Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1LATAR BELAKANG
Karena pada mapel penjaskes, siswa SMA Muhammadiyah Kudus lebih
banyak menghabiskannya dengan kegiata praktik, maka, pemberian tugas
ini bertujuan sebagai sarana penilaian tertulis siswa.
Pengtahuan siswa SMA Muhammadiyah Kudus tentang Penjaskes
dirasa masih belum cukup karena selama ini mereka lebih banyak
melakukan praktik daripada teori, sehingga, tugas ini juga bertujuan agar
siswa bisa lebih mengetahui secara mendalam tentang berbagai cabang
olahraga baik yang terdapat di Indonesia maupun mancanegara.

1.2TUJUAN KEGIATAN
1. Sebagai tugas mata pelajaran Kimia.
2. Menambah wawasan siswa mengenai proses pembuatan tahu secara
langsung dari pengamatan di pabrik tahu Rendeng
3. Menambah minat siswa dalam mempelajari mata pelajaran Kimia

BAB II

1
LAPORAN KUNJUNGAN KE PABRIK TAHU
RENDENG

2.1PEMBERANGKATAN DAN KEGIATAN


Siswa kelas XI IPA 2 dan XI IPA 1 berangkat dari sekolah pada hari
Selasa, 20 Mei 2013 setelah upacara Hari Kebangkitan Nasional atau
tepatnya sekitar pada pukul 08.00. Perjalanan dari SMA Muhammadiyah
Kudus sampai ke Pabrik Tahu Rendeng memakan waktu sekitar 15 menit
menggunakan sepeda motor masing-masing siswa.
Di tempat tujuan, kami dapat melihat proses pengolahan kacang kedelai
menjadi tahu secara langsung dan jelas.
Setelah pengamatan dirasa cukup, murid-murid SMA Muhammadiyah
Kudus kembali ke sekolah sekitar pada pukul 09.30 untuk melanjutkan
kegiatan belajar mengajar
.
2.2APA ITU TAHU?
Jika mendengar kata Tahu, hampir semua masyarakat Indonesia
mengenalnya. Ya, penganan khas yang terbuat dari kacang kedelai ini
memang umum di kalangan penduduk Indonesia. Rasanya yang enak,
tekstur yang lembut, dan harga yang terjangkau membuat penganan ini
banyak digemari oleh masyarakat. Apalagi, kandungan protein yang
terdapat di dalamnya dapat menggantikan protein yang terdapat dalam
daging dan lebih sehat pula karena berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Tetapi, dibalik kepopuleran Tahu, tidak semua orang mengetahui proses
pengolahannya dari kacang kedelai sampai menjadi Tahu yang biasa kita
makan sehari-hari. Dalam sub bab selanjutnya akan dibahas lebih jauh
mengenai proses pengolahan kacang kedelai menjadi Tahu.

2.3PROSES PEMBUATAN TAHU


2.3.1 Pencucian
Hal yang pertama kali dilakukan pada kacang kedelai yang akan
diolah menjadi Tahu adalah pencucian, proses ini dimaksudkan

2
untuk menghilangkan kotoran-kotoran seperti: Tanah, daun kering,
kerikil, dan lain lain.
Dalam proses pencucian, produsen hanya menggunakan air
tanpa bahan tambahan lainnya.

2.3.2 Penggilingan
Sebelum memasuki proses pemasakan, kacang kedelai yang
sudah dicuci kemudian digiling dengan menggunakan mesin. Hal ini
bertujuan untuk menghaluskan kacang kedelai menjadi bubur
sehingga Tahu yang diperoleh mempunyai tekstur yang lembut.
Hasil gilingan kacang kedelai ini kemudian ditampung untuk
diproses lebih lanjut.

2.3.3 Pemasakan
Pemasakan bubur kacang kedelai ini mempunyai proses yang
sedikit rumit. Pertama-tama, bubur kacang kedelai di campur dengan
air dan air jatu (air sisa perebusan tahu yang difermentasikan selama
satu hari. Pencampuran air jatu ini dimaksudkan untuk memperoleh
tahu yang kenyal dan tidak mudah hancur) dan direbus
menggunakan uap dalam bak. Setelah mendidih, rebusan kacang
kedelai disaring dengan cara diperas dengan kain agar ampasnya
terpisah (ampas ini kemudian dapat dijadikan makanan ternak atau
diolah kembali menjadi tempe.), lalu dicampur dengan air dan
direbus untuk kedua kalinya. Setelah mendidih, terbentuklah
endapan yang selanjutnya akan dicetak menjadu Tahu, sementara air
sisa rebusan akan difermentasikan selama satu hari menjadi air jatu
untuk digunakan dalam proses perebusan di hari berikutnya.

2.3.4 Pencetakan
Endapan yang terbentuk pada proses perebusan kedua
selanjutnya akan ditaruh dalam cetakan. Beberapa cetakan ini akan
ditumpuk menjadi satu dan di press menggunakan pemberat agar
kandungan air yang tidak diperlukan dapat keluar dan mengeraskan
struktur tahu.

3
2.3.5 Pemotongan
Tahu yang sudah dicetak kemudian didiamkan selama 30 menit
lalu dipotong sesuai ukuran untuk mempermudah proses
pengemasan, pendistribusian, dan penjualan. Alat yang digunakan
adalah penggaris kayu dan pisau dapur. Setelah dikemas, Tahu yang
sudah jadi ini kemudian didistribusikan ke pasar-pasar tradisional
sebelum akhirnya sampai ke dapur di rumah masing-masing.

BAB III
PENUTUP

3.1KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan langsung di Pabrik Tahu Rendeng, dapat
disimpulkan bahwa pengolahan kacang kedelai hingga menjadi Tahu cukup
rumit dan memerlukan kerja keras, tetapi di pasar harganya sangat

4
terjangkau. Kandungan protein nabati yang terdapat dalam kedelai juga
dapat digunakan sebagai pengganti protein pada daging.

3.2SARAN
1. Untuk konsumen Tahu, hendaknya tidak memubadzirkannya dengan
membuang sisa Tahu yang tidak habis dimakan. Karena proses
pembuatan Tahu cukup rumit.
2. Untuk produsen tahu, hendaknya melakukan ekspansi pada Pabrik Tahu
agar mampu menampung tenaga kerja yang lebih banyak lagi sehingga
secara langsung dapat membantu mengurangi angka pengangguran.
Juga kualitas Tahu hendaknya dijaga dengan maksimal agar konsumen
tidak kecewa, hendaknya tidak menggunakan bahan-bahan kimia yang
berbahaya bagi tubuh.

LAMPIRAN

5
6

Anda mungkin juga menyukai