Anda di halaman 1dari 4

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Estimasi biaya merupakan hal penting dalam dunia konstruksi. Estimasi biaya

konstruksi dikerjakan sebelum pelaksanaan fisik konstruksi dilakukan dan memerlukan

analisis detail dan kompilasi dokumen karena estimasi biaya mempunyai dampak pada

kesuksesan proyek dan perusahaan. Keakuratan dalam estimasi biaya tergantung pada

informasi-informasi terbaru dalam bidang konstruksi yang didapat, disamping

pemilihan jenis estimasi biaya yang dipergunakan.

Secara umum estimasi biaya konstruksi dibedakan menjadi estimasi biaya

konseptual dan estimasi biaya detail. Estimasi biaya konseptual adalah estimasi biaya

berdasarkan konsep atau gambaran secara umum terhadap bangunan yang akan

dibangun, misalnya rumah sederhana, rumah mewah, dan sebagainya. Melalui estimasi

ini diperoleh biaya konseptual yaitu biaya berdasarkan gambaran umum yang menjadi

acuan terhadap konstruksi bangunan yang direncanakan sebelum biaya detail dihitung.

Estimasi biaya detail adalah estimasi biaya berdasarkan perhitungan secara detail

terhadap kuantitas dan biaya satuan tiap komponen bangunan sehingga diperoleh biaya

total yang lebih akurat.

Berbagai metode dipakai dalam melakukan estimasi biaya konseptual pada

konstruksi bangunan gedung. Salah satu metode estimasi biaya konseptual pada

konstruksi bangunan gedung adalah metode faktor kapasitas biaya. Metode faktor

kapasitas biaya ini mengambil dasar bahwa terdapat suatu hubungan diantara beberapa

proyek bangunan sejenis namun nilai, luas dan jumlah pemakainya berbeda. Biaya

sebuah bangunan baru diperoleh setelah faktor kapasitas biaya diketahui. Faktor
2

kapasitas biaya merupakan suatu koefisien pada masing-masing fungsi bangunan yang

diperoleh melalui proses tertentu berdasarkan data biaya dan ukuran atau kapasitas

proyek yang sudah diketahui dan memiliki jenis yang sama.

Dalam prosesnya, metode faktor kapasitas biaya sebagai salah satu metode

estimasi biaya konseptual pada konstruksi bangunan gedung mengklasifikasikan setiap

bangunan untuk mengetahui faktor kapasitas fisik yaitu berupa luas lantai dan kapasitas

fungsional berupa jumlah orang pemakai, pada konstruksi bangunan gedung yang

bersangkutan. Kapasitas fisik berupa luas lantai dan kapasitas fungsional berupa jumlah

orang pemakai, masing-masing diplot bersama-sama dengan biaya konstruksi bangunan

gedung sehingga secara umum terdapat hubungan antara masing-masing faktor

kapasitas biaya dengan biaya konstruksi bangunan gedung yang dapat dilihat dengan

adanya suatu model persamaan. Masing-masing nilai faktor kapasitas biaya bisa

diketahui dari model persamaan yang telah diperoleh berdasarkan penjelasan di atas.

Metode estimasi biaya konseptual pada negara maju telah banyak dikenal dan

dipergunakan dengan baik dalam dunia konstruksi antara lain untuk pembuatan fasilitas

pabrik proses kimia, peralatan kontrol untuk polusi udara serta bandara (Abduh,2006).

Walaupun demikian, penggunaan metode faktor kapasitas biaya untuk estimasi biaya

konseptual pada konstruksi bangunan gedung belum banyak dikenal, khususnya di Bali.

Selama ini yang banyak dipergunakan dalam estimasi biaya konseptual pada konstruksi

bangunan gedung adalah estimasi parameter menurut fungsi bangunan gedung tersebut

atau dengan menggunakan data masa lalu yang diperbarui dengan menggunakan indeks

biaya. Untuk bisa memakai metode faktor kapasitas biaya dalam melakukan estimasi

biaya konseptual pada konstruksi bangunan gedung maka nilai faktor kapasitas biaya

harus diketahui terlebih dahulu.


3

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Berapa nilai faktor kapasitas biaya bangunan gedung pada model estimasi biaya

konseptual bangunan gedung berdasarkan hubungan biaya dengan luas lantai

bangunan dan hubungan biaya dengan jumlah pemakai bangunan?

2. Bagaimana menentukan estimasi biaya konseptual konstruksi gedung dengan faktor

kapasitas biaya bangunan gedung?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui model biaya bangunan gedung berdasarkan kapasitas fisik dan

kapasitas fungsional.

2. Untuk mengetahui nilai faktor kapasitas biaya pada masing-masing bangunan

gedung sebagai faktor dalam melakukan estimasi biaya konseptual konstruksi

bangunan gedung dengan memakai metode faktor kapasitas biaya.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Dapat melakukan estimasi biaya konseptual konstruksi bangunan gedung dengan

menggunakan faktor kapasitas biaya.

2. Estimasi biaya konseptual konstruksi bangunan gedung dengan menggunakan faktor

kapasitas biaya bisa dijadikan sebagai alternatif dalam melakukan estimasi biaya

konseptual konstruksi bangunan gedung.


4

1.5 Batasan Masalah

1. Lokasi obyek penelitian dibatasi pada beberapa wilayah di Kota Denpasar dan

Kabupaten Badung, Provinsi Bali.

2. Obyek penelitian difokuskan pada bangunan gedung pemerintah menurut klasifikasi

sesuai UUBG No. 28/2002 berupa bangunan gedung sosial budaya yang terdiri dari

bangunan gedung pendidikan, layanan kesehatan dan pelayanan umum.

3. Jumlah pemakai bangunan gedung pemerintah menurut klasifikasi sesuai UUBG

No. 28/2002 dihitung berdasarkan peraturan yang berlaku atau berdasarkan standar

perencanaan yang ada.

4. Rencana Anggaran Biaya terdahulu yang dipakai berada pada rentang tahun 2002

sampai dengan 2009.

Anda mungkin juga menyukai