahan untuk permukiman Dinas Tata Kota Surabaya tahun 1993.
dari tahun 1993 ke tahun 2002, dengan 4. Peta Rupa Bumi Digital Bakosurtanal skala
memanfaatkan citra satellit ikonos. 1:25.000 tahun 1993.
2. Evaluasi terhadap pengembangan 5. Data tabular berupa data jumlah penduduk,
penggunaan lahan untuk permukiman. sumber Surabaya dalam Angka.

2. METODOLOGI 2.3 Metode

2.1 Lokasi Penelitian Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah
teknik penginderaan jauh dengan cara interpretasi
Dalam penelitian ini lokasi yang dijadikan sebagai manual citra IKONOS Multispektral resolusi 4m
studi kasus adalah kecamatan Sukolilo. Alasan yang ditunjang dengan peta garis skala 1:5.000
dipilihnya daerah ini adalah karena data sebagai acuan/identifikasi penggunaan lahan, serta
pendukungnya tersedia dan daerah ini merupakan evaluasi spasial dengan teknologi Sistem
daerah yang memiliki potensi untuk dapat Informasi Geografis (SIG).
dikembangkan sebagai kawasan permukiman
mengingat perkembangan urban yang lebih besar 2.4 Tahap tahap Pelaksanaan
terjadi ke arah Surabaya Timur dimana didukung
oleh fasilitas pendidikan tinggi. Tahapan kegiatan yang dilakukan dalam
penelitian ini disajikan dalam bentuk diagram alir
2.2 Alat dan Bahan sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 1.

Gedung Rektorat lt. 3 Kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember TIS - 323
Surabaya, 14 15 September 2005
Pertemuan Ilmiah Tahunan MAPIN XIV
Pemanfaatan Efektif Penginderaan Jauh Untuk Peningkatan Kesejahteraan Bangsa

Perumusan Masalah dan Penetapan tujuan


dengan studi Literatur
Tahap Pengumpulan
Data

Data Spasial Data non

Peta Garis 1993 Citra


1:5000 IKONOS
R l i4

Peta Land Use Peta Land Use


1993 2002
1 5000 1:5000

Overlay

Peta Perubahan Kriteria


Lahan untuk Permukiman
ki

Analisa Perubahan Analisa Pengembangan


Tahap Analisa Tata Guna Lahan Penggunaan Lahan Permukiman
Permukiman

Hasil: Prediksi Pengembangan


Permukiman

Kesimpulan dan Saran


Gambar 1. Diagram Alir Metodologi Penelitian

2.5 Kesesuaian Lahan untuk Prediksi Hirarki Analisis (Analityc Hierarchy Process).
Pengembangan Kawasan Permukiman Salah satu keuntungan utama AHP yang
membedakan dengan model pengambilan
Untuk memprediksikan suatu kawasan dapat keputusan lainnya adalah tidak adanya syarat
dikembangkan sebagai kawasan permukiman, konsistensi mutlak. Hal ini didasarkan pada
maka membutuhkan adanya analisa awal. Dalam kenyataan bahwa keputusan manusia sebagian
analisa awal ini kriteria yang digunakan berupa didasari logika dan sebagian lagi didasarkan pada
aksesibilitas jalan raya dan peta tata guna lahan unsur di luar logika seperti perasaan, pengalaman,
dengan memberikan skor pada tiap-tiap kriteria. dan intuisi.
Pemberian skor/nilai diberikan berdasarkan pada Berikut ini adalah kriteria yang dipakai dalam
Rencana Tata Ruang Wilayah Surabaya 2013. analisa kesesuaian lahan untuk prediksi
Dalam penelitian ini digunakan Metode Proses pengembangan kawasan permukiman (Tabel 1) .

Gedung Rektorat lt. 3 Kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember TIS - 324
Surabaya, 14 15 September 2005
Pertemuan Ilmiah Tahunan MAPIN XIV
Pemanfaatan Efektif Penginderaan Jauh Untuk Peningkatan Kesejahteraan Bangsa

Tabel 1: Kriteria Kesesuaian Lahan untuk Prediksi


Pengembangan Kawasan Permukiman Sedangkan penggunaan lahan Daerah Sukolilo
Nilai/
tahun 2002 dapat di lihat pada Tabel 3.
Kriteria
Bobot
Tabel 3 Penggunaan Lahan Tahun 2002 berdasarkan
Peta Tata Guna Lahan Hasil Analisa Citra IKONOS Multispektral 2002
Tanah Kosong 4
Sawah 3 Luas Perubahan
Tambak 2 lahan untuk
Luas Jenis
TPA 1 Pengguna- Penggunaan Permukiman
Aksessibilitas jalan raya (jalan an Lahan 1993
arteri/kolektor) Lahan 2002 2
(m ) 2
0 2 km 4 (m ) %
2 5 km 3
Sawah Permukiman 4743011,026 1571520,877 33,133
5 10 km 2
Tanah
>10 km 1 kosong
Permukiman 2717780,983 1863555,514 68,569
Keterangan : 1 untuk tidak sesuai, 2 untuk kurang TPA Permukiman 372927,459 80541,891 21,597
sesuai, 3 untuk cukup sesuai, dan 4 untuk sesuai. Tambak Permukiman13110198,087 26271,054 0,200
Jumlah - 3541889,336 -
Penggunaan Lahan Daerah Sukolilo Tahun
1993 seperti pada Tabel 2 berikut. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 2 Penggunaan Lahan Tahun 1993 berdasarkan 3.1 Tata Guna Lahan
Analisa Peta Garis 1993
Proses selanjutnya setelah melakukan analisis
Luas spasial dengan menggunakan metode skoring dan
Penggunaan overlay maka akan dihasilkan satu data spasial
2
m % baru (data analisis). Metode ini menggunakan
Permukiman 9238916,233 30,517 analisa grid dengan cell size 0,5m.
Sawah 3110444,457 10,274
Tanah Kosong 236298,670 0,781 Pada data analisis, nilai skor dari setiap area
TPA 341475,278 1,128 dijumlahkan,sehingga diperoleh skor/nilai baru.
Tambak 14413789,506 47,610
Mangrove 543290,014 1,791 Dari peluang skor/nilai yang terjadi, kemudian
Dll (jalan, sungai) 2389918,578 7,894 dibagi berdasarkan tingkat kesesuaian lahan
JUMLAH 30274132,732 100 (dalam penelitian ini adalah 4 tingkat) sehingga
diperoleh interval yang sama dengan nilai tertentu
(Deliar, 2000).

3.2 Perubahan Penggunaan Lahan untuk


Permukiman

Perubahan penggunaan lahan pada dasarnya


mengikuti perkembangan penduduk dan
pembangunan wilayah. Perubahan kondisi spasial
dari tahun 1993 hingga tahun 2002 ini terlihat
sangat jelas karena lahan yang belum terbangun
telah berkurang. Tanah kosong, sawah, tambak
dan TPA tampak mengalami perubahan oleh
perkembangan kegiatan hunian. 1993 ke tahun
2002 seperti pada tabel 4.

Gedung Rektorat lt. 3 Kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember TIS - 325
Surabaya, 14 15 September 2005
Pertemuan Ilmiah Tahunan MAPIN XIV
Pemanfaatan Efektif Penginderaan Jauh Untuk Peningkatan Kesejahteraan Bangsa

Tabel 4 Hasil Perhitungan Perubahan Penggunaan 4. KESIMPULAN


Lahan untuk Permukiman dari tahun 1993 ke 2003
Luas Perubahan Dari hasil analisis penelitian ini, maka kesimpulan
Luas Jenis lahan untuk yang bisa diambil yaitu:
Jenis
Pengguna-
Pengguna- Penggunaan Permukiman 1. Koreksi geometrik citra dilakukan dengan
an Lahan 1993 cara mengambil titik kontrol (Ground Control
an
Lahan 2002 2 2
Lahan 1993 (m ) (m ) % Point) dari Peta Garis 1993 yang telah
memiliki sistem koordinat UTM 49-S. Datum
Sawah Permukiman 4743011,026 1571520,877 33,133 dan sistem koordinat yang digunakan harus
Tanah
Permukiman 2717780,983 1863555,514 68,569 sama yaitu WGS '84 dan 49S-UTM karena
kosong untuk proses overlay guna mendeteksi
TPA Permukiman 372927,459 80541,891 21,597
perubahan penggunaan lahan dan analisa
Tambak Permukiman 13110198,087 26271,054 0,200
Jumlah - 3541889,336 - tingkat kesesuaian pengembangan untuk
kawasan permukiman.
Pada penelitian ini didapatkan interval nilai untuk 2. Untuk membantu mempermudah dalam
tingkat kesesuaian lahan untuk prediksi interpretasi dan dijitasi citra dalam pembuatan
pengembangan kawasan permukiman adalah 1.5 Peta Garis 2002, maka perlu dilakukan
dengan peluang skor/nilai yang terjadi adalah proses penajaman citra, dalam hal ini yaitu
antara 2 sampai 8. dengan cara penajaman kontras dan filtering.
3. Resolusi spasial citra IKONOS Multispektral
Mengacu pada jarak interval tersebut maka yang mencapai 4 meter sangat sesuai untuk
jumlah nilai untuk setiap tingkat kesesuaian lahan pembuatan Peta Garis skala 1:5.000. Hal ini
yang akan digunakan adalah: sesuai dengan besarnya pergeseran titik pada
2 3,50 (tidak sesuai) proses koreksi geometrik untuk kesalahan
3,51 5,0 (kurang sesuai) rata-rata (Average RMS error) yang
5,1 6,50 (cukup sesuai) dihasilkan adalah sebesar 0,149 meter atau
6,51 8 (sesuai) kurang dari 1 pixel (4m). Citra IKONOS
dapat dimanfaatkan sebagai sumber data
Dengan diperolehnya pembagian jumlah skor secara kualitatif dan kuantitatif.
tersebut maka untuk setiap unsur peta yang 4. Penutup lahan berkaitan dengan jenis
terdapat pada data analisis akan memiliki tingkat kenampakan yang ada dipermukaan bumi,
kesesuaian lahan. Hasil yang diperoleh adalah sedangkan penggunaan lahan berkaitan
nilai antara 5 8 seperti pada Tabel 5. dengan kegiatan manusia pada lahan tersebut.
Informasi tentang penutup lahan pada
Tabel 5 Hasil Analisis Kesesuaian Lahan Untuk umumnya dapat dikenali dengan mudah pada
Permukiman citra penginderaan jauh, tetapi informasi
penggunaan lahan tidak selalu dapat ditafsir
Nilai
Range
kesesuai
Kategori
Jenis
secara langsung pada citra penginderaan jauh.
kesesuaian kesesuaian 2
an Lahan Luas ( m ) Sehingga untuk menafsir penggunaan lahan
Lahan Lahan yang sulit dikenali pada citra IKONOS dapat
Lahan
Tanag dilakukan dari kenampakan penutup lahan
8 Sesuai 236271,460 secara spasial.
6,51 8 Kosong
7 Sesuai Sawah 3110432,046 5. Luas seluruh wilayah Sukolilo pada tahun
5,1 6,50 6 Cukup Tambak
6409507,406 1993 adalah sebesar 28731192,065m 2 . Jenis
Sesuai penggunaan lahannya antara lain :
5 Kurang Tambak
sesuai
8004274,483 permukiman 5639964,368m 2 (19,631%),
3,51 5,0
5 Kurang TPA sawah 4743011,026m 2 (16,508 %), tanah
341473,355
sesuai kosong 2717780,983 m 2 (9,459%), TPA
2 3,50 - Tidak -
sesuai
- 372927,459m 2 (1,298%), tambak
2
13110198,087m (45,631%), mangrove

Gedung Rektorat lt. 3 Kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember TIS - 326
Surabaya, 14 15 September 2005
Pertemuan Ilmiah Tahunan MAPIN XIV
Pemanfaatan Efektif Penginderaan Jauh Untuk Peningkatan Kesejahteraan Bangsa

304414,749m 2 (1,059%), dll (jalan, sungai)


Lillesand, Thomas.M dan Kiefer, Ralph.W., 1993.
1842895,385 m 2 (6,414 %).
Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra. Edisi
6. Luas seluruh wilayah Sukolilo pada tahun
Kedua, Gadjah Mada University Press,
2002 adalah sebesar 30274132,732m 2 . Jenis Yogyakarta.
penggunaan lahannya antara lain :
permukiman 9238916,233 m 2 (30,517%), Pemerintah Kota Surabaya, 2003. Rencana Tata
sawah 3110444,457m 2 (10,274%), tanah Ruang Wilayah Surabaya 2013. Pemerintah Kota
kosong 236298,670m 2 (0,781%), TPA Surabaya, Surabaya.
341475,278m 2 (1,128%), tambak
SpaceImaging, 2004. Technical Overview.
14413789,506m 2 (47,610%), mangrove SpaceImaging Inc.,
2
543290,014m (1,791%), dll (jalan, sungai) http://www.spaceimaging.com/_graphics/navigati
2389918,578m 2 (7,894%). on/header/header15.jpg
7. Dalam kurun waktu 9 tahun, secara fisik pada
daerah Sukolilo terdapat penambahan luas
wilayah sebesar 1542940,670m 2 sebagai
akibat terjadinya sedimentasi (tanah oloran)
di kawasan pantai Timur Surabaya.
8. Perubahan penggunaan lahan untuk kawasan
permukiman sangat besar, dan ini
diindikasikan oleh adanya perubahan dari
tanah kosong, lahan pertanian, dan tambak
dan TPA menjadi kawasan permukiman. Hal
ini terjadi karena semakin meningkatnya
aktivitas pembangunan dan meningkatnya
pertambahan jumlah penduduk sehingga
kebutuhan akan lahan untuk permukiman
semakin meningkat.
9. Dalam prediksi pengembangan penggunaan
lahan untuk permukiman hasil analisis
overlay, yang memiliki prioritas utama untuk
dikembangkan adalah tanah kosong dengan
aksesibilitas jalan raya yang baik.

DAFTAR PUSTAKA

Aronoff, S, 1989. Geography Information System


an Introduction. Ottawa, Ontario, Canada: WDL
Publications.

Badan Pusat Statistik, 1993. Surabaya Dalam


Angka tahun 1993. BPS, Surabaya.

Badan Pusat Statistik, 2002. Surabaya Dalam


Angka tahun 2002. BPS, Surabaya.

Deliar, Albertus, 2000. Penggunaan Metode


Skoring untuk Analisis Pada Sistem Informasi
Geografis, Departemen Teknik geodesi - ITB,
Bandung.

Gedung Rektorat lt. 3 Kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember TIS - 327
Surabaya, 14 15 September 2005
Pertemuan Ilmiah Tahunan MAPIN XIV
Pemanfaatan Efektif Penginderaan Jauh Untuk Peningkatan Kesejahteraan Bangsa

PETA PE RUB AHAN LAHAN


TAH UN 1 993 KE 2002
UN TUK P E RM UK IMAN

1000 0 1000 Meter s


696 00 0 698 00 0 700 00 0 702 00 0 704 00 0

1 : 70 000
919 60 00 919 60 00

N
LEG EN DA :

Ba tas ke ca ma ta n0 2
TP A
919 40 00 919 40 00
SA W AH
TAM BAK
TANAH KO SONG

Si ste m Pro ye ksi :


U TM 4 9-S
919 20 00 919 20 00

Datum :
W GS - 84

Su m be r :
696 00 0 698 00 0 700 00 0 702 00 0 704 00 0 Hasi l Ana lisa P eru ba han Lah an
dar i Peta L and Use ta hu n 19 93 ke 2 002
un tu k Per m ukim an

.
Gambar.2. Citra ikonos wilayah studi hasil komposit Gambar.4. Penggunaan Lahan Tahun 1993 Hasil Peta
3,2,1. Garis Kota Surabaya.

PETA L AND USE


SU K OLILO - S UR ABA Y A
TAH U N 1 99 3 PETA LAN D USE
SU KOLILO - SURAB AYA
1000 0 1000 M eters
696 00 0 698 00 0 700 00 0 702 00 0 704 00 0
TAH U N 2 002
696 00 0 698 00 0 700 00 0 702 00 0 704 00 0 1 : 7 000 0

N 1000 0 1000 Meters


919 60 00 919 60 00 LE G EN D A :
919 60 00 919 60 00
Kelura ha n 1 : 70 00 0
Text Su k olilo
Ja la n
Su ng ai N
Batas kec amatan
Pe rm ukima n
Ta mbak KEL.G EB AN G P UTIH LE GE N DA :
919 40 00 919 40 00
Ta na h k os ong
Sa w ah KEL.K LA M PIS N G AS EM Kel ura h an
919 40 00 919 40 00
Tpa Te xt Suk o lilo
KEL.K EPU TIH
Mang rov e Jala n
KEL.M EN U R PU M PU NG A N Sun g ai
Batas ke camatan
Perm u kim a n
KEL.S EM O LOW AR U
Ta mb a k
Ta na h ko so ng
Sawa h
919 20 00 919 20 00 TPA
Man g ro ve
Sistem p roye ksi :
U TM 4 9 - S KEL.N GIN D EN JA NG KU NG A N KEL.M ED O KAN SE M AM PIR
919 20 00
919 20 00

D atum :
696 00 0 698 00 0 700 00 0 702 00 0 704 00 0
W G S 84 S is tem P royeks i :
UT M - 49 S
S um b er :
D in as T a ta K ota 696 00 0 698 00 0 700 00 0 702 00 0 704 00 0 Datum W G S - 84
Surab aya
Sum ber :
Hasil Analisa C itra IK O NO S Multis pekt ral
R es olusi 4m

Gambar.3. Penggunaan Lahan 2002 hasil klasifikasi citra


ikonos. Gambar.5. Peta perubahan lahan 1993- 2002 untuk
area pemukiman.

Gedung Rektorat lt. 3 Kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember TIS - 328
Surabaya, 14 15 September 2005

Anda mungkin juga menyukai