Laporan Sosper Meygi
Laporan Sosper Meygi
SOSIOLOGI PETERNAKAN
KELOMPOK : 3 (TIGA)
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASAAR
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jika kita tinjau secara etimologis, istilah sosiologi berasal dari bahasa latin,
yaitu socius dan logos. Socius berarti teman atau kawan. Karena manusia hidup
tidak mempunyai satu kawan saja, hubungan antar kawan dapat diartikan pula
sebagai pergaulan hidup. Adapun, logos yang berasal dari bahasa yunani berarti
kata atau bicara. Jadi secara harfiah sosiologi berarti membicarakan atau
Beberapa menurut para ahli antara lain, yaitu menurut Auguste Comte yang
gejala social yang di dalamnya dibedakan menjadi sosiologi statis dan sosiologi
Stratifikasi social, secara harfiah berasal dari bahasa latin stratum (tingkatan)
memberikan hak serta kewajiban yang berbeda-beda pula antar individu pada suatu
lapisan social lainnya. Stratifikasi social muncul karena adanya sesuatu yang
social merupakan golongan manusia dengan ditandai suatu cara hidup dalam
kesadaran akan beberapa hak istimewa yang tertentu dan karena itu menuntut gengsi
kemasyarakatan.
secara bertingkat secara hirearkis menurut dimensi kekuasaan, previlese dan prestise
yang disebut sebagai stratifikasi sosial. Adanya perbedaan stratifikasi sosial dapat
dapat melihat dan mengetahui secara langsung bagaimana stratifikasi social dalam
Sapi sebagai hewan ternak belum bisa diketahui secara pasti kapan mulai
berbeda. Mesir misalnya, 8.000 tahun seb.Mas. telah menegenal sapi piaraan;
demikian pula Mesopotamia dan India. Tetapi di daerah eropa dan cina baru pada
kelompok besar yang memiliki andil warna genetic sapi, yakni (Murtidjo., 1990) :
1. Bos Sondaicus, atau Bos Banteng, sampai sekarang masih bisa ditemui hidup liar
Ujung Kulon.
2. Bos Indicus, atau Sapi Zebu, sampai sekarang mengalami perkembangan di India
dan Asia.
3. Bos Taurus, atau Sapi Eropa, sampai sekarang mengalami perkembangan di
Eropa.
memadai dan belum begitu maju seperti Negara-negar maju. Hal ini tentu saja banyak
a. Para petani ternak belum memberikan perhatian sepenuhnya, terutama pada segi
usaha pertanian
2) Pada umumnya makanan yang diberikan jumlahnya minim dan mutunya pun
kurang
3) Bibit sapi yang dipakai jelek atau seadanya, karena belum dilakukan seleksi
yang terarah. Dalam hal ini biasanya masyarakat petani ternak yang ingin
memelihara sapi masih terbatas menurut kemampuan yang ada, dan belum bisa
memilih sapi-sapi yang secara genetis lebih memeberikan imbalan yang tinggi
atas pemeliharannya.
b. Konsumen kurang
Di Indonesia masih berlaku konsumen musiman. Sebab mereka yang
menginginkan atau akan membeli daging sapi dalam jumlah yang besar hanya
terbatas pada hari-hari besar saja, atau bulan-bulan baik untuk suatu peralatan.
Di luar hari-hari itu pemasaran menjadi sepi, sebab daging dipandang sebagai
salah satu bahan makanan yang sangat mewah, dan belum disadari bahwa daging
sebagai zat pembangunan yang mutlak diperlukan tubuh, lebih-lebih untuk anak
manajemen ataupun produksi daging. Semua daging dinilai memiliki mutu yang
sama karena kelezatannya. Di luar criteria itu para konsumen tidak pernah
memiliki penilaian lain. Mereka tidak bisa membedakan antara mutu daging paha
Stratifikasi social berasal dari istilah Social Stratification yang berarti system
Perwujudannya adalah adanya kelas-kelas social lebih tinggi dan kelas social yang
lebih rendah. Selanjutnya, Sorokin menjelaskan bahwa dasar dan inti lapisan social
kewajiban dan tanggung jawab nilai social di antara anggota masyarakat(Bagja W.,
2007).
berlapis-lapis vertical dan apakah pelapisan tersebut terbuka atau tertutup. Menurut
Paul B. Horton dan Chester L. hunt menyatakan bahwa stratifikasi social merupakan
kepada kita adanya dimensi vertical dalam status social yang ada dlam masyarakat
Beberapa pengertian stratifikasi menurut para ahli, antara lain sebagai berikut (Janu
M., 2003) :
1. Menurut Robert M.Z. Lawang, stratifikasi social adalah penggolongan orang-
orang yang termasuk dalam suatu system social tertentu ke dalam lapisan-lapisan
seseorang sesuai dengan kualitas yang dimiliki dan menempatkan mereka pada
antar manusia secara teratur dan tersusun sehingga setiap orang setiap saat
Jika dilihat dari beberapa fungsi stratifikasi. Kingsley Davis dan Wilbert E.
agar manusia mau menempati status social. Namun agar stratifikasi social berfungsi,
Sementara menurut Kari Marx dan Max Weber, fungsi stratifikasi social
bagi anggotanya, dan membentuk gaya dan tingkah laku hidup masing-masing(Puline
P., 2006).
Stratifikasi social dapat berfungsi sebagai berikut (Kun M dan Juju S., 2001) :
dan penghargaan.
3. Criteria system pertentangan, yaitu apakah didapat melalui kualitas pribadi,
seseorang.
2. System pertanggaan (tingkatan) pada strata yang diciptakan masyarakat yang
a. Kingsley Davis & Wilbert E. Moore : untuk memberikan rangsangan agar manusia
terbatas.
c. Soerjono Soekanto : memberikan fasilitas fasilitas hidup tertentu bagi
a. Stratifikasi sosial menyusun alat bagi masyarakat dalam mencapai beberapa tugas
(hak yang dimiliki seseorang karena kedudukannya dalam sebuah strata). Setiap
strata ditandai dengan pangkat atau simbol-simbol yang nyata yang menunjukkan
rangking, peranan khusus, dan standar tingkah laku dalam kehidupan. Semuanya
anggota masyarakat. Peranan, norma, dan standar tingkah laku dilibatkan dan
diperhatikan dalam setiap hubungan di antara strata yang ada di dalam masyarakat.
dan mengisi tempat-tempat tertentu, dan pada pihak lain ia juga dapat membatasi
ruang gerak masyarakat. Tetapi terlepas dari tinggi rendahnya strata yang dimiliki
sosial itu. Dengan demikian, ia berperan dalam memengaruhi fungsi dari berbagai
antara mereka. Dalam kelompok primer, fungsi ini kurang begitu penting karena
dalam masyarakat.
d) Mendorong masyarakat agar bergerak sesuai dengan fungsinya.
e) Membentuk budaya dan gaya hidup yang unik pada masing-masing kelas.
f) Sebagai alat pemersatu jika dapat dikoordinasikan dengan benar untuk mencapai
tujuan bersama.
kedudukannya maka orang itu telah menjalankan suatu peran. Peranan dan
kedudukan itu saling melengkapi, kedua-duanya tidak sapat dipisahkan, oleh karena
yang satu tergantung pada yang lain dan demikian sebaliknya. Yang membedakan
dari keduanya adalah menyangkut proses, harus ada kedudukan terlebih dahulu baru
kemudian ada peranan, keadaan ini tidak bisa berbalik. Pentingnya peranan adalah
bahwa hal itu mengatur perilaku seseorang, dan juga bahwa peranan menyebabkan
lain, sehingga dengan demikian orang yang bersangkutan akan dapat menyesuaikan
pengetahuan. Tidak ada peranan tanpa kedudukan dan tidak ada kedudukan tanpa
yang bersangkutan akan dapat menyesuaikan perilaku sendiri dengan perilaku orang-
juga diatur oleh norma-norma yang berlaku di dalam masyarakat. Peranan yang
melekat pada diri seseorang harus dibedakan dengan posisi dalam pergaulan
Peranan lebih banyak menunjuk pada fungsi, penyesuaian diri, dan sebagai
suatu proses. Jadi seseorang menduduki suatu posisi dalam masyarakat serta
menjalankan suatu peranan. Peranan mencakup tiga hal, yaitu sebagai berikut (Bagja
Waluya., 2007) :
kemasyarkatan.
2. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dilakukan oleh individu dalam
social masyarakat.
Tindakan dan interaksi social, stratifikasi social memiliki dua unsur pokok,
yaitu status dan peranan. Status dan peran memiliki hubungan yang erat dan sulit
sekali untuk dipisahkan karena merupakan unsur penentu bagi penempatan seseorang
status dan peran social akan timbul perbedaan perilaku yang terlihat dalam gaya
1. Cara berpakaian
a. Kelas atas berkecenderung berpakaian yang mengacu pada karya perancang
mode terkenal.
b. Kelas menengah cenderung berpakaian yang mengacu pada karya perancang
Kedudukan dan peranan saling berhubungan, karena tidak ada peranan tanpa
a) Peranan bawaan (ascribed roles), yaitu peranan yang diperoleh secara otomatis,
sendiri.
sebagainya.
b) Peranan yang disesuaikan (actual roles), yaitu cara bagaimana sebenarnya peranan
BAB III
METODE PRAKTEK
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati.
2. Kuantitatif yaitu penelitian yang melibatkan pengukuran tingkatan suatu cirri
statistic lainnya.
Sumber data yang digunakan pada praktek lapang Sosiologi Peternakan
beberapa orang terutama didalam organisasi yang bisa terpengaruh oleh system
luas taman -
4. Kondisi Ekonomi
Pengangguran
Tabel... Data penduduk di Desa Tibona Kec. Bulukumpa Kab. Bulukumba
Kesejahteraan keluarga
6. Infrastruktur Wilayah
perempuan
usia laki-laki (orang) (orang)
0-12 bulan 40 30
1 tahun 60 30
2 tahun 70 31
3 tahun 38 24
4 tahun 30 29
5 tahun 29 40
6 tahun 31 29
7 tahun 38 36
8 tahun 39 30
9 tahun 40 49
10 tahun 33 40
11 tahun 42 39
12 tahun 26 24
13 tahun 37 20
14 tahun 23 25
15 tahun 30 39
16 tahun 24 31
17 tahun 30 26
18 tahun 40 34
19 tahun 25 26
20 tahun 37 30
21 tahun 23 20
22 tahun 40 29
23 tahun 30 38
24 tahun 37 59
25 tahun 30 34
26 tahun 40 38
27 tahun 33 30
28 tahun 60 39
29 tahun 25 35
30 tahun 30 44
31 tahun 44 46
32 tahun 26 27
33 tahun 33 45
34 tahun 45 53
35 tahun 40 26
36 tahun 27 36
37 tahun 31 24
38 tahun 26 35
39 tahun 70 60
40 tahun 47 52
41 tahun 42 42
42 tahun 18 28
43 tahun 33 33
44 tahun 20 29
45 tahun 26 19
46 tahun 32 20
47 tahun 12 17
48 tahun 8 19
49 tahun 30 40
50 tahun 28 10
51 tahun 20 19
52 tahun 12 15
53 tahun 11 19
54 tahun 11 12
55 tahun 20 15
56 tahun 16 14
57 tahun 13 12
58 tahun 13 20
59 tahun 6 10
60 tahun 28 40
61 tahun 17 10
62 tahun 12 9
63 tahun 14 10
64 tahun 9 10
65 tahun 29 26
66 tahun 9 12
67 tahun 11 13
68 tahun 12 9
69 tahun 9 8
70 tahun 17 25
71 tahun 10 23
72 tahun 7 12
73 tahun 13 10
74 tahun 40 6
75 tahun 10 13
lebih dari 75 29 36
perempuan
jenis pekerjaan laki-laki(orang) (orang)
Petani 1000
buruh tani
Peternak
Nelayan
Montir
dokter swasta
bidan swasta
TNI 5
POLRI 8 2
Pengacara
Notaries
dosen swasta
DAFTAR PUSTAKA
http://hairararara.blogspot.com/2012/01/lapisan-sosial-dan-kesamaan-derajat.html.
diakses pada tanggal 24 maret 2015 pukul 12.00
http://iwak-pithik.blogspot.com/2012/09/diferensiasi-dan-stratifikasi-sosial.html.
diakses pada tanggal 02 april 2015 pukul 19.00
Herdiyanto, A. 2005. Diferensiasi Sosial dan Stratifikasi Sosial. Diakses pada tanggal
15 maret 2015 dari http://110.139.54.15/dir/datapdf/DIFERENSIASI SOSIAL
DAN STRATIFIKASI SOSIAL.pdf.
Moies, S. 2008. Buku Ajar Struktur Sosial: Stratifikasi Sosial. Universitas Pendidikan
Indonesia. Bandung